Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label kesehatan. Show all posts

5 Makanan yang dapat Membuat Kita Menjadi Lebih Awet Muda

 


Semakin bertambahnya usia seseorang, kulit manusia akan menjadi lebih kendor dan keriput. Ini sebabnya banyak yang menginginkan kulit tidak cepat menua. Faktor penuaan pada kulit biasanya disebabkan oleh perawatan pada kulit pada tubuh maupun wajah yang kurang.
Meski kehilangan elastisitas, tidak menutup kemungkinan untuk menunda atau memperlambat jaringan serta sel-sel pada kulit agar tidak mengalami kerutan.

Ada beberapa makanan yang dapat memiliki fungsi untuk memperlambat sel kulit menjadi keriput. Pendapat ini telah diungkapkan oleh beberapa ahli di dunia, serta sudah diadakan penelitian untuk mencegah terjadinya kerutan pada wajah.
Bahkan, Seorang ahli gizi dan juga profesor di Boston bernama Joan Salge Blake mengungkapkan bahwa mengubah pola makan akan membuat tubuh mendapatkan nutrisi yang selayaknya agar organ didalamnya dapat berjalan dengan alur yang sesuai. Tubuh diibaratkan sebagai mesin yang harus memiliki pelumas sesuai dengan kebutuhan. 

Pola makan yang baik untuk tubuh agar dapat membuat kulit mengalami kelambatan kinerja sel penuaan dini adalah mengimbanginya dengan mengkonsumsi banyak air putih, sayuran, buah-buahan, ikan, susu yang rendah akan lemak, serta membatasi penggunaan garam dengan takaran yang sesuai.
Saat mengkonsumsi makanan sehat, juga harus mengatur pola tidur yang cukup dan berolahraga ringan terlebih dahulu.

Agar tidak kebingungan memilih apa saja makanan yang sesuai untuk membuat Anda menjadi lebih awet muda, berikut daftar makanan yang cocok untuk meminimalisir resiko penuaan dini sebagai berikut :

1. Mengonsumsi Gandum


Berbagai macam makanan yang mengandung glikemik yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya jerawat serta kulit akan menjadi lebih berkerut. Dengan mengkonsumsi gandum dapat membantu untuk mencegah meminimalisir kerusakan pada kulit serta iritasi yang timbul saat salah konsumsi makanan.

Gandum sendiri, memiliki sifat yang rendah glikemik yang mampu untuk tidak membuat meningkatnya kadar gula dalam darah seperti yang terkandung dalam pasta maupun beras.

2. Mengonsumsi Pepaya


Buah pepaya ketika sudah berwarna oranye artinya sudah matang dan siap untuk dipanen. Buah ini mengandung banyak sekali vitamin, Anti oksidan, dan juga mineral yang mampu membantu untuk meningkatkan elastisitas pada kulit.
Pepaya juga dapat meminimalisir timbulnya garis-garis halus yang dapat mengakibatkan kerutan. Kandungan dalam buah pepaya terdapat vitamin A, B, C, K, E, kalium, kalsium, fosfor, dan juga magnesium. 

Ketika seseorang mengkonsumsi buah yang satu ini, maka manfaat yang akan didapatkan adalah mampu membantu untuk melepaskan berbagai macam sel kulit mati sehingga kulit akan tampak lebih bersinar dan cerah.

Hal ini dikarenakan, ada kandungan antioksidan yang mampu membantu agar kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas dapat diminimalisir. Ada juga enzim yang terkandung dalam buah pepaya, dikatakan oleh para ahli dapat menunda penuaan tambahan karena merupakan salah satu dari berbagai macam buah yang memiliki agen anti inflamasi paling baik di alam bebas.
 
3. Mengonsumsi Buah Jeruk



Selain rasa dari buah yang begitu manis dan segar, ternyata jeruk memiliki kaya akan air yang berfungsi sebagai bahan untuk melembabkan kulit bahkan sampai kedalam sel-sel dalam tubuh Manusia. Sudah tak heran lagi, dengan mengkonsumsi buah jeruk yang banyak mengandung vitamin C ini, dapat menjadikan kulit menjadi lebih kenyal disebabkan oleh hasil kolagen.

4. Mengonsumsi Sayur Bayam



Bayam merupakan salah satu tumbuhan yang biasa dimanfaatkan daunnya sebagai sayuran. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropik ini dikenal oleh banyak orang karena sangat mudah pengolahannya serta memiliki zat besi yang penting untuk tubuh.
Selain zat besi, bayam juga mengandung antioksidan yang mampu mengoksidasi dan bisa membantu menghidrasi seluruh anggota tubuh. 

Selain kandungan diatas, bayam juga mengandung banyak sekali vitamin yang baik bagi tubuh. Seperti, vitamin A, E, C, besi nabati, Lutein, dan juga magnesium. Berbagai macam kandungan inilah yang membuat sayur bayam sangat cocok dikonsumsi agar kulit terlihat awet muda.

5. Mengonsumsi Buah Alpukat

Buah alpukat mungkin tidak asing di telinga para penikmat minuman jus. Ya, alpukat sering digunakan sebagai bahan minuman yang sangat menyegarkan dikala musim panas tiba. Meskipun terkadang ada rasa masam, akan tetapi buah ini masih memiliki banyak penikmat.

