Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Dompet Dhuafa. Show all posts

Jangan Takut Berzakat, Karena Zakat Menentramkan dan Memberdayakan


Beberapa hari yang lalu, saya menyaksikan berita di televisi, seorang Ibu tega menghabisi nyawa bayinya sendiri yang baru ia lahirkan. Ia melahirkan sendirian di rumah, kemudian Ia mencekik leher sang bayi ketika baru saja keluar, lalu membuang bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya itu ke sebuah parit.

Yang ada di pikiran saya adalah "Gimana bisa perempuan yang baru saja melahirkan bisa melakukan hal sekeji itu? Setan apa yang sudah merasuki tubuh sang Ibu?"

Singkat cerita, sang Ibu ditangkap di rumah sakit, ketika ia sedang menemani salah satu anaknya yang lain yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut, kabarnya memang salah satu anaknya terkena penyakit lupus.

Ketika dibawa dan diinterogasi di kantor polisi, ia mengakui bahwa perbuatannya membunuh bayinya itu ia lakukan dengan sadar. Ia merasa malu mempunyai banyak anak, karena bayi tersebut merupakan anaknnya yang kelima. Sedangkan banyak orang, tetangga dan kerabatnya yang meledek dirinya terlalu banyak anak padahal hidupnya miskin.

Memang ia pun mengakui, salah satu alasan ia membunuh bayinya adalah karena motif ekonomi.

Ia tidak bisa membayangkan anaknya akan kesulitan karena ia dan suaminya sekarang pun sudah hidup dalam garis kemiskinan dengan keempat anaknya yang lain.

Allah telah berfirman dalam surat Al-Isra:31 yang berbunyi: 

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami-lah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan juga kepadanu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar"

Allah sang Maha Mengetahui memang sudah paham betul tabiat manusia, hingga Allah melarang manusia untuk membunuh anak-anak karena takut akan kemiskinan. 

Dan di zaman sekarang ini, ternyata memang ada yang benar-benar melakukan pembunuhan terhadap anaknya sendiri karena merasa tidak mampu dan tidak akan sanggup mengurus anak-anaknya. Padahal dalam ayat di atas juga dijelaskan bahwa Allah lah yang memberikan rezeki atas anak-anak mereka.

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Na'im (Ada yang menyebutkan hadits ini masih lemah) Rasulullah SAW bersabda: 

"Kemiskinan itu dekat dengan kekufuran"

Ya, makna dari hadits ini sudah sangat mudah sekali kita cerna, bahwa yang namanya kemiskinan, sangat rentan dibayangi oleh sifat kufur. Apalagi tipu daya syaitan terus berbisik ke hati manusia, banyak orang yang akhirnya nekat melakukan hal-hal keji terhadap keluarga, anak, atau bertindak kriminal lainnya.

Garis kemiskinan di Indonesia sendiri versi BPS tahun 2017 adalah orang yang memiliki pendapatan per kapita Rp. 370.910 per bulannya. Sedangkan versi world bank adalah $ 1,25 per hari, atau Rp. 487.500 per bulan.

Menurut data BPJS kesehatan tahun 2017 terdapat 29 juta orang miskin dan 177 juta penerima bantuan BPJS di Indonesia.

Banyaknya jumlah orang miskin di Indonesia tentunya memiliki dampak yang serius, yaitu Kriminalitas, Penurunan Kualitas SDM, Diskriminasi, Disharmonisasi, dan  Melemahnya Wirausaha.

Saya yakin, Insya Alloh, yang membaca postingan saya kali ini adalah para muslim dan muslimah yang memiliki kelebihan harta yang dititipkan oleh Allah SWT. Dan tentunya memiliki hati yang tergerak untuk melakukan sesuatu agar titel masyarakat miskin lekas pergi dari tanah Indonesia.

Bagaimana cara mewujudkannya? Tentunya sebagai muslim dan muslimah yang beriman kita bisa melakukannya dengan berzakat.

Zakat, yang merupakan salah satu rukun iman bagi kita orang Islam merupakan senjata ampuh  yang diberikan oleh Allah SWT untuk membangun umat apabila kita menunaikannya dengan sebaik-baiknya.

Banyak sekali kebermanfaatan zakat yang perlu kita ketahui bersama. Bukan hanya tentang memberikan uang atau harta sebanyak 2,5% tetapi jauh dari pada itu, ada bentuk taqwa, solidaritas, dan tanggung jawab kita terhadap saudara-saudara kita yang memang menjadi mustahik zakat dan membutuhkan dukungan dari kita.

Rumah Sehat Terpadu milik Dompet Dhuafa, bukti nyata pemberdayaan dan pengabdian di bidang kesehatan oleh Dompet Dhuafa berkat tersalurkannya Zakat, Infak, Sodaqoh, dan Wakaf (ZISWAF)

Salah satu lembaga Zakat di Indonesia yang memiliki visi terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan pada sistem yang berkeadilan adalah Dompet Dhuafa.

