Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Mommy Diary: Pengalaman Melahirkan Anak Pertama secara Normal

pengalaman melahirkan anak pertama secara normal
Kakak Kifah Bayi


Assalamu'alaikum

Selamat Hari Jum'at. 

Yeah, bulan Mei masih jadi bulan seputar hamil dan melahirkan. Yes. Saya lagi nerveous nunggu kelahiran anak kedua, yang menurut HPL USG sih lahir 12 Mei kemarin, tapi ternyata meleset, dan HPL dari hari terakhir haidh sih tanggal 21 Mei. 

Coba aja nih, apa bener dede bayi akan lahir sesuai HPL? Saya masih H2C sampe sekarang. 

Nah, dari pada galau nunggu kelahiran anak kedua, lebih baik saya nulis tentang cerita kelahiran anak pertama. 


Kenapa?

Karena selama saya insomnia, gak bisa tidur karena gelisan nunggu persalinan, setiap malem saya suka googling cerita pengalaman persalinan ibu ibu di dunia maya. 

Makanya, saya mau ikutan berbagi cerita, siapa tahu bisa jadi gambaran buat yang mau menghadapi persalinan anak pertama.


5 Tahun yang lalu

Persalinan pertama saya sekitar 5 tahun yang lalu. Yaps, beda antara kehamilan pertama dan kedua ini memang cukup jauh. Ada yang bilang pas lah usia 5 tahun si kakak dapet ade lagi. Ada juga yang bilang, enakan juga beda 3 tahunan, bisa diasuh barengan, sekalian repot.

Tapi whatever lah, ya dapet rezekinya sekarang. Alhamdulillah, saya terima dengan hati gembira.

5 tahun yang lalu saya melahirkan anak pertama berjenis kelamin laki laki pada tanggal 12 Juni 2011 dengan berat 3,4 kg dan panjang sekitar 49 cm. Saat itu saya melahirkan di usia 21 tahun. 

Walaupun sudah 5 tahun yang lalu, yang namanya melahirkan itu momen gak terlupakan banget lah dalam hidup perempuan, jadi setiap detailnya masih keinget sampai sekarang. Apalagi, anak pertama, yang notabene pertama kalinya perempuan ngerasain berjuang mengeluarkan bayi dari dalam rahim setelah mengandung sembilan bulan lamanya. 

Ihiw banget kan?

Baca juga: Hamil Saat Kuliah

Persalinan Normal

Alhamdulillah, persalinan saya waktu itu seperti yang saya harapkan, yakni persalinan normal. Soalnya saya takut banget kalau harus operasi ke Rumah Sakit. Haa ya iya lah, pasti semua orang juga takut kalau operasi mah. 

Tapi yang namanya takdir orang kan beda beda, ada juga yang melahirkan secara operasi cesar. Ya kalau memang jalan yang terbaik itu, demi keselamatan ibu dan bayi, kenapa nggak? daripada keukeuh sureukeuh tapi malah jadi bahaya. 

Dan alhamdulillah ya Alloh, brojol dengan selamat juga akhirnya. 


Mommy Diary: Tips Memilih Sekolah TK untuk Anak

Tips memilih sekolah TK untuk anak


Apa kabar Mommy semua?

Yaps, sebentar lagi kita akan menghadapi Tahun ajaran baru untuk sekolah. Bagi Mommy yang punya anak usia 3,4, dan 5 tahun pasti sedang galau mau menyekolahkan anak dimana tahun ini. 

Ada beberapa tips nih yang mau saya bagikan seputar pemilihan sekolah PAUD atau TK untuk anak usia 3 sampai 5 tahun.

Simak yuk!

1. Perhatikan Kesiapan Anak

Apabila Mommy berencana menyekolahkan anak tahun ini, jangan lupa perhatikan kesiapan anak ya. Jangan sampai, niat untuk menyekolahkan anak adalah obsesi orang tua semata.

Coba lihat dan amati. Apakah anak sudah suka belajar? apakah anak masih senang bermain dengan bebas? 

Kenapa kita harus amati dengan jelas, karena saat sekolah nanti, akan ada aturan yang harus ditaati oleh anak. Apabila anak masih senang bermain dengan bebas, belum bisa fokus atau konsentrasi dengan satu hal. Seperti belajar menggambar, mewarnai, membuat bentuk, lebih baik anak bermain dulu di rumah. Karena mogok sekolah akan membuat orang tua cenderung lebih stres di kemudian hari.


2. Ajak Anak Melihat Beberapa Sekolah

Ketika memutuskan untuk mencari sekolah PAUD atau TK, libatkan juga anak dalam memilih sekolah. Biasanya sih anak lebih suka melihat sekolah yang luas, rapi, berwarna warni, dan memiliki banyak permainan.

Libatkan anak dalam memilih sekolah, jangan sampai semua keputusan hanya ada di tangan orang tua saja.

Ada loh kejadian anak yang memilih sekolah yang kurang disukai oleh orang tuanya. Anaknya ingin sekolah di TK A tapi orang tua lebih suka dengan TK B karena faktor lain. 

Review Pompa Asi Manual Emily Little Giant

Abang Kifah waktu bayi

Udah lama banget pengen ngereview soal produk emak punya. Apalagi yang berhubungan dengan bayi, balita atau anak. Dan baru kali ini kepikiran review tentang pompa ASI manual.

Sebenernya, pompa ASI manual Emily Little Giant ini saya pakai waktu abang Kifah masih bayi sampai usia 2 tahun. Tapi berhubung emaknya baru tau ngeblog itu asik dan menyenangkan sekarang, jadi baru deh di tulis reviewnya.

Karena ini makenya udah sekitaran 3 sampai 4 tahun yang lalu, foto fotonya saya ambil di internet, gak pakai foto sendiri. 

Tapi untuk urusan "rasa" Insya Alloh masih valid. 

Random Curhat Menjelang Persalinan

Foto dari Pexels


Baiklah...

Tulