Pengalaman Melakukan Analisa Sidik Jari Anak-anak di All Smart Jawa Barat
Di postingan sebelumnya, saya
sudah membahas tentang Analisa Sidik Jari diri saya sendiri, kali ini saya akan
bercerita tentang Analisa Sidik Jari anak-anak saya di All Smart Jawa Barat.
Baca: Menemukan Kembali Diri dengan Pindai Sidik Jari
“Coba, siapa yang anaknya dominan visual gaya belajaranya?”
Tanya konselor All Smart Jawa Barat ketika saya dan para orang tua murid mengambil hasil Analisa sidik jari anak-anak kami yang baru saja masuk SD.
Kemudian saya mengangkat tangan. Ternyata Aldebaran (6 tahun) dominan visual ketika belajar. Memang, Aldebaran tipikal anak yang anteng, tidak terlalu aktif, namun dia senang sekali dengan gambar. Dia senang mewarnai, melihat buku bercerita, melihat video pembelajaran, dibanding berlarian ke sana dan kemari.
Bu Ika, Konselor sekaligus Owner All Smart Jawa Barat sedang mendeskripsikan hasil analisa sidik jari murid baru di sekolah Aldebaran |
Hasil pindai sidik jari Aldebaran |
Dia mudah menghafal simbol abjad,
angka, ya melalui gambar-gambar visual. Ketika belajar membaca, Aldebaran
menggunakan buku alfabet yang penuh warna dan ilustrasi.
Selain gaya belajar visual, ada
lagi gaya belajar lainnya, yakni kinestetik (gerak tubuh) dan auditori
(pendengaran). Mengapa ini penting untuk diketahui? Tentunya agar kita sebagai
orang tua dan guru, mudah untuk mengarahkan anak untuk belajar, tidak membuang
waktu, tenaga, dan juga uang tentunya.
Sekolah Aldebaran memang
melakukan pindai sidik jari ketika masuk ke sekolah. Hal ini digunakan untuk
memudahkan sekolah memetakan kemampuan dan bakat anak, serta gaya belajarnya.
Agar meminimalisir anak yang tidak tersalurkan bakatnya atau pun tidak bisa
mengikuti pembelajaran dengan baik.
Mempersiapkan ‘Masa Depan’
Ketika saya melakukan pindai
sidik jari saya sendiri, mungkin ada perasaan ‘terlambat’ mengetahui, sehingga
apa yang ada di diri saya, tidak dimaksimalkan seoptimal mungkin.
Hal ini tentu sangat berbeda
dengan anak-anak, mereka masih memiliki jalan yang panjang, sehingga hasil dari
Analisa Sidik Jari ini sangat bisa menjadi arahan dan panduan bagaimana
mendorong mereka untuk belajar, berprestasi dan mengejar cita-cita mereka.
Berikut saya jabarkan hasil
Analisa Sidik Jari Aldebaran (6 tahun) dan Kifah (11 tahun)
Serambi Otak
Aldebaran dan Kifah sama-sama
dominan menggunakan otak kiri, yakni otak yang logis, sistematis, matematis,
verbal, kata-kata, menulis, membaca, fakta, Analisa, dan linear. Bersebrangan
dengan saya sendiri yang dominan dengan otak kanan.
Hasil pindai sidik jari Kifah |
Kemahiran
Aldebaran dan Kifah sama-sama
dominan di sisi manajerial, ya emang bener, sih, kadang di rumah bentrok sama-sama
mau ngatur, wkwkwk. Tapi lebih dominan lagi emaknya ini hahaha, jadi mereka
walau pun suka ngatur, sebisa mungkin ya ikut aturan rumah juga.
Namun pada dasarnya, mereka
adalah anak yang mampu memenej sesuatu dengan baik jika diasah dan diarahkan.
Baca juga: 5 Cara Agar Rumah Tetap Rapi bersama Anak-anak
Potensi Otak
Aldebaran memiliki potensi di bidang observasi yakni kemampuan mengamati, membedakan, memahami, dan menagalisa objek tertentu. Kemudian ia juga memiliki kemampuan audio linguistic yang sangat baik, jika diasah, ia mampu menguasai 2-3 bahasa asing. Al juga memiliki kecerdasan logika yakni kemampuan menghitung, menganalisa, dan merasionalisasi secara logika. Ia juga memiliki potensi perencanaan yang baik, yakni mampu mengoperasikan dan mengeksekusi, kemampuan manajemen organisasi, perencanaan dan pengawasan, rasionalisasi logika dan refleksi diri.
