Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label perlengkapan bayi. Show all posts

5 Cara Menikmati Liburan Bersama Bayi


Assalamu'alaikum. Halo pembaca semua, gimana libur lebarannya? Udah liburan jilid ke berapa nih? Anak sekolah masih lama masuknya ya, tanggal 15 Juli 2019, berarti masih ada waktu buat liburan part sekian ya, hehehe.

Ngomongin libur lebaran atau libur sekolah, enaknya emang ya pergi keluar rumah.

Ke rumah saudara sambil silaturahim, main ke alam, staycation di hotel, atau sekedar nge-mall buat nonton bareng sama anak-anak.

Tapi, masalahnya, kalau punya balita apalagi bayi, kira-kira masih nikmat gak sih liburannya?

Ayo jawab jujur, hahaha.

Kalau Saya sih, hmmmm. 

Liburan sama anak (laki-laki semua) yang satu bayi, yang satu balita, dan satu lagi anak-anak, bikin Saya harus ekstra kuat lahir batin, ekstra sabar, dan harus kuat mental juga.

Ini mau liburan apa mau wamil ya baydewey 😂😂😂


liburannya gembollll terussss 😆

Ya pokoknya gitu deh. Jadi kadang tuh saya suka mikir, mending liburan atau di rumah aja ya? Soalnya kalau liburan itu malah lebih capek nyiapin barang, makanan, dan perintilan untuk di jalan.

Belum lagi harus nenangin anak kalau kelelahan dan rewel di mobil, apalagi yang bayi dan balita. Fiuuhh, bikin urat syaraf tegang kalau di jalan. Diperparah dengan macetnya jalanan, anak-anak makin rewel parah.

Dan emang tiap jalan-jalan keluar rumah, begitulah keadaannya. Sibuk persiapan dan riweuh di jalan. Makanya, jalan-jalan gak yaaa? Lelah hati Ibu soalnya kalau di jalan tuh 😌

Seperti kemarin waktu kita ke Pelabuhan Ratu Sukabumi, jaraknya lumayan jauh dan tiba-tiba kejebak macet di jalan karena ada pawai drumband kenaikan kelas di jalanan. Jalanan jadi macet total, gak gerak hingga berjam-jam. 

Kebayang di mobil udah kayak apa dong, anak temen yang ikut di mobil sampai muntah, mungkin karena kelelahan dan jalan yang berbelok-belok.

Ya begitulah dramanya kalau lagi jalan-jalan, yang selalu membuat galau takut gak tahan di jalan dan di tempat wisata.

Karena mau ga mau yang harus turun tangan mengatasi drama-drama itu adalah emaakknyaaaa.

*Oles Balsem


Oleh karena itu, semenjak mengetahui dan mengalami, bahwa pada akhirnya jalan-jalan atau travelling bersama bayi tak seindah impian yang kita harapkan, Saya mulai "menata hati" eciyeh. Supaya lebih "realistis" kalau lagi liburan bareng anak, apalagi ada bayi yang nemplok 24 jam.

Gimana caranya?

1. Jangan berekspektasi berlebihan.

Misal mau jalan ke pantai, sampai pantai niatnya mau foto ala-ala Selebgram dengan bekgron pasir putih dan birunya laut. Atau mau foto siluet ala-ala pas sunset atau sunrise.

Nope!

Mending jangan.

Gak usah terlalu memaksaan diri untuk foto-foto bagus ala instagram. Bisa selonjoran kaki di atas pasir putih juga udah bagus. Karena pas dateng, bayi pasti saatnya makan (kalau di mobil ga sempet makan) Kakak-kakaknya udah kegirangan liat laut, lari-larian, dan seketika bersimbah pasir.

*Cucian detected

Kalau pun mau foto, cukup satu aja. Ya satu aja yang penting bagus, itu pun biasanya muka udah kucel dan kerudung udah gak on point, hahaha.

Kecuali kita bawa Nanny kali ya, bisa bebas pepotoan dan difotoin sama suami atau temen.

