Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label ASI. Show all posts

Pengalaman Menyapih Aksara. Menyapih Dengan Cinta, Apakah Bisa?

pengalaman menyapih anak bayi


Menyapih anak ketiga, ternyata sama sulitnya dengan menyapih anak pertama. Banyak kendala dan juga ‘drama’ tersendiri ketika akan melakukannnya. 


Dulu, ketika anak pertama, karena belum adanya pengalaman, saya ‘takut’ untuk menyapih bayi, takut gagal maksudnya, dan takut payudara bengkak karena harus mengehentikan produksi ASI.


Ternyata, walaupun sudah berbekal pengalaman menyapih pada anak pertama dan kedua, ketakutan akan kegagalan itu masih ada lho. Apalagi si bungsu ini sedang lucu-lucunya, sedang sayang-sayangnya. Duh, kasian kalau harus disapih diusianya yang sudah menginjak 2 tahun.


Menyapih Dengan Metode Tradisional


Tentunya, dengan keterbatasan pengalaman dan ilmu, anak pertama saya, Kifah, saya sapih dengan cara tradisional. Yaitu dengan menggunakan cara ‘menakutnakuti’ supaya dia tidak mau menyusu lagi.


Pertama-tama, saya mencoba dengan menggunakan kayu putih. Ternyata Kifah masih mau menyusu walau sudah pakai kayu putih. Kedua, saya pakai Brotowali (saran dari ibu mertua) karena Brotowali itu pahit, dan pahitnya nempel lama di lidah. Eh beneran gusti, itu si Kifah ga mau nyusu lagi, nangis kejer karena lidahnya pahit.


Rewel kah?


Iya, dengan cara tradisional begitu, anak jadi rewel karena marah dan kecewa. Tiba-tiba rasa ASInya jadi pahit dan gak enak lagi. Sebelum tidur malam, saya sudah menyiapkan banyak sekali susu UHT kesukaan Kifah, supaya ketika dia bangun, ada susu atau minuman yang dia suka sebagai pengganti ASI.


Besoknya, alhamdulillah Kifah gak rewel lagi, jadi total nangisnya hanya semalam saja. Cuma memang, cara menyapihnya membuat dia kaget dan marah. Duh, maaf ya Kifah.


Baca juga: Tips Menghindari Ruam Popok Pada Bayi


Menyapih Aldebaran, Anak Kedua.


Apakah saya menyapih dengan cara tradisional lagi?


Untuk Aldebaran, proses menyapihnya ini cukup membuatnya sedih. Kenapa? Karena ASI saya berhenti tidak berproduksi lagi karena saya hamil Aksara (anak ketiga). Karena tidak ada ASInya, Aldebaran rewel dan harus disapih secara mendadak, waktu itu usianya baru 20 bulan.


Karena waktu itu saya sedang ‘mabok’ karena hamil. Aldebaran sering menginap di rumah neneknya, Jadi, sambil menginap ya sambil disapih. Kira-kira satu minggu dia menginap, ketika pulang ke rumah, dia sudah gak rewel nanyain ASI lagi.


Menyapih Aksara dengan Cinta


pengalaman menyapih anak bayi
Sounding kalau Aksa sudah besar , memakan waktu yang cukup lumayan


Terkadang saya masih sangsi, apakah benar anak yang disounding dan diajak ngobrol bahwa harus lepas ASI karena sudah berusia 2 tahun akan mengerti? Mengerti apa yang kita ‘minta’ dan ‘merelakan’ tidak menyusu lagi. 


Karena saya penasaran, maka saya coba.


Pertama, sounding beberapa bulan sebelumnya. 


Saya bilang ke Aksara, kalau bulan depan dia udah gak boleh menyusu lagi, karena sudah besar. Tentu Aksara cuek-cuek saja, gak merespon apapun, wkwkwkw. Dia tetep minta ASI terutama kalau mau tidur malam atau lagi di dalam mobil/di perjalanan.


Bulan berikutnya, saya sounding lebih intens lagi. Tapi tetep aja anaknya cuek bebek dengan watados-nya. Dia tetep mau ASI setiap mau tidur malam.


Sampai usianya sudah 2 tahun lebih 2 bulan, saya membulatkan tekad untuk menyapih Aksara. 


Malam pertama, saya sudah siapkan susu kesukaannya untuk mengganti ASI. Tapi GAGAL. Aksara menangis meraungraung. Gak berhenti nangisnya, mana tengah malam, duh malu sama tetangga.


Dan beneran, tetangga ngomong gini, “Saya paling gak tega deh denger anak nangis.”


Ya ampun, Bapak Ibu, namanya anak lagi disapih, harusnya maklum dong ya. Sebagai orang tua, saya selalu maklum kalau ada anak yang menangis, tantrum, dll. Saya menaruh empati pada orang tua yang sedang berjuang mendidik anakanak mereka. Toh, berasa banget, mendidik anak sangat tidak mudah.


Malam berikutnya.


Malam berikutnya saya coba lagi, sebelum tidur, Aksara minum susu dulu. Nyanyi-nyanyi dulu, dibikin happy dulu deh pokoknya.


Tapi, ternyata beberapa menit kemudian, dia nangis minta ASI supaya bisa tidur. Dan selanjutnya Aksara nangis lagi meraung-raung. Karena sudah bertekad mau menyapih, ya udah saya usahakan tetap tenang dan tersenyum, walau sebenernya udah ga tahan juga mau menyerah.


