Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Begini Cara Merawat Anak Alergi Susu Sapi di Masa Pandemi Covid-19

Dan ketahuilah, bahwa harta dan anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan, dan di sisi Allah-lah Pahala yang besar (Q.S Al-Anfal:28)

Sebagai ibu dari seorang anak yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi, potongan Ayat Al-Qur'an di atas memang benar adanya.

Merawat anak dengan alergi protein susu sapi itu Masya Alloh.  Betul-betul menjadi cobaan tersendiri bagi saya dan suami.

Apalagi dalam keluarga kami belum diketahui siapa saja yang memiliki "bakat" alergi. Maka dari itu, perjalanan Kifah yang tumbuh sebagai anak yang alergi protein susu sapi menjadi sebuah pengalaman yang sering saya share di blog ini. 

Ketika Kifah bayi muncul ruam merah di pipi, dan saya masih belum ngeh kalau itu alergi yang menyebabkan Dermatitis Atopik

Karena saya tahu, ibu dengan anak alergi, harus sama-sama saling menguatkan dan mendapatkan informasi dan edukasi seputar alergi anak.

Baca juga curhat saya tentang pengalaman merawat anak alergi dan asma.

Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju

Bicara soal saling support dan memberikan informasi dan edukasi mengenai alergi anak, saya sangat mendukung adanya Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju.

Karena saya merasa 'ada teman' untuk sharing, mendapatkan informasi dan edukasi, dan juga nasehat-nasehat dari para expert mengenai alergi anak.




Seperti pada Senin, 29 Juli 2020 kemarin. Saya mengikuti webinar via Zoom mengenai bagaimana cara merawat anak alergi di masa pandemi seperti saat sekarang ini.

Jujur saja, selama Pandemi Covid-19 yang dimulai pada pertengahan Maret 2020 hingga sekarang, saya dan suami cukup panik dan takut akan bahaya penularan Covid-19 karena Kifah anak pertama saya memiliki riwayat alergi dan sekarang mengidap penyakit Asma.

Asma pada Kifah memang belum sembuh total, bahkan di bulan Ramadhan kemarin, Kifah tertatih-tatih berpuasa walau ketika jam bangun sahur asmanya sering kali kambuh.

Di masa Pandemi ini, tentunya kekhawatiran saya naik 2x lipat.

Webinar yang bertajuk Tanggap Alergi di Masa Pandemi untuk Generasi Maju kemarin, menghadirkan Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr. Sp.A (K), M.Kes yang merupakan seorang ahli imunologi dan alergi anak.

Selain itu, hadir pula Bunda Anggi Morika Septi, Senior Brand Manajer SGM Eksplor Advance + Soya, serta Bunda Mediana Herwijayanti, yakni Digital Marketing Manajer SGM Eksplor Advance+ Soya. Dan satu lagi, Bunda Nastasha Rizky (artis dan Bunda yang memiliki anak dengan riwayat alergi protein susu sapi).

Bunda Anggi mengatakan bahwa memang pasti ada ketakutan sendiri bagi para orang tua, di masa pandemi seperti sekarang ini, bagaimana cara merawat dan melindungi kesehatan anak-anak yang alergi dengan protein susu sapi.

Maka dari itu, Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju ini, ingin sekali mengajak dan menggugah para Bunda yang memiliki anak dengan alergi protein susu sapi untuk sama-sama belajar dan mendapatkan edukasi tentang alergi anak dengan benar sesuai dengan arahan para ekspert.

Bunda Anggi juga mengajak para Bunda agar selalu ingat 3K.

Apa itu 3K?


Jangan lupa lakukan 3K

1. Kenali Gejala. Yaitu mengenali apa saja gejala alergi. Di website generasimaju.co.id/alergianak Bunda bisa mengecek, apakah anak mengalami alergi atau tidak.

