Work from Anywhere, Cara Kerja Baru bagi Para ASN Indonesia?
Assalamu’alaikum
teman-teman on line-ku, apa kabar hari ini? Semoga tetap sehat dan bahagia
selalu, ya. Harus Bahagia dong, ya. Insya Allah Bahagia itu bukan untuk
ditunggu, namun kita yang harus menciptakan Bahagia tersebut dengan segala rasa
syukur terhadap apapun yang terjadi di hidup kita hingga hari ini.
Bicara
soal bahagia, saya punya kabar bahagia (kabar bahagia bukan ya, hehe), yaitu
ada wacana bahwa ASN atau PNS di Indonesia akan melakukan WFA atau Work from
Anywhere.
Nah, lho? Kok, bisa?
Sebelum
melanjutkan opini saya tentang WFA atau Work From Anywhere ini, saya mau
disclaimer dulu ya, artikel ini saya tulis dari sudut pandang saya
sebagai seorang istri, ibu, juga masyarakat pada umumnya.
Kebetulan
sekali, suami saya sekarang bekerja sebagai ASN di Badan Riset dan Inovasi
Nasional atau BRIN, yang merupakan Lembaga negara baru, peleburan dari Lembaga riset dan inovasi negara, yakni LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia), BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), BATAN (Badan
Tenaga Nuklir Nasional), LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional),
dan Kemenristek (Kementrian Riset dan Teknologi).
https://yogyakarta.bkn.go.id/berita/2022/06/mewujudkan-wacana-wfa-bagi-asn |
BRIN
sendiri mulai memberlakukan Work From Home dikarenakan Pandemi Covid-19.
Namun ternyata, berdasarkan berbagai studi menyatakan bahwa terjadi kenaikan produktivitas
saat WFH hingga 47% Ketika pemberlakuan WFH. Hal ini kemudian menjadi
pertimbangan agar para PNS bisa bekerja secara WFA.
Apa Itu Work from Anywhere (WFA) ?
Work from Anywhere adalah sistem kerja yang bisa dilakukan dari mana saja. Istilah ini muncul setelah kasus COVID-19 mereda dan pemerintah mulai melonggarkan aturan keluar rumah bagi masyarakat. Namun, banyak perusahaan yang masih menerapkan sistem kerja remote dan tidak mewajibkan datang ke kantor. (https://yogyakarta.bkn.go.id/berita/2022/06/mewujudkan-wacana-wfa-bagi-asn)
Yaps,
kurang lebih begitulah definisi WFA. Seorang pegawai bisa bekerja dari mana
saja, tanpa harus berangkat ke kantor. Asalkan semua target dan kinerja PNS
tetap tercapai. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri PANRB No 8 Tahun 2021
tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil.
Alasan
pemerintah mewacanakan WFA untuk PNS adalah:
1. Kenaikan
kinerja pegawai ketika WFH
2. Digitalisasi
dan perkembangan internet serta teknologi yang semakin cepat
3. Sumber
Daya Manusia yang makin kompeten dan infrastruktur yang makin maju
4. Adanya
bonus demografi Indonesia pada tahun 2030 mendatang akan memberikan penduduk
produktif yang lahir dari generasi milenial dan generasi Z yang sudah sangat
akrab dengan teknologi
5. Jalanan
yang kian macet dari hari ke hari, beban kemacetan ini juga turut andil merusak
lingkungan
Namun, wacana WFA ini
hanya ditujukkan untuk PNS dalam jabatan dan fungsional tertentu saja, ya. PNS
yang memang bekerja untuk pelayanan publik, tentunya akan sulit jika harus
bekerja secara WFA.
Daaan, suami saya adalah
SALAH SATU PNS YANG AKAN MELAKUKAN WFA, gaeesss.
Jadi ini kabar bahagia
atau ngga, nih? heu.
BRIN sendiri sudah
melakukan WFA dan memberlakukan kerja di Co-Working Space.
“Tetty, suaminya sudah
kerja ke kantor lagi?” seorang teman bertanya
“Belum, alhamdulillah
lanjut sampai sekarang masih kerja secara on line” Jawab Saya.