Lama-lama, Aksara tidur, saya kasih susu lagi beberapa teguk sambil bilang, “Aksara sudah gede, sekarang minumnya susu di gelas dinosaurus, ya.”


Akhirnya malam itu berlalu juga. Besoknya, Aksara ga minta ASI lagi. Walau kadang dia keceplosan mau minta ASI, sambil minta dipangku atau tiduran di kasur. Kalau udah gitu, harus segera kita alihkan deh, bisa sambil nyanyi, mainan, atau jalan-jalan ke luar rumah.


Beberapa hari sih ya masih gitu, masih minta ASI secara gak sengaja. Tapi lambat laun dia mulai terbiasa minum susu di gelas Dinosaurus kesayangannya.


Baca juga: Membuat Udara di Rumah Bersih dan Sejuk


Kenapa Saya Menyapih di Usia 2 tahun?



pengalaman menyapih anak bayi
Ini waktu Aksara tepat 2 tahun usianya, habis ultah diajak kepantai deh



Tentu karena perintah di Al Qur’an sudah ada ya. Menyapih anak dimulai ketika usianya sudah menginjak 2 tahun. Di dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 233 berbunyi:


Dan ibu iu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”


Sudah jelas di dalam ayat Al Qur’an, jika anak sudah berusia 2 tahun, maka bisa dilakukan penyapihan, tentunya dengan cara cara yang baik. Bahkan ada pertimbangan terhadap ibunya, ada penekanan pada ayat “Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya.” Saya rasakan sendiri, semakin besar usia anak, memang ada rasa ketidaknyamanan ketika memberikan ASI, tidak sama ketika anak masih dibawah usia 1 tahun.


Selain itu, WHO juga menyarankan agar anak disusui hingga usia 2 tahun lho. Memberikan ASI selama 2 tahun atau lebih banyak memberikan manfaat bagi ibu dan anak, menjaga kesehatan ibu dan anak, memberikan kenyamanan bagi ibu dan juga anak.  Bahkan ada ibu yang lebih lama menyusui (lebih dari 2 tahun) karena merasakan banyak manfaat dan kenyamanan tersebut.


Namun, kalau saya memang memilih untuk menyapih anak ketika usia 2 tahun karena faktor dari diri saya sendiri yang merasa sudah kurang nyaman, dan produksi ASI yang semakin berkurang.


Saya Merasa Tidak Nyaman


Karena Aksara sudah besar, tentu sudah sangat tidak nyaman dalam prose menyusui. Selain itu, saya sering sakit bahu dan punggung, karena ketika menyusu, Aksara selalu ingin sambil tidur miring. Jadi, otomatis semalaman, saya tidur dengan posisi tidur miring sepanjang malam. 


Sakit bahu dan punggung itu beneran gak enak, mau diurut pun sedang covid gini, gak berani minta urut sama tukang urut langganan.


Baca juga: 5 Kebiasaan Sehat yang Harus Diajarkan Pada Anak



Aksara Suka Pelampiasan Gak Mau Makan Karena Ada ASI



pengalaman menyapih anak bayi
Sebelum disapih, Aksara susah banget disuruh ngemil. Ini foto sama nenek, makan donat di pinggir pantai, sambil menikmati angin sepoi-sepoi 


Ketika masih ASI, duh, Aksara kadang susah makan, karena maunya menyusu aja sampai ketiduran. Makanya BB-nya susah untuk naik. Berbeda setelah disapih, dia jadi mau banyak makan makanan dan juga camilan. Minum air putih, minum susu pun jadi lebih banyak. Aksara gak mau makan kalau lagi sakit atau gak enak badan aja.


Menyapih Tradisional VS Menyapih Dengan Cinta, Mana yang Lebih Baik?



pengalaman menyapih anak bayi
Tetap semangat, konsisten, dan bermental baja ya Mak, menghadapi anak yang lagi masa-masa aduhai 😂



Menurut pengalaman pribadi, dua-duanya memiliki tantangan masing masing. Proses menyapih dengan cara tradisional memang bisa jadi ‘jalur cepat’ namun anak nampak marah dan kecewa. Sementara menyapih dengan cinta, membutuhkan waktu yang lebih lama. Karena proses sounding-nya memakan waktu yang tidak sebentar.


Namun yang pasti sama adalah, rewelnya. Hihihi. Ini sulit untuk ditawar dan dari tiga anak saya, semuanya rewel dengan caranya masing masing. Memang kita sebagai ibu yang dituntut harus sabar dan konsisten tidak mudah menyerah, ketika akan menyapih anak dari ASI. Tapi Insya Alloh, usia 2 tahun adalah usia yang sudah cukup pas untuk menyapih, karena daya berpikir anak pun sudah semakin tinggi. Mereka bisa kita aja ‘berdamai’ meski dengan cara yang berbeda beda.


Nah, itu dia sekelumit pengalaman saya ketika menyapih Aksara. Apakah Buibu punya pengalaman tak terlupakan ketika menyapih anak? Yuk berbagi cerita di kolom komentar :D

Pentingnya Edukasi Menyusui Dengan 3S, Agar Tak Gagal Memberi ASI




“Mothers and babies form an inseparable biological and social unit; the health and nutrition of one group cannot be divorced from the health and nutrition of the other.”

-World Health Organization

Halo pembaca semua 

Assalamu’alaikum. 

