Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Hamil. Show all posts

Ini Dia Manfaat Yoga Bagi Ibu Hamil


Alhamdulillah, kandungan saya memasuki trimester terakhir yakni di usia 36 Weeks. Menurut prediksi, Hari Perkiraan Lahir adalah minggu awal Oktober 2018. Sedangkan ketika USG kemarin, perkiraan persalinan adalah akhir September 2018.

Seneng campur deg-degan sih, ternyata 9 bulan itu gak berasa sama sekali. Tau-tau, dede bayi udah mau launching bulan ini, Insya Alloh.

Ada yang berbeda di kehamilan pertama dan kedua, yaitu saya ikut senam atau yoga hamil.

Entah dulu saya kurang update atau gimana, yang jelas dulu tuh saya belum pernah ikutan yoga untuk ibu hamil, baik waktu hamil Kifah maupun hamil Aldebaran.

Alhamdulillah banget, dikehamilan ketiga ini bisa kenal yoga hamil di klinik bidan deket rumah. Tempatnya dekat, gak nyampe 15 menit udah nyampe. Harganya pun terjangkau, hanya 35 ribu rupiah saja setiap kali kita datang ke klinik untuk melakukan yoga ibu hamil. Jadwalnya Sabtu atau Minggu, durasinya sekitar 1,5 jam.

Menurut beberapa sumber yang saya baca, yoga bagi ibu hamil ini memiliki banyak manfaatnya, yaitu:

1.Membantu tubuh tetap sehat dan bugar selama kehamilan. Yaps, benar sekali. Banyak yang salah sangka kalau hamil itu kita gak boleh berolah raga. Hal tersebut justru salah kaprah. Ibu hamil harus tetap banyak berolah raga asal tidak membahayakan dirinya dan janin yang dikandungnya.

2.Melatih pernafasan. Latihan pernafasan ini beneran ngefek loh. Pertama, tubuh kita jadi relaks dan santai. Pikiran jadi tenang dan mood pun lebih baik. Dan yang gak kalah penting lagi adalah latihan pernafasan ini sangat baik untuk mempersiapkan persalinan nanti. Karena, latihan pernafasan yang baik dapat mengurangi rasa sakit saat kontraksi dan memudahkan proses mengejan.

3.Membantu meningkatkan keseimbangan tubuh dan mengurangi sakit pinggang. Ini pun benar saya rasakan sendiri loh. Waktu hamil Aldebaran, pinggang rasanya sakit banget. Bahkan pernah ketika saya tidur terlentang, saya gak bisa bangun lagi karena saking sakitnya. Dikehamilan kali ini, karena ikut kelas Yoga untuk ibu hamil, nyeri pinggang berkurang dan tubuh terasa nyaman.

4.Melatih diri dan mempersiapkan area pinggul untuk melahirkan. Dalam gerakan yoga ibu hamil, banyak gerakan yang membantu kita untuk mempersiapkan otot pinggul agar menjadi lebih lentur. Tentunya ini sangat membantu untuk persiapan persalinan nanti.

5.Membantu merelaksasi tubuh dan melatih diri mudah beristirahat. Ibu hamil kadang sangat cemas dengan kondisi janin yang dikandungnya, sehingga sering merasa was-was dan tidak nyaman. Selain mengatur asupan makanan, tingkat stres, yoga bagi ibu hamil pun membantu ibu hamil secara psikologis. Biasanya, dengan rutin melakukan yoga, ibu hamil akan lebih mudah untuk tidur dan beristirahat.

6.Ikhtiar untuk Mengubah posisi janin. Ketika memasuki usia kandungan 6 bulan, posisi janin saya masih sungsang, alias kepala di atas dan kaki di bawah. 

Kemudian, bidan di klinik yang menjadi instruktur Yoga menyarankan beberapa posisi yang bisa mengubah posisi janin yang seharusnya (yaitu kepala di bawah dan kaki di atas). Alhamdulillah, tidak lama kemudian, setelah rutin melakukan gerakan yang diajarkan ketika Yoga, dede bayi di dalam kandungan berpindah posisi ke posisi yang seharusnya.


Yoga hamil bersama sungguh menyenangkan


7.Bisa bersosialisasi dan curhat sesama ibu hamil. And whaatttt, ini adalah salah satu manfaat yang sangat penting. Ngobrol sesama ibu hamil itu bikin bahagia dan plong. Apalagi ketika ada masalah dengan kondisi janin dan lain sebagainya, kita bisa saling curhat dan saling memberikan masukan dan juga saran.

8.Lebih dekat dengan janin. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, ketika memasuki usia kandungan 6 bulan, dede bayi posisinya masih sungsang. Nah, ketika yoga, ibu hamil pun disarankan untuk selalu berkomunikasi dengan janin agar ia berpindah posisi ke posisi yang seharusnya.

Sebenernya, Yoga bagi ibu hamil ini gak mesti kita lakukan di klinik bidan aja sih. Di rumah pun sangat mungkin kita melakukan Yoga untuk ibu hamil. Tinggal putar musik yang bisa merelaksasi, dan menggelar matras, siap deh buat Yoga di rumah.

Agar makin nyaman melakukan gerakan Yoga, enaknya emang pakai matras sih, apalagi ada gerakan table top yang mengharuskan kita membentuk gerakan seperti bayi merangkak gitu. Telapak tangan dan tumit bisa sakit kalau gak pake matras.

