Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Menemukan Kembali Diri dengan Pindai Sidik Jari

 analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat


“32 tahun mau pindai sidik jari?”

“Ummi, mau pindai sidik jari buat apa? Emang Ummi mau sekolah?” Tanya Kifah ketika mengantarkan saya ke All Smart Pindai Sidik Jari di Kawasan BNR Bogor.


Ketika Bu Ika (Konsultan sekaligus pemilik All Smart Pindai Sidik Jari Jawa Barat) menawarkan untuk memindai sidik jari, saya langsung mengiyakan. Pindai sidik jari kali ini, untuk saya, bukan untuk anak-anak.

 

Setelah menikah dan punya anak, 90% prioritas all out untuk anak. Saya dan suami, sudah jarang sekali memprioritaskan diri sendiri, untuk melakukan sesuatu yang sifatnya pribadi,  kalaupun melakukan atau membeli sesuatu ya fungsinya untuk dipakai bersama keluarga, bersama anak-anak.

 

Ketika tawaran memindai sidik jari itu untuk saya, tentu saya merasa bahwa kali ini saya juga harus ‘mengurus diri saya sendiri’ Mencari tahu lebih dalam tentang diri saya, melakukan perencanaan ulang tentang hidup saya sendiri, mencari kelemahan dan kelebihan yang saya miliki, melihat kembali potensi diri yang masih bisa saya gali.


Baca juga: Yang Saya Pelajari di Usia 30-an


Saya meyakini, pindai sidik jari untuk saya kali ini adalah untuk ‘mengungkapkan’ kembali siapa saya sebenarnya? Walau sedikit banyak saya sudah mengenal diri saya, tapi kali ini, saya ingin kembali mendengar orang lain bercerita tentang pribadi saya.

 

Seperti Menemukan Kembali Diri dan Menjadi Pribadi yang ‘Baru’

 

Hampir 13 tahun saya tenggelam di dunia rumah tangga dengan segala jungkir balik moment yang terjadi. Entah berlebihan atau tidak, setelah pindai sidik jari kemarin, rasanya saya seperti menemukan kembali diri saya yang hilang dan menjadi pribadi yang ‘baru’.

 

Disadari atau tidak, sebagai ibu rumah tangga yang fokus di rumah saja, sedikit demi sedikit itu mengikis diri kita, setuju, ngga?

 

Kalau saya sih sangat mengalami hal ini, sampai saya pernah menulis tentang ‘Post Power Syndrom’ dimana rasanya kita tuh power-less, tidak berdaya, tidak berguna, merasa ketinggalan dari yang lain, tidak punya kemampuan. Ya, saya merasa seperti itu selama 13 tahun terakhir, hingga akhirnya saya menemukan cara dengan menulis blog ini.

 

*ketika menulis ini mata saya beneran berkaca-kaca, lho.

 

Perjuangan menjadi seorang ibu itu gak mudah, bahkan saya merasa, saya ‘mengorbankan diri sendiri’ demi anak-anak dan keluarga, kehilangan kepercayaan diri karena saya tidak bekerja, tidak berdaya, tidak berkembang, tidak bisa menghasilkan uang, itu berkecamuk, bercampur di dalam hati dan kepala selama ini.


analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat
Menjadi seorang ibu bukan pekerjaan yang mudah

 

Jujur saya akui, saya merasa kembali menemukan diri saya yang hilang setelah Bu Ika (Konsultan All Smart Pindai Sidik Jari) menceritakan kembali, mendeskripsikan, memberikan gambaran, saya ini orang seperti apa, apa kelebihan dan kekurangan saya, apa sesungguhnya inner strength saya? And amazing, saya merasa mendapatkan suntikan energi baru.

 

Saya merasa minder ketika teman-teman saya masih bisa berkarya dan berkembang, baik itu di kantor, di kampus, dll. Maka dari itu, sebuah keajaiban sebenarnya, ketika saya memulai blog ini  dengan ‘nothing to lose’ ternyata blog ini bisa membawa saya melewati banyak pengalaman berharga.


“Terima kasih diriku, yang telah menciptakan jalan kecil untuk bertumbuh melalui tulisan-tulisan di blog ini. Terima kasih diri yang mau tetap berjuang walau tertatih, terima kasih diri yang mau selalu belajar, belajar, dan belajar lagi.”

 

Ternyata, Saya bisa menjadi Dokter dan Arsitek!

 

Melalui pindai sidik jari, saya bisa melihat bakat yang ada di dalam diri saya. Dan Voila! Ternyata saya bisa menjadi seoang Dokter dan Arsitek, lho!

*Mwahahah Ge-eR


Seperti yang kita ketahui, profesi dokter dan arsitek ini adalah profesi yang cukup prestise di masyarakat karena memang tidak mudah untuk menjadi dokter atau pun arsitek.


analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat
Ketika saya melakukan pemindaian sidik jari



Bukannya saya mau sombong, hihihi. Toh, saya juga udah ga bisa kuliah kedokteran dan arsitektur diusia saya sekarang, kan?


Tapi hal yang sangat saya syukuri, ternyata Masya Allah, Allah SWT Maha baik, memberikan saya ‘modal’ yang sangat luar biasa, dan walau pun profesi tersebut tidak saya geluti sekarang, saya sangat bersyukur, Allah SWT sebenarnya memberikan kemampuan tersebut walaupun takdir memang berkehendak lain.

 

analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat
Aldebaran ikut menemani

Tentu saya tidak menyalahkan takdir, “Coba dari kecil saya sudah dipindai sidik jari, pasti bisa jadi arsitek atau dokter.” Tidak! Allah SWT lah yang paling tahu waktu terbaik untuk memberi tahu saya tentang hal-hal ini, Allah SWT pula yang menakdirkan saya melakukan Analisa sidik jari diusia sekarang, skenario ini adalah pasti yang terbaik, saya sungguh tidak menyesal.

 

Lanjut ke bakat ya, ternyata Allah SWT memberikan banyak kemampuan kepada saya, yang mungkin selama ini tidak saya sadari. Masya Allah, semakin kita paham dengan diri sendiri, rasanya sangat ingin bersyukur dan takjub, bahwa Allah SWT sesungguhnya memberikan banyak sekali kemampuan kepada setiap manusia, tinggal kita sebagai manusia yang harus berusaha berikhtiar mengoptimalkan bakat dan kemampuan yang Allah SWT berikan.

 

Menjadi Konselor Pengembangan Diri/Motivator dan Artis/Youtuber


Selain diberikan ‘modal’ untuk menjadi dokter atau pun arsitek, ternyata saya juga memiliki bakat untuk menjadi konselor pengembangan diri/motivator dan juga artis/youtuber. *Uhuk, rasanya berbunga sekali ya mendengarnya, apalagi sekarang memang zamannya di dunia digital, kita dengan sangat mudah mengembangkan diri di berbagai Platform media sosial.

 

Menjadi motivator memang salah satu hal yang saya suka, saya senang menulis quotes, berbagi motivasi di Instagram @tettytanoyo @momtivation.id dan juga di Tik Tok @tettytanoyo dan di Blog ini juga tentunya.


Senang rasanya berbagi semangat kepada orang lain (ini dia sebenarnya motif saya), apalagi sebagai ibu rumah tangga, saya tahu di luar sana banyak sekali ibu yang stress, Lelah, butuh motivasi, butuh dukungan sesama ibu.

 

Maka dari itu, saya ingin sekali bisa berbagi, bergandengan tangan, memberikan semangat dan mengatakan ‘You’re not alone, Mom.’

 

Ternyata memang sudah ada ‘garisnya’ bahwa saya juga memiliki modal yang cukup lumayan untuk mengembangkan kemampuan intrapersonal. (bisa juga nih sebenarnya dulu kuliah di Psikologi, hehehe). Mudah-mudahan, sekarang pun tetap bisa dikembangkan dengan baik. Gak pernah ada kata terlambat untuk belajar dan berusaha, kan?


Baca juga: Ibu Rumah Tangga Bisa Terjebak Toxic Productivity?