2. Konsultasikan. Yaitu mengkonsultasikan pada dokter atau expert mengenai alergi anak. 

Di generasimaju.co.id/alergianak terdapat fitur live chat bersama expert dimana kita bisa melakukan chat bersama expert untuk bertanya seputar alergi anak.

3. Kendalikan. Alergi dapat dikendalikan, salah satunya dengan cara memberikan nutrisi yang tepat pada si kecil yang mengalami alergi.

Prof. Budi mengatakan berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), di masa pandemi ini, anak termasuk ke dalam kelompok yang rentan terkena infeksi, Indonesia adalah negara dengan angka terinfeksi tertinggi di ASEAN.

Anak dengan alergi susu sapi memiliki sistem imun yang unik dan lebih sensitif dibandingkan anak yang lainnya, maka dari itu, anak dengan alergi protein sapi harus mendapatkan perhatian ekstra khususnya pada kesehatanya.

Alergi sendiri adalah respon tubuh yang tidak normal terhadap 'zat asing' yang masuk ke dalam tubuh.

Walaupun sebenarnya zat tersebut tidak berbahaya, namun sistem imun anak alergi akan meresponnya secara berlebihan, sehingga menimbukan, gatal, bengkak, ruam merah, sesak, dsb.

Zat yang memicu alergi disebut alergen. Biasanya, alergen terdapat pada makanan dan zat yang terhirup.

Makanan contohnya:

Susu sapi, makanan laut, kacang tanah, tree nuts (kacang polong, almond, mede), telur, gandum dan ikan.


Hati-hati dengan makanan ini


Zat yang terhirup contohnya:

Tungau debu rumah, serbuk sari tanaman, kecoa, serpihan kulit  binatang, dan jamur kapang.


Hati-hati juga dengan zat yang bisa terhirup ini


Apakah Alergi Susu Sapi Itu?

Alergi susu sapi diakibatkan oleh kasein dan whey, yakni protein susu sapi yang menyebabkan reaksi alergi. Angka kejadiannya sebesar 0,5 %- 7,5% dan manifestasi terbanyak yakni Dermatitis Atopik, yakni ruam merah pada kulit. Namun, kejadian alergi ini akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.

Data dari klinik anak di RSCM Jakarta, tahun 2012 menyebutkan bahwa 31% pasien anak alergi terhadap putih telur dan 23,8 % alergi terhadap susu sapi.

7,5 % anak Indonesia mengalami alergi terhadap protein susu sapi, yang merupakan makanan penyebab alergi nomor dua setelah telur, pada anak-anak di Asia.

Dampak Apa Saja yang Ditimbulkan Jika Alergi Susu Sapi Tidak Segera Diatasi?


1. Dampak Kesehatan

Meningkatnya resiko penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi, dan sakit jantung

2. Gangguan Tumbuh Kembang

Anak dengan alergi bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan, karena berhubungan dengan jenis dan ragam pantang makanan

3. Ekonomi

Meningkatnya pengeluaran untuk biaya pengobatan ke Rumah Sakit, membeli obat-obatan, biaya perawatan di rumah, orang tua kehilangan pendapatan karena sering tidak masuk kerja, dll.

4. Psikologi

Anak dan orang tua bisa stress, bahkan bisa jadi orang tua jauh lebih stress. Dengan begitu kualitas hidup anak dan keluarga menjadi menurun.

Lakukan 3 K (Kenali, Konstasikan, Kendalikan)

Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Bunda Anggi, Prof. Budi pun menyarankan sebagai Bunda kita harus menjadi Bunda Tanggap Alergi dengan melakukan 3K. 

3K dilakukan agar alergi lebih bisa diatasi dan tidak menjadi kasus yang lebih berat lagi.


Kenali Gejala Alergi Protein Susu Sapi


1. Saluran cerna:  Diare (53%) dan Kolik (27%)

2. Kulit: Urtikaria (18%) dan Dermatitis Atopik (35%)

3. Saluran Nafas: Asma (21%) dan Rinitis (20%)

4. Umum: Anafilaksis (11%)

Bagaimana Membedakan antara Alergi dan Infeksi?
Perbedaan infeksi dan alergi

Di masa pandemi seperti ini, orang tua cenderung lebih khawatir dengan kesehatan si kecil.

