Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label bayi. Show all posts

Ini Dia Produk Mustela yang Ampuh Mengatasi Ruam Popok dan Biang Keringat pada Bayi

 

Ini Dia Produk Mustela yang Ampuh Mengatasi Ruam Popok dan Biang Keringat pada Bayi


“Duh, kok, anakku sering banget kena biang keringet, ya?” Tanya seorang teman.

“Lagi aktif-aktifnya ya, sekarang?” Saya balik bertanya.

“Iya, banget.” Jawabnya lagi.


Salah satu ‘nightmare-nya’ seorang ibu adalah ketika bayi terkena biang keringat dan ruam popok. Saya pernah mengalaminya ketika Kifah berusia sekitar 2-3 bulan. Muncul bintik-bintik merah di sekitar paha dan bagian belakangnya. 


Semenjak muncul ruam merah di bagian paha, nappy area, dan disela-sela lipatan, Kifah kecil selalu menangis setiap malam. Waktu itu saya belum paham itu adalah ruam popok yang membuat bayi tidak nyaman, bahkan kesakitan.


Ruam popok yang terjadi kepada Kifah juga disusul oleh biang keringat ketika ia berusia 6 bulan ke atas dimana ia sudah mulai aktif bergerak. Sebagai seorang ibu ‘amatir’ saya cukup stress menghadapi DUA MIMPI BURUK pada bayi ini, yakni ruam popok dan biang keringat.



Kifah selalu rewel dan menangis, dan saya pun kelelahan dan kewalahan karena hampir setiap malam menjaganya hingga dini hari. Maka dari itu, pengalaman berharga menghadapi ruam popok dan biang keringat selalu saya ingat baik-baik sehingga saya mampu mengantisipasi dua masalah tersebut untuk bayi-bayi selanjutnya.

Cara Mudah Menghindari Kepala Bayi Peyang yang Wajib New Mom Ketahui

 



“Bu, kok  kepala bayi ibu peyang sebelah?”

 

Begitulah tanggapan julid tetangga dan beberapa kerabat ketika melihat adik laki-laki saya waktu kecil. Rambutnya yang selalu dibuat botak atau cepak ala tentara membuat bentuk kepalanya yang peyang atau tidak bulat merata nampak jelas di mata setiap orang. Dan tentunya membuat orang ‘gatal’ ingin berkomentar.

 

Saat itu usia saya masih sekitar 12 tahun, tentunya belum paham kenapa bentuk kepala adik laki-laki saya miring di satu sisi atau dikenal dengan istilah ‘peyang’. Dan sayangnya bentuk kepala yang tidak bulat merata tersebut terbawa hingga dewasa dan sulit untuk ‘diperbaiki’ kembali.

 

Ketika saya sudah dewasa, menikah, hamil dan akan melahirkan, saya teringat akan kejadian ini. Bahwa ibu saya dulu sering dikomentari oleh orang lain terkait kepala bayi (adik saya) yang peyang ke satu sisi, sehingga bentuknya tidak bulat sempurna. Seketika itu pula saya segera mencari tahu, apa penyebab dan bagaimana mengatasi kepala bayi peyang, agar hal ini tentunya tidak terjadi kepada anak saya ketika lahir.

 

Pertama tentunya untuk menghindari bullying kepada ibu pasca melahirkan, dan yang kedua tentunya saya mencari tahu apakah ada efek kesehatan yang akan timbul jika kepala bayi peyang seperti itu.

 

Pengalaman Menyapih Aksara. Menyapih Dengan Cinta, Apakah Bisa?

pengalaman menyapih anak bayi


Menyapih anak ketiga, ternyata sama sulitnya dengan menyapih anak pertama. Banyak kendala dan juga ‘drama’ tersendiri ketika akan melakukannnya. 


Dulu, ketika anak pertama, karena belum adanya pengalaman, saya ‘takut’ untuk menyapih bayi, takut gagal maksudnya, dan takut payudara bengkak karena harus mengehentikan produksi ASI.


Ternyata, walaupun sudah berbekal pengalaman menyapih pada anak pertama dan kedua, ketakutan akan kegagalan itu masih ada lho. Apalagi si bungsu ini sedang lucu-lucunya, sedang sayang-sayangnya. Duh, kasian kalau harus disapih diusianya yang sudah menginjak 2 tahun.


Menyapih Dengan Metode Tradisional


Tentunya, dengan keterbatasan pengalaman dan ilmu, anak pertama saya, Kifah, saya sapih dengan cara tradisional. Yaitu dengan menggunakan cara ‘menakutnakuti’ supaya dia tidak mau menyusu lagi.


Pertama-tama, saya mencoba dengan menggunakan kayu putih. Ternyata Kifah masih mau menyusu walau sudah pakai kayu putih. Kedua, saya pakai Brotowali (saran dari ibu mertua) karena Brotowali itu pahit, dan pahitnya nempel lama di lidah. Eh beneran gusti, itu si Kifah ga mau nyusu lagi, nangis kejer karena lidahnya pahit.


Rewel kah?


Iya, dengan cara tradisional begitu, anak jadi rewel karena marah dan kecewa. Tiba-tiba rasa ASInya jadi pahit dan gak enak lagi. Sebelum tidur malam, saya sudah menyiapkan banyak sekali susu UHT kesukaan Kifah, supaya ketika dia bangun, ada susu atau minuman yang dia suka sebagai pengganti ASI.


Besoknya, alhamdulillah Kifah gak rewel lagi, jadi total nangisnya hanya semalam saja. Cuma memang, cara menyapihnya membuat dia kaget dan marah. Duh, maaf ya Kifah.


Baca juga: Tips Menghindari Ruam Popok Pada Bayi


Menyapih Aldebaran, Anak Kedua.


Apakah saya menyapih dengan cara tradisional lagi?


Untuk Aldebaran, proses menyapihnya ini cukup membuatnya sedih. Kenapa? Karena ASI saya berhenti tidak berproduksi lagi karena saya hamil Aksara (anak ketiga). Karena tidak ada ASInya, Aldebaran rewel dan harus disapih secara mendadak, waktu itu usianya baru 20 bulan.


Karena waktu itu saya sedang ‘mabok’ karena hamil. Aldebaran sering menginap di rumah neneknya, Jadi, sambil menginap ya sambil disapih. Kira-kira satu minggu dia menginap, ketika pulang ke rumah, dia sudah gak rewel nanyain ASI lagi.


