Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Muslimah. Show all posts

Kini Kita Bisa Mencegah Gigi Berlubang dan Karang Gigi dengan Manfaat Siwak dalam Pepsodent Siwak, Baru!


Assalamu'alaikum, apa kabar sahabat digitalku semua? Semoga dalam keadaan sehat wal afiat semua yaa, amin. Karena beberapa hari ini cuaca sering berubah-ubah, rentan menimbulkan gangguan kesehatan hiks, mudah-mudahan kita semua senantiasa diberikan kesehatan amin.

Bicara soal kesehatan, Jum'at, 31 Januari 2020 lalu, bertempat di Rumah Maroko, Menteng Jakarta Pusat, Pepsodent mempersembahkan varian terbaru dari pasta gigi Pepsodent yakni Pepsodent Siwak.



Pepsodent Siwak adalah varian baru dari pasta gigi Pepsodent (Unilever) yang sudah berdiri sejak tahun 1933 di Indonesia.

Pepsodent Siwak

Pepsodent mengeluarkan varian Pepsodent Siwak karena percaya bahwa siwak memiliki banyak manfaat dan kegunaan bagi kesehatan gigi dan mulut kita, maka dari itu siwak menjadi pilihan yang tepat sebagai bahan alami untuk varian terbaru pasta gigi dari Pepsodent.

Adakah yang sudah melihat batang siwak? atau pernah menggunakannya?

Kayu siwak (Sumber foto: Ebay)


Siwak adalah sebuah batang kayu yang terlihat seperti batang pensil yang dihasilkan dari akar, ranting, dan batang pohon Salvadora Persica.

Pohon Salvadora Persica ini tidak terlalu besar dan tinggi, hanya berdiameter sekitar 4-6 meter dan mampu hidup selama 25 tahun.

Pohon Siwak (Sumber gambar: bobo.grid.id)

Pohon Salvadora Persica ini tersebar di Timur Tengah sehingga sering digunakan oleh Bangsa Arab Kuno untuk membersihkan gigi.

Nabi Muhammad SAW pun menggunakan siwak untuk membersihkan gigi sekitar tahun 600 M.

Sebetulnya, siwak sendiri sudah digunakan oleh Bangsa Babilonia Kuno sejak 7.000 tahun yang lalu. Selain itu, bangsa Yunani dan Romawi pun sudah menggunakan siwak untuk membersihkan gigi.

Hmmm, rupanya penggunaan siwak ini sudah cukup tua ya.

Di Tanzania dan Timur Tengah, siwak disebut siwak, miswak, atau arak. Sedangkan di Pakistan dan India, siwak lebih sering disebut Datan atau Miswak.

Manfaat Siwak

Kiri ke kanan: Distya Tarworo Endri selaku Senior Brand Manager Pepsodent , Ustadzah Aini Aryani, Lc. (ahli fiqih), drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., dan MC

Menurut drg. Ratu Mirah Afifah, manfaat siwak ini banyak sekali dan sangat baik untuk kesehatan gigi dan mulut.

Karena siwak bermanfaat sebagai anti bacterial alami, pencegah gigi berlubang, dan dapat mencegah timbulnya karang gigi.

Hal ini sejalan dengan laporan U.S National Library of Medicine, Hassan Sukinab Halawany (2012) menuliskan kandungan kimia yang terdapat di dalam siwak. Hasan menyebutkan hasil penelutuab Allafi and Ababreh (1995) tentang siwak.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan kandungan mineral alami siwak yakni anti bacterial acid seperti astringents, abrasive, dan detergents yang busa membunuh bakteri dan menecegah infeksi.

Kandungan lainnya seperti klorida, flouride, silika, sulfur, vitamin c, trimethylamine, salvadorine, tannins, pottasium, sodium bicarbonate berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan, dan menyehatkan gigi dan gusi.

Kewajiban Bersuci Bagi Umat Islam


Menurut Ustadzah Aini, Islam adalah agama yang sangat memsntingkan kesucian dan kebersihan, baik itu kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal, dan lingkungan. 

Karena kebersihan dan kesucian tentunya sangat identik dengan kesehatan.

Islam adalah agama yang sangat Kaffah atau menyeluruh dalam membahas semua aspek kehidupan manusia sehari-hari, bahkan untuk kebersihan gigi dan mulut pun, Islam mengajarkan bahwa kita harus senantiasa menjaga kebersihannya.

Islam bahkan melarang kita untuk bertemu dengan seseorang apabila kita belum membersihkan mulut dan gigi, karena itu akan sangat mengganggu orang lain atau lawan bicara kita nanti.

Sebagai muslim, kita sudah sangat familiar dengan siwak. Bahkan termasuk sunnah Rasulullah SAW.