Ada matras biasa, ada juga air track for pool (yang bisa dipakai di atas air atau di kolam renang gitu). Sedangkan yang biasa dipakai di rumah atau ditaruh di lantai itu airtrack tumbling mat, nah ini sih yang lagi saya cari buat latihan Yoga di rumah.


Mint Green Airtrack Tumble Cheerleaders Mat

Dan ada juga inflatable air track gymnastics, hampir sama sih dengan yang airtrack tumbling mat, bisa dipakai di lantai atau di tanah/rumput sekalipun. Dan ini keliatannya empuk banget kalau dipake buat Yoga di rumah.


airtrack tumbling mat

Pengennya sih punya salah satu di rumah, biar makin semangat Yoga ibu hamilnya. Karena manfaatnya bisa saya rasakan dan memang benar mengurangi ‘tantangan-tantangan’ selama kehamilan.

Kalau, Mommies sekalian, pernah atau sedang ikutan Yoga hamil juga kah sekarang? Cerita-cerita Yuk, di kolom komentar :D

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil


Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil

Assalamu’alaikum, halo apa kabarnya pembaca blog setiaku? Terima kasih ya, sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan di blog ini, terutama tentang review produk dan lain sebagainya.

Kali ini, aku mau review salah satu produk yang aku pake sehari-hari, terutama sekarang, pada saat hamil. Yakni Betadine Feminine Wash.

Apa itu Betadine Feminine Wash?

Sebelumnya aku pernah nulis tentang Betadine Feminine Wash juga di blog ini, di link berikut ini. Dan sekarang, setelah tau dan mencoba produknya, aku jadi pengguna Betadine Feminine Wash sehari-hari, terutama sekarang pada saat hamil anak ketiga.

Emang apa hubungannya sih Betadine Feminine Wash dengan kehamilan?

Udah pada kenal dong dengan produk Betadine? Mulai dari obat luka, obat kumur, sabun cair, dan pembersih daerah kewanitaan pada saat menstruasi.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Pengguna produk Betadine garis keras

Baca juga: Review Sabun Cair Betadine untuk Menghilangkan Jamur dan Bakteri


Yaps, kali ini Betadine mengeluarkan salah satu produk baru yaitu Betadine Feminine Wash yang bisa digunakan sebagai cairan pembersih kewanitaan alami yang bisa digunakan sehari-hari.

Dan kenapa aku pakai Betadine Feminine Wash ini, karena Betadine Feminine Wash aman untuk ibu hamil dan menyusui karena tidak mengandung SLS (Sodium Laureth Sulfate) dan juga Paraben.

Nah, makanya pas banget. Di saat hamil seperti ini, menggunakan pembersih area kewanitaan alami yang aman itu sangat penting, karena sedikit apapun bahan kimia berbahaya tentunya akan menganggu kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Baca juga: Mitos Seputar Kehamilan yang Sering Dianggap Fakta

Ibu hamil sangat rentan lho terkena gangguan kesehatan di area kewanitaan seperti Infeksi Saluran Kemih, gatal akibat keputihan, gatal jamur, dan lainnya. Apalagi saat hamil itu biasanya produksi keputihan menjadi berlebihan, wajib sekali menggunakan pembersih kewanitaan yang mengandung bahan alami untuk area kewanitaan serta aman dipakai sehari-hari.

Betadine Feminine Wash Berbentuk White Foam

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Produk Betadine Feminine Wash

Salah satu keunikan pada produk baru Betadine Feminine Wash ini adalah bentuknya yaitu white foam. Tapi ada juga sih yang bentuknya cair atau liquid, dan ini kemasannya lebih kecil dari yang foam.

Betadine Feminine Wash ini adalah pembersih khusus area kewanitaan yang bisa digunakan setiap hari dan mengandung prebiotik.

Betadine Feminine Wash juga memperhatikan pH Balance dan mengandung prebiotik sebagai makanan bakteri baik.

Jadi, di dalam kandungan Betadine Feminine Wash ini, ada prebiotik yang berfungsi sebagai makanan bakteri baik yang ada di sekitar area kewanitaan. Inget kan pelajaran Biologi? Kalau di dalam tubuh kita ini, ada bakteri yang jahat dan ada bakteri yang baik pula untuk kesehatan tubuh manusia.

Kerennya Betadine Feminine Wash ini adalah, di dalam produknya ada kandungan prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik untuk ikut serta menjaga kesehatan area kewanitaan.

Formula Tri-Carenya juga terbuat dari bahan alami, salah satunya adalah Immortelle yaitu bunga abadi yang tumbuh di Perancis, yang merupakan anti oksidan alami.

Terus aku coba yang mana?

Tentunya aku coba dua-duanya. Biasanya, yang foam aku pakai di rumah, sedangkan yang liquid (karena botolnya lebih kecil) & wipes aku bawa saat berpergian. Kemarin pun, saat mudik lebaran, Betadine Feminine Wash ini aku bawa kemana-mana, khawatir jalanan macet dan aku harus bulak-balik ke toilet umum. Maklum lah, ibu hamil itu kan emang bawaanya beser banget. Kemana-mana harus aja mampir dulu ke toilet umum, heuheu.

