Assalamu'alaikum, apa kabar hari ini Buibuk? Bahagia-kah? atau penuh drama?
Hehehe, biasa lah ya, Buibuk suka banyak drama-nya emang. Apalagi kalau sudah banyak to do list yang berantakan, hmmmm, langsung deh berasap ini kepala.
Bicara soal drama, pernah kah Buibuk merasa GEGANA (Gelisah, Galau, Merana) ketika membeli sebuah produk makanan atau minuman.
Dalam hati muncul pertanyaan. Produk ini sebenernya bagus gak sih? Soalnya banyak yang bilang produk ini banyak kandungan gula-nya, pengawetnya, dll.
Atau muncul juga pertanyaan, ini pabriknya ramah lingkungan gak sih? Produk mereka ini kemasan plastiknya gimana? Bisa didaur ulang atau malah bikin sampah lingkungan makin numpuk?
Saya sendiri, sebagai Ibu dan tentunya konsumen berbagai produk penyokong kehidupan saya sehari-hari bersama keluarga, sering bertanya-tanya seperti itu. Apalagi makin kesini, gaya hidup sehat, ramah lingkungan, go green, bijak berplastik makin hidup.
Alhamdulillah, Rabu, 12 Februari 2020 kemarin, bertempat di Pabrik Danone Plant Citeureup, saya bersama Mom Blogger dari Komunitas Mombassador SGM Eksplor, melakukan kunjungan ke Pabrik Danone.
Tujuan kunjungannya sendiri adalah untuk menghadiri peluncuran Laporan Keberlanjutan atau Sustainibility Report Danone Indonesia.
Sebelumnya, biar lebih paham, apa sih Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report itu?
Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report menurut Maria Dian Nurani, Konsultan CSR dan Sustainability Management adalah salah satu bentuk laporan yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mengungkapkan atau mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik perusahaan secara akuntabel.
Connie Ang, Presiden Direktur Danone Specialized Nutrition Indonesia meluncurkan Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report Danone Indonesia |
Jadi, intinya, Laporan Keberlanjutan ini adalah sebuah laporan yang ditujukan kepada publik, agar publik mengetahui apa saja yang sudah perusahaan lakukan, terutama mengenai dampak lingkungan dan sosial dari perusahaan tersebut.
Laporan Keberlanjutan Danone SN ini merupakan Laporan Kinerja periode 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2018. Danone sendiri berkomitmen akan menerbitkan Laporan Keberlanjutan ini 2 tahun sekali.
Connie Ang, Presiden Direktur Danone Specialized Nutrition Indonesia, mengatakan bahwa fokus Danone Indonesia adalah kepada peningkatan kesehatan ibu dan anak Indonesia. Danone tidak ingin ada anak Indonesia yang tertinggal karena hanya kurangnya asupan makanan yang bergizi.
Danone mendukung perkembangan anak yang sehat melalui pendekatan ilmiah, yang menjadi keahlian Danone sejak berdiri.
Danone berkomitmen untuk menjalankan aktivitas perusahaan dengan menerapkan berbagai aspek berkelanjutan serta menjalankan bisnis yang sejalan dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Menurut Bapak Karyanto Wibowo, Sustainability Director Danone Indonesia, Laporan Keberlanjutan Danone ini mencakup 6 Pilar Utama dan disusun mengikuti Pedoman Standar Pelaporan Keberlanjutan (GRI) dengan menampilkan struktur modular yang saling terkait dan mewakili praktik terbaik dalam pelaporan berbagai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.
6 Pilar Utama tersebut terdiri atas:
1. Riset dan Inovasi
2. Lingkungan
3. Pemberdayaan Komunitas
4. Kepatuhan
5. Kualitas
6. Karyawan
Danone menginisiasi berbagai program mengacu pada 6 pilar di atas, sesuai dengan misi dari Danone sendiri yakni "One Planet, One Health"
Connie Ang, Presiden Direktur Danone SN Indonesia mengatakan bahwa, "Kami percaya pada falsafah, apa yang kita ambil dari Bumi, maka harus kita kembalikan kembali ke Bumi. Bumi adalah tempat hidup yang harus kita jaga bersama-sama."