 

Pribadi yang Kreatif!


analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat
Saya menyimak pejelasan dari Bu Ika (Konsultan sekaligus owner All Smart Jawa Barat)


Alhamdulillah ini sudah saya sadari sejak kecil (Duh, narsistik amat, wkwkwk), saya merasa memang saya ini memiliki banyak ide, kadang saya merasa ada tsunami ide di kepala saya, sampai bingung mau merealisasikan yang mana dulu? Hahahaha.


Sebenarnya, menjadi content creator seperti sekarang ini sudah menjadi pilihan yang tepat. Karena dunia content creator, blog, adalah dunia yang membutuhkan kreativitas. Justru lahirnya profesi content creator ini menjadi wadah bagi orang-orang yang penuh dengan ide.


Memang sudah jalannya mungkin ya, Allah SWT memberikan ilham kepada saya supaya membuat blog ini, dan akhirnya menjadi jalan untuk saya tetap bertahan, berdaya, berkarya, dan berkembang.


Walau begitu, saya tetap punya kekurangan dari sisi eksekusi, jadi walaupun saya banyak ide, ternyata saya sulit untuk mengeksekusi setiap ide dengan tangan saya sendiri. Saya tipikal orang yang membutuhkan partner untuk mewujudkan setiap ide-ide saya.

 

Kreativitas dan ide-ide yang lahir dari kepala saya kemungkinan lahir karena saya dominan menggunakan otak kanan, belahan otak yang memang mengedepankan imajinasi, ide, intuitif, kreativitas, visualisasi, bentuk, ruang, warna, music, perasaan, emosi, dll. Sedangkan anak saya (Aldebaran dan Kifah) ketika dipindai sidik jarinya, mereka dominan otak kiri, alhamdulillah jadi lumayan seimbang lah sama Emaknya ini. Ada yang berpikir logis nanti kalau di rumah, mwahaha.

 

Visual Bangeeettt!

 

analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat
Hasil analisa sidik jari saya mengatakan bahwa saya dominan menggunakan otak kanan


Ayayaya, ternyata ini lah yang menyebabkan saya suka banget baca majalah, bikin mading, fotografi dari dulu. Saya ini punya kecerdasan visual spasial yang dominan ternyata, alhamdulillah.


Saya memang senang hal-hal yang berbau visual, gambar, foto, video, warna, hal-hal kreatif lainnya yang didukung oleh sesuatu yang visual banget. Alhamdulillah kalau memang Allah SWT memberikan bakat ini, tentu dengan senang hati saya terus  menggali bakat yang saya miliki.


Memang sih, sejak kecil itu saya paling suka sama kamera, zaman-zaman foto kodak itu, lho yang pake roll film? Saya kalau megang kamera rasanya bahagiaaa banget, dan seneng kalau foto tersebut udah dicetak.

 

Anak Kinestetik!

 

Karena saya suka sekali dengan hal yang berbau visual, saya menyangka kalau gaya belajar saya ini identic dengan gaya belajar visual. Tapi ternyata, saya ini anak kinestetik pemirsa! Yang katanya kalau di kelas itu gak bisa diem, sukanya pegang ini itu, praktek, demonstrasi, dll.


Yayaya, anak kinestetik itu sering banget dicap sebagai anak nakal bagi guru/orang tua yang  tidak mengerti.


Apa, sih implikasinya untuk kehidupan sekarang? Kan udah gak sekolah/belajar?


Intinya sih, saya akan bahagia, mudah menyerap ilmu, jika mempraktekannya secara langsung. Saya akan Bahagia kalau saya bisa jalan-jalan keluar rumah, traveling, pokoknya hal yang membuat saya gerak.


And that’s so TRUUEEEEE!!!!


Saya merasa energi ter-recharge kalau saya sudah keluar rumah, sudah jalan-jalan, sudah naik kendaraan, mencoba hal baru, ah pokoknya impian saya emang pengen banget jadi travel blogger! Amiinn.


Inget juga waktu kecil tuh, saya sukaaa banget manjat pohon, naik sepeda, main karet, main petak umpet, hal-hal yang membuat saya bergerak itu adalah hal yang membuat saya senang. Saya juga paling seneng keliling-keliling naik ‘si jagur’ sama Bapak dulu, ya healingnya memang begitu katanya.