Beberapa teman agak
terkaget-kaget ya, mendengar jawaban saya. Karena sebagian besar para karyawan
ya sudah bekerja 100 % di kantor, semua sudah normal kembali seperti sedia kala
(sebelum wabah Covid-19 melanda).
Ya memang begitu adanya
teman-teman on line-ku (maaf kalau selanjutnya saya akan jadi banyak curhatnya,
nih) BRIN, tempat kerja suami, malah ‘melanjutkan’ sistem kerja WFH atau
sekarang menjadi WFA (Work from Anywhere).
BRIN sendiri memang sudah
merancang akan membentuk system kerja yang adaptif dengan perkembangan zaman. Salah
satunya memberlakukan WFA dan para pegawai boleh bekerja secara remote di
Co Working Space yang sudah disediakan.
Kantor lama BRIN diubah menjadi Co Working Space yang bisa digunakan oleh pegawai BRIN |
Jadi yaaa, sekarang BRIN
itu tidak ada kantor yang seperti dulu lagi, gaes. Memang kantor pusat
BRIN ada di Jakarta, namun pegawainya bisa BEKERJA DARI MANA SAJA DENGAN CO
WORKING SPACE.
Foto: Dokumentasi Pribadi, kawasan Co Working Space Cibinong Bogor |
Co Working Space ini
disediakan oleh negara tentunya di beberapa kota di Indonesia, seperti di
Jakarta, Surabaya, Bandung, Bogor, hingga ke Papua. Setiap pegawai BRIN boleh
menggunakan fasilitas Co Working Space ini untuk bekerja. BRIN sendiri sedang
membangun KST atau Kawasan Sains dan Teknologi seperti di Bandung, Cibinong,
dan Serpong, juga di Yogyakarta. So, para pegawai BRIN ini beneran bisa bekerja
Anywhere di seluruh wilayah Indonesia.
Pandangan saya tentang Work
from Anywhere
Sejujurnya, saya tidak
menyangka bahwa WFH yang terjadi karena ‘terpaksa’ dikarenakan Pandemi Covid-19
justru menjadi gaya hidup baru hari ini dan masa depan.
Saya ingat sekali kata-kata
Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, bahwa Pandemi Covid-19
ini memaksa dan mempercepat Pendidikan untuk beradaptasi dengan teknologi.
Wacana ini adalah gagasan di masa depan, namun ternyata, Covid 19 mempercepat
segalanya.
Termasuk (akhirnya) dunia
kerja, yang awalnya menjadikan WFH atau Work from Home sebagai sebuah
keterpaksaan, akhirnya menjadi sebuah cara baru untuk kita menjalani hidup.
Terima tidak terima, siap
tidak siap, mau tidak mau.
Pro:
1.Work from Anywhere
ini memang memiliki tantangan tersendiri, banyak sekali hal yang harus
diperhatikan. Bahkan, saya sendiri yang bukan pegawai/karyawan, akhirnya harus
ikut beradaptasi dengan keadaan.
Dimana suami sudah WFH
selama 3 tahun, dan dilanjutkan dengan WFA. Banyak hal positif memang tentang
WFA ini, seperti mengurangi konsumsi bensin untuk di jalan, otomatis kita
mengurangi beban keuangan untuk transportasi, beban jalanan, dan juga
mengurangi gas emisi dari kendaraan bermotor.
WFA juga bisa menghindari
kita dari stresnya kemacetan dan jarak antara rumah dan kantor yang menyita
waktu dan energi. Selain itu, WFA juga mengurangi konsumsi di luar rumah,
sehingga anggaran konsumsi tentu bisa dimaksimalkan di rumah, dan sangat
mengurangi biaya untuk jajan dan makan di luar.
Jadi lebih rajin masak-masak di dapur |
2.Fleksibel dalam mengatur
jam untuk menyelesaikan pekerjaan. Jika cermat mengatur waktu bekerja,
pekerjaan tentunya bisa dilakukan dengan sangat fleksibel. Misalkan,pekerjaan
yang harusnya selesai 5 jam, bisa selesai 2 jam saja.
