Biasanya, seorang ibu itu kalau mengerjakan sesuatu itu
maunya cepet beres, akhirnya semua dikerjakan sekaligus, karena konon katanya
seorang perempuan/ibu itu bisa multitasking (mengerjakan banyak pekerjaan dalam
satu waktu).
Apa benar seperti itu? Saya punya beberapa fakta tentang
multitasking itu sendiri.
Fakta tentang multitasking:
1.Multitasking membuat otak bekerja lebih berat
2.Multitasking bisa menurunkan 40% prduktivitas
3.multitasking menurunkan IQ sebanyak 10 point
Sebenarnya, apakah kita (perempuan/ibu) itu beneran bisa
multitasking? Jawabannya adalah yang kita lakukan sesungguhnya adalah switching
atau berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Bukan multitasking,
yakni mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Karena pada faktanya,
hanya sedikit sekali orang ‘istimewa’ yang bisa melakukan multitasking.
Lebih Baik Singletasking
Yaps, setelah tahu bahwa sebenarnya kita gak pernah bisa
benar-benar multitasking, maka yang saya lakukan adalah single tasking atau
mengerjakan suatu pekerjaan satu-satu, sampai beres, baru berpindah ke
pekerjaan lainnya.
Bagaimana cara melakukan singletasking yang efektif?
1.Membuat Jadwal dengan Kelompok Waktu
Dari pada membuat jadwal dengan rundown (seperti membuat
acara) lebih baik mengerjakan pekerjaan dengan kelompok waktu. Biasanya saya
membagi kelompok waktu dalam sehari menjadi empat bagian.
Pengelompokkan waktu tersebut dapat dilihat dalam gambar
berikut:
Catatan: Biasanya, sebelum tidur, saya melakukan pekerjaan
rumah ringan terlebih dahulu, seperti cuci piring, sapu lantai, cuci baju
(ringan kerena pakai mesin cuci), menyimpan barang pada tempatnya. Supaya apa?
Supaya ketika bangun pagi mood kita jadi bagusssss.
Kenapa saya gak pakai jadwal ala Rundown acara? Karena pernah pakai dan seringnya jadwal jadi meleset, dan kalau meleset saya jadi
stres, wkwkwk.
Dengan kelompok waktu, pikrian juga gak terlalu rumit
menghafal jadwal, yang penting direntang waktu tersebut, tugas-tugas bisa
selesai.
2. Fokus!
Apa yang membuat pekerjaan gak bisa selesai dengan cepat? Ya
karena kita gak fokus! Bentar-bentar cek HP/Sosmed.
Gunakan mode silent atau getar saja, jadi notifikasi
handphone gak selalu terdengar. Aktifkan suara handphone untuk panggilan
penting saja. Sisanya bisa dibisukan atau dibuat mode getar.
Lakukan teknik Pomodoro. Teknik Pomodoro (Pomodoro ini
artinya tomat, hehe) yaitu dengan cara, 25 menit melakukan pekerjaan, 5 menit
istirahat. Di waktu istirahat bisa melihat handphone siapa tau ada hal penting,
atau bisa beristirahat dengan minum teh manis hangat atau segelas susu.
Tapi ingat ya, kalau batas istirahatnya 5 menit, ya 5 menit
aja. Jangan sampai, karena stalking sosial media, eh bablas jadi satu jam,
haha.
3. Mindfulness
Lakukan kegiatan atau pekerjaan dengan se-mindfulness
mungkin. Lakukan dengan penuh kesadaran dan kebermaknaan. Usahakan jangan
mengeluh atau menggerutu. Fokus dan mindfulness ini jadi kunci kita untuk
menikmati setiap pekerjaan yang kita lakukan. Karena sayang sekali jika kita
menggerutu/tidak menyukai pekerjaan tersebut.
Pada akhirnya, pekerjaan itu memang akan kita kerjakan
berulang setiap harinya. Jika kita tidak bahagia mengerjakannya, sama saja kita
membuang waktu dengan percuma.