Salah satu Hadits tentang bersiwak berbunyi:

"Siwak membersihkan gigi dan ini menyenangkan Allah. Setiap kali Jibril mengunjungiku, dia menyuruhku menggunakan siwak, hingga aku pun khawatir bahwa menggunakan siwak diwajibkan. Seandainya tidak khawatir akan membebani (merepotkan) umatku, aku akan mewajibkannya." (HR. Bukhari Muslim).


Masya Alloh, ternyata bersiwak memang sangat dicintai nabi karena memiliki banyak manfaat dan kebaikan yang terkandung di dalamnya.


Review Pepsodent Siwak



Alhamdulillah, akhirnya yang saya tunggu-tunggu hadir juga, Pepsodent dengan ekstrak siwak dan juga mint. Karena saya biasanya pakai Pepsodent yang kemasan putih atau Pepsodent Herbal.

Sebenarnya, sudah banyak Pasta Gigi Siwak di dunia lho, karena makin banyak yang menyadari bahwa siwak ini memang berkhasiat untuk gigi dan mulut. Seperti di UK, Swiss, Mesir, Pakistan, Arab Saudi, dan di Republik Ceko.

Launching Pepsodent Siwak

Alhamdulillah, di Indonesia kini ada Pepsodent Siwak juga. Sehingga kita bisa ikut merasakan manfaat dari siwak ini    untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Siwak sangat bermanfaat sebagai anti bacterial alami dan mencegah gigi berlubang serta karang gigi, sedangkan mint sendiri memberikan sensasi kesegaran nafas yang tahan lama.

Ketika saya mencoba Pepsodent Siwak, rasanya sangat unik tapi tetap nyaman di mulut. Mungkin hanya perlu pembiasaan karena awalnya saya menggunakan Pepsodent varian yang lain.

Pepsodent Siwak mengandung ekstrak siwak dan mint

Rasanya tidak menyengat dan mengganggu, ekstak mint nya terasa sedikit pedas seperti pasta gigi Pepsodent varian lainnya.

Awalnya saya mengira akan bau aneh atau bau kayu gitu, tapi ternyata ngga sih, aromanya cukup lembut dan nyaman.

Kemasannya juga ini saya suka warnanya, karena saya kebetulan suka warna-warna pastel, terlihat elegan dan lembut.

Saya rasa, Pepsodent Siwak ini bisa menjadi pilihan pasta gigi untuk menunjang aktivitas harian kita, apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan, amiinn, insya alloh. 

Pasta gigi yang nyaman digunakan dan mengandung anti bacterial ini sangat penting digunakan saat setelah sahur dan buka puasa nanti.

Produk Pepsodent Siwak ini sudah mendapat sertifikat HALAL dari Majelis Ulama Indonesia atau MUI. Dan Pepsodent baru saja mendapatkan Halal Award 2019 dari LPPOM MUI pada kategori Halal Top Brand.

Tiap Kemasan Pepsodent Siwak yang Terjual akan Menjadi Amal Ibadah

Saya bersama Najwa, anak yatim dan dhuafa dari Rumah Yatim Rawasari
Najwa, anak yatim dhuafa yang baru berusia 7 tahun

Yaps, sebanyak 2,5% dari laba penjualan Pepsodent Siwak, akan didonasikan untuk program kesehatan gigi dan mulut anak yatim piatu di beberapa panti asuhan yang tersebar di seluruh Indonesia.


Anak-anak dari Rumah Yatim Rawasari

Bersama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional), Yayasan Unilever Indonesia akan menyalurkan donasi ke panti asuhan dalam bentuk:

1. Edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut.

2. Periksa gigi gratis.

3. Paket Produk Pepsodent.

4. Perbaikan fasilitas sikat gigi.

Insya alloh, mudah-mudah program dari Pepsodent Siwak ini bisa menjadi sebuah #SenyumBerbagiBerkah dari kita kepada para yatim dan dhuafa.


Menjadi #PahlawanSenyum bersama
Indonesia Hijab Blogger

Karena setiap senyuman begitu berarti, yuk jadi #PahlawanSenyum sekarang!

Adakah yang sudah menggunakan Pepsodent Siwak di rumah? 


Yuk, sharing pengalaman di kolom komentar :)

Jangan Takut Berzakat, Karena Zakat Menentramkan dan Memberdayakan


Beberapa hari yang lalu, saya menyaksikan berita di televisi, seorang Ibu tega menghabisi nyawa bayinya sendiri yang baru ia lahirkan. Ia melahirkan sendirian di rumah, kemudian Ia mencekik leher sang bayi ketika baru saja keluar, lalu membuang bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya itu ke sebuah parit.

Yang ada di pikiran saya adalah "Gimana bisa perempuan yang baru saja melahirkan bisa melakukan hal sekeji itu? Setan apa yang sudah merasuki tubuh sang Ibu?"

