“Didiklah anakmu sesuai zamannya”
Sebuah nasehat lama bagi para
orang tua, yang kedengarannya sederhana, namun realisasinya sungguhlah tak
mudah. Kenapa tak mudah? Karena pergantian zaman atau masa tentu memiliki
tantangan sendiri-sendiri. Tantangan yang harus ditaklukan oleh kita sebagai
orang tua dalam rangka mendidik anak-anak, mempersiapkan mereka untuk dewasa
kelak. Seperti, sistem pembelajaran abad 21 yang harus ditaklukan, pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic) dan pembelajaran lainnya yang memicu Critical Thingking dan kreativitas lainnya.
Apa tantangan mendidik anak zaman
sekarang? Menurut saya, adalah tantangan dalam dunia digital dan informasi.
Bagaimana tidak, anak-anak kita sudah fasih sekali dengan kehadiran gadget dan
internet. Juga mudahnya mengakses informasi dalam genggaman tangan.
Masalah terbesarnya adalah,
bagaimana agar teknologi digital dan informasi tersebut, mampu dimanfaatkan
untuk kebaikan, bukan sebaliknya.
Istilah kecanduan gadget,
internet, dan lain sebagainya tentu sudah sangat kita kenal. Banyak orang tua
yang mungkin akan menghindari hal tersebut demi kebaikan anak-anaknya. Namun,
sebagai orang tua, saya rasa kita tidak bisa menghindari perkembangan teknologi
terus menerus, yang harus kita lakukan adalah membekali anak pengetahuan dan
juga sikap (akhlak), untuk hidup berdampingan dengan perkembangan teknologi.
Anak-anak dan Rasa Ingin Tahu
Kita juga pernah kecil, dan
disaat itulah rasa keingintahuan kita sangat tinggi. Mencoba hal baru, kemudian
merasakan sensasi menyenangkan ketika apa yang membuat kita penasaran terungkap
oleh tangan kita sendiri.
Setuju?
Di saat pandemi seperti sekarang
ini, rasa ingin tahu anak-anak saya di rumah pun tetap tumbuh. Hampir setiap
hari, Kifah mencari informasi tentang dunia sepak bola di internet (dia ingin
sekali jadi pemain sepak bola, tapi gak bisa latihan karena terhalang pandemi).
Dia juga suka main game, dan mencari bahan belajar via internet ketika
melakukan sekolah daring.
Hmm, baiklah, memang anak-anak
akan tetap berinteraksi dengan gadget dan internet pada waktunya.
Belajar di Kelas Coding
Kifah seneng di rumah punya kegiatan positif baru |
Sudah jatuh ke air, yaudah mandi
aja deh sekalian. Hehe. Sudah kepalang sering berinteraksi dengan gadget dan
internet, mari kita pelajari saja lebih lanjut ‘Apa saja yang bisa dilakukan
oleh teknologi?’ Salah satunya adalah dengan belajar bahasa pemrograman atau
coding.
Menurut Menteri Pendidikan
Nasional, Nadiem Anwar Makarim. Ada tiga skill Bahasa yang harus dikuasai
anak-anak untuk mempersiapkan diri di masa depan, yakni:
1.Bahasa Inggris. Tentunya kita
sudah tau, bahwa bahasa inggris adalah bahasa internasional yang wajib kita
kuasai.
2.Bahasa pemrograman atau coding.
Yakni bahasa mesin, bahasa untuk memerintah mesin atau komputer menjalankan
program-program yang kita inginkan.
3.Bahasa Data. Yaitu kemampuan
membaca dan menganalisis data statistik.
Terima kasih Bapak menteri atas
wejangannya, sehingga saya memiliki ‘arah’ dalam memberikan edukasi atau bekal
hidup untuk anak-anak. Karena saya rasa, sekolah formal saja tidak cukup, kita
juga harus membekali anak-anak kita dengan lifeskill dan pengalaman yang
memotivasi mereka agar ingin belajar lagi dan lagi.
“Emangnya kalau dari kecil anak
sudah diberikan les coding, akan langsung jago jadi programer?
Jawabannya adalah, nggak.
