Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Kita dan Kesempatan



Pagi itu saya naik angkot ke suatu tempat, sekitar jam 6 pagi. Di dalam angkot saya berbaur dengan banyak penumpang. Anak sekolah, karyawan, dan juga para pedagang. Mereka semua tentu saja berangkat pagi-pagi demi memulai aktifitas tanpa kesiangan bahkan tanpa kegagalan.

Disudut dekat pintu angkot ada beberapa anak laki-laki berseragam sekolah. Putih biru dan putih abu-abu. Di sisi satunya lagi ada seorang anak laki-laki (seusia anak berseragam putih abu) menjinjing sebuah tempat yang berisi beragam mainan yang terbuat dari bambu (batang dan akar bambu). Disebelahnya duduk seorang bapak yang juga membawa barang yang sama. Saya kira bapak tersebut adalah ayah atau pamannya. Mereka nampak akrab. 

Semua penumpang tentu punya tujuan masing-masing. Ada yang hendak ke sekolah, ada yang ke tempat kerja, dan mungkin ada pula ke suatu tempat untuk menjajakan dagangan. Ada satu hal yang membuat saya terus bercakap-cakap sendiri dalam hati. Yakni ketika melihat seorang anak berseragam abu, lengkap dengan tas dan sepatunya yang bagus. Sedangkan satunya lagi seorang anak (dengan usia yang saya perkirakan sama) menenteng barang dagangan (mainan dari bambu). Ia berkemeja kotak dengan warna yang sudah pudar, bercelana panjang, sepatu, dan kulit yang agak gelap (mungkin karena sengatan matahari). 

What do you think about it?

Dalam situasi yang sama, keadaan yang sama, kendaraan yang sama, usia yang sama, namun mereka memiliki KESEMPATAN yang berbeda. Kita tidak sedang menghakimi, bahwa yang berseragam akan lebih sukses dari yang tidak berseragam. Tapi mari berpikir betapa berwarnanya hidup ini. Begitu banyak skenario yang dimainkan setiap hari. Mereka hanya saling menatap, mereka mungkin sedang berpikir, apa yang mereka jalani hari ini memang sudah jadi bagian dari drama kehidupan mereka masing-masing.

Melihat pemandangan sepanjang di dalam angkot membuat saya terus berpikir. Seseorang diberi kesempatan untuk "bersenang-senang" menuntut ilmu hingga jauh, disisi lain ada yang sedang bekerja keras untuk lembar demi lembar rupiah. Ironi bukan?

Hikmahnya. Saya sendiri sulit melihat kesempatan yang begitu banyak datang (dan mungkin saya biarkan pergi). Karena mata ini masih tertutupi air mata penyesalan akan hal yang tidak dapat saya dapatkan. Sayang sekali bukan?


Kenapa Manusia Tiba-tiba jadi Malas dan Bodoh?

Judulnya emang cukup nyelekit, apalagi kalau kalimat itu ditujukkan untuk diri kita. Siapa yang malas? siapa yang bodoh?

Kita simak cerita berikut terlebih dahulu deh. 

*suatu waktu di kamar kos seorang perempuan*

Ada seorang mahasiswi yang sedang "ngedumel" sendiri di kamar kos-nya. Ketika hendak berangkat ke kampus tiba-tiba turun hujan deras.

"Aduh, hujan. Gimana nih? mau berangkat ke kampus tapi motor belum ada, masih dipinjem, jangan-jangan yang minjem juga kejebak hujan nih" Gerutunya dalam hati.

"Yah, gak bisa berangkat ke kampus deh" 


Ada yang aneh dengan cerita di atas? Saya rasa tidak ada. Tetapi izinkan saya bercerita mengenai latar belakang mahasiswi yang satu ini. 

Dia adalah mahasiswi yang datang jauh merantau dari sebuah desa. Niatnya ke ibu kota adalah untuk kuliah. Pada masa awal kuliah dia sangat rajin ke kampus. Tentunya dengan berjalan kaki. Walaupun tempat kos nya jauh, ia tetap bersemangat bulak-baliik ke kampus setiap hari. Apabila sedang ada keperluan dia pun tidak segan untuk naik angkot atau bis kota segala jurusan. Walau panas atau pun hujan ia tetap bersemangat.

Suatu saat, orang tua dari mahasiswi ini merasa kasihan dengan keadaan putrinya di tanah rantau. Putrinya selalu nampak kelelahan karena harus berjalan kaki menuju kampus, dan harus menggunakan kendaraan umum jika ada keperluan di luar kampus. Untuk itu sang orang tua memberikannya sepede motor sebagai reward kerja kerasnya selama ini. Mahasiswi itu pun kegirangan.