Hari ini saya ingin mengucapkan selamat merayakan World Breastfeeding Week 2020 untuk semua ibu menyusui di seluruh dunia. Selamat menjadi pejuang ASI demi memberikan yang terbaik untuk buah hati.

Menyusui adalah hal yang wajar ketika seorang ibu melahirkan, karena manusia memang diberikan naluri alamiah untuk menyusui bayinya melalui payudara ibu. Menyusui adalah aktivitas alamiah  untuk bisa memberikan makanan dan nutrisi alami untuk bayi yang baru lahir hingga berusia 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun.

Namun, apakah semua Ibu bisa langsung LANCAR MENYUSUI bayi dengan sendirinya?

Jawabannya adalah TIDAK.

Saya memiliki pengalaman ketika menyusui bayi saya yang pertama.

Kegagalan Itu adalah Buah KETIDAKTAHUAN

Saya pernah bercerita di blog ini, kalau saya gagal memberikan ASI ekslusif ketika bayi saya baru lahir. Bayi saya terpapar susu formula sejak lahir hingga berusia sekitar 2 minggu. Saat itu penyebab utamanya adalah ASI saya belum keluar.


Saat Kifah bayi, ia gagal mendapatkan ASI ekslusif di hari pertama kelahirannya hingga akhirnya mengalami alergi protein susu sapi, pipinya nampak ruam kemerahan yang merupakan gejala alergi protein susu sapi

ASI saya saat itu masih sangat sedikit, berwarna kuning keruh dan tidak bisa keluar (tersumbat), payudara saya saat itu mengalami pembengkakan yang cukup parah, dan membuat saya justru stres dan ‘menyerah’ untuk menyusui bayi.

Saya kira, tenaga kesehatan akan memberikan panduan cara menyusui bayi diawal kelahiran, tapi nyatanya tidak. Sejak saat itu saya sangat menyesal, kenapa tidak dari awal kehamilan memberdayakan dan mengedukasi diri seputar ilmu dan informasi memberikan ASI dengan baik dan benar.

Prinsip saya saat itu “Gimana nanti aja” padahal harusnya kan diubah jadi “Nanti, gimana?” Agar saya bisa belajar banyak persiapan sebelumnya. Dan sungguh saya menyesal tidak belajar seputar pemberian ASI, bayi pertama saya terpapar susu formula, dan akhirnya menderita alergi protein susu sapi hingga sekarang.


Bertekad Berubah pada Persalinan Kedua


Foto Aldebaran bayi, alhamdulillah tekad memberikan ASI ekslusif pada anak kedua terlaksana dengan baik

Persalinan pertama saya jelas-jelas membuat saya ‘Trauma’ dan kapok karena tidak mau belajar  seputar pemberian ASI Ekslusif. Kemudian saya lebih banyak belajar dan mengikuti seminar atau talkshow seputar pemberian ASI ekslusif baik itu kelas online maupun offline.

Saya masih ingat, saat hamil anak kedua, yang saya cita-citakan untuk dibeli pertama kali adalah pompa ASI yang terbaik dan direkomendasikan oleh banyak orang. Gak apa-apa tabungan terkuras, yang penting tekad saya untuk memberikan ASI Ekslusif pada persalinan kedua nanti terlaksana.

Selain itu, tentunya ilmu dan informasi yang saya dapatkan seputar pemberian ASI ekslusif untuk bayi pun saya terapkan. Seperti posisi menyusui yang benar, perlekatannya seperti apa, bagaimana melihat atau mengamati bayi yang sedang lapar dan saatnya disusui, bagaimana memperlakukan bayi setelah disusui, dan bagaimana mengatasi payudara bengkak, puting lecet, dan lain sebagainya.

Alhamdulillah, pada persalinan kedua semua cita-cita saya terlaksana. Karena sudah well prepared untuk memberikan ASI ekslusif, bayi kedua saya Aldebaran berhasil mendapatkan ASI ekslusif pada awal kelahirannya hingga berusia 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun.

Dari sini saya selalu memberikan saran dan nasehat untuk new mom, yang baru hamil pertama kali, jangan lupa BELAJAR, BELAJAR, dan BELAJAR mengenai tata cara memberikan ASI Ekslusif. Jangan sampai panik saat setelah persalinan, menyerah pada susu formula, dan akhirnya benar-benar menyesal.

Apa Saja Kandungan yang Ada di Dalam ASI?

1.Air 

ASI mengandung air sebanyak 87,5 %. Maka dari itu, pada periode 6 bulan pertama kehidupan bayi, bayi tidak perlu diberikan makanan atau minuman lain, kecuali dalam keadaan medis tertentu. Misal harus minum obat, dll.

2.Kolostrum

Kolostrum merupakan ASI yang pertama kali keluar pada hari ke-1 sampai ke-5 kelahiran bayi. Kolostrum yang berwarna kekuningan ini mengandung immunoglobulin A yang tinggi, jadi sangat penting menyusui bayi diawal kelahiran.

3.Karbohidrat

Karbohidrat yang ada di dalam ASI adalah Laktosa. Laktosa berfungsi sebagai energi untuk otak.

4.Protein

Protein yang terkandung dalam ASI adalah whey dan kasein. Kandungan whey pada ASI lebih tinggi dari susu formula. 

Di dalam ASI juga terkandung asam amino taurin yang penting bagi pertumbuhan otak. Terdapat pula Nukleotida yang berfungsi untuk perkembangan usus.