So, low your expectation about the foto, please.

review sleek baby travel kit
gak bisa foto sendirian, ini aja difotoin sama Om Teguh 😂

2. Senyumin aja, alias banyakin stok sabar. 

Sebenernya sabar ini udah dimulai dari rumah. Anak susah bangun, males mandi, gak mau sarapan, dll. Jangan sampai udah Bete dari rumah ya, Mak. Karena kalau Bete dari rumah, di jalan juga bakal gak enak.

Karena Saya Emak yang ngoboi, Saya gak terlalu mau mikirin hal-hal yang bikin repot.

Kalau anak gak mau mandi pagi, yaudah suruh aja cuci muka, gosok gigi, dan ganti baju. Kalau anak gak mau makan, yaudah bawa roti dan susu yang banyak buat di jalan. Praktis aja, yang penting bisa jalan on time tanpa marah-marah.

3. Siapin stok makanan yang banyak.

Biasanya, kalau anak udah rewel di jalan, saya selalu ngeluarin makan atau snack buat "nyumpel" mulut mereka supaya diem, dan kalau udah ngantuk karena kekenyangan, mereka tidur.

Alhamdulillah kalau mereka tidur, berkuranglah beban dipundak Mamak ini.

Tapi memang konsekuensinya adalah bikin Bapak anak-anak cemberut, wkwkwk soalnya dia paling gak suka mobil kotor banyak remah-remah makanan.

Hmmm, PR banget jadinya buat nyiapin banyak kresek plastik buat tempat sampah.

4. Bawa baju yang banyak.

review sleek baby travel kit
Travelling rasa pindahan, banyak banget bawa bajunya 😌

Saya jadi inget kata-kata guru ngaji Saya dulu waktu Kifah masih bayi.

"Kalau pergi sama anak, jangan lupa bawa mainan, makanan, dan baju yang banyak"

Heu beneran deh Saya terapkan selalu, apalagi dengan 3 anak laki-laki begini, mau jalan-jalan aja bawa bajunya satu koper 🤣.

Kayak yang lebay sih ya, tapi alhamdulillah, membawa pakaian yang banyak membuat saya tenang, karena kalau anak muntah di jalan, bajunya kena makanan, atau bajunya kotor, bisa ganti-ganti terus. Karena kalau baju anak kotor atau basah, anak bisa masuk angin.

Tinggal mikirin deh, cucian dan setrikaan bakal numpuk setinggi Gunung Gede Pangrango.

*Tempel Koyo

5. Siapkan Travel Kit khusus untuk bayi ketika Liburan.

review sleek baby travel kit
waktu Aksa mantai di Pelabuhan Ratu 😂


Lho? Kenapa kok khusus untuk bayi?

Karena bayi baru lahir masih memerlukan 1000 hari perlindungan dari kuman, penyakit, dan virus yang berbahaya.

Menurut Prof. Dr. Badriul Hegar, Phd.Sp A (K) Dokter Spesial Pencernaan Anak RSCM, Bayi sangat rentan terkena infeksi karena sistem kekebalannya yang belum sempurna. Bila ada bakteri yang masuk, bayi akan lebih mudah terinfeksi.

Bayi juga sangat mudah terkena gangguan cerna karena fisiologis dan fungsi sistem tubuh yang belum sempurna.

Menurut Prof. Hegar, jumlah kuman di usus 10× lebih banyak dibandingkan jumlah sel tubuh.

(Dikutip dari artikel http://m.tribunnews.com/amp/kesehatan/2017/03/26/pencernaan-bayi-rentan-infeksi-karena-jumlah-kuman-di-usus-10-kali-lebih-banyak)


Selain itu, bayi juga rentan terkena bakteri Streptococcus yang menyebabkan infeksi berbeda-beda.

Pada dasarnya, bakteri ini memang terdapat di dalam tubuh manusia, dan jarang menimbulkan penyakit. Namun, pada keadaan tertentu Bakteri Streptococcus ini bisa menimbulkan gejala dan penyakit, mulai dari infeksi ringan hingga infeksi serius.