Singkat cerita, sang Ibu ditangkap di rumah sakit, ketika ia sedang menemani salah satu anaknya yang lain yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut, kabarnya memang salah satu anaknya terkena penyakit lupus.

Ketika dibawa dan diinterogasi di kantor polisi, ia mengakui bahwa perbuatannya membunuh bayinya itu ia lakukan dengan sadar. Ia merasa malu mempunyai banyak anak, karena bayi tersebut merupakan anaknnya yang kelima. Sedangkan banyak orang, tetangga dan kerabatnya yang meledek dirinya terlalu banyak anak padahal hidupnya miskin.

Memang ia pun mengakui, salah satu alasan ia membunuh bayinya adalah karena motif ekonomi.

Ia tidak bisa membayangkan anaknya akan kesulitan karena ia dan suaminya sekarang pun sudah hidup dalam garis kemiskinan dengan keempat anaknya yang lain.

Allah telah berfirman dalam surat Al-Isra:31 yang berbunyi: 

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami-lah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan juga kepadanu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar"

Allah sang Maha Mengetahui memang sudah paham betul tabiat manusia, hingga Allah melarang manusia untuk membunuh anak-anak karena takut akan kemiskinan. 

Dan di zaman sekarang ini, ternyata memang ada yang benar-benar melakukan pembunuhan terhadap anaknya sendiri karena merasa tidak mampu dan tidak akan sanggup mengurus anak-anaknya. Padahal dalam ayat di atas juga dijelaskan bahwa Allah lah yang memberikan rezeki atas anak-anak mereka.

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Na'im (Ada yang menyebutkan hadits ini masih lemah) Rasulullah SAW bersabda: 

"Kemiskinan itu dekat dengan kekufuran"

Ya, makna dari hadits ini sudah sangat mudah sekali kita cerna, bahwa yang namanya kemiskinan, sangat rentan dibayangi oleh sifat kufur. Apalagi tipu daya syaitan terus berbisik ke hati manusia, banyak orang yang akhirnya nekat melakukan hal-hal keji terhadap keluarga, anak, atau bertindak kriminal lainnya.

Garis kemiskinan di Indonesia sendiri versi BPS tahun 2017 adalah orang yang memiliki pendapatan per kapita Rp. 370.910 per bulannya. Sedangkan versi world bank adalah $ 1,25 per hari, atau Rp. 487.500 per bulan.

Menurut data BPJS kesehatan tahun 2017 terdapat 29 juta orang miskin dan 177 juta penerima bantuan BPJS di Indonesia.

Banyaknya jumlah orang miskin di Indonesia tentunya memiliki dampak yang serius, yaitu Kriminalitas, Penurunan Kualitas SDM, Diskriminasi, Disharmonisasi, dan  Melemahnya Wirausaha.

Saya yakin, Insya Alloh, yang membaca postingan saya kali ini adalah para muslim dan muslimah yang memiliki kelebihan harta yang dititipkan oleh Allah SWT. Dan tentunya memiliki hati yang tergerak untuk melakukan sesuatu agar titel masyarakat miskin lekas pergi dari tanah Indonesia.

Bagaimana cara mewujudkannya? Tentunya sebagai muslim dan muslimah yang beriman kita bisa melakukannya dengan berzakat.

Zakat, yang merupakan salah satu rukun iman bagi kita orang Islam merupakan senjata ampuh  yang diberikan oleh Allah SWT untuk membangun umat apabila kita menunaikannya dengan sebaik-baiknya.

Banyak sekali kebermanfaatan zakat yang perlu kita ketahui bersama. Bukan hanya tentang memberikan uang atau harta sebanyak 2,5% tetapi jauh dari pada itu, ada bentuk taqwa, solidaritas, dan tanggung jawab kita terhadap saudara-saudara kita yang memang menjadi mustahik zakat dan membutuhkan dukungan dari kita.

Rumah Sehat Terpadu milik Dompet Dhuafa, bukti nyata pemberdayaan dan pengabdian di bidang kesehatan oleh Dompet Dhuafa berkat tersalurkannya Zakat, Infak, Sodaqoh, dan Wakaf (ZISWAF)

Salah satu lembaga Zakat di Indonesia yang memiliki visi terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan pada sistem yang berkeadilan adalah Dompet Dhuafa.

Dompet Dhuafa (DD) adalah lembaga filantropi Islam bersumber dari dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) dan dana halal lainnya yang bekhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreuneurship).

Hingga kini, Dompet Dhuafa telah berdiri di Indonesia selama 25 tahun dengan membawa nilai sebagai lembaga zakat yang  Islami, Universal, Peduli, Inovatif, Responsif, Amanah dan Profesional.

