Beberapa hari yang lalu, saya menyaksikan berita di televisi, seorang Ibu tega menghabisi nyawa bayinya sendiri yang baru ia lahirkan. Ia melahirkan sendirian di rumah, kemudian Ia mencekik leher sang bayi ketika baru saja keluar, lalu membuang bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya itu ke sebuah parit.
Yang ada di pikiran saya adalah "Gimana bisa perempuan yang baru saja melahirkan bisa melakukan hal sekeji itu? Setan apa yang sudah merasuki tubuh sang Ibu?"
Singkat cerita, sang Ibu ditangkap di rumah sakit, ketika ia sedang menemani salah satu anaknya yang lain yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut, kabarnya memang salah satu anaknya terkena penyakit lupus.
Ketika dibawa dan diinterogasi di kantor polisi, ia mengakui bahwa perbuatannya membunuh bayinya itu ia lakukan dengan sadar. Ia merasa malu mempunyai banyak anak, karena bayi tersebut merupakan anaknnya yang kelima. Sedangkan banyak orang, tetangga dan kerabatnya yang meledek dirinya terlalu banyak anak padahal hidupnya miskin.
Memang ia pun mengakui, salah satu alasan ia membunuh bayinya adalah karena motif ekonomi.
Ia tidak bisa membayangkan anaknya akan kesulitan karena ia dan suaminya sekarang pun sudah hidup dalam garis kemiskinan dengan keempat anaknya yang lain.
Allah telah berfirman dalam surat Al-Isra:31 yang berbunyi:
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami-lah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan juga kepadanu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar"
Allah sang Maha Mengetahui memang sudah paham betul tabiat manusia, hingga Allah melarang manusia untuk membunuh anak-anak karena takut akan kemiskinan.
Dan di zaman sekarang ini, ternyata memang ada yang benar-benar melakukan pembunuhan terhadap anaknya sendiri karena merasa tidak mampu dan tidak akan sanggup mengurus anak-anaknya. Padahal dalam ayat di atas juga dijelaskan bahwa Allah lah yang memberikan rezeki atas anak-anak mereka.
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Na'im (Ada yang menyebutkan hadits ini masih lemah) Rasulullah SAW bersabda:
"Kemiskinan itu dekat dengan kekufuran"
Ya, makna dari hadits ini sudah sangat mudah sekali kita cerna, bahwa yang namanya kemiskinan, sangat rentan dibayangi oleh sifat kufur. Apalagi tipu daya syaitan terus berbisik ke hati manusia, banyak orang yang akhirnya nekat melakukan hal-hal keji terhadap keluarga, anak, atau bertindak kriminal lainnya.
Garis kemiskinan di Indonesia sendiri versi BPS tahun 2017 adalah orang yang memiliki pendapatan per kapita Rp. 370.910 per bulannya. Sedangkan versi world bank adalah $ 1,25 per hari, atau Rp. 487.500 per bulan.
Menurut data BPJS kesehatan tahun 2017 terdapat 29 juta orang miskin dan 177 juta penerima bantuan BPJS di Indonesia.
Banyaknya jumlah orang miskin di Indonesia tentunya memiliki dampak yang serius, yaitu Kriminalitas, Penurunan Kualitas SDM, Diskriminasi, Disharmonisasi, dan Melemahnya Wirausaha.
Saya yakin, Insya Alloh, yang membaca postingan saya kali ini adalah para muslim dan muslimah yang memiliki kelebihan harta yang dititipkan oleh Allah SWT. Dan tentunya memiliki hati yang tergerak untuk melakukan sesuatu agar titel masyarakat miskin lekas pergi dari tanah Indonesia.
Bagaimana cara mewujudkannya? Tentunya sebagai muslim dan muslimah yang beriman kita bisa melakukannya dengan berzakat.
Zakat, yang merupakan salah satu rukun iman bagi kita orang Islam merupakan senjata ampuh yang diberikan oleh Allah SWT untuk membangun umat apabila kita menunaikannya dengan sebaik-baiknya.
Banyak sekali kebermanfaatan zakat yang perlu kita ketahui bersama. Bukan hanya tentang memberikan uang atau harta sebanyak 2,5% tetapi jauh dari pada itu, ada bentuk taqwa, solidaritas, dan tanggung jawab kita terhadap saudara-saudara kita yang memang menjadi mustahik zakat dan membutuhkan dukungan dari kita.
Rumah Sehat Terpadu milik Dompet Dhuafa, bukti nyata pemberdayaan dan pengabdian di bidang kesehatan oleh Dompet Dhuafa berkat tersalurkannya Zakat, Infak, Sodaqoh, dan Wakaf (ZISWAF) |
Salah satu lembaga Zakat di Indonesia yang memiliki visi terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan pada sistem yang berkeadilan adalah Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa (DD) adalah lembaga filantropi Islam bersumber dari dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) dan dana halal lainnya yang bekhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreuneurship).