5.Lemak

Lemak pada ASI berfungsi untuk pertumbuhan otak. ASI kaya akan omega 3 dan omega 6. ASI juga mengandung zat penting untuk otak yakni DHA dan ARA.

6.Karnitin

Karnitin yang terdapat dalam ASI memiliki manfaat untuk proses pembentukan energi. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh.

7.Vitamin dan Mineral

ASI kaya akan vitamin dan mineral. Vitamin E diperlukan untuk ketahanan sel darah merah dan Vitamin A berfungsi untuk kekebalan tubuh dan pertumbuhan si kecil.


Terdapat pula asam folat, vitamin B, C, kalsium dan juga zinc yang berfungsi untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta metabolisme tubuh.



Seperti Apa ASI yang Berkualitas Itu?



Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa ASI adalah adalah satu-satunya nutrisi ideal untuk 6 bulan kehidupan pertama bayi.

ASI Ekslusif dapat melindungi bayi di masa depan seputar masalah gangguan kesehatan seperti diabetes, obesitas, asma, dll.

Selain itu, pemberian ASI pada awal kelahiran bayi juga membantu rahim berkontraksi dan perdarahan lebih cepat berhenti selepas persalinan.

Lalu, bagaimana ciri ASI berkualitas itu? Setidaknya ada 6 ciri ASI berkualitas, yakni:

1.Warna ASI putih kekuningan

Warna ASI yang berkualitas adalah yang berwarna kekuningan atau putih pucat. Hal ini bergantung juga dari berapa lama ibu telah menyusui. Jika warna ASI berubah, menjadi pink misalnya, bisa jadi ASI terkontaminasi oleh darah puting yang terluka. Ada baiknya segera konsultasikan ke dokter.

2.Baunya seperti susu sapi

ASI yang baik dan berkualitas biasanya berbau seperti susu sapi tetapi lebih lembut dan lebih manis. Jika bayi sering menyusu, maka itu adalah pertanda yang sangat baik. Biasanya bayi menyusui hingga 8-12 kali sehari.

Bahkan menurut ilmu yang saya dapatkan seputar pemberian ASI, ‘susuilah bayi semau bayi’ Yaps, biasanya saya menyusui bayi benar-benar sesuai keinginan sang bayi, karena bisa jadi akan ada bayi masuk pada masa ‘Growth Spurt’ dimana bayi menyusui jadi lebih sering dan pertumbuhannya akan jauh lebih melesat.

3.Rasa ASI berkualitas

ASI yang berkualitas memiliki rasa yang enak dan disukai oleh bayi. Penggambaran rasa ASI yang cukup populer adalah seperti “susu almond”. Bayi akan sering menyusui jika rasa ASInya mereka sukai dan rasa ASI setiap harinya juga bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu.

4.Grafik kenaikan berat badan bayi baik
Saat Aldebaran berusia 3 bulan, grafik pertumbuhan BB-nya terus meningkat dengan baik

Tanda ASI berkualitas lainnya biasanya bisa dilihat dari kenaikan berat badan bayi. Bayi yang mendapatkan ASI berkualitas biasanya memiliki kenaikan berat badan yang cukup signifikan setiap bulannya. Saya pun merasakannya, ketika menyusui bayi ekslusif diusia 6 bulan pertama, wow bayi saya montok-montok sekali, alhamdulillah.

5.Bayi tidur dengan nyenyak


Aldebaran saat bayi selalu tidur pulas setelah menyusui

Ciri lainnya mengenai ASI yang berkualitas bisa dilihat dari kualitas tidur bayi. Jika bayi tidur dengan nyenyak, bisa dikatakan bayi sudah mendapatkan ASI yang berkualitas, karena biasanya bayi yang sudah kenyang disusui akan tertidur dengan lebih pulas.

6.Bayi sering buang air kecil

Bayi yang mendapatkan ASI berkualitas bisa ditandai juga dengan volume buang air kecil (BAK) yang cukup sering. Biasanya hingga 6x sehari dengan urine yang berwarna kuning jernih.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ASI merupakan asupan nutrisi untuk Bayi, tidak bisa tergantikan oleh apapun. 

ASI memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sesuai dengan usianya, dan apa yang menjadi ASUPAN ibu menyusui menjadi penentu KUALITAS ASI yang dihasilkan.

Nah, mari kita garis bawahi ya, bahwa asupan ini sangat penting bagi ibu menyusui karena asupan nutrisi/makanan ibu menyusui lah yang menjadi penentu kualitas ASI yang dihasilkan untuk bayi.

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, salah satu ciri ASI yang berkualitas adalah memiliki warna kekuningan atau putih pucat dan memiliki kandungan lemak yang cukup.


Jangan lupa untuk selalu makan makanan yang bergizi yaa bumil dan busui

Selain mengonsumsi makanan yang bergizi dan minum air putih cukup, sebaiknya ibu menyusui juga mengonsumsi suplemen bernutrisi yang lengkap agar ASI yang dihasilkan bernutrisi, berkualitas, dan bergizi lengkap. Karena ASI bernutrisi, untuk ibu dan bayi yang istimewa.

