Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). QS. Al-Kautsar:2
Lebaran Idul Fitri berlalu sudah, sebentar lagi kita akan menyambut hari raya umat Islam yang kedua yakni Idul Adha, yang jatuh pada bulan Agustus 2018 mendatang, insya alloh.
Jika hari raya Idul Fitri identik dengan pelaksanaan shaum
atau puasa Ramadhan selama satu bulan lamanya di bulan Ramadhan, hari raya Idul
Adha identik dengan penyembelihan hewan qurban, seperti unta, sapi, kambing,
atau pun domba.
Di Indonesia sendiri, pada hari Raya Idul Adha, masyarakat
beramai-ramai menyembelih hewan qurban seperti kambing dan sapi sebagai bentuk
ketakwaan kepada Allah SWT.
Pelaksanaan pemotongan hewan qurban biasanya dilaksanakan
selesai shalat Idul Adha hingga 3 hari setelahnya atau biasa disebut hari
Tasyrik. Biasanya, daging hasil pemotongan hewan qurban dibagi secara merata di
desa-desa atau kota tertentu, agar semua orang bisa menikmati hewan qurban dan
berhari raya dengan suka cita.
Tapi sesungguhnya, keadaan sebaliknya terjadi di daerah
pedalaman Indonesia seperti kawasan Indonesia Timur, di NTT misalnya.
Perayaan Idul Adha tidak semeriah di kota besar. Jumlah
penduduk muslim yang memang tidak terlalu banyak, serta belum pahamnya
masyarakat tentang pelaksanaan ibadah Qurban menjadi kendala.
Padahal, konsumsi daging di NTT masih sangat rendah, serta kondisi peternakan lokal masih belum semaju di daerah lain, dan daerah NTT berpotensi untuk menjadi penghasil ternak yang produktif di kawasan Indonesia Timur.
Padahal, konsumsi daging di NTT masih sangat rendah, serta kondisi peternakan lokal masih belum semaju di daerah lain, dan daerah NTT berpotensi untuk menjadi penghasil ternak yang produktif di kawasan Indonesia Timur.
Beberapa alasan di atas, mendorong Yayasan Insan Bumi
Mandiri atau IBM yang merupakan sebuah lembaga sosial di Indonesia, tergerak
untuk melakukan langkah nyata, membantu
saudara kita di kawasan Timur Indonesia, khususnya NTT untuk meningkatkan
produksi ternak sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui program Qurban di
pedalaman.
Berdiri pada tahun 2016 lalu, IBM yang sangat concern dengan
program pemberdayaan di kawasan pedalaman Indonesia ini, menghadirkan sebuah
program yang mampu menyambungkan asa dari kota ke desa-desa terpencil, sekaligus
memberdayakan masyarakat di NTT melalui program Qurban di pedalaman.
Media dan Blogger Gathering bersama IBM |
Bersama Pak Ridwan Hilmi, selaku Direktur IBM dan Ustadz
Kadir Djaibakal, seorang relawan yang berasal dari NTT, Rabu, 18 Juli 2018 kemarin, saya dan
rekan-rekan Blogger melakukan diskusi dan sharing seputar program Qurban di
Pedalaman yang di gagas oleh IBM ini.
Konfrensi Pers Qurban di Pedalaman (Kiri ke kanan: Mbak Yessy/moderator, Pak Ridwan, Ustadz Kadir) |
“Partisipasi dan dukungan dari masyarakat di wilayah
perkotaan dalam program Qurban di pedalaman, telah dan akan menjadi solusi
konkrit untuk memberikan dampak pemberdayaan bagi masyarakat di pelosok dan
pedalaman Indonesia. Tahun 2017, IBM menghimpun 769 kambing qurban dari
masyarakat-yang mengalami kenaikan hingga 400% sejak 2016 lalu,” terang Ridwan.
Dengan program ini, IBM berharap mampu memberdayakan lebih
dari 200 peternak lokal, dan mampu menambah konsumsi daging masyarakat NTT
sekaligus merasakan keberkahan hari Raya Idul Adha, karena daging hasil
penyembelihan hewan qurban dibagikan kepada seluruh masyarakat baik yang
beragama muslim maupun non muslim.