3.Kepuasan kerja ternyata
meningkat. Harvard Bussiness Review mengatakan bahwa ada peningkatan kinerja
sebanyak 22% ketika seorang pegawai melakukan WFA.
4.Koordinasi sangat mudah
dilakukan. Biasanya dulu kita perlu berkumpul di ruang rapat untuk membahas
pekerjaan tertentu, namun sekarang bisa dikerjakan langsung dalam hitungan
menit saja via zoom meeting.
5.Bisa melakukan pekerjaan
bahkan ketika di dalam perjalanan. Ada kalanya kita harus melakukan pekerjaan
sekaligus membereskan banyak masalah keluarga juga. Misal, harus ke rumah
sakit, atau harus mengurus pendidikan anak, pekerjaan bisa dilakukan Ketika
kita di dalam mobil atau kereta api.
Sejujurnya saya bahagia
dengan adanya konsep WFA ini, kerena salah satu anak saya mengidap penyakit
Asma, yang kapan saja, sewaktu-waktu bisa masuk IGD Rumah Sakit kerena asmanya
kambuh. Jika ada ayahnya di rumah, saya cukup lega karena ada bala bantuan jika
suatu waktu perlu ke rumah sakit.
Dalam buku Minimalist
Parenting, dikatakan bahwa sebagian besar orang tua merasa ‘Kekurangan Waktu’.
Dalam sebuah studi Families and Work Institute (FWI) yang secara nasional
merepresentasikan tenaga kerja di Amerika Serikat, 75% karyawan mengatakan tidak
punya waktu yang mencukupi bagi anak-anaknya, naik dari 66% dari tahun 1992.
63% karyawan mengatakan tidak punya waktu bersama pasangan, naik 50% dari tahun
1992. Lalu, 60% karyawan tidak memiliki waktu yang mencukupi, untuk dirinya
sendiri, naik 55% pada tahun 2002.
Miris bukan? Menghadapi
kenyataan ini? Bahwasanya, kita, sebagai orang dewasa banyak sekali kehilangan
waktu untuk keluarga, pasangan, bahkan untuk diri kita sendiri, karena berbagai
tuntutan pekerjaan.
Kontra:
Selain memiliki keunggulan,
WFA juga memiliki beberapa kekurangan, tentunya yang saya rasakan selama ini.
1.Ketergantungan terhadap
akses internet, ya ini juga menjadi kenyataan yang harus dihadapi. Internet
sekarang bagaikan listrik yang memang wajib ada di setiap rumah. Ketika
internet tehenti koneksinya, seketika akan ada kepanikan, kekesalan, dll.
2.Harus terus menerus update
terhadap teknologi, baik itu cara menggunakan hard ware, software,
aplikasi, dll. Kalau kita tidak bisa mengatasinya, bisa saja kita mengalami
stress dan kelelahan.
3.Tidak ada fase separasi
(berpisah) antara suami dan istri, kalau kata Tulus mah, “Ruang Sendiri”.
Menurut pakar pernikahan dan keluarga, Ust. Cahyadi Takariawan, fase separasi
ini penting bagi pasangan suami istri. Suami istri tidak boleh terlalu lama
berpisah, namun tidak sehat juga jika terlalu sering bersama. Mungkin, kalau
terlalu sering Bersama, kita jadi lupa tuh bagaimana rasanya merindu, eeeaaa.
4.Tidak ada batas antara
pekerjaan kantor dan urusan rumah. Ini juga penting untuk disoroti. WFA seakan
meleburkan batas antara pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah. Misalkan, suami
ada permasalah pekerjaan di kantor, jika pada umumnya akan ada nasehat
‘Pekerjaan/masalah kantor jangan dibawa ke rumah, ya’.
Ketika WFA, memang
kantornya di rumah, otomatis segala bentuk kekesalan, amarah, dll akan tumpah
ruah di rumah, bisa juga berdampak negatif kepada istri dan juga anak-anak.
5.Koordinasi/komunikasi
yang terhambat dikarenakan gadget/laptop atau internet yang kurang maksimal.
