Waktu itu jam menunjukkan pukul sebelas malam. Mobil yang
saya tumpangi masih terjebak padatnya lalu lintas di jalal tol Cikampek menuju
tol Cipularang. Padahal, saya berangkat selepas Maghrib dari Cibinong, tapi
sudah harus terjebak kemacetan semenjak memasuki tol Jagorawi.
Jalan penuh
sesak, dipenuhi orang-orang yang hendak kembali ke kampung halaman.
Walhasil, Cibinong-Cikampek butuh waktu tempuh 5 jam. Padahal
biasanya, saya hanya perlu waktu 3 jam paling lama 4 jam untuk tiba di Bandung.
Ya, itu cerita mudik tahun lalu. Cerita mudik yang bikin
“trauma” beberapa waktu.
Memasuki bulan Ramadhan, suasana mudik lebaran memang sudah
terbayang jauh-jauh hari. Bukan hanya terbayang bertemu sanak keluarga di rumah
saja sih sebenarnya. Bayangan harus berjam-jam di perjalanan juga menghantui.
Dan yang paling gak enak adalah sulitnya akses ke kamar
kecil ketika terjebak macet di jalan tol.
Baca juga: Tiket Tol yang Tertukar
Pernah saat long weekend tahun lalu, saya sekeluarga
memutuskan pulang ke Bandung, walau sebenernya saya dan suami sudah memprediksi
bahwa arus kendaraan di jalan tol akan sama seperti saat mudik, bahkan lebih.
Lebih kepikiran lagi sebenernya ketika itu saya sedang hamil
besar Aldebaran, apa sanggup bermacet ria di jalan?
Baca juga: Pengalaman Melahirkan Anak Kedua
Dan benar saja, kami terjebak di jalan tol dalam macet yang
sangat parah. Bahkan masuk rest area pun antriannya mengular luar biasa.
Jangan tanya soal WC umum. Sudah seperti pasar dengan banyak
orang berlalu lalang.
Itu sih sebenarnya yang saya takutkan tentang mudik lebaran.
Macet di jalan, gak bisa berhenti di rest area, dan harus menahan buang air
kecil terlalu lama.
Karena saya pun pernah trauma kena anyang-anyangan ketika
masih SMA dulu saat harus menahan “ke belakang” berjam-jam.
Saluran kemih
sangat terasa nyeri dan perih, bahkan hingga saya tidak bisa menegakkan kaki.
Saya hanya bisa berjalan jongkok sambil menahan sakit waktu itu. Sungguh
kejadian yang sama sekali tak ingin saya rasakan lagi.
Cukup, cukup sekali itu
aja.
Kembali ke cerita mudik lebaran.
Karena saking takutnya kena macet di tol. Saya dan suami
berinisiatif naik moda transportasi lain untuk mudik lebaran. Dan terpilihlah
kereta api sebagai kendaraan untuk kami sekeluarga pulang berlebaran.
Memang, naik kereta api kurang praktis. Apalagi kami akan
membawa anak dan batita. Belum lagi pakaian dan barang bawaan lainnya. Tapi demi menghindari macet, kami bertekad
untuk pulang kampung naik kereta api tahun ini.
Demi apa? Demi tidak terjebak macet.
Apa itu anyang-anyangan?
Awalnya saya juga agak aneh dengan istilah anyang-anyangan.
Setelah saya googling, ternyata anyang-anyangan adalah salah satu gejala
Infeksi Saluran Kemih (ISK) yaitu rasa ingin buang air kecil terus menerus
disertai nyeri dan tidak lancar.
5 dari 10 wanita.
Dan memang, ternyata perempuan itu lebih rentan terkena
anyang-anyangan ini yaitu 5 dari 10 wanita pernah mengalami kasus
anyang-anyangan.
Bakteri E.Coli
80% kasus anyang-anyangan disebabkan oleh bakteri E. Coli.
Dan kalau kita dulu belajar biologi, bakteri E. Coli ini memang bakteri yang
berbahaya bagi tubuh. Bakteri E.Coli ini menempel pada dinding sel epitel di
salurah kemih.
Beberapa penyebab
anyang-anyangan.
1. Toilet tidak bersih
2. Arah proses pembasuhan setelah BAB yang tidak
benar
3. Air untuk membasuh yang tidak bersih
4. Sering menahan pipis
Nah, keempat penyebab anyang-anyangan di atas itu adalah hal
yang amat sangat bisa terjadi ketika kita melakukan perjalanan mudik lebaran
nanti.
Siapa saja yang bisa
terkena anyang-anyangan?
Sakit buang air kecil akibat anyang-anyangan ini bukan hanya
bisa diderita oleh perempuan dewasa saja loh. Anak-anak dan ibu hamil pun
rentan terkena anyang-anyangan.
