Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Masako. Show all posts

Perkedel Kentang Meriah: Amunisi Untuk Si Picky Eater




Semenjak saya ikutan kulwap atau kuliah via whatsapp tentang masakan ramah anak, kurang lebih satu bulan yang lalu, semangat saya untuk memasak menjadi bangkit kembali. Ibarat bangkit dari kubur, saya mulai rajin mengolah makanan di rumah, terutama untuk si sulung saya yang sangat picky eater, atau bahasa Jermannya mah si pemilih makanan.

Karena semangat yang dikobarkan oleh sang pengisi materi, saya jadi ketularan untuk mencoba kembali resep dan membuat anak saya menjadi gemuk. Kenapa saya ingin Kifah gemuk? Karena berat badannya kurang ideal untuk anak seusianya sekarang. Dan kesulitan makan sampai badannya kecil atau kurus ini sudah berlangsung semenjak Kifah memasuki usia MPASI.

Saya jadi flash back ke masa-masa suram dimana Kifah sering dibilang kurus, makanya saya sangat malas kalau ke posyandu, karena komentar ibu-ibunya nanti itu loh, bilang anaknya kurus, kecil, kurang gizi lah, emaknya gak telaten nyuapin, dan lain sebagainya. Padahal mereka yang komentar gak tau lah perjuangan kami ngasih makan anak itu kayak gimana. Belajar kreasi makan ke sana ke sini, baca buku, sampai akhirnya nyerah dan putus asa.

Dan ternyata, anak picky eater atau GTM (Gerakan Tutup Mulut) ini menjadi masalah bagi sebagian besar kaum ibu. *pelukan berjamaah, Mak.

Makanya bersyukur banget buat ibu-ibu yang anaknya gak susah makan dan gak pemilih. Dikasih makan apapun langsung dikunyah dan ditelan. Nggak yang kayak Kifah, liat makanan tuh gak semangat dan suka dilepeh-lepeh kalau makan, bikin gregetean dan esmosi deh kalau liat dia makan sedikit dan dilepeh, hiks.

Kenali Penyebab Anak Tidak Mau Makan

Di dalam kuliah whatsapp tersebut diberi penjelasan terlebih dahulu, bagaimana sebenarnya anak bisa menolak makanan. Padahal makanannya enak, sehat, dan dibuat penuh cinta oleh sang ibu.

Biasanya, anak menolak makan karena beberapa faktor:

1.Bosan dengan makanan

Yaps, bisa jadi anak bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Makanan rasanya datar dan tidak mengundang selera. Nah, ini bisa jadi sebagai salah satu penyebab anak gak mau makan.

2.Bosan dengan suasana makan

Bisa jadi anak juga bosan dengan suasana makan. Misalkan sering dipaksa, atau peralatan makannya tidak mengundang semangat anak. Makanya Saya baru tau juga kalau peralatan makanan itu penting untuk membuat anak mau makan, apalagi untuk anak yang masih balita.

3.Sakit

Anak pun bisa sakit dan gak mau makan. Sariawan, tumbuh gigi, atau sakit di area tenggorokan. Kita harus periksa dulu apa yang membuat anak menolak makanan, kalau memang sakit berarti harus diobati dulu penyakitnya.

Bagaimana Membuat Anak Mau Makan?

Saya sendiri sekarang memiliki cara tersendiri untuk membujuk Kifah agar mau makan, diantaranya:

1.Komunikasi

Bertanya kepada anak, makanan yang ia suka dan apa yang ia tidak suka. Apakah anak suka makanan yang digoreng, berkuah, atau makanan seperti burger , sandwich, dll.

2.Susun Menu

Setelah tau anak suka apa saja, mulai lah susun menu makanan anak selama satu minggu. Misalkan anak suka kentang, maka kita buat aneka menu yang terbuat dari kentang.

3.Trial dan Error

Step ini memang membutuhkan waktu dan tenaga, juga kesabaran dan semangat pantang menyerah. Jangan sampai baru sekali nyoba menu, kitanya udah gak semangat. Memang butuh waktu, memang butuh perjuangan, jangan pernah menyerah ya, Mak! Demi anak-anak kita.

4.Konsisten

Ketika kita sudah menemukan makanan kesukaan anak kita, jangan lupa untuk konsisten. Kalau anak kita suka dengan sayur sop misalnya, terus saja kasih sayur sop tersebut, sampai anak terlihat bosan baru deh kita ganti dengan menu selanjutnya. Yang penting dia mau makan dulu, buka mulut dulu deh.

