Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Transpulmin, Andalan Saya untuk Menghangatkan Keceriaan Keluarga

"Menciptakan moment kehangatan keluarga, bisa dilakukan dimanapun, kapanpun. Asalkan hati ayah, ibu, dan anak mampu bahagia bersama-sama"

“Mi, itu denger deh nafas Kifah gerok-gerok” Kata Abbiy.
“Iya, nafasnya udah mulai bunyi lagi, nih.”

Beberapa tahun belakangan, tepatnya semenjak Kifah lahir, saya mengalami ‘stress’ yang bisa dibilang cukup parah, karena ditandai dengan seringnya saya uring-uringan dan emosian dalam menghadapi Kifah.

Saya gak merasa terkena baby blues syndrom, seperti yang dirasakan oleh beberapa ibu melahirkan, tapi saya kelelahan karena mengurus Kifah bayi yang divonis dokter mengalami alergi protein sapi.


Curhatan hati saya pernah saya tulis di tulisan ini, yaitu tentang pengalaman memiliki anak dengan riwayat alergi protein sapi.

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, Kifah mengalami alergi protein sapi sejak bayi yang menyebabkan Kifah mengalami ruam merah di sekujur tubuh. 

Memang sih, seiring dengan berjalannya waktu, ruam merah atau dermatitis atopik Kifah sudah menghilang, namun tetap masih menyisakan “ujian” bagi saya khususnya, yaitu Kifah memiliki bakat asma. Asma Kifah sering sekali kambuh jika ada alergen atau pemicu yang datang dari lingkungan sekitar tubuhnya. Salah satunya alergi dingin.

Saya pun pernah menulis cerita tentang asma dan alerginya Kifah terhadap dingin, yaitu Batuk pada anak yang tak kunjung sembuh.

Dan artikel ini pun ternyata menuai banyak pembaca, komentar, dan tidak sedikit yang menguhubungi saya via email dan whatsapp bercerita tentang kisah yang sama. Hmmm, ternyata yang mengalami bukan saya seorang ya. Banyak juga orang tua di luar sana yang “stress” terhadap kondisi anaknya yang rentan sekali batuk karena dingin, debu, makanan, dan lain sebagainya.

*peluk hangat ibu-ibu sedunia

Kasus Kifah yang alergi terhadap dingin, debu, dan beberapa makanan, tidak jarang sering saya konsultasikan ke dokter. Dan petuah dokter pun selalu sama, yakni Kifah harus menghindari alergen atau pemicu asmanya.

Tapi sebagai ibu di rumah yang juga harus beraktifitas lainnya, saya masih sering kecolongan. Misalkan Kifah jajan sembarangan, atau terlalu lama bermain di luar dan kelelahan. Biasanya mulai malam hari asma Kifah kambuh.

Saking seringnya kambuh asmanya Kifah,  saya dan suami hingga berinsiatif memiliki alat nebulizer sendiri di rumah. Agar ketika asma Kifah kambuh, saya tidak perlu lagi membawa Kifah ke UGD atau ke klinik untuk melakukan penguapan.

Kifah dinebu di rumah karena sering batuk karena asmanya kambuh

Tapi satu yang paling membuat saya sedih, Kifah jadi sulit buat mudik ke Bandung, ke rumah nenek. Padahal Kifah seneng banget kalau pergi ke rumah nenek dan nginap di sana. Bandung yang cuacanya dingin sekali di malam hari, bahkan di siang hari pun berasa pake AC, sering sekali memicu kambuhnya asma Kifah.

Malah waktu lebaran Idul Fitri kemarin asma Kifah bikin panik sekeluarga. Jam 3 pagi Kifah harus masuk UGD Rumah Sakit Advent Cihampelas karena sesak nafas. Padahal jam 5 subuhnya kita harus siap-siap mau berangkat ke stasiun Bandung buat pulang ke Bogor.

Di titik ini kadang saya sadar bahwa menjadi seorang ibu harus punya stok sabar yang berlipat-lipat dan antar anggota keluarga harus saling menguatkan satu sama lain.