Tujuan saya memberikan Kifah kelas
coding adalah untuk MENSTIMULASI terlebih dahulu minat dan daya pikirnya akan
suatu hal yang baru. Saya ingin, dia menemukan pengalaman, motivasi, dan
wawasan baru. Bahwa ada beragam ilmu pengetahuan yang bisa digali dan mungkin
bisa dijadikan passion atau profesi di masa depan. Who knows, bahkan pekerjaan
jenis apa di masa depan untuk anak-anak kita pun kita gak tau, kan?
Maka dari itu, fokus saya
sebenarnya bukan menjejali Kifah berbagai les atau hal-hal yang bersifat materi
semata. Tapi lebih ke stimulasi, agar ia bisa menkonstruk pemikiran baru dan
mendapat motivasi untuk menggali ilmu pengetahuan lebih dalam lagi.
Belajar Coding di Educourse
Tiap hari makin pensaran sama materi baru |
Akhirnya Kifah belajar coding di
Educourse, yaitu kelas belajar coding for kids berbasis daring atau online
tentunya, via zoom meeting.
Belajarnya codingnya gimana?
Bikin pemrograman? Ya, betul! Namun, bahasa pemrograman yang diberikan kepada
anak, menyesuaikan dengan usia anak-anak. Bukan seperti bahasa HTML, Java, PHP,
Phyton, C++ dan lain sebagainya. Duh, ini mah level emaknya juga gak bisa,
wkwkwk.
Ms. Zia, gurunya Kifah di Educourse |
Kelas coding for kids di Educourse sangat menyesuaikan dengan usia dan kemampuan anak-anak. Daftar
kelasnya, yaitu:
1.Usia 5-8 tahun (menggunakan
stratch) Level Junior One dan Junior Two.
2.Usia 9-12 tahun (menggunakan
sctratch) Level Intermediate dan Pre Advance.
3.Usia 10-14 tahun (menggunakan
Tynker) Level Intermediate.
Pembelajaran Kelas Coding di
Educourse
Makin penasaran juga sama coding |
Setelah mengikuti kelas coding di
Educourse, saya mengamati progres belajar Kifah (10 tahun) setiap pekannya. Ada
beberapa yang saya garis bawahi, yakni:
1.Belajar mengenai logika
Ketika belajar coding atau bahasa pemorgraman, Kifah belajar logika untuk memberikan instruksi. Contohnya, ketika belajar menggerakan objek ke kanan, kiri, atas, dan bawah Kifah belajar tentang logika pada sumbu X dan Y (ini pelajaran SMP ya kalau ga salah tentang kuadran dengan sumbu X dan Y).
Dimana jika objek ingin
digerakkan ke kiri, maka yang ditulis huruf x dengan angka negatif, umtuk
bergerak ke atas, maka ditulis y dengan angka positif, jika ingin bergerak ke
kanan maka ditulis x dengan angka positif, dan jika ingin bergerak ke bawah,
maka ditulis y dengan angka negatif.
Selain itu, ada pembelajaran
logika “Jika” “Maka”. Apabila kita memberikan perintah tertentu, misalkan
ketika kursor menyentuh objek atau warna tertentu, maka akan terjadi reaksi
atau respon tertentu.
2.Analisis Masalah
Membuat coding tentu tidak
selamanya mulus, pasti ada ‘syntax error’ ketika melakukan proses coding.
Sehingga membuat program yang kita inginkan, belajar dengan tidak mulus atau sesuai
keinginan.
Pada saat Kifah tidak berhasil
menjalankan program yang ia inginkan, kemudian ia melakukan analisis masalah
terhadap coding yang ia buat. Menerka apa yang terjadi, mencari akar
masalahnya, dan berusaha menemukan solusinya.
3.Memecahkan Masalah
Setelah melakukan proses
analisis, biasanya ia mencoba untuk mencari solusi dengan melakukan cek ulang
semua codingnya dan jika masih bermasalah, ia akan bertanya kepada tim pengajar
dari Educourse atau mencarinya di internet (biasanya Kifah mencari informasi di
Youtube).
4.Ketelitian dan Fokus
Nah, ini dia yang saya suka.
Kifah itu anaknya kurang fokus dan teliti, karena ia anaknya terlalu
kinestetik, sukanya bergerak ke sana ke sini sejak kecil. Maka dari itu, dengan
mengikuti kelas Coding dari Educourse, Kifah jadi belajar fokus dan ketelitian.