Duh, anak saya batuk pilek, apa jangan-jangan terkena Corona ya?

Gejala Infeksi yakni:

1. Disertai demam
2. Batuk dan pilek terjadi sepanjang hari
3. Dahak yang dikeluarkan berwarna


Gejala Alergi:

1. Tidak disertai demam
2. Batuk, pilek, bersin biasanya terjadi saat malam hari
3. Dahak yang dikeluarkan bening/tidak berwarna

Tata Laksana Alergi (Rekomendasi dari IDAI)

Bagi anak yang memang menunjukkan gejala alergi, langkah selanjutnya adalah dengan MENGKONSULTASIKAN kepada dokter atau expert di bidang imunologi dan alergi anak.

Biasanya anak akan diberikan obat-obatan sesuai dengan gejala alergi oleh dokter.

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, jika anak memiliki alergi tetap berikan ASI dan ibu menyusui sebisa mungkin menghindari makanan pencetus alergi.


Apabila dengan SANGAT TERPAKSA KARENA ALASAN MEDIS maka boleh memberikan nutrisi yang lain, seperti formula soya sebagai alternatif berdasarkan rekomendasi dokter.

Tips Menghadapi New Normal/Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk Anak Alergi Susu Sapi


Tips menjalankan New Normal dari Prof. Budi untuk anak alergi protein susu sapi

1. Tidak melakukan penundaan imunisasi

2. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan SDIDTK (Stimulasi Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak)

3. Tetap menjaga kesehatan dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang, perbanyak makan buah dan sayuran, dan aktivitas fisik yang sesuai.

4. Ajari anak mencuci tangan dengan menggunakan sabun, memakai masker, dan menghindari kerumunan

5. Berjemur di depan rumah setiap pagi sekitar 10-15 menit untuk mengoptimalkan asupan vitamin D yang baik untuk daya tahan tubuh anak.

Alhamdulillah dengan saling support dan adanya edukasi, Bunda dengan anak alergi protein sapi bisa lebih tanggap dan semangat lagi

Bunda Mediana Herwijayanti, Digital Marketing Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju ini diharapkan mampu mengedukasi dan memberikan informasi seluas-luasanya kepada masyarakat agar lebih aware terhadap kasus alergi anak.

Dengan paparan yang dikatakan oleh Prof.Budi bahwa alergi bisa berakibat buruk jika tidak segera diatasi, maka Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju bisa dijadikan sebagai referensi dan pengetahuan tentang bagaimana mengatasi alergi pada anak.

Dan tidak hentinya, kampanye 3K yakni Kenali, Konsultasi, dan Kendalikan. Menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk bisa menjadi Bunda Tanggap Alergi.




Di dalam webinar kemarin, ada juga Bunda Natasha Rizky yang menceritakan pengalamannya mengatasi anaknya yang kedua, yang mengalami alergi protein susu sapi.

Awalnya ia sangat khawatir, bagaimana dengan pertumbuhan dan perkembangan anaknya karena mengalami alergi susu sapi. Karena asupan nutrisi pasti akan terbatas.

Nah, ada tips nih dari Bunda Natasha, sebagai Bunda Tanggap Alergi, yaitu:

1. Cari tahu gejala alergi itu seperti apa, sebagai Bunda kita harus peka.

2. Konsultasikan kepada expert apabila memang si kecil menunjukkan gejala alergi.

3. Memberikan nutrisi pengganti yang lain, misalkan dengan memberikan formula soya.

4. Kreasikan menu makanan si kecil, agar asupan nutrisinya tetap seimbang.

5. Dan yang terpenting, mintalah dukungan suami dan keluarga untuk merawat anak dengan alergi protein sapi. Karena suami dan keluargalah yang bisa menyemangati.