Baca juga: Orang Tua Sempurna

Mencari Solusi

Di beberapa keadaan, saya merasa bahwa memiliki anak yang memiliki alergi dan asma ini menjadi sebuah ujian yang harus dihadapi dengan kesabaran, tapi di sisi lain, ketika saya sedang kelelahan, tak jarang saya merasa gagal menjadi seorang ibu.

Baca juga: Underestimate

Saya merasa kurang ikhtiar dalam memperjuangkan kesembuhan Kifah. Karena dokter selalu bilang bahwa asma tak akan bisa sembuh, bahkan bisa menetap seumur hidup. Di situ kadang saya merasa ragu, masa iya sih gak ada solusi untuk anak penderita asma?

Setelah ngobrol dan menceritakan masalah saya dengan beberapa teman yang juga memiliki anak dengan riwayat yang hampir sama dengan Kifah, terbentuklah satu kesimpulan di kepala saya bahwa berenang bisa menjadi solusi untuk Kifah.

Dilansir dari detik.com, renang merupakan olah raga yang baik untuk penderita asma. Kenapa? Karena renang adalah olah raga yang melatih seluruh otot pernafasan. Mulai dari dada, perut, bahu, dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga dapat memperbaiki kondisi pada penderita asma.

Kemudian, sebagian asma dipicu oleh udara kering. Hal ini tidak terjadi saat berenang, karena pernafasan terjadi di dekat permukaan air. Sehingga udara yang masuk ke tubuh bukanlah udara kering.

Tapi saya merasa kok agak kontradiktif ya, Kifah kan alergi dingin juga, apa kalau nanti sering berenang gak akan kedinginan? Bukannya kalau kedinginan, asmanya bakal sering kambuh?

Mencoba Berenang Seminggu Sekali

Karena masukkan dari beberapa orang tua dan juga input dari artikel yang saya baca. Maka saya putuskan untuk mengajak Kifah berenang minimal seminggu sekali. Kebetulan ada kolam renang yang cukup dekat jaraknya dengan tempat tinggal.

Kifah senang sekali diajak berenang

Biasanaya saya ajak Kifah berenang setiap Sabtu pagi pukul 8 atau 9 pagi. Cuacanya masih cerah, tidak terlalu panas, dan Kifah masih semangat untuk diajak berenang di kolam.

Kifah berenang masih dengan menggunakan pelampung sih, tapi sedikit-sedikit dia belajar mendorong badannya di dalam air menggunakan tangan dan kaki. Kifah juga belajar untuk mengatur nafasnya ketika bersentuhan dengan air. 

Bergaya dulu sambil terlentang

Walaupun kadang terlihat nafasnya terengah-engah, Kifah selalu berusaha berenang dari ujung ke ujung kolam yang luasnya lumayan besar untuk anak kecil (karena memang kolam untuk orang dewasa).

Setelah beberapa kali berenang, alhamdulillah Kifah mulai jarang batuk dan kambuh asmanya di malam hari. Bahkan saya catat, 1-2 minggu setelah berenang, frekuensi kambuh hampir jarang terjadi.

Kifah semangat banget belajar renangnya

Next, saya dan Abbiy berinisiatif untuk melatih Kifah berenang bersama guru/instruktur. Harapannya sih semoga Kifah makin suka, makin lancar berenangnya, dan asmanya bisa disembuhkan.

Berikan Kehangatan

Seperti yang saya pikirkan diawal, karena Kifah itu alergi dingin, maka setelah berenang, saya berusaha sesegera mungkin memberikan sesuatu yang hangat untuk Kifah.

1.Segera memberi handuk untuk mengeringkan tubuh.

2.Membilas badan secepat mungkin, supaya tidak menggigil.

3.Mengoleskan balsam Transpulmin ke seluruh tubuh Kifah. Terutama bagian leher, dada, punggung dan perut.

Selalu sedia Transpulmin untuk aktivitas renang Kifah

Tiga cara di atas terbukti cepat mengatasi badan Kifah yang kedinginan setelah berenang. Dan salah satu balsam andalan saya adalah Transpulmin.