Sedangkan Kifah memiliki
kemampuan tertinggi yakni audio linguistic, yakni kemampuan dalam tata Bahasa,
yang jika dioptimalkan ia bisa menguasai 2-3 bahasa asing. Kemudian ia juga memiliki kemampuan
mengobservasi, perencanaan, dan juga seni fisik.
Ragam Bakat
Proses pemindaian sidik jari |
Aldebaran memiliki ragam bakat
diantaranya Naturalistic, Linguistic, dan Logic Mathematic. Naturalistic ini
adalah kemampuan memahami, membedakan, kemampuan untuk berinteraksi dengan
alam, memahami fenomena dan kejadian alam, termasuk penegnalan, penghargaan dan
observasi terhadap alam.
Kecenderungan karir si cerdas
Naturalistic ini adalah ahli biologi, peneliti alam, ahli farmasi, ilmuan flora
dan fauna, dokter hewan, peternak, ahli cuaca, pecinta alam, aktivis lingkungan
hidup, dll.
Kifah memiliki ragam bakat
diantaranya adalah linguistic, naturalistic, visual spasial, dan logic
mathematic. Linguistic adalah kemampuan untuk menggunakan Bahasa dan kata-kata,
baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk
mengekspresikan gagasan-gagasannya, termasuk dalam berargumentasi, memotivasi,
menghibur, meyakinkan, megajar, dll.
Kecenderungan karir si cerdas ini
adalah guru, pengacara, jurnalis, penyair, penceramah, wartawan, politisi,
orator, novelis, comedian, presenter, actor, MC, penyiar radio, komentator,
dll.
Pemetaan Diri
Aldebaran termasuk orang yang
fleksibel dan ektrovert (ini sama dengan saya), anaknya cuek, dan juga mudah
bergaul dengan orang lain. Aldebaran juga menggunakan thinking/logika ketika
mengambil keputusan, berbeda dengan saya yang menggunakan feeling.
Sedangkan Kifah anak yang juga
fleksibel namun ketika mengambil keputusan dia terkadang akan mengandalkan
feeling dan kadang mengandalkan thinking. Kifah merupakan anak introvert namun
hanya sedikit sekali skalanya, jadi dia ini anak yang ditengah-tengah
nampaknya. Kadang menggunakan feeling/thinking, dan mungkin bisa jadi kelihatan
introvert tapi ya bisa juga agak ekstrovert.
Baca Juga: 30 Pertanyaan Pillow Talk Anti Mainstream!
Indikator Kepribadian
Aldebaran memiliki karakter ESTP,
yang cocok untuk menjadi karyawan bank, investor, atlet professional, pemusik
atau actor dan juga bankir. Sedangkan Kifah memiliki dua indikator kepribadian
yakni ISFP dan ISTP, yang cocok untuk menjadi arsitek, desainer pakaian, kartunis/animator, teknik sipil, ekonom, pilot, pemrograman komputer, data analis sistem informasi
digital.
Beberapa perbedaan dan persamaan Kifah dan Aldebaran |
Basis Motivasi
Al dan Kifah sama-sama termotivasi jika ada target yang jelas, sama seperti saya. Dan yang kedua adalah dengan
menggunakan rasio berkebalikan dan juga hubungan. Orang yang berbasis motivasi
target cenderung semangat jika ada target yang jelas, dan akan berleha-leha dan
menunda jika tujuan atau targetnya tidak jelas.
Saya pernah mendengar sebuah
kalimat, jika kita mengajarkan sesuatu pada anak yang berbakat, maka waktu yang
dibutuhkan hanya sebentar, berbeda ketika mengajarkan orang yang tidak
berbakat, biasanya akan memakan waktu lebih lama.
Menganalisa sidik jari ini
bagaikan shortcut agar kita bisa lebih mudah memahami dan mengarahkan anak-anak
pada bakat dan minatnya.
Apakah Ini Hasilnya Tidak akan Berubah?
Kifah sedang menjelaskan pemaparan dari konselor |
Ketika kita dipindai saat usia 1
tahun atau pun 60 tahun, hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah. Yang
terjadi adalah, apakah kita mengoptimalkan bakat tersebut atau tidak?
Apakah karakter bisa berubah?
Tentu karakter orang sangat bisa berubah sesuai dengan pengalaman dan kondisi
lingkungan, namun Analisa Sidik Jari ini berusaha mengungkapkan apa saja
‘modal’ yang Allah SWT berikan kepada kita sebagai manusia.
Apakah kita harus menggunakannya?