Alpukat banyak dikenal sebagai buah yang kaya akan asam lemak untuk membuat kulit agar lebih halus serta mampu menangkal radang. Mengandung berbagai macam nutrisi yang berguna untuk mengurangi dan menunda resiko penuaan. Ada vitamin A, B, C, E, K, dan Kalium. 

Vitamin A yang terkandung dalam  alpukat gunanya untuk membuat kulit lebih bercahaya dan membantu melepaskan sel kulit yang mati. Buah ini diyakini mampu membuat tubuh agar terhindar dari racun serta kanker kulit yang disebabkan oleh sinar matahari.

Demikian ulasan mengenai makanan yang mampu membuat kulit menjadi lebih awet muda dan terhindar dari penuaan dini.

Semoga bermanfaat yaa ☺




Begini Cara Merawat Anak Alergi Susu Sapi di Masa Pandemi Covid-19

Dan ketahuilah, bahwa harta dan anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan, dan di sisi Allah-lah Pahala yang besar (Q.S Al-Anfal:28)

Sebagai ibu dari seorang anak yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi, potongan Ayat Al-Qur'an di atas memang benar adanya.

Merawat anak dengan alergi protein susu sapi itu Masya Alloh.  Betul-betul menjadi cobaan tersendiri bagi saya dan suami.

Apalagi dalam keluarga kami belum diketahui siapa saja yang memiliki "bakat" alergi. Maka dari itu, perjalanan Kifah yang tumbuh sebagai anak yang alergi protein susu sapi menjadi sebuah pengalaman yang sering saya share di blog ini. 

Ketika Kifah bayi muncul ruam merah di pipi, dan saya masih belum ngeh kalau itu alergi yang menyebabkan Dermatitis Atopik

Karena saya tahu, ibu dengan anak alergi, harus sama-sama saling menguatkan dan mendapatkan informasi dan edukasi seputar alergi anak.

Baca juga curhat saya tentang pengalaman merawat anak alergi dan asma.

Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju

Bicara soal saling support dan memberikan informasi dan edukasi mengenai alergi anak, saya sangat mendukung adanya Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju.

Karena saya merasa 'ada teman' untuk sharing, mendapatkan informasi dan edukasi, dan juga nasehat-nasehat dari para expert mengenai alergi anak.




Seperti pada Senin, 29 Juli 2020 kemarin. Saya mengikuti webinar via Zoom mengenai bagaimana cara merawat anak alergi di masa pandemi seperti saat sekarang ini.

Jujur saja, selama Pandemi Covid-19 yang dimulai pada pertengahan Maret 2020 hingga sekarang, saya dan suami cukup panik dan takut akan bahaya penularan Covid-19 karena Kifah anak pertama saya memiliki riwayat alergi dan sekarang mengidap penyakit Asma.

Asma pada Kifah memang belum sembuh total, bahkan di bulan Ramadhan kemarin, Kifah tertatih-tatih berpuasa walau ketika jam bangun sahur asmanya sering kali kambuh.

Di masa Pandemi ini, tentunya kekhawatiran saya naik 2x lipat.

Webinar yang bertajuk Tanggap Alergi di Masa Pandemi untuk Generasi Maju kemarin, menghadirkan Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr. Sp.A (K), M.Kes yang merupakan seorang ahli imunologi dan alergi anak.

Selain itu, hadir pula Bunda Anggi Morika Septi, Senior Brand Manajer SGM Eksplor Advance + Soya, serta Bunda Mediana Herwijayanti, yakni Digital Marketing Manajer SGM Eksplor Advance+ Soya. Dan satu lagi, Bunda Nastasha Rizky (artis dan Bunda yang memiliki anak dengan riwayat alergi protein susu sapi).

Bunda Anggi mengatakan bahwa memang pasti ada ketakutan sendiri bagi para orang tua, di masa pandemi seperti sekarang ini, bagaimana cara merawat dan melindungi kesehatan anak-anak yang alergi dengan protein susu sapi.

Maka dari itu, Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju ini, ingin sekali mengajak dan menggugah para Bunda yang memiliki anak dengan alergi protein susu sapi untuk sama-sama belajar dan mendapatkan edukasi tentang alergi anak dengan benar sesuai dengan arahan para ekspert.

Bunda Anggi juga mengajak para Bunda agar selalu ingat 3K.

Apa itu 3K?


Jangan lupa lakukan 3K

1. Kenali Gejala. Yaitu mengenali apa saja gejala alergi. Di website generasimaju.co.id/alergianak Bunda bisa mengecek, apakah anak mengalami alergi atau tidak.

2. Konsultasikan. Yaitu mengkonsultasikan pada dokter atau expert mengenai alergi anak. 

Di generasimaju.co.id/alergianak terdapat fitur live chat bersama expert dimana kita bisa melakukan chat bersama expert untuk bertanya seputar alergi anak.

3. Kendalikan. Alergi dapat dikendalikan, salah satunya dengan cara memberikan nutrisi yang tepat pada si kecil yang mengalami alergi.

