Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Mombassador SGM Eksplor. Show all posts

Wujudkan Transparansi dan Komunikasi Kepada Masyarakat Mengenai Dampak Sosial dan Lingkungan, Danone Meluncurkan Laporan Keberlanjutan


Assalamu'alaikum, apa kabar hari ini Buibuk? Bahagia-kah? atau penuh drama? 

Hehehe, biasa lah ya, Buibuk suka banyak drama-nya emang. Apalagi kalau sudah banyak to do list yang berantakan, hmmmm, langsung deh berasap ini kepala.

Bicara soal drama, pernah kah Buibuk merasa GEGANA (Gelisah, Galau, Merana) ketika membeli sebuah produk makanan atau minuman.

Dalam hati muncul pertanyaan. Produk ini sebenernya bagus gak sih? Soalnya banyak yang bilang produk ini banyak kandungan gula-nya, pengawetnya, dll.

Atau muncul juga pertanyaan, ini pabriknya ramah lingkungan gak sih? Produk mereka ini kemasan plastiknya gimana? Bisa didaur ulang atau malah bikin sampah lingkungan makin numpuk?

Saya sendiri, sebagai Ibu dan tentunya konsumen berbagai produk penyokong kehidupan saya sehari-hari bersama keluarga, sering bertanya-tanya seperti itu. Apalagi makin kesini, gaya hidup sehat, ramah lingkungan, go green, bijak berplastik makin hidup.



Alhamdulillah, Rabu, 12 Februari 2020 kemarin, bertempat di Pabrik Danone Plant Citeureup, saya bersama Mom Blogger dari Komunitas Mombassador SGM Eksplor, melakukan kunjungan ke Pabrik Danone.

Tujuan kunjungannya sendiri adalah untuk menghadiri peluncuran Laporan Keberlanjutan atau Sustainibility Report Danone Indonesia.

Sebelumnya, biar lebih paham, apa sih Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report itu?

Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report menurut Maria Dian Nurani, Konsultan CSR dan Sustainability Management adalah salah satu bentuk laporan yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mengungkapkan atau mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik perusahaan secara akuntabel.

Connie Ang, Presiden Direktur Danone Specialized Nutrition Indonesia meluncurkan Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report Danone Indonesia

Jadi, intinya, Laporan Keberlanjutan ini adalah sebuah laporan yang ditujukan kepada publik, agar publik mengetahui apa saja yang sudah perusahaan lakukan, terutama mengenai dampak lingkungan dan sosial dari perusahaan tersebut.

Laporan Keberlanjutan Danone SN ini merupakan Laporan Kinerja periode 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2018. Danone sendiri berkomitmen akan menerbitkan Laporan Keberlanjutan ini 2 tahun sekali.

Connie Ang, Presiden Direktur Danone Specialized Nutrition Indonesia, mengatakan bahwa fokus Danone Indonesia adalah kepada peningkatan kesehatan ibu dan anak Indonesia. Danone tidak ingin ada anak Indonesia yang tertinggal karena hanya kurangnya asupan makanan yang bergizi.

Danone mendukung perkembangan anak yang sehat melalui pendekatan ilmiah, yang menjadi keahlian Danone sejak berdiri.

Danone berkomitmen untuk menjalankan aktivitas perusahaan dengan menerapkan berbagai aspek berkelanjutan serta menjalankan bisnis yang sejalan dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Menurut Bapak Karyanto Wibowo, Sustainability Director Danone Indonesia, Laporan Keberlanjutan Danone ini mencakup 6 Pilar Utama dan disusun mengikuti Pedoman Standar Pelaporan Keberlanjutan (GRI) dengan menampilkan struktur modular yang saling terkait dan mewakili praktik terbaik dalam pelaporan berbagai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.

6 Pilar Utama tersebut terdiri atas:

1. Riset dan Inovasi
2. Lingkungan
3. Pemberdayaan Komunitas
4. Kepatuhan
5. Kualitas
6. Karyawan

Danone menginisiasi berbagai program mengacu pada 6 pilar di atas, sesuai dengan misi dari Danone sendiri yakni "One Planet, One Health" 

Connie Ang, Presiden Direktur Danone SN Indonesia mengatakan bahwa, "Kami percaya pada falsafah, apa yang kita ambil dari Bumi, maka harus kita kembalikan kembali ke Bumi. Bumi adalah tempat hidup yang harus kita jaga bersama-sama."

Program Danone SN Indonesia sebagai Wujud Nyata Kontribusi Positif Danone kepada Masyarakat

Bersama anak-anak PAUD Cerdas

Saat Factory Visit ke Pabrik Danone Citeureup kemarin, sebelumnya, Tim Media dan Blogger diajak untuk mengunjungi salah satu PAUD Binaan Danone yaitu PAUD Cerdas.


Pembinaan PAUD ini tentunya sebagai sarana edukasi, terutama bagi anak usia dini, para guru, juga para orang tua mengenai kesehatan dan gizi, juga pentingnya nutrisi agar anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas.

Makan makanan sesuai panduan Isi Piringku

Di PAUD ini, anak-anak diajarkan dan diberikan pembiasaan sejak dini tentang pola hidup sehat sehingga diharapkan hingga mereka dewasa, mereka sudah mengenal dan terbiasa dengan pola hidup yang sehat.



Anak-anak diajarkan pentingnya cuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas menggunakan sabun, serta pemberian pengetahuan tentang "Isi Piringku" agar anak lebih mengetahui makanan apa saja yang wajib mereka konsumsi setiap hari.

Penyerahan kenang-kenangan untuk PAUD Cerdas binaan Danone Indonesia

Duh, senangnya yaa sekolah di PAUD Cerdas ini, anak-anak jadi terbiasa hidup sehat sejak dini.

Jangan lupa diterapkan juga ya di rumah, Buibuk.

Program Danone lainnya adalah:

1. Edukasi Masyarakat tentang Gizi dan  program Kesehatan

Melalui sosialisi Piringku, Rumah Bunda Sehat, Warung Anak Sehat, dan Program Pencegahan Stunting.

Program Pencegahan Stunting dilakukan dengan bekerja sama dengan Pemerintah untuk melakukan penyuluhan mengenai pentingnya pencegahan stunting pada anak.

Danonen bekerja sama dengan Pemerintah/Kementrian Kesehatan, IDAI, Kemendesa, PemKab, BAPPEDA, IBI, dan PPNI.

Setelah melakukan penyuluhan kepada tenaga kesehatan, kemudian dilakukan pendataan dan screening bayi dan balita untuk dilakukan perhitungan dan penyiapan kebutuhan intervensi. 

Setelah itu, dilakukan intervensi gizi, pemantauan, kunjungan ke rumah, kontrol perkembangan setiap 2 minggu, kemudian evaluasi dan pelaporan.

Sosialisasi Isi Piringku

Isi Piringku adalah program pendidikan yang bertujuan untuk mengurangi stunting di Indonesia dengan mempromosikan konsumsi makanan sehat.



Karena menurut penelitian, anak Indonesia masih terancam oleh kondisi stunting atau gagal tumbuh ini.

Danone bekerja sama dengan Fakultas Ekologi Manusia IPB bekerja sama untuk mensosialisasikan program isi piringku.

Dr.Ir. Dwi Hastuti, M.Sc

Dr.Ir.Dwi Hastuti, M.Sc, Kepala Divisi Perkembangan Anak, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB, mengatakan, "Kami dari FEMA IPB sangat senang dapat ikut berkolaborasi dalam program-program berkelanjutan, khususnya program edukasi nutrisi yang dilakukan Danone SN dalam upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah program Isi Piringku."

Pada tahun 2017-2018, lebih dari 700 guru, 7.000 ibu, dan 7.000 anak berpartisipasi dalam program ini. Danone berharap di tahun 2020 ini dapat menjangkau 5,7 juta anak berusia 4-6 tahun.

Warung Anak Sehat

Sebagai upaya mengatasi permasalahan gizi anak Indonesia, bisa dimulai dengan mengubah pola jajan yang lebih sehat, yaitu dengan mengonsumsi jajanan sehat di sekolah.

Anak Indonesia sehat dan cerdas berawal dari gizi yang baik

Warung Anak Sehat atau WAS ini merupakan program pendampingan kepada sekolah untuk mewujudkan anak Indonesia sehat yang dimulai dari sekolah.

Di tahun 2017, program WAS menjangkau 350 sekolah dasar di empat kota besar di Indonesia yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon.

Pada tahun 2018, Danone telah memberdayakan sebanyak 350 wanita di 446 sekolah dan melatih 27.861 anak, 6.122 ibu, 313 guru, dan 350 IWAS atau Ibu Warung Anak Sehat. Hasilnya, 72% IWAS memiliki peningkatan pendapatan lebih dari 50%.

2. Pemberdayaan Sosial Ekonomi

Rumah Tempe

Danone mendirikan Rumah Tempe yaitu program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan di Desa Gendeng, Prambanan, Klaten melalui implementasi program Rumah Srikandi Gendeng di Desa Kemudo Klaten.

Usaha ini dipilih karena tempe adalah pangan lokal bergizi tinggi. Danone memberikan pelatihan dan pendampingan pada usaha lokal ini.

Saat ini, Rumah Tempe berhasil memproduksi 6.000 pak dengan omset Rp. 15.000.000,-


Rumah Srikandi

Yakni program pengembangan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi, lingkungan, serta keuangan mikro.

Kegiatannya bervariasi, dari plot pertanian demo, pinjaman koperasi, program pengayaan sekolah, bahkan kewirausahaan. Hingga tahun 2018, ada 6 proyek Rumah Srikandi yang aktif berjalan di Jawa Tengah.

3. Pendidikan

Taman Pintar

Taman Pintar berlokasi di Yogyakarta yang dikembangkan sebagai sarana edukasi dan rekreasi.

