Pernikahan Qur'ani, Al-Hafidz dan Hafidzah Putri Aa Gym

Setiap orang pasti takjub ketika mendengar dan membaca kisah pernikahan Ghaitsa (Icha) Putri kandung KH. Abdullah Gymnastiar yang merupakan seorang penghafal Qur'an 30 Juz dengan seorang laki-laki yang juga seorang Hafidz 30 Juz Al-Qur'an, Maulana Yusuf. 

Sejak sabtu, timeline Facebook saya tak henti menampilkan foto pernikahan dengan nuansa warna putih dan pink yang begitu hangat, sederhana, dan tetap romantis. Begitu juga DP BBM saya, banya yang 'selfie' dengan latar pelaminan berwarna putih. Siapa gerangan yang menikah? banyak nian yang menguggah foto sedang berada disana.

sumber gambar

Ramai-ramai orang mendo'akan, ramai-ramai orang menyatakan ketakjuban atas pernikahan ini. Pernikahan putri Aa Gym dan Teh Ninih ini menjadi 'Trending Topic' di jejaring sosial yang saya punya. Pernikahan yang disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengundang decak kagum dari netizen dan orang-orang yang mengenal kedua mempelai secara langsung ataupun tidak. Bagaimana tidak, pernikahan dua orang insan yang sama-sama telah hafal 30 Juz Al-Qur'an.

Kedua Mempelai

Saya sendiri tidak mengenal sosok Ghaitsa secara langsung, hanya pernah berpapasan beberapa kali di jalan di sekitaran mesjid Daarut Tauhid Geger Kalong Bandung. Karena memang saya dan Ghaitsa (Icha) sama-sama warga Geger Kalong, dan saya pun kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia yang sangat dekat dengan Pondok Pesantren Daarut Tauhid milik Aa Gym. 

Sekilas wajah Icha sangat mirip dengan sang kakak, Ghaida Tsurayya. Selain sudah khatam menghafal 30 Juz,  Icha juga sudah 'sarjana Taekwondo', dia meraih sabuk tertinggi olah raga bela diri ini.

Saya juga tidak kenal dengan sang mempelai laki-laki yang bernama Maulana Yusuf, tetapi saya turut berbahagia dan bangga karena ternyata kami satu almamater dan satu angkatan, yaitu di Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2008. Beliau merupakan sarjana Pendidikan Matematika Fakultas MIPA UPI. 

Sosoknya dipilih Aa Gym menjadi pendamping hidup dan imam bagi Icha karena mengenal sosoknya yang jarang bicara namun sering menjadi imam shalat tahajud di Mesjid Daarut Tauhid. Laki-laki asal Cirebon ini memang fokus untuk menghafalkan Al-Qur'an. 

Icha bersama Teh Ninih dan saudari-saudarinya

Nothing Special, but So Special

Yusuf dipilih Aa Gym untuk menjadi menantunya pada saat kajian/pengajian di Mesjid Daarut Tauhid, yang memang rutin dipimpin oleh Aa Gym sendiri. Aa mengumumkan kepada para jamaah bahwa Icha akan menikah dengan Maulana Yusuf, Aa meminta Yusuf untuk mempersiapkan diri selama tiga minggu ke depan untuk menikahi Icha dengan mahar seadanya. Aa Gym juga mempersilakan 3000 tamu undangan (terbuka secara umum) datang ke acara pernikahan. 

Bukan karena harta, jabatan, rupa, keluarga, Yusuf terpilih menjadi menantu Aa Gym. Kita bisa menilai sendiri, kira-kira dasar apa yang menjadi pertimbangan Aa untuk menunjuk imam bagi sang putri. 

Tidak diliput Media

Pernikahan Icha memang tidak diekspos media, saya pun mendapatkan banyak informasi dari teman-teman jejaring sosial yang meng-update status dan ber-selfie ria pada saat walimah berlangsung. Tidak ada media yang memberitakan secara khusus pernikahan adik kandung desainer hijab Ghaida Tsurayya ini. 

Meskipun demikian, kekuatan media sosial dan dunia maya telah mengantarkan pesan-pesan kebaikan yang terkandung pada acara pernikahan Icha dan Yusuf. 'komentar' tulus dari orang-orang yang hadir pada acara walimah, dan yang mengenal langsung mereka membuat berita yang lebih spektakuler dibandingkan media massa. 

sumber foto

Hikmah Bagi Semua

Tak ada pesta megah, tak ada liputan media dari mulai persiapan, pelaksanaan, hingga honeymoon. Seperti yang sering kita saksikan di televisi. Namun, pernikahan ini mengajarkan bahwa landasan agama adalah landasan utama dalam membangun pilar rumah tangga. Aa Gym memilih sosok menantunya karena ia merupakan seorang penghafal Al-Qur'an dan aktif memakmurkan masjid. Icha pun seorang putri pasrah terhadap pilihan sang ayah.

Bukan harta, bukan rupa, bukan tahta, tapi Agama. Mudah-mudahan, calon-calon pengantin selanjutnya bisa mengambil banyak hikmah dari pernikahan ini. Mahar yang sederhana, walimah yang tidak terkesan berfoya-foya, memilih kriteria pasangan hidup bukan hanya pada tolak ukur dunia semata. 

Semoga selalu menjadi keluarga yang menginspirasi kebaikan bagi keluarga-keluarga lain, dan menjadi teladan bagi pasangan suami istri lainnya dalam membina keluarga yang sesuai dengan kriteria Agama Allah SWT. Dan tentunya melahirkan generasi Qur'ani yang mampu membawa umat ini kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Aamiin Yaa Robbal 'Alamiinn