Hingga kini, Dompet Dhuafa telah berdiri di Indonesia selama 25 tahun dengan membawa nilai sebagai lembaga zakat yang Islami, Universal, Peduli, Inovatif, Responsif, Amanah dan Profesional.
Pilar program Dompet Dhuafa sendiri yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial, Dakwah
Baca juga: 25 Tahun Dompet Dhuafa Membentang Kebaikan dan Memberdayakan Dhuafa
Baca juga: 25 Tahun Dompet Dhuafa Membentang Kebaikan dan Memberdayakan Dhuafa
Zakat Memberdayakan
Salah satu penerima bantuan program pemberdayaan zakat dari Dompet Dhuafa adalah teman saya sendiri, sebut saja namanya Budi.
Ia menerima beastudi Etos dari Dompet Dhuafa untuk berkuliah di Institut Pertanian Bogor.
Ia bercerita bahwa Etos DD adalah sebuah beasiswa yang tidak sekedar memberikan bantuan finansial, tetapi lebih dari itu semua, Etos DD merupakan laboratorium kehidupan dimana para penerimanya diberikan ruang untuk bisa bereksperiman sesuai dengan minat dan passionnya masing-masing.
Sekarang Budi telah lulus dan bekerja di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Indonesia.
Zakat Menentramkan
Pernah saya mendengar ceramah seorang ustadz, kalau di dalam harta kita memang ada hak orang lain. Maka dari itu tunaikanlah hak orang lain tersebut. Jika tidak, maka Allah akan "mengambil paksa" harta tersebut.
Pernah suatu waktu, musibah seperti datang bergantian. Mobil nabrak dan ditabrak orang lah, anak sakit, uang yang hilang kena penipuan, dan lain sebagainya.
Saat itu saya dan suami merasa bahwa pasti ada yang salah, dan setelah kami evaluasi, memang benar saja zakat, infak, dan sedekah kami mulai mengendur, maka dari itu Allah "mengambil paksa" harta kami dengan beberapa musibah yang datang silih berganti.
Dan benar saja, setelah zakat ditunaikan, sedekah rajin dilakukan kembali, hati menjadi lebih tentram, tidak banyak masalah yang harus kami pikirkan dan kami selesaikan.
Masya Allah, sebegitu kuatnya pengaruh berzakat dan bersedekah dalam kehidupan manusia ya. Saat zakat tidak ditunaikan, adaaa aja beban pikiran setiap harinya. Tapi setelah berzakat, hati lebih tentram dan damai.
Jadi, jikalau hati mulai tak tenang, buru-buru koreksi ibadah, juga zakat, infak, dan sedekah kita. Karena semua itu sangat berkorelasi dengan kehidupan kita.
Yuk, kita segerakan zakat mal kita. Jangan sampai Allah yang "mengambil paksa" harta kita dengan jalan yang tidak enak. Lebih baik kita tunaikan dengan hati yang ikhlas dan bahagia.
Dompet Dhuafa akan membantu kita menghitung berapa zakat kita dengan kalkulator zakat. Kemudian kita tinggal menuju kanal zakat Dompet Dhuafa di donasi.dompetdhuafa.org/zakat untuk bersegera menunaikan zakat kita, atau jika memerlukan edukasi tentang zakat, kita bisa menuju ke laman zakat.or.id
#JanganTakutBerzakat
Zakat sangat besar manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan zakat, hati menjadi tenang dan damai. Sedangkan bagi para mustahik, zakat menjadi sebuah harapan baru bagi kehidupan mereka.
#JanganTakutBerzakat ya kawan, mari sama-sama kita membangun masyarakat yang berdaya melalui zakat kita.
Insya Alloh.
alhamdulillah ya mba. DEngan berzakat memang aku merasakan sendiir bahwa memang menentramkan sekali dan juga aku makin berkah :)
ReplyDeleteApalagi kita nggak perlu ragu lagi untuk berzakat di DOmpet Dhuafa yang terbukti memang terbaik untuk menyalurkan zakat kepada yang membutuhkan :)
DeletePas nih momennya, kuy kita keluarkan zakat fitrah jangan sampai lupa karena ada hak yang membutuhkan di sana
ReplyDeleteBetul sekali mbak. Berapapun nilainya, harta yang kita keluarkan dengan ikhlas selalu memberikan dampak baik bagi kehidupan.
ReplyDeleteTerimakasih sudah diingatkan. :)
Betul, dan berzakat pun menambah rezeki kita
ReplyDeleteYa Allah.. sedih baca cerita ttg ibu yg bunuh anaknya. Kadang tetangga atau org luar mulutnya suka usil sih ya. Kan anak banyak itu titipan Allah. Biar aja napa anak banyak, bantu ga nyinyur iya. Kan jadi tertekan juga si ibu. Duuh..
ReplyDeleteItulah ya kenapa ada zakat dalam rukun islam. Karena bentuk ukhwah islamiyah kita sesama saudara. Memang zakat bagusnya diberikan ke lembaga. Biar terbantu secara merata.