5.Modifikasi

Setelah tau beberapa menu kesukaan anak, maka tugas kita adalah memodifikasi makanan tersebut. Misalnya nih, Kifah tuh suka banget martabak mie telor. Biasanya kan saya bikinnya Mie sama telornya aja. Nah, sesekali saya tambah ikan tuna yang udah disuir, parutan wortel, daun bawang cincang, atau kornet  ayam.

Jadi anak tuh bakal ‘Gak sengaja’ makan karena memang saya sisipkan di dalam makanannya, dan anaknya gak tau, hehehe.

Amunisi Apa Saja yang Diperlukan?

Amunisi yang pertama dan utama tentunya do’a dan semangat pantang menyerah. Jangan pernah menyerah membuat anak mau makan. Azzamkan di dalam diri kita bahwa kita ini ditugaskan oleh Allah SWT untuk merawat anak dengan sebaik-baiknya, maka dari itu kita pun harus berikhtiar semakimal mungkin agar anak mau makan dan naik berat badannya.

Kedua adalah menyiapkan bahan makanan yang akan diperlukan. Jangan ragu untuk ke pasar atau ke tukang sayur deh, Mak. Saya sendiri sekarang rajin ke tukang sayur, itung-itung olah raga. Saya membeli berbagai protein seperti ragam ikan, ayam, udang, tahu, sayuran, dll.


Nyetok ikan tuna
Semua saya beli dalam jumlah yang cukup banyak berdasarkan perencanaan menu makanan selama seminggu. Jadi, selama seminggu itu saya jarang ke tukang sayur kecuali kalau ada bumbu yang habis.

Ketiga siapkan bumbu masakan untuk disimpan di kulkas. Semenjak saya hamil dan punya bayi lagi, saya memang rutin menghaluskan bumbu untuk disimpan di kulkas. Hanya dua sih, bawang merah dan bawang putih yang sudah diblender dan ditumis, dan cabe yang sudah diblender dan ditumis. Dua bumbu utama itu saya simpan di kulkas untuk bekal satu minggu saja, sisanya saya menggunakan bumbu siap pakai seperti lada bubuk, ketumbar bubuk, kunyit bubuk, jahe atau lengkoas tinggal digeprek aja kalau masak. Simpel kan?

Selain itu, ngeblender bumbu seminggu sekali itu bikin hemat lho beneran. Biasanya saya suka ada sisa cabe atau bawang mengering di kulkas, numpuk dan dibuang deh ujungnya karena udah kering. Semenjak suka ngeblender bumbu, saya paling beli cabe itu 5 ribu, bawang merah 5 ribu, dan bawang putih 5 ribu. Dan itu semua cukup buat persediaan masak seminggu. Jauh lebih irit dari pada beli setiap hari dan ngulek setiap hari. Karena sisanya itu suka kering di kulkas dan terbuang.

Keempat tentunya makanan itu sendiri. Selain nyetok bumbu, saya juga nyetok makanannya. Selain food preparation dengan bahan mentah. Saya juga suka masak dengan porsi yang agak banyakan, sisanya saya simpen di kulkas untuk besok. Jadi, gak dari nol banget kalau mau makan tuh. Ada bumbu atau ada makanan yang bisa diangetin.


Nyetok nugget tuna

Kelima adalah timbangan. Hahaha tapi ini belum beli nih sampe sekarang. Saya punya target kenaikan berat badan Kifah, antara 2-3 kilo dari berat badan yang sekarang. Dan emang ini juga pernah dibilangin sama dokter anak waktu Kifah sakit.




“Bu, ini kalau bisa dalam sebulan, berat badannya naik 3 kilo ya. Badannya sekarang masih kurus, takutnya  kena TBC.”

Gara-gara Kifah kurus dan batuk-batuk sakitnya, disangka dia kena TBC dong -_____- akhirnya rontgen dan tes mantoux. Namun alhamdulillah hasil tes mantouxnya negatif.

Kembali ke masalah makanan, apakah sekarang Kifah ada kemajuan? Jawabannya adalah YAASSSSSHH.

Alhamdulillah ada kemajuan yang cukup berarti. Kifah yang tadinya gak suka makan, siapa sangka ternyata suka balado kentang, balado tuna dan tongkol, somay udang, nugget ikan tuna, dan pepes ikan kembung.