Menyapih Aksara dengan Cinta


pengalaman menyapih anak bayi
Sounding kalau Aksa sudah besar , memakan waktu yang cukup lumayan


Terkadang saya masih sangsi, apakah benar anak yang disounding dan diajak ngobrol bahwa harus lepas ASI karena sudah berusia 2 tahun akan mengerti? Mengerti apa yang kita ‘minta’ dan ‘merelakan’ tidak menyusu lagi. 


Karena saya penasaran, maka saya coba.


Pertama, sounding beberapa bulan sebelumnya. 


Saya bilang ke Aksara, kalau bulan depan dia udah gak boleh menyusu lagi, karena sudah besar. Tentu Aksara cuek-cuek saja, gak merespon apapun, wkwkwkw. Dia tetep minta ASI terutama kalau mau tidur malam atau lagi di dalam mobil/di perjalanan.


Bulan berikutnya, saya sounding lebih intens lagi. Tapi tetep aja anaknya cuek bebek dengan watados-nya. Dia tetep mau ASI setiap mau tidur malam.


Sampai usianya sudah 2 tahun lebih 2 bulan, saya membulatkan tekad untuk menyapih Aksara. 


Malam pertama, saya sudah siapkan susu kesukaannya untuk mengganti ASI. Tapi GAGAL. Aksara menangis meraungraung. Gak berhenti nangisnya, mana tengah malam, duh malu sama tetangga.


Dan beneran, tetangga ngomong gini, “Saya paling gak tega deh denger anak nangis.”


Ya ampun, Bapak Ibu, namanya anak lagi disapih, harusnya maklum dong ya. Sebagai orang tua, saya selalu maklum kalau ada anak yang menangis, tantrum, dll. Saya menaruh empati pada orang tua yang sedang berjuang mendidik anakanak mereka. Toh, berasa banget, mendidik anak sangat tidak mudah.


Malam berikutnya.


Malam berikutnya saya coba lagi, sebelum tidur, Aksara minum susu dulu. Nyanyi-nyanyi dulu, dibikin happy dulu deh pokoknya.


Tapi, ternyata beberapa menit kemudian, dia nangis minta ASI supaya bisa tidur. Dan selanjutnya Aksara nangis lagi meraung-raung. Karena sudah bertekad mau menyapih, ya udah saya usahakan tetap tenang dan tersenyum, walau sebenernya udah ga tahan juga mau menyerah.


Lama-lama, Aksara tidur, saya kasih susu lagi beberapa teguk sambil bilang, “Aksara sudah gede, sekarang minumnya susu di gelas dinosaurus, ya.”


Akhirnya malam itu berlalu juga. Besoknya, Aksara ga minta ASI lagi. Walau kadang dia keceplosan mau minta ASI, sambil minta dipangku atau tiduran di kasur. Kalau udah gitu, harus segera kita alihkan deh, bisa sambil nyanyi, mainan, atau jalan-jalan ke luar rumah.


Beberapa hari sih ya masih gitu, masih minta ASI secara gak sengaja. Tapi lambat laun dia mulai terbiasa minum susu di gelas Dinosaurus kesayangannya.


Baca juga: Membuat Udara di Rumah Bersih dan Sejuk


Kenapa Saya Menyapih di Usia 2 tahun?



pengalaman menyapih anak bayi
Ini waktu Aksara tepat 2 tahun usianya, habis ultah diajak kepantai deh



Tentu karena perintah di Al Qur’an sudah ada ya. Menyapih anak dimulai ketika usianya sudah menginjak 2 tahun. Di dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 233 berbunyi:


Dan ibu iu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”


Sudah jelas di dalam ayat Al Qur’an, jika anak sudah berusia 2 tahun, maka bisa dilakukan penyapihan, tentunya dengan cara cara yang baik. Bahkan ada pertimbangan terhadap ibunya, ada penekanan pada ayat “Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya.” Saya rasakan sendiri, semakin besar usia anak, memang ada rasa ketidaknyamanan ketika memberikan ASI, tidak sama ketika anak masih dibawah usia 1 tahun.


Selain itu, WHO juga menyarankan agar anak disusui hingga usia 2 tahun lho. Memberikan ASI selama 2 tahun atau lebih banyak memberikan manfaat bagi ibu dan anak, menjaga kesehatan ibu dan anak, memberikan kenyamanan bagi ibu dan juga anak.  Bahkan ada ibu yang lebih lama menyusui (lebih dari 2 tahun) karena merasakan banyak manfaat dan kenyamanan tersebut.


Namun, kalau saya memang memilih untuk menyapih anak ketika usia 2 tahun karena faktor dari diri saya sendiri yang merasa sudah kurang nyaman, dan produksi ASI yang semakin berkurang.


Saya Merasa Tidak Nyaman


Karena Aksara sudah besar, tentu sudah sangat tidak nyaman dalam prose menyusui. Selain itu, saya sering sakit bahu dan punggung, karena ketika menyusu, Aksara selalu ingin sambil tidur miring. Jadi, otomatis semalaman, saya tidur dengan posisi tidur miring sepanjang malam. 


Sakit bahu dan punggung itu beneran gak enak, mau diurut pun sedang covid gini, gak berani minta urut sama tukang urut langganan.


Baca juga: 5 Kebiasaan Sehat yang Harus Diajarkan Pada Anak



Aksara Suka Pelampiasan Gak Mau Makan Karena Ada ASI



pengalaman menyapih anak bayi
Sebelum disapih, Aksara susah banget disuruh ngemil. Ini foto sama nenek, makan donat di pinggir pantai, sambil menikmati angin sepoi-sepoi 


Ketika masih ASI, duh, Aksara kadang susah makan, karena maunya menyusu aja sampai ketiduran. Makanya BB-nya susah untuk naik. Berbeda setelah disapih, dia jadi mau banyak makan makanan dan juga camilan. Minum air putih, minum susu pun jadi lebih banyak. Aksara gak mau makan kalau lagi sakit atau gak enak badan aja.


Menyapih Tradisional VS Menyapih Dengan Cinta, Mana yang Lebih Baik?



pengalaman menyapih anak bayi
Tetap semangat, konsisten, dan bermental baja ya Mak, menghadapi anak yang lagi masa-masa aduhai 😂



Menurut pengalaman pribadi, dua-duanya memiliki tantangan masing masing. Proses menyapih dengan cara tradisional memang bisa jadi ‘jalur cepat’ namun anak nampak marah dan kecewa. Sementara menyapih dengan cinta, membutuhkan waktu yang lebih lama. Karena proses sounding-nya memakan waktu yang tidak sebentar.


