Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Sudah Siapkan Kita Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015?




Jeng.. Jeng.. Jeng...

Udah pada tahu  belum nih tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN? Apa ya ituuu?
Nah untuk yang belum tahu ada beberapa informasi terkait dengan Masyarakat Ekonomi ASEAn kemudian disingkat MEA. 

MEA ini merupakan bentuk kerjasama antara Indonesia dan semua negara-negara di ASEAN (udah tahu kan negara ASEAN itu apa aja?). Kerjasama ini merupakan bentuk hubungan lebih lanjut ketimbang kerjasama yang lalu-lalu. MEA sendiri akan dimulai pada tanggal 31 Desember 2015. 

MEA bekerjasama dalam bidang Politik dan keamanan, Ekonomi, dan Sosial Budaya. Kali ini saya akan mengulas mengenai kerjasama MEA di bidang sosial dan budaya yakni pendidikan. Apa yang akan dilakukan oleh dunia pendidikan Indonesia untuk menjawab tantangan MEA ini?


Tantangan

Indonesia memiliki tantangan yang cukup besar untuk menghadapi MEA ini, yaitu tantangan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Tantangan SDA yang jelas terlihat di Indonesia adalah banyaknya SDA yang kita miliki namun masih dikelola oleh pihak asing. Sedangkan tantangan SDM di Indonesia salah satunya adalah ketidaksiapan SDM Indonesia untuk unjuk gigi di kancah ASEAN.

Pendidikan tentunya harus menyiapkan SDM Indonesia siap dalam menghadapi MEA ini. Sekarang kita lihat, sejauh mana orang Indonesia mampu berkomunikasi dalam bahasa internasional (bahasa Inggris), dan sejauh mana orang Indonesia memiliki keterampilan atau skill yang standar dengan keterampilan orang-orang di ASEAN. Dengan adanya MEA ini tentunya akan ada dampak bagi manusia Indonesia untuk mengejar standar kompetensi yang diharapkan. Peran pendidikan tentulah sangat besar. Baik pendidikan secara formal, non formal, dan informal. 

Tahun depan, ya tahun depan. Orang-orang dari negara seperti Thailand, Vietnam, Singapura, dll, akan berlomba-lomba masuk ke Indonesia. Otomatis di Indonesia akan terjadi persaingan yang sangat ketat. Jika tidak dibekali dengan SDM yang kompeten maka Indonesia akan tergerus oleh arus ini. Sebagai contoh, apabila di Indonesia tidak memiliki tenaga dokter ahli yang memadai, otomatis dokter-dokter dari negara ASEAN akan segera memenuhi kebutuhan tersebut. Bagaimana jika semua kebutuhan SDM tidak dapat dipenuhi oleh SDM Indonesia? ini merupakan sebuah tantangan yang besar bagi dunia pendidikan untuk menyiapkan SDM yang kompeten dan berkualitas.

Di Thailand, sekarang diterapkan kurikulum bahasa Indonesia. Murid sekolah di Thailand akan dibekali keterampilan berbahasa Indonesia untuk selanjutnya bisa berkompetisi di Indonesia. Begitupun negara Singapura. Singapura sekarang sedang berbenah untuk menyiapkan infrastruktur negaranya dalam menyambut MEA. Singapura sedang melakukan riset bagaimana orang Indonesia bertingkah laku. Dan kemudian akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyiapkan MEA.

Selain meningkatkan kecakapan intelektual, tentunya kecakapan karakter juga harus diperkuat. Manusia Indonesia dalam kurun waktu satu tahun lagi harus siap menerima "kedatangan bangsa asing" ke bumi pertiwi. Jangan sampai Indonesia kemudian malah tergerus oleh arus. Dan manusia Indonesia pada akhirnya kehilangan jati diri dan menjadi asing di rumahnya sendiri.


Solusi

Bagaimana selanjutnya menyiapkan SDM Indonesia agar siap dan kuat menghadapi MEA 2015?

Pendidikan Formal

Sekolah adalah institusi yang paling memungkinkan untuk menyiapkan sumber daya manusia memiliki kesiapan dan kompetensi dalam menghadapi MEA. Institusi sekolah harus menyelenggarakan pembelajaran yang juga berorientasi pada kesiapan SDM Indonesia menghadapi MEA. Misalnya dalam pembelajaran, sekolah atau guru ikut mensosialisasikan dan memberikan pengarahan kepada anak didik bahwa ada tantangan kedepan yang harus kita hadapi bersama. Anak didik harus diberikan pemahaman oleh sekolah/guru bahwa tantangan tersebut merupakan suatu upaya menaikan standar kualitas SDM Indonesia yang diharapkan akan mampu bersaing dengan seluruh warga ASEAN.

Sekolah harus membekali anak didik berupa keterampilan berbahasa Internasional khususnya wilayah ASEAN (Bahasa Inggris, Melayu, Mandarin). Kemampuan berkomunikasi menjadi modal utama untuk berkompetisi dengan seluruh warga ASEAN. Selain keterampilan berbahasa, sekolah juga harus membekali keterampilan yang bersifat hard skill dan soft skill untuk anak didik. Anak didik harus dibekali keterampilan yang komperhensif untuk mendalami ragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin berkembang saat ini dan untuk di masa depan.

Sekolah juga berkewajiban untuk memberikan benteng karakter untuk anak didik, dimana mereka akan menghadapi pergaulan internasional, Akan banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, sehingga anak didik harus mampu menyaring budaya-budaya tersebut apabila budaya tersebut bersifat negatif.


Pendidikan Non-Formal

Pendidikan non formal ini adalah pendidikan yang dilakukan di masyarakat. Harus ada sosialisasi mengenai MEA ini kepada tiap-tiap lapisan masyarakat. Masyarakat harus diberikan pendidikan dan pelatihan untuk menghadapi MEA. Pendidikan ini bisa berupa pendidikan hard skill dan soft skill, seperti pelatihan bahasa asing, pelatihan keterampilan, atau pun pelatihan wirausaha (mengingat akan banyak sekali investasi yang akan ditanam di Indonesia oleh negara-negara ASEAN).


Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah pendidikan oleh keluarga khususnya orang tua. Orang tua tentunya harus turut berperan aktif dalam menyiapkan anak-anak mereka menghadapi MEA 2015 ini. Khususnya kesiapan dalam bentuk ketahanan mental, moral, dan spiritual. Karena akan banyak sekali budaya asing yang akan masuk ke Indonesia. Jangan sampai budaya yang bersifat negatif mempengaruhi anak-anak kita dan menjadi budaya yang destruktif. Sebaliknya, kita harus membekali anak-anak kita dengan budaya-budaya atau nilai moral yang ada di Indonesia, sebagai sebuah identitas yang harus dimiliki untuk menghadapi MEA 2015. Sebagai bentuk proteksi budaya asing yang bisa jadi akan "menjajah" jati diri manusia Indonesia.



Nah, sudahkah kita sebagai orang tua mempersiapkan anak-anak kita di rumah untuk menghadapi tantangan ini?



4 comments

  1. Aku sempat baca ulasan seorang dosen pengajar dari FEB UGM, bahwa kemungkinan saat MEA diberlakukan nanti Indonesia kemungkinan akan lebih jadi sasaran pasar buat negara-negara ASEAN ketimbang menjadikan ASEAN sebagai pasar Indonesia. Dengan implementasi MEA secara perbankan Indonesia juga akan diserbu oleh bank dari negara-negara ASEAN. Harusnya ini juga mulai dipersiapkan oleh Indonesia seja dari sekarang ya mak:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. BETUL mak, menurut para ekonom memang Indonesia akan cenderung defense. Tapi mudah-mudahan kedepannya SDM Indonesia akan semakin membaik ya mak, supaya gak dijajah terus sama bangsa lain :)

      Delete
  2. wah kita harus bener-bener mempersiapkan anak-anak kita menjadi generasi yang mempunyai wawasan kedepan ya mak. jangan sampai budaya negara kita dijamah negara lain atau bahkan diserobot negara lain hanya karena SDM kita kurang mampu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, ini jadi perhatian penting buat kita sebagai orang tua. Pergaulan anak kita hari ini dan masa depan memasuki babak baru. Gak kayakkita dulu yang mainnya cuma sama anak tetangga atau anak kampung sebelah. hehehe. Harus ada "bekal khusus" untuk mereka, supaya gak terbawa arus globalisasi yang bersifat negatif :)

      Delete

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, silakan tinggalkan komentar yang baik dan positif ya :D