Tips Agar Lancar Menyusui dengan 3S

Berdasarkan pengalaman menyusui tiga bayi laki-laki, yakni Kifah, Aldebaran, dan Aksara. Dan ketiganya memberikan banyak sekali pengalaman yang saya dengan senang hati membagikannya melalui blog ini, agar para New Mom, TIDAK MENGULANGI KESALAHAN SAYA, agar proses menyusui menjadi sangat indah dan bahagia, dan tentunya ASI yang dihasilkan adalah ASI bernutrisi dan Asi berkualitas.

Saya menyingkatkan dengan 3S (Siapkan diri, Support System, Suplemen Bernutrisi dan Berkualitas). 

Berikut tipsnya yaa:

1.Siapkan Diri 

Education is the key. 

“Siapa yang gagal dalam merencakanan, berarti ia sedang merencanakan kegagalan” itu yang saya alami pada bayi saya yang pertama, jangan sampai terulang oleh New Mom yaa. Kuncinya adalah edukasi, berdayakan diri, cari informasi, ilmu, bahkan pelatihan dengan konselor laktasi/menyusui sebanyak-banyaknya. Karena jika tidak, akan sangat menyesal jika gagal memberikan ASI ekslusif.

2.Support System


Alhamdulillah, sampai saat ini, suami adalah support system terbaik, begitupun pada saat saya dalam masa menyusui. Tiga jagoan alhamdulillah tumbuh sehat hingga saat ini, terima kasih Pak Suami ❤️


Suami dan keluarga adalah support system yang paling utama. Suami adalah pendamping yang harus senantiasa mensupport, bahkan harus ikut belajar tentang ASI, bukan hanya ibunya. Menurut saya. SUKSES dan GAGAL-nya menyusui ini justru sangat besar dipengaruhi oleh dukungan suami dan keluarga terdekat lho.

Inget dulu deh ada tetangga yang gagal menyusui karena justru keluarga terdekatnya lah yang memutuskan untuk memberikan susu formula begitu saja, tanpa mensupport dan membantu perjuangan sang ibu. Hiks.

Bentuk Support System itu bagaimana?

Contohya, suami mendukung pemberian ASI ekslusif untuk bayi yaitu dengan cara memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya bagi ibu menyusui untuk menyusui bayinya sesering mungkin. 

Membantu pekerjaan-pekerjaan ibu menyusui agar ia tak kelelahan dan tetap happy, memberikan dukungan moral seperti mengucapkan kata-kata terima kasih atau motivasi, “Makasih ya Bund, kamu udah memberikan ASI untuk bayi kita.” Dsb. 

Pokoknya dibikin happy deh, busui. Karena kebahagiaan adalah booster ASI yang efektif.

Bagi para ibu bekerja pun demikian, Support System harus diberikan oleh kantor atau perusahaan, seperti memberikan cuti melahirkan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, menyiapkan ruang laktasi, dan membebaskan ibu menyusui untuk memerah ASI sesuai dengan kebutuhan, tidak menghalangi apalagi melarang.

3.Suplemen Bernutrisi dan Berkualitas




Berbekal pengalaman saya sebagai ibu menyusui, suplemen bernutrisi dan berkualitas juga sangat penting untuk dikonsumsi. Kenapa? Karena kadang kita pun tidak bisa memastikan apakah makanan dan minuman yang kita konsumsi sudah mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan bayi.

Baik itu untuk kehamilan pertama atau ketiga sama-sama penting. Tapi jujur saja, dikehamilan dan proses menyusui bayi ketiga ini saya memerlukan supelemen bernutrisi dan berkualitas jauh lebih banyak. Karena saya sudah cukup ‘sibuk’ merawat kakak-kakaknya, otomatis saya perlu menambah suplemen agar saya lebih sehat dan kandungan ASI saya tetap terjaga kualitasnya ditengah kesibukan saya di rumah.

Saya Merekomendasikan Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold untuk Para Busui



Saya rasa, produk Blackmores ini sudah sangat familiar dikalangan ibu hamil dan menyusui, bahkan setiap saya minta rekomendasi suplemen untuk bumil dan busui, pasti deh rata-rata jawabnya ‘Blackmores aja’ 



Memang iya sih, kalau saya baca-baca mengenai produk Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold ini, adalah suplemen dengan kandungan yang lengkap untuk ibu hamil dan menyusui karena mengandung 17 nutrisi essensial, sehingga bisa bantu penuhi nutrisi ibu agar dapat memberikan ASI BERNUTRISI untuk buah hati.

Kalbe Blackmores Nutrition meluncurkan produk terbarunya ini dalam rangka untuk membantu ibu hamil dan menyusui mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi. 



Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold in mengandung 17 kandungan nutrisi essensial yang sangat baik terutama untuk 1000 hari pertama kehidupan bayi, yaitu:

Asam folat dan zat besi yang dapat membantu menjaga ibu dari resiko anemia, zat besi yang tidak menyebabkan konstipasi sehingga aman dan bantu ibu jaga energi supaya tidak mudah sakit. Kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi si kecil, serta mencegah osteoporosis pada ibu. 


Blackmores PBFG juga mengandung omega 3/DHA yang tidak berbau sehigga tidak menyebabkan mual saat dikonsumsi. Selain itu, untuk menunjang pertumbuhan otak dan mata buah hati, Omega 3/DHA penting dikonsumsi karena dapat mengubah vitamin, mineral, dan lemak menjadi lebih baik kadarnya. Serta Vitamin dan Mineral lainnya yang dibutuhkan oleh ibu menyusui.