Bakteri Streptococcus yang rentan menyerang bayi adalah Bakteri Streptococcus tipe B, berupa meningitis dan pneumonia. Gejalanya seperti muntah, tidak ingin menyusu, hingga hilang kesadaran. Resiko jangka panjangnya meliputi resiko gangguan tumbuh kembang, termasuk gangguan panca indera dan gangguan otak.

(Dikutip dari artikel https://www.halodoc.com/bayi-rentan-terkena-infeksi-streptococcus-cegah-dengan-cara-ini).

Wah serem ya, kalau kita tahu ternyata bakteri itu bisa mendatangkan penyakit ringan hingga penyakit serius. Tapi yang namanya seorang Ibu, mau penyakit ringan sekalipun, kita tak akan pernah rela ya, melihat anak apalagi bayi kita menangis kesakitan karena infeksi atau penyakit tertentu.


Review Sleek Baby Travel Kit

review sleek baby travel kit


Salah satu Travel Kit untuk Bayi yang bisa dibawa untuk liburan atau mudik lebaran, adalah Sleek Baby Travel Kit.

Isinya terdiri dari:

1. Sleek Baby Bottle Nipple & Accessories Cleanser

review sleek baby travel kit


Yaitu pembersih botol bayi dan peralatan bayi lainnya, seperti botol susu dan peralatan MPASI. Mengandung Stain Removal Formula yang bisa membersihkan lemak susu dan sisa makanan yang menempel pada peralatan MPASI. Selain itu, dengan Formula yang sudah Food Grade. Sehingga aman digunakan untuk membersikan berbagai peralatan ASI dan MPASI bayi.

Ingat ya, pencernaan bayi masih sangat rentan terkena bakteri yang menyebabkan infeksi, sehingga semua peralatan bayi harus bersih dari sisa kotoran ASI/Susu Formula atau pun makanan.

2. Sleek Baby Travel Wash

review sleek baby travel kit


Yaitu konsentrat pembersih pakaian bayi dengan ekstrak jeruk nipis untuk menghilangkan noda yang membandel. Diformulasikan dengan Natural Plant Extract sehingga tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.

Di jalan, biasanya bayi muntah, terkena kotoran, atau mengompol dan buang air besar. 

Nah, kalau saya pribadi, gak pengen bawa baju kotor atau terkena noda kotoran/ompol, muntah, dll. Selama bisa istirahat di rest area atau pun mesjid, biasanya noda yang ada di baju bayi saya kucek sebentar di kamar mandi.

Tujuannya supaya bakteri di pakaian bayi langsung pergi, baju jadi tidak bau. Apalagi ketika di cuci di rumah, duh baunya udah gak enak banget. Kalau dikucek sebentar di jalan, pas nyampe rumah, bajunya gak akan bau ketika akan dicuci ulang.

3. Sleek Antibacterial Diaper Cream

review sleek baby travel kit


Yaitu Cream yang digunakan pada saat mengganti popok atau diapers.

Dengan formula Hypoallergenic dan Natural Antibacterial yang sudah diuji secara dermatologis, terbukti efektif untuk mencegah terjadinya ruam popok.

Biasanya, ketika di jalan, kita paling males ganti popok bayi. Ketika saatnya ganti, sebagai pencegahan, lebih baik dioleskan Antibacterial Diapers Cream pada nappy area bayi. Agar kulitnya terjaga dari iritasi sepanjang perjalanan.


4. Sleek Baby Antibacterial 2 in1 Hair and Body Liquid Wash

review sleek baby travel kit


Yaitu 2 in1 shampoo sekaligus sabun cair yang berfungsi untuk membersihkan tubuh bayi.

Andalan banget juga ini, kalau kemana-mana selalu sedia di mobil. Karena bayi itu gampang keringetan, jadi suka numpang mandi deh di rumah nenek atau saudara kalau lagi berkunjung.

Harga Sleek Baby Travel Kit ini bisa dilihat di official storenya Kino di LAZADA.

Atau mau lihat seputar produknya dan komentar/testimoni Mama-mama lainnya. Bisa dilihat juga di Facebook Sleek Baby dan Instagram Sleek Baby.

***
Jadi, gimana dong cara menikmati liburan sambil bawa bayi?

Seperti yang saya sebutkan di atas aja. Low your expectation, sabar, dan jangan lupa persiapan yang matang.