Iyesss, mama Aksa..dulu aku menyembyhkan luka kehilangan anak dengan sedekah. Alhamdullilah jauh lebih lega, sekarang aku resah mungkin kurang sedekah ya, hiks
ReplyDeleteJangan takut zakat, betul banget, apa yg kita berikan gak mungkin berkurang justru akan bertambah buat kita. Btw, aku blm pernah zakat di DD, tapi aku dukung program bagus ini, apalagi DD lembaga terpercaya menerima dan menyalurkan zakat untuk masyarakat..
ReplyDeleteBenar banget tu Mbak, kalau kita lupa ngeluarin yg harusnya kita keluarkan. Adaaa saja cara Allah menegur kita untuk kembali ingat kepadaNYA.
ReplyDeleteSemoga kita semua selalu sadar dan tak lupa untuk menunaikan kewajiban kita yg satu ini ya :)
AKu setuju banget mba, kalau kita gak mengeluarkan apa yang menjadi hak orang lain pasti ujung2nya ada aja kejadian yang membuat harta kita keluar dengan paksaan. AKupun mengalaminya sendiri pas kena penipuan. Sedih tapi memang jadi instrospeksi diri lagi bahwa mungkin sedekah dan zakatnya terlupakan selama ini. thanks for sharing ya
ReplyDeleteDengan berzakat kepada sesama umat, pahala kita mengalir terus in sya allah. Karena manfaatnya kan untuk hajat hidup orang banyak ya. Apalagi untuk kebutuhan primer. Pembunuhan anak oleh ibunya itu udah terasa ga masuk akal rasanya sedih banget gara2 kekurangan uang hiks.
ReplyDeleteInget nasihat ibu, zakat tuh ibarat insang dan perut ikan, ada yg perlu dibuang dan dikasihkan ke kucing yang lebih butuh. Jadi buat apa kita takut bezakat selama masih banyak masyarakat yg butuh
ReplyDeleteAku selalu percaya dengan dompet dhuafa dafi dulu sebelum nikah sampe sekarang. Transparan dan bisa diakses
ReplyDeleteAlhamdulillah zakat semakin mudah ya,penyalurannya kredibel dan tepat sasaran..
ReplyDeleteAku ga takut buat berzakat, yg ku takutkan malah ga bisa zakat. Pengaruhnya luar biasa zakat ini, bisa menjadikan mustahik menjadi muzakki dan berdaya, aamiin
ReplyDeleteDan tentunya bikin hati tentram ya mba, bener deh kalau udah berbagi itu, ada kebahagiaan tersendiri..
ReplyDeleteHarta kita di bersihkan dengan berzakat dan yang pasti rejeki yang kita dapat akan menjadi berkah untuk keluarga kita..dengan berzakat kita membantu sodara2 kita yang membutuhkan pertolongan sesamanya
ReplyDeleteSedih ya kalau ada yang melakukan kejahatan apalagi latar belakangnya kemiskinan :(
ReplyDeleteKlau sekitar kita msh miskin jg kyk ya kita bakal kena tanggung jawab knp gk bantuin ya.
Makanya budayakan membantu org salah satunya dgn zakat ya...
Alhamdulillah nda pernah takut berzakat krn apa yg kita keluarkan akan kembali lagi ke kita. Kita juga yg akan merasakan manfaatnya
ReplyDeletePenerapan konsep zakat ini bisa menjamin keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga semua itu bisa segera tercapai. Aamiin...
ReplyDeleteBerzakat dan bersedekah tidak akan mengurangi rejeki kita
ReplyDeleteBerzakat ini penting sekali dan tidak hanya pada saat lebaran saja, bahkan setiap bulan kita harus mengalokasikan minimal 2,5% untuk berzakat. Insya Allah jika ini dilakukan setiap bulan kita juga bisa membantu sesama yang membutuhkan
ReplyDeleteMeskipun mengaku sadar, tapi kayaknya si ibu stres atau depresi deh. Emang masalah ekonomi itu gak bisa dibilang sepele jadi alangkah lebih baik buat yang berkecukupan untuk saling berbagi.
ReplyDeleteInsyaAllah enggak takut berzakat/ memberi utk org lain, krn percaya bahwa pada sebagian rezeki kita adahak org lain ya...
ReplyDeleteAu jg zakatnya via DD bbrp tahun terakhir ini...
Alhamdulillah melalui zakat yang kita berikan juga bikin rezeki balik lagi ke kita. Dan percaya selalu kalau rezeki yang kita punya juga milik mereka yang membutuhkan
ReplyDeleteInnalillahi.. gak habis pikir sama pelaku yg tega membunuh anak kandungnya sendiri 😥
ReplyDeleteiya sih, kalau udah mentok di masalah ekonomi ya harusnya dicari solusinya ya
Jadi inget nasihat ibu mertua, jangan takut harta habis karena zakat/sedekah, justru zakat itu yang bikin harta kita dilipatgandakan.
ReplyDelete