Aku coba varian White Foam dan Liquid Betadine Feminine Wash warna ungu dan hijau.
Kenapa yang ungu? Karena pas banget digunakan untuk ibu hamil.

Betadine Feminine Wash Foam Daily Use Gentle Protection Immortelle ini berguna untuk menjaga keseimbangan bakteri baik di area kewanitaan. Karena, bakteri baik yang tidak seimbang akan mengakibatkan gejala seperti gatal-gatal, bau tidak sedap, dan keputihan yang berlebihan.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Betadine Feminine Wash Foam Daily Use Gentle Protection Immortelle dengan White Foam

Jujur aja, di kehamilan yang sebelumnya. Sebelum menggunakan Betadine Feminine Wash ini, produksi keputihan saat hamil di usia kandungan 28 minggu seperti sekarang ini sedang banyak-banyaknya.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Betadine Feminine Wash Foam Daily Use Gentle Protection Immortelle Liquid

Sampai-sampai, setiap hari aku ngerasa gak nyaman dan harus rajin mengganti pakaian dalam terus menerus. Tapi, ketika hamil ketiga ini, dan memakai Betadine Feminine Wash Foam atau liquid setiap harinya, produksi keputihan tidak terlalu mengganggu seperti kehamilan sebelumnya.

Kemudian, aku juga coba varian Betadine Feminine Wash Foam Daily Use  Fresh and Active Lemon Verbena yang memberikan sensasi kesegaran lebih lama, mendukung pertumbuhan bakteri baik, dan menjaga area kewanitaan bebas dari bau yang mengganggu karena cuaca panas dan aktivitas yang berlebihan.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Feminine Wash Foam Daily Use Fresh and Active Lemon Verbena dengan White Foam

Yaps, di rumah sedang panas-panasnya, alias geraaaahhh. Selain itu, setiap hari aku juga harus jagain dua anak laki-laki yang sedang aktif-aktifnya, makanya selain pakai yang warna ungu, aku juga pakai Betadine Feminine Wash warna hijau. Dan aku suka wangi varian yang hijau ini, segar dan bikin fresh karena mengandung Lemon Verbena.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Feminine Wash Foam Daily Use  Fresh and Active Lemon Verbena Liquid

Dua varian ini pokoknya pas banget buat kondisi aku yang lagi hamil dan tinggal di daerah yang cuacanya cukup panas, sambil ngasuh dua anak laki-laki ceriwis dan gak bisa diem. Sukaaa aneuuttt sama produknya karena aman dan nyaman dipakai sehari-hari.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
White Foamnya lembut dan nyaman digunakan

Rekomen banget buat bumil aktif yang lagi cari pembersih kewanitaan untuk dipakai setiap harinya.

Sebenernya, produknya itu ada 4 varian dengan 4 warna dan 1 tisu pembersih atau Betadine Feminine  Wipes, yaitu:

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Varian Betadine Feminine Wash (Foto: Dokumen Pribadi)

1.Ungu, Gentle Protection Immortelle yang berfungsi sebagai pembersih kewanitaan sehari-hari dari bahan bunga Immortelle yang kaya antioksidan untuk menjaga kesehatan alami kewanitaan, dan ini merupakan produk versi original dari Betadine Feminine Wash ya.

2.Hijau, Fresh & Active Lemon Verbena, mengandung Lemon Verbena yang memberikan sensasi kesegaran di area kewanitaan, cocok untuk wanita yang aktif atau sering berkeringat (karena aktivitas out door dan lain sebagainya).

3.Biru, Odour Control Witch Hazel, mengandung Witch Hazel yang membantu mengatasi bau tidak sedap di area kewanitaan. Cocok untuk wanita yang sibuk seharian atau berada di udara yang lembab.

4.Pink, Moisturizing Calendula, mengandung Calendula yang bermanfaat untuk melembabkan daerah kewanitaan yang terasa kering. Cocok untuk wanita yang baru saja melahirkan atau menopouse.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Betadine Feminine Wash Foam, Liquid, dan Wipes

Selain varian Betadine Feminine Wash dengan White Foam dan Liquid, ada juga varian yang aku suka yaitu tisu basah pembersih atau Betadine Feminine Wipes.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Kemasannya mungil dan praktis

Cocok banget dibawa saat traveling atau pun saat berada di luar rumah. Karena biasanya perempuan itu kan suka pergi ke toilet umum, dan tau kan kalau toilet umum itu rawan banget sama yang namanya kuman, bahkan bisa terjadi penularan penyakit di dalamnya.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Praktis dibawa saat traveling atau kegiatan di luar rumah


Menurutku, adanya inovasi baru Betadine Feminine Wash tisu pembersih ini sangat membantu perempuan untuk membersihkan area kewanitaan terutama ketika sering berada di luar rumah dan menggunakan toilet umum. Serta 100% biodegradable sehingga dapat langsung diflush!

Kemasannya pun praktis, dan sangat mudah masuk ke dalam tas.

Oia, apa bedanya sih Betadine Feminine Wash dengan Betadine Feminine Hygiene?

Aku pun sempat bertanya-tanya sebelumnya, apalagi Betadine memang sudah mengeluarkan Betadine Feminie Hygiene sebagai pembersih area kewanitaan juga.
Dan setelah aku cari informasinya, perbedaan antara Betadine Feminine Wash dan Betadine Feminine Hygiene adalah waktu penggunaannya.