Bisa saja ini timbul dari rekan kerja, yang belum maksimal menggunakan
perangkat teknologi, dan ini membuat pekerjaan justru kurang optimal. Studi
dari Harvard Bussiness School mengatakan bahwa kerja remote bisa menurunkan
efektivitas komunikasi hingga 9,2%.
6.Kurangnya work life
balance. Yaps, tidak ada pemisahan antara pekerjaan dan urusan rumah memang
agak menjadi tantangan tersendiri. Orang bisa menjadi workaholic, tidak
ada batas antara siang dan malam (kerja terusss, lupa waktu untuk istirahat),
dan justru malah tidak punya jam kerja, karena koordinasi yang semakin mudah,
bahkan hingga malam hari masih harus zoom meeting.
7.Kesepian, ya salah satu
dampak negative dari WFA ini bisa jadi kita cenderung kesepian, karena tentunya
tidak ada interaksi langsung dengan rekan kerja seperti di kantor.
Pekerjaan Suami
Suami saya bekerja di BRIN (Direktorat Pengembangan Kompetensi), yang sering mengembangkan media untuk pembelajaran, dimana pekerjaaan ini memang sudah dekat sekali dengan teknologi.
Teknologi dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia, melalui pembuatan media pembelajaran dan sumber-sumber belajar.
Media pembelajaran yang dibuat seperti media grafis, video, film, animasi, dan media lainnya yang dimanfaatkan untuk
keperluan Pendidikan dan pembelajaran. Selain itu, dilakukan juga pengembangan E-Learning atau Manajemen Pusat Sumber Belajar yang bisa
digunakan untuk belajar baik secara on line maupun off line.
Beberapa contoh 'hasil karya' Pak Suami yang diupload di Youtube untuk berbagai keperluan seperti pelatihan/workshop, dll:
Setiap hari, semenjak WFH 3
tahun yang lalu, tentunya suami menggunakan perangkat (laptop) dan koneksi
internet (WIFI). Setiap hari, ia bekerja dengan mengandalkan dua hal yang
sangat krusial itu.
Namun, suatu hari.
“Mi, gaswat.” Ucap Pak
Suami.
“Kenawhy?” tanya saya.
“Hardisk External rusak,
semua file kerjaan ada di situ semua, gimana dong?” Ucapnya lagi dengan nada
sedih.
I Feel Youuuu, kehilangan data itu jlebnya merasuk ke hati dan jiwa. Apalagi kalau
datanya udah gak terselamatkan, maunya nangis sampai sesenggukan.
Sejak hari itu, suami Bad
Mood. Pasalnya, ia menggunakan Hardisk External karena kapasitas di
Laptop suami tidak memadai. Terpaksa harus membeli hardisk tambahan.
Selain itu, dia juga kadang
mengeluhkan laptop yang ‘lemot’ karena kapasitas RAM yang kecil, sedangkan
pekerjaannya ada di dunia digital, seperti editing video, foto, desain grafis,
persentasi, animasi, dll. Laptop yang hampir seharian dipakai pun membuat
takut, karena khawatir over heat (Laptop harus selalu stand by
karena komunikasi instansi menggunakan zoom meeting untuk rapat dan
koordinasi).
Work from Anywhere dengan Persiapan dan Manajemen Pekerjaan yang Baik
Saya sendiri, di satu sisi
merasa Bahagia dengan adanya wacana WFA ini. Namun di sisi lain, tetap saja ada
worry karena ada beberapa dampak negative seperti yang saya sebutkan di
atas.
Barang siapa gagal dalam
merencanakan, maka sesungguhnya ia merencanakan kegagalan. Melihat WFA ini
memang benar akan saya dan keluarga saya hadapi, maka harus ada persiapan yang
baik dan maksimal dalam menghadapi dan menjalani WFA.
Persiapan Mental
Khususon untuk Work Life
Balance, ini yang saya harus garis bawahi Bersama suami. Kami harus benar-benar
berkomunikasi dan ngobrol bagaimana mengatur gaya hidup baru, yakni WFA.