Saya juga gak nyangka kalau dia suka makanan berbumbu gitu. Dari dulu kalau makan nugget mulu sampe sakit tenggorokan, wkwkwkw. Berarti emaknya emang mudah menyerah kalau zaman dulu. Alhamdulillah sekarang mah semangatnya menggebu-gebu supaya anak doyan makan dan naik berat badannya.

Nah, kali ini saya kan bagi-bagi resep mudah, murah dan meriah buat anak-anak macam Kifah di rumah ya. Gak usah mikir atau masak yang rumit-rumit ya, Mak. Masak yang mduah aja yang penting ISTIQOMAH alias KONSISTEN. Itu koentji utamanya.

Menu ini saya ambil dari pengamatan saya terhadap Kifah, dia suka makan apa, dan ngga suka makan apa.

Kifah tuh suka banget kentang, makanya dia suka kentang balado. Trus suka keju. Sayur dan protein lainnya biar saya umpetin aja. Hahaha.

Oia ada tips nih, Mak. Agar anak cepat naik berat badannya, masak makanan dengan double protein. Kali ini saya double protein juga nih, daging sapi dan telur.

Menu kali ini namanaya PERKEDEL KENTANG MERIAH karena isinya meriah, dan mudah buat dibikin. Gak pake ribet, dan insya alloh anak-anak juga suka.

PERKEDEL KENTANG MERIAH




Bahan-bahan:

500 gram kentang
100 gram kornet sapi
2 butir telur
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
Keju secukupnya
Daun bawang secukupnya
Wortel secukupnya
Garam secukupnya
Lada bubuk secukupnya
1 bungkus Masako Kaldu Sapi




*Catatan: Saya gak anti MSG, saya menggunakan MSG secukupnya dan pastikan MSG yang kita konsumsi terbuat dari bahan alami, atau baca lebih lengkap tulisan saya tentang MSG di link berikut.

Cara membuat:

1.Kupas kentang, potong kecil-kecil, goreng hingga matang. Setelah matang, angkat dan hasluskan kentang di dalam wadah yang cukup besar.

2.Haluskan 4 siung bawang merah dan 3 siung bawang putih.

3.Cincang 1 siung bawang merah, tumis hingga harum. Masukkan kornet sapi, lada bubuk, garam secukupnya, dan tambahkan ¼ bungkus Masako Kaldu Sapi. Masak hingga harum, angkat jika sudah matang.

4.Campurkan kentang yang sudah dihaluskan, kornet sapi yang sudah dimasak, bawang merah dan bawang putih yang sudah dihaluskan, keju yang sudah diparut, wortel parut, dan daun bawang yang sudah dicincang kecil-kecil, dan satu butir kuning telur.

5.Tambahkan bumbu, yaitu garam dan lada bubuk secukupnya, dan ¼ saschet Masako Kaldu Sapi.

6.Setelah adonan tercampur rata, bulatkan dengan sendok, ukuran sesuai selera aja ya. Celupkan ke telur yang sudah dikocok, kemudian goreng deh.

7.Dengan ukuran sedang, saya bisa membuat kurang lebih 20 buah perkedel kentang yang siap dimakan oleh anak-anak.

Sekilas Tentang Masako Kaldu Sapi


Masako rasa kaldu sapi

Seperti yang sudah saya bilang di atas ya, saya gak anti dengan MSG. Dan perlu digaris bawahi bahwa MSG itu gak sebahaya seperti apa yang diberitakan atau dibilang banyak orang. MSG atau monosodium glutamat itu memang salah satu zat yang bisa memberikan rasa UMAMI atau orang lebih sering bilangnya GURIH.

MSG banyak ditemukan dimakanan asli, seperti tomat, rumput laut, bahkan ASI pun mengandung MSG lho. Baca tulisan lengkapnya di sini deh, saya udah nulis panjang kali lebar di sana.

Di Indonesia sendiri, MSG itu dibuat dari fermentasi tetes tebu alami, sama halnya kayak pembuatan kecap ataupun makanan fermentasi lainnya. Jadi bukan dari bahan kimia atau zat beracun ya.

Masako, bumbu penyedap masak ini dibuat dari bahan asli, alami, dan pilihan. Jadi bikinnya dari daging sapi beneran yaaa, bukan sapi-sapian.




Masako Kaldu Sapi sekarang menggunakan formula baru sehingga memiliki rasa kaldu yang lebih kuat, dengan rasa bumbu serta gurih yang pas. Dagingnya dari daging sapi pilihan yang diproduksi di pabrik sendiri, ekstrak daging sapinya pun 3x LEBIH BANYAK lho produk yang sekarang.