Huhuhu, akhirnya, ada yang mengerti sayaaa.

 

Hati-hati ya, Moms. Kalau punya anak yang dominan kinestetik, jangan pernah mencap anak tersebut nakal, gak bisa diem, pecicilan, ya karena memang kita-kita ini harus banyak bergerak untuk belajar, kita akan lebih paham dengan mencoba, menyentuh, mengunjungi atau mempraktekkan suatu hal.

 

Sedih banget lho, kalau kita-kita ini dicap sebagai anak nakal yang gak bisa diem.

 

Saya Si Ekstrovert


analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat
Karena ekstrovert, saya justru senang bertemu orang baru, suasana baru.


Senang berteman, bergaul, ngobrol, ketemu temen baru, suasana baru, komunikatif, ekspresif, banyak ngomong adalah saya si ekstrovert! Wkwkwk.


Mudah akrab dengan orang lain itu bener banget! Saya pernah punya beberapa temen yang langsung bisa akrab cuma karena ketemu di tempat lomba, acara bareng, sampe pernah juga tuh bertemen dengan temannya teman, via perantara gitu, dan kita jadi akrab dan kayak udah sahabatan lama, wkwkwk.


Dulu sih aneh banget, saya ngerasa terlalu terbuka sama orang, kok ada ya orang yang langsung akrab sama saya? Suka nelpon, sms (zaman dulu), padahal ketemu aja baru sekali, dan kita pun kenal lewat perantara.


Pernah juga, ketemu temen di tempat lomba pelajar, dan langsung akrab begitu saja, mwahaha. Duh, apakah kita masih bisa ketemu lagi ngga ya? *Btw, mereka berdua ini akhwat-akhwat, kenal waktu zaman SMA dan kuliah, dan entah sekarang kalian ada dimana, huhuhu.


Selain itu, saya juga orang yang cuek, fleksibel, santuy, hehehe, serta mengedepankan feeling ketika mengambil keputusan.

 

Mengungkap SISI TERANG Hidup Kita


analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat
Senang sekali rasanya bertemu Bu Ika, yang sudah 'menceritakan kembali'
siapa dan bagaimana saya.


Menurut saya, enaknya kita sudah tahu bagaimana karakter atau modal yang kita miliki di dalam diri kita, salah satunya adalah kemudahan dalam berkomunikasi dengan pasangan. Kita jadi tahu bagaimana kita harus bersikap, mengatur mood, merencanakan sesuatu, bertindak, menghibur diri, dll.


Pasangan kita pun jadi mudah untuk ‘membaca’ dan memberikan solusi ketika kita dalam masalah. Pasangan kita juga lebih mudah dalam mengarahkan, memberikan bimbingan/arahan sesuai dengan karakter yang ada di dalam diri kita, bahkan ketika kita sedih pun, pasangan jadi tahu bagaimana memperlakukan kita.


Tentunya hal ini akan memperkecil terjadinya konflik dalam rumah tangga, karena konflik rumah tangga terjadi jika kita tidak mengenal diri kita sendiri dan tidak mengenal pasangan dengan baik.


Kita mungkin hidup bersama, namun ada saja rasa tidak sreg/suka terhadap pasangan. Jika kita tahu penyebabnya, tentunya kita kan bersikap lebih bijak dan bisa mentoleransi apa yang terjadi.


Ya misalkan saya yang kinestetik abissss, bisa-bisa stress kalau saya dikurung terus di rumah. Nah, karena suami saya tahu saya ini si kinestetik yang harus bergerak/berjalan keluar, setidaknya suami akan mengizinkan saya untuk keluar rumah guna me-recharge kembali mood saya dengan baik.

 

Kebayang, dong, kalau suaminya gak  ngerti? Bisa dianggap istri yang hobi keluyuran, deh, wkwkwk.

 

Analisa Sidik Jari untuk Berwirausaha Bersama Pasangan


 

analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat

Bu IKa (Konsultan All Smart) mengatakan bahwa, banyak pasangan yang datang memindai sidik jari kemudian berkonsultasi masalah bisnis/wirausaha bersama pasangannya. Banyak yang mengeluh kenapa bisnis tidak jalan bersama pasangan? Ternyata, akar masalahnya ada pada job desk yang tidak sesuai dengan karakter atau bakat si pasangan.