1.Jadwal dan menajemen diri
yang baik. Bagaimana kita sama-sama memiliki waktu start dan stop setiap
harinya. Biasanya suami mulai bekerja jam 7.30 pagi hingga jam 17.00 WIB. Kita
harus berkomitmen bahwa meskipun di rumah, pekerjaan harus selesai pukul 17.00
WIB.
2.Komunikasi dengan atasan
dan tim, bagaimana bekerja sesuai jadwal dan tetap memiliki Batasan dan alokasi
waktu untuk keluarga dan diri sendiri. Mungkin harus dikomunikasikan juga
Batasan jam kerja setiap hari, ataupun urusan pekerjaan Ketika weekend
(diperbolehkan atau tidak).
3.Memiliki tempat khusus
untuk bekerja itu wajib adanya. Karena menurut James Clear, dalam bukunya
Atomic Habits, bahwasanya kebiasaan baik atau rutinitas itu perlu diberikan support
system yang baik pula. Kita akan merasa malas jika bekerja di atas Kasur
(karena kasur tempatnya tidur) sedangkan akan bersemangat jika melihat laptop
dan meja kerja.
4.Berkomunikasi dengan
keluarga, terutama anak dan istri, karena semuanya terlibat, jika ada ayah yang
bekerja secara WFA. Anak dan istri wajib “di-briefing” sebelum memulai
aktivitas pekerjaan.
5.Pembagian waktu sendiri
dan waktu bersama pasangan jangan lupa tetap ada, walaupun bekerja secara WFA.
Dan jangan lupa sediakan waktu transisi untuk pasangan. Misalkan, selesai WFA
jangan langsung membahas masalah yang rumit atau berkeluh kesah. Berikanlah 10
menit waktu untuk beristirahat, misalkan mendengar musik, olah raga, membuka
media sosial, atau keluar rumah sekedar melihat pemandangan.
Persiapan Gadget/teknologi
yang Optimal
Work from Anywhere ini sangat bergantung pada teknologi, terutama gadget/laptop dan internet. Maka dari itu, persiapan ini juga harus diutamakan.
Biasanya, perkantoran menyediakan Personal Computer atau PC sebagai fasilitas pendukung pekerjaan, namun dengan adanya wacana Work from Anywhere ini, otomatis laptop lah yang menjadi senjata utama bagi para karyawan/pegawainya.
Tanggal 8 Juni 2022 kemarin, ASUS baru aja mengeluarkan series laptop
terbaru mereka yaitu ASUS ExpertBook
B7 Flip (B7402). Laptop ini hadir dengan berbagai kecanggihan dan teknologi
terbaru yang membuat saya jatuh suka dan ingin sekali merekomendasikannya
kepada suami yang akan bekerja secara WFA.
Mengapa
saya merekomendasikan ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402)?
Karena ASUS ExpertBook B7 Flip banyak sekali fitur yang cocok sekali digunakan oleh para profesional, karyawan/pegawai, wirausahawan, atau siapapun yang membutuhkan kinerja laptop terbaik.
Apa saja fitur dan keunggulan laptop ASUS ExpertBook B7 Flip, ayo kita bahas!
Performa terbaru dan terbaik saat ini |
1. Performa Laptop ASUS ExpertBook B7 Flip mampu mengerjakan pekerjaan ‘berat’ seperti editing video, desain grafis, mengelola E-Learning, multitasking, dll.
ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) merupakan laptop premium, Laptop Bisnis ExpertBook B7 Flip (B7402) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics.. Juga dibekali dengan RAM DDR4 berkapasitas sampai 64GB serta penyimpanan PCIe SSD berkapasitas hingga 2TB.
Hal ini tentu sangat memudahkan pekerjaan berat sekalipun, menjadi cepat selesai dan optimal. Booting cepat, multitasking pun hebat! Kalau pinjam istilah anak sekarang sih, “Ngga nge-lag, dong!”
Daya tahan baterai sampai 12 JAM! ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) dilengkapi dengan sistem pendingin khusus ASUS Advance Hybrid Cooling System atau AHCS. Sistem pendingin ini dirancang agar panas dapat dilepas secara optimal melalui serangkaian heatpipe dan metal plate sehingga luas penampang pendingin jadi 39% lebih besar dari sistem pendingin standar.
ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) menepis rasa takut laptop akan over heat karena ON seharian dengan berbagai pekerjaan dan online meeting saat WFA.
Kapasitas besar Up to 2 TB! Stop jadi penimbun dan banyak membeli barang lainnya. Seperti kasus suami saya, ia harus membeli hardisk eksternal karena kurangnya space/ruang di dalam hardisk laptopnya. Hal ini tentunya menjadi sebuah pemborosan baik biaya maupun kepemilikan kebendaan.
“Sediakan ruang untuk yang hebat” begitulah prinsip Minimalisme. Rumah yang lapang, tak terisi banyak barang justru membuat pikiran lebih tertata.
Sim Card yang bisa langsung dipasang pada laptop |
2. Mempercepat pekerjaan WFA!
Teknologi terbaru ASUS ExpertBook
B7 Flip (B7402) didukung oleh fitur konektivitas 5G pertama di Indonesia.
ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) akan menjadi laptop terbaik di kelasnya. Selain
5G ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) juga bisa terhubung dengan konektivitas 4G
LTE yang ada di Indonesia. Dan canggihnya lagi, sim card bisa dipasangkan
langsung ke dalam Laptop ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402).
Selain dapat terhubung ke jaringan seluler 5G dan 4G LTE, ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) juga dilengkapi dengan pilihan konektivitas
melalui WiFi 6 (802.11ax). Laptop ASUS
ini juga dilengkapi ASUS WiFi Master, teknologi
yang membuat Laptop ASUS ini mampu terkoneksi ke jaringan WIFI dengan sangat
baik. Jadi, gak takut lagi lost connection.
Selain itu, terhubungnya Laptop ASUS
ExpertBook B7 Flip (B7402) kepada jaringan 5G atau 4G LTE ini memungkinkan
penggunaan laptop Ketika berada di dalam perjalanan. Ataupun Ketika sedang ada
pemadaman listrik (Kabupaten Bogor sering pemadaman listrik bergilir, huhu), bisa tetap
terkoneksi dengan jaringan internet dengan 5G dan 4G LTE melalui Sim Card.
Selamat tinggal juga untuk teethering yang seringkali membuat gadget panas karena terlalu lama berbagi jaringan dengan laptop.
3. ASUS
ExpertBook B7 Flip (B7402) dilengkapi Teknologi
ASUS Private View membuat sudut pandang layar menjadi lebih privasi
sehingga orang lain tidak bisa melihat apa yang sedang kita kerjakan. Fitur ini
sangat bermanfaat jika suami sedang bekerja di perjalanan yang menggunakan
transportasi umum atau harus bekerja di Co Working Space.
Layar ASUS
ExpertBook B7 Flip (B7402) dilengkapi fitur
anti glare atau anti silau, serta proporsi layar yang lebih besar yaitu 16:10 dengan layar 14 inchi touch screen yang sangat nyaman, sehingga tak perlu banyak scrool saat
menggunakan laptop ini.
ASUS ExpertBook B7 Flip juga dibekali Stylus Pen ASUS sehingga makin nyaman digunakan dalam mode apapun.
Wow, keren! |
Stylus Pen ASUS membuat pekerjaan makin nyaman dilakukan |
4. Nyaman online meeting seharian! ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) memiliki teknologi Two-Way AI Noise-Cancelling. Teknologi ini
memungkinkan suara bising pengguna dan lawan bicara dapat dihilangkan secara
real-time dengan fitur kecerdasan buatan (AI). Biasanya suami merasa terganggu
banyak ‘noise’ baik dari dalam dan luar rumah, hal ini sangat mengganggu saat
melakukan persentasi via zoom meeting. Adanya fitur ini tentunya membuat
makin nyaman untuk WFA di dalam atau di luar rumah.
5. ASUS
ExpertBook B7 Flip (B7402) sudah mengantongi
sertifikasi uji ketahanan berstandar militer AS (MIL-STD 810 H) yakni uji operasional
pada suhu ekstrim, kelembapan, guncangan, dan uji getaran, serta kondisi
ekstrim lainnya. ASUS
ExpertBook B7 Flip (B7402) terbuat dari magnesium aluminium
yang sangat kuat. Sehingga tak ragu untuk dibawa dalam mobilitas tinggi.
