Pernah gak, Mak, mengalami luka
bakar?
Saya pernah, waktu kecil. Ketika
itu ada yang sedang bakar sampah, dan saya main di sekitarnya. Eh, tau-tau kena
percikan sampah plastik yang meletup. Kecil sih kenanya, tapi sakit dan
perihnya cukup lumayan. Segera saya lari ke kamar mandi untuk menyiram luka
bakar saya dengan air karena rasanya yang panas di kulit.
Dulu, masih ketika saya kecil.
Ketika orang terkena luka bakar, ada yang mengoleskannya dengan pasta gigi. Nah,
yang saya heran, bukannya luka bakar itu panas ya, dan pasta gigi pun biasanya
rasanya agak panas karena mengandung mint. Kalau begitu, lukanya pasti tambah
perih dan panas dong. Sampai sekarang pun saya belum mengerti apa deh
hubungannya luka bakar dengan pasta gigi itu.
Bahaya Luka Bakar di Rumah
Ketika memasak, kita sebagai ibu
sudah pasti bersentuhan dengan api dari kompor, minyak goreng, atau air panas.
Dan kalau lagi ‘apes’ bisa-bisa
kita pun beresiko terkena luka bakar. Ketika menggoreng ikan atau ayam
misalnya. Wuih jangan ditanya ya ramenya. Itu minyak goreng panas pada
nyiprat-nyiprat, dan takutnya kena tangan, apalagi wajah.
Air panas juga, ketika merebus
air atau merebus daging dan sayuran pun, resiko terkena air panas cukup tinggi.
Apalagi kalau masaknya buru-buru, sambil ditangisin sama anak bayi. Kita jadi
kurang hati-hati waktu megang peralatan masak, dan bisa-bisa kesiram air panas.
WHO mencatat sebanyak 195.000 orang meninggal dunia di Indonesia per tahunnya, diakibatkan karena luka bakar.
Wah, banyak juga ya. Jadi ngeri sendiri.
Bukan hanya emaknya sih yang
beresiko kena, justru anak kecil usia 1-4 atau usia balita ini rentan loh kena
luka bakar. Karena menurut riset Kemenkes, anak-anak umur 1-4 tahun ini rentan
terkena luka bakar. Menurut data penelitian Epidemiologi RSCM tahun 2013-2015,
dimana sebangak 108 pasien (82,3%) luka bakar dialami oleh anak usia 1-4 tahun.
Beberapa kejadian yang pernah
saya dengar dari teman-teman saya sendiri, misalnya ada anaknya yang terkena
rice cooker ketika di dapur, tangannya melepuh dan harus dibawa ke Rumas Sakit.
Dan dulu pun teman sekolah saya menderita luka bakar serius di tangannya,
katanya sih ketika balita pernah masuk ke dalam wajan yang berisi minyak panas
di dapur.
Waduh, serem ya.
Sekarang pun saya khawatir dengan
Aldebaran yang berusia 2 tahun, yang lagi seneng-senengnya main dan
bereksplorasi. Takutnya dia jalan ke dapur, main ke deket kompor atau main air
dari dispenser tanpa sepengetahuan saya.
Seminar Tentang Tingkatan pengetahuan dan kemampuan Penanganan Luka
Bakar, Combiphar dan PERAPI di Manado.
Sabtu, 12 Mei 2018 kemarin,
bertempat di Manado, Sulawesi Utara, Combiphar bersama PERAPI atau Perhimpunan
Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia mengadakan seminar yang berkaitan
dengan penanganan luka bakar oleh tenaga medis yang diikuti oleh 200 dokter dan
perawat.
VP Consumer Healthcare &
Wellness and International Operations Combiphar, Weitarsa Hendarto menyatakan
kerja sama strategis ini merupakan cara efektif untuk memperluas pemahaman
tentang penanganan luka bakar dan pemilihan obat yang tepat.
“Kami sangat bersyukur kegiatan
ini dapat terlkasan dengan baik. Ini adalah wujud nyata Combiphar untuk
mencapai Championing a healthy tomorrow dengan memberikan edukasi dan memperluas jangakuan informasi mengenai penanganan
yang tepat bagi korban luka bakar, terutama untuk kalangan tenaga medis.” Kata
Weitarsa.
Acara ini merupakan inisiasi dari
kedua belak pihak yakni Combiphar dan PERAPI guna mengedukasi para frontliner,
praktisi medis dalam menghadapi kasus darurat luka bakar. Sebelumnya, acara
serupa diadakan di Kupang pada tanggal 28 April 2018 dan dihadiri oleh 86
peserta.
Senior GM Marketing Women’s
Health and Active Day Care Combiphar, Ni Ketut Sukartiwi menjelaskan pula,
bahwa kasus luka bakar ini sering terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun dan
rata-rata terjadi dalam lingkup rumah tangga.