Program Danone SN Indonesia sebagai Wujud Nyata Kontribusi Positif Danone kepada Masyarakat
Bersama anak-anak PAUD Cerdas |
Saat Factory Visit ke Pabrik Danone Citeureup kemarin, sebelumnya, Tim Media dan Blogger diajak untuk mengunjungi salah satu PAUD Binaan Danone yaitu PAUD Cerdas.
Pembinaan PAUD ini tentunya sebagai sarana edukasi, terutama bagi anak usia dini, para guru, juga para orang tua mengenai kesehatan dan gizi, juga pentingnya nutrisi agar anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas.
Makan makanan sesuai panduan Isi Piringku |
Di PAUD ini, anak-anak diajarkan dan diberikan pembiasaan sejak dini tentang pola hidup sehat sehingga diharapkan hingga mereka dewasa, mereka sudah mengenal dan terbiasa dengan pola hidup yang sehat.
Anak-anak diajarkan pentingnya cuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas menggunakan sabun, serta pemberian pengetahuan tentang "Isi Piringku" agar anak lebih mengetahui makanan apa saja yang wajib mereka konsumsi setiap hari.
Penyerahan kenang-kenangan untuk PAUD Cerdas binaan Danone Indonesia |
Duh, senangnya yaa sekolah di PAUD Cerdas ini, anak-anak jadi terbiasa hidup sehat sejak dini.
Jangan lupa diterapkan juga ya di rumah, Buibuk.
Program Danone lainnya adalah:
1. Edukasi Masyarakat tentang Gizi dan program Kesehatan.
Melalui sosialisi Piringku, Rumah Bunda Sehat, Warung Anak Sehat, dan Program Pencegahan Stunting.
Program Pencegahan Stunting dilakukan dengan bekerja sama dengan Pemerintah untuk melakukan penyuluhan mengenai pentingnya pencegahan stunting pada anak.
Danonen bekerja sama dengan Pemerintah/Kementrian Kesehatan, IDAI, Kemendesa, PemKab, BAPPEDA, IBI, dan PPNI.
Setelah melakukan penyuluhan kepada tenaga kesehatan, kemudian dilakukan pendataan dan screening bayi dan balita untuk dilakukan perhitungan dan penyiapan kebutuhan intervensi.
Setelah itu, dilakukan intervensi gizi, pemantauan, kunjungan ke rumah, kontrol perkembangan setiap 2 minggu, kemudian evaluasi dan pelaporan.
Sosialisasi Isi Piringku
Isi Piringku adalah program pendidikan yang bertujuan untuk mengurangi stunting di Indonesia dengan mempromosikan konsumsi makanan sehat.
Karena menurut penelitian, anak Indonesia masih terancam oleh kondisi stunting atau gagal tumbuh ini.
Danone bekerja sama dengan Fakultas Ekologi Manusia IPB bekerja sama untuk mensosialisasikan program isi piringku.
Dr.Ir. Dwi Hastuti, M.Sc |
Dr.Ir.Dwi Hastuti, M.Sc, Kepala Divisi Perkembangan Anak, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB, mengatakan, "Kami dari FEMA IPB sangat senang dapat ikut berkolaborasi dalam program-program berkelanjutan, khususnya program edukasi nutrisi yang dilakukan Danone SN dalam upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah program Isi Piringku."
Pada tahun 2017-2018, lebih dari 700 guru, 7.000 ibu, dan 7.000 anak berpartisipasi dalam program ini. Danone berharap di tahun 2020 ini dapat menjangkau 5,7 juta anak berusia 4-6 tahun.
Warung Anak Sehat
Sebagai upaya mengatasi permasalahan gizi anak Indonesia, bisa dimulai dengan mengubah pola jajan yang lebih sehat, yaitu dengan mengonsumsi jajanan sehat di sekolah.
Anak Indonesia sehat dan cerdas berawal dari gizi yang baik |
Warung Anak Sehat atau WAS ini merupakan program pendampingan kepada sekolah untuk mewujudkan anak Indonesia sehat yang dimulai dari sekolah.