Sapi yang dipilih adalah sapi lokal dan sapi impor dari Australia (Sapi Brahman) Daging sapi dipilih dari bagian paha depan karena dagingnya banyak dan dipilih daging yang tidak banyak kandungan lemak supaya rasa kaldu tidak berminyak.

Bumbu rempah (Lada, bawang putih, ketumbar) yang digunakan, diseleksi sendiri di pabrik oleh petugas produksi dengan memilih rempah yang memiliki kualitas paling baik. Dan yang gak kalah penting, prosuk Masako Kaldu Sapi ini HALAL.

Satu butir Masako mengandung semua bahan baku tadi ya. Masako berbentuk butiran/granule/powder agar bumbu lebih awet, dikemas pula dengan plastik beralumunium foil agar tetap awet, bebas dari udara dan sinar matahari langsung. Selain itu, granule/butiran Masako Kaldu Sapi ini juga mudah larut di dalam air, jadi jangan khawatir terhadap kualitas produk Masako ya, Mak.

Selain Masako Kaldu Sapi, tentunya ada juga Masako Kaldu Ayam yang kualitas kaldu daging ayamnya juga gak kalah, ekstrak daging ayamnya 28x lebih banyak.


Masako dibuat dengan daging asli dan rempah pilihan, keduanya kini hadir dengan resep baru menghasilkan kaldu lebih lezat dan gurih yang pas.

____

Oke, baeqlah, kembali ke perkedel kentang. Apakah Kifah suka? Jawabannnya adalah SUUUKAAA SEKALII sampe sudah habis sebelum sore. Kifah makan perkedel kentang sebagai camilan, dicocol pake saos, dan dipake lauk nasi juga sama dia.

Alhamdulillah, akhirnya nambah lagi satu menu yang dia suka. Yesshhh, bahagianya Ibu itu sederhana yaa. Masakannya dimakan sama anaknya aja udah seneng banget. Apalagi sampe bilang enak dan mau dibikinin lagi, dududu terharu jadinya.

Pesan buat ibu-ibu pejuang GTM, jangan sedih, You’re not alone. Dari pada sakit hati terus dinyinyirin orang lain karena anak kita kurus, kurang gizi, atau emaknya dibilang gak bisa masak lah. Lebih baik kita berusaha, agar anak-anak kita mau makan, dan berat badannya menjadi ideal untuk anak seusianya.

Jangan patah semangat, Insya Alloh perjuangan ini adalah ladang jihad dan ladang pahala untuk kita. Hayuk, ah. Semangaaattt terusss masak-masak dan berkreasi di dapur.



Kunjungan ke Dapur Umami Ajinomoto, Masak Makanan Sehat dan Enak tanpa Takut Anak Menjadi Obesitas dengan MASAKO


Assalamu’alaikum, halo sahabat Bloggerku semuanyaa. Senangnya hari ini saya masih bisa menyapa temen-temen semua setelah berminggu-minggu yang lalu saya sakit.

Semoga temen-temen semua diberikan kesehatan untuk selalu beraktivitas ya, apalagi musimnya lagi bentar hujan bentar panas, berbagai penyakit pasti mudah untuk datang dan menjangkit di tubuh kita.

Ngomongin masalah penyakit dan kesehatan, memang yang paling penting adalah menjaga kesehatan, pola makan, gaya hidup, olah raga, supaya badan kita gak gampang drop dan sakit.

Berkaca ke sakit saya kemarin yang rekor banget lamanya, sampe 3 minggu dan sampai 3x berobat ke dokter, salah satunya adalah karena daya tahan tubuh saya yang memang sedang buruk sekali. Makanya, kemarin tuh saya kena virus Gondong yang meyebabkan saya kena Gondongan.



Dan jangan ditanya deh, ternyata sakit Gondongan itu gak enak banget, bukan karena bengkaknya sih, tapi karena meriang panas dinginnya itu loh, bikin gak kuku. Akhirnya semua aktivitas saya terbengkalai gara-gara meriang akibat gondongan.

Konsumsi makanan juga harus diperhatikan, makan makanan yang sehat kombinasinya, seimbang buah dan sayurnya juga penting.

Nah, kemarin itu saya makannya gak teratur banget sebelum sakit. Banyaknya malah jajan aja di luar, jarang banget makan sayur dan buah. Padahal saya paling suka makan sayur asem, sayur sop, tumis sayuran loh, tapi ya gitu deh karena males masaknya, gak makan sayur deh jadinya, ujung-ujungnya ambruk, tumbang dan sakit. Hikz.