Betadine Feminine Wash digunakan untuk keseharian, jadi sangat aman digunakan setiap hari, karena memang fungsinya pun untuk melembabkan, menghilangkan bau, membantu pertumbuhan bakteri baik yang ada di area kewanitaan, dan terbuat dari bahan alami.

Sedangkan Betadine Feminie Hygiene, biasanya digunakan pada saat tertentu saja, misalkan pada saat ‘RED DAYS’ dimana risiko infeksi meningkat sehingga kita membutuhkan antiseptik yang kuat untuk membunuh kuman yang jahat ketika sedang di dalam fase tersebut. Adanya medium darah dan pembalut dapat mengubah keseimbangan pH normal kewanitaan.


Selain itu, perbedaan yang paling terasa juga adalah dari aromanya. Betadine Feminine Wash ini gak memiliki bau ‘Khas Betadine” tapi memiliki aroma sesuai dengan kandungan bahan alaminya.

Wanginya juga gak berlebihan, gak nyengat semacam bau parfum gitu, wanginya lembut dan pas, dan aku paling suka wangi varian yang hijau yaitu Lemon Verbena, karena beneran seger dan bikin fresh.

Dimana Betadine Feminine Wash bisa dibeli?

Kemarin aku beli Betadine Feminine Wash ini di Guardian, yang Foam 100 ml itu sekitar 45 ribuan, Liquidnya ukuran 50ml sekitar 25 ribuan, dan tisu pembersihnya sendiri atau Betadine Feminine Wash isi 10 lembar sekitar 12 ribuan.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Lagi seneng-senengnya ikutan Yoga untuk ibu hamil, pas banget ketemu produk Betadine Feminine Wash buat dipakai sehari-hari

Buat kamu yang sedang mencari pembersih area kewanitaan, bisa banget cobain produk Betadine Feminine Wash yang terbaru ini. Enaknya produk ini bisa digunakan untuk harian, ketika sedang hamil atau menyusui pun masih bisa digunakan karena produk Betadine Feminine Wash ini memang aman untuk ibu hamill dan menyusui.


Selamat mencobaaa yaaa :D


Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta


Alhamdulillah, usia kandungan saya sekarang sudah memasuki 29 minggu, sudah masuk trimester ketiga. Artinya dalam beberapa minggu ke depan, dedek bayi sudah siap-siap akan dilahirkan ke dunia ini.

Masih penasaran sih, apa jenis kelaminnya. Menurut USG sih laki-laki lagi, tapi bidannya pun belum yakin, dan saya sendiri juga belum yakin. Dan sampai sekarang pun saya belum beli peralatan bayi apapun, karena masih berpikir bisa jadi ini janinnya perempuan, heuheu ngarep.

Abis emaknya udah gatel pengen beli yang serba pink, ungu, dan lucu-lucu khas anak perempuan.

Hari Minggu tanggal 29 Juli 2018 kemarin, saya berkesempatan diundang ke acara talk show seputar kehamilan bersama RS. Pondok Indah. Temanya tentang mitos dan fakta seputar kehamilan.

Wah, pas banget kan. Lagi hamil anak ketiga gini pun masih sulit aja membedakan yang mana mitos dan yang mana fakta.

Pembicaranya sendiri adalah dr. Eric Kasmara, Sp. OG yang merupakan alumni Pendidikan Dokter dan Pendidikan Spesialis Kebidanan dan Kandungan Universitas Indonesia.

Dr. Eric ini kalau dilihat wajahnya serius, tapi waktu ngomong ternyata orangnya kocak dan humoris abis.

Ibu Hamil adalah Seseorang yang Sehat

Menurut dokter Eric, seorang ibu hamil adalah seorang individu yang sehat. Oleh karena itu, dr. Eric tidak menyebut seorang ibu hamil sebagai pasien, karena memang fisiknya saja yang berubah karena ada janin yang berkembang di dalam rahim.

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta
Ibu  hamil adalah individu yang sehat

Jika ada ibu hamil yang memiliki gangguan kesehatan, baru dr. Eric memperlakukannya sebagai pasien yang sedang sakit, memberikan obat, dan merujuk kepada dokter spesialis yang lain jika memang sakitnya harus ditangani oleh ahli lainnya.

Maka dari itu, sebagai individu yang sehat, ternyata seorang ibu hamil boleh lho melakukan banyak hal. Sama seperti ketika sedang tidak hamil. Dan yang beredar di kalangan masyarakat itu ternyata hanyalah mitos atau hoax semata.

Apa aja sih mitos seputar ibu hamil yang seringkali dianggap sebagai sebuah fakta?

1. Ibu hamil harus makan dengan porsi ‘double’ karena untuk makan dua orang.

Ini tidak benar ya, Mom. Karena yang namanya makan itu, paling penting adalah gizi seimbangnya, bukan soal porsinya. Kelebihan mengkonsumsi makanan, apalagi mengandung banyak gula justru berbahaya untuk ibu hamil.

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Bayi yang dikandung akan cenderung besar, karena ukuran hati janin akan membesar disebabkan karena banyak menyerap glukosa.

Nah loh, kalau janinnya kegedean susah juga kan? Ngeluariannya pasti lebih butuh perjuangan lebih kalau bayinya terlalu besar atau gemuk.

Makan makanan yang sewajarnya, dengan nutrisi yang seimbang. Konsumsi sumber karbohoidrat (nasi, roti, sereal), protein (daging, hewan laut, kacang-kacangan), lemak (daging, telur) juga sumber serat (sayuran dan buah-buahan).

Apakah boleh minum susu?

Boleh. Produk turunan susu yang lainnya pun boleh, seperti yoghurt atau keju. Usahakan minum susu rendah lemak. Tidak mesti susu ibu hamil kok, boleh susu apa saja yang penting ibu hamilnya cocok dan gak bermasalah (seperti mual atau diare) setelah minum susu tersebut.

Tidak boleh minum minuman beralkohol saat hamil, kendalikan asupan garam, dan kalau bisa makan makanan yang dimasak sendiri, agar terjaga bahan dan kualitasnya.

2. Minum es membuat janin berukuran besar

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Kalau hanya air es saja ini nggak ada kaitannya dengan berat badan janin, tapi kalau minum esnya pake gula, sirop, susu kental manis, baru deh bisa bikin janin besar, karena asupan gula tadi. Semakin banyak asupan gula, maka hepar atau hati janin makin membesar pula, maka ikut besar lah lingkar dada dan lingkar perut janin tersebut.

3. Makan nanas membuat keguguran

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Ini pun tidak benar. Makan nanas tidak menyebabkan keguguran. Hanya saja perlu diperhatikan riwayat lambung ibu hamil. Apakah memiliki masalah asam lambung atau maag. Kalau sampai punya masalah, dan makan nanas, otomatis ibu hamil bisa sakit perut atau bahkan masuk rumah sakit gara-gara makan nanas.

4. Minum air kelapa membuat kulit janin menjadi bersih

Air kelapa memang baik dikonsumsi oleh ibu hamil, karena mengandung mineral dan elektrolit. Tapi tidak ada hubungannya dengan kulit janin yang menjadi bersih dan licin.

5.Minum minyak kelapa dapat melicinkan jalan lahir

Apapun yang dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya akan masuk ke lambung, bukan ke vagina. Maka tidak ada hubungannya minum minyak kelapa dengan tujuan melincinkan jalan lahir nanti.


6.Wanita hamil tidak boleh berolah raga

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta


Pendapat ini justru salah. Wanita atau ibu hamil boleh berolah raga bahkan sangat dianjurkan. Olah raga yang dilakukan bisa berupa olah raga ringan, berenang, senam atau yoga hamil. Peregangan otot justru sangat dibutuhkan pada saat kehamilan berlangsung.

Ya emang bener sih, ketika hamil kan kita menopang berat perut. Jadi perlu banget peregangan otot supaya gak pegel dan sakit.


7. Wanita hamil tidak boleh menambal atau mencabut gigi

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Banyak yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh menambal dan mencabut gigi. Katanya bisa menyebabkan keguguran. Menurut dokter Eric ini justru salah kaprah, karena gigi yang bermasalah pada ibu hamil harus segera diselesaikan. Dan biasanya dr. Eric akan langsung merujuk ibu hamil ke dokter gigi apabila ada gigi yang harus ditambal maupun dicabut.

Karena gigi yang terinfeksi justru akan membawa kuman ke dalam darah.  Dan infeksi gigi atau gusi justru akan menjadi faktor pencetus kontraksi pada kehamilan. Selain itu, gigi yang sehat juga menjamin asupan gizi dan nutrisi yang baik pula bagi ibu hamil.

8. Ibu hamil tidak boleh naik pesawat terbang

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Ibu hamil katanya bisa keguguran jika naik pesawat terbang, karena tekanan udara di atas pesawat bisa menyebabkan janin mengalami gangguan bahkan keguguran.

Hal ini hanya mitos belaka. Ibu hamil boleh naik pesawat, dan yang paling baik di atas 14 minggu. Kenapa? Karena frekuensi mual dan muntahnya sudah mulai menghilang di usia kandungan ini. Dan batasannya hingga 28 minggu. Karena di usia kehamilan ini, ibu hamil sudah tidak merasa nyaman naik pesawat komersil.


9. Metal Detector menyebabkan radiasi pada janin

Banyak yang salah kaprah antara X-Ray dengan Metal Detector. Ketika masuk bandara, kita hanya diperiksa menggunakan metal detector, bukan dengan X-Ray. Dan metal detector ini aman untuk ibu hamil, tidak menyebabkan radiasi ataupun kelainan pada janin.

10. Radiasi Kosmik menyebabkan gangguan pada janin dan tekanan kabin pesawat

Sekali lagi ya, Mom. Di atas pesawat, ibu hamil akan baik-baik saja, radiasi kosmik itu sangat jauh dan tidak menyebabkan bahaya ketika kita berada di atas pesawat. Selain itu, kekhawatiran keguguran karena tekanan udara di atas pesawat juga jangan terlalu dipikirkan. Karena pesawat sudah didesain sedemikan rupa, agar tekanan udara di dalamnya sesuai dengan kebutuhan dan keseimbangan tubuh manusia.

***

Stress memikirkan banyak mitos di atas justru membuat kehamilan kita tidak menyenangkan. Padahal, kebahagiaan dan pikiran yang positif sangat membantu kondisi ibu hamil di masa kehamilan bahkan hingga persalinan nanti.