Cara mengatasi
anyang-anyangan
Sebenarnya logika paling simpel adalah dengan menghindari
penyebab anyang-anyangan di atas. Tapi kalau sudah terlanjur terkena
anyang-anyangan, atau merasa akan menghadapi penyebab anyang-anyangan saat
mudik lebaran nanti, baiknya kita melakukan pencegahan sejak dini.
1. Minum air putih
Banyak minum air putih. Tapi, air putih
mungkin bisa membantu mengatasi anyang-anyangan sementara, namun tidak
mengatasi sumber masalahnya. Apalagi kalau bakteri E.Coli sudah terlanjur
menempel di dinding saluran kemih.
2. Minum ekstrak buah Cranberry
Menurut penelitian, Prontocyanidin (PAC)
dalam buah Cranberry mampu mencegah Bakteri E.Coli menempel pada dinding sel
epitel salurah kemih, dan membuangnya bersama air kencing.
Namun, mencari buah Cranberry itu cukup sulit loh. Karena:
1. Cranberry sulit dicari dipasaran
2. Tidak praktis karena harus di jus dahulu
3. Buah Cranberry harganya cukup mahal
4. Rasanya agak pahit dan asam
Ribet juga yah kalau mudik harus bawa-bawa buah Cranberry,
hehehe. Tapi jangan khawatir, ada yang lebih praktis. Namanya Prive uri-cran.
Prive uri-cran ini adalah suplemen makanan yang terbuat dari
Cranberry Extract plus vitamin C dan Probiotic. Sehingga, Prive uri-cran ini
mudah untuk dibawa ketika mudik lebaran untuk mencegah sakit buang air kecil
atau anyang-anyangan.
Ada 2 kemasan yang
bisa kita bawa di dalam tas mudik.
Pertama, Prive
uri-cran dengan komposisi 250mg ekstrak Cranberry dengan bentuk kapsul. Isi per
box adalah 30 kapsul yang bisa diminum 1-2 kapsul perhari.
Kedua, Prive
uri-cran plus dengan komposisi 375mg ekstrak Cranberry, 60mg Vit C, 0.1mg
Lactobacillus achidopillus, 0.1 mg Bifidobacterium bifidum dengan bentuk powder
sachet. Isi perbox adalah 15 sachet yang bisa diminum 1-2 sachet perhari.
Pengalaman
mengkonsumsi Prive uri-cran plus di rumah.
Walaupun selalu di rumah, tidak lantas saya bisa terbebas
dari anyang-anyangan. Maka dari itu, selain untuk mudik atau melakukan
perjalanan jauh lainnya, di rumah pun saya mecoba mengkonsumsi Prive uri-cran
plus untuk menjaga kesehatan dan yang paling utama untuk mengatasi susah buang air kecil.
Prive uri-cran yang saya konsumsi adalah yang berbentuk
serbuk dalam sachet. Ketika diseduh,
warna yang muncul adalah warna merah seperti buah Cranberry.
Minum segelas Prive uri-cran 1-2x sehari untuk mengatasi sakit saat buang air kecil |
Rasanya bagaimana?
Menurut saya sih, seperti minum jus buah jambu namun tidak
terlalu kental. Rasanya asam segar seperti minuman vitamin C. Jadi, menurut
saya Prive uri-cran nyaman dikonsumsi untuk mencegah gejala sakit buang air
kecil atau anyang-anyangan.
Rasanya asam segar, nyaman dikonsumsi sehari-hari |
Mudik Tenang Bersama
Prive uri-cran
Alhamdulillah, hari ini puasa Ramadhan kita memasuki hari ke
5, atau kurang lebih 25 hari lagi kita menyambut hari raya Idhul Fitri. Dan itu
pun menjadi tanda kalau sebentar lagi kita akan melakukan perjalanan mudik
lebaran.
Kalau udah biasa mudik tiap tahun dan tahu “hecticnya” kayak
apa, apalagi untuk urusan kamar mandi. Mulai sekarang gak perlu khawatir lagi.
Kalau terpaksa harus nahan pipis di jalan, atau kamar mandi di rest area gak
sebersih yang kita harapkan, cegah datangnya si bakteri E.Coli penyebab sakit saat buang air kecil dengan Prive
uri-cran.
Insya Alloh, mudik tenang tanpa menyepelekan datangnya si anyang-anyangan.
Selamat berpuasa, selamat mudik lebaran yaaa :D
anyang-anyangan tuh ternyata sakit buangetttt ya mbak. pernah ngalami pas hamil tua
ReplyDeleteWah mantao sdah ada obat yg aman, kunbal y
ReplyDelete