Pliss jangan ditiru ya kawan.

Bicara soal masak sayuran nih, ibu-ibu zaman ayeuna mah udah gak perlu repot sebenernya. Mau tumis tinggal beli bumbu tumis, mau ngesop tinggal beli bumbu sop. 

Praktis.

Dan yang paling sering saya pakai di rumah untuk memasak sayuran, apalagi kalau bukan Masako dan Saori Saos Tiram.

Hihihi, ini andelan banget pokoknya, semuanya tinggal cemplang-cemplung di wajan.


Berkunjung ke Dapur Umami

Hari Rabu, tanggal  8 November 2017 kemarin, alhamdulillah PT. Ajinomoto baik banget sudah berkenan mengundang saya dan Mama Blogger lainnya untuk mengunjungi Dapur Umami milik PT. Ajinomoto.

Berlokasi di daerah Sunter, Jakarta Utara, Dapur Umami ini bisa dibilang dapur idaman saya bangettt nih buat di rumah. Tempatnya nyaman, alat dan bahan masakan tersedia lengkap, bisa-bisa seharian saya gak keluar rumah, ngusrek aja di dapur bikin eksperimen masakan dan makanan. Asyique.


Pada acara Rabu kemarin, saya dan Mama Blogger lainnya dijamu oleh PT. Ajinomoto untuk berkunjung di Dapur Umami dan menyimak talk show seputar kesehatan yaitu tentang obesitas pada anak, dan juga diberi pengetahuan seputar produk-produk yang dibuat oleh PT. Ajinomoto.

Saya sendiri bahkan lupa, bahwa Saori Saos Tiram dan bumbu nasi goreng Sajiku itu adalah produk dari PT. Ajinomoto, padahal saya langganan banget beli Saori dan Sajiku bumbu nasi goreng, duh gak ngeh beneran itu adalah produk dari PT. Ajinomoto.



Dan ternyata, produk dari PT. Ajinomoto masih banyak lagi, ada Mayumi Mayonaise, Delito bumbu saos spagetti, dan bumbu-bumbu lain seperti ayam ungkep, dan lainnya. Beneran deh saya jarang banget baca kemasan produk, jadi kalau udah cocok ya beli aja, gak liat produsennya.

Proses Produksi Masako

Salah satu produk dari PT. Ajinomoto yang memang sudah “merakyat” dengan ibu-ibu Indonesia adalah Masako. Produknya murah meriah dan mudah didapat di warung, di tukang sayur, di pasar, di mini market, dimanapun pasti mudah ya mendapatkan produk Masako.


Masako temen masak sayuran di rumah

Masako ini biasanya dipakai untuk menyajikan sayur berkuah, karena memang Masako dijadikan bumbu penyedap rasa kaldu ayam dan sapi. Saya sendiri sih paling suka rasa ayam, kalau mentok baru deh beli yang rasa sapi.

Sebenarnya, Masako itu apa sih? Terbuat dari apa?

Masako adalah ekstrak daging ayam atau sapi yang dibuat dengan perpaduan tepat antara daging segar berkualitas, bumbu, dan rempah pilihan. Sehingga praktis dapat digunakan untuk menyempurnakan kelezatan masakan dengan rasa dan aroma kaldu dari daging asli di rumah.

Bentuk dari Masako sendiri adalah bubuk atau granule yang dikemas di dalam plastik berlaminasi agar terjaga kualitasnya hingga ke tangan ibu di rumah.

Ibu Eurli Asria, Section Brand Manager Masako. menjelaskan tentang produk dan proses pembuatan Masako

Masako dibuat dari daging ayam dan sapi asli yang langsung didatangkan dari para peternak. Pabrik Masako sendiri ada di daerah Mojokerto Jawa Timur. Daging ayam yang digunakan adalah ayam yang berusia 40-45 hari, dan daging sapi yang digunakan adalah bagian paha atas yang mengandung lemak sangat rendah.

Kalau temen-temen penasaran dengan proses pembuatan Masako, temen-temen bisa mengakses proses pembuatan Masako secara LIVE, iya LIVE di www.masakolivestream.ajinomoto.co.id

Ya siapa tau ada yang masih belum percaya kalau kaldu bubuk Masako memang dibuat dari daging  ayam dan sapi beneran, bukan daging jadi-jadian, hehehe.