Namun yang pasti sama adalah, rewelnya. Hihihi. Ini sulit untuk ditawar dan dari tiga anak saya, semuanya rewel dengan caranya masing masing. Memang kita sebagai ibu yang dituntut harus sabar dan konsisten tidak mudah menyerah, ketika akan menyapih anak dari ASI. Tapi Insya Alloh, usia 2 tahun adalah usia yang sudah cukup pas untuk menyapih, karena daya berpikir anak pun sudah semakin tinggi. Mereka bisa kita aja ‘berdamai’ meski dengan cara yang berbeda beda.


Nah, itu dia sekelumit pengalaman saya ketika menyapih Aksara. Apakah Buibu punya pengalaman tak terlupakan ketika menyapih anak? Yuk berbagi cerita di kolom komentar :D

Menghindari Ruam Popok pada Bayi [Review Sweety Silver Pants]

 
Review Sweety Silver Pants

Halo Moms, apa kabar?


Ruam popok pastinya adalah hal yang sangat ditakuti dan sebisa mungkin dihindari oleh bayi atau balita yang sedang aktif-aktifnya.


Ruam popok menyebabkan bayi atau balita menjadi rewel, dan tidak bisa beraktivitas dengan nyaman.


Ruam popok adalah iritas pada kulit bayi pada Nappy Area atau area yang tertutup popok.


Penyebabnya beragam, diantaranya penggunaan diapers/popok sekali pakai yang terlalu lama atau terlalu ketat. Ruam popok ditandai dengan bercak kemerahan, kulit kering, dan melepuh, serta luka lecet pada bokong, paha, maupun alat kelamin.


Ruam popok dapat terjadi karena:


1. Popok yang lembab, popok yang sudah terlalu penuh apalagi mengandung Pup bayi namun tidak segera diganti, bisa menyebabkan ruam popok ya, Moms.


2. Popok yang terlalu ketat. Menggunakan popok atau diapers yang terlalu ketat, apalagi di bagian pinggang dan lipatan paha bayi, juga bisa menyebabkan ruam popok, karena gesekan antara kulit bayi dan popok yang terlalu kencang.


3. Makanan baru. Bayi yang baru mendapatkan MPASI (buah yang mengandung asam) juga bisa mempengaruhi keasaman dari tinja bayi, sehingga mudah mengiritasi kulit.


4. Infeksi bakteri dan jamur. Kulit bayi yang sering bersentuhan dengan diapers, dan memiliki kondisi yang lembap dan hangat, sangat memudahkan bakteri dan jamur bersarang dan menginfeksi kulit bayi.


5. Iritasi produk kebersihan bayi. Penggunaan sabun, tisu basah, atau minyak pada Nappy Area juga bisa menyebabkan ruam popok. Saya juga pernah punya pengalaman menggunakan tisu basah yang memiliki wewangian, namun justru malah membuat kulit bayi menjadi ruam.


6. Kulit sensitif. Bayi yang menderita masalah kulit seperti eksim atau dermatitis atopik akan mudah mengalami ruam popok. Yaps, saya pun mengalami ini pada anak pertama saya yang memiliki masalah dermatitis atopik.


7. Konsumsi Antibiotik. Bakteri baik atau jahat bisa terbasmi oleh antibiotik. Bayi yang diberi antibiotik akan mudah terkena ruam popok karena bakteri baik yang bisa mencegah pertumbuhan jamur, akan mati karena antibiotik. 


Lalu, bagaimana mencegah ruam popok pada bayi atau balita?


Berikut saya bagikan pengalaman saya ketika menghadapi ruam popok pada anak-anak saya.


1. Gunakan diapers yang berkualitas dan nyaman digunakan (permukaannya lembut jika kita raba)


2. Ganti popok 4 jam sekali. Jangan sampai menggunakan popok basah/penuh hingga seharian ya, moms. Segera ganti diapers ketika anak Pup/Buang Air Besar.


3. Sebelum menggunakan diapers, gunakan lotion atau pelembab khusus bayi di Nappy Area. Biasanya bayi yang berukuran tubuh cukup besar dan aktif bergerak, daerah lipatannya akan mudah merah. Penggunaan lotion atau pelembab khusus untuk bayi tentunya akan menjaga daerah lipatan tersebut tetap nyaman.


4. Ketika mengganti diapers, jangan lupa bersihkan Nappy Area anak dengan air mengalir dan menggunakan sabun yang aman untuk bayi. Banyak ibu yang mengganti diapers bayi tanpa membersihkannya dengan air mengalir dan menggunakan sabun.


5. Gunakan diapers yang menyerap cairan dengan cepat, agar permukaan diapers selalu kering ketika bersentuhan dengan kulit bayi atau balita


Review Sweety Silver Pants


Review Sweety Silver Pants
Sweety Silver Pants yang dipakai Aksara


Lika-liku pencarian diapers bayi, sudah saya lakukan ketika anak yang pertama lahir. Anak pertama terkadang identik dengan “Trials and Errors” ya Moms. Kita banyak sekali mencoba merk diapers. 

Pernah suatu ketika saya mencoba salah satu merk diapers.


Wuihhh, Nappy Area bayi memerah dan ruam, seketika anak saya rewel dan sering menangis karena ‘perih’ di bagian yang terkena diapers tersebut. Pengobatannya pun lumayan lama karena bayi saya sangat aktif bergerak dan sering buang air kecil.


Review Sweety Silver Pants
Bahagia rasanya anak sehat, nyaman dan aktif bergerak


Salah satu merk yang sudah saya coba, dan bagus serta nyaman tanpa adanya gejala iritasi adalah Sweety Silver Pants. Permukaan diapersnya halus dan lembut, tidak kasar dan berasa pegang ‘plastik’ (karena ada beberapa diapers yang terasa kaku seperti sedang memegang plastik) hehehe.


Kenapa Sweety Silver Pants saya sukai?


1. Menyerap cairan lebih cepat karena menggunakan teknologi lapisan bermotif berlian (Diamond Layer Technology)  dan menjaga permukaan kulit yang bersentuhan dengan kulit bayi tetap kering.


2. Karet pinggang dan lingkar paha yang ekstra elastis dan lembut. Sehingga tidak meninggalkan bekas kemerahan aau iritasi.


3. Harganya terjangkau dan ramah kantong. Biasanya saya membeli ukuran L dengan harga sekitar 45-ribuan. Bagi saya ini cukup terjangkau dengan kualitas yang diapers yang baik. 