Waktu berselang, motor kesayangannya menjadi tumpuan kemanapun ia pergi. Ke kampus, ke toko buku, ke pasar, dan ke tempat-tempat lainnya. Motor pemberian orang tuanya itu menjadi soulmate-nya sepanjang hari.

Namun, apa yang terjadi?

Suatu saat terjadilah dialog yang saya tuliskan di awal tulisan ini. Dia mengeluh, saat ia tak bisa berangkat ke kampus karena hari hujan dan motor kesayangannya sedang tak bersamanya. Padahal sebelumnya dia seorang yang begitu semangat dan cekatan walaupun harus berjalan tiap hari ke kampus. Tapi sekarang, dia terlena dengan kehadiransebuah sepeda motor. Hingga ia LUPA bahwa dulu ia pernah "bisa hidup" tanpa kehadiran soulmate-nya itu.

Kenapa ia mendadak lupa dengan adanya KAKI yang Tuhan ciptakan? yang sebelumnya dia gunakan tanpa lelah untuk menuntut ilmu? Kenapa ia mendadak BODOH? padahal dulu dia menggunakan payung disaat turun hujan.

Saya sendiri mungkin pernah menjadi mahasiswi malas dan bodoh tersebut. Seringkali lupa dengan apa yang sebelumnya BISA kita lakukan sebelum adanya "penolong" yang datang begitu saja dan juga bisa pergi kapan saja.

Cerita tadi hanyalah analogi bahwa seringkali kita menempatkan sesuatu yang bersifat kebendaan menjadi satu-satunya penolong sehingga kita lupa dengan kemampuan yang kita miliki sebelumnya. Alih-alih tak ada kendaraan, kita malas dan tak bisa keluar rumah, padahal ada tukang becak, tukang ojeg, bahkan kaki sendiri tersedia untuk berjalan. 


Kadang kita harus membatasi diri dengan hidup yang serba nyaman yang pada akhirnya malah melenakkan. Sehingga potensi-potensi terbaik dalam diri kita terabaikan begitu saja. 


Wallahu'alam


My Achievement at tettytanoyo.com

1. Winner Giveaway 'Giveaway Ayo Menikah' thesultonation.blogspot.com 


Tulisannya ada di sini.

2. Juara ke-3 Hijab Syar'i Story Giveaway dari aisyahauliawahida.blogspot.com 


Tulisannya ada di sini.

3. Postingan terbaik lomba blog Honda Smart Technology bersama blog detik.

Tulisannya ada di sini.

4. Postingan terbaik lomba blog Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge bersama blog detik.


Tulisanya ada di sini.

5. First Winner Tempra Mom of The Month 2015


Tulisannya ada di sini.

6. First Winner #GakMasalahDong Tropicana Slim Blog Competition




Tulisannya ada di sini.

7. Juara Ke-3 Kreasi Takjil W'Dank Bajigur 


Tulisannya ada di sini.

8. Postingan Terpilih lomba blog Samsung Galaxy Note 5 #StartWithNote5 bersama Idblognetwork dan Blogois.


Tulisannya ada di sini.


9. Salah satu postingan terbaik dalam lomba blog My 7 Days Fruit Diary bersama Sunpride. 

Tulisannya ada di sini.

10. Juara 1 Blog Competition "Attack Easy Detergen, Gerakan Mencuci Gembira"


Tulisannya ada di sini

11. Juara ASUS Blog Competition bersama Komunitas Blogger Gandjel Rel "Jepret Kuliner"

Tulisannya ada di sini

#Repost @weekend.review with @repostapp ・・・ Alhamdulillah foto ini memenangkan Kompetisi jepret kuliner menggunakan kamera ponsel @asusid yg diselenggarakan oleh komunitas blogger @Gandjelrel Jangan lupa follow @weekend.review ya kaka buat liat hasil jepretan yang lainnya . . Ada yang masih belum makan siang? Masih sibuk sama kerjaan? Kenalin Nih "Mie Tampar" Mie dengan kuah rempah yg khas ditambah dengan level kepedasan sesuai selera. Bikin lidah berasa ditampar-tampar pokoknya . . . Ada 4 level kepedasan yg bisa kamu pilih. Ditimang = Tidak Pedas Diusap = Sedang Dijitak = Pedas Ditampar = Super Pedas Ini aku pesen Mie Tampar Ikan Diusap Berkuah. Cocok bgt lah buat cemilan di musim hujan kek gini . . . Lokasi: Cibinong Bogor. Persis di seberang Stadion Pakan Sari. Harga mulai 17k per porsi Review lengkap di blog: http://www.tettytanoyo.com/2017/02/mie-tampar-kuliner-mie-nusantara-yang-menampar-lidah-para-pecinta-kuliner-di-cibinong-bogor.html?m=1 . . . #zenfone3id #gakadamatinya #2ndthgandjelrel #zenfone #zenfonego #zenfans #noodles #instafood #foodblogger #foodporn #mietampar #mienusantara #kulinerbogor #kulinercibinong #weekendreview
Sebuah kiriman dibagikan oleh Tetty Hermawati (@tettytanoyo) pada


12. Juara Blog Competition "Hotel Pon X Luminor Hotel Pecenongan Jakarta Selatan"

Tulisannya ada di sini




Juara 2 Lomba Blog Cibinong City Mall 2019


Tulisannya: https://www.tettytanoyo.com/2019/05/our-family-time-at-cibinong-city-mall.html?m=1


Juara 1 Lomba Blog Cibinong City Mall 2021




Tulisannya: https://www.tettytanoyo.com/2021/06/my-bigger-dream-ikigai-dan-connecting-mama.html


Juara  Lomba Blog ASUS 2021


Tulisannya: https://www.tettytanoyo.com/2021/06/my-bigger-dream-ikigai-dan-connecting-mama.html


***


My Achievement Juni & Juli 2022

 



Juara kedua Lomba Blog Cibinong City Mall 2022

Tulisannya:




Juara Kedua Lomba Blog Blackmores


Tulisannya: 




2023

Top 10 Lomba ASUS Zenfone 9


Tulisannya di sini:





Juara 2 Lomba Biskuat Academy yang diselenggarakan 
oleh Kumpulan Emak-Emak Blogger




Tulisannya di sini:

Saya Suka Nulis Puisi

Saya suka nulis puisi, sampai-sampai waktu masih SMP ada temen yang hampir tiap hari minta dibikinin puisi. Puisi-nya nggak jauh-jauh tentang dia yang selalu di PHP-in sama cowok di sekolah. Waktu itu saya sih masih mau-mau aja nulis puisi roman picisan gitu, satu diary penuh semua sama puisi "konyol" ala ABG. 

*ketawa deh kalo inget*

Satu-satunya prestasi waktu bikin puisi adalah waktu ada perlombaan baca puisi di sekolah. Saya sadar bahwa saya ngga bisa baca puisi, apalagi yang mendayu sambil menghayati, ngga deh. Akhirnya saya beritikad untuk menyumbangkan naskah puisi untuk dibacakan oleh teman sebagai perwakilan kelas.

Daaannn... tadaaaa... alhamdulillah puisinya dapet juara ke-1. Puisi tersebut berjudul "Ibu" dan yang membacakan (temen saya) adalah seorang anak yang sudah tidak memiliki seorang ibu. Jadi aja puisinya berhasil membuat dia meleleh di atas podium.

*bisa jadi guru yang jadi juri ngasih nilai gede karena lihat dia yang menghayati ya, bukan karena naskah puisinya. hahahah udah Ge-eR aja deh ah..



cek kumpulan puisi saya disini yuk...
Walau sekarang udah jarang diapdet, mudah-mudahan masih enak buat dibaca.








(Giveaway) Ternyata Dongeng itu Indah


Cover Kumpulan Dongeng Anak Karya Hastira Soekardi


Jujur saja, saya adalah anak yang lebih sering membaca sebuah dongeng dibanding mendengarkan dongeng secara langsung. Pertama kali saya mendengar dongeng itu saat saya sekolah di Sekolah Dasar. Biasanya guru Bahasa Indonesia yang mendongeng di depan kelas. Mulai dari dongeng tentang hewan, tentang budaya Indonesia, sejarah Islam, dan lain sebagainya. 


Sebagian anak mungkin seringkali dibacakan dongeng oleh orang tua sebelum beranjak ke tempat tidur. Malahan ada anak yang katanya belum bisa tidur sebelum dibacakan dongeng oleh ayah atau ibunya. Wah kalau saya sih belum pernah tuh dibacakan sebuah dongeng pengantar tidur oleh ayah atau ibu. hehehe. Berhubung dan berhubung orang tua saya yang memang tidak terbiasa dan kurang mengerti tata cara mendongeng. Maka dari itu saya lebih sering membaca dongeng sendiri, berimajinasi mengenai tokoh dan suasana/latar cerita dongeng tersebut.


Pertama kali membaca sebuah dongeng

Saya ingat sekali pertama kalinya jalan-jalan ke toko buku. Saat itu saya masih berusia 5-6 tahun. Melihat jajaran buku khususnya buku cerita anak-anak membuat saya takjub. Sampai-sampai bingung mau beli buku yang mana, maunya sih dibawa pulang semua. 