Masako dan MSG/Micin

Kalau temen-temen sekalian mantau time line media sosial, pasti ngeh dong ya dengan kata-kata ‘generasi micin’ ‘Kebanyakan Makan Micin’ dan umpatan/bully lainnya yang dikaitkan dengan penggunaan micin, vetsin, atau MSG.

Bahkan sampai ada artikel dari media online yang ditulis untuk menyoroti isu tersebut.


Kurang lebih sih, isi artikelnya mengatakan bahwa isu penggunaan MSG atau Micin itu sebagai penyebab kebodohan, dan lain sebagainya itu memang sudah muncul lama sekali. Dan sampai sekarang masih menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Padahal, sampai sekarang, fakta bahwa MSG itu tidak baik belum pernah ada yang benar-benar bisa membuktikan.

Saya sendiri merasa senang, karena kemarin bisa berbincang langsung dengan PT. Ajinomoto membahas soal MSG atau Micin ini, karena Masako dan produk PT. Ajinomoto memang merupakan produk dari MSG.

Bapak Harris, PR Manager Ajinomoto sedang menjelaskan keamanan MSG

Ternyata, awal munculnya MSG adalah karena adanya penemuan rasa dasar yang kelima yaitu rasa gurih atau umami oleh Dr. Kikunae Ikeda pada tahun 1908 di Jepang.

Ia menemukan bahwa dalam sebuah bahan makanan, ada rasa lain selain rasa manis, asam, pahit, dan asin, yaitu rasa umami atau gurih.

Dan rasa gurih tersebut, kini sering kita jumpai dalam produk MSG atau Mono Sodium Glutamat.

Kandungan dari MSG sendiri sebenarnya adalah ASAM GLUTAMAT yang merupakan ASAM AMINO yang diperlukan oleh tubuh untuk menyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting dalam tubuh.

Jadi, Asam Glutamat ini sebenarnya memang ada di dalam bahan makanan seperti tomat, ikan, susu, keju, ayam, bahkan di dalam ASI atau Air Susu Ibu pun terkandung Asam Amino.

Varian produk Ajinomoto

Dalam satu bungkus Ajinomoto, terdapat 78% Asam Glutamat, 12% Natrium, dan 10% Air. Dan di Indonesia sendiri, Ajinomoto dibuat dari hasil fermentasi tetes tebu alami yang dilakukan oleh bakteri hidup.

Hampir sama dengan pembuatan tape, kecap, tahu, tempe, yang diolah dengan cara fermentasi. Nah, Vetsin Ajinomoto pun dibuat dengan cara fermentasi tetes tebu alami oleh Bakteri.

Di Jepang atau di negera lain, MSG juga dibuat dari fermentasi rumput laut atau buah tomat.

Apakah MSG aman dikonsumsi?

Nah, ini dia biasanya pertanyaannya. Apakah MSG atau Micin atau Vetsin ini aman dikonsumsi? Jawabannya adalah aman selama penggunaannya dalam batas wajar.

Ya kita pun tahu dong, apapun bahan makanannya, kalau dikonsumsi berlebihan itu pasti berakibat buruk, bukan hanya MSG.

Di Indonesia sendiri, ada peraturan BPOM yang mengatur penggunaan “Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Penguat Rasa”. Jadi, selama kita menggunakan dalam batas wajar dan tidak berlebihan, penggunaan MSG ini aman.

Prof. Dr. Ir. Hardiansyag, MS. Seorang pakar nutrisi dari IPB dan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia juga mengatakan bahwa MSG sebagai penguat rasa dibuat dari bahan alami yaitu tetes tebu. MSG juga tidak terakumulasi dalam darah karena diurai menjadi 3 zat gizi yaitu glutamat, natrium, dan air. Glutamat yang ada di dalam MSG tidak berbeda dengan glutamat yang terkandung dalam makanan alami, sehingga MSG dinyatakan aman oleh JEFCA (FAO/WHO), USFDA, dan BPOM RI.

Dan yang tak kalah penting, MSG yang diproduksi oleh PT. Ajinomoto sudah mendapatkan sertifikat HALAL dari Majelis Ulama Indonesia.

Makanan Enak dan Obesitas Pada Anak

Dr. Rita Ramayulis. DCN, M.Kes

Selain membahas produk dari Ajinomoto, kemarin pun kami disuguhi talk show yang menarik seputar kesehatan anak, yaitu mengenai obesitas pada anak.

Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, M.Kes adalah seorang dokter yang concern terhadap obesitas yang terjadi di Indonesia. Dan memang nih, dokter Rita di usia cantiknya ini yaitu 46 tahun, masih sangat langsing dan fit loh tubuhnya. Dan jauuhhhh banget dari yang namanya obesitas *lirik badan sendiri.

Apa sih obesitas?

Intinya sih obesitas itu adalah ketika ada kelebihan lemak non esensial di dalam tubuh kita. Khususnya yang dibahas kali ini adalah yang ada di dalam tubuh anak.

“Kalau orang tua seneng ya punya anak gemuk, lucu dan menggemaskan. Padahal itu sama sekali tidak sehat loh.” Ucap dokter Rita.

Gambar via kidliving.com

Dan sayapun mengaminkan. Banyak orang tua yang ingin anaknya gemuk, supaya kelihatan sehat dan lucu. Padahal ini merupakan suatu tanda bahaya, anak sedang dalam posisi tidak sehat karena terlalu banyak menumpuk lemak non esensial di dalam tubuhnya

Paradigma anak gemuk itu sehat memang harus pelan-pelan dikikis dari masyarakat kita. Karena sesungguhnya, indikator anak yang sehat itu adalah anak yang JARANG SAKIT dan berat badannya harus ideal dengan tinggi dan usia anak itu sendiri.

Anak gemuk dan kelebihan berat badan atau obesitas, justru harus diajak untuk bergerak dan diet untuk mencapai berat badan yang ideal.

“Banyak yang menganggap anak gemuk itu adalah keturunan dari orang tuanya, padahal gak ada loh gemuk yang diturunkan, biasanya yang diturunkan itu ya pola hidup orang tuanya, sehingga menyebabkan anak menjadi kegemukan atau obesitas.” Tambah dokter Rita.

Sebagai orang tua, kita sendiri harus menjadi contoh untuk anak.

“Puji anak ketika berhasil makan sayur dan buah, bukan sebaliknya, kita malah senang ketika melihat anak makan banyak di restoran fast food.” Kembali Dokter Rita menyentil saya sebagai Ibu yang lebih sering menerapkan pola hidup tidak sehat kepada anak.

Plak, berasa ditampar bolak-balik.

Lakukan MOVE, MODEL, dan MEET

Jika kita terlanjur memiliki anak yang hobi makan makanan berlemak, tidak sehat, dan berpotensi membuatnya obesitas, yuk kita lakukan 3 hal ini.

1.MOVE

Berikan anak aktivitas, agar tubuhnya aktif bergerak.
Gambar via pexels.com

Usahakan anak bergerak dulu saja, itu sudah bagus. Jangan memberikan anak gadget atau TV terlalu lama yang membuat ia malas bergerak. Ajak anak untuk membereskan barang di rumah, agar ia terlatih untuk menggerakan badannya. Berikan anak permainan yang menstimulasinya untuk menggerakan tubuhnya. Kita bisa mensiasati dengan berbagai permainan tradisional yang bisa kita lakukan di luar rumah.

2.MODEL

Orang tua harus terdepan dalam memberikan contoh gaya hidup sehat.
Gambar via pexels.com
Sebagai orang tua, kita harus menjadi contoh pertama dan utama bagi anak. Jika kita pun ingin anak berubah, maka orang tuanya lah yang pertama harus berubah. Lakukan perubahan dengan pelan namun menyenangkan. Jangan sampai terkesan banyak keluhan terhadap perubahan tersebut, karena anak akan menilai bagaimana keseriusan kita sebagai orang tua untuk memulai hidup yang lebih sehat.

3.MEET

Biarkan anak memilih buah dan sayur kesukaannya sendiri.
Image via Pexels.com
Ajaklah anak. Ya, ajak anak untuk mendiskusikan menu sehat yang ia inginkan, dan gaya hidup sehat seperti apa yang sekiranya membuat mereka nyaman. Misalkan, ajak anak untuk membuat  makanan sehat, biarkan anak memilih buah atau sayur kesukaannya terlebih dahulu. Dan jangan lupa, berikan pujian pada anak ketika ia berhasil memilih dan melakukan gaya hidup sehat.

Makanan Sehat vs Makanan Enak.

Banyak yang mengira kalau makanan sehat itu identik dengan makanan yang tidak enak loh. Nah, makanya ketika Cooking Challenge di Dapur Umami kemarin, kami ditantang untuk mengolah makanan sehat sekaligus enak di Dapur Umami.

Sebelum memulai Cooking Challenge, kami menyaksikan demo masak terlebih dahulu oleh Chef Yunita Princess.