Jadikanlah pekerjaan kita menjadi sebuah hobi yang
menyenangkan dengan mindfulness ini.
4.Reframing
Setelah melakukan semua pekerjaan dengan mindfulness, jangan
lupa juga kita melakukan reframing. Hal ini kita lakukan untuk melihat semua
pekerjaan atau aktivitas kita menjadi lebih positif, tidak membuat kita stres.
Reframing sendiri berarti mengubah sudut pandang dalam
melihat suatu masalah yang terjadi, atau memaknai ulang sebuah peristiwa.
Ada sebuah ungkapan, “tidak ada kejadian yang baik dan
buruk, yang ada, pikiran kita lah yang memaknai itu semua”
Reframing ini adalah teknik yang sudah banyak digunakan agar
kita selalu berpikir positif. Walaupun kita ini ‘hanya ibu rumah tangga’
berpikir positif ini harus selalu dilakukan, karena banyak sekali penelitian
yang mengatakan bahwa memang ibu rumah tangga itu mudah sekali stres karena
banyaknya pekerjaan yang dilakukan di dalam rumah.
Contoh reframing dalam pengasuhan:
Ketika anak merusak mainan/barang dan suka marah-marah
Ubah menjadi “Mungkin ada kebutuhan sensorik yang belum
distimulasi dengan baik, sehingga tubuhnya ‘menagihnya’ atau mungkin anak
sedang belajar mengeluarkan emosinya, namun belum tersalurkan dengan baik”
Reframing dalam urusan domestik:
Ketika lelah selalu memasak setiap hari.
Ubah menjadi “Alhamdulillah masih ada bahan makanan yang
bisa saya masak. Mungkin ini adalah tantangan, bagaimana menyederhanakan proses
memasak. Misal dengan mencoba food/meal preparation”
Reframing dalam pendidikan anak:
Ketika anak belum memiliki nilai sekolah yang bagus menurut
kita.
Ubah menjadi “Alhamdulillah ia masih bisa belajar, dan ini
adalah tantangan bagi saya untuk menemukan gaya belajar yang tepat untuknya dan
menggali potensi terbaik yang ia miliki.”
Dengan teknik reframing (menyederhanakan atau meminimalisir
pikiran kita yang ruwet). Insya Alloh kita akan lebih bisa menjalani hari-hari
dengan lebih positif. berpikir sederhana/tidak ribet dalam mengasuh, mendidik,
dan menjadi ibu rumah tangga.
Tips Manajemen Waktu di Rumah Agar Tetap Produktif
Di atas sudah saya singgung tentang stop multitasking dan
mulailah untuk singletasking. Memang tidak mudah untuk menerapkan
singletasking, awalnya pasti akan terasa aneh dan kaku. Pikiran dan tangan ini
rasanya ‘gatal’ untuk mengerjakan pekerjaan lainnya saat kita mengerjakan satu
pekerjaan.
Coba ditahan ya, Bu. Insya Alloh pasti bisa.
Nah, di atas juga sudah saya tulis tentang bagaimana
mengerjakan pekerjaan rumah dengan kelompok waktu. Silakan dibuat kelompok
waktu tersebut, dan saya punya tips bagaimana agar bisa lebih produktif dengan
menggunakan kelompok waktu tersebut.
Namanya, Jam Emas!
Jam emas adalah waktu-waktu dimana energi kita sedang
‘naik’, sedang semangat-semangatnya. Istilah gampangnya, mood kita sedanga
sangat bagus kondisinya.
Jam emas ini saya sering artikan dengan waktu PRODUKTIF.
Dimana saya harus memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya.
Seperti menulis out line blog, sosmed, menulis draft
tulisan, mencatat ide, membuat caption, mendesain visual menggunakan canva,
dll.
Pokoknya, di waktu ini, saya sedang merasa sangat ‘hidup’
dan bersemangat.