6. ASUS ExpertBook B7 Flip menawarkan kemudahan dan keamanan ekstra. Berbagai keperluan input dan out port tersedia di dalam laptop ini. Serta keamanan ekstra seperti Webcam Shield, sebuah slide penutup kamera webcam ketika kita memerlukan privasi, log in menggunakan wajah dan finger print, serta keamanan ekstra dari TPM 2.0 untuk mencegah malware, peretasan dan pencurian data. Serta Kensington Lock Slot, yang digunakan untuk mengamankan laptop secara fisik agar terhindar dari pencurian.
Berbagai Input Output port yang sangat penting dan berguna dalam keseharian |
Keamanan ekstra! |
7. Bagian dari ASUS BUSINESS
Dengan performa yang Tangguh dan sangat maksimal ini, ASUS ExpertBook B7
Flip (B7402) bisa digunakan untuk para pelaku bisnis atau
pun pegawai instansi seperti suami saya yang memang membutuhkan kinerja laptop
yang mampu menyelesaikan banyak pekerjaan dengan efektif dan efisien, serta
hasil yang maksimal.
ASUS Business juga menawarkan kustomisasi hardware dan software bagi para pelaku bisnis dan instansi agar mendapatkan performa laptop yang diinginkan tanpa mengeluarkan budget lebih.
8. Service dan Layanan Purna Jual
Layanan purna jual ASUS pun sangat baik, ASUS memberikan layanan ekstra seperti Warranty Extention hingga 5 tahun, Accidental Damage Protection (ADP) dengan garansi perlindungan hingga 100%, layanan Onsite Service yang merupakan layanan door to door sehingga kita tak perlu keluar rumah. Hingga VIP Support Line yang dapat memberikan dukungan teknis khusus.
Work from Anywhere, future
is today!
Ya, saya atau bahkan
teman-teman sendiri merasakan perubahan yang signifikan pasca Pandemi Covid-19.
Digitalisasi, perkembangan teknologi, informasi, era internet, pelan-pelan akan
menggeser gaya hidup kita. Cepat atau lambat, siap atau tidak siap.
Semoga Pak Suami bisa
memulai WFA-nya dengan baik dengan dukungan dan support system yang optimal,
sungguh ini adalah hal yang tidak saya bayangkan sebelumnya, gaes. Suami (Yang
notabene seorang PNS) berkantor di rumah dan Co Working Space, bahkan bisa dari mana
saja.
Dengan persiapan mental dan
teknologi yang memadai, new life as a Digital Nomad will begin! Selamat
ya Pak, Suami! Kami sekeluarga siap mendukungmu!
Dalam buku Minimalist
Parenting, dikatakan bahwa sebagian orang tua mengira bahwa anak-anak
menginginkan lebih banyak waktu untuk mereka, tetapi ternyata bukan itu yang
diinginkan oleh kebanyakan anak. Satu harapan mereka adalah semoga orang tua
mereka tidak terlalu capek dan stress. Begitu pun saya, sebagai istri, tentunya
saya menginginkan suami saya bekerja dengan nyaman dan less stress tentunya.
Semoga kebijakan WFA dari
pemerintah ini, bisa memberikan nuansa baru bagi keluarga kami, walau dengan
segala adaptasi yang telah dan akan kami lalu. Mudah-mudahan juga menjadi
penyemangat untuk tetap berkarya dalam cinta dan pengabdian kepada negara Indonesia.
Apa pendapatmu tentang
wacana WFA ini? Tulis di kolom komentar, yuk!