Dompet Dhuafa (DD) adalah lembaga filantropi Islam bersumber dari dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) dan dana halal lainnya yang bekhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreuneurship).

Hingga kini, Dompet Dhuafa telah berdiri di Indonesia selama 25 tahun dengan membawa nilai sebagai lembaga zakat yang  Islami, Universal, Peduli, Inovatif, Responsif, Amanah dan Profesional.

Pilar program Dompet Dhuafa sendiri yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial, Dakwah

Baca juga: 25 Tahun Dompet Dhuafa Membentang Kebaikan dan Memberdayakan Dhuafa

Zakat Memberdayakan


Salah satu penerima bantuan program pemberdayaan zakat dari Dompet Dhuafa adalah teman saya sendiri, sebut saja namanya Budi.

Ia menerima beastudi Etos dari Dompet Dhuafa untuk berkuliah di Institut Pertanian Bogor.

Ia bercerita bahwa Etos DD adalah sebuah beasiswa yang tidak sekedar memberikan bantuan finansial, tetapi lebih dari itu semua, Etos DD merupakan laboratorium kehidupan dimana para penerimanya diberikan ruang untuk bisa bereksperiman sesuai dengan minat dan passionnya masing-masing.

Sekarang Budi telah lulus dan bekerja di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Indonesia.

Zakat Menentramkan

Pernah saya mendengar ceramah seorang ustadz, kalau di dalam harta kita memang ada hak orang lain. Maka dari itu tunaikanlah hak orang lain tersebut. Jika tidak, maka Allah akan "mengambil paksa" harta tersebut.

Pernah suatu waktu, musibah seperti datang bergantian. Mobil nabrak dan ditabrak orang lah, anak sakit, uang yang hilang kena penipuan, dan lain sebagainya.

Saat itu saya dan suami merasa bahwa pasti ada yang salah, dan setelah kami evaluasi, memang benar saja zakat, infak, dan sedekah kami mulai mengendur, maka dari itu Allah "mengambil paksa" harta kami dengan beberapa musibah yang datang silih berganti.

Dan benar saja, setelah zakat ditunaikan, sedekah rajin dilakukan kembali, hati menjadi lebih tentram, tidak banyak masalah yang harus kami pikirkan dan kami selesaikan.

Masya Allah, sebegitu kuatnya pengaruh berzakat dan bersedekah dalam kehidupan manusia ya. Saat zakat tidak ditunaikan, adaaa aja beban pikiran setiap harinya. Tapi setelah berzakat, hati lebih tentram dan damai.

Jadi, jikalau hati mulai tak tenang, buru-buru koreksi ibadah, juga zakat, infak, dan sedekah kita. Karena semua itu sangat berkorelasi dengan kehidupan kita.

Yuk, kita segerakan zakat mal kita. Jangan sampai Allah yang "mengambil paksa" harta kita dengan jalan yang tidak enak. Lebih baik kita tunaikan dengan hati yang ikhlas dan bahagia.

Dompet Dhuafa akan membantu kita menghitung berapa zakat kita dengan kalkulator zakat. Kemudian kita tinggal menuju kanal zakat Dompet Dhuafa di donasi.dompetdhuafa.org/zakat untuk bersegera menunaikan zakat kita, atau jika memerlukan edukasi tentang zakat, kita bisa menuju ke laman zakat.or.id 

#JanganTakutBerzakat


Zakat sangat besar manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan zakat, hati menjadi tenang dan damai. Sedangkan bagi para mustahik, zakat menjadi sebuah harapan baru bagi kehidupan mereka.

#JanganTakutBerzakat ya kawan, mari sama-sama kita membangun masyarakat yang berdaya melalui zakat kita.

Insya Alloh.

Ramadhan Bawa Berkah, Bersama Dompet Dhuafa


Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan. HR. Bukhari dan Muslim.

Bulan suci Ramadhan telah di pelupuk mata, matahari hampir tenggelam mengakhiri bulan Sya’ban hanya dalam hitungan hari saja. Insya Allah, mudah-mudahan usia kita disampaikan kepada bulan penuh kemuliaan dan keberkahan, yaitu bulan suci Ramadhan 1439 H.

Amiin.

Sejak kecil, saya selalu bahagia jika menyambut bulan Ramadhan. Bahkan di beberapa daerah, ada tradisi untuk membersihkan rumah sebelum datangnya bulan Ramadhan. Semua peralatan rumah dicuci, setiap sudut rumah dibersihkan, sebagai simbol persiapan dan pembersihan lahir dan batin dalam rangka menyambut datangnya bulan penuh kebaikan.

Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW, diriwayatkan bahwa bulan Ramadhan pintu-pintu Syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.