Selain pemakaian di kolam renang, Kifah juga sering saya usapkan Transpulmin balsam di bagian leher, dada, dan punggung ketika tidur di malam hari yang udaranya dingin karena hujan atau ketika akan berpergian jauh dan terpapar AC di dalam mobil atau terkena angin ketika naik motor.

Dan Kifah selalu bilang, ia merasa lebih hangat dan nyaman jika menggunakan Transpulmin sebelum tidur atau berpergian.

Transpulmin Balsam Keluargaku

Transpulmin yang berwarna kuning untuk anak 2 tahun ke atas, Transpulmin yang berwarna putih
digunakan untuk bayi

Good news untuk saya karena memiliki anak yang alergi dingin dan sering batuk karena asma adalah adanya balsam yang ramah anak dan bayi. Transpulmin ini kerap saya bawa kemanapun pergi bersama anak-anak sebagai pertolongan pertama kalau-kalau Kifah kedinginan atau Aldebaran juga flu atau kembung.


Image from web Kumpulan Emak Blogger

Transpulmin terbuat dari ekstrak bunga Chamomile dan bahan-bahan alami seperti Eucalyptol, Menthol, dan Sage Oil, yang bisa digunakan untuk menghangatkan badan dan melegakan pernafasan.

Selain diusapkan pada leher, dada, punggung ataupun perut, Transpulmin juga bisa dicampur air panas dan dihirup uapnya untuk melegakan tenggorokan.

Transpulmin BB Balsam untuk Bayi

Selain untuk Kifah yang sudah berusia 2 tahun ke atas, Transpulmin juga memiliki produk khusus yang bisa digunakan untuk bayi di bawah 2 tahun, namanya Transpulmin BB Balsam.

Transpulmin BB Balsam untuk bayi
Image from web Kumpulan Emak Blogger

Transpulmin BB Balsam ini sering saya gunakan untuk menghilangkan perut kembung dan gejala flunya Aldebaran. Karena sekarang pun, Aldebaran yang sudah berusia 16 bulan sedang aktif-aktifnya bereksplorasi.


Siap-siap pake Transpulmin di peyuttt

Pake juga Transpulmin di punggung, maap popok off side.
Transpulmin cepat meresap, tidak lengket, tidak berbekas

Aldebaran sering main air, sering main di luar, kena angin, kadang makan atau minum banyak sekali. Untuk itu, perut dan punggungnya sering saya oleskan Transpulmin. Alhamdulillah, Aldebaran ceria dan aktif tanpa khawatir perutnya kembung.

Cara penggunaan:

Gunakan 2-4 kali sehari, digosokkan pada dada, punggung dan leher. Tapi hati-hati, jangan digunakan pada muka khususnya pada hidung dan bagian kulit yang sensitif.

Review Transpulmin Balsam Keluarga dan BB Balsam Untuk Bayi

Teksturnya lembut dan mudah diserap tanpa meninggalkan rasa lengket

Menurut saya, kemasan Transpulmin ini cukup pas dipegang dan dibawa kemana-mana, karena hanya berukuran 10 dan 20 gram.


Mamahnya nyobain tekstur dan kehangatan Transpulmin

Teksturnya halus seperti krim lembut dan tidak lengket. Ketika diusap ke bagian tubuh, Transpulmin ini langsung menyerap dan tidak meninggalkan bekas atau pun lengket.

Keceriaan Anak dan Hangatnya Kasih Ibu

Menjadi ibu yang tetap “waras” ketika memiliki anak yang perlu perhatian khusus memang harus diusahakan. Salah satunya terus menerus mencari solusi dari berbagai masalah anak. Seperti halnya alergi dan asma yang Kifah alami, mau tak mau menuntut saya terus menerus mencari solusi dan penyembuhan baginya.

Karena saya ingin, Kifah menjadi anak yang tumbuh sehat dan tidak terganggung dengan alergi dan asmanya lagi. Gak seru kan kalau asmanya kambuh ketika lagi mendaki Rinjani atau Everest. Hehehe.