4. Sweety Silver Pants mudah didapat. Baik online atau offline, produknya mudah didapat di mini market atau di e-commerce.


5. Desain diapers yang lucu. Ini juga salah satu kelebihan Sweety Silver Pants yang saya suka.


Review Sweety Silver Pants
Motifnya lucu-lucu


Sehari-hari, Aksara (2 tahun) menggunakan Sweety Silver Pants. Dia sedang bertumbuh dengan aktif, seperti berlari, bernyanyi, dan bermain dengan kakak-kakaknya. Dengan diapers yang nyaman, seperti Sweety Silver Pants, Aksara bisa bebas bergerak dan bereksplorasi.


Review Sweety Silver Pants
Aksara yang sedang asik bermain setiap harinya



Lapisannya tetap kering dan tidak menggembung, sehingga sangat nyaman dipakai untuk sehari-hari.

Menurut saya, kenyamanan bayi atau balita itu sangat penting.


Selain itu, penggunaan diapers yang nyaman dan lembut serta menyerap cairan dengan cepat juga dapat menghindarkan bayi dari ruam popok yang sangat mengganggu.


Bagaimana dengan Moms di rumah? Pernahkah menghadapi ruam popok pada bayi atau balita? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk sharing di kolom komentar.


**sumber: alodokter

Review Produk Mustela Untuk Mengatasi Biang Keringat dan Masalah Kulit Sensitif Pada Bayi

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi

Assalamu'alaikum

Alhamdulillah akhirnya bisa review lagi produk bayi. Kok seneng banget ya rasanyaaa, hehehe. Soalnya kemarin habis dari IMBEX 2019 di senayan, aura (AURAAAAA) bayi, bumil, busui itu menyeruak di JCC kemarin. Sepanjang mata memandang, perintilan bayi banyak banget, cakep semua Masya Alloh, ngilerrrzzz varaahh.

Siapa yang kemaren ke IMBEX juga cung tangan?

Selain liat-liat alias cuci mata, saya juga dateng ke Talkshownya Mustela di panggung utamanya IMBEX 2019. Acaranya Hari Jum'at tanggal 29 Nopember 2019 bersama Dokter cantik dr. Reisa Brotoasmoro, yang seringnya saya liat di tv (acara dokter Oz Indonesia).

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi


Talkshownya mengenai kesehatan kulit bayi. Yang menurut dokter Reisa seringkali diabaikan, padahal kesehatan kulit ini sangat penting, karena kulit adalah bagian tubuh terluas dan terbesar pada tubuh kita.

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi


Apalagi kulit bayi baru lahir dan balita, duh sensitif banget dan perlu perawatan khusus.

Fakta-fakta kulit bayi:

1. Kulit bayi usia 0-2 tahun masih belum terbentuk secara sempurna. Oleh karena itu, bayi 
mudah mengalami iritasi dan kemerahan, seperti ruam susu, ruam popok, dan biang keringat.

2.Kulit bayi usia 0-2 tahun cenderung kering.
3.Kulit bayi usia 0-2 tahun memiliki stem cell (kekayaan sel) kulit yang tinggi.

4.Bayi terlahir dengan jenis kulit yang berbeda-beda.

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi


Ciri-ciri jenis kulit bayi:

Kulit normal: lembut, lembab, bersih
Kulit kering: kasar, bersisik, kadang terkelupas
Kulit sangat sensitif: mudah mengalami iritasi dan kemerahan
Kulit atopik: sangat kering, gatal, kadang ada bercak merah

Ngomongin kesehatan kulit bayi, saya jadi flashback ke masa-masa dimana Kifah bayi dulu terkena dermatitis atopik karena alergi protein susu sapi.

Ruam merah di pipi, siku tangan, kaki, sampai kepala. Setiap malam Kifah nangis dan rewel, mungkin karena gatal dan gak nyaman. 

Waktu kecil, Kifah terkena dermatitis atopik

Jadi merasa bersalah banget waktu itu, kurang aware sama kesehatan kulit Kifah yang super sensitif.

Sepengalaman saya dulu, awal mula kulit Kifah ruam yaitu munculnya titik merah di pipinya.

Mulanya saya anggap itu merah biasa, seperti digigit nyamuk. Namun lama kelamaan makin banyak, terutama di daerah pipi. Sampai banyak orang yang bilang, "Ini kena ASI nih pipinya." 

Saya berfikir, masa sih ASI bisa bikin pipi bayi iritasi?

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
Jadi banyak ilmu seputar perawatan kulit bayi

Nah, dokter Reisa pun bilang, memang masyarakat sering bilang kulit bayi yang kemerahan atau atopik ini ruam susu, padahal penyebabnya bukan ASI. Melainkan reaksi alergi, lingkungan yang tidak bagus/udara tidak bersih, cuaca yang panas/buruk, air yang tidak bersih, dsb.

Sepakat deh dengan dokter Reisa, saya rasa memang tidak logis menyalahkan ASI. Dan benar adanya, ternyata ruam merah Kifah dulu diakibatkan karena alergi protein susu sapi.

Kelahiran Bayi Baru


review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
kalau lagi siap-siap menyambut si "new born" jangan lupa juga siapkan produk perawatan kulitnya ya, Ma.

Sebenernya, ketika saya memiliki pengalaman anak dengan dermatitis atopik, saya khawatir jika bayi saya selanjutnya akan terkena alergi/dermatitis atopik juga.

Makanya sejak masa kehamilan, saya sibuk cari review produk bayi yang bisa menjaga dan merawat kulit bayi dari ruam merah/dermatitis atopik hingga ruam popok.

Karena saya berniat menggunakan popok semenjak bayi lahir, karena saya tidak memiliki ART untuk membantu pekerjaan rumah, mau tidak mau, agar cucian tidak menumpuk, saya akan menggunakan diapers untuk bayi.

Ketika usia kehamilan memasuki usia 7 bulan, saya mengoleksi baby cream dan cream anti ruam popok, dan pernah mencoba berbagai baby cream (yang saya baca rekomendasinya di internet) termasuk merk Mustela.

Awalanya, saya mencoba produk Mustela itu karena mendapatkan sampel ketika membeli produk tertentu, dan alhamdulillah cocok dipakai oleh bayi.

Saya suka tekstur creamnya yang pekat tidak terlalu cair. Karena ada beberapa baby cream yang ketika dituang ditangan, creamnya seperti mencair dan seperti ada zat yang terpisah satu sama lain.