Buku dongeng yang pertama kali saya beli berjudul "Heidi" dan "Alice di Negeri Ajaib"
Sumber Gambar

Sumber Gambar


Jujur saya jadi berkaca-kaca setelah melihat kembali gambar buku dongeng "Heidi" dan "Alice di Negeri Ajaib". Tokoh dan cerita yang terkandung di dalam buku tersebut masih terekam jelas dalam ingatan. Pada saat kanak-kanak tentunya saya sangat "terobsesi" dengan tokoh dan cerita Heidi dan Alice. Mereka seakan-akan benar-benar ADA. Mereka ada di sebuah negeri yang bernama NEGERI DONGENG.

Dongeng itu membekas dalam hati dan ingatan

Sungguh saya benar-benar takjub, sebuah dongeng mempunyai kekuatan yang sangat besar. Nilai-nilai yang ada pada cerita dongeng Heidi dan Alice masih sangat saya ingat hingga sekarang. Heidi yang sederhana dan baik hati hingga bisa merubah angkuhnya perilaku seseorang, hingga Alice seorang gadis yang rela berpetualang demi menemukan apa yang ingin dia cari. 

Mungkin sebagian orang, terutama orang dewasa dongeng hanyalah "sekedar" cerita khayalan atau bacaan biasa. Tetapi bagi saya (mantan anak-anak) hehehe, dongeng ternyata bisa membekas sedalam ini. Bahkan pada saat saya membaca dan berimajinasi, saya seperti terbawa dalam suasana cerita dan ingin mejadi tokoh di dalamnya.


Dongeng menumbuhkan keteladanan

Seperti yang saya katakan sebelumnya, setelah membaca sebuah dongeng saya langsung terobsesi menjadi tokoh yang ada di dalam dongeng tersebut. Ingin menjadi anak gadis yang baik hati, sederhana, penyayang, dan selalu gembira. Dongeng juga menumbuhkan jiwa yang riang, saya masih ingat banyak gambaran-gambaran/latar pada dongeng tersebut yang membuat saya benar-benar takjub. 

Jika sebuah dongeng mampu menumbuhkan keteladanan, alangkah indahnya dunia anak-anak. Jiwanya terisi oleh tokoh-tokoh imaji yang selalu mengajak pada kebaikan. Dongeng mampu menumbuhkan rasa pada hati dan jiwa anak, dan tentunya Emotional Quotion anak semakin terasah.



Dongeng membuat kita mengenal budaya

Jikalau tadi sekilas mengenai dongeng pertama yang saya baca, dan setelah saya amati ternyata dongeng tersebut bukan berasal dari Indonesia, dan bukan berdasarkan cerita orang tua saya sendiri.

Lain lagi ceritanya ketika kakek dan nenek saya bercerita tentang sebuah dongeng sakadang monyet jeung sakadang kuya (seekor monyet dan seekor kera). Ini cerita dari tanah Sunda, karena memang saya lahir di Ciamis Jawa Barat. Sehingga kakek dan nenek saya otomatis hanya memiliki koleksi dongeng dari tanah pasundan.


Sumber Gambar

Sakadang monyet dan sakadang kuya ini adalah hewan yang sangat legendaris. Mereka katanya ada sejak jaman dulu. Mereka berteman satu sama lain, tetapi kadang sakadang monyet suka berbuat usil kepada sakadang kuya. Nenek saya bercerita katanya sakadang monyet pernah ditangkap dan diringkus oleh pak tani karena ketahuan mencuri di kebun miliknya. Namun, ketika sakadang kuya melihat sakadang monyet yang dikurung dalam kurungan, sakadang kuya malah kena tipu oleh sakadang monyet. Dan pada akhirnya sakadang monyet bebas dan sakadang kuya masuk kedalam kurungan pak Tani. 

Dari cerita sakadang monyet dan sakadang kuya tersebut saya banyak belajar tentang nilai-nilai kejujuran dan etika dalam bersahabat. Dan lagi-lagi pada saat itu saya benar-benar merasa bahwa cerita tentang hewan  tersebut benar adanya.


Senang sekali rasanya pernah membaca dan mendengar dongeng. Mudah-mudahan saya juga bisa membacakan dongeng-dongeng yang bagus untuk buah hati saya Kifah. Dan membuatnya menari-nari dalam imaji yang indah di sebuah negeri dongeng.





"Dongeng itu ternyata luar biasa, ada kekuatan disana, yang membuat imaji menari-nari hingga akhirnya teladan lah yang bisa kita bawa ke alam nyata"



Semoga Bermanfaat 







"Tulisan ini diikut sertakan dalam GA Semua tentang dongeng anak"


Hijabeez



"Pokona-mah asa pengen posting gambar ini.Sekian dan Terima Kasih"







Twitter/IG: @Hijabeez_ID
Facebook Fan Page: Hijabeez Fashion Muslimah
www.hijabeez.com