Pilar program Dompet Dhuafa sendiri yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial, Dakwah

Baca juga: 25 Tahun Dompet Dhuafa Membentang Kebaikan dan Memberdayakan Dhuafa

Zakat Memberdayakan


Salah satu penerima bantuan program pemberdayaan zakat dari Dompet Dhuafa adalah teman saya sendiri, sebut saja namanya Budi.

Ia menerima beastudi Etos dari Dompet Dhuafa untuk berkuliah di Institut Pertanian Bogor.

Ia bercerita bahwa Etos DD adalah sebuah beasiswa yang tidak sekedar memberikan bantuan finansial, tetapi lebih dari itu semua, Etos DD merupakan laboratorium kehidupan dimana para penerimanya diberikan ruang untuk bisa bereksperiman sesuai dengan minat dan passionnya masing-masing.

Sekarang Budi telah lulus dan bekerja di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Indonesia.

Zakat Menentramkan

Pernah saya mendengar ceramah seorang ustadz, kalau di dalam harta kita memang ada hak orang lain. Maka dari itu tunaikanlah hak orang lain tersebut. Jika tidak, maka Allah akan "mengambil paksa" harta tersebut.

Pernah suatu waktu, musibah seperti datang bergantian. Mobil nabrak dan ditabrak orang lah, anak sakit, uang yang hilang kena penipuan, dan lain sebagainya.

Saat itu saya dan suami merasa bahwa pasti ada yang salah, dan setelah kami evaluasi, memang benar saja zakat, infak, dan sedekah kami mulai mengendur, maka dari itu Allah "mengambil paksa" harta kami dengan beberapa musibah yang datang silih berganti.

Dan benar saja, setelah zakat ditunaikan, sedekah rajin dilakukan kembali, hati menjadi lebih tentram, tidak banyak masalah yang harus kami pikirkan dan kami selesaikan.

Masya Allah, sebegitu kuatnya pengaruh berzakat dan bersedekah dalam kehidupan manusia ya. Saat zakat tidak ditunaikan, adaaa aja beban pikiran setiap harinya. Tapi setelah berzakat, hati lebih tentram dan damai.

Jadi, jikalau hati mulai tak tenang, buru-buru koreksi ibadah, juga zakat, infak, dan sedekah kita. Karena semua itu sangat berkorelasi dengan kehidupan kita.

Yuk, kita segerakan zakat mal kita. Jangan sampai Allah yang "mengambil paksa" harta kita dengan jalan yang tidak enak. Lebih baik kita tunaikan dengan hati yang ikhlas dan bahagia.

Dompet Dhuafa akan membantu kita menghitung berapa zakat kita dengan kalkulator zakat. Kemudian kita tinggal menuju kanal zakat Dompet Dhuafa di donasi.dompetdhuafa.org/zakat untuk bersegera menunaikan zakat kita, atau jika memerlukan edukasi tentang zakat, kita bisa menuju ke laman zakat.or.id 

#JanganTakutBerzakat


Zakat sangat besar manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan zakat, hati menjadi tenang dan damai. Sedangkan bagi para mustahik, zakat menjadi sebuah harapan baru bagi kehidupan mereka.

#JanganTakutBerzakat ya kawan, mari sama-sama kita membangun masyarakat yang berdaya melalui zakat kita.

Insya Alloh.

Qurban Anti Mainstream: Yuk, Qurban di Pedalaman



Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). QS. Al-Kautsar:2

Lebaran Idul Fitri berlalu sudah, sebentar lagi kita akan menyambut hari raya umat Islam yang kedua yakni Idul Adha, yang jatuh pada bulan Agustus 2018 mendatang, insya alloh.

Jika hari raya Idul Fitri identik dengan pelaksanaan shaum atau puasa Ramadhan selama satu bulan lamanya di bulan Ramadhan, hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan qurban, seperti unta, sapi, kambing, atau pun domba.

Di Indonesia sendiri, pada hari Raya Idul Adha, masyarakat beramai-ramai menyembelih hewan qurban seperti kambing dan sapi sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT.

Pelaksanaan pemotongan hewan qurban biasanya dilaksanakan selesai shalat Idul Adha hingga 3 hari setelahnya atau biasa disebut hari Tasyrik. Biasanya, daging hasil pemotongan hewan qurban dibagi secara merata di desa-desa atau kota tertentu, agar semua orang bisa menikmati hewan qurban dan berhari raya dengan suka cita.

Tapi sesungguhnya, keadaan sebaliknya terjadi di daerah pedalaman Indonesia seperti kawasan Indonesia Timur, di NTT misalnya.

Perayaan Idul Adha tidak semeriah di kota besar. Jumlah penduduk muslim yang memang tidak terlalu banyak, serta belum pahamnya masyarakat tentang pelaksanaan ibadah Qurban menjadi kendala. 

Padahal, konsumsi daging di NTT masih sangat rendah, serta kondisi peternakan lokal masih belum semaju di daerah lain, dan daerah NTT berpotensi untuk menjadi penghasil ternak yang produktif di kawasan Indonesia Timur.