Nah, Mustela ini creamnya pekat dan padat, saya suka karena bisa melapisi kulit bayi dengan baik. Terutama di nappy area dan lipatan-lipatan tangan, kaki, leher, dan lainnya.

Karena bayi berusia kurang dari 6 bulan badannya montok-montok, penuh dengan lipatan-lipatan, hehehe.


Launching Produk Mustela Super Sensitive


review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi

Mustela akhirnya melakukan launching produk terbarunya yaitu untuk kulit super sensitif atau sangat sensitif.

Enaknya produk Mustela memang diperuntukkan untuk jenis-jenis kulit bayi yang berbeda-beda, jadi bisa kita pilih sesuai dengan jenis kulit bayi.

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
Rangkaian produk Mustela untuk kulit bayi yang sangat sensitif

Produk Mustela ini dibuat berdasarkan jenis kulit bayi yaitu kulit normal, kering, sensitif, dan atopik.
review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi

Kulit normal: mengandung Avocado Perseose untuk melindungi dan menguatkan kulit 
(Kemasan produk warna biru muda)

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi

Kulit kering: mengandung kombinasi bahan alami Avocado Persose dan Dermo Nutrition 
Complex untuk memberikan ekstra kelembaban (Kemasan produk warna kuning/coklat)

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi

Kulit sangat sensitif: mengandung kombinasi bahan alami Avocado Perseose dan Schizandra 
untuk menenangkan dan meredakan iritasi serta kemerahan pada kulit (Kemasan produk warna merah)


review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi

Kulit atopik: mengandung kombinasi bahan alami Avocado Perseose dan Sunflower Oil 
Distillate untuk meredakan gatal dan kemerahan pada kulit (Kemasan produk warna hijau tosca)


Mustela juga sudah melakukan penelitian selama bertahun-tahun untuk memberikan produk terbaik perawatan kulit bayi hingga yang sangat sensitif sekalipun.

FYI yaa, produk Mustela ini Made in France alias Perancis dan diimpor ke Indonesia oleh PT. Interbat agar masyarakat Indonesia memiliki solusi atas permasalahan kulit bayi. Apalagi bayi dengan kulit yang super sensitif dan cuaca Indonesia yang sekarang sedang panas-panasnya, huhuhu. Membantu sekali produk Mustela ini.


Review Mustela Baby Cream dan Baby Lotion untuk Kulit Sangat Sensitif Ampuh Atasi Biang Keringat pada Bayi




Karena saking takutnya anak kedua dan ketiga terkena ruam merah, akhirnya saya koleksi berbagai macam baby cream anti ruam merah dan ruam popok.

Dan alhamdulillah, ketika pertama kali mencoba Mustela, cocok di kulit.

Ketika melahirkan anak ketiga, alhamdulillah anak ketiga, Aksara, punya kulit yang cukup baik, bisa dibilang normal dan gak mudah iritasi.

Tapiiiiii, ada tapinya ini, sekarang musim panassss alias kemarau. Aksara kena biang keringat di leher, lipatan tangan, dan punggung.

Kasian dia suka garuk-garuk sambil minta buka baju, "Mi, ka mi, ka." sambil narik-narik bajunya minta dilepas kemudian minta mandi juga.

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
Aksara sempat merah kulitnya karena biang keringat, alhamdulillah sudah sembuh sekarang menggunakan produk Mustela Super Sensitive

Ternyata bukan hanya Aksara, banyak anak dan bayi tetangga pun sama kasusnya, kulitnya ruam merah terkena biang keringat.

Kasian sih liatnya, ada yang sampai ruam hingga wajah dan kepala.

Hiks.

Untungnya Aksa gak banyak muncul biang keringatnya, karena Saya langsung memandikan dan mengoleskan tubuh Aksara menggunakan rangkaian produk Mustela untuk kulit yang sangat sensitif.

Ketika mandi dan setiap habis mandi selalu saya pakai produk Mustela ini, alhamdulillah biang keringatnya cepat hilang dan membaik.

Namun, ketika saya lupa atau lengah menggunakan rangkaian produk Mustela untuk kulit bayi yang sangat sensitif ini, kulit Aksara langsung merah lagi, beruntusan, dan gatal.

Saking panasnya cuaca di Bogor ini Ya Alloh.

Makanya sekarang-sekarang gak absen lagi pakai rangkaian produk Mustela, karena suka kasihan kalau kulitnya sudah gatal dan tidurnya jadi rewel.

Produk Mustela yang saya gunakan untuk Aksara terdiri dari Gel (untuk mandi/bath time), Lotion untuk seluruh tubuh, dan Cream (Skin care) untuk bagian wajah.

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
Sabun mandi berbentuk gel
Bath time: Mustela sabun mandi untuk jenis kulit sangat sensitif. Tekstur sabun mandi ini light
dan ringan dan mudah dibilas sehingga dapat memberikan kenyaman bagi kulit Si Kecil di
dalam momen mandinya.

Menurut dr. Reisa, penggunaan sabun mandi justru sangat penting dalam proses merawat kulit bayi.

Kandungan kombinasi bahan aktif alami Avocado Perseose untuk melindungi dan
menguatkan kulit serta Schizandra untuk menenangkan dan meredakan iritasi serta
kemerahan pada kulit.

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
Cream untuk wajah, Mustela Moisturizing Cream 40ml, teksturnya sangat ringan dan mudah menyerap di kulit. 

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
Mustela Moisturizing Lotion 200ml untuk seluruh tubuh

review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
Teksturnya ringan dan mudah menyerap di kulit

Alhamdulillah, produk Mustela ini bagus dan cocok di kulit Aksara.

Satu informasi lagi nih, produk Mustela yang saya gunakan untuk Aksara ini tanpa pewangi sama sekali alias 0% fragrance. Karena pewangi itu biasanya membuat kulit bayi jadi iritasi untuk bayi yang sensitif kulitnya, apalagi yang mengandung alkohol.

Jadi produk Mustela ini beneran gak ada wangi-wanginya. Mungkin untuk yang biasa pakai produk bayi yang semerbak mewangi, bakal "kaget" hehehe. Tapi menurut saya pribadi, kalau memang kulit bayi sensitif, lebih baik jauhkan dulu dari produk-produk yang wangi, seperti pewangi pakaian, detergen, atau minyak wangi yang memang tidak khusus digunakan untuk bayi. Karena biasanya produk yang mengandung pewangi suka menimbulkan reaksi alergi.

Dan dulu beneran deh waktu Kifah kecil, hal-hal "sepele" begini, sangat mempengaruhi kesehatan kulitnya.