Maka dari itu, tidak ada alasan bagi kita untuk menghindarkan diri dari kebaikan yang sangat besar, yang diobral besar-besaran oleh Allah SWT, di bulan suci Ramadhan.

Persiapan Menjelang Ramadhan

Alhamdulillah, Selasa 8 Mei 2018 lalu, bertempat di Jakarta, saya diundang dalam acara Media & Blogger Gathering, 25 Tahun Membentang Kebaikan bersama Dompet Dhufa.




Dalam acara Media & Blogger Gathering tersebut, hadir Kak Syaf, atau M. Syafii El-Banatanie, Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan. Dr. Reza Romadhoni, salah satu dokter dari Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa, Bapak Urip Budiarto, GM Resources Mobilitation Dompet Dhuafa, merangkap Ketua Ramadhan Dompet Dhuafa 1439 H, Bapak Bambang Suherman, Direktur Resource and Mobilitation Dompet Dhuafa, dan Ihsan Tarore seorang Public Figur.

1.Persiapan Mental

Kak Syaf mengatakan bahwa dalam agama Islam, beribadah merupakan salah satu perlombaan, yakni perlombaan dalam kebaikan. Begitupun dalam mengisi bulan Ramadhan nanti. Kita harus mempersiapkan diri berlomba dalam meraih pahala dari Allah SWT.

“Di bulan Ramadhan nanti, kita harus mempersiapkan diri untuk berlomba dalan kebaikan. Misalkan menghatamkan Al-Qur’an, menghafal ayat Al-Qur’an, mendalami makna Al-Qur’an, jauh lebih intens dibandingkan bulan sebelumnya.” Ungkap Kak Syaf.

Selain itu, agar ‘tidak kaget’ di bulan Ramadhan nanti, kita juga bisa berlatih di bulan Sya’ban ini. Misalkan membiasakan shaum sunnah, atau bangun di sepertiga malam untuk qiyamul lail. Karena nanti, selama sebulan penuh, kita akan bangun dini hari untuk makan sahur, kemudian berlapar-lapar sepanjang hari. 

Jangan sampai diri kita jadi kaget, ibarat kata nih, kalau mobil jarang dipanasin mesinnya, tiba-tiba nginjek gas 100 km/jam, bisa-bisa mental nanti kitanya.

2.Persiapan Tubuh atau Kesehatan

Selain mempersiapkan mental, kita pun perlu mempersiapkan kesehatan kita dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1439 H nanti. Menurut dr. Reza, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan selama bulan suci Ramadhan, agar ibadah shaum dan ibadah lainnya tidak terganggu.

Pertama adalah, banyak mengkonsumsi air putih, agar kita terhindar dari dehidrasi pada saat bulan puasa nanti. Selain itu, banyak mengkonsumsi air putih juga membuat kerja ginjal tidak terlalu berat seperti saat kita terlalu banyak mengkonsumsi minuman berwarna seperti teh, kopi, dan minuman lainnya.

Kedua, memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah. Serat pun sangat penting dikonsumsi ketika sedang berpuasa nanti. Hindari camilan yang mengandung gula atau karbo berlebih. Lebih baik mengkonsumsi buah dan sayur sebagai camilan sehari-hari.


Lemon UC dan Pepaya Calina, salah satu buah hasil produk pemberdayaan Dhuafa 
Beras merah Berlian SAE yang juga salah satu hasil dari produk pemberdayaan Dompet Dhuafa
dalam sektor pertanian
Ketiga, menu seimbang saat buka dan sahur. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sangat penting ada di dalam seporsi makanan kita saat berbuka dan sahur. Jangan sampai melewatkan satu pun, dan jangan juga berlebihan. Karena setiap komponen gizi seimbang tersebut dibutuhkan oleh tubuh, terutama jika kita sedang berpuasa.

3.Persiapan Amal

Satu lagi, yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan amal kita nanti ketika sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Karena hanya di bulan ini lah berbagai kebaikan akan dilipatgandakan. Jangan sampai kita telat atau bahkan tidak mempersiapkan diri sama sekali.

Menurut Pak Bambang Suherman, Direktur Resource and Mobilitation Dompet Dhuafa sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, tentunya dicatat oleh Allah SWT. Apalagi di bulan Ramadhan, kita harus makin semangat membentang kebaikan, karena pahalanya akan berkali-kali lipat.

Dompet Dhuafa, 25 Tahun Membentang Kebaikan.


Produk pemberdayaan, kopi, gula, dan lain sebagainya dari seluruh Indonesia

Bicara soal membentang kebaikan, Insya Allah, tahun ini, Dompet Dhuafa genap berusia 25 tahun atau seperempat abad. Dengan berbagai aral dan rintangan yang dihadapi oleh Dompet Dhuafa, dengan izinNya, Dompet Dhuafa sampai di usia 25 tahun dalam memberdayakan kaum Dhuafa di seluruh penjuru Indonesia di berbagai sisi kehidupan, yakni Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, dan lain sebagainya.