Di taman ini, dilakukan atraksi untuk hiburan, kelas edukasi untuk para ibu tentang pentingnya gizi dan nutrisi serta mengenai parenting, serta terdapat beragam permainan untuk mengasah psikologis anak.

Sejauh ini, lebih dari 25.000 ibu dan anak telah menghadiri kelas tersebut.

Program lainnya diantaranya adalah Proyek Merapi, Duta 1.000 Pelangi, dan Bantuan Kemanusiaan Gempa Palu-Sigi dan Donggala.

Karyawan Danone Indonesia

Danone juga memberikan dukungan terhadap ASI Ekslusif, sehingga memberikan cuti melahirkan selama 6 bulan bagi karyawan perempuan, dan 10 hari kepada suami yang istrinya melahirkan.
Pengembangan Produk

Danone sedang melakukan transisi menuju circular economy dan memiliki tujuan pada tahun 2025 Danone dapat mewujudkan 100% produk penggunaan kemasan dari bahan yang bisa didaur ulang.

Hingga saat ini, perkembangan yang Danone lakukan adalah:

1. Bahan kemasan untuk semua produk dapat didaur ulang 100%

2. Kotak lipat dapat didaur ulang 100%

3. Bahan kaleng dapat didaur ulang 100% 

4. Aluminium foil masih digunakan, sementara pengganti yang sesuai masih dicari

5. Logo daur ulang di setiap kemasan


6. Logo guna ulang di setiap kemasan, kecuali aluminium foil

Kontrol Emisi dan Konsumsi Energi

Danone menyadari bahwa proses produksi akan berpotensi mengahasilkan emisi ke lingkungan sekitar. 

Maka dari itu, Danone berusaha mengurangi emisi dan penggunaan energi, yaitu dengan cara melakukan audit energi, optimasi blow down pada boiler, mengatasi kebocoran udara yang terkompresi dan mengganti Strean Tap yang sudah bocor, penggunaan lampur LED di lingkungan pabrik dan sebagainya.

Selama ini, hasil pengukuran kualitas emisi udara selalu berada jauh dibawah batas yang ditentukan oleh pemerintah.


Pengelolaan Air dan Limbah

Pada tahun 2018, Danone berusaha mengurangi konsumsi sebesar 3% sebagai hasil komitmen dalam menjaga dan mengahargai pentingnya air.

Upaya yang dilakukan adalah memasang mesin kompresor resirkulasi air di setiap unit produksi, penggunaan air hujan, optimalisasi CIP, dan berbagai inisiatif dalam menggunakan air kembali.

Untuk limbah produksi, ada dua titik akhir pembuangan yakni Sungai Gadjah Wong dan Sungai Deleran.

Sebagai bentuk tanggung jawab Danone, Danone melakukan pengolahan limbah dengan cara aerob dan anaerob pada instalasi pengolahan air limbah.

Air limbah secara berkala diaudit bahwa kualitasnya telah sesuai standar kualitas yang ada sebelum dialirkan ke sungai.


Pada tahun 2018, kualitas air limbah masih aman dan jauh dari ambang batas yang ditetapkan.


***

Wah, kalau saya jelaskan semuanya, masih banyak sekali program berkelanjutan yang telah dibuat oleh Danone.

Ini dia Laporan Keberlanjutan Danone Indonesia

Jika ingin mengunduh dan mengetahui lebih jauh apa saja program berkelanjutan Danone, bisa membuka website 

https://www.sarihusada.co.id/Tentang-Kami
atau https://nutricia.co.id/tentang-kami/


Telah banyak yang dilakukan oleh Danone sebagai bentuk tanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan. Semoga Danone kedepannya makin bisa berkolaborasi dengan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan terutama anak Indonesia yaa.

Mom Blogger dari Komunitas Mombassador SGM Eksplor

Saya sebagai masyarakat dan juga konsumen, sangat mengapresiasi Laporan Keberlanjutan yang diluncurkan oleh Danone Indonesia. Semoga semangat "One Planet, One Health" Danone menjadi semangat untuk kebaikan kita bersama.

Ada yang pernah berkolaborasi bersama Danone pada program kesehatan atau sosial? 

Share yuk!




Lahirnya Generasi Maju, Berawal dari Peran Ibu


"Banyak dari kita yang disiapkan untuk menjadi ahli, tapi tidak disiapkan untuk menjadi orang tua" Elly Risman, Psikolog.

Peran orang tua, khususnya Ibu, bagi pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dinafikan lagi. Banyak cerita yang saya dapatkan, ketidakhadiran peran ibu, amat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Sebut saja Mawar, ia ditinggal pergi oleh ibunya begitu saja ketika kecil, ayahnya seorang tukang ojeg, dan ia memiliki satu orang kakak laki-laki berusia sekolah.

Setiap hari, karena setiap hari ayahnya sibuk mencari nafkah, Mawar tak terurus dengan baik. Hampir setiap hari, ia makan dengan lauk mie instan saja.

Hingga suatu hari, Mawar terlihat sakit dan makin kurus, dan ternyata dokter memvonisnya menderita gizi buruk.