Ya jawabannya terserah pada kita. Allah SWT memberikan modal, namun kita lah
yang wajib mengolahnya dengan baik. Sebenarnya hasil Analisa Sidik Jari ini
bisa kita jadikan ‘Map’ agar anak lebih mudah dalam belajar dan mendapatkan
skill/prestasi terbaiknya.
Banyak sekali kita mendapatkan
keluhan mahasiswa yang salah jurusan, anak yang malas belajar karena tidak
minat/passion, dengan mengetahui bakat anak, hal-hal seperti ini bisa
diminimalisir.
Anak Lebih Percaya Diri
Hal ini saya rasakan langsung, yaitu
pada Kifah (11 tahun). Ia sudah cukup paham mengenai Analisa Sidik Jari ini,
kalau Aldebaran masih belum terlalu paham karena masih 6 tahun.
Kifah awalnya merasa minder dan
kurang percaya diri dalam belajar. Setelah melakukan pindai sidik jari, Kifah merasa
lebih percaya diri karena ia Bahagia mendengar ragam bakat yang ia miliki.
Awalnya dia agak kesulitan belajar matematika, namun karena ia percaya ia
memiliki bakat logika matematika yang baik, ia menjadi lebih termotivasi untuk
belajar matematika. Walaupun semua tetap butuh proses dan usaha ya, tidak bisa sim
salabim abra cadabra jadi jago matematika.
Dunia berubah, jika kita bandingkan dengan masa kecil kita dulu, zaman sekarang memang lebih mudah mendapatkan akses informasi, kesempatan, dll. Asal ada kemauan, selalu ada jalan.
Internet dan dunia digital makin memudahkan kita untuk membersamai
tumbuh kembang anak, walaupun memang berbarengan dengan itu pun tumbuh rasa
takut dan khawatir akan masa depan anak-anak kita. Apakah mereka bisa survive
dan mandiri di masa depan tanpa bantuan kita lagi sebagai orang tua?
Mudah-mudahan ikhtiar kita dilihat dan diberkahi oleh Allah SWT, amiin |
Yaps, ikhtiar terbaik selalu kita
lakukan, ya, Ma. Mudah-mudahan Allah SWT mencatat semua ikhtiar kita ini,
amiinn. Jika sudah ikhtiar, selanjutnya kita tawakal atau berpasrah atas takdir
dan ketetapan Allah SWT, sambil senantiasa berdo’a semoga Allah SWT selalu
menjaga kita dan anak-anak kita kelak.
Apakah Mama sudah pernah
melakukan Analisa Sidik Jari untuk anak? Sharing yuk, di kolom komentar :D
****
Analisa Sidik Jari All Smart Jawa Barat
Instagram @allsmart.jawabarat
Secanggih itu sekarang, ya, dengan sidik jari bisa mengetahui karakter anak apalagi sampai bakatnya. Jadi, bisa menentukan masa depannya mulai sekarang serta menyesuaikan parenting. Terima kasih informasinya!
ReplyDeleteGumush banget deh aku sama Aal wkwkkw. Iya ya anak anak penting mih biar dewasa gak salah lamgkah milih jurusan ya
ReplyDeleteAlhamdulillah,anak ku udah test sidik jari kak.
ReplyDeleteFilling aku udah ketebak sih,arah bakat anakku kemana, soalnya udah terlihat banget dari keseharian hobby yang disukai.
anak pertama saya dulu pernah waktu umurnya masih 2 tahun gitu mengikuti tes sidik jari ini tapi kayaknya hasilnya nggak selengkap yang punya mbak nih. pengen juga sih buat anak ke dua juga pakai tes ini tapi belum tahu di mana tesnya kalau di sini
ReplyDeleteBelum pernah mengikutkan anak anak tes sidik jari, tapi ini menarik ya, saya kira akan berubah sesuai usia, ternyata menetap hasilnya ya. Jadi penasaran deh sama hasil anak anak saya gimana yaa?
ReplyDeleteWah jadi pengen nih ikutan analisis sidik jari anak sulung bair ketahuan bagusnya diarahkan kemana agar lebih terasah
ReplyDeleteBener ya, kalau udah tau bakat dan minat anak sejak kecil, kayanya kita insyaAllah makin kebayang untuk mengarahkan bakat & minatnya itu. Wah, jadi pengen coba juga deh untuk anak-anak
ReplyDeletesesuai namanya, all smart! semua orang punya bakat masing-masing. Dengan tahu bakatnya bakal lebih mudah mengarahkan, lebih percaya diri seperti Kifah yaa.
ReplyDeleteDetail banget hasil tesnya, bisa jadi panduan orang tua mengasuh anak.
Seingatku dulu, putriku, Yasmin, saat SD pernah juga melakukan analisa sidik jari ketika ada kunjungan ke sekolahnya.
ReplyDeleteYang masih aku ingat kecerdasan Yasmin itu ada beberapa yang mirip seperti Kifah seperti si Cerdas Linguistic, Interpersonal, Spacial, Kinestik, Music serta Naturalistik.
Terutama yang Linguistic itu terbukti saat Yasmin kuliah, doi gemar banget belajar bahasa.
Alhamdullillah, doi bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris, Jepang dan Korea.
Alhamdullillah.
Kecerdasan Interpersonal, Music dan Kinestic mulai menonjol terutama mulai di bangku SMP.
Well, setuju banget!
Lebih dini mengetahui kecerdasan buah hati, lebih baik!
Fix!
metodologi makin berkembang ya mba, dengan adanya analisa sidik jadi kita bisa semakin mengoptimalkan minat dan bakat anak.. orang tua sekarang juga sudah lebih aware dengan hal seperti ini, kalau dulu sih, banyak yang salah jurusan, termasuk saya, hehehe
ReplyDeletewah lengkap banget ya, mbak hasil analisa sidik jarinya. kalau anakku yang pertama dulu pernah di daycare dia diikutkan analisa sidik jari ini tapi kayaknya hasilnya nggak selengkap ini. hehe. pengen juga sih analisa sidik jari buat adiknya biar tahu potensinya di mana
ReplyDeleteDari gaya fotonya Kaffah dan Aldebaran aja beda ya. Hihi. Punya tiga anak bisa beda bakat dan kecerdasan nya. Sebagai ortu kita sebaiknya memfasilitasi mereka agar bisa maksimal
ReplyDeleteWow, hasilnya lengkap banget ya mbak. Aku kemarin sempat kasih psikotes untuk anak-anak tetapi hasilnya nggak selengkap ini sih. Jadi mau coba yang sidik jari deh untuk anak-anak biar makin terlihat nih potensi anak.
ReplyDeleteah pengen banget sebenernya nih analisa sidik jari gini, tapi belum ketemu terus waktunya, huhuhu
ReplyDeleteuntuk anak yang udah mulai remaja, ini bermanfaat banget berarti yaa, menumbuhkan rasa percaya dirinya dan mungkin jadi makin kebayang langkah mereka ke depannya akan gimana.
Mantap.. dg analisa sidik jari bs tau kecerdasan anak dominan dimana. Jd bs tau jg cara ngajarin yg tepat gimana ya mbak. Kemarin di tempat anakku ada jg begini tp gak ikut... Jd nyesel deh
ReplyDeleteBelum pernah periksa bakat anak dengan sidik jari. Di sekolah anak-anak dilakukan psikotest saat kelas 1 dan kelas 6 (program sekolah) jd selama ini melihatnya dari hasil tes itu aja . Terasa lebih mudah dan bisa terarah kalau udah punya gambaran bakat anak dr hasil tes , ga terlalu meraba raba
ReplyDeleteMenarik sekali ya tes sidik jari ini, kita jadi bisa tahu banyak hal tentang anak dan dihubungkan dengan cara mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam diri anak.
ReplyDeleteAku jadi penasaran nih kalo Aqsa ikutan tes beginian juga dia analisisnya gimana. Kayaknya sih anaknya yang dominan visual saat belajar tapi kadang juga kinestetik juga karena banyak gedebukannya, haha.
ReplyDeleteAnak Pertamaku pernah mengikuti cek sidik jari dan mendapatkan hampir sama bakatnya itu 50% 50% Tapi yang aku jalani tidak terlalu fokus dengan hasilnya sih cuman mengetahui aja bahwa ternyata ada kelebihan dan kekurangan anakku sehingga kita fokus dengan kelebihannya aja
ReplyDeleteDulu di sekolah kakak juga mengadakan kerjasama untuk Analisa Sidik Jari. Alhamdulillah, dengan mengetahui modal dasar yang diberikan melalui takdir Allah ini, semoga orangtua bisa semakin menumbuhkannya dengan baik dan sama-sama mantap dalam melangkah.
ReplyDeleteMasyaAllah ya kak, sekarang jadi tahu anaknya lebih kemana bakatnya dan kesukaannya ya. Orang tua jadi ada arah mau bagaimana untuk mendukung.
ReplyDelete