Prof. Budi mengatakan berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), di masa pandemi ini, anak termasuk ke dalam kelompok yang rentan terkena infeksi, Indonesia adalah negara dengan angka terinfeksi tertinggi di ASEAN.

Anak dengan alergi susu sapi memiliki sistem imun yang unik dan lebih sensitif dibandingkan anak yang lainnya, maka dari itu, anak dengan alergi protein sapi harus mendapatkan perhatian ekstra khususnya pada kesehatanya.

Alergi sendiri adalah respon tubuh yang tidak normal terhadap 'zat asing' yang masuk ke dalam tubuh.

Walaupun sebenarnya zat tersebut tidak berbahaya, namun sistem imun anak alergi akan meresponnya secara berlebihan, sehingga menimbukan, gatal, bengkak, ruam merah, sesak, dsb.

Zat yang memicu alergi disebut alergen. Biasanya, alergen terdapat pada makanan dan zat yang terhirup.

Makanan contohnya:

Susu sapi, makanan laut, kacang tanah, tree nuts (kacang polong, almond, mede), telur, gandum dan ikan.


Hati-hati dengan makanan ini


Zat yang terhirup contohnya:

Tungau debu rumah, serbuk sari tanaman, kecoa, serpihan kulit  binatang, dan jamur kapang.


Hati-hati juga dengan zat yang bisa terhirup ini


Apakah Alergi Susu Sapi Itu?

Alergi susu sapi diakibatkan oleh kasein dan whey, yakni protein susu sapi yang menyebabkan reaksi alergi. Angka kejadiannya sebesar 0,5 %- 7,5% dan manifestasi terbanyak yakni Dermatitis Atopik, yakni ruam merah pada kulit. Namun, kejadian alergi ini akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.

Data dari klinik anak di RSCM Jakarta, tahun 2012 menyebutkan bahwa 31% pasien anak alergi terhadap putih telur dan 23,8 % alergi terhadap susu sapi.

7,5 % anak Indonesia mengalami alergi terhadap protein susu sapi, yang merupakan makanan penyebab alergi nomor dua setelah telur, pada anak-anak di Asia.

Dampak Apa Saja yang Ditimbulkan Jika Alergi Susu Sapi Tidak Segera Diatasi?


1. Dampak Kesehatan

Meningkatnya resiko penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi, dan sakit jantung

2. Gangguan Tumbuh Kembang

Anak dengan alergi bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan, karena berhubungan dengan jenis dan ragam pantang makanan

3. Ekonomi

Meningkatnya pengeluaran untuk biaya pengobatan ke Rumah Sakit, membeli obat-obatan, biaya perawatan di rumah, orang tua kehilangan pendapatan karena sering tidak masuk kerja, dll.

4. Psikologi

Anak dan orang tua bisa stress, bahkan bisa jadi orang tua jauh lebih stress. Dengan begitu kualitas hidup anak dan keluarga menjadi menurun.

Lakukan 3 K (Kenali, Konstasikan, Kendalikan)

Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Bunda Anggi, Prof. Budi pun menyarankan sebagai Bunda kita harus menjadi Bunda Tanggap Alergi dengan melakukan 3K. 

3K dilakukan agar alergi lebih bisa diatasi dan tidak menjadi kasus yang lebih berat lagi.


Kenali Gejala Alergi Protein Susu Sapi


1. Saluran cerna:  Diare (53%) dan Kolik (27%)

2. Kulit: Urtikaria (18%) dan Dermatitis Atopik (35%)

3. Saluran Nafas: Asma (21%) dan Rinitis (20%)

4. Umum: Anafilaksis (11%)

Bagaimana Membedakan antara Alergi dan Infeksi?
Perbedaan infeksi dan alergi

Di masa pandemi seperti ini, orang tua cenderung lebih khawatir dengan kesehatan si kecil.

Duh, anak saya batuk pilek, apa jangan-jangan terkena Corona ya?

Gejala Infeksi yakni:

1. Disertai demam
2. Batuk dan pilek terjadi sepanjang hari
3. Dahak yang dikeluarkan berwarna


Gejala Alergi:

1. Tidak disertai demam
2. Batuk, pilek, bersin biasanya terjadi saat malam hari
3. Dahak yang dikeluarkan bening/tidak berwarna

Tata Laksana Alergi (Rekomendasi dari IDAI)

Bagi anak yang memang menunjukkan gejala alergi, langkah selanjutnya adalah dengan MENGKONSULTASIKAN kepada dokter atau expert di bidang imunologi dan alergi anak.

Biasanya anak akan diberikan obat-obatan sesuai dengan gejala alergi oleh dokter.

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, jika anak memiliki alergi tetap berikan ASI dan ibu menyusui sebisa mungkin menghindari makanan pencetus alergi.


Apabila dengan SANGAT TERPAKSA KARENA ALASAN MEDIS maka boleh memberikan nutrisi yang lain, seperti formula soya sebagai alternatif berdasarkan rekomendasi dokter.