Hal itu tentu menggegerkan warga di desanya, karena baru pertama ada kejadian seperti ini. Akhirnya, para tetangga dan warga sekitar bahu membahu merawat Mawar yang menderita gizi buruk, hingga akhirnya Mawar kembali sembuh seperti sedia kala, walau membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena Mawar memiliki berat badan yang sangat kurang sehingga anggota tubuhnya pun tidak bisa digerakkan/lumpuh.

Lain Mawar, lain Melati.

Melati adalah seorang anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya (meninggal dunia) sejak kecil. 

Karena orang tuanya meninggal, ia dirawat oleh neneknya sendirian. Hingga ia tumbuh dewasa dan menikah dengan seorang laki-laki.

Namun, ternyata, ditengah perjalanan rumah tangganya, suaminya kerap mengeluhkan bahwa Melati kurang bisa berkomunikasi dengan orang tua suami, sehingga banyak sekali terjadi kesalahpahaman antara ia dan ibu mertuanya.

Melati nampak kurang luwes berkomunikasi dengan sosok orang tua barunya (Mertua) karena memang kurang mendapatkan roles model orang tua di kehidupannya, dan kurangnya mendapatkan cerminan sosok Ibu, karena memang sudah ditinggalkan sang ibu semenjak kecil.

Cerita tentang Mawar dan Melati ini bukan untuk membuka aib, atau menjudge bahwa Melati bukanlah menantu yang baik.

Kisah ini semata untuk kita gali hikmahnya, bahwa peran seorang ibu benar-benar vital dalam kehidupan seseorang. Bahkan hingga ia tumbuh dewasa.

Kadang, kita sendiri yang tidak menyadari bahwa ketidakhadiran sosok seorang ibu, bisa berdampak signifikan bagi kehidupan seseorang.

Bahkan Saya sendiri, kerapkali menyepelekan kehadiran sosok Ibu di dalam hidup Saya, padahal ibu lah yang semenjak Saya lahir mengorbankan tenaga, waktu, pikiran, uang, dan segalanya untuk saya. Hiks.

Bagaimana Menjadi Seorang Ibu yang Baik?


Pertanyaan ini tentunya menjadi pertanyaan yang sangat mendasar bagi saya, bagi kita, seorang ibu. Bagaimana caranya menjadi ibu yang baik?

Apakah dengan menyekolahkan anak di sekolah paling mahal? Memberikan mainan mahal? atau mengajak liburan ke luar negeri? atau seperti apa sih?

Menurut Firesta Farizal M.Psi,  psikolog anak dan keluarga, pada saat sesi talkshow perayaan Hari Ibu bersama SGM Eksplor, Jum'at 20 Desember 2019 kemarin mengatakan bahwa seorang ibu adalah care giver pertama bagi anaknya.

Sehingga, Ibu sangat berperan dalam kehidupan sang anak dalam hal sekecil apapun.

Misalkan, ketika anak sakit. Orang yang pertama memberikan perawatan adalah ibunya. Atau ketika anak terjatuh, hingga menangis, Ibu lah orang yang pertama kali menolong, mengusap-usap dan mengobati lukanya, hingga membujuk anak agar tidak menangis lagi.

Sehingga, peran ibu sangat bisa dirasakan jika anak dan ibu saling terkoneksi dengan baik. Apapun suasananya, apapun keadaannya, ibu adalah orang yang pertama kali dibutuhkan oleh sang anak.


Kedua, Ibu adalah sosok yang paling berpengaruh atau mempengaruhi kepribadian sang anak. Untuk itu, ada baiknya, seorang Ibu berhati-hati dalam berucap. Katakan hal yang positif saja, jangan sampai menyampaikan atau melakukan hal negatif kepada anak.

Sebisa mungkin, input yang didapatkan oleh anak sehari-hari adalah input yang positif. Karena sekecil apapun input yang diterima oleh anak, maka akan memiliki dampak, bahkan hingga ia dewasa.

Ketiga, menjaga kualitas interaksi. Nah, ini merupakan jawaban "Bagaimana menjadi Ibu yang baik?"

Memberikan yang terbaik untuk anak bukan berarti memberikan sesuatu yang selalu mahal, selalu mewah dan kekinian.

Puzzle dari stik es krim yang bisa dibuat sendiri di rumah

Memberikan yang terbaik untuk anak adalah memberikan kualitas waktu, kualitas interaksi kita bersama anak. 

Mainan dengan harga mahal, tidak akan bermakna apa-apa, jika hanya dimainkan anak seorang diri. Mungkin ada dampaknya, tetapi tidak banyak.

Berbeda dengan mainan sederhana (bahkan bisa membuat sendiri) Jika dimainkan bersama, ada interaksi dengan anak, Ibu terlibat dalam permainan, Ibu ikut memberikan stimulasi, justru itu lah yang terbaik.

Memberikan waktu kita, perhatian kita, kualitas diri kita, full 100% untuk anak. Ibu benar-benar hadir dalam berkegiatan dengan anak.