Seperti kata orang bijak bilang. Ketika anak terlahir ke dunia, hidup kita sudah tak sepenuhnya lagi milik kita. Hidup kita akan didedikasikan untuk anak-anak.

Bukan berarti kehadiran anak akan merenggut kebahagian kita sebagai orang tua. Tapi, kita akan bahagia dan menikmati liburan "Dengan cara yang berbeda" 



Apalagi kalau pas udah nyampe rumah mereka bilang,

"Makasih ya Ummi, aku seneng lihat laut, ombaknya besar, aku bisa main pasir, nanti kita ke laut lagi ya, Ummi, sama Abang, sama adek bayi." Celoteh si tiga tahun.

review sleek baby travel kit
Aldebaran (3 tahun)  ketagihan mantai lagi 
Kifah (8 tahun) apalagi, pengen balik lagi ke pantai 

Huwaaa, hati mana yang gak berbunga-bunga, kenangan liburan bareng sekeluarga pasti bakal mereka ingat sampai dewasa.

Yuk ah Kiddos, kita Lets Go lagiiiiii liburannnn.

Review Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1 Hip Seat Baby Carrier: Gendongan Bayi Aman, Nyaman, dan Berteknologi Tinggi



Saya adalah orang yang suka telat. Bukan telat alias ngaret gak tepat waktu ya, tapi telat update gitu deh orangnya. Misalnya, orang lain udah dari zaman kapan nge-drama korea, eh saya mah baru suka. Orang lain udah lama pake produk A, saya baru ngeh dan baru mau coba. Termasuk urusan gendongan.

Dulu waktu baby wearing lagi hits dan banyak orang udah mulai ngomongin dan pakai gendongan yang baik dan benar, saya mah adem ayem aja. Bahkan, waktu anak pertama, saya inget kalau dulu tuh saya pake gendongan yang sama sekali gak ergonomis.

Boro-boro support M-Shape dan C-Shape, anaknya aja duduknya keliatan gak nyaman aja sayanya gak ngeh. Duhhh, beneran deh, jangan ditiru ya. Sebagai ibu, baiknya selalu update dan upgrade ilmu pengetahuan, termasuk mengenai baby wearing atau gendong menggendong ini.

Taapiii, gak ada kata terlambat buat belajar kan? Akhirnya saya join grup Baby Wearing yang ada di sosial media, dan nanya-nanya ke beberapa temen yang memang kompeten membahas mengenai gendongan yang aman, nyaman, dan baik untuk pertumbuhan bayi dan batita.

Dan ternyata, jenis dan ragam gendongan itu banyaaakkk yaa, sampai rada-rada susah buat dihafal satu-satu. Namun, karena saya mah orangnya simpel, pake jarik juga gak begitu lihai, pilihan gendongan yang saya ingin gunakan jatuh kepada gendongan SSC atau Soft Structured Carrier. Modelnya yang ringkes, tinggal ceklek, aman, dan nyaman digunakan, membuat tipe gendongan SSC ini menjadi pilihan favorit saya.

Nah, kali ini saya akan mereview gendongan yang baru saja mendarat cantik di rumah, yaitu Hugpapa Dial-Fit 3-in-1 Hip Set Baby Carrier.

Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1 Baby Carrier. Di dalamnya terdapat satu gendongan Hip Seat Carrier yang bisa jadi SSC juga, Hoody, dan manual book-nya.

Maksudnya 3-in-1 ini adalah, gendongannya bisa kita gunakan sebagai:

1. Hipseat, (Menggunakan Hipseat-nya saja)
2. Hipseat Carrier, (Menggunakan hipseat dan keseluruhan body panel)
3. Menjadi SSC (Soft Structured Carrier)

Waktu pertama kali baca review gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1 di Blognya Mbak Echa (www.echaimutenan.com) saya langsung kepincut abis. Karena gendongan ini bisa jadi SSC dan Hipseat juga, tinggal dilepas dan dipasang aja busa dudukan hipseat-nya.

Wow keren sekali!