Dan untuk menyambut bulan suci Ramadhan, Dompet Dhuafa pun kian semangat dalam berlomba-lomba dan membentang kebaikan bersama para donatur untuk memberdayakan dan mensejahterakan para Dhuafa, seperti salah satu visi dari Dompet Dhuafa yaitu mengubah Mustahik menjadi Muzakki, Insya Allah.

Ramadhan adalah sebuah momentum bagi umat Islam diseluruh penjuru dunia untuk menggulirkan kebaikan dalam bentuk Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf). Oleh karena itu, Dompet Dhuafa tidak akan menyia-nyiakan momentum ini untuk terus membentang kebaikan ke seluruh penjuru Indonesia bahkan ke seluruh penjuru dunia.

Program Ramadhan Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa sendiri memiliki program Ramadhan yaitu:

1.Sahabat Berbagi Harapan
2.Parsel Ramadhan
3.Da’i Ambassador
4.70 konter yang tersebar di Jabodetabek untuk makin dekat dengan para Muzakki

Tentang Dompet Dhuafa


Lokasi: Rumah Sehat Terpadu, Rumah Sakit Dhuafa yang dikembangkan oleh Dompet Dhuafa di kawasan Parung Kabupaten Bogor

Bagi teman-teman yang belum kenal dengan Dompet Dhuafa, sedikit saya akan menceritakan tentang Lembaga Filantropi yang ada di Indonesia ini.

Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf), serta dana lainnya yang halal dan legal dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga).

Selama 25 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan ummat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi dan kebencanaan serta CSR.

Baca juga: 25 Tahun Dompet Dhuafa, Membentang Kebaikan dan Memberdayakan Dhuafa

Saya sendiri pernah memiliki beberapa pengalaman terkait dengan Dompet Dhuafa. Suatu hari, anak tetangga saya yang dhuafa tidak memiliki biaya untuk berobat, kebetulan sang anak menderita penyakit yang cukup berbahaya dan harus segera dibawa ke rumah sakit.

Kemudian saya menghubungi Dompet Dhuafa dan menceritakan kondisi tetangga saya itu. Tidak lama kemudian, petugas dari Dompet Dhuafa menghubungi saya dan tak lama berselang datang ke rumah pasien yang sedang sakit dan memeriksa keadaannya. Dan saat itu juga, pasien diberikan surat untuk langsung bisa dibawa ke IGD Rumah Sehat Terpadu Dhompet Dhuafa di Parung Bogor.

Saya juga pernah memeriksakan kandungan ke Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa sebagai pasien umum. 





Alhamdulillah, pelayanan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa sama seperti Rumah Sakit pada umumnya. Walaupun Rumah Sakit ini diperuntukkan oleh Dhuafa, fasilitas dan tenaga medis yang ada, tidak kalah dengan Rumah Sakit yang lain.

Dan untuk program pendidikan sendiri, Dompet Dhuafa juga memiliki sekolah gratis 'Smart Ekselensia Indonesia' bagi para anak kaum Dhuafa yang ada di seluruh Indonesia. 


Smart Ekselensia Indonesia di kawasan Parung Bogor

Produk Pemberdayaan Umat

Ketika menghadiri acara Media & Blogger Gathering bersama Dompet Dhuafa kemarin, Dompet Dhuafa juga mendisplay beberapa produk pemberdayaan ummat yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa.

Sektor pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan, dan lainnya diberdayakan oleh Dompet Dhuafa bersama para Dhuafa yang tersebar dari Sabang hingga ke Merauke.


Bilis nasi dari Anambas, Kepualaun Riau.
Rasanya enak ditumis pakai bumbu balado.

Aneka kripik buah. Ada keripik mangga, melon, salak, apel, dll.
Kerupuk udang
Berbagai biji kopi dikembangkan, dari Tanah Aceh, hingga ke Makasar


Berbagai kerajinan pun dikembangkan sebagai produk pemberdayaan oleh Dompet Dhuafa



Kita bisa membeli berbagai produk hasil pemberdayaan di gerai Daya Mart, dan De Fresh milik Dompet Dhuafa.

Daya Mart sendiri bisa kita temukan di Parung Bogor, dekat dengan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Sedangkan De Fresh ada di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.


Daya Mart, Parung Bogor






Daya Mart Parung Bogor, tempatnya bersih dan rapi
Berbelanja kebutuhan sehari-hari sambil memberdayakan pada Dhuafa

Review Bilis Nasi Khas Anambas


Alhamdulillah, saya berkesempatan mencicipi salah satu produk pemberdayaan Dompet Dhuafa. Dan yang paling saya suka adalah Bilis Nasi khas Anambas Kepulauan Riau.

Bilis nasi ini ikan asin kecil, seperti ikan teri. Namun teksturnya lebih lunak dibandingkan ikan teri.