Kelebihan Produk Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold



Dari sekian banyak suplemen untuk ibu hamil dan menyusui, saya memilih Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold karena memiliki keunggulan produk, yaitu:

1.Dosisnya disesuaikan berdasarkan kebutuhan ibu hamil dan menyusui di Indonesia (tidak berlebih)

2.Mengandung 17 nutrisi essensial yang sangat dibutuhkan pada saat hamil dan menyusui

3.Zat besi yang berasal dari besi fumarat yang tidak menyebabkan konstipasi

4.Dosis Kalsium dan DHA yang tinggi

5.Odourless fish oil, kaya akan DHA tanpa mengakibatkan mual karena tidak berbau ikan/amis

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold baik diminum dua kali sehari, tersedia dalam ukuran isi 60 kapsul, 120 kapsul, dan 180 kapsul. Jangan lupa disimpan ditempat yang sejuk di bawah 30 derajat celcius, dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung ya.

Kalbe Blackmores Nutrition memperingati World Breastfeeding Week 2020




Dalam memperingati World Breastfeeding Week 2020 Kalbe Blackmores Nutrition mengajak para ibu untuk saling support atau memberikan dukungan melalui berbagai pengalaman saat menyusui dan menghadapi tantangan di masa menyusui. Blackmores pun melakukan edukasi seputar ASI dan Ibu menyusui di akun Instagram @blackmoresID

Tema yang diusung oleh Kalbe Blackmores kali ini adalah, ASI bernutrisi untuk ibu dan bayi yang istimewa.

Saya pun setuju, saling berbagi pengalaman dan saling suppport antar ibu hamil dan menyusui ini adalah salah satu kunci kesuksesan dalam pemberian ASI ekslusif.

Kalbe Blackmores Nutrition Bekerja Sama dengan Yayasan Bumi Sehat



Kalbe Blackmores Nutrition bekerja sama dengan Yayasan Bumi Sehat yakni organisasi Non-Profit yang berfokus pada akses layanan kesehatan berkualitas, dan higienis, serta mengupayakan kelahiran secara layak.

Kalbe Blackmores Nutrition bekerja sama dengan Yayasan Bumi Sehat sejak 2017, secara berkelanjutan membantu pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui melalui pembagian 12.000 botol Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold setiap tahunnya di Klinik Bumi Sehat yang tersebar di 3 kota yakni Denpasar, Aceh, dan Papua.

Tentang Kalbe Blackmores Nutrition



Kalbe Blackmores Nutrition (KBN) adalah perusahaan joint venture anatara PT Kalbe Farma Tbk dengan Blackmores Ltd Australia, yang merupakan perusahaan No.1 di Australia.

Kalbe Blackmores Nutrition memasarkan produk suplemen dengan merek Blackmores, yang merupakan merek suplemen terkemuka di Australia selama lebih dari 85 tahun.

Blackmores hadir di Indonesia untuk menyediakan solusi kesehatan alami bagi masyarakat Indonesia, lewat produk yang berbahan dasar alami, berkualitas tinggi, serta teruji klinis, guna meningkatkan kesehatan dan kesejateraan masyarakat Indonesia.


Bersama Kalbe Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold, ASI bernutrisi untuk ibu dan bayi yang istimewa.



Saya sepakat dengan tema yang diusung oleh Kalbe Blackmores, karena IDAI pun sudah mengeluarkan pernyataan bahwa kualitas ASI sangat bergantung dengan asupan makanan/nutrisi ibu menyusui.

Sebagai ibu, tentunya kita sepakat, apapun akan kita usahakan yang terbaik untuk buah hati kita, termasuk ketika saat dalam masa kehamilan hingga 1000 hari kehidupan pertamanya. Maka dari itu, asupan yang bernutrisi dan berkualitas juga harus kita upayakan agar ASI yang dihasilkan bernutrisi dan juga berkualitas. 



Maka dari itu, saya merekomendasikan Kalbe Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold untuk selalu dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
Informasi lebih mengenai Kalbe Blackmores bisa diakses melalui website Blackmores dan Instagram @blackmoresid 

Untuk membeli produk Kalbe Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold sangat mudah, kita bisa beli On Line di Official Store Kalbe Blackmores di Tokopedia, Lazada, Bli-Bli, dan Shopee. 

Produk Blackmores di Tokopedia

Yuk, semangat meng-ASI-hi baik bagi para ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui. Jangan menyerah dan jangan lupa lakukan 3S! Agar sukses menyusui buah hati kita.

Punya pengalaman apa aja nih, Ma, ketika menyusui? Kutunggu sharingnya di kolom komentar yaa.



***

Sumber: parenting.orami.co.id, blackmores.co.id, kompas.com

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Bicara soal ASI, alhamdulillah sudah 3 bulan ini Saya kembali meng-ASI-hi bayi ketiga Saya yang bernama Aksara. Semenjak hamil Aksara, bahkan semenjak hamil pertama kali pun Saya ingin sekali menyusui bayi dengan ASI ekslusif hingga 6 bulan dan dilanjut hingga 2 tahun.

Karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mengandung banyak nutrisi dan gizi yang diperlukan oleh bayi. Selain itu, ASI adalah makanan yang paling higienis, bernutrisi, praktis dan tidak pernah basi. 

Oleh karena itu, ASI merupakan makanan terbaik yang diciptakan oleh Allah SWT untuk mendukung tumbuh kembang bayi semenjak lahir hingga berusia 2 tahun bahkan lebih.