Hiking dulu di gunung

Untuk  menambah keceriaannya, dan juga menambah “kekuatannya”, weekend kemarin, saya dan Abbiy  mengajak Kifah dan Aldebaran hiking di sebuah wisata alam di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor.


Setelah berjalan beberapa menit, kemudian kami semua tersenyum lebar karena melihat sebuah sungai yang airnya mengalir jernih sekali. Jangan ditanya, anak-anak sumringah dan tidak sabar untuk turun dan mandi di sungai.


Aldebaran main air sama Abbiy

Kifah sibuk sendiri main air, baru pertama kali turun ke sungai
Paling penting adalah keluarga ceria, siap sedia Transpulmin setelah selesai bermain untuk
memberikan kehangatan di seluruh tubuh

Dan tetap, untuk menemani keceriaan anak-anak. Saya harus mempersiapkan kehangatan sesegera mungkin setelah mereka puas bermain air di sungai. Tidak lupa saya membawa Transpulmin balsam untuk memberikan rasa hangat bagi anak-anak setelah selesai bermain dan berkesplorasi.

Review Setelah Menggunakan Transpulmin Balsam Keluarga dan BB Balsam untuk Bayi.

1.Teksturnya tidak lengket dan cepat meresap ke tubuh

2.Tidak terlalu panas

3.Praktis dibawa kemana-mana

4.Mampu menghangatkan tubuh dengan cepat dan membuat nyaman

5.Konsumsi obat-obatan menjadi berkurang karena untuk gejala flu ringan, perut kembung, batuk karena kedinginan masih bisa diatasi dengan pemberian Transpulmin.

Sejauh ini, saya merasa cocok menggunakan Transpulmin balsam keluarga dan BB balsam untuk bayi. Kifah bisa terus melatih pernafasan dengan berenang tanpa harus takut kedinginan setelahnya, Aldebaran pun bisa terus bereksplorasi dengan lingkungannya tanpa khawatir masuk angin, flu, dan perut kembung.

Mulai saat ini, Transpulmin balsam menjadi andalan saya untuk menghangatkan keceriaan keluarga.

***
Info produk. lomba, dan kontes 10.000 Momen Kehangatan Transpulmin

www.transpulmin.co.id
Facebook: Transpulmin Kehangatan Ibu
Instagram: @transpulmin.kehangatanibu

***

Lomba Blog Transpulmin Balsam

Ikuti lomba blog Transpulmin Balsam periode 21 Agustus 2017-21 September 2017 yuk! Dapatkan hadiah Kamera Mirrorless Canon M10, Netbook ASUS E202 dan uang ratusan ribu rupiah.

Info lebih lengkap bisa liat di sini yaa.














7 comments

  1. Transpulmin juga jadi andalan keluargaku mba. Mulai dari anak bayi sampai udah gede, kalau pilek ya pakai Transpulmin.

    ReplyDelete
  2. Transpulmin memang efektif sih. :D Sudah jadi andalan untuk mengatasi pilek anak2

    ReplyDelete
  3. Wajib banget punya traspulmin, apalagi kalau punya anak kecil. :)

    ReplyDelete
  4. Semenjak kenal Transpulmin aku jadi pake terus kalo mulai ada tanda2 flu, batuk, atau demam hihi

    ReplyDelete
  5. Kasiam ya kalo anak kagi seneng2ny main eh haris terhambat karna sesak nafas. Transpulmin ini mungil ya gk makan tmpat kalo dimasukin tas saat pergi2an.

    ReplyDelete
  6. Nah..sama banget, Transpulmin juga udah aku angkat jadi keluarga...ahahha..

    Malah bukan cuma anak ku..tapi aku juga pakai. Dan mencampurkannya ke air panas buat di hirup..

    ReplyDelete
  7. Semoga kondisi Kifah semakin membaik ya. Berenang dan Transpulmin, sudah senjata jitu nih untuk mengatasi asma :)

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, silakan tinggalkan komentar yang baik dan positif ya :D