Rekomendasi Produk Bayi untuk Kulit Bayi yang Super Sensitif


review mustela untuk mengatasi biang keringat pada bayi
rangkaian produk Mustela yang loveeee banget

Saran saya, bagi Ibu hamil apalagi hamil anak pertama ya, jangan malas belajar mengenai perawatan kulit bayi.

Berbekal pengalaman saya di anak pertama yang terkena dermatitis atopik, saya langsung aware 1000 % ketika hamil anak kedua dan ketiga. Langsung deh mencari cara bagaimana merawat kulit bayi agar tidak ruam merah atau ruam popok.

Seperti bagaimana cara memandikan bayi yang benar, menggunakan baby cream, diaper cream, berapa lama popok bayi harus diganti agar tidak ruam, dan bagaimana cara membersihkan kotoran bayi yang baik dan benar.

Saya juga segera mencari review produk perawatan kulit bayi yang bagus dan recommended.

Alhamdulillah, salah satu produk perawatan kulit bayi yang saya pakai adalah Mustela.

Informasi seputar perawatan bayi lainnya juga bisa dilihat di Facebook: Mustela Indonesia dan Instagram: @mustelaindonesia

Saya merekomendasikan Mustela untuk dipakai sebagai lotion dan cream yang bisa merawat kulit bayi yang sangat sensitif.

Selamat Mencoba yaa Buibukkk semua :)

Cara Mudah Makan Buah Zaman Now Bareng Milna Nature Delight dan GEN BAPUR


Masa-masa MPASI adalah masa yang paling ditunggu oleh para Ibu. Apalagi anak pertama, sensasi gereget pengen nyuapin bayi bikin gak sabar nunggu masa MPASI tiba. Alhamdulillah, Saya sudah melewatinya selama tiga kali, dan ternyata, setiap anak memiliki sensasi dan pengalaman yang berbeda ketika memulai dan berada dalam tahapan MPASI.

Pengalaman bersama ketiga anak lelaki Saya itu adalah pengalaman MPASI yang tentunya sangat menyenangkan, menantang, banyak suka duka deh pokoknya.

Si sulung yang alergi dengan makanan yang mengandung protein susu sapi dan picky sekali makannya. Si tengah yang makannya gak rewel tapi maunya menu itu-itu terus, dan si bungsu yang sekarang sedang masuk ke dalam masa MPASI yang alhamdulillah makan apapun suka. Emak bahagia sekali rasanya.

Pasti Ibu-ibu paham banget nih rasanya kalau ngasih MPASI tapi disembur, dilepeh, GTM atau Gerakan Tutup Mulut, penuh drama koreeyaah lah pas nyuapin itu. Padahal kan bayangan Kita sebagai ibu anak bisa makan lahap. 

Namun, sepengalaman Saya, memang anak itu bawaanya beda-beda sih, jadi untuk Ibu baru yang mau masuk masa MPASI, saran Saya woles dan santuy saja. Jangan dibawa stres ya. Yang ada nanti Ibunya malah putus asa dan gak semangat lagi buat berkreasi dengan menu MPASI.


Ngomongin MPASI ini memang gak ada bosannya ya. Sabtu, 28 September 2012 Saya diundang oleh Milna untuk bincang bersama narasumber (Dokter Spesialis Anak dan Mom Selebriti) bicara seputar MPASI.



Dan pastinya Kita udah tau banget kalau Milna ini salah satu produsen MPASI milik Indonesia alias perusahaan dalam negeri yang concern pada pemenuhan gizi bayi dan balita Indonesia sejak 30 tahun yang lalu. 

Wah, selamat ya buat Milna. Semoga tambah sukses dan menjadi solusi makanan sehat bagi bayi Indonesia. 

Pentingnya Momen Makan Si Kecil

Selain Ibunya yang senang karena masa MPASI tiba, ternyata,masa MPASI ini juga menjadi salah satu momen yang sangat penting dan berharga bagi si Kecil lho.

Kenapa?

Karena masa MPASI adalah masa transisi dimana nutrisi yang selama ini dikonsumsi bayi melalui ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan nutrisi si kecil. Dan ini lah saatnya, Si kecil mendapatkan asupan nutrisi, energi, vitamin, minera selain ASI yang akan menunjang tumbuh kembangnya, yaitu melalui MPASI.

Kapan MPASI diberikan kepada bayi?

WHO sendiri memberikan panduan, bahwa MPASI diberikan kepada bayi ketika telah berusia 6 bulan. Kenapa di usia 6 bulan? Karena di usia ini, otot, sendi, tulang bayi sudah memiliki kekuatan untuk membuat bayi bisa duduk tegak dan siap menerima makanan selain ASI. 

Selain itu, pada usia 6 bulan, enzim pencernaan pada bayi sudah siap untuk bekerja, dan panca indera bayi pun sudah optimal di usia 6 bulan.

Mengapa Periode MPASI Sangat penting?

dr. Attila Dewanti, Sp.A (K)

Menurut dr. Attila Dewanti, Sp.A (K) pemberian MPASI yang baik dan benar tentunya akan menunjang tumbuh kembang JANGKA PANJANG pada bayi. Kandungan MPASI yang memiliki nutrisi dan gizi yang lengkap menjadi salah satu cara ‘modal’ nutrisi yang diperlukan oleh bayi.

Cara pemberian MPASI pun turut memberikan andil bagi tumbuh kembang bayi.  Karena pada proses pemberian MPASI, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap/rasa, dan indera peraba bayi, sedang distimulasi.  Proses stimulasi ini merupakan proses pembentukan sirkuit otak awal untuk fungsi panca indera.

Tanda Si Kecil Siap untuk MPASI

1. Kontrol kepala, kepala tetap tegak dan stabil jika didudukkan.

2. Reflek menjulurkan lidah, refleks menjulurkan lidah dan refleks muntah sudah melemah.

3. Selera makan meningkat, tampak lapar bahkan dengan frekuensi menyusu 8-10 kali per hari.

4. Tertarik atau ingin tahu apa yang kita makan. Si kecil mulai menatap piring/mangkok makanan atau mencoba meraih makanan yang sedang kita suap.

Bagaimana Tahapan Pemberian MPASI?

Pada awal periode MPASI yakni 6 bulan, bayi dikenalkan dengan bubur makanan. Menurut dr. Attila, makanan yang paling baik dan hipoalergenik bagi bayi adalah bubur beras.Oleh karena itu, memang paling aman memberikan bubur beras ada periode awal MPASI, selanjutnya barulah Kita memperkenalkan makanan lainnya (karbohidrat, protein, buah, sayur) pada bayi. 