Yuk, Bunda, kita jadi Bunda Tanggap Alergi. Jangan lupa melakukan 3K.

Untuk mengetahui tentang gejala alergi pada anak dan chat dengam para expert, kunjungi www.generasimaju.co.id/alergianak

Dan untuk mengetahui banyaknya keseruan Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, Bunda bisa membuka akun instagram @soya_generasimaju dan Facebook Fan Page: Soya Dukung Generasi Maju.

Pastikan jangan terlewat acara edukatif dan informatifnya seputar alergi anak, ya Bunda.

***

Saya sendiri, sebagai Bunda yang memiliki anak alergi protein susu sapi, sangat terbantu dengan adanya Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju.


Walau dulu Kifah alergi terhadap protein susu sapi, sekarang Kifah siap jadi Generasi Maju


Saya merasa tidak sendirian, dan mendapatkan support untuk terus mendukung si kecil jadi generasi maju walau dengan segala 'kekurangan' yang ada pada diri mereka.

Apakah si kecil di rumah memiliki alergi protein susu sapi juga, Bund? Sharing yuk di kolom komentar.




25 comments

  1. Alhamdulillah anakku ga mengenal susu sapi, ASI full. Tapi udah gede suka minum susu sapi biasa aja, ga ada reaksi apapun, aman.
    Semoga para orang tua dengan dibekali 3K bisa menjadi panduan dan mendeteksi dini ya. Soalnya kasian banget kalo anak2 kecil pada alergi, huhuu.

    ReplyDelete
  2. Dan alergi susu sapi ini berbeda-beda ya Mba tingkat keparahannya. Ada yang tampak ringan ada yang sampai kayak ponakan ku mba, langsung sesak napas begitu bersentuhan dengan alergen nya. Sebagai ibu memang harus cepat tanggap ya Mba..

    ReplyDelete
  3. Jadi inget waktu anak pertama alergi susu sapi saat ia udah lepas ASI, ia diare terus dan disuruh ganti susu akhirnya sama dokter

    ReplyDelete
  4. untungnya di masa teknologi canggih seperti ini, kita bisa cepat tanggap dengan alergi anak ya mbak jadi bisa cepat di tanggulangi dan tidak mempengaruhi tumbuh kembangnya

    ReplyDelete
  5. Catet. Kita kudu teliti soal alergi kaya gini. Kalau gak tahu, bisa gawat kan. Kasihan juga sama anaknya

    ReplyDelete
  6. Anak yang punya alergi susu sapi memang jadi PR besar orangtua ya.. karena bagaimanapun kebutuhan nutrisi anak juga harus terpenuhi.. makanaya harus jadu bunda yang tanggap ya dengan kenali, konsultasikan dan kendalikan agar anak anak alergi susu sapi bisa tumbuh berkembang secara optimal

    ReplyDelete
  7. 3K menjadi kunci keberhasilan dalam menangani anak yg terkena alergi ya mba.. Catet dulu ah..

    ReplyDelete
  8. Webinar yang sangat bermanfaat ya mbak. Jadi ingat anak saya dulu juga alergi susu sapi sampai parah akhirnya dianjurkan untuk konsumsi susu soya. Apalah jadinya bila anak kita mengalami alergi saat pandemi ini. Pasti kita sangat panik dan stress. 3K merupakan langkah tepat agar anak terhindar dari alergi dan bahayanya. Ini yang harus kita pahami sebagai orang tua ya mbak.

    ReplyDelete
  9. alergi memang belum ada obatnya ya teh hanya bisa dicegah pencetusnya tapi ilmu kesehatan terus berkembang, termasuk kasus alergi pada bayi baru lahir bisa dicegah leh ibunya yang bisa makan apapun saat hamil.