 

Misalkan saya, seorang Manajerial dan Targeting, dimana saya ini sangat hobi memenej sesuatu, mengkoodinasikan, dan memiliki target yang jelas (jika saya gak punya target yang jelas dan terukur, saya gak bisa jalan).


Posisi saya ketika berbisnis dengan suami tentu harus sesuai dengan karakter yang saya miliki. Saya tidak akan bisa jika diminta terus-terusan melakukan hal yang sama (bagi saya akan membosankan) dan diatur-atur oleh orang lain. Karena saya ‘si pemilik ide tersebut’ dan orang yang senang mengkoordinasikan sesuatu.


Lebih baik lagi jika pasangannya ikut dipindai sidik jarinya, sehingga suami istri bisa saling melengkapi kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Karena jika tidak, yang ada bukan usaha tapi  malah sering berantem, wkwkwkwk.

 

Temukan Lagi Dirimu Wahai Ibu


analisa sidik jari minat dan bakat anak di all smart jawa barat


Seperti yang saya bilang sebelumnya, kita akan merasa kehilangan diri ketika kita  menjadi ibu. Karena memang tugas ibu ini berat, jika tidak ada support system yang memadai, mungkin kita akan menjadi stress dan depresi.

 

Dulu mungkin kita sangat aktif di organisasi, namun setelah menikah kita menjadi terkurung di rumah. Tidak ada teman ngobrol selain suami, kewalahan mengurus anak dan rumah, melakukan semua sendiri, dll.

 

Ketika kita mendengar ada orang lain yang ‘Menceritakan Kembali’ siapa sih kita ini? Rasanya itu nyessss, banget. Kita ini adalah indvidu unik ciptaan Allah SWT dengan berbagai bakat yang Allah kasih. Jauh sebelum title ibu melekat pada diri kita. Saya ini Tetty, bukan Umminya Kifah, Aldebaran atau Aksara. Saya ini Tetty, yang memiliki karakter ini, bakat itu, dll. Seorang Tetty dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bukan ‘hanya seorang ibu rumah tangga’ yang tidak bisa apa-apa.

 

Jangan sampai, peran ibu mengikis siapa diri kita yang sebenarnya. Kita tetap harus bisa percaya diri menjadi pribadi yang dibekali berbagai kelebihan oleh Allah SWT. Kita perlu bersyukur, kita ini istimewa, kita ini bernilai.

 

Ingat kembali, cita-cita apa yang pernah kita gumamkan di waktu kecil. Ingat kembali, rasanya menjadi diri sendiri yang utuh. Bukan untuk egois dan menafikkan peran kita sebagai ibu, tapi ketika kita mengenali karakter dan segala yang telah diberikan oleh Allah SWT, maka kita bisa berusaha untuk menjadi lebih baik lagi membersamai anak-anak kita. Bukankah itu adalah hal yang sangat indah?

 

“Find your self, and you will find your happiness”

 

Apakah kamu sudah sangat mengenal dirimu? Komentar yuk, di kolom komentar :D

 

 

 ***


Analisa Sidik Jari - All Smart Jawa Barat

Instagram @allsmart.jawabarat 

(Silakan DM Instagram ya kalau mau bertanya, dll)

 


13 comments

  1. Pembelajaran banget, memang apa yang sudah ditakdirkan tidak akan berubah, tapi setidaknya kalau tahu akan hal itu ada kebanggaan tersendiri. Apalagi setelah menyibukkan diri sebagai rumah tangga. Teknologi sekarang semakin canggih ternyata, terima kasih sharingnya!

    ReplyDelete
  2. Jujur saya kaang sudah melupakan impian dan apa yang menjadi diri saya di masa lalu, terutama di masa single.
    Saking kadang hal itu bikin saya sedih sendiri, dan mempengaruhi bagaimana saya bersikap ke anak-anak.