Terima kasih RS Pondok Indah dan Mom Blogger Community atas undangannya.





Mitos apakah yang sering Mom dengar ketika dalam masa kehamilan? Yuk, sharing di kolom komentar :D


Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil


Aku sungguh tak menyangka, kalau liburan ke Kuala Lumpur Malaysia April kemarin aku jalani pas hamil. Asli, beneran diluar dugaan. Hamil yang sungguh gak diduga dan keberangkatan pun sayang buat dibatalkan. Hiks.

Jadi, udah dari 2017 itu aku dan temen-temen dari Blogger Muslimah ngerencanain trip ke Kuala Lumpu Malaysia, semua kita rencanain dan kita cicil supaya gak memberatkan.

Tentunya aku mau dong.

Selanjutnya kita ngerencanain berangkat bulan April 2018, pas sebelum Ramadan tiba. Tapiiiiiii ternyata ditengah perjalanan, pas bulan Maret gitu, aku sempet telat datang bulan, dan waktu diperiksa positif hamil.

Kaget. Hahaha. Iya kau kaget. Apalagi Aprilnya mau ke Malaysia. Mau ngebatalin, tiket udah dibayar dan uang akomodasi udah ada, tinggal ditransfer ke ketua regu.


Sebelum transfer pelunasan uang jalan-jalan itu, tentunya kugalau luar biasa. Curhat di grup, curhat sama orang, googling (tapi masih jarang yang nulis pengalamannya waktu hamil naik pesawat), duh aku jadi makin lieur, jadi apa nggak ini berangkat.

Kalau gak jadi sayang banget, udah bikin paspor, udah tinggal bayar dan berangkat. Tapi kalau jadi, takut juga, kalau ada apa-apa di jalan gimana? Mana mau berangkatnya di negeri orang lagi? Jauh pula, gak ada saudara.


Hmmm, galau maksimal saya waktu itu.

Ibu mertua kebetulan mau ikut juga ke Malaysia waktu itu, kalau aku gak jadi berangkat, kasian juga ibu yang udah semangat empat lima mau halan-halan. Yaudah akhirnya aku istikhoroh dan berdo’a sama Allah SWT. Kalau memang ‘diizinkan’ berangkat, aku minta kesehatan di ke hamilan ini, dan bebas dari rasa khawatir.

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Banyakin berdo'a semoga dilancarkan, dan itu beneran mujarab.
Foto waktu di Mesjid Selat Melaka

Subhanalloh, ternyata kekuatan do’a itu memang benar ada dan ajaib. Dikehamilan ketiga ini, aku sehat wal’afiat, gak mabok, malah cenderung lebih bahagia. Hahahaha. Dan dari situ lah aku  mantap buat ikut trip ke Malaysia bareng Blogger Muslimah Indonesia.

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Alhamdulillah, akhirnya jadi ngetrip juga ke Malaysia

Tips Sebelum Keberangkatan

Aku nanya-nanya ke temen di grup, apa aja yang disiapin sebelum keberangkatan naik pesawat?

Katanya sih jangan lupa cek kandungan/kesehatan, karena biasanya yang dapet izin terbang itu kalau udah masuk trimester kedua atau 14 minggu ke atas, sampai batas awal trimester ketiga.

Dan alhamdulillahnya, kehamilanku kemarin itu udah masuk 14 minggu. Jadi udah rada aman kan ya buat terbang.

Periksa ke Dokter

Biasanya sih aku cukup periksa ke bidan deket rumah tiap bulan, karena udah ada alat USG juga di sini. Tapi karena mau sekalian ‘izin terbang’ dan minta surat keterangan sehat, aku periksa ke dokter kandungan di RS. Sehat Terpadu Dompet Dhuafa di daerah Parung.

Aku ke sana soalnya dokter kandungannya perempuan, dan bisa periksa abis ashar. Sedangkan di RS lain deket Depok/Bogor sini, adanya dokter kandungan laki-laki, dan biasanya kalaupun ada dokter kandungan perempuan, prakteknya malem. Kutak bisa jadinya. Alhamdulillah dapet deh rekomendasi RST Dompet Dhuafa.


Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Hasil USG Janin alhamdulillah sehat

Di dokter kandungan aku curhat dong, awalnya gimana, mau jalan tapi tiba-tiba hamil, dan jadi ragu buat berangkat. Tapi setelah diperiksa dan ngobrol sama bu dokter, alhamdulillah beliaunya santai dan bilang kalau janinku sehat wal afiat, usia kandungan dan BB janinnya juga OK, gak ada masalah, dan surat keterangan sehat pun keluar.

“Etapi, saya gak tau ya kalau ke luar negeri, apa nanti pas balik ke sininya harus pake surat lagi atau ngga?” Kata Bu Dokter.

Nah loh, aku jadi galau lagi. Masa iya sebelum pulang ke Indonesia nanti harus check up dulu di Malaysia? Aku jadi kembali mumet.

“Kan jalannya cuman 3 hari, Bu. Masa gak bisa pake surat ini aja?” kataku.

“Ya mudah-mudahan bisa sih ya, belum ada pengalaman yang ngasih tau ke saya soal perjalanan naik pesawat ke luar negeri ketika hamil.” Jawab Bu Dokter.

Lega akhirnya punya surat keterangan kesehatan, tapi jadi galau karena inget perkataan bu dokter, kalau-kalau nanti pas mau balik ke Indonesia diminta surat kesehatan yang baru lagi.