Dan akhirnya alhamdulillah, kesampaian juga pakai gendongan bayi berteknologi tinggi ini. Kenapa  saya bilang berteknologi tinggi? Karena Hugpapa Dial-Fit ini menggunakan BOA Technology (BOA Closure System).

Jadi, kita gak perlu repot tarik-tarik tali yang kekencengan atau terlalu kendor. Tinggal tarik dan putar tombol  BOA-nya, maka tali akan bisa bergerak dan kita sesuaikan dengan tingkat  kenyamanan yang kita inginkan saat menggendong bayi. Beneran berteknologi tinggi dan juga praktis.

Saya juga sudah membuat video unboxing Gendongan Hugpapa ini, siapa tahu kamu penasaran kan isinya apa aja ketika kita beli.



Hugpapa Dial-Fit 3-in-1 ini juga bisa digunakan dengan 6 posisi yang nyaman untuk bayi maupun sang pengendong, yaitu:

1.Face inward in hipseat
2.Face-inward in hipseat carrier
3.Face-outward in hipseat carrier
4.Face-inward in baby carrier
5.Face-outward in baby carrier
6.Back carry in baby carrier

6 posisi menggendong yang bisa dilakukan menggunakan gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1 Baby Carrier
Posisi menggendong menggunakan Hipseat Carrier

Menggendong tidak menggunakan hipseat carrier, mode SSC/Baby Carrier

Kelebihan Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier



1. Gendongan Bayi Berteknologi Tinggi (BOA Closure System)

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas ya, gendongan Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier ini sangat mudah dan nyaman digunakan karena tak perlu repot mengecilkan dan mengendurkan tali gendongan, hanya dengan menarik dan memutar tombol BOA di depan gendongan (di depan Body Panel) tali gendongan bisa tertarik sendiri supaya bisa disesuaikan dengan posisi bayi. 

Tombol 'ajaib' yang bisa memudahkan kita dalam menggendong

Begitupun untuk mengendurkan talinya, tinggal tarik tombol BOA dan biarkan tali gendongan mengendur sendiri dengan menariknya perlahan.

Canggih ya? Gak perlu tarik belakang atau minta tolong orang lain buat ngecilin atau ngelonggarin tali gendongan.

Selain itu, karena menggunakan teknologi BOA, tali gendongan jadi gak khawatir melorot-melorot. Karena kalau kita mengunci tombol BOA yang ada di depan Body Panel, maka tali gendongan tidak akan bergeser. Sehingga, Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1 HipSeat Baby Carrier termasuk alat gendongan bayi yang aman.

Kalau kamu mau tahu bagaimana cara menggunakan tombol BOA Closure System, saya sudah membuat videonya berikut ini ya.




2. Mensupport C-Shape, M-Shape dan Sudah tersertifikasi sebagai "Hip Healthy Product" dari International Hip Dysplasia Institute

Selain aman dan mudah digunakan karena menggunakan BOA Technology, Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier juga aman digunakan oleh bayi karena sudah melalui riset dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan perkembangan tubuh bayi.

Posisi menggendong yang benar

Seperti yang kita ketahui secara umum, gendongan yang Ergonomis harus mendukung posisi C-Shape dan M-Shape bayi agar tidak terjadi Hip Dysplasia.

Apa itu Hip Dysplasia?

Hip Dysplasia adalah perkembangan tidak normal dari persendian pangkal paha dengan paha mengakibatkan terlepasnya tulang paha dari asetabulum tulang panggul (pelvis).

Hip Dysplasia tidak menunjukkan gejala apapun, makanya biasanya kita sebagai ibu gak akan "ngeh". Tapi anak yang terkena Hip Dysplasia akan menunjukkan tanda-tanda:

1. Satu kaki lebih pendek dari kaki lainnya.

2. Sendi panggul yang bergerak berbeda arah dengan yang lainnya.

3. Lipatan kulit di bagian dalam paha terlihat lebih banyak.

Anak yang sudah berjalan akan mengalami:

1. Berjalan dengan jari kaki dan tumit naik menghindari lantai.

2. Berjalan pincang atau berjalan bergoyang bila kedua panggul saling terkena.

Nah, serem juga ya bahayanya kalau kita salah posisi menggendong atau menggunakan gendongan yang tidak ergonomis

Maka dari itu, pastikan gendongan bayi sudah teruji dan tersertifikasi dari segi keamanan penggunaannya. Terutama untuk tumbuh kembang bayi.