Cara memberikan MPASI adalah dengan memberikan makanan dengan banyak varian, jangan satu jenis saja. Karbohidrat bisa diperoleh dari beras, umbi-umbian, kentang, mie. Lauk nabati sebagai sumber protein, bisa diperoleh dari tahu, tempe, kacang-kacangan. Protein hewani bisa diperoleh dari daging merah, daging ayam, telur dan ikan. Jangan lupa juga memberikan buah dan sayur sebagai sumber vitamin. Dan setelah 12 bulan, kenalkan lah seluruh makanan keluarga kepada bayi.

Catatan: Jangan memberikan susu segar dan madu kepada bayi di bawah 12 bulan, karena pencernaan bayi belum bisa menerima bahan makanan tersebut.
Formula Sukses MPASI



Masih menurut dr.Attila, pemberian MPASI idealnya adalah 3 porsi makanan utama dan 2 porsi makanan selingan atau snack. Jadi, minimal ada 5 kali jadwal makan bagi bayi yang baru memulai MPASI.

Agar MPASI sukses ada formula yang bisa diaplikasikan dalam memberikan MPASI (Food Rules Applicable to Children Beyond Infancy, Chatoor 2004), yaitu:

1.Terjadwal

Buat jadwal makan utama dan snack secara teratur dan terencana. Biasanya anak akan lapar kembali setelah 100 menit (untuk makanan padat) dan 75 menit (untuk makanan cair). Maka dari itu, usahakan memberikan jadwal yang seimbang sesuai dengan kebutuhan energi anak dan kapan anak merasa lapar kembali.

Lama makan tidak boleh lebih dari 30 menit. Usahakan anak makan hanya dalam waktu yang tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama.

Diantara jadwal makan, hanya boleh mengkonsumsi air putih.

2.Lingkungan

Netral dan tidak dipaksa. Meskipun anak hanya makan 2-3 suap saja, jangan sampai melakukan pemaksaan terhadap anak. Karena anak akan merekam suasana makan yang tidak menyenangkan di dalam otaknya, jika anak makan dalam kondisi dipaksa.

Jangan memberikan makanan sebagai hadiah.  Dan tidak makan sambil bermain,menonton TV, atau yang lainnya.

3.Prosedur Makan

Porsi makanan, berikanlah porsi kecil terlebih dahulu. 
Hentikan pemberian makanan, jika setelah 15 menit, anak tidak memakan makanannya, malah cenderung bermain-main, membuang-buang makanannya dan tampak kesal.

Motivasi anak untuk menghabiskan makanannya sendiri dan jangan lupa untuk membersihkan tangan dan mulut setelah selesai makan.

MPASI untuk Anak Beresiko Alergi 

Bagi anak yang memiliki resiko alergi, tips dari dr. Attila Dewanti, Sp. A(K) adalah dengan mencatat makanan apa saja yang Kita berikan kepada anak, dan berikanlah makanan tersebut selama tiga hari, agar terlihat apakah anak alergi terhadap bahan makanan yang kita berikan atau tidak.

Memperkenalkan Buah pada Bayi


Masih menurut dr. Attila Dewanti, Sp.A (K), salah satu bahan makanan yang penting dan mengandung nutrisi untuk bayi adalah buah. Kenapa harus dikenalkan? Karena manfaat dari buah ini banyak sekali untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

Manfaat buah antara lain:

Sumber vitamin C, sumber asam folat an vitamin B, sumber serat, sumber anti oksidan: betakaroten, pektin, dll, sumber mineral seperti zat besi, kalsium, dan kalium.

Seperti manfaat buah pisang untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung vitamin A, C dan B6, mengatasi anemia, memelihara kesehatan jantung, dan mengatasi gangguan pencernaan. Karena serat pada pisang bisa melancarkan buang air besar, dan  vitamin B6-nya membantu meredakan gejala diare. 

Begitu pula dengan buah peach, bermanfaat untuk mengatasi sembelit, menjaga kesehatan tulang karena mengandung kalsium, fosfor, mangan, zat besi dan tembaga. Kalium dan antioksidan pada buah Peach juga membantu menjaga kesehatan cairan dan metabolisme, zat besi dan tembaga pada buah Peach juga mencegah dan mengatasi anemia, karena kedua zat tersebut berkontribusi dalam pembentukan hemoglobin.

Buah untuk bayi bisa dibuat dalam bentuk buah potong, jus buah, atau dalam bentuk pure. Menurut dr. Attila Dewanti, Sp.A (K), Pure buah yang baik adalah tidak ditambah gula, bervariasi rasa dan teksturnya, tanpa pengawet dan pewarna buatan, dan baiknya diberikan pada bayi di atas 6 bulan.

Bagaimana cara memperkenalkan buah pada bayi?

4-6 bulan, kenalkan buah lumat pada bayi, buah yang cair dan manis alami. Setelah 6 bulan, kenalkan Pure Buah, dan setelah 1 tahun keatas, kenalkan buah utuh yang dipotong kecil-kecil dan pure buah.

Buah apa yang baik dikenalkan pada bayi pertama kali? Beberapa buah yang bisa dikenalkan bayi seperti apel, peach, pisang, wortel, stroberi, dan labu. 

GEN BAPUR dan Milna Nature Delight: Cara Mudah Makan Buah Zaman Now


Seperti yang sudah Saya sebutkan di atas, salah satu produsen MPASI di Indonesia adalah Milna, ahlinya makanan bayi. Dan di era milenial seperti sekarang ini, Milna memberikan inovasi baru, yakni Cara Mudah Makan Buah Zaman Now dengan produk terbarunya yaitu Milna Nature Delight. 

Saya sendiri merasa kagum kepada Milna yang terus melakukan riset dan inovasi, sehingga bisa memberikan solusi efektif untuk para ibu zaman now yang ingin memberikan nutrisi terbaik untuk anak tetapi tidak khawatir dengan efek samping dari bahan pengawet, pewarna, dan lain sebagainya.

Kadang kita merasa ‘under estimate’ dengan produk lokal dan teknologi yang digunakannya. Tapi ternyata, Milna memberikan produk yang sangat bisa diandalkan untuk memberikan nutrsi dan kebaikan dari buah alami sebagai camilan buah pada periode MPASI, yakni Milna Nature Delight. Dimana Pure buah diolah sedemikian rupa, TANPA PENGAWET, TANPA PEMANIS BUATAN, 100% NATURAL.

