Rekomendasi Suplemen Vitamin Anak Tablet untuk Tingkatkan Imunitas

 

Rekomendasi Suplemen Vitamin Anak Tablet untuk Tingkatkan Imunitas.

“Mi, aku demam.” Ucap Aldebaran di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.

“Waduh.” Respon saya saat itu.

“Bibir sama lidah juga perih, kayaknya aku sariawan, deh.” Katanya lagi.

 

Sebenarnya, ketika anak demam atau pusing, saya tidak panik. Jika tidak menggunakan obat-obatan herbal seperti madu, habbatusauda, lemon, jahe, dll. Biasanya saya selalu sedia parasetamol di rumah, karena kadang-kadang, anak-anak mendadak demam di tengah malam.

 

Namun seperti yang kita tahu, semenjak kasus kematian anak karena penyakit ginjal akut, obat cair atau sirup seperti parasetamol dilarang digunakan oleh pemerintah, karena mengandung zat berbahaya di dalamnya. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara mengonsumsi obat alternatif selain sirup?

Sebagai ibu, bohong rasanya kalau saya tidak panik, karena parasetamol dan suplemen imunitas berbentuk cair atau sirup menjadi salah satu senjata untuk membekali anak dalam menjaga imunitasnya, juga untuk penanganan pertama ketika anak demam (parasetamol). Dua amunisi ini lah yang selalu saya sediakan di rumah.

 

Akhirnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kementerian Kesehatan resmi melarang seluruh perusahaan farmasi Indonesia untuk melakukan produksi serta registrasi obat yang mengandung empat zat pelarut, yaitu Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan Gliserin atau Gliserol. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi kami para orang tua, dan mulai ‘putar otak’ untuk mencari solusi bagi anak-anak di tengah gempuran penyakit di musim pancaroba.

 

Kembali ke cerita Aldebaran yang demam dan sariawan, untungnya demam dan sariawannya tidak parah. Saya memberikan Aldebaran air minum yang cukup, susu, buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C. Alhamdulillah, demam dan sariawan Aldebaran kini sudah sembuh dan ia bisa bersekolah.

 

“Bu, di kelas lain, hanya 10 anak yang masuk sekolah, lho!” Seorang wali murid bercerita kepada saya ketika saya menjemput Aldebaran.

 

“Oh, iya? Memang lagi banyak yang sakit ya, anak-anak. Musim pancaroba, kadang hujan, kadang panas, kalau daya tahan tubuh anak kurang bagus, ya bisa tumbang memang.” Jawab saya.

 

Beberapa postingan di media sosial, status whatsapp teman-teman wali murid pun banyak sekali yang berkisah bahwa anaknya sakit, sedang dibawa ke klinik atau rumah sakit. Dan kejadiannya pun bukan sekali dua kali. Bahkan ada anak yang berulang kali masuk rumah sakit.

 

Sebenarnya saya pun sedang mengalami hal yang sama, Kifah, Aldebaran, Aksara bergantian demam, flu, batuk, sariawan, dll.

Anak-anak sudah sekolah tatap muka kembali, Ibu jelas-jelas
gak boleh sakit

Duh, benar-benar ujian yang berat, ya, untuk kita para ibu? Kalau kita ngga kuat, sudah pasti kita pun akan ikut tumbang dan gak bisa lagi mengurus rumah dan anak-anak yang sedang sakit. Padahal, ibu gak boleh sakit, iya, kan?

 

PR besar untuk menjaga imunitas anak di saat sekarang ini, apalagi banyak virus baru bermutasi, varian covid yang mungkin juga masih ada di sekitar kita, jika menyerang anak yang notabene imunitasnya lemah, pasti akan membuat anak-anak kembali sakit dan sakit lagi.

 

Bagaimana Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak di tengah Gempuran Virus?

 

Sebagai Menteri Kesehatan di rumah, sebagai ibu, kita harus punya kiat untuk menjaga daya tahan tubuh anak, di tengah gempuran banyaknya virus yang bermutasi, virus covid yang masih ada, bahkan mungkin penyakit-penyakit lainnya.

 

Berikut adalah kiat saya menjaga daya tahan tubuh anak, agar imunitas mereka tetap kuat.

 

1. Menjaga Kebersihan

Ketika Kifah sakit, dokternya selalu mengatakan, jaga kebersihan itu paling penting. Karena penyakit itu selalu bersumber dari hal yang kotor, tidak bersih, dll. Jangan lupa cuci tangan sebelum makan, setelah bermain, sebelum tidur, mandi teratur, rumah selalu bersih, dan lainnya. Karena ini adalah kunci agar anak bisa hidup sehat, dan terhindar dari penyakit.

 

2. Menjaga Asupan Makanan

Makanan yang kaya akan gizi tentunya membantu daya tahan tubuh anak tetap kuat. Kesehatan tubuh, kesehatan saluran cerna, bersumber dari makanan yang bergizi dan baik dikonsumsi. Gizi pada makanan tentu membuat imunitas anak tetap baik di masa pancaroba sepertu sekarang ini. Jangan lupa, asupan air minum,  asupan buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin dan mineral pun perlu ditingkatkan, agar anak tetap sehat dan tidak dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

 

 

3. Cukup Istirahat

Biasanya, setelah pulang sekolah, anak langsung bermain atau bermain gadget. Setelah pulang sekolah (bada ashar) anak boleh bermain di luar rumah seperti bersepeda, atau free play lainnya. Saya juga menerapkan aturan di rumah, bahwa gadget wajib off menjelang Maghrib, malam hari harus beristirahat, menyiapkan buku, membaca/menggambar, kemudian tidur sebelum pukul 21.00 WIB.

 

4. Keluar Rumah Jika Perlu Saja

Menghindari kerumunan atau keramaian yang berpotensi terjadinya penularan penyakit pun saya lakukan. Karena semenjak Pandemi selesai, orang-orang kembali tumpah ruah di jalan, mall, ruang public, dll. Hal ini tentu masih sangat mengkhawatirkan, apalagi banyak juga orang yang sudah tidak menggunakan masker dan tidak melakukan gaya hidup sehat seperti saat pandemi dahulu.

 

5. Rutin Terkena Sinar Matahari

Ke sekolah naik sepeda, sambil menikmati sinar matahari pagi

Sinar matahari baik untuk kesehatan, selain itu, paparan sinar matahari juga membuat mood/perasaan menjadi lebih baik dan semangat untuk beraktivitas. Baik efek secara fisik dan mental, sinar matahari pagi sangat baik untuk menjaga imunitas anak-anak agar tidak mudah sakit.

 

6. Olah Raga Ringan

Anak-anak saya biasa bersepeda ketika sore hari, jika tidak hujan. Olah tubuh juga penting agar anak memiliki kondisi tubuh yang prima. Setelah sekolah selama pagi-siang hari, dimana anak-anak terlalu banyak duduk, membungkuk, atau menatap ke depan, saatnya anak-anak melakukan peregangan dan olah raga ringan dengan bersepeda, atau berjalan kaki di sekitar rumah saja.

 

7. Meminum Suplemen Setiap Hari Bila Perlu

Suplemen vitamin anak tablet bisa meningkatkan daya tahan tubuh 

Setelah melakukan hal di atas, salah satu cara menjaga imunitas atau daya tahan tubuh anak adalah mengonsumsi suplemen yang mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, B, C dan vitamin D3, probiotik yang baik untuk tubuh. Suplemen imunitas ini saya rasa diperlukan karena memang aktivitas anak sangat padat ditambah musim pancaroba yang banyak ‘memakan korban’ anak-anak.

 

Interlac+Vit D3 rekomendasi suplemen vitamin anak tablet

Salah satu suplemen tablet kunyah yang dikonsumsi oleh anak-anak saya adalah Interlac+Vit D3 yang merupakan suplemen praktis sebagai alternatif selain sirup.