Bilis nasi yang diporduksi oleh "Kampung Bilis" Desa Piabung Kecamatan Palmatak
Kabupaten Anambas Kepulauan Riau
Bentuknya kecil-kecil seperti ikan teri, namun teksturnya lebih lunak
kebetulan sekali, saya dan Abbiy lagi seneng banget bikin sambel bawang ikan teri. Nah, karena ada Bilis Nasi ini, kenapa nggak nyoba bikin sambel bawang Bilis Nasi. 

Bahannya gampaanggg bangettt, buat emak-emak pamalesan model saya, hehehe. Mudah bahannya, praktis juga bikinnya.



Gak ada patokan khusus buat bikin sambel bawang bilis ini, kalau suka pedes ya cabenya banyakin aja, kalau gak suka ya sedikit aja dong. Kebetulan abbiy ga terlalu suka pedes, jadinya saya bikin level 1 aja.

Bahannya:

Ikan Bilis Nasi
Cabe Rawit semaunya
Bawang sesukanya
Daun jeruk secukupnya
Gula dan garam secukupnya
Minyak goreng buat numis

Cara membuat:

1. Tumbuk kasar cabe rawit, bawang dan Bilis Nasi (Bilis Nasinya saya cuci dulu, dan rasanya udah lumayan asin). Enaknya pakai Bilis Nasi, ternyata numbuk atau nguleknya gak begitu susah, karena teksturnya lebih empuk dibanding ikan teri. Bilis Nasinya jadi mudah tercampur dengan cabe rawit dan bawang merahnya.

2. Iris daun jeruk.

3. Panaskan minyak goreng untuk menumis di wajan.

4. Masukkan campuran Bilis Nasi, cabe rawit, dan bawang merah yang sudah ditumbuk kasar tadi.

5. Tumis semua bahan hingga harum

6. Sajikan


Tadaaaa, sudah jadi sambel bawang Bilis Nasinya




Makannya cukup pakai nasi putih aja (kalau saya) udah enakkk tenan dan dijamin nambah lagi dan lagi
Gampang kan bikinnya?

Hayooo, siapa yang mau bikin juga di rumah?

***

Saya terharu dan bersyukur sekali, ternyata produk pangan dan kerajinan yang saya lihat, pegang, dan saya konsumsi ini merupakan hasil dari Zakat teman-teman semua yang berhasil mengubah kehidupan para Dhuafa yang ada di Indonesia.

“Dengan Zakat, Infak, Wakaf, dan Sodakoh yang dikoordinir dengan baik, maka kita bisa menarik satu demi satu gerbong kemiskinan yang menjerat para Dhuafa.” Ujar Pak Bambang, Direktur Resource and Mobilitation Dompet Dhuafa.

“Potensi Zakat di Indonesia, menurut Baznas tahun 2017 adalah sekitar 281 T, dan yang baru bisa terhimpun baru sekitar 5,9 T saja.” Pak Bambang menambahkan.

Hal ini tentunya masih bisa menjadi ‘angin segar’ untuk makin memberdayakan kaum Dhufa. Hanya saja memang perlu waktu dan proses untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya Zakat dan penyalurannya untuk bersama-sama memberikan pemberdayaan para Dhuafa untuk menuju ke kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.

Zakat yang terhimpun dan dikelola dengan baik oleh Lembaga zakat akan lebih mudah didesain, terukur, dan akan jauh lebih produktif dibandingkan dengan zakat yang dikeluarkan langsung kepada perorangan.


Peluncuran Platform Terbaru Dompet Dhuafa, bawaberkah.org




Apa itu bawaberkah.org?

Bawaberkah.org adalah salah satu website yang memudahkan lembaga sosial, atau komunitas maupun personal terverifikasi utnuk menggalang dana zakat, sedekah, dan wakaf secara online dengan lebih transparan serta terpercaya.

Pernah dong, kita melihat sebuah komunitas atau yayasan yang bekerja keras untuk mengumpulkan donasi di suatu tempat tertentu. Nah, agar jangkauannya lebih luas, Dompet Dhuafa mendirikan bawaberkah.org ini agar komunitas atau yayasan kita bisa bergabung dengan Dompet Dhuafa dalam menggalang dana amal tersebut.

Semua program yang sedang berjalan di yayasan atau komunitas kita, akan terpampang di website bawaberkah.org

Mengapa Harus Bergabung dengan bawaberkah.org?




1.Transparan, setiap campaign yang kita dukung dikelola oleh yayasan, organisasi, dan komunitas terpercaya, yang telah diverifikasi oleh bawaberkah.org

2.Jangkauan Nasional, kita bisa berdonasi dengan tahapan yang singkat dan berbasis teknologi pembayaran online terbaru yang aman

3.Dipercaya, kita bisa sama-sama mengetahui berapa jumlah donasi yang terkumpul, jumlah pendukung, serta perkembangan terbaru atas program yang dilaksanakan oleh pemilik campaign secara real time di website bawaberkah.org


Kampanye yang sedang berjalan di bawaberkah.org

4.Bawaberkah.org memonitor pemilik campaign dalam memastikan penggunaan donasi kita sesuai peruntukan serta menghubungkan dengan Dompet Dhuafa untuk penguatan pelaksanaan program jika dibutuhkan.