Tips Menghadapi New Normal/Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk Anak Alergi Susu Sapi


Tips menjalankan New Normal dari Prof. Budi untuk anak alergi protein susu sapi

1. Tidak melakukan penundaan imunisasi

2. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan SDIDTK (Stimulasi Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak)

3. Tetap menjaga kesehatan dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang, perbanyak makan buah dan sayuran, dan aktivitas fisik yang sesuai.

4. Ajari anak mencuci tangan dengan menggunakan sabun, memakai masker, dan menghindari kerumunan

5. Berjemur di depan rumah setiap pagi sekitar 10-15 menit untuk mengoptimalkan asupan vitamin D yang baik untuk daya tahan tubuh anak.

Alhamdulillah dengan saling support dan adanya edukasi, Bunda dengan anak alergi protein sapi bisa lebih tanggap dan semangat lagi

Bunda Mediana Herwijayanti, Digital Marketing Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju ini diharapkan mampu mengedukasi dan memberikan informasi seluas-luasanya kepada masyarakat agar lebih aware terhadap kasus alergi anak.

Dengan paparan yang dikatakan oleh Prof.Budi bahwa alergi bisa berakibat buruk jika tidak segera diatasi, maka Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju bisa dijadikan sebagai referensi dan pengetahuan tentang bagaimana mengatasi alergi pada anak.

Dan tidak hentinya, kampanye 3K yakni Kenali, Konsultasi, dan Kendalikan. Menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk bisa menjadi Bunda Tanggap Alergi.




Di dalam webinar kemarin, ada juga Bunda Natasha Rizky yang menceritakan pengalamannya mengatasi anaknya yang kedua, yang mengalami alergi protein susu sapi.

Awalnya ia sangat khawatir, bagaimana dengan pertumbuhan dan perkembangan anaknya karena mengalami alergi susu sapi. Karena asupan nutrisi pasti akan terbatas.

Nah, ada tips nih dari Bunda Natasha, sebagai Bunda Tanggap Alergi, yaitu:

1. Cari tahu gejala alergi itu seperti apa, sebagai Bunda kita harus peka.

2. Konsultasikan kepada expert apabila memang si kecil menunjukkan gejala alergi.

3. Memberikan nutrisi pengganti yang lain, misalkan dengan memberikan formula soya.

4. Kreasikan menu makanan si kecil, agar asupan nutrisinya tetap seimbang.

5. Dan yang terpenting, mintalah dukungan suami dan keluarga untuk merawat anak dengan alergi protein sapi. Karena suami dan keluargalah yang bisa menyemangati.

Yuk, Bunda, kita jadi Bunda Tanggap Alergi. Jangan lupa melakukan 3K.

Untuk mengetahui tentang gejala alergi pada anak dan chat dengam para expert, kunjungi www.generasimaju.co.id/alergianak

Dan untuk mengetahui banyaknya keseruan Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, Bunda bisa membuka akun instagram @soya_generasimaju dan Facebook Fan Page: Soya Dukung Generasi Maju.

Pastikan jangan terlewat acara edukatif dan informatifnya seputar alergi anak, ya Bunda.

***

Saya sendiri, sebagai Bunda yang memiliki anak alergi protein susu sapi, sangat terbantu dengan adanya Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju.


Walau dulu Kifah alergi terhadap protein susu sapi, sekarang Kifah siap jadi Generasi Maju


Saya merasa tidak sendirian, dan mendapatkan support untuk terus mendukung si kecil jadi generasi maju walau dengan segala 'kekurangan' yang ada pada diri mereka.

Apakah si kecil di rumah memiliki alergi protein susu sapi juga, Bund? Sharing yuk di kolom komentar.




Berbagai Resep Jus Sehat yang Bisa Mama Buat Selama Di Rumah Aja


Buah-buahan adalah salah satu sumber vitamin dan nutrisi yang penting bagi tubuh. Ada banyak sekali  manfaat buah-buahan bila dikonsumsi dengan porsi yang tepat, beberapa diantaranya seperti menurunkan berat badan, sumber antioksidan, mencegah penyakit tertentu, sebagai sumber vitamin dan lain sebagainya.

Pokoknya, bagi Mama yang punya kesibukan dan jadwal yang padat. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan membuat jus buah-buahan, membut jus kegemaran dengan juicer atau blender. Lihat rekomendasi juicer lainnya di sini.

Masalahnya, dalam menikmati   jus favorit, dibutuhkan berbagai bahan tambahan lain agar nutrisi
dan manfaat buah menjadi lebih maksimal untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.

Mama tidak usah khawatir!

Di artikel ini akan dibahas mengenai berbagai jenis resep buah, kandungan jus serta manfaat jus yang bisa Mama buat sebagai referensi jus favorit selama di rumah aja.

1. Jus Stroberi Susu (2 porsi)



Bahan-bahan:

- 20 buah stroberi
- 500 ml susu UHT atau Full Cream
- Es Batu (secukupnya)
- 2 sendok makan gula pasir

Cara membuat:

1. Cuci bersih stroberi, kemudian rendam dengan air matang. Setelah itu potong stroberi dengan ukuran kecil.

2. Masukkan es batu ke dalam juicer atau blender, jangan lupa dengan menambahkan 2 sendok makan gula pasir dan susu cair.