Pengalaman Gagal ASI Ekslusif

Dari dulu saya sangat ingin bercerita tentang ini, tapi saya malu mengakuinya. Yaitu tentang saya yang gagal ASI ekslusif ketika melahirkan anak pertama saya, Kifah.

Karena kurangnya ilmu dan pengetahuan, saya gagal memberikan ASI ekslusif di hari pertama Kifah dilahirkan. 

ASI saya tidak keluar di hari pertama melahirkan, ditambah ketidaktahuan dan rasa campur aduk setelah melahirkan, akhirnya Kifah mencicipi susu formula untuk pertama kalinya, hingga akhirnya Kifah mengalami alergi protein susu sapi.

Saya masih ingat betul, ditengah rasa gamang karena tidak bisa menyusui dengan baik dan benar, Kifah malah mengalami alergi terhadap susu sapi. Kepapa, pipi, tangan, dan kakinya ruam kemerahan. 

Setiap hari, bahkan setiap malam Kifah rewel dan selalu menangis karena rasa tak nyaman akibat alergi/dermatitis atopik yang ia rasakan. Sebagai ibu, tentunya saya merasa bersalah karena kurang edukasi tentang pemberian ASI kepada bayi, terutama di hari pertama ia dilahirkan. 

Dan semenjak saat itulah saya berjanji kepada diri sendiri, kelak jika kembali hamil dan melahirkan, pemberian ASI, terutama untuk bayi baru lahir, harus saya perhatikan dengan baik. 

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Berbekal pengalaman melahirkan anak pertama itulah, saya akhirnya mencari seluk beluk pemberian ASI untuk bayi, terutama untuk hari-hari pertama dilahirkan melalui buku dan juga internet.

Selain itu, ASI pertama yang dihasilkan mengandung zat yang sangat baik bagi kekebalan tubuh bayi yaitu kolostrum. Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan 24-36 jam pasca melahirkan, berwarna kekuningan dan lebih kental karena mengandung banyak vitamin A, protein, dan zat kekebalan yang baik bagi bayi.

Oleh karena saya sangat ingin kebaikan ASI ini didapatkan oleh anak-anak saya, maka saya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan ASI ekslusif diawal kelahiran bayi, baik secara langsung ataupun menggunakan pompa ASI jika menyusui langsung belum bisa dilakukan.

Bagaimana agar ASI dapat keluar di hari pertama kelahiran bayi?

Berbekal kegagalan saya melakukan ASI ekslusif pada kelahiran anak peratama saya, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan untuk memberikan ASI ekslusif untuk anak kedua dan ketiga saya ini.

Bagaimana caranya agar ASI langsung keluar?

1. Rajin-rajinlah membersihkan areola dan puting payudara ketika hamil, agar tidak ada ASI yang tersumbat dan akhirnya menyebabkan ASI tidak keluar dan pembengkakan pada payudara.

2. Lakukan pemijatan di area sekitar payudara sejak hamil, agar saluran ASI tidak ada yang tersumbat.

3. Makan dan minum yang memicu banyaknya produksi ASI semenjak hamil. Yaps, banyak-banyaklah makan daun katuk, daun kelor, kurma, minum air putih sebanyak mungkin semenjak bayi masih di dalam kandungan.

4. Siapkan pompa ASI yang nyaman dan mudah mengeluarkan ASI, ini adalah salah satu Plan B jika direct breastfeeding belum bisa dilakukan.

5. Jangan lupa bahagia. Iyessss, bahagia itu penting agar produksi ASI semakin banyak. 

Bagaimana cara meningkatkan produksi ASI?

1. Melakukan persiapan seperti 5 point di atas ketika sedang hamil.

2. Susui bayi segera setelah bayi lahir. Jadi, walaupun sepertinya ASI belum keluar, tetap susui bayi ketika bayi baru lahir. Bayi akan refleks menghisap dan hal itu merangsang produksi ASI secara alami.

3. Susuilah bayi sesering mungkin. Semakin bayi menghisap puting susu, semakin banyak ASI yang keluar (prinsip Supply and Demand).

4. Susuilah bayi dari kedua payudara yang kiri dan kanan secara bergantian pada setiap kali menyusui.

5. Jangan memberikan makanan dan minumal lain selain ASI sampai dengan bayi berusia 6 bulan.

Jadi memang prinsip Supply and Demand itu benar adanya. Semakin sering ASI dihisap bayi atau dikeluarkan (bisa melalui pompa ASI) maka produksi ASI akan semakin meningkat.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi

Bicara soal pompa ASI, kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang pompa ASI elektrik dari Medela, yaitu Medela Swing Maxi.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank


Merk pompa ASI ini sudah sangat dikenal yaa dikalangan para ibu pejuang ASI. Karena selain memang sudah terkenal banyak ibu yang menggunakan, produk Medela ini juga memang produk berkualitas buatan Swiss sejak tahun 1964 dan sudah ada di Indonesia lebih dari 20 tahun lamanya.

Selain itu, pompa ASI elektrik Medela Swing Maxi ini memang dibuat berdasarkan riset dan dipercaya oleh rumah sakit dan profesional di dunia.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank


Ibu Pintar, Pilih Pompa ASI yang nyaman yuk!