Jangan sampai, raga kita ada bersama anak, tetapi pikiran kita ada di media sosial, di gadget, dsb.

*Ini juga jadi PR tersendiri buat saya, supaya makin fokus ketika berinteraksi dengan anak-anak di rumah.

Keempat, jadilah Ibu yang bahagia

Terima kasih SGM Eksplor atas hadiah dan apresiasinya di Hari Ibu


Ternyata, menjadi Ibu yang bahagia, lebih penting dibandingkan sekedar menjadi ibu yang baik.

Ketika kita punya banyak "goals" untuk berperan menjadi Ibu yang baik, jangan lupa bahwa sebagai ibu kita pun memiliki hak untuk menjadi seorang individu yang bahagia.

Menjadi ibu yang bahagia tentunya akan relatif bagi setiap orang.

Ada yang bahagia jika bisa memiliki me time sendiri. Ada yang bahagia jika bisa istirahat dengan cukup. Ada yang bahagia jika membeli barang-barang favoritnya, dan lainnya.

Jadi, jangan sampai salah kaprah, bahwa untuk jadi Ibu yang baik kita harus berkorban mati-matian untuk anak, tetapi mengesampingkan kebutuhan psikologis kita sebagai ibu. Terutama kebutuhan untuk berbahagia. Karena pada dasarnya Happy Mom will raise Happy Kids, right?

Menyiapkan Gizi dan Nutrisi Terbaik


Pertanyaan mendasar kembali muncul ke permukaan, apakah gizi yang baik itu harus mahal? 

Jawabannya pun relatif sebenernya.

Tapiiii, menurut saya pribadi, ibu sekarang adalah ibu yang sangat smart dan cenderung kreatif.



Ibu zaman sekarang lebih banyak memiliki referensi untuk membuat hidangan kaya akan nutrisi dan gizi sesuai pedoman isi piringku, tanpa mengeluarkan budget yang berlebihan.

Banyak sekali menu makanan sehat dan bergizi tapi murah meriah yang bisa diakses via youtube, instagram, facebook, pokoknya asal ada kemauan, pasti bisa deh.

Beda ya sama Ibu zaman dulu yang harus beli majalah atau buku resep masakan untuk mengelola berbagai jenis makanan bergizi untuk keluarga.


Melengkapi Gizi Si Kecil dengan Segelas Susu Setiap Hari



Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwasanya peran ibu adalah untuk mendampingi, menstimulasi, dan juga memberikan nutrisi serta gizi seimbang dalam menu makanan keluarga khususnya untuk anak.

Karena peran ibu ini sangat penting untuk mencetak Generasi Maju untuk Indonesia Maju di masa depan.

Saya sendiri selalu mencoba memberdayakan diri untuk membuat menu bergizi di rumah, dengan segala keterbatasan yang saya miliki, guna mendukung anak-anak agar menjadi Generasi Maju.

Susu pertumbuhan juga saya berikan agar nutrisi mereka terlengkapi. Terutama Minyak Ikan dan Omega 3 & 6 yang sangat penting untuk dikonsumsi anak-anak.

Dan saya mempercayakan susu SGM Eksplor untuk melengkapi gizi anak-anak di rumah agar potensi prestasi mereka semakin terasah.


Ibu, Lahirnya Generasi Maju, Berawal dari Peran Ibu


Di moment hari Ibu ini tentunya saya sangat berharap Ibu Indonesia makin cerdas, makin berkualitas, makin bahagia tentunya.

Karena seperti yang kita ketahui, perempuan adalah laksana tiangnya negara, jika rusak perempuannya, makan runtuhlah negara tersebut.


Begitupun seorang Ibu, jika peran ibu semakin kuat, semakin baik, saya percaya, Indonesia akan menjadi Indonesia Maju karena Ibu-ibu hebat ini akan melahirkan keluarga yang hebat, dengan anak-anak yang cerdas, hebat, berkarakter baik, dan insya alloh bisa menjadi Generasi Maju di masa yang akan datang.

Bagaimana peran ibu terutama di zaman sekarang? Apa pendapat kamu? Yuk sharing di kolom komentar.

11 Untold Story dibalik Mombassador SGM Eksplor Batch 5. Dari Hotel AADC Sampai Sekar Kedaton yang Bikin Merinding

cerita mombassador sgm eksplor batch 5


Asli, sebenrnya saya kehabisan ide buat nulis pengalaman ikut acaranya Sari Husada pada tanggal 24-26 Agustus 2017 di kota gudeg Yogyakarta kemarin, yaitu Mombassador SGM Eksplor Batch 5. 

Soalnya, temen-temen blogger yang lain udah lengkap banget lah nulis tentang cerita Mombassador SGM Batch 5 kemarin. Jadi, kepoin aja blog mentemen yaks. 

**tolong aku kehabisan ide**

Abisan kupikir, acara Mombassador itu ajang refreshing banget buat nambah pengalaman dan ilmu, jadi kujarang pegang HP di sana, fokusss banget buat nikmatin kegiatan, dan ingin membebaskan diri dari hingar bingar "liputan" dan "live report" acara.