Di tahun 2017, program WAS menjangkau 350 sekolah dasar di empat kota besar di Indonesia yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon.
Pada tahun 2018, Danone telah memberdayakan sebanyak 350 wanita di 446 sekolah dan melatih 27.861 anak, 6.122 ibu, 313 guru, dan 350 IWAS atau Ibu Warung Anak Sehat. Hasilnya, 72% IWAS memiliki peningkatan pendapatan lebih dari 50%.
2. Pemberdayaan Sosial Ekonomi
Rumah Tempe
Danone mendirikan Rumah Tempe yaitu program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan di Desa Gendeng, Prambanan, Klaten melalui implementasi program Rumah Srikandi Gendeng di Desa Kemudo Klaten.
Usaha ini dipilih karena tempe adalah pangan lokal bergizi tinggi. Danone memberikan pelatihan dan pendampingan pada usaha lokal ini.
Saat ini, Rumah Tempe berhasil memproduksi 6.000 pak dengan omset Rp. 15.000.000,-
Rumah Srikandi
Yakni program pengembangan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi, lingkungan, serta keuangan mikro.
Kegiatannya bervariasi, dari plot pertanian demo, pinjaman koperasi, program pengayaan sekolah, bahkan kewirausahaan. Hingga tahun 2018, ada 6 proyek Rumah Srikandi yang aktif berjalan di Jawa Tengah.
3. Pendidikan
Taman Pintar
Taman Pintar berlokasi di Yogyakarta yang dikembangkan sebagai sarana edukasi dan rekreasi.
Di taman ini, dilakukan atraksi untuk hiburan, kelas edukasi untuk para ibu tentang pentingnya gizi dan nutrisi serta mengenai parenting, serta terdapat beragam permainan untuk mengasah psikologis anak.
Sejauh ini, lebih dari 25.000 ibu dan anak telah menghadiri kelas tersebut.
Program lainnya diantaranya adalah Proyek Merapi, Duta 1.000 Pelangi, dan Bantuan Kemanusiaan Gempa Palu-Sigi dan Donggala.
Program lainnya diantaranya adalah Proyek Merapi, Duta 1.000 Pelangi, dan Bantuan Kemanusiaan Gempa Palu-Sigi dan Donggala.
Karyawan Danone Indonesia
Danone juga memberikan dukungan terhadap ASI Ekslusif, sehingga memberikan cuti melahirkan selama 6 bulan bagi karyawan perempuan, dan 10 hari kepada suami yang istrinya melahirkan.
Pengembangan Produk
Danone sedang melakukan transisi menuju circular economy dan memiliki tujuan pada tahun 2025 Danone dapat mewujudkan 100% produk penggunaan kemasan dari bahan yang bisa didaur ulang.
Hingga saat ini, perkembangan yang Danone lakukan adalah:
1. Bahan kemasan untuk semua produk dapat didaur ulang 100%
2. Kotak lipat dapat didaur ulang 100%
3. Bahan kaleng dapat didaur ulang 100%
4. Aluminium foil masih digunakan, sementara pengganti yang sesuai masih dicari
5. Logo daur ulang di setiap kemasan
6. Logo guna ulang di setiap kemasan, kecuali aluminium foil
Kontrol Emisi dan Konsumsi Energi
Danone menyadari bahwa proses produksi akan berpotensi mengahasilkan emisi ke lingkungan sekitar.
Maka dari itu, Danone berusaha mengurangi emisi dan penggunaan energi, yaitu dengan cara melakukan audit energi, optimasi blow down pada boiler, mengatasi kebocoran udara yang terkompresi dan mengganti Strean Tap yang sudah bocor, penggunaan lampur LED di lingkungan pabrik dan sebagainya.
Selama ini, hasil pengukuran kualitas emisi udara selalu berada jauh dibawah batas yang ditentukan oleh pemerintah.
Pengelolaan Air dan Limbah
Pada tahun 2018, Danone berusaha mengurangi konsumsi sebesar 3% sebagai hasil komitmen dalam menjaga dan mengahargai pentingnya air.