Medela Swing Maxi ini adalah jenis pompa ASI elektrik. Cara kerjanya adalah menggunakan baterai (berjumlah 6 buah) dan bisa juga digunakan langsung dengan adaptor yang disambungkan ke listrik.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank
Tempat Baterai
Tapi, selain menggunakan baterai dan disambungkan langsung ke listrik, pompa ASI Medela Swing Maxi ini juga bisa dipakai menggunakan Power Bank, Lho. Jadi, kita gak perlu repot lagi cari-cari colokan listrik kalau power bank kita dalam keadaan penuh. Ya, tinggal pake power bank aja sih. Praktis.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank
Bisa pakai Power Bank



Menurut saya, pompa ASI elektrik Medela Swing Maxi ini nyaman digunakan, bisa memancing LDR atau Let Down Refleks berkali-kali, juga mampu memerah ASI lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Karena memang enaknya, botol ASInya ada dua, jadinya bisa digunakan bersamaan deh.

Dengan Two Phase Expression ini, tentunya ASI akan keluar lebih banyak dalam jangka waktu yang lebih singkat. Medela Swing Maxi ini juga menggunakan teknologi Closed System, sehingga ASI tidak akan masuk ke dalam unit motor. 

Pompa ASI elektrik Medela Swing Maxi ini juga praktis, sangat mudah dirakit, dibersihkan dan mudah dibawa kemana-mana, apalagi bisa dipakai menggunakan power bank, bisa digunakan ketika di dalam perjalanan sekalipun. 

Untuk spare partnya sendiri nggak terlalu banyak, dan enaknya Medela ini memiliki service center di Indonesia. Jadi, kalau ada apa-apa ya tinggal hubungi aja service centernya

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Ketika kita membeli satu set pompa ASI elektrik Medela Swing Maxi, kita akan memperoleh:

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

2 personal fit (corong) Size M (24mm)
2 Swing Maxi Connector
2 Bottle 150ml
2 Bottle Stand
Motor Swing Maxi
1 Selang Swing Maxi
Adaptor 12v

Setelah kita berikhtiar dengan cara menyusui langsung atau dengan menggunakan pompa ASI, faktor apa aja sih yang mempengaruhi keberhasilan menyusui?

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

1. IBU HARUS YAKIN BAHWA MAMPU MENYUSUI. Keyakinan ini memang harus benar-benar dibangun dan ditanamkan di dalam hati dan pikiran bahwa sebagai Ibu kita bisa dan mampu menyusui. Jangan pesimis dan mudah menyerah ketika ada ‘ujian’ menggoda. Seperti lecet, payudara bengkak, dan iming-iming susu formula.

2. Ibu cukup minum. Usahakan ketika menyusui, ibu minum 8-12 gelas air minum dalam satu hari. Dan tentunya makan makanan bergizi. Makanlah 2x lebih banyak dari porsi biasanya, dengan variasi menu makanan yang kaya gizi dan nutrisi.

3. Pikiran harus senantiasa TENANG dan BAHAGIA. Karena booster ASI yang paling superrrbbb adalah memang pikiran yang tidak stres dan juga bahagian selalu.

4. Perhatikan cara meletakkan bayi dan melekatkan puting pada mulut bayi dengan benar.

5. Sekali lagi, jangan sampai lupa prinsip SUPPLY and DEMAND yaaa. Perbanyak menyusui langsung ataupun memerah ASI dengan menggunakan pompa ASI yang nyaman dan menghasilkan perahan lebih banyak.

Bagaimana cara menyimpan ASI yang sudah diperah?

1. ASI yang sudah diperah bisa disimpan dalam wadah bersih (stersil) bisa pakai plastik ASI atau botol kaca. Kalau saya lebih suka pakai botol kaca buat nyimpen ASIP.

2. ASIP yang ada dalam suhu ruangan dapat bertahan hingga 6-8 jam. Sebelum diberikan kepada bayi, jangan lupa ASIP direndam dalam air hangat terlebih dahulu.

3. ASIP yang disimpan dalam termos berisi es batu mampu bertahan hingga 24 jam.

4. ASIP yang disimpan dalam lemarsi es mampu bertahan 3x24 jam.

5. ASIP yang disimpan dalam freezer mampu bertahan selama 2 minggu.

ASIP yang sudah dihangatkan lebih baik diberikan dengan menggunakan sendok secara perlahan-lahan, karena pengalaman saya menggunakan dot, bayi menjadi bingung puting atau susah menyusui secara langsung.

Ibu Pintar, Saling Mendukung Pemberian ASI Ekslusif!

Sebagai sesama ibu, atau sebagai teman dan keluarga bagi para Ibu yang baru saja melahirkan bayinya, kita harus saling mendukung dan mengingatkan bahwa pemberian ASI adalah hal terbaik bagi bayi. 

Ingatkan dan dukung ibu untuk selalu makan makanan bergizi dan cukup istirahat. Nah, kalau ini peran suami dan keluarga penting banget yaa, agar ASI lancar jaya selalu. 

Selain itu, memerah ASI baik bagi Ibu bekerja maupun ibu di rumah sangatlah baik untuk menjaga produktivitas ASI. 

Yuk, kita ciptakan suasana yang nyaman bagi ibu menyusui, jauhi Momshaming dan Mompetition, agar para Ibu menyusui bahagia selalu selama proses meng-ASI-hi. 

Happy Breastfeeding yaa Moms :D

___

Sumber: Pintar dan Praktis Seri Panduan Untuk Kader Posyandu Provinsi Jawa Barat 2012