Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Kadang

Kadang Panas 
Kadang Dingin 
Kadang Senyum 
Kadang Muram 
Kadang Jelas 
Kadang Kabur 
Kadang Ada 
Kadang Tidak 
Kadang Lelah 
Kadang Tak berdaya 
Kadang Suka 
Kadang Duka 
Kadang-kadang 
Terjadi Bersama 
Semuanya

Ini, Aku

Ini aku,
hambaMu yang dulu
Aku tahu,
Semakin banyak masalah membelitku
Itu pertanda Kau sayang padaku
Pertanda kau memanggilku
Untuk dekat DenganMu

Ya Allah
Ini aku,
Aku rindu saat-saat pertama mengenalMu
Saat-saat aku buka lembaran buku
Untuk mencari namaMu
Mencari pembenaran atas syariatMu
Aku Rindu
Saat-saat pertama
Aku membaca firmanMu dengan seksama
Dengan jiwa

Ya Allah,
Sungguh aku rindu
Bertanya pada siapapun tentang Engkau
Menuliskan namaMu ditiap sudut kamar
Agar aku bisa membaca, melihat, dan mengingatMu
Sepanjang hari, sepanjang waktu,
Sepanjang hidupku

Ya Allah,
Aku rindu saat-saat Kau memberiku jalan kebenaran
Jalan hidayah yang begitu indah
Rasa manisnya iman dan pahitnya dosa-dosa
Aku rindu,
Saat-saat aku mencoba
Melawan rasa ketakutan untuk bertemu Engkau
Pada dinginnya malam

Sungguh aku rindu,
Saat-saat setiap orang mencerca jilbab suciMu
Tapi aku sungguh menikmati perjalanan itu
Saat engkau begitu dekat
Menggenggam erat rapuhnya iman
Melindungi ketakwaan

Ya Allah
Sungguh rindunya hati ini
Sedekat dan sedalam ini
MencintaiMu, MerinduMu

Ya Allah
Ini aku,
Izinkan aku masuk kedalam istana cintaMu
Yang berisi menara dan pilar-pilar keindahan tiada tara
Yang melindungi, menerangi, dan meluluhkan hati ini
Amin
...

Dua Bidadari

Kau titipkan cinta di hatiKau gantungkan mimpi di langitKau tahtakan kesabaran di jiwaMaka nikmat mana yang harus kuingkari?Kali ini, Kau kirimkanDua bidadari duniaYang senyumnya memberikan udaraYang tangisnya memberikan kehidupanDua bidadari yang mengiringi aku berjalanDalam gulita malamDalam teriknya perjalananDua bidadari yang menemanikuMembangun istanakuKelakJika istanaku telah menduniaKan ku ajak bidadarikuMenempati singgasana penuh cintaBersama.. mendekap manisnya surgaRabbi…Ijinkan aku berjanjiMenggenggam jemari kedua bidadariTanpa hirau akan resahsuatu masa nanti…..(to dua bidadariku )

Yang Gulita

Bergerak, perlahan
Menyibak rahasia duniaMengukir jejak tak terlihatHanya merasa lewat udaraYang kuingin tak tampakYang kuharap tak berbatasHanya meraba Dengan sepenuhnyaKatanya ilmu adalah cahayaCahaya diatas cahayaSemoga ia bisa menerangiGulita hidupku selama ini.....

Menggila

Dia datang
Mengelabui hati
Menjelma
Memberi harap
Segenap bahagia
Malang benar aku ini
Percaya hingga gila
Mabuk hingga larut
.....

Kembali

Tuhan, aku kembali
Dengan lusuh dosa melumuri
Dengan cacat nista menghiasi
Masihkah TanganMu terbuka?
Menyambut kedatangan jiwa raga
Yang putihnya tlah pergi
Dalam langkah sepi seorang diri
…….

Istigfar

Duduk diantara gemilang dunia
Dalam lampu-lampu kegalauan
Bersimpuh di kaki langit
Mengharap cucuran rahmat
Dalam pelukan taubat
....
(dalam air mata)