Aaarrrhh  sudahlah kupasrah. Lillahita’ala, yang penting sudah berusaha.

Siapkan Mental dan Kesehatan

Jujur awalnya rada parno aja, mau naik pesawat pas hamil gini. Gak hamil aja parno, apalagi hamil. Terus pas baca-baca, ada yang bilang bayinya jadi begini lah, begitu lah, bikin takut aja.

Makanya sebelum berangkat itu, aku siapin banget bener-bener mood sama kesehatan tubuh. Lebih sering nonton vlog jalan-jalan di Youtube. Liat foto-foto traveling di IG, pokoknya bikin hati sebahagaiaaa mungkin.

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Bayangin kalau jalan-jalan itu happy, alhamdulillah kesampean
Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Tepat di depan Selat Melaka

Makan juga tambah banyak, buah dan sayur terutama. Jangan capek-capek, dan kalau bisa jangan banyak kekhawatiran yang bisa bikin stresss.

Pengalaman Ketika di Bandara Soekarno Hatta

Kami memutuskan berangkat dini hari naik pesawat Air Asia untuk ke Kuala Lumpur. Sekitar jam 1 pagi lah pesawat terbang itu. Dan kita udah kumpul di Bandara Soetta itu sekitar jam 11 malam.

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Ibu mertua ikut jalan-jalan ke Kuala Lumpur

Pas nyampe bandara, agak gerogi lagi “Bisa nggak, bisa nggak, ya.” Sambil terus merapal do’a agar dimudahkan oleh Allah SWT.

Surat keterangan sehat pun udah aku simpen deket paspor, takutnya nanti ditanyain.

Waktu rombongan udah kumpul, kita check in bareng pake mesin, gak ke counter, alhamdulillah tanpa kendala, kami semua dapet Boarding Pass, dan mulai masuk ke dalam Bandara Soekarno Hatta lewat terminal 2 (kalau gak salah inget).

Dan ternyata deuuhhh, gate pesawat Air Asia itu jauhhh saudara-saudara. Lumayan banget kalau gak sambil ngobrol sama temen-temen.

Untungnya terminal 2 ini bagus, udah kayak mall aja di dalemnya. Jadi ya gak bosen dan berasa banget lah jalan di dalam bandara.

Setelah proses selesai, kita tiba di ruang tunggu pesawat Air Asia. Sekitar 1,5 jam lagi kita harus nunggu pesawat datang, dan alhamdulillah gak delayed.

Di counternya cuman ada satu orang Mbak-mbak, sepiii banget. Penumpang lain juga banyaknya pada duduk dan tidur-tiduran di kursi ruang tunggu. Temen-temen rombongan yang lain juga pilih istirahat atau ngecharge batere HP.

Disitulah diriku bertanya-tanya, ini aku gak ditanyain apa sama petugas tentang kehamilan, gak ditanya surat atau pun apa gitu?

Aku juga nanya sama ketua rombongan, “Mbak, ini aku gak ditanyain hamil apa nggaknya?”

“Aku kurang tau deh, mungkin nanti kali ya.”

Karena aku penasaran, kusamperin aja si Mbak-mbak yang ada di Counter Air Asia, dan nanya soal surat yang harus aku tanda tangani. Karena yang aku baca, buat naik pesawat terbang, penumpang yang sedang hamil harus tanda tangan surat pernyataan terlebih dulu.

“Mbak, surat yang harus saya ttd mana ya? Kan saya lagi hamil?”

“Oh, bentar ya mbak, suratnya lagi habis, nanti diambilin dulu.”

Gubrak, ternyata mereka malah belum nyiapin. Padahal waktu beli tiket kan udah dikasih tau kalau aku lagi hamil. Trus si mbaknya grasak-grusuk ngehubungin temennya dan minta saya nunggu. Kalau liat dari glagatnya, kayaknya emang cuek dan gak disiapin dari awal.

Tapi beda sih waktu saya ke Jogja pake Citilink, ada temen yang hamil justru diminta periksa kesehatan dulu sebelum naik pesawat, karena surat keterangan dokter yang dia bawa sudah kadaluwarsa. Entahlah, mungkin beda maskapai ya beda kebijakan dan pelayanannya.

Setelah ada pengumuman untuk boarding dan masuk ke pesawat, barulah saya menghampiri mbak-mbak yang tadi dan minta surat. Dia minta KTP saya dan mengisi formulir gitu, saya tinggal tanda tangan, setelah itu suratnya saya bawa dan saya kasih salah satu awak pesawat yang ada di dalam pesawat.

Inti dari surat itu sih menyatakan kalau ada apa-apa dengan kehamilan kita, pihak maskapai gak bertanggung jawab dalam hal apapun. Gitu.

1.Di Dalam Pesawat Tetap Tenang

Sebenernya, saya emang rada parno naik pesawat kalau lagi take off. Jadi meski gak hamil, tetep aja perasaan was-was dan gak karuan, dan pas hamil jadi double deh was-wasnya. Tapi kemudian saya banyak berdo’a aja sih, supaya gak takut dan dibawa santai. Apalagi waktu itu terbangnya dini hari, pas gelap gulita, agak gak enak juga gak bisa liat apa-apa di jendela.