Jam Emas dari waktu ke waktu
Jam Emas ini gak mesti stagnan ya, karena kehidupan kita pun
sangat dinamis. Tahun ini punya satu anak, tahun depan dua anak, dan
seterusnya. Jadi gak ada waktu pasti untuk jam emas ini. Biasanya sangat
menyesuaikan dengan kondisi dan situasi.
Enaknya punya jam emas:
1.Tahu kapan waktu terbaik, paling semangat, mood, untuk
melakukan sebuah pekerjaan.
2.Berasa punya GOALS atau tujuan hidup/mimpi yang setiap
hari bisa dicicil.
3.Berasa Happy, karena kita sudah mengisi ‘satu slot’ waktu
kita, untuk melakukan hal produktif.
4.Lebih santai, minim stres dalam mengasuh anak, karena
energi kita tersalurkan untuk hal yang kita senangi.
Tips!
1.Lakukan PEKERJAAN YANG BERAT (seperti menulis draft blog,
sosmed, caption, membuat konten, dll) di waktu dimana energi/mood kita dengan
FULL POWER!
2.Lakukan hal yang MEMBOSANKAN ketika energi kita sedang
SURUT. Kalau saya mencuci baju di malam hari, sudah agak low batt, tapi kan
cuci bajunya pakai mesin, jadi no
problemo.
Akhirnya, dengan memiliki jam emas, saya punya ‘jatah waktu’
untuk membuat diri saya bahagia dan merasa produktif. Walau itu hanya membuat
out line atau draft blog (satu dua paragraf) tapi saya merasa lebih berdaya dan
bahagia. Mood jadi bagus, aktivitas lebih ringan dan bawaanya gak emosian,
hahaha.
Jika tidak ada pekerjaan rumah sebelum tidur, berarti saya
mendapaatka BONUS waktu, yeay! Biasanya saya gunakan untuk nonton vlog
ibuk-ibuk Korea yang lagi beberes seperti HamiMommy, Haegreendal, Sisletter,
Honey Jubu, dll. Nonton satu episode Drama Korea, atau bermain game.
Saya punya rekomendasi game yang bisa digunakan untuk megisi
waktu bonus ini:
Solitaire ini sebenernya game jadul di PC Windows tahun
90’an, inget deh dulu games di PC ya cuma solitaire ini. Cara mainnya yaitu
mengurutkan kartu bernomor besar ke kecil dengan warna selang-seling merah dan
hitam. Sekarang, permainan Solitaire bisa dimainkan secara online.
Saya suka main mahjong waktu pertama kali punya gadget.
Yaitu main mencocokkan gambar gitu aja, mirip-mirip sama Onet. Iya, saya kalau
main game sereceh itu, gak pernah main game yang sulit, haha. Supaya bisa
happy-happy aja, gak mau malah jadi
stres karena main game.
Ini games yang paling saya suka, karena menguji ketajaman
mata, jadi memang dari kecil saya lebih suka games dengan model uji ketajaman
mata atau daya ingat. Lumayan kan ibu rumah tangga memang paling diuji
ketajaman matanya dan daya ingatnya, wkwkwk.
Tapi ada satu pengecualian, kalau saya sedang sakit, sangat
lelah, nggak saya paksakan untuk mengisi jam emas saya dengan hal yang biasa saya
lakukan. Tetap ya, kita juga harus tahu batasan kapasitas diri kita.
Bagi saya, jam emas ini sangat penting. Agar kita tidak
tersiksa dan merasa dikejar-kejar pekerjaan rumah tangga. Karena semua ada
porsinya masing-masing. Karena ibuk-ibuk di rumah kadang lupa akan kebahagiaan
dirinya sendiri.
Hehe yang kebiasaan multitasking sampai ga bisa cuma ngerjain satu pekerjaan saja, harus dibarengin yang lain cuma bisa cengar-cengir.
ReplyDelete