Yaps, betul sekali. Memang yang
namanya anak kecil itu serba ingin tahu, dan bahayanya ketika anak penasaran
dengan api yang ada di dapur atau tidak sengaja mengambil air panas. Ini memang
yang membuat saya terutama sebagai ibu, selalu khawatir dengan aktivitas anak-anak
di rumah.
Bagaimana Jika Terlanjur Terkena Luka Bakar?
1.Alirkan air dingin ke area luka bakar
2.Segera lepaskan pakaian atau
perhiasan yang menempel
3.Beri kompres dingin
4.Minum obat pereda rasa sakit
5.Bersihkan luka
6.Gunakan salep luka bakar yang
tepat dan aman
7.Balut luka dengan kain kasa
8.Jangan menggunakan obat rumahan
seperti putih telur, mentega, teh, atau zat yang belum jelas penggunaannya
9.Segera hubungi petugas
kesehatan jika luka makin terasa sakit
Ya memang, jangan sampai kita
menggunakan zat yang tidak jelas kebenarannya untuk mengobati luka bakar. Seperti
yang saya ceritakan sebelumnya, ada yang menggunakan pasta gigi untuk mengoles
luka bakar.
Pada acara seminar kesehatan
mengenai penanganan luka bakar di Manado kemarin, Ibu Sukartiwi juga mengatakan
bahwa berangkat dari data dan penelitian yang ditunjukkan, kasus luka bakar di
Indonesia perlu mendapat perhatian khusus.
Combiphar melalui MEBO salep luka
bakar yang telah dipercaya masyarakat sejak tahun 2006 untuk menangani luka
bakar mempunyai misi untuk mengedukasi masyarakat khususnya para ibu, guna
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang pertolongan luka bakar di
rumah.
“Lebih dari itu, kami ingin
mendorong keluarga Indonesia untuk selalu sedia produk obat luka bakar satu
diantaranya adalah MEBO salep luka bakar sebagai P3K di rumah. Saat ini, MEBO
salep luka bakar sudah menjadi pilihan utama dokter di rumah sakit untuk
pengananan luka bakar. Kasus luka bakar ini bisa terjadi dimana saja dan kapan
saja, seperti terkena api, minyak panas, air panas, maupun benda panas lainnya
yang berbahaya.” Jelas Bu Sukartiwi.
Sebagai bentuk kepeduliannya,
Combiphar mendonasikan 100 tube MEBO salep luka bakar yang bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat dalam mengatasi luka bakar di RS. Kandou Manado yang diterima
secara simbolis oleh dr. Jan Ngantung, SpBP-RE.
Apa Itu MEBO Salep Luka Bakar?
Apakah sudah ada yang pernah
mendengar tentang MEBO (Moist Exposed
Burn Ointment) salep luka bakar? Atau belum pernah sama sekali.
Ini dia MEBO salep luka bakar dari Combiphar |
Ya, saya pun awalnya awam dengan
salep MEBO ini. Dan setelah menggali informasinya, MEBO salep luka bakar ini
sudah diproduksi Combiphar sejak tahun 2006 dan telah diekspor ke 73 negara.
MEBO adalah salep luka bakar yang mampu
memberikan rasa moist atau lembab yang sangat baik bagi pasien luka bakar.
Kandungan MEBO salep luka bakar
alami dan tanpa mengandung antibiotik kimiawi. MEBO salep luka bakar dibuat
dari ekstrak minyak wijen dan beeswax.
Fungsi minyak wijen dan beeswax
adalah untuk memberikan rasa moist atau lembab pada area luka sehingga
mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, minyak wijen dapat menyerap sisa pans
pada area luka bakar, sehingga bisa mengurangi tingkat keparahan luka bakar.
Dalam minya wijen juga terdapat
B-sitisterol yang berfungsi mengurangi peradangan pada luka bakar seperti
adanya pembengkakan, kemerahan, gatal, serta ,eredakan rasa nyeri. Kandungan
lipid serta vitamin E dan K berfungsi sebagai sumber nutrisi yang dibutuhkan
untuk sel-sel pada kulit serta menunjang pemulihan jaringan, sehingga
mengurangi potensi timbulnya bekas luka.
MBO salep luka bakar digunakan
untuk pemakaian luar dengan cara mengoleskan pada luka dengan ketebalan 1mm
(oles tipis) setiap 4-6 jam. Salep ini akan bersifat kontraindikasi terhadap
pasien yang sensitif terhadap minyak wijen.
***
Alhamdulillah, dapet pencerahan
lagi nih seputar obat keluarga yang harus disimpan di P3K. Apalagi menurut data,
anak usia 1-4 tahun dan lingkungan rumah tangga menjadi tempat yang sering
mengalami kasus luka bakar.
Yuk, ah siapkan salep luka bakar yang tepat dan aman untuk keluarga di rumah.
Yuk, ah siapkan salep luka bakar yang tepat dan aman untuk keluarga di rumah.