Ukuran jarak aman agar tidak terkena Hip Dypslapsia

3. Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier adalah Baby Carrier Ringan dan Nyaman.

Gak percaya kalau Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier itu ringan?

Posisi gendong Aksara (7 bulan), pakai mode Baby Carrier (tanpa hipseat), karena Aksara masih bayi dan belum bisa duduk tegak sendiri. 

Gendongannya ringan, gak bikin pegel walau dibawa jalan-jalan lama.

Beratnya hanya 660 gram saja (dalam mode SSC). Jadi, walau Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier ini terlihat kokoh dan "keras", sesungguhnya itu hanya ilusi semata. Waktu dipake beneran ringan dan kokoh. Apalagi tali bahunya, busanya empuk dan gak mudah gepeng walau bayi  sudah mulai berat.

Tali bahu yang empuk

Bahan luarnya adalah polyster 100%, anti cipratan air, jadi gak mudah basah ini gendongannya. Sedangkan untuk head rest atau sandaran kepalanya dan hoody-nya 100% cotton sehingga nyaman untuk bayi.

Sandaran kepala empuk, bahan yang breatheable
Hoody atau penutup kepala yang bisa dilepas pasang

Bagian dalamnya juga dibuat dari bahan polyster plus cotton yang breatheable untuk bisa merelease udara panas dari tubuh bayi sehingga bayi tidak kegerahan ketika digendong.

Busa Hipseat-nya pun terbuat dari bahan yang lembut tapi kokoh. Bukan dari busa biasa ataupun styrofoam. Bayi bisa duduk dengan nyaman.

Busa hipseatnya empuk dan tebal, bukan dari styrofoam

Tempat duduknya pun dibuat dari bahan yang kesat, gak licin, jadi gak khawatir bayi jatoh atau tergelincir saat digendong.

Dudukan hipseat yang terbuat dari bahan yang tidak licin

Bahan plastik yang digunakan adalah Woojin Plastic dan YKK Zipper yang telah teruji kualitasnya dalam skala internasional.



Oh iya dari tadi ini lupa dibahas deh, Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier bisa digunakan saat bayi berusia 3-36 bulan dengan BB sekitar 5,5-15kg.

Saya sendiri pakai gendongan SSC saat Aksara sudah 4 bulan, BB-nya sudah 7 kg. Kepala bayi sudah tegak, badannya sudah cukup panjang dan "berisi" sehingga bayinya gak tenggelam dalam body panel.

Dan untuk bayi newborn, Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier juga menjual infant insertnya secara terpisah ya.

4. Rekomendasi Gendongan Bayi Masa Kini

Capek? Pegel? Gak ada ART di rumah? mending investasi gendongan bayi deh kalau saran aku.

Karena gendongan bayi yang aman dan nyaman bakalan ngebantu banget pekerjaan kita di rumah. Apalagi kalau bayinya tipe gak bisa anteng kalau ditinggal, pengennya nempel mulu.

Kalau gendong Aldebaran (BBnya sekitar 12-13 kilo) enaknya pakai Hipseat-nya


Pake gendongan kayak gini tuh berasa ada "tangan bantuan" kalau lagi ngerjain kerjaan rumah. Tahu-tahu bayi udah pulas di dalem gendongan dan kerjaan rumah pun rebeeeesssss.

Makanya nih sekedar saran, kalau ada temen lahiran mendingan dikasih kado gendongan bayi deh,  tapi harus yang aman dan ergonomis ya, jangan yang asal-asalan. Karena beneran kepake banget buat sehari-hari gendongan bayi tuh, hahaha suwerr. Tanpa gendongan bayi sudahlah susah ngapa-ngapain di rumah.

Satu gendongan bisa dipakai dari bayi sampai batita

Jadiii, apa yang paling saya suka dari Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier?

Aman dan ergonomis sudah pasti yaaa. 