Nah, siapa tau kamu punya yayasan atau komunitas yang sering menggalang donasi kemanusiaan, bisa banget bergabung dan bergerak bersama Dompet Dhuafa di bawaberkah.org ini.

Alhamdulillah ya, semoga inovasi yang diluncurkan oleh Dompet Dhuafa ini makin memperluas jangkauan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf kita sebagai bukti cinta kita kepada para kaum Dhuafa.

***

Yuk, ah. Kita persiapkan diri kita untuk menyambut bulan yang mulia ini, bulan suci Ramadhan, dengan terus membentang kebaikan dan Insya Allah membawa berkah bersama Dompet Dhuafa.

Karena dari zakat kita lah lahir berbagai produk pemberdayaan dan harapan baru bagi para kaum Dhuafa di seluruh Indonesia.


Salam.

25 Tahun Dompet Dhuafa, Membentang Kebaikan dan Memberdayakan Dhuafa



“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." QS. At Taubah ayat 103.

Mendengar nama lembaga zakat Dompet Dhuafa bukan hal yang asing di telinga saya. Sejak SMA dulu, saya sudah mengenal DD (Dompet Dhuafa) dari guru ngaji saya sendiri yang memang bekerja di lembaga filantropi ini.

Saya seringkali ikut membantu program LKC atau Layanan Kesehatan Cuma-Cuma waktu itu, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Rasanya gimana ikut kegiatan Dompet Dhuafa?

Wah jangan ditanya, rasanya bahagia sekali. Bisa membantu tim DD untuk melayani dan memberikan bantuan kepada kaum dhuafa yang memang membutuhkan.

Ingat sekali kala itu sedang ada bakti sosial, banyak sekali warga yang datang untuk membeli barang kebutuhan dengan harga yang murah seperti baju-baju layak pakai. Dan ketika sedang melaksanakan program LKC atau Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, banyak sekali warga yang antre ingin berobat.

Walaupun kala itu saya hanya membantu sedikit saja, rasanya kok bahagia ya. Itulah mungkin hikmah zakat, infaq, wakaf, dan sedekah dalam Islam. Yaitu mampu menentramkan dan membahagiakan hati kita.

Melihat orang lain, apalagi kaum Dhuafa tersenyum itu rasanya sungguh luar biasa. Sebuah kebahagiaan yang tak ternilai.

Dan tak terasa, saat-saat saya sering ikut membantu program di DD itu sudah berlalu sekitar 10 tahun lamanya.

Hehehe, kemudian inget umur.

Kini, DD sendiri sudah akan memasuki usia seperempat abad, yakni 25 tahun. Subhanalloh, perjuangan Dompet Dhuafa di Bumi Indonesia ini sudah sekian tahun lamanya ya.

Dan alhamdulillah, bertempat di Rumah Makan Gado-Gado Boplo, Menteng Jakarta Pusat, Selasa 30 Januari 2017 lalu saya berkesempatan hadir pada acara Public Expose 2018 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.



Masih Banyaknya Kaum Dhuafa

DD memang sudah berdiri selama 25 tahun, namun DD sampai saat ini belum merasa cukup untuk terus memberdayakan kaum Dhuafa.

Menurut data BPJS Kesehatan tahun 2017, terdapat 29 juta orang miskin dan177 juta penerima dana bantuan BPJS kesehatan.

BPS, tahun 2017 merilis data bahwa masih ada masyarakat yang tinggal di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan hanya Rp. 370.910/kapita/bulan. Sedangkan versi World Bank yakni Rp. 487.500/kapita/bulan atau hanya $1,25/kapita/hari.

Indonesia adalah negara dengan tingkat kesenjangan tertinggi ke-4 di dunia. Kekayaan perorang meningkat 6 kali lipat selama periode 2000-2016, namun menurut standar international, rata-rata kekayaan orang Indonesia masih rendah.

Total harta empat orang terkaya di Indonesia tercatat 25 milliar dollar AS, setara dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin (Oxfam International).

Hmmm, masih sangat tinggi ya jumlah orang miskin atau Dhuafa yang memang berada di bawah garis kemiskinan di Indonesia.

Program Dompet Dhuafa

Selama 25 tahun berkiprah dan berjuang bagi kaum Dhuafa, DD sudah memiliki 17 cabang dan perwakilan di dalam negeri, 5 cabang berada di luar negeri, 9 kantor layanan, 138 program, 18 gerai sehat layanan kesehatan Cuma-Cuma, 5 rumah sakit, 4 sekolah, 7 outlet Dayamart, 1 De Fresh, dan 14 unit bisnis.