Beberapa alasan di atas, mendorong Yayasan Insan Bumi Mandiri atau IBM yang merupakan sebuah lembaga sosial di Indonesia, tergerak untuk melakukan langkah nyata,  membantu saudara kita di kawasan Timur Indonesia, khususnya NTT untuk meningkatkan produksi ternak sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui program Qurban di pedalaman.

Berdiri pada tahun 2016 lalu, IBM yang sangat concern dengan program pemberdayaan di kawasan pedalaman Indonesia ini, menghadirkan sebuah program yang mampu menyambungkan asa dari kota ke desa-desa terpencil, sekaligus memberdayakan masyarakat di NTT melalui program Qurban di pedalaman.

Media dan Blogger Gathering bersama IBM

Bersama Pak Ridwan Hilmi, selaku Direktur IBM dan Ustadz Kadir Djaibakal, seorang relawan yang berasal dari NTT,  Rabu, 18 Juli 2018 kemarin, saya dan rekan-rekan Blogger melakukan diskusi dan sharing seputar program Qurban di Pedalaman yang di gagas oleh IBM ini.

Konfrensi Pers Qurban di Pedalaman
(Kiri ke kanan: Mbak Yessy/moderator, Pak Ridwan, Ustadz Kadir)

“Partisipasi dan dukungan dari masyarakat di wilayah perkotaan dalam program Qurban di pedalaman, telah dan akan menjadi solusi konkrit untuk memberikan dampak pemberdayaan bagi masyarakat di pelosok dan pedalaman Indonesia. Tahun 2017, IBM menghimpun 769 kambing qurban dari masyarakat-yang mengalami kenaikan hingga 400% sejak 2016 lalu,” terang Ridwan.

Dengan program ini, IBM berharap mampu memberdayakan lebih dari 200 peternak lokal, dan mampu menambah konsumsi daging masyarakat NTT sekaligus merasakan keberkahan hari Raya Idul Adha, karena daging hasil penyembelihan hewan qurban dibagikan kepada seluruh masyarakat baik yang beragama muslim maupun non muslim.

Dan pada tahun 2018 ini, IBM memiliki target 2.000 ekor kambing dan 300 ekor sapi yang akan disembelih pada hari raya Idul Adha yang akan menyambut kita satu bulan dari sekarang.

Bagaimana caranya untuk turut serta dalam program Qurban di pedalaman?

Mudah sekali untuk berpartisipasi dalam program Qurban di pedalaman bersama IBM ini. Selain bisa membeli hewan Qurban senilai 1,7 juta rupiah (Satu ekor kambing dengan berat 1/7 berat satu ekor sapi), kita juga bisa membuka tabungan Qurban di IBM yang berlangsung selama 10 bulan.

Prioritas utama wilayah distribusi Qurban di pedalaman ini adalah:

Pulau Alor, Pulau Pantar, Lembata, Sikka, Waingapu Sumba dan Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, IBM menyatakan komitmennya agar distribusi Qurban tahun ini bisa menjangkau wilayah-wilayah di Sumatera (Muratara, Musirawas, Lubuklinggau), Sulawesi (Paringgi Moutong), Flores Timur, dan Papua (Wamena, Timika, Manokwari, Sorong).

Program Pemberdayaan Peternak di Kampung Nurdin

Selain melaksanakan Qurban di pedalaman, IBM juga berkomitmen untuk terus memberdayakan para peternak lokal dengan melakukan pendampingan yang dilakukan oleh ekspertis di bidang peternakan, agar masyarakat di pedalaman khususnya di Nusa Tenggara ini mampu membudidayakan hewan ternak yang unggul sehingga mampu bernilai ekonomis tinggi.

Image from pexels

Nilai ekonomis ini tentunya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT, karena selama ini, masyarakat NTT masih beternak secara tradisional dengan hanya 2 atau 3 ekor kambing saja disamping bertani atau pun melaut.

Potret kondisi ekonomi ini juga disampaikan oleh Ustadz Kadir Djaibakal yang menjadi relawan lokal IBM di Pulau Pura, Alor, dan NTT. 

“Kondisi ini bukan hanya terjadi di Pulau Pura, melainkan di seluruh wilayah Alor. Kami perlu sambung tangan para donatur dan masyarakat yang memiliki kelebihan harta, agar mau melihat bahkan membantu secara langsung kesulitan warga kami di sini.” Tegas Kadir.



Tentunya IBM sangat optimis, di tahun 2018 ini program Qurban di pedalaman akan mencapai target yang telah ditetapkan oleh IBM, tentunya dengan dukungan dari kita semua, masyarakat perkotaan yang insya alloh telah rutin berkurban di wilayah tempat tinggal kita sendiri.