3-in-1 ini juga yang paling saya suka. Tapi saya lebih seneng makenya model SSC, karena Aksaranya juga masih 6 bulan, jadi masih enak pakai yang SSC. Mungkin nanti kalau udah gedean dikit tinggal pasang busanya dan jadi Hipseat Carrier.

Pilihan warnanya juga cukup bagus menurut saya. Netral, bisa dipakai oleh bayi laki-laki dan perempuan. Dan tentunya dengan warna netral begini, abbiy-nya juga ga malu buat gendong dong. Kan Hugpapa, biar papa juga sering dan senang gendong bayinya. hehehehe.

Beneran 'Hug Papa'

Sebenernya kemarin saya maunya warna Charcoal/hitam, tapi sold out. Dan akhirnya pilihan warnanya jatuh ke Dark Grey. Entahlah kenapa saya gak bisa move on dari warna abu-abu.

Pilihan warna Hug Papa Dial-Fit 3-in-1 Hip Seat Baby Carrier

Bagaimana cara membeli Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier?

Belinya di https://shop.hugpapa.co/ harganya sekitar $219 tapi lagi ada diskon jadi $197 

Di Indonesia juga ada LAZADA yang siap memfasilitasi pembelian Hugpapa Dial-Fit 3-in-1 Baby Carrier ini.

Klik aja di Lazada Indonesia: https://www.lazada.co.id/shop/hugpapa

Kemarin itu pengirimannya sekitar 2 minggu buat sampai ke Indonesia, karena ini langsung di kirim dari Seoul, Korea Selatan.

Harap-harap cemas gitu deh pengen nyobain gendong Aksara pakai Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier. Alhamdulillah, kesampaian juga akhirnya.

Black Box yang ditunggu-tunggu

So far, suka sama produknya. Bagus, aman, ergonomis, bisa jadi SSC dan Hipseat ini paling aku suka, dan teknologi BOA-nya juga sangat membantu, ofkorrrss. Apalagi yang namanya emak-emak harus segalanya serba kilat baik di dalam maupun di luar rumah.

Ini ada video juga dari Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier, siapa tahu makin penasaran dengan gendongan keren ini.



Gimana, Mak pendapatnya tentang Gendongan Hugpapa Dial-Fit 3-in-1Hip Seat Baby Carrier, suka warna apa? 

Sharing di kolom komentar, yuk!

***

Facebook: Hugpapa Official
Twitter: @hugpapa_seoul
Instagram: @hugpapa_official
Youtube: HUGPAPA



Tips Membeli Bouncer Bayi dan Cara Menggunakannya agar Aman untuk Bayi


Halo, Assalamu'alaikum.

Gak kerasa, bulan ini sudah masuk minggu ke-36 dikehamilan yang ketiga. Beberapa produk dan perlatan bayi sudah mulai saya kumpulkan.

Ada yang sudah lengkap, tapi ada juga yang belum. Masih mempertimbangkan faktor kebutuhan dan efisiensi.

Karena waktu hamil Aldebaran dulu, banyak barang yang akhirnya tidak terpakai dan akhirnya dihibahkan kepada orang lain.

***

Sebagai ibu rumah tangga, kadang-kadang kita merasa begitu lelah karena harus melakukan berbagai pekerjaan sendirian terutama jika tidak ada pembantu dan apabila suami (pasangan) bekerja di luar rumah. 

Terpaksa, kitalah yang harus memasak, mencuci pakaian dan perabotan dapur, menyapu, mengepel, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut seringkali tertunda dan bahkan tidak terselesaikan apabila kita punya bayi.


Jika punya bayi, saat hendak mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, kadang-kadang bayi yang tadinya terlihat tidur lelap tiba-tiba terbangun dan membutuhkan kita di sisi-nya. 

Entah itu sekedar untuk ditemani atau ditimang hingga disusui. Begitulah pengalaman yang sering dirasakan oleh ibu-ibu. Tidak peduli pagi, siang, bahkan malam sekalipun.

Terus menerus menggendong bayi tentu saja bukan alternatif terbaik. Mengingat banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan dengan cepat agar tak menyita waktu dan tenaga. 