Bantuin Chef Yunita bikin masakan ala Dapur Umami

Yaitu Brokoli Saus Telur Asin dan Siomay Jamur Masako. Masakan ini simpel, sehat, dan rasaya juga beneran enak.

Brokoli Saus Telur Asin

Brokoli Saus Telur Asin

Bahan:

150 gram Brokoli Rebus
100 gram Kentang Kecil Rebus
2 Butir Telur Asin
2 Siung bawang putih
1 buah cabai keriting
¼ bungkus Masako rasa ayam
1 sdt Minyak Goreng

Cara memasak:

1.Cincang bawang putih dan cabai keriting, sisihkan.

2.Panaskan minyak goreng, tumis kunung telur asin hingga berbuih, tambahkan cabai dan bawang putih cincang, aduk rata.
3.Masukkan brokoli, kentang, dan Masako rasa ayam. Aduk rata, angkat, sajikan.

Tips:

Ketika memasak sayur:

1.Rendam dulu sayuran dengan air garam agar ulat atau serangga mati, setelah itu basuh dengan air mengalir.

2.Jangan memasak sayuran terlalu lama, karena gizinya akan hilang. Caranya, didihkan air terlebih dahulu. Masukkan sayuran selama 1 atau 2 menit, angkat sayuran, masukkan sayuran ke dalam air es agar proses pematangan sayur berhenti.

Siomay Jamur Masako siap dikukus


Siomay Jamur Masako

Bahan:

50 gram daging ayam cincang
70 gram Jamur kancing
20 gram kol
20 gram seledri
1 butir telur
8 buah kulit pangsit
½ bungkus Masako rasa ayam

Bahan pelengkap: Parutan Wortel

Cara memasak:

1.Potong kecil kol dan jamur, cincang daun seledri, sisihkan.
2.Masukkan daging ayam cincang, jamur, kol, seledri, ½ bungkus Masako rasa ayam, aduk rata.
3.Ambil kulit pangsit, letakkan di telapak tangan, isi adonan siomay, bentuk kulit berisi adonan, dan rapikan.
4.Panaskan kukusan, masukkan adonan siomay, kukus hingga matang.
5.Angkat dan sajikan

Tips:

1.Daging yang bisa digunakan tidak hanya ayam, bisa udang ataupun ikan.
2.Gunakan api sedang dan jangan lupa panaskan kukusan sebelum ketika mengolah bahan, sehingga ketika adonan sudah jadi, siomay sudah siap di kukus selama 15-30 menit.

Cooking Challenge di Dapur Umami!

Kami para Mama Blogger dikelompokkan menjadi beberapa tim yang terdiri dari 5 orang dan melakukan Cooking Battle dengan kelompok lain.

Anggota Tim Brokoli.
Kiri ke kanan, Mbak Leyla Hana, Mbak Winny, Mbak Utie, Mbak Dewi, dan tentunya saya sendiri, yeay.

Tim Brokoli siap-siap eksekusi tantangan menu di Dapur Umami

Menu yang harus kami buat adalah Bayam Mentega dengan Udang.

Masih sama, menunya simpel, hanya sayuran dan udang, tapi harus kami kreasikan sebaik dan seenak mungkin.

Bahan makanan sedang dimasak.

Suasana Dapur Umami ketika Cooking Challenge sedang berlangsung, seruuuu.

Dan, taaddaaaa ini dia hasilnya. Walaupun tim kami tidak menyabet gelar juara, kami senang sekali selama satu hari ini kami bergembira di Dapur Umami bersama Ajinomoto.

Memasak dengan Masako, rasa masakannya jauh lebih enak dan gurih, dan ini bisa jadi koentji untuk menambah selera makan anggota keluarga di rumah. 

Bayam Mentega dengan udang ala Tim Brokoli

Temukan informasi lebih banyak lagi mengenai MASAKO di Fan Page MASAKO yaa.
...


Mama Blogger berwarna-warni, cerah ceria  sepanjang hari di Dapur Umami.

Terima kasih Ajinomoto atas keseruan di Dapur Umami kemarin. Saya sendiri bahagia karena mendapatkan edukasi, informasi, dan pengalaman menyenangkan untuk menyajikan makanan keluarga yang sehat dan tetap enak dengan menggunakan bumbu pelengkap dari Ajinomoto.

Gimana, temen-temen biasanya suka masak apa nih di rumah pakai Masako atau produk Ajinomoto lainnya? Sharing yuk di kolom komentar.