Dengan melihat fakta dan semangat dari IBM, saya sendiri jadi termotivasi untuk melakukan Qurban di pedalaman, karena mengingat besarnya manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat yang ada di daerah pedalaman Indonesia untuk merasakan keberkahan dan suka cita Idul Adha.

Program Pemberdayaan dari Insan Bumi Mandiri

Selain program Qurban di pedalaman, IBM yang merupakan lembaga sosial yang concern memberdayakan masyarakat pedalaman di Indonesia juga memiliki berbagai program pemberdayaan seperti Pendidikan, Pembangunan, Ekonomi, dan juga kesehatan. Program khusus lainnya yakni Qurban di pedalaman, juga Ramadhan di pedalaman.

Lebih jelas dan lengkap berbagai langkah nyata program pemberdayaan dari IBM ini, dapat diakses melalui www.insanbumimandiri.org

Yuk, kita sambung asa dan memberdayakan saudara kita yang berada di pelosok dan pedalaman Indonesia, sekaligus memberikan kebahagiaan dan keberkahan hari raya Idul Adha dengan berqurban.


25 Tahun Dompet Dhuafa, Membentang Kebaikan dan Memberdayakan Dhuafa



“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." QS. At Taubah ayat 103.

Mendengar nama lembaga zakat Dompet Dhuafa bukan hal yang asing di telinga saya. Sejak SMA dulu, saya sudah mengenal DD (Dompet Dhuafa) dari guru ngaji saya sendiri yang memang bekerja di lembaga filantropi ini.

Saya seringkali ikut membantu program LKC atau Layanan Kesehatan Cuma-Cuma waktu itu, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Rasanya gimana ikut kegiatan Dompet Dhuafa?

Wah jangan ditanya, rasanya bahagia sekali. Bisa membantu tim DD untuk melayani dan memberikan bantuan kepada kaum dhuafa yang memang membutuhkan.

Ingat sekali kala itu sedang ada bakti sosial, banyak sekali warga yang datang untuk membeli barang kebutuhan dengan harga yang murah seperti baju-baju layak pakai. Dan ketika sedang melaksanakan program LKC atau Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, banyak sekali warga yang antre ingin berobat.

Walaupun kala itu saya hanya membantu sedikit saja, rasanya kok bahagia ya. Itulah mungkin hikmah zakat, infaq, wakaf, dan sedekah dalam Islam. Yaitu mampu menentramkan dan membahagiakan hati kita.

Melihat orang lain, apalagi kaum Dhuafa tersenyum itu rasanya sungguh luar biasa. Sebuah kebahagiaan yang tak ternilai.

Dan tak terasa, saat-saat saya sering ikut membantu program di DD itu sudah berlalu sekitar 10 tahun lamanya.

Hehehe, kemudian inget umur.

Kini, DD sendiri sudah akan memasuki usia seperempat abad, yakni 25 tahun. Subhanalloh, perjuangan Dompet Dhuafa di Bumi Indonesia ini sudah sekian tahun lamanya ya.

Dan alhamdulillah, bertempat di Rumah Makan Gado-Gado Boplo, Menteng Jakarta Pusat, Selasa 30 Januari 2017 lalu saya berkesempatan hadir pada acara Public Expose 2018 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.



Masih Banyaknya Kaum Dhuafa

DD memang sudah berdiri selama 25 tahun, namun DD sampai saat ini belum merasa cukup untuk terus memberdayakan kaum Dhuafa.

Menurut data BPJS Kesehatan tahun 2017, terdapat 29 juta orang miskin dan177 juta penerima dana bantuan BPJS kesehatan.

BPS, tahun 2017 merilis data bahwa masih ada masyarakat yang tinggal di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan hanya Rp. 370.910/kapita/bulan. Sedangkan versi World Bank yakni Rp. 487.500/kapita/bulan atau hanya $1,25/kapita/hari.

Indonesia adalah negara dengan tingkat kesenjangan tertinggi ke-4 di dunia. Kekayaan perorang meningkat 6 kali lipat selama periode 2000-2016, namun menurut standar international, rata-rata kekayaan orang Indonesia masih rendah.

Total harta empat orang terkaya di Indonesia tercatat 25 milliar dollar AS, setara dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin (Oxfam International).

Hmmm, masih sangat tinggi ya jumlah orang miskin atau Dhuafa yang memang berada di bawah garis kemiskinan di Indonesia.

Program Dompet Dhuafa

Selama 25 tahun berkiprah dan berjuang bagi kaum Dhuafa, DD sudah memiliki 17 cabang dan perwakilan di dalam negeri, 5 cabang berada di luar negeri, 9 kantor layanan, 138 program, 18 gerai sehat layanan kesehatan Cuma-Cuma, 5 rumah sakit, 4 sekolah, 7 outlet Dayamart, 1 De Fresh, dan 14 unit bisnis.

Hasil pertanian buah naga di Subang Jawa Barat.
Foto: dompetdhuafa.org

Menurut Direktur Utama Dompet Dhuafa, Bapak drg. Imam Rulyawan MARS, “Dompet Dhuafa selama perjalanan 25 tahun ini, semakin menguatkan potensi lokal dengan mejalankan konsep Social Enterprise seperti program Green Horti dan Kebun Indonesia Berdaya.”

Jumlah Penerima Zakat Dompet Dhuafa

Sejak awal didirikan pada tahun 1993 hingga tahun 2017 DD telah memberikan manfaat dan layanan kepada 16,80 juta jiwa. Sementara jumlah penerima manfaat dan layanan DD di tahun 2017 adalah sebanyak 1,76 juta jiwa. Dan jumlah peneriman manfaat yang berada di luar negeri sebanyak 82.882 jiwa.

Semua manfaat dan layanan ini dapat tercipta dan tersalurkan kepada kaum Dhuafa berkat kerja sama dan sinergitas antara Dompet Dhuafa Filantropi dan Dompet Dhuafa Social Enterprise.

Bapak Iwan Ridwan, selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Social Enterprise mengatakan bahwa, “Dompet Dhuafa Social Enterprise melakukan pengembangan dan penguatan usaha-usaha berbasis Social Entreprise yang profesional menuju kemandirian usaha dan menciptakan nilai-nilai social dalam rangka meningkatkan pemerataan sosial, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

Sementara pada bidang retail bisnis, melalui unit usaha Dompet Dhuafa Niaga selama tahun 2017 mengembangkan unit usaha bernama Daya Mart, yaitu model bisnis retail berbasis pemberdayaan dengan konsep 100% kepemilikan diarahkan untuk kaum dhuafa.

Logo Daya Mart


Sebagai piloting, Daya Mart ini sudah dikembangkan di daerah Sumatra Barat sebanyak 6 gerai. Daya Mart juga memungkinkan masyarakat yang memiliki usaha UMKM bisa memasarkan produknya melalui Daya Mart ini. Dan Insya Allah, tahun ini, Daya Mart juga membuka, sebanyak 1 gerai di daerah Parung, Bogor, Jawa Barat.

Daya Mart yang ada di Sumatra Barat.
Foto: dompetdhuafa.org


Sementara itu, Dompet Dhuafa Social Enterprise atau DDSE melalui PT. Karya Masyarakat Mandiri (KMM) dengan program Indonesia Berdaya tengah mengolah lahan pertanian seluas 8,5 hectare yang ditanami aneka buah, seperti buah naga, nanas, pepaya, jambu kristal yang ditanami secara tumpang sari di daerah Subang, Jawa Barat.

Dan pada bidang kesehatan, DDSE selama tahun 2017 mengembangkan Social Hospital Network yaitu rumah sakit berbasis wakaf untuk membantu melayani kaum dhuafa.

Hingga saat ini, DD sudah memiliki 5 buah rumah sakit berbasis wakaf, yaitu:

1.Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu

2.Rumah Sakit Aka Medika

3.Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayidah Jakarta Timur

4.Rumah Sakit Lancang Kuning Riau

5.Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi Serang

RS. Rumah Sehat Terpadu yang ada di Parung Bogor.
Foto: dompetdhuafa.org

Konsep Social Hospital Network ini nantinya setiap rumah sakit afiliasi Dompet Dhuafa akan dikelilingi minimal 4 klinik sebagai feeder Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS. Harapannya adalah agar makin banyak kaum dhuafa yang terlayani.

Bantuan Dompet Dhuafa untuk Internasional

Bukan hanya melakukan pengabdian di dalam negeri, DD juga menyalurkan berbagai bantuan untuk kaum yang membutuhkan, yang berada di luar negeri.

Pada tahun 2017 lalu, Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan berupa bahan makanan dan obat-obatan, di kamp pengungsai korban perang di Kamp. Harjelle, Suriah pada bulan Februari. Sementara pada bulan September 2017, Dompet Dhuafa yang didukung oleh IDI atau Ikatan Dokter Indonesia, juga memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi para pengungsi di Kamp Cox’s Bazar.

Duh, rasanya air mata mau berlinang aja kalau mendengar tentang saudara kita yang menjadi korban perang dan menjadi pengungsi di berbagai belahan dunia. Semoga beban penderitaan mereka menjadi lebih ringan dengan bantuan yang disalurkan melalui Dompet Dhuafa.

Relawan dan Dana yang Terhimpun di Dompet Dhuafa

Hingga tahun 2017, Dompet Dhuafa telah memiliki relawan mencapai 8.481 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat selama kurun waktu 4 tahun terakhir yakni sebanyak 21,5%.

Sementara di tahun 2017, dana yang terhimpun di Dompet Dhuafa sebanyak 304,78 milyar dengan penyaluran sebanyak 274,82 Milyar.

DD menargetkan penerimaan zakat tahun ini adalah sebanyak 90 Triliun rupiah. Loh kok banyak amat?

Sebenernya angka ini masih cukup rasional lho, karena berdasarkan beberapa penelitian, potensi Zakat Indonesia adalah sebesar 200 T. Wah banyak juga ya angka yang bisa ‘diberdayakan’ kalau semua muslim di Indonesia menunaikan zakatnya.

5 Pilar Dompet Dhuafa

Pondasi utama yang menjadi semangat dan kekuatan Dompet Dhuafa untuk terus berjuang memberdayakan kaum dhuafa menjadi sejahtera secara ekonomi, pendidikan dan lainnya adalah:

Pilar Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Dakwah.

1.Pilar Ekonomi yakni dengan mendirikan Pertanian Sehat Indonesia, Kampoeng Ternak Nusantara, Karya Masyarakat Mandiri, Pengembangan Keuangan Mikro Syariah, Institut Kemandirian, Social Entrepereuner Academy, Kampung Wisata Jampang, Zona Madina, Daya Mart, De Fresh.

2.Pilar Pendidikan yakni dengan membuat SMART Ekselensia Indonesia, Beastudi Indonesia, Makmal Pendidikan, Sekolah Guru Indonesia, Pusat Belajar Anti Korupsi, Komunitas Filantropi Pendidikan. School of Refugees, dan Institut Manajemen Zakat.

Foto: dompetdhuafasulsel

3.Pilar Kesehatan yakni dengan mendirikan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (Faskes Tingkat 1) dan RS. Sehat Terpadu (Faskes Tingkat 2).

Foto: dompetdhuafasulsel

4.Pilar Sosial yakni membangun Lembaga Pelayan Masyarakat, Disaster Management Center, Semesta Hijau, Pusat Bantuan Hukum, Kajian Kebijakan Publik, dan Badan Pemulasaraan Jenazah.

5.Pilar Dakwah yakni membuat Corps Da’i Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa berkeyakinan, 5 pilar inilah yang akan menjadi pondasi untuk Indonesia yang lebih kuat dan berdaya.

Program M3, yaitu Mustahik Move to Muzzaki

Sebelum menjadi ASN atau Aparatur Sipil Negara, Abbiy juga bekerja di sebuah lembaga zakat di Bandung. Jadi ya, sedikit banyak saya mengetahui bagaimana zakat itu bergerak dan memberdayakan kaum dhuafa.

Dan salah satu kebahagian dan ukuran kesuksesan sebuah lembaga zakat adalah mampu memberdayakan kaum dhuafa yang tadinya menjadi Mustahik atau penerima zakat, berubah menjadi seorang Muzzaki, yakni orang yang memberikan zakat.

Begitupun dengan cita-cita Dompet Dhuafa dalam program M3 atau Mustahik Move to Muzzaki ini.

Program ini diharapkan mampu menjadi semangat tersendiri bagi Dompet Dhuafa untuk terus memberdayakan dhuafa di berbagai sektor kehidupan, dan menjadi semangat pula bagi para Dhuafa agar terus berusaha menjadi lebih sejahtera dalam kehidupannya.

***
Alangkah indahnya dunia kalau kita bisa saling membantu sesama. Saya jadi teringat cerita ustadz Yusuf Mansyur ketika mendengar sesi ceramah beliau. Ada seorang bapak yang luntang lantung karena keresahan hatinya.

Apa dia miskin? Tidak dia justru sangat kaya raya.

Pada suatu hari, ia melihat seorang ibu yang membawa dagangan dan terjatuh. Kemudian bapak tersebut menolongnya. Dan setelah melihat kondisi si ibu tadi, sang bapak merasa iba dan menolongnya dengan memberikannya sejumlah uang.

Setelah itu sang bapak merasa sangat bahagia. Ternyata kebahagiaan yang ia cari selama ini telah ia dapatkan dengan jalan berbagi dan menyantuni kaum dhuafa yang membutuhkan uluran tangannya.

Zakat itu menentramkan dan membahagiakan, yuk kita berbagi kebahagiaan kita dengan kaum dhuafa. Terima kasih juga kepada Dompet Dhuafa yang sudah 25 tahun tidak lelah memperjuangkan kesejahteraan hidup bagi kaum dhuafa.

Sukses terus yaa Dompet Dhuafa, semoga semua harapan dan cita-citanya bisa terwujud di tahun ini. Amin yaa robbal ‘alamiin.

***
Dompet Dhuafa
Philanthropy Building: Jalan Buncit Raya Ujung No. 18 Jakarta Selatan Indonesia.
IG: @dompet_dhuafa
FB: dompet dhuafa

Website: www.dompetdhuafa.org