Susahnya kalau bayi udah "bau tangan" Mamanya

Tapi masalahnya, jika diletakkan begitu saja di tempat tidur, bayi kadang-kadang tidak bisa tidur nyenyak tanpa ditemani atau tanpa ditimbang.

Karena alasan tersebut, biasanya banyak ibu-ibu yang memilih menggunakan ayunan untuk menidurkan bayi agar bayi bisa lebih lelap dan tidur lebih lama. 

Tapi sayangnya, terbiasa menggunakan ayunan membuat bayi jadi cenderung manja. Kondisi ini akan lebih merepotkan lagi apabila kita sering bepergian atau sering menginap di rumah keluarga terutama orang tua maupun mertua.

Karena tidak hanya bayi dan berbagai perlengkapannya yang perlu di boyong, melainkan ayunan pun perlu juga dibawa. Kondisi tersebut semakin merepotkan jika tempat untuk menggantung ayunan tidak ada.

Selain itu, ayunan juga perlu digerak-gerakkan atau digoyang-goyangkan (diayun-ayunkan) setiap waktu. Terasa sangat merepotkan.

Tapi itu dulu.

Sekarang ibu-ibu sudah bisa bernafas lega karena sudah ada ayunan elektrik yang tersedia dengan harga cukup terjangkau. Tapi tetap saja kalau kita membutuhkan tempat untuk menggantung ayunan. 

Jika ingin lebih simpel dan modern, Mama bisa melirik bouncer bayi.

Sumber gambar: https://thoroughlyreviewed.com/baby/best-baby-bouncer/

Apa itu baby bouncer?

Bouncer bayi atau baby bouncer sesuai dengan namanya adalah ayunan bayi namun didesain lebih praktis, lebih modern, dan ergonomis. 

Ayunan bayi modern ini menggunakan tenaga listrik untuk memberikan ayunan secara otomatis sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk mengayun bayi setiap kali bouncer tersebut berhenti berayun.

Aldebaran usia 1 bulan, seneng kalau diboboin di Bouncer


Meskipun banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jika menggunakan alat ayun seperti ini, namun kita tidak boleh latah dan tetap harus waspada. 

Pasalnya, seaman apapun peralatan yang digunakan untuk bayi, tetap membutuhkan pengawasan ekstra dari orangtua (Mama).


Walau demikian, sebagian besar bouncer bayi yang dijual di toko online maupun offline sudah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan dan keamanan maksimal bagi bayi. Jika faktor kenyamanan dan keamanan yang menjadi concern utama.

Pastikan Mama tidak hanya tergiur karena harganya yang murah saja. Melainkan, perhatikan juga fitur safety dan kualitas bouncer yang ditawarkan. 

Agar tidak salah membeli, berikut beberapa tips yang bisa dijadikan sebagai panduan untuk membeli bouncer yang bagus.

1. Belilah bouncer yang didesain dengan penyangga yang kokoh dan stabil terutama saat dalam keadaan hidup (on).

2. Pilihlah yang alasnya dilengkapi dengan karet yang tidak licin sehingga bayi tidak akan mudah tergelincir

3. Pilih bouncer sesuai dengan kebutuhan. Bouncer tipe rak cocok untuk bayi yang sudah memasuki usia MPASI. 

4. Sedangkan bouncer tipe penjaga cocok untuk menidurkan bayi dalam waktu lama agar bisa ditinggal bekerja, bouncer manual cocok untuk bayi kurang dari 5 kg

5. Semakin banyak kunci (sabuk pengaman) yang tersedia pada bouncer maka akan semakin baik dan semakin aman untuk bayi.

6. Beberapa fitur tambahan (musik, getar, dan penggerak elektrik) membuat harga bouncer kadang-kadang meningkat drastis. Jika tidak dibutuhkan, pilihlah bouncer yang minim fitur.

***

Gimana nih, Ma? Sudah punya pilihan Bouncer seperti apa yang akan digunakan untuk bayi nanti? Atau punya pengalaman seputar memilih Bouncer?

Sharing yuk, di kolom komentar.