Mwahaha, blogger yang suka dateng event pasti you know me so well.


Makanya, saya gak terlalu banyak punya catatan dan dokumentasi pribadi, maapkan. 

Tapi, sungguh, walau diriku agak malas menyentuh gadget di acara kemarin, justru di situlah saya sedang bener-bener menikmati acara dan perjalanan ke Jogja 3 hari 2 malam itu.

And whaaattt, saya beneran bersyukur dan berterima kasih kepada Sari Husada dan SGM Eksplor for the chance dan keseruan acara Mombassador SGM Eksplor kemarin. 

Gak bisa dilupain, dan berkesan syekali. You're awesome team, Sari Husada!

Daripada bingung mau nulis apaan, yaudin saya nulis apa yang saya rasain dan saya pikirin kemarin aja yaks. Dari pada baper liat berita nikahannya neng Raisa dan 500 gram emasnya, wkwkwk.

Apaan sih. Ini dia 11 untold story versi saya tentang acara Mombassador Batch 5 kemarin.


1. Sebuah Keberuntungan

Sebenernya saya udah gak terlalu berharap ikut acara ini awalnya. Kenapa? Karena pas wawancara by phone oleh pihak Sari Husada, Aldebaran lagi ngadat karena emaknya gak boleh angkat telepon.


cerita mombassador sgm eksplor batch 5


Saya udah gak konsen dengan pertanyaan wawancara dari pihak Sari Husada, jawabannya juga mlatat mletet kemana-mana, jadi saat itu saya udah gak berharap bisa ikut acara Mombassador SGM Batch 5 ke Yogyakarta.

Apalagi waktu tahu ada beberapa temen yang udah dikonfirmasi terpilih menjadi Mombassador SGM Eksplor. Huuhuu makin ciut aja deh, gak yakin banget bisa terpilih.

Tapi ternyata, Alhamdulillah akhirnya ditelepon dan dinyatakan terpilih jadi Mombassador SGM Eksplor. Wah, kebayang deh waktu itu perasaan jadi nano-nano gak karuan. Untung aja gak pingsan sambil gendong Aldebaran.



2. Pertama Kalinya Naik Pesawat Terbang


cerita mombassador sgm eksplor batch 5

Ketawain aja ketawain! 

hahaha. 

Iya, selama 27 tahun berpijak di planet bumi, waktu ke Yogya ini lah pertama kalinya saya naik pesawat terbang. Pengalaman yang gak terlupakan lah pokoknya.


cerita mombassador sgm eksplor batch 5


Dan ditambah lagi perjalanan pertama kali naik pesawat itu saya rasain secara FREE karena hobi saya ngeblog dan bermedia sosial. 

Boleh dong pasang hestek #BerkahNgeblog dulu, eeeeaaaa.

Waktu pertama kali di kasih e-ticket dari Citilink, aduh rasanya berbunga-bunga. Siap-siap mantengin anak kecil yang bakal dadah-dadah ke udara sambil teriak, 


"Kapal minta duiitttttt."


Haha, itu mah masa kecil gue banget, enggg ampe sekarang juga sih sebenernya. 


3. Lovely Yogyakarta 


Selain pertama kali naik pesawat terbang, ini pun kali pertama saya ke Yogyakarta loh. 


cerita mombassador sgm eksplor batch 5

Boleh deh ketawa sekali lagi. SILAKAN SILAKAN.

Sampe Mbak Alia Fathiyah bilang, "Hah? Sumpeh loh belum pernah ke Jogja?"

"Iye, sumpeh deh gue." jawab saya sambil ketawa-ketawa. Emang iya sih, ini pertama kalinya. 


cerita mombassador sgm eksplor batch 5
Lovely Jogja


Dulu tuh pernah punya impian pengen bekpekeran ke Jogja sama Abbiy, tapi keburu hamil dan punya anak, haaa kandas sudah harapan menapaki kota impian itu. 

Namun ternyata Alloh itu Maha Mendengar do'a hambaNya ini. Maka dari itu saya beneran amaze banget pas tau bakal berangkat ke Yogyakarta (haratis pula).

Dan ternyata Yogya kota yang nyenengin banget, orang-orangnya ramah sekali. 

Luv!

Baca juga: Tentang Keramahan



Dan mulai saat ini, saya gak akan pernah bermain-main dengan do'a dan percaya penuh bahwa Alloh itu Maha Penyayang. 

'Ud'unii astajib lakum, barang siapa yang berdo'a padaKu maka akan Kuperkenankan bagimu.

*sujud syukur*


4. Mombassador=Sales?

Sebenernya ini juga yang jadi pikiran, apalagi ditambah 'paradigma' publik bahwa Mombassador ini akhirnya akan diminta mempromosikan produk-produk SGM Eksplor.


cerita mombassador sgm eksplor batch 5

Hmmm, gak juga.