Tablet kunyah rasa jeruk Interlac+Vit D3 bisa menjadi alternatif selain vitamin
berbentuk sirup

Sejak awal mengonsumsi Interlac+Vit D3 anak-anak sangat suka dengan tablet kunyah rasa jeruk ini. Selain karena rasanya disukai anak, Interlac+Vit D3 ini juga teruji aman karena bebas dari cemaran EG dan DEG. Tentu saja sebagai orang tua, kita wajib menyeleksi obat ataupun supelemen anak tanpa cemaran EG dan DEG karena memang zat ini dicurigai menjadi pemicu beberapa penyakit pada anak.

Kemasan Interlac+Vit D3

Interlac+Vit D3 adalah suplemen pertama yang menggunakan probiotik, dimana probiotik ini membantu penyerapa vitamin D di dalam tubuh agar lebih optimal. Formula Double Action mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak (imunitas) dan menjaga kesehatan saluran cerna anak seperti diare, sembelit, dll.

Interlac+Vit D3 kaya manfaat untuk menjaga imunitas anak

Fungsi Vitamin D3 yaitu menjaga fungsi sistem imun, membantu memperbaiki fungsi otak, membantu menurunkan tekanan darah mengatur kadar insulin dan gula darah, menjaga kesehatan tulang, jantung, menjaga fungsi paru dan pembuluh darah.

 

Fungsi Lactobacillus reuteri DSM 17938 adalah menjaga kesehatan saluran cerna, mencegah dan mengatasi diare dan sembelit serta perut kembung. Karena pada faktanya, 80% dari sistem imun kita terletak pada saluran cerna. Karena itu, para ahli medis sepakat bahwa kesehatan saluran cerna adalah cerminan dari kesehatan tubuh secara umum.

Interlac+Vit D3 bisa dikonsumsi setiap hari

Manfaat kombinasi dari Interlac+Vit D3 ini sangat baik bagi tubuh, yakni kombinasi probiotik+Vitamin D3 membantu penyerapan vitamin D lebih optimal. Formula Double Action untuk menjaga saluran cerna dan menjaga daya tahan tubuh. Menjaga kambuhnya alergi seperti asma, dermatitis atopic, dan mencegah infeksi bakteri dan usus. Untuk ibu hamil sendiri, untuk pertumbuhan 1.000 hari pertama kehidupan.

Rasanya manis, enak, sangat kids friendly

Karena berbentuk tablet dan dengan rasa jeruk yang disukai anak-anak, Interlac+Vit D3 sangat mudah dikonsumsi  (hanya tinggal dikunyah saja) dan hanya perlu dikonsumsi 1x sehari.  Dapat dikunyah oleh anak, dewasa, lansia, bahkan ibu hamil sekalipun.

 

Alhamdulillah, anak-anak sangat menyukai tablet kunyah Interlac+Vit D3, suplemen imunitas yang mudah dikonsumsi karena berbentuk tablet kunyah rasa jeruk.  Bisa diminum setiap hari untuk meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh anak di masa pancaroba di mana banyak sekali virus bermutasi dan virus covid pun masih ada di sekitar kita.

 

Selain itu, sebagai orang tua, adanya Interlac+Vit D3 ini jadi menjadi solusi dimana penggunaan obat atau suplemen cair membuat ragu dan khawatir. Interlac+Vit D3 adalah suplemen imunitas alternatif selain sirup tanpa cemaran EG dan DEG dan sudah teruji . Hati jadi bisa tenang melepas anak-anak belajar di sekolah kembali, di tengah kekhawatiran berlebih karena banyaknya penyakit yang akhir-akhir ini mengintai anak-anak kita.

 

Interlac+Vit D3 bisa dibeli di E-Commerce langganan saya, yakni Tokopedia https://www.tokopedia.com/interbatstore/interlac-tablet-vit-d3?extParam=whid%3D8362917 dan kita juga bisa membaca banyak manfaat Interlac+Vit D3  di Instagram @interlacprobiotics yaa.

 

Apakah Mama sempat panik ketika mendengar berita tentang larangan obat berbentuk sirup? Bagaiamana Mama menjaga imunitas atau daya tahan tubuh anak-anak? Punya tips dan triknya? Silakan tulis di kolom komentar ya, Ma. Siapa tahu bermanfaat bagi Mama yang lain. Terima kasih.