3. Blend semua bahan hingga tercampur rata, tuang ke dalam gelas dan siap disajikan.

Kandungan dan Manfaat

Stroberi dikenal memiliki kandungan Vitamin C, antioksidan, senyawa tumbuhan dan mangan.

Sedangkan manfaat dari jus stroberi pada umumnya adalah dapat menjadi detox yang dapat membersihkan tubuh dari berbagai racun, menjaga kesehatan jantung, memperkuat daya tahan
tubuh, dan mencegah penuaan dini pada kulit.

2. Jus Sayur Bayam (1 Porsi)


Bahan-bahan:

- 2 genggam bayam
- ½ buah apel (kiwi, timun, atau buah lain yang disukai)
- 1 sendok makan perasan air jeruk nipis
- ½ sendok makan madu
- 200 ml air
- 2 iris potongan nanas (optional)

Cara membuat:

1. Cuci semua bahan yang sudah disiapkan. Setelah itu masukan bahan-bahan tersebut ke dalam blender kecuali madu.

2. Blender 2 detik dan kemudian berhenti selama 3 detik. Ini dilakukan supaya menghindari oksidasi yang
berakibat pada berkurang dan bahkan hilangnya kandungan nutrisi olahan buah. Lakukan hal ini sampai bahan menjadi halus.

3. Bila Mama suka, saring hasil jus tersebut. Apabila Mamanrasa masih kurang serat, Mama dapat langsung menuangkannya ke dalam gelas.


4. Tambahkan madu dan aduk hingga merata.

Kandungan dan Manfaat

Biasanya jus sayur bersifat langu atau beraroma tidak sedap saat diminum. Dengan adanya sedikit tambahan buah dan jeruk nipis, maka akan mengurangi adanya bau tidak sedap pada jus, apalagi saat diminum.

Ada berbagai kandungan yang baik pada bayam, yakni adanya Vitamin A yang berfungsi sebagai penambah kesehatan mata, Vitamin C yang berfungsi sebagai penambah kekebalan tubuh. Juga adanya serat dan mineral yang baik untuk menurunkun resiko penyakit kardiovaskuler.

Manfaat dari mengkonsumsi jus bayam pada umumnya adalah sebagai penurun berat badan
dan peningkat imun pada tubuh.


3. Jus Tomat Segar (1 Porsi)



Bahan-bahan:

- 3 buah tomat
- 2 batang seledri
- 2 sendok makan jeruk nipis
- 1 sendok makan madu (sesuai selera)
- Air matang secukupnya
- Es batu

Cara membuat:

1. Cuci bersih tomat lalu rebus kurang lebih selama 4 menit

2. Siapkan juicer atau blender, masukan seledri dan tomat. Setelah itu tambahkan air dan 2 sendok makan jeruk nipis

3. Tambahkan air matang dan biarkan sampai lembut

4. Taruh jus di dalam gelas

5. Tuangkan madu di atas tomat dan es batu secukupnya.


Kandungan dan Manfaat

Ada banyak kandungan yang baik dalam buah tomat. Beberapa di antaranya seperti kandungan Potasium yang baik bagi sistem elektrolit dalam tubuh.

Di samping itu ada Likopen yang dianggap sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh, serta adanya Vitamin C yang dianggap mampu menambah sistem imunitas tubuh.

Sedangkan manfaat dari mengkonsumsi jus tomat
adalah dapat mengatur sistem pencernaan, menurunkan kolesterol, dan sebagai detoksifikasi
racun yang ada di dalam tubuh.


Selamat mencoba yaaa :D

Ramadhan ditengah Pandemi Virus Corona, Apa yang Berbeda?


Assalamu'alaikum, apa kabar puasa di hari keempat belas? Mudah-mudahan masih lancar yaa.

Seperti kita tahu bersama, Ramadhan kali ini benar-benar berbeda, kita tengah berada dalam Pandemi Virus Corona yang sudah menginfeksi jutaan manusia di seluruh dunia.

Sedih.

Satu kata yang bisa saya bilang, biasanya Ramadhan begitu meriah, tapi sekarang Ramadhan terasa sepi, kurang semarak.

Tarawih berjamaah ditiadakan, silaturahim bersama keluarga dan saudara pun dilarang. Karena kita harus #DiRumahAja dan menjaga jarak dengan orang lain.

😭😭😭

Semenjak pertengahan bulan Maret 2020 lalu, kita semua diminta bekerja dari rumah, sekolah libur dan belajar pun dari rumah.

Kifah sekolah dari rumah sejak pertengahan Maret 2020

Namun yang paling parah, ekonomi perlahan ambruk dan terdampak signifikan. Banyak pekerja dirumahkan, pedagang kehilanga  pelanggan.

Bisnis travel, jasa, transportasi, barang mewah, bisnis besar hingga mikro semua merasakan dampak dari Pandemi Virus Corona ini.

Jujur, sejak awal adanya pemberitaan Virus Corona di Wuhan China, saya sudah merasa khawatir. Diperparah dengan ketidakseriusan pemerintah dalam menghadapi wabah ini.

Tapi yaudah, saya hanya bisa pasrah, toh wabah ini sudah kadung menginfeksi negeri ini. Mengutuk keadaan pun bukan solusi, tapi kinerja pemerintah akan jadi catatan penting bagi masyarakat dalam menghadapi wabah ini.

Apa yang berbeda?

'Maskeran' is the new normal


Selain aktivitas yang dibatasi, tentunya saya sedang memikirkan Hari Raya Idul Fitri nanti.

Gak mudik ke Bandung, gak ketemu orang tua, gak bisa shalat di Hari Raya.

Duh, gak kuat nulisnya aja ini mau nangis. Mudah-mudahan kuat nahan sedih di Hari Raya nanti Ya Alloh.

Ramadhan kali ini benar-benar beda kan?

Gak nyangka kalau tahun 2020 ini adalah tahun penuh ujian dan akan jadi catatan sejarah untuk kita di masa depan.

Dan buat anak-anak yang mengalami pandemi pasti jadi 'kenangan' ketika dia dewasa nanti.

Sekolah dari rumah, puasa tanpa tarawih di mesjid, menahan bosan demi hilangnya virus corona.

Semoga Pandemi ini segera berakhir, kita bisa hidup normal kembali.

Bagi teman-teman yang terdampak, baik secara ekonomi ataupun yang lainnya, semoga segera mendapatkan jalan keluar. 



Semoga Alloh memudahkan jalan rezeki kita semua, Alloh hindarkan kita dari virus yang membuat kehidupan kita lumpuh itu.

Amiiinnn.

Wujudkan Transparansi dan Komunikasi Kepada Masyarakat Mengenai Dampak Sosial dan Lingkungan, Danone Meluncurkan Laporan Keberlanjutan


Assalamu'alaikum, apa kabar hari ini Buibuk? Bahagia-kah? atau penuh drama? 

Hehehe, biasa lah ya, Buibuk suka banyak drama-nya emang. Apalagi kalau sudah banyak to do list yang berantakan, hmmmm, langsung deh berasap ini kepala.

Bicara soal drama, pernah kah Buibuk merasa GEGANA (Gelisah, Galau, Merana) ketika membeli sebuah produk makanan atau minuman.

Dalam hati muncul pertanyaan. Produk ini sebenernya bagus gak sih? Soalnya banyak yang bilang produk ini banyak kandungan gula-nya, pengawetnya, dll.

Atau muncul juga pertanyaan, ini pabriknya ramah lingkungan gak sih? Produk mereka ini kemasan plastiknya gimana? Bisa didaur ulang atau malah bikin sampah lingkungan makin numpuk?

Saya sendiri, sebagai Ibu dan tentunya konsumen berbagai produk penyokong kehidupan saya sehari-hari bersama keluarga, sering bertanya-tanya seperti itu. Apalagi makin kesini, gaya hidup sehat, ramah lingkungan, go green, bijak berplastik makin hidup.



Alhamdulillah, Rabu, 12 Februari 2020 kemarin, bertempat di Pabrik Danone Plant Citeureup, saya bersama Mom Blogger dari Komunitas Mombassador SGM Eksplor, melakukan kunjungan ke Pabrik Danone.

Tujuan kunjungannya sendiri adalah untuk menghadiri peluncuran Laporan Keberlanjutan atau Sustainibility Report Danone Indonesia.

Sebelumnya, biar lebih paham, apa sih Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report itu?

Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report menurut Maria Dian Nurani, Konsultan CSR dan Sustainability Management adalah salah satu bentuk laporan yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mengungkapkan atau mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik perusahaan secara akuntabel.

Connie Ang, Presiden Direktur Danone Specialized Nutrition Indonesia meluncurkan Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report Danone Indonesia

Jadi, intinya, Laporan Keberlanjutan ini adalah sebuah laporan yang ditujukan kepada publik, agar publik mengetahui apa saja yang sudah perusahaan lakukan, terutama mengenai dampak lingkungan dan sosial dari perusahaan tersebut.

Laporan Keberlanjutan Danone SN ini merupakan Laporan Kinerja periode 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2018. Danone sendiri berkomitmen akan menerbitkan Laporan Keberlanjutan ini 2 tahun sekali.

Connie Ang, Presiden Direktur Danone Specialized Nutrition Indonesia, mengatakan bahwa fokus Danone Indonesia adalah kepada peningkatan kesehatan ibu dan anak Indonesia. Danone tidak ingin ada anak Indonesia yang tertinggal karena hanya kurangnya asupan makanan yang bergizi.

Danone mendukung perkembangan anak yang sehat melalui pendekatan ilmiah, yang menjadi keahlian Danone sejak berdiri.

Danone berkomitmen untuk menjalankan aktivitas perusahaan dengan menerapkan berbagai aspek berkelanjutan serta menjalankan bisnis yang sejalan dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Menurut Bapak Karyanto Wibowo, Sustainability Director Danone Indonesia, Laporan Keberlanjutan Danone ini mencakup 6 Pilar Utama dan disusun mengikuti Pedoman Standar Pelaporan Keberlanjutan (GRI) dengan menampilkan struktur modular yang saling terkait dan mewakili praktik terbaik dalam pelaporan berbagai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.

6 Pilar Utama tersebut terdiri atas:

1. Riset dan Inovasi
2. Lingkungan
3. Pemberdayaan Komunitas
4. Kepatuhan
5. Kualitas
6. Karyawan

Danone menginisiasi berbagai program mengacu pada 6 pilar di atas, sesuai dengan misi dari Danone sendiri yakni "One Planet, One Health" 

Connie Ang, Presiden Direktur Danone SN Indonesia mengatakan bahwa, "Kami percaya pada falsafah, apa yang kita ambil dari Bumi, maka harus kita kembalikan kembali ke Bumi. Bumi adalah tempat hidup yang harus kita jaga bersama-sama."

Program Danone SN Indonesia sebagai Wujud Nyata Kontribusi Positif Danone kepada Masyarakat

Bersama anak-anak PAUD Cerdas

Saat Factory Visit ke Pabrik Danone Citeureup kemarin, sebelumnya, Tim Media dan Blogger diajak untuk mengunjungi salah satu PAUD Binaan Danone yaitu PAUD Cerdas.


Pembinaan PAUD ini tentunya sebagai sarana edukasi, terutama bagi anak usia dini, para guru, juga para orang tua mengenai kesehatan dan gizi, juga pentingnya nutrisi agar anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas.

Makan makanan sesuai panduan Isi Piringku

Di PAUD ini, anak-anak diajarkan dan diberikan pembiasaan sejak dini tentang pola hidup sehat sehingga diharapkan hingga mereka dewasa, mereka sudah mengenal dan terbiasa dengan pola hidup yang sehat.



Anak-anak diajarkan pentingnya cuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas menggunakan sabun, serta pemberian pengetahuan tentang "Isi Piringku" agar anak lebih mengetahui makanan apa saja yang wajib mereka konsumsi setiap hari.

Penyerahan kenang-kenangan untuk PAUD Cerdas binaan Danone Indonesia

Duh, senangnya yaa sekolah di PAUD Cerdas ini, anak-anak jadi terbiasa hidup sehat sejak dini.

Jangan lupa diterapkan juga ya di rumah, Buibuk.

Program Danone lainnya adalah:

1. Edukasi Masyarakat tentang Gizi dan  program Kesehatan

Melalui sosialisi Piringku, Rumah Bunda Sehat, Warung Anak Sehat, dan Program Pencegahan Stunting.

Program Pencegahan Stunting dilakukan dengan bekerja sama dengan Pemerintah untuk melakukan penyuluhan mengenai pentingnya pencegahan stunting pada anak.

Danonen bekerja sama dengan Pemerintah/Kementrian Kesehatan, IDAI, Kemendesa, PemKab, BAPPEDA, IBI, dan PPNI.

Setelah melakukan penyuluhan kepada tenaga kesehatan, kemudian dilakukan pendataan dan screening bayi dan balita untuk dilakukan perhitungan dan penyiapan kebutuhan intervensi. 

Setelah itu, dilakukan intervensi gizi, pemantauan, kunjungan ke rumah, kontrol perkembangan setiap 2 minggu, kemudian evaluasi dan pelaporan.

Sosialisasi Isi Piringku

Isi Piringku adalah program pendidikan yang bertujuan untuk mengurangi stunting di Indonesia dengan mempromosikan konsumsi makanan sehat.



Karena menurut penelitian, anak Indonesia masih terancam oleh kondisi stunting atau gagal tumbuh ini.

Danone bekerja sama dengan Fakultas Ekologi Manusia IPB bekerja sama untuk mensosialisasikan program isi piringku.

Dr.Ir. Dwi Hastuti, M.Sc

Dr.Ir.Dwi Hastuti, M.Sc, Kepala Divisi Perkembangan Anak, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB, mengatakan, "Kami dari FEMA IPB sangat senang dapat ikut berkolaborasi dalam program-program berkelanjutan, khususnya program edukasi nutrisi yang dilakukan Danone SN dalam upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah program Isi Piringku."

Pada tahun 2017-2018, lebih dari 700 guru, 7.000 ibu, dan 7.000 anak berpartisipasi dalam program ini. Danone berharap di tahun 2020 ini dapat menjangkau 5,7 juta anak berusia 4-6 tahun.

Warung Anak Sehat

Sebagai upaya mengatasi permasalahan gizi anak Indonesia, bisa dimulai dengan mengubah pola jajan yang lebih sehat, yaitu dengan mengonsumsi jajanan sehat di sekolah.

Anak Indonesia sehat dan cerdas berawal dari gizi yang baik

Warung Anak Sehat atau WAS ini merupakan program pendampingan kepada sekolah untuk mewujudkan anak Indonesia sehat yang dimulai dari sekolah.

Di tahun 2017, program WAS menjangkau 350 sekolah dasar di empat kota besar di Indonesia yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon.

Pada tahun 2018, Danone telah memberdayakan sebanyak 350 wanita di 446 sekolah dan melatih 27.861 anak, 6.122 ibu, 313 guru, dan 350 IWAS atau Ibu Warung Anak Sehat. Hasilnya, 72% IWAS memiliki peningkatan pendapatan lebih dari 50%.