***
Sumber:
https://www.brin.go.id/brin-bersiap-work-from-anywhere/
https://www.merdeka.com/uang/ramai-wfa-ini-syarat-pns-bisa-kerja-dari-mana-saja.html
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4959931/bukan-lagi-wfh-dan-wfo-pns-bakal-bisa-kerja-dari-mana-saja
https://yogyakarta.bkn.go.id/berita/2022/06/mewujudkan-wacana-wfa-bagi-asn
https://www.suara.com/bisnis/2022/05/13/160836/bisa-kerja-dari-mana-saja-kapan-pns-mulai-wfa
https://www.kitalulus.com/seputar-kerja/apa-itu-work-from-anywhere
https://www.asus.com/uk/Laptops/For-Work/ExpertBook/Expertbook-B7-Flip-B7402F-11th-Gen-Intel/techspec/
Sebetulnya saya ikut seneng lho kalau para pegawai negara disuruh WFA. Karena berarti.. Pemerintah nggak perlu membangun kantor demi jadi lokasi kerja para pegawai!
ReplyDeleteTapi saya juga ikutan waswas kalau kebijakan WFA ini tidak dibarengi kemampuan internet dari lokasi tempat pegawai tersebut berada. Saya inget sendiri, dulu pernah jadi pegawai kontraknya negara di luar Jawa, dan untuk mengirimkan laporan itu harus menggunakan sinyal internet dari BUMN. Dan sinyalnya byarpet!
Moga-moga WFA suaminya Mbak Tetty lancar, dan kalau dapat laptop ExpertBook ini, laptopnya bisa mendukung daya kerja suami Mbak Tetty.
betul mbak, fasilitas internet ini koentji ya, mudah2an jaringan dan speed internet di Indonesia makin bagusssss, amiiinn
DeleteSetuju lah dgn work from anywhere ini, supaya jalanan gak macet. Kalo bisa kerja dari rumah ya kenapa enggak. Suamiku masih work from home nih, hanya sesekali ke kantor karena nyatanya emang ga perlu ke kantor. Wong kerjanya cuma rapat2. Bisa online. Apalagi kalo laptopnya kece kayak asus ini ya.
ReplyDeleteiya memang kalau yang bisa WFA mending WFA, karena kadang jarak rumah ke kantor itu beneran menghabiskan waktu dan energi untuk bekerja
DeleteSaya berharap swasta ada kebijakan ini juga ya.. Xixixi.. Memang ada rasa bahagia suami kerja deket kita. Entah seneng aja. Keliatan wajah suami di depan mata kita.. Xixixi.. Tapi memang butuh alat penunjang yang mumpuni. Asli stress kalau sampai kejadian ilang data gitu. ASUS memang paling ngerti dah yaa sama segala kebutuhan para pekerja digital. Pak Suami aja pakai ASUS buat penunjang kerjanya.
ReplyDeleteWah ternyata ada kebijakan WFA ya, seneng yaa mba bisa lihat suami kerja dirumah jadi merasa ditemani terus hehe. Tapi mang iya positifnya bisa mengurangi kemacetan
ReplyDeleteSaat ini meski judulnya Work from Anywhere tapi itu justru menuntut fleksibel waktu dari sang worker yaa.. Kudu bikin jadwal dan tentunya didukung oleh gadget yang cakep agar bisa Work from Anywhere dengan nyaman, cepat dan tepat waktu.
ReplyDeleteMenggunakan ASUS ExpertBook B7 Flip ini bisa menjadi solusi.
Asyik dong ya kalau bisa WFA, jadi bisa lebih produktif walaupun bukan di kantor, di rumah, bahkan dimana saja bisa tetap bekerja dan menyelesaikan target kerjaan. Banyak keuntungannya lah ya emang tapi yaitu sih saat misal WFA nya dilakukan di rumah tetap harus sesuai kesepakatan dari awal dong ya, tentang waktu kerja, dan juga urusan kantor tidak diikut campurkan dengan rumah, hehehehh.
ReplyDeleteMakin semangat lagi nih kerjanya kalau didukung dengan modal kerja yang mumpuni seperti Asus ExpertBook B7 Flip ini ya canggih abis :)
mba tetty, ulasannya related bangeeet...penyajian nya masyaallah enak untuk dipahami, saya kebetulan pegawai BRIN juga mba, saya ijin mengutip beberapa hal mengenai WFA sebagai bahan diskusi internal di unit kerja saya ya mbaa..
ReplyDeleteTerima kasih mba Dianita sudah mampir :)
Delete