Walau pun memang yang menyelenggarakan adalah pihak SGM Eksplor atau Sari Husada, pada perjalanan ke Yogya kemarin saya gak merasa 'dijejali' promosi seputar SGM Eksplor. 


cerita mombassador sgm eksplor batch 5
Klik untuk memperbesar gambar
Klik untuk memperbesar gambar

Ada memang sesi memperkenalkan produk SGM Eksplor, tapi itu pun ketika berkunjung ke pabrik Sari Husada di Klaten. Pihak Sari Husada sekedar menjelaskan proses pembuatan susu SGM Eksplor dan selanjutnya kita semua diajak keliling pabrik Sari Husada yang ruar biasa rapi, bersih, dan nyaman.



Alhamdulillah jadi kelompok pemenang saat fun games.

Sebagian besar acaranya beneran fun. Kita ikutan fun games, social media challenge, dan saya sendiri ikutan kuis berpacu dalam melodi waktu gala dinner. 

wkwkwkwk. 

Ampun deh kalau inget kuis itu, bikin sakit perutttt.


5. Pabrik Terbesar di Asia Tenggara


Klik untuk memperbesar gambar
Salah satu bagian pabrik Sari Husada di Klaten 

Lanjut ngomongin pabriknya Sari Husada yang ada di daerah Klaten, Jawa Tengah.   

Ternyata pabrik Sari Husada ini merupakan pabrik terbesar di Asia Tenggara. Memang benar, waktu saya masuk ke kawasan pabrik, yang saya lihat di awal bukan pabrik besar mentereng, tapi hamparan ladang jagung dan perkebunan lainnya.

Lahan perkebunan cukup luas, dan konon katanya 'dihidupi' oleh limbah pabrik yang sudah diolah sedemikian rupa supaya aman bagi lingkungan dan menjadi pupuk bagi ladang disekitarnya.

Two thumbs up!

Pabrik Sari Husada juga sudah menggunakan peralatan canggih yang berteknologi tinggi untuk memproduksi susu SGM Eksplor. Selain itu, untuk yang khawatir bahwa makanan/minuman buatan pabrik itu berbahaya karena mengandung zat kimia, tenang aja ya. 

Sari Husada sudah memiliki standar khusus yang mengacu pada peraturan pemerintah soal keamanan pangan. Penambahan zat kimia, atau pun proses-proses yang dilakukan dalam pembuatan susu SGM Eksplor, sudah mentaati aturan keamanan dan perundangan yang berlaku di negara kita ini.


6. SGM = Susu Gula Murah


cerita mombassador SGM eksplor batch 5
Para Mombassador sedang mendengarkan penjelasan dari Sari Husada terkait produksi susu SGM Eksplor

Hayooo, siapa yang suka bikin SGM jadi singkatan-singkatan yang unik-unik?

SGM= Susu Gula Manis
SGM= Susu Gula Murah
SGM= Susu Generasi Maju

Apa lagi hayoooo.

Nah, bicara soal murah, SGM ini memang jadi bahan perbincangan di dunia emak-emak. Bahkan beneran pernah ada yang ngechat saya pribadi dan nanya:

"SGM kok murah sih? Beneran bagus gak kualitasnya? Jadi ragu gimana gitu."

Hihihi.

Susu SGM Eksplor ini emang kalau dibandingin dengan harga susu lain di rak mini market emang yang paling miring harganya.

Tapi walau pun murah, bukan berarti SGM ini murahan alias abal-abal. Saya sudah liat sendiri pabriknya dan bikin geleng-geleng kepala karena takjub.

SGM punya harga yang merakyat karena berpegang teguh pada prinsip Nutrisi Untuk Bangsa. 

SGM ingin semua anak Indonesia bisa memperoleh gizi yang baik setiap harinya melalui segelas susu. Maka dari itu, SGM dibandrol dengan harga yang sangat merakyat dan pas di kantong kita semua.

Agar semua anak Indonesia, bisa mendapatkan nutrisi yang baik untuk masa pertumbuhannya.

Satu lagi, sesuai dengan disclosure di blog ini juga ya. SGM juga MENDUKUNG PEMBERIAN ASI. Susu formula untuk bayi diperbolehkan di konsumsi asalkan mendapatkan  SARAN DARI TENAGA MEDIS.

Baik itu bagi bayi yang mengalami kekurangan berat badan pada saat lahir, bayi dengan resiko alergi, dan lain sebagainya. 



7. Bukan Sekedar Komunitas


cerita mombassador SGM eksplor batch 5
Bunda-bunda dari seluruh wilayah di Indonesia

Mombassador SGM Eksplor ini diharapkan menjadi komunitas yang positif untuk membagikan pengetahuan seputar nutrisi, gizi, tumbuh kembang anak, dan menjadi wadah bagi ibu untuk saling berbagi pengalaman dan bertukar informasi dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya.

Mombassador SGM Eksplor juga akan menjadi jembatan edukasi bagi masyarakat berkaitan dengan prinsip Sari Husada, yakni Nutrisi Untuk Bangsa. 