2. Pemberdayaan Sosial Ekonomi

Rumah Tempe

Danone mendirikan Rumah Tempe yaitu program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan di Desa Gendeng, Prambanan, Klaten melalui implementasi program Rumah Srikandi Gendeng di Desa Kemudo Klaten.

Usaha ini dipilih karena tempe adalah pangan lokal bergizi tinggi. Danone memberikan pelatihan dan pendampingan pada usaha lokal ini.

Saat ini, Rumah Tempe berhasil memproduksi 6.000 pak dengan omset Rp. 15.000.000,-


Rumah Srikandi

Yakni program pengembangan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi, lingkungan, serta keuangan mikro.

Kegiatannya bervariasi, dari plot pertanian demo, pinjaman koperasi, program pengayaan sekolah, bahkan kewirausahaan. Hingga tahun 2018, ada 6 proyek Rumah Srikandi yang aktif berjalan di Jawa Tengah.

3. Pendidikan

Taman Pintar

Taman Pintar berlokasi di Yogyakarta yang dikembangkan sebagai sarana edukasi dan rekreasi.

Di taman ini, dilakukan atraksi untuk hiburan, kelas edukasi untuk para ibu tentang pentingnya gizi dan nutrisi serta mengenai parenting, serta terdapat beragam permainan untuk mengasah psikologis anak.

Sejauh ini, lebih dari 25.000 ibu dan anak telah menghadiri kelas tersebut.

Program lainnya diantaranya adalah Proyek Merapi, Duta 1.000 Pelangi, dan Bantuan Kemanusiaan Gempa Palu-Sigi dan Donggala.

Karyawan Danone Indonesia

Danone juga memberikan dukungan terhadap ASI Ekslusif, sehingga memberikan cuti melahirkan selama 6 bulan bagi karyawan perempuan, dan 10 hari kepada suami yang istrinya melahirkan.
Pengembangan Produk

Danone sedang melakukan transisi menuju circular economy dan memiliki tujuan pada tahun 2025 Danone dapat mewujudkan 100% produk penggunaan kemasan dari bahan yang bisa didaur ulang.

Hingga saat ini, perkembangan yang Danone lakukan adalah:

1. Bahan kemasan untuk semua produk dapat didaur ulang 100%

2. Kotak lipat dapat didaur ulang 100%

3. Bahan kaleng dapat didaur ulang 100% 

4. Aluminium foil masih digunakan, sementara pengganti yang sesuai masih dicari

5. Logo daur ulang di setiap kemasan


6. Logo guna ulang di setiap kemasan, kecuali aluminium foil

Kontrol Emisi dan Konsumsi Energi

Danone menyadari bahwa proses produksi akan berpotensi mengahasilkan emisi ke lingkungan sekitar. 

Maka dari itu, Danone berusaha mengurangi emisi dan penggunaan energi, yaitu dengan cara melakukan audit energi, optimasi blow down pada boiler, mengatasi kebocoran udara yang terkompresi dan mengganti Strean Tap yang sudah bocor, penggunaan lampur LED di lingkungan pabrik dan sebagainya.

Selama ini, hasil pengukuran kualitas emisi udara selalu berada jauh dibawah batas yang ditentukan oleh pemerintah.


Pengelolaan Air dan Limbah

Pada tahun 2018, Danone berusaha mengurangi konsumsi sebesar 3% sebagai hasil komitmen dalam menjaga dan mengahargai pentingnya air.

Upaya yang dilakukan adalah memasang mesin kompresor resirkulasi air di setiap unit produksi, penggunaan air hujan, optimalisasi CIP, dan berbagai inisiatif dalam menggunakan air kembali.

Untuk limbah produksi, ada dua titik akhir pembuangan yakni Sungai Gadjah Wong dan Sungai Deleran.

Sebagai bentuk tanggung jawab Danone, Danone melakukan pengolahan limbah dengan cara aerob dan anaerob pada instalasi pengolahan air limbah.

Air limbah secara berkala diaudit bahwa kualitasnya telah sesuai standar kualitas yang ada sebelum dialirkan ke sungai.


Pada tahun 2018, kualitas air limbah masih aman dan jauh dari ambang batas yang ditetapkan.


***

Wah, kalau saya jelaskan semuanya, masih banyak sekali program berkelanjutan yang telah dibuat oleh Danone.

Ini dia Laporan Keberlanjutan Danone Indonesia

Jika ingin mengunduh dan mengetahui lebih jauh apa saja program berkelanjutan Danone, bisa membuka website 

https://www.sarihusada.co.id/Tentang-Kami
atau https://nutricia.co.id/tentang-kami/


Telah banyak yang dilakukan oleh Danone sebagai bentuk tanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan. Semoga Danone kedepannya makin bisa berkolaborasi dengan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan terutama anak Indonesia yaa.

Mom Blogger dari Komunitas Mombassador SGM Eksplor

Saya sebagai masyarakat dan juga konsumen, sangat mengapresiasi Laporan Keberlanjutan yang diluncurkan oleh Danone Indonesia. Semoga semangat "One Planet, One Health" Danone menjadi semangat untuk kebaikan kita bersama.

Ada yang pernah berkolaborasi bersama Danone pada program kesehatan atau sosial? 

Share yuk!