Hasil pertanian buah naga di Subang Jawa Barat.
Foto: dompetdhuafa.org

Menurut Direktur Utama Dompet Dhuafa, Bapak drg. Imam Rulyawan MARS, “Dompet Dhuafa selama perjalanan 25 tahun ini, semakin menguatkan potensi lokal dengan mejalankan konsep Social Enterprise seperti program Green Horti dan Kebun Indonesia Berdaya.”

Jumlah Penerima Zakat Dompet Dhuafa

Sejak awal didirikan pada tahun 1993 hingga tahun 2017 DD telah memberikan manfaat dan layanan kepada 16,80 juta jiwa. Sementara jumlah penerima manfaat dan layanan DD di tahun 2017 adalah sebanyak 1,76 juta jiwa. Dan jumlah peneriman manfaat yang berada di luar negeri sebanyak 82.882 jiwa.

Semua manfaat dan layanan ini dapat tercipta dan tersalurkan kepada kaum Dhuafa berkat kerja sama dan sinergitas antara Dompet Dhuafa Filantropi dan Dompet Dhuafa Social Enterprise.

Bapak Iwan Ridwan, selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Social Enterprise mengatakan bahwa, “Dompet Dhuafa Social Enterprise melakukan pengembangan dan penguatan usaha-usaha berbasis Social Entreprise yang profesional menuju kemandirian usaha dan menciptakan nilai-nilai social dalam rangka meningkatkan pemerataan sosial, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

Sementara pada bidang retail bisnis, melalui unit usaha Dompet Dhuafa Niaga selama tahun 2017 mengembangkan unit usaha bernama Daya Mart, yaitu model bisnis retail berbasis pemberdayaan dengan konsep 100% kepemilikan diarahkan untuk kaum dhuafa.

Logo Daya Mart


Sebagai piloting, Daya Mart ini sudah dikembangkan di daerah Sumatra Barat sebanyak 6 gerai. Daya Mart juga memungkinkan masyarakat yang memiliki usaha UMKM bisa memasarkan produknya melalui Daya Mart ini. Dan Insya Allah, tahun ini, Daya Mart juga membuka, sebanyak 1 gerai di daerah Parung, Bogor, Jawa Barat.

Daya Mart yang ada di Sumatra Barat.
Foto: dompetdhuafa.org


Sementara itu, Dompet Dhuafa Social Enterprise atau DDSE melalui PT. Karya Masyarakat Mandiri (KMM) dengan program Indonesia Berdaya tengah mengolah lahan pertanian seluas 8,5 hectare yang ditanami aneka buah, seperti buah naga, nanas, pepaya, jambu kristal yang ditanami secara tumpang sari di daerah Subang, Jawa Barat.

Dan pada bidang kesehatan, DDSE selama tahun 2017 mengembangkan Social Hospital Network yaitu rumah sakit berbasis wakaf untuk membantu melayani kaum dhuafa.

Hingga saat ini, DD sudah memiliki 5 buah rumah sakit berbasis wakaf, yaitu:

1.Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu

2.Rumah Sakit Aka Medika

3.Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayidah Jakarta Timur

4.Rumah Sakit Lancang Kuning Riau

5.Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi Serang

RS. Rumah Sehat Terpadu yang ada di Parung Bogor.
Foto: dompetdhuafa.org

Konsep Social Hospital Network ini nantinya setiap rumah sakit afiliasi Dompet Dhuafa akan dikelilingi minimal 4 klinik sebagai feeder Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS. Harapannya adalah agar makin banyak kaum dhuafa yang terlayani.

Bantuan Dompet Dhuafa untuk Internasional

Bukan hanya melakukan pengabdian di dalam negeri, DD juga menyalurkan berbagai bantuan untuk kaum yang membutuhkan, yang berada di luar negeri.

Pada tahun 2017 lalu, Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan berupa bahan makanan dan obat-obatan, di kamp pengungsai korban perang di Kamp. Harjelle, Suriah pada bulan Februari. Sementara pada bulan September 2017, Dompet Dhuafa yang didukung oleh IDI atau Ikatan Dokter Indonesia, juga memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi para pengungsi di Kamp Cox’s Bazar.

Duh, rasanya air mata mau berlinang aja kalau mendengar tentang saudara kita yang menjadi korban perang dan menjadi pengungsi di berbagai belahan dunia. Semoga beban penderitaan mereka menjadi lebih ringan dengan bantuan yang disalurkan melalui Dompet Dhuafa.

Relawan dan Dana yang Terhimpun di Dompet Dhuafa

Hingga tahun 2017, Dompet Dhuafa telah memiliki relawan mencapai 8.481 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat selama kurun waktu 4 tahun terakhir yakni sebanyak 21,5%.