Upaya yang dilakukan adalah memasang mesin kompresor resirkulasi air di setiap unit produksi, penggunaan air hujan, optimalisasi CIP, dan berbagai inisiatif dalam menggunakan air kembali.
Untuk limbah produksi, ada dua titik akhir pembuangan yakni Sungai Gadjah Wong dan Sungai Deleran.
Sebagai bentuk tanggung jawab Danone, Danone melakukan pengolahan limbah dengan cara aerob dan anaerob pada instalasi pengolahan air limbah.
Air limbah secara berkala diaudit bahwa kualitasnya telah sesuai standar kualitas yang ada sebelum dialirkan ke sungai.
Pada tahun 2018, kualitas air limbah masih aman dan jauh dari ambang batas yang ditetapkan.
Pengembangan Produk
Danone sedang melakukan transisi menuju circular economy dan memiliki tujuan pada tahun 2025 Danone dapat mewujudkan 100% produk penggunaan kemasan dari bahan yang bisa didaur ulang.
Hingga saat ini, perkembangan yang Danone lakukan adalah:
1. Bahan kemasan untuk semua produk dapat didaur ulang 100%
2. Kotak lipat dapat didaur ulang 100%
3. Bahan kaleng dapat didaur ulang 100%
4. Aluminium foil masih digunakan, sementara pengganti yang sesuai masih dicari
5. Logo daur ulang di setiap kemasan
6. Logo guna ulang di setiap kemasan, kecuali aluminium foil
Kontrol Emisi dan Konsumsi Energi
Danone menyadari bahwa proses produksi akan berpotensi mengahasilkan emisi ke lingkungan sekitar.
Maka dari itu, Danone berusaha mengurangi emisi dan penggunaan energi, yaitu dengan cara melakukan audit energi, optimasi blow down pada boiler, mengatasi kebocoran udara yang terkompresi dan mengganti Strean Tap yang sudah bocor, penggunaan lampur LED di lingkungan pabrik dan sebagainya.
Selama ini, hasil pengukuran kualitas emisi udara selalu berada jauh dibawah batas yang ditentukan oleh pemerintah.
Pengelolaan Air dan Limbah
Pada tahun 2018, Danone berusaha mengurangi konsumsi sebesar 3% sebagai hasil komitmen dalam menjaga dan mengahargai pentingnya air.
Upaya yang dilakukan adalah memasang mesin kompresor resirkulasi air di setiap unit produksi, penggunaan air hujan, optimalisasi CIP, dan berbagai inisiatif dalam menggunakan air kembali.
Untuk limbah produksi, ada dua titik akhir pembuangan yakni Sungai Gadjah Wong dan Sungai Deleran.
Sebagai bentuk tanggung jawab Danone, Danone melakukan pengolahan limbah dengan cara aerob dan anaerob pada instalasi pengolahan air limbah.
Air limbah secara berkala diaudit bahwa kualitasnya telah sesuai standar kualitas yang ada sebelum dialirkan ke sungai.
Pada tahun 2018, kualitas air limbah masih aman dan jauh dari ambang batas yang ditetapkan.
***
Wah, kalau saya jelaskan semuanya, masih banyak sekali program berkelanjutan yang telah dibuat oleh Danone.
Ini dia Laporan Keberlanjutan Danone Indonesia |
Jika ingin mengunduh dan mengetahui lebih jauh apa saja program berkelanjutan Danone, bisa membuka website
https://www.sarihusada.co.id/Tentang-Kami
atau https://nutricia.co.id/tentang-kami/
Telah banyak yang dilakukan oleh Danone sebagai bentuk tanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan. Semoga Danone kedepannya makin bisa berkolaborasi dengan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan terutama anak Indonesia yaa.
Mom Blogger dari Komunitas Mombassador SGM Eksplor |
Saya sebagai masyarakat dan juga konsumen, sangat mengapresiasi Laporan Keberlanjutan yang diluncurkan oleh Danone Indonesia. Semoga semangat "One Planet, One Health" Danone menjadi semangat untuk kebaikan kita bersama.
Ada yang pernah berkolaborasi bersama Danone pada program kesehatan atau sosial?
Share yuk!