    ReplyDelete
  10. Yang penting harus diketahui pertama memang alergennya ya mba. Setelah itu baru bisa disusun strategi pemenuhan gizi anak dengan memperhatikan apa saja yang patut dihindari, sehingga untuk pemenuhan gizinya bisa dialihkan ke sumber pangan yang lain.

    ReplyDelete
  11. Setelah mengenali ciri anak alergi baru ya konsultasi supaya bisa dapat penanganan yang tepat. Kasihan kalau gak ditangani nanti nutrisnya terganggu. Aku dulu waktu anak pertama sampai ke dokter juga nih b

    ReplyDelete
  12. Senang yaa...kalau ada komunitas atau wadah untuk ibu-ibu yang ingin mencurahkan isi hatinya. Paling engga, kita tau kalau kita gak sendiri.
    Nuhun infonya, kak.
    Lengkap dan aku jadi tau penyebab alergi pada anak.

    ReplyDelete
  13. masalah alergi emang menjadi momok serius bagi orang tua karena penanganan yang rukup rumit

    ReplyDelete
  14. Paling sedih kalau lihat anak alergi ya, dulu waktu peralihan asi anakku juga alergi. Aku langsung membuat daftar list makanan yang belum bisa dia konsumsi saat masih alergi, kalau sekarang alhamdulillah sudah tidak alergi lagi.

    ReplyDelete
  15. Aku dong baru tahu SGM punya solusi untuk anak yang alergi susu sapi
    Makin betah pastinya untuk brand susu satu ini

    ReplyDelete
  16. Klo anakku yg bungsu alergi telur mbak..
    Klo kebanyakan makan telur langsung muncul bisul

    ReplyDelete
  17. Duh, keingetan masa si sulung alergi dulu. Bikin pusing deh. Kasian pula kalo lagi kambuh. Jadinya, gak minum susu selain asi deh. Beruntung ya sekarang mah, ada susu khusus alergi susu sapi kayak ini. Anak jadinya gak khawatir kambuh alergi susu sapinya.

    ReplyDelete
  18. Sharingnya bagus banget nih mba pas banget anakku tuh alergi susu sapi emamg deg2an masa pandemi kaya skarang ini ya buat anak alergi kita sebagai bunda harus tanggap agar alergi anak bsa ditangani

    ReplyDelete
  19. Benar banget Mbak, dukungan Suami dan keluarga terdekat sangat penting untuk menghadapi anak dengan alergi, karena jgn sampai emaknya aja yg sibuk ngurus terus ambruk juga.
    Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  20. Wah, 3K ini mantul ya mbak. Kenali gejala alergi, Konsultasikan ini bisa live chat, keren banget terus Kendalikan. Noted mbak. Makasih sharingnya ya...

    ReplyDelete
  21. Dulu anakku alergi susu sapi di tengkuknya bentol-bentol kemerahan setelah tahu ganti susu deh. Memang kita harus kenali si alergi itu ya😃

    ReplyDelete
  22. Mesti waspada dan deteksi dini mengenai masalah alergi pada anak ya Bun, kalaupun ada tanda-tanda alergi ada baiknya untuk langsung konsultasi ke dokter, bahaya kalau sampai salah diagnosis dan pengobatannya

    ReplyDelete
  23. Iyayaa...seringkali orangtua pun bingung ketika anak sakit karena kesulitan membedakan, ini alergi atau infeksi virus.
    Nuhun, kak...karena tulisan ini jadi paham mengenai alergi.

    ReplyDelete
  24. Alhamdulilah kalau dilihat anak-anakku nggak ada yang alergi susu sapi. Memang sebagai ibu kita harus selalu memantau tumbuh kembang anak kita, ya termasuk ada alergi apa nggak

    ReplyDelete
  25. Saat pandemi kayak gini pasti banyak ibu yang khawatir apakah anaknya kena alergi atau virus. Untung ada wadah berbagi terpercaya buat ibu-ibu jadi bisa saling sharing mengenai kondisi anak.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, silakan tinggalkan komentar yang baik dan positif ya :D