    Tapi tulisan ini menyadarkan saya, bahwa memiliki dan memilih terus memegang impian masa lalu bukanlah sebuah hal yang salah, dan bahkan bisa menjadi penyemangat di masa sekarang.

    Keren nih anlisa sidik jarinya :)

    ReplyDelete
  3. jujur, dulu aku pengen banget coba pindai sidik jari ini, tapi karena belum ada di kotaku, bertahun2 kemudian lupa, sekarang jadi keingat lagi gara2 tulisan mba hehee

    ReplyDelete
  4. Pindai sidik jari jadi nambah semangat untuk mengembangkan potensi terbaik yang sudah dimiliki diri ya. Dulu anaknya pernai pindai sidik jari, tapi saat pindah sekolah, sama pihak sekolah diminta dan lupa fotocopy, kudu diulang lagi sepertinya.

    ReplyDelete
  5. Daku kepingin juga pindai sidik jari ini, soalnya seringnya cek sidik jari buat absen masuk dan pulang kerja, eh, lain ya hehe.
    Soalnya kalau tahu apa bakat yang sebenarnya bikin hati lega ya

    ReplyDelete
  6. duh tes sidik jari ini sudah ada sejak aku sma lho mba. dan sampai sekarang udah punya 2 anak pun aku belum kesampaian coba hahah kalau dulu kebetulan mahal banget untuk sekali tes.

    ReplyDelete
  7. Jadi ini tuh kayak menemuman SWOT dalam diri ya kak. Saya sendiri ketika mulai menjalani peran jadi ibu, rasanya kehilangan beberapa hal yang pernah saya tekuni dulu. Semoga setelah ini lebih banyak hal yang bisa dilakukan setelah menemukan kembali diri sendiri.

    ReplyDelete
  8. Kayaknya boljug nih kapan2 aku mau coba juga
    Supaya engga terjerembab di rasa useless lantaran "hanya" berkutat di ranah domestik saja.

    ReplyDelete
  9. sejak menjadi Ibu, rasanya memang semua untuk anak aja.
    bahkan saya sebenarnya pengen lanjut kuliah lagi tapi mikir, yaudahlah, biar anak-anak aja yang sekolahnya lebih tinggi dari emaknya, tugas mamak sekarang membersamai mereka, mengarahkan mereka dsbnya dll, dkk.
    pengen banget deh bisa pindai sidik jari juga, biar tahu tentang diri ini, sayangnya kayaknya di tempatku ini masih belum ada yang seperti ini, huuft.
    kali aja All Smart mau buka di Kendari nih :D

    ReplyDelete
  10. Eh ternyata selain anak-anak, kita orang tua juga bisa di tes sidik jarinya ya... Jadi ingin tau juga keadaan diri saya.
    Kedua anak saya udah pernah dibaca dari sidik jarinya. Sekarang giliran emaknya, deh

    ReplyDelete
  11. Wah seru juga jadi tahu banyak tentang diri... aku pernah pakai metode baca tulisan aku setelah tau memang jadi bijadi bikin lebih pede juga hehe...

    ReplyDelete
  12. Semangaat, Kak, tidak ada kata terlambat kok. Cus, wujudkan yang bisa diwujudkan sekarang. Baca tulisan ini aku jadi tahu, pentingnya pengenalan bakat sedini mungkin ya, terutama buat anak, biar sedari kecil sudah bisa diarahkan jalannya ke mana yang sesuai bakat. Yah, walaupun nanti hasil akhirnya tetap Tuhan yang menentukan, tapi minimal kita tahu dulu dan berusaha dulu kali ya. Ini keren sih. Kalau ada di Jakarta, mau juga nanti coba, sekalian bareng anak lanang yang masih suka galau memilih bidang kerjanya nanti.

    ReplyDelete
  13. Bisa juga ya pindai sidik jari dilakukan pada orang dewasa. Bermanfaat juga ternyata untuk mengembangkan diri, terutama ketika memutuskan hendak mengelola bisnis. Jadi bisa mendapatkan gambaran yang tepat tipe kita seperti apa dalam mengambil keputusan bisnis.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, silakan tinggalkan komentar yang baik dan positif ya :D