Di dalam pesawat kalau bisa terus tenangin hati aja sih, banyak do’a. Kalau bawa buku atau majalah, boleh lah sambil baca-baca buat ngilangin ketegangan. Dan di dalam pesawat ada juga sih majalah yang diselipin di belakang kursi, plus ada juga menu makanan.

2.Pesan Makanan

Nah, ngomongin makanan, tips selanjutnya sebenernya mendingan kita pesen makanan deh di dalam pesawat. Dan kemarin pas berangkat itu, aku sempet pesen makanan tapi tau deh namanya lupa.

Dan makanan di pesawat Air Asia ini kubilang enaaakkk, rasanya pas, dan hangat pastinya. Harganya sekitar 15-17 RM. Lumayan lah bikin kenyang dan bisa ngalihin perhatian supaya gak tegang.

Waktu balik dari KLIA ke CGK pun sama, aku pesan makanan lagi tapi beda menu. Ternyata makananya enak-enak di dalam pesawat Air Asia, aku kasih bintang 4 lah dari 5.

3.Ngobrol atau Tidur

Ya dari pada bengong, mending ngobrol sama temen sebelah atau tidur aja. Tapi aku mah susah tidur euy kalau di jalan. Apalagi kadang pesawatnya geter-geter, hmmm langsung dah mata melek gak bisa ditutup lagi.

4.Posisi Tubuh

Emang sih, yang namanya lagi hamil itu gak enak duduk lama-lama, makanya kadang bangun aja sebentar, trus duduk lagi. Udahnya waktu itu aku naik kelas ekonomi yang ukuran kursinya pas-pasan, mirip naik bis MGI Cibinong-Bandung, jadi kaki rasanya lumayan pegel. Waktu pakai sabuk pengaman juga agak gak enak, karena perutnya kan udah rada ngeganjel, pake sabuk pengamannya ya dikendorin aja jadinya.

Jangan lupa, pakai pakaian yang nyaman buat Bumils ya, apalagi pas di pesawat. Liat kondisi baik-baik. Kemarin aku terbang dini hari, pas banget bawa jaket sama syal. Kalau nggak, bisa beku kedinginaannn.

5.Nahan Pipis

Karena aku males bulak balik  ke kamar mandi pesawat, akhirnya kutahan pipis sampe bandara KLIA. Nah, ini jangan diikutin yaks. Kalau lagi hamil kan suka beser tuh, bulak-balik kamar mandi terus, mending ikutin aja panggilan alam tersebut, jangan ditahan-tahan, karena rasanya gak enak banget.

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Nyampe KLIA jam 5 Shubuh, ini muka bete lagi ngantri panjang di Toilet KLIA

Jangan lupa bawa tisu pembersih area kewanitaan, kalau memang sering bulak-balik ke toilet umum ketika lagi di luar rumah yaa.


So far, emang rada pegel ya naik pesawat lagi hamil. Gak senyaman kalau lagi gak hamil, tapi semua bisa diusahakan nyaman kalau kita santai, rileks, dan gak parnoan.

Waktu Pulang, KLIA-CGK

Aku udah cerita sebelumnya kalau bu dokter kandungan khawatir ada pemeriksaan surat kesehatan lagi dair KLIA ke CGK. Tapi, mengingat pas awal berangkat aja gak ditanyain, jadi aku udah aja gak nanya-nanya ke petugas seperti sebelumnya.

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Lapangan terbangnya Air Asia, fotonya diambil waktu mau pulang ke Jakarta

Dan bener aja, gak ditanyain apa-apa dong sama petugas dari Air Asia. Yasudah lah, tak apa-apa.

Ketua rombongan bilang, “Mungkin mereka lihat datanya, kondisi kehamilannya masuk ke minggu aman, jadi gak ditanyain.”

Hmmm, mungkin iya mungkin nggak juga sih. Tapi enaknya sih setiap bumil ditanya dan dicatat dulu sama petugas, biar nanti di atas pesawat dapat perlakuan kheseeuuuss, wkwkwk maunyaaa yaaa.

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Suasana ruang tunggu pesawat waktu mau pulang, pesawatnya delayed, Buuu.

Dan satu lagi, jangan kebanyakan nonton Air Crash Investigation di National Geographic atau Googling berita kecelakaan pesawat yaaa pas mau berangkat, nanti bisa horror sendiri di atas pesawat. Hahahaha.

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Waktu foto di Putera Jaya bareng Mbak Denik, itu cadar ungu minjem punya Mbak Novia Syahidah
sang ketua rombongan

Pengalaman Naik Pesawat Saat Sedang Hamil
Udah mirip Asiyah belum?

Ada yang bikin sedih sih sebenernya, Agustus 2018 aku ada rencana juga ke Singapura Bekpekeran bareng Blogger Depok City, udah pesen tiket pesawat pula pake Jet Star. Tapi Alloh punya rencana lain, hamilnya udah besar dan udah gak boleh naik pesawat terbang.

Kalau kata Bu dokter, "Nanti bisa-bisa lahiran di Singapura lho!"

Hahaha. 

Alhamdulillah, perjalanan Jakarta-Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur-Jakarta kemarin lancar tanpa kendala yang berarti. Mudah-mudahan untuk yang berencana naik pesawat saat hamil dilancarkan dan diberi kesehatan yaa, amiinnn.


Happy Traveling, Bumils!