Mombassador bisa membuat acara, seminar parenting, yang gunanya untuk mengedukasi para ibu di berbagai lapisan masyarakat dan tentunya dengan dukungan penuh dari Sari Husada.

Baca juga: 11 Hal Ini Wajib Bunda Ketahui untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


8. Hotel AADC 2



Balik lagi ke keseruan tempat acara kemarin. Ternyata hotel yang kita tempati untuk acara adalah hotel tempat syutingnya Mas Rangga dan Mbak Cinta di film AADC 2, namanya Greenhost Hotel.

Alamatnya di Jalan Prawirotaman II No. 629 Brontonkusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta. 

Acaranya memang sebagian besar di sini, tapi saya sendiri menginap di hotel berbeda, yaitu di Indies Heritage Hotel. Deket banget sih hotelnya, belakang-belakangan sama hotel Greenhost ini, tinggal jalan kaki.


Ah, kapan-kapan mesti nginep lagi ke sini sama anak-anak plus bapaknya.

Baca juga: Review Family Staycation di Luminor Hotel Pecenongan Jakarta Pusat


9. Sekar Kedaton dan Jamuan Luar Biasa

Makan malam di tempat paling megah di Yogyakarta tahun 1800-an. Makan malam sekaligus wisata sejarah yang paling berkesan. 


cerita mombassador SGM eksplor batch 5
Karena gelap, fotonya jadi kurang greget

Walau judulnya gala dinner, tapi jujur aja waktu itu saya gak makan nasi jamuan makan malamnya loh. 

Saya malah makan bakmie Jawa yang uwowowowow, itu bakmie Jawa yang paling enak menurut saya sejauh ini. Mau lagiii aaaa. 

Baca juga: 5 Menu Favorit di Luminor Hotel Pecenongan Jakarta Pusat

Suasana Sekar Kedaton semacam bangunan tempo doeloe, jadi ya rada-rada gimana ya, namanya juga bangunan dari abad 18.

Jadi, Sekar Kedaton ini adalah rumah salah satu horang kayah di tanah Yogyakarta. Rumahnya ini luas dan besar, bergaya arsitektur Jawa, Belanda, dan Cina.

*kebayang kalau aku hidup di zaman dulu dan jadi rakyat jelata, pasti pas lewat depan rumah ini langsung klepek-klepek.

Konon dulunya rumah ini akan ditempeli koin emas, karena juragan yang punya adalah pengusaha logam mulia (pasti punya lebih dari setengah kilo nih, eh) tapi dilarang sama Belanda.

Karena Mbak Alia cerita tentang hotel berhantu di blognya, jadi aja suasana Sekar Kedaton ini jadi gimanaaa gittuu, padahal mah ya gak ada apa-apa juga. Cuma beberapa ruang yang gak dipakai dibiarin gelap begitu aja.

Mungkin ini yang bikin jadi bangunannya agak Spooky suasananya. Hahaha. 


10. Silaturahmi dari Sabang sampai Merauke


cerita mombassador SGM eksplor batch 5
Room mate akuh, Mbak Itha dari Jombang 

Pertama kalinya ngumpul sama emak-emak dari Aceh sampai Papua. Awalnya saya cuma melongo aja sih, 

"Wah beneran ini dari Aceh, Makkasar, Lombok, Batam, Surabaya, Papua, tumplek jadi satu dan beraktivitas barengan?"

Super exited!


cerita mombassador SGM eksplor batch 5
Ketemu blogger Hitsss, ada Mbak Rahmi 'Mak Irit' Aziza, Mbak Alia Fathiyah sang Wartawan Hosip, dan
Mbak Nunu Halimi genk Blogger Depok City

Dan beneran waktu Fun Games di kawasan kompleks Candi Prambanan, saya satu kelompok dengan Bunda Jenny dari Sorong Papua, Bunda Indi dari Makkasar, dan Bunda lain dari banyak daerah.

Gak nyangka juga, ternyata ada tetangga sedaerah yang ikutan, Mbak Ocha. OMG rumah kita deketan ternyata yahh, hahaha. Ada teh Eva, kakak tingkatku waktu kuliah dulu, kita jadi ketemuan di Yogya ya. 

Pokoknya banyak lagi bunda luar biasa dari daerah di seluruh Indonesia. 


11. Makan Siang di depan Candi Prambanan

Ini sih yang paling epic!


cerita mombassador SGM eksplor batch 5
Gak bisa deskripsiin pake kata-kata, best moment!

Makan siang di restoran Rama Sinta dengan pemandangan Candi Prambanan yang punya 3 stupa besar yang menjulang, really speachless!

***

Sebenernya ada satu lagi sih, untold story-nya. Dan ini cuman Mbak Dewi, Mbak Alia, dan Mbak Nunu Halimi yang tau.


Wkwkwk. 


Babeh oh babeh. Anakmu ini baik-baik saja. 


-_______-


***

Setelah 7 purnama gak update blog, kemudian nulis  dan liat foto-foto ini bikin saya kangen ke Yogya lagi.



Para Mombassador, kapan nih kita reunian lagiiiii???