Sementara di tahun 2017, dana yang terhimpun di Dompet Dhuafa sebanyak 304,78 milyar dengan penyaluran sebanyak 274,82 Milyar.

DD menargetkan penerimaan zakat tahun ini adalah sebanyak 90 Triliun rupiah. Loh kok banyak amat?

Sebenernya angka ini masih cukup rasional lho, karena berdasarkan beberapa penelitian, potensi Zakat Indonesia adalah sebesar 200 T. Wah banyak juga ya angka yang bisa ‘diberdayakan’ kalau semua muslim di Indonesia menunaikan zakatnya.

5 Pilar Dompet Dhuafa

Pondasi utama yang menjadi semangat dan kekuatan Dompet Dhuafa untuk terus berjuang memberdayakan kaum dhuafa menjadi sejahtera secara ekonomi, pendidikan dan lainnya adalah:

Pilar Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Dakwah.

1.Pilar Ekonomi yakni dengan mendirikan Pertanian Sehat Indonesia, Kampoeng Ternak Nusantara, Karya Masyarakat Mandiri, Pengembangan Keuangan Mikro Syariah, Institut Kemandirian, Social Entrepereuner Academy, Kampung Wisata Jampang, Zona Madina, Daya Mart, De Fresh.

2.Pilar Pendidikan yakni dengan membuat SMART Ekselensia Indonesia, Beastudi Indonesia, Makmal Pendidikan, Sekolah Guru Indonesia, Pusat Belajar Anti Korupsi, Komunitas Filantropi Pendidikan. School of Refugees, dan Institut Manajemen Zakat.

Foto: dompetdhuafasulsel

3.Pilar Kesehatan yakni dengan mendirikan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (Faskes Tingkat 1) dan RS. Sehat Terpadu (Faskes Tingkat 2).

Foto: dompetdhuafasulsel

4.Pilar Sosial yakni membangun Lembaga Pelayan Masyarakat, Disaster Management Center, Semesta Hijau, Pusat Bantuan Hukum, Kajian Kebijakan Publik, dan Badan Pemulasaraan Jenazah.

5.Pilar Dakwah yakni membuat Corps Da’i Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa berkeyakinan, 5 pilar inilah yang akan menjadi pondasi untuk Indonesia yang lebih kuat dan berdaya.

Program M3, yaitu Mustahik Move to Muzzaki

Sebelum menjadi ASN atau Aparatur Sipil Negara, Abbiy juga bekerja di sebuah lembaga zakat di Bandung. Jadi ya, sedikit banyak saya mengetahui bagaimana zakat itu bergerak dan memberdayakan kaum dhuafa.

Dan salah satu kebahagian dan ukuran kesuksesan sebuah lembaga zakat adalah mampu memberdayakan kaum dhuafa yang tadinya menjadi Mustahik atau penerima zakat, berubah menjadi seorang Muzzaki, yakni orang yang memberikan zakat.

Begitupun dengan cita-cita Dompet Dhuafa dalam program M3 atau Mustahik Move to Muzzaki ini.

Program ini diharapkan mampu menjadi semangat tersendiri bagi Dompet Dhuafa untuk terus memberdayakan dhuafa di berbagai sektor kehidupan, dan menjadi semangat pula bagi para Dhuafa agar terus berusaha menjadi lebih sejahtera dalam kehidupannya.

***
Alangkah indahnya dunia kalau kita bisa saling membantu sesama. Saya jadi teringat cerita ustadz Yusuf Mansyur ketika mendengar sesi ceramah beliau. Ada seorang bapak yang luntang lantung karena keresahan hatinya.

Apa dia miskin? Tidak dia justru sangat kaya raya.

Pada suatu hari, ia melihat seorang ibu yang membawa dagangan dan terjatuh. Kemudian bapak tersebut menolongnya. Dan setelah melihat kondisi si ibu tadi, sang bapak merasa iba dan menolongnya dengan memberikannya sejumlah uang.

Setelah itu sang bapak merasa sangat bahagia. Ternyata kebahagiaan yang ia cari selama ini telah ia dapatkan dengan jalan berbagi dan menyantuni kaum dhuafa yang membutuhkan uluran tangannya.

Zakat itu menentramkan dan membahagiakan, yuk kita berbagi kebahagiaan kita dengan kaum dhuafa. Terima kasih juga kepada Dompet Dhuafa yang sudah 25 tahun tidak lelah memperjuangkan kesejahteraan hidup bagi kaum dhuafa.

Sukses terus yaa Dompet Dhuafa, semoga semua harapan dan cita-citanya bisa terwujud di tahun ini. Amin yaa robbal ‘alamiin.

***
Dompet Dhuafa
Philanthropy Building: Jalan Buncit Raya Ujung No. 18 Jakarta Selatan Indonesia.
IG: @dompet_dhuafa
FB: dompet dhuafa

Website: www.dompetdhuafa.org