Karena ia harus benar-benar mengecek apakah coding yang dia lakukan sudah benar
atau belum.
5.Ketekunan dan Kerja Keras
The power of penasaran sih
nampaknya, hehe. Ketika ada games yang dia buat dan belum benar-benar sesuai
yang diinginkan, maka ia akan terus ngulik coding games tersebut hingga program/gamesnya
benar-benar bisa dijalankan dengan baik.
Beberapa Games yang sudah Kifah
buat sendiri:
Flying Cat aka Kucing Ngapung/Terbang. Bt, kucingnya terbang mencari uang ini, wkwkwk |
Mengumpulkan Koin. Tadinya itu ini gambarnya apel, sama Kifah diganti jadi gambar koin uang, emang dia materialistis sekali anaknya ya, hahaha. |
Kucing Mencari Jalan Pulang. Kucing sedang mencari jalan pulang, namun di tengah jalan, ia diganggu oleh beberapa ekor lady bug atau kepik. Semoga selamat sampai tujuan ya, Cing. |
Game Ping-Pong. Ini games yang biasanya suka ada di PC atau hape jadul deh kayaknya. Seru ini mainnya bisa berdua. |
Roket di Luar Angkasa. Ini juga kayaknya games zaman punya Nokia jadul. Nembakin musuh di ruang angkasa wkwkwkwk. |
Kelebihan Mengikuti Kelas
Coding di Educourse:
Pembelajarannya menyenangkan |
1.Dalam satu kelas, muridnya tidak
terlalu banyak, hanya sekitar 10 orang.
2.Kelas bisa dipilih saat weekend
atau weekday.
3.Dilakukan secara daring via
zoom meeting, sehingga sangat mendukung program
belajar anak di masa pandemi.
Saran untuk kelas coding di
Educourse:
Menurut saya, salah satu hal yang mungkin bisa ditambah lagi yakni waktu atau durasi. Satu jam itu benar-benar gak kerasa untuk anak belajar
coding, hehehe. Karena memang anak-anak yang langsung mengerjakan sendiri
coding dari games yang akan dibuat. Karena kelasnya online, jadi memang agak ‘makan
waktu’ ketika anak harus melihat ke layar stratch untuk mengkoding games, dan
juga layar zoom meeting. Mungkin waktu atau durasinya bisa lebih menyesuaikan
dengan tingkat kesulitan anak ketika sedang belajar di dalam kelas.
Akhiranya ketagihan bikin games sendiri |
Over all, saya sangat suka dengan
kelas coding dari Educourse ini. Kifah sangat termotivasi untuk membuat banyak
games, logika dan daya analisis masalahnya juga terasah. Dan juga yang gak
kalah penting, ketekunan dan ketelitiannya juga ikut terstimulasi.
Sekian review kelas Coding for
Kids Educourse dari saya, alhamdulillah, banyak sekali manfaat yang saya rasakan
juga sebagai orang tua. Kifah jadi bisa meluangkan waktu lebih positif dengan
gadget atau perangkat teknologi yang ada di rumah.
Sebagai orang tua, kadang kita sangat takut ketika anak kecanduan gadget atau
selalu bermain-main dengan game atau gadgetnya. Namun, ketika semua itu
diarahkan dengan benar, dijadikan sarana belajar, maka semuanya bisa berubah ke
arah yang positif dan tentunya bermanfaat bagi anak.
Ada yang punya pengalaman ikut
kelas Coding for Kids juga, Ma? Atau lagi menimbang-nimbang ikut kelas belajar
on line untuk anak selama di rumah aja?
Sharing di kolom komentar, yuk!
***
Educourse is an intelligent future education platform for STEAM learning with AI (Artificial Intelligence) and AR (Augmented Realty). Educourse menyelenggarakan beberapa pembelajaran berbasis STEAM seperti kelas Coding for Kids, Coding for Teens, Fun Science, Crazy Math, Junio Engeneer,.
Ada juga kelas Bahasa, yakni English, Japan, Korea, Turki, dan lain-lain. Ada juga Visual Art Drawing, Craft and DIY. Pokoknya masih banyak banget kursus yang bisa diikuti di Educourse.
Klik https://educourse.i-gen.co.id/ untuk melihat banyak kursus lainnya, dan kunjungi Instagram @educourse.id untuk bertanya langsung dengan Educourse.