Dan pada tahun 2018 ini, IBM memiliki target 2.000 ekor
kambing dan 300 ekor sapi yang akan disembelih pada hari raya Idul Adha yang
akan menyambut kita satu bulan dari sekarang.
Bagaimana caranya
untuk turut serta dalam program Qurban di pedalaman?
Mudah sekali untuk berpartisipasi dalam program Qurban di
pedalaman bersama IBM ini. Selain bisa membeli hewan Qurban senilai 1,7 juta
rupiah (Satu ekor kambing dengan berat 1/7 berat satu ekor sapi), kita juga bisa
membuka tabungan Qurban di IBM yang berlangsung selama 10 bulan.
Prioritas utama wilayah distribusi Qurban di pedalaman ini
adalah:
Pulau Alor, Pulau Pantar, Lembata, Sikka, Waingapu Sumba dan
Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, IBM menyatakan komitmennya
agar distribusi Qurban tahun ini bisa menjangkau wilayah-wilayah di Sumatera
(Muratara, Musirawas, Lubuklinggau), Sulawesi (Paringgi Moutong), Flores Timur,
dan Papua (Wamena, Timika, Manokwari, Sorong).
Program Pemberdayaan
Peternak di Kampung Nurdin
Selain melaksanakan Qurban di pedalaman, IBM juga
berkomitmen untuk terus memberdayakan para peternak lokal dengan melakukan
pendampingan yang dilakukan oleh ekspertis di bidang peternakan, agar
masyarakat di pedalaman khususnya di Nusa Tenggara ini mampu membudidayakan
hewan ternak yang unggul sehingga mampu bernilai ekonomis tinggi.
Image from pexels |
Nilai ekonomis ini tentunya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT, karena selama ini, masyarakat NTT masih beternak secara tradisional dengan hanya 2 atau 3 ekor kambing saja disamping bertani atau pun melaut.
Potret kondisi ekonomi ini juga disampaikan oleh Ustadz
Kadir Djaibakal yang menjadi relawan lokal IBM di Pulau Pura, Alor, dan NTT.
“Kondisi ini bukan hanya terjadi di Pulau Pura, melainkan di seluruh wilayah Alor. Kami perlu sambung tangan para donatur dan masyarakat yang memiliki kelebihan harta, agar mau melihat bahkan membantu secara langsung kesulitan warga kami di sini.” Tegas Kadir.
“Kondisi ini bukan hanya terjadi di Pulau Pura, melainkan di seluruh wilayah Alor. Kami perlu sambung tangan para donatur dan masyarakat yang memiliki kelebihan harta, agar mau melihat bahkan membantu secara langsung kesulitan warga kami di sini.” Tegas Kadir.
Tentunya IBM sangat optimis, di tahun 2018 ini program
Qurban di pedalaman akan mencapai target yang telah ditetapkan oleh IBM,
tentunya dengan dukungan dari kita semua, masyarakat perkotaan yang insya alloh
telah rutin berkurban di wilayah tempat tinggal kita sendiri.
Dengan melihat fakta dan semangat dari IBM, saya sendiri
jadi termotivasi untuk melakukan Qurban di pedalaman, karena mengingat besarnya
manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat yang ada di daerah pedalaman
Indonesia untuk merasakan keberkahan dan suka cita Idul Adha.
Program Pemberdayaan
dari Insan Bumi Mandiri
Selain program Qurban di pedalaman, IBM yang merupakan lembaga
sosial yang concern memberdayakan masyarakat pedalaman di Indonesia juga
memiliki berbagai program pemberdayaan seperti Pendidikan, Pembangunan,
Ekonomi, dan juga kesehatan. Program khusus lainnya yakni Qurban di pedalaman,
juga Ramadhan di pedalaman.
Lebih jelas dan lengkap berbagai langkah nyata program
pemberdayaan dari IBM ini, dapat diakses melalui www.insanbumimandiri.org
Yuk, kita sambung asa dan memberdayakan saudara kita yang
berada di pelosok dan pedalaman Indonesia, sekaligus memberikan kebahagiaan dan
keberkahan hari raya Idul Adha dengan berqurban.