Dan kabar baiknya, kemasannya didesain bukan hanya untuk dikonsumsi di rumah saja, tapi bisa dibawa On the Go. Buat di jalan atau saat wisata, oke banget yaaa.

Praktis banget buat dibawa pergi keluar rumah

Oleh karena itu, karena kepuasan konsumen akan hadirnya Milna Nature Delight, lahirlah istilah GEN BAPUR atau Generasi Bawa Pure. Ya, kayak Saya ini, praktis banget bawa pure buah kemana-mana dalam kemasan Milna Nature Delight.

Dengan adanya GEN BAPUR ini, tentunya sebagai konsumen Saya senang sekali, karena Milna pun mengapresiasinya dengan sangat baik, dan semoga GEN BAPUR ini bisa menjadi sebuah kampanye nasioal dengan misi mendukung anak Indonesia makan buah dengan mudah.


Seperti kata Mama dua anak Tya Ariestya yang juga turut hadir sebagai narasumber pada acara Blogger Gathering bersama Milna Nature Delight kemarin, “Sebagai ibu, Saya sudah hampir 4 tahun menjadi konsumen Milna. Dan Milna Nature Delight ini jadi salah satu favoritnya anak sulung Saya, Kanana, sampai saat ini. Ada 3 varian rasa, bentuk serta warna kemasannya praktis dan juga menarik. Karena kesibukan yang mengharuskan Saya bepergian dan membawa anak-anak, Milna Nature Delight ini sangat membantu asupan buah untuk Kanaka. Saya rasa, Saya udah termasuk GEN BAPUR nih, karena selalu membawa Milna Nature Delight sebagai bekal snack Kanaka saat travelling atau menemani Saya beraktivitas. Hehehe.” Cerita Mama Tya.

Varian Rasa Milna Nature Delight



Ada 3 varian rasa yang enak dari Milna Nature Delight, yang merupakan kombinasi dari ragam buah yang kaya akan manfaat.


Banana,Strawberry, Apple


Carrot, Apple, Pumpkin



Apple and Peach

Bagaimana cara mengonsumsi Milna Nature Delight?

Sebelum dikonsumsi, jangan lupa kocok lebih dahulu kemasannya, kemudian tuang pure buah Milna Nature Delight ke sendok makan si kecil.


Aksara suka makan langsung Milna Nature Delight

Berapa lama Milna Nature Delight bisa dikonsumsi setelah tutup kemasannya dibuka?


Belajar mengenal berbagai macam rasa buah

Milna Nature Delight bisa dikonsumsi selama 2x 24 Jam setelah tutup kemasan dibuka, asalkan disimpan di dalam kulkas.

Apakah Milna Nature Delight bisa dikreasikan menjadi makanan atau camilan lainnya?

Jawabannya adalah BISAAA.

Selain dikonsumsi langsung dalam bentuk pure buah, Mina Nature Delight juga bisa dikreasikan menjadi camilan atau snack lainnya. Saya sendiri, membuat Agar-agar buah dengan menggunakan Milna Nature Delight.

Untuk anak yang sulit makan buah secara langsung, puding buah ini bisa menjadi salah satu solusinya.




Bahan dan Alat:

1 kemasan Milna Nature Delight
1 kemasan agar-agar plain 7 gram
Gula pasir secukupnya (optional)
300 ml air panas

Cetakan es atau cetakan agar-agar

Cara membuat:

1.Campurkan agar-agar plain+gula pasir, Milna Nature Delight dan 250ml air.

2.Didihkan campuran agar-agar, panaskan hingga mendidih.

3.Tuangkan campuran agar-agar yang sudah matang, tuang ke dalam cetakan

4.Diamkan dalam lemari es kurang lebih 30-45 menit

5.Puding Buah Milna Nature Delight siap dimakan bersama-sama


Aksara makan agar-agar buah Milna

Berapa Harga Milna Nature Delight?

Ada kabar baik buat para pecinta Milna Nature Delight, nih. Milna Nature Delight TURUN HARGA. Dari Rp. 15.000,- menjadi Rp. 9.950,- asyik kan jadi lebih hemat dan terjangkau deh sekarang. Dan buat Mama-mama yang mau ikutan jadi GEN BAPUR, bisa membeli Milna Nature Delight ini di Alfamart, Carrefour, Hypermart, Lion Superindo, Yogya Grup ataupun supermarket dan minimarket yang terdekat dengan rumah ya.

Kalau ini, Milna Nature Delight edisi foto Emaknya Aksara, ga dijual dimana-mana, hehehe


Tentang KALBE NUTRITIONALS


Milna atau singkatan dari “Milik Nasional” ini merupakan salah satu produk dari Kalbe Nutritionals. Kalbe Nutritionals sendiri secara aktif melakukan pengembangan produk nutrisi, guna mempertajam komitmen di bidang bisnis makanan dan minuman kesehatan. 

Kalbe Nutritionals selalu berupaya mewujudkan misi: WE Provide Wellness to Millions dengan menyediakan produk dan layanan kesehatan bagi masyarakat. Pernyataan tegas tersebut menjadi pedoman tanpa henti mendayagunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi , demi memberikan produk dan layanan terbaik bagi jutaan masyarakat Indonesia dan dunia pada umumnya. 

Sudah terbukti, produk Milna sendiri sudah diekspor ke luar negeri, seperti Myanmar, Malaysia, Philiphina, Vietnam, Kambodja, Brunei, Yaman dan Papua New Guinea.

Makan Buah Lebih Mudah ala Emak Zaman Now




Jujur Saya suka banget ada produk Milna Nature Delight ini dan seneng jadi bagian dari GEN BAPUR . Karena memang sebagai Emak Zaman Now, pastinya Saya ingin memberikan nutrisi terbaik untuk anak dengan cara yang praktis dan tentunya disukai oleh anak.

Milna Nature Delight, sekarang menjadi solusi camilan buah untuk Aksara disamping mengkonsumsi buah-buahan secara langsung. Apalagi jika kondisinya sedang mudik, di perjalanan, atau sedang berwisata dengan keluarga.

Pokoknya sehat dan praktis tis tis.

Follow Instagram @milnaid Facebook MilnaID Twitter @bundamilna dan website www.milna.com yaa untuk informasi lebih lanjut.

Ada yang sudah jadi GEN BAPUR juga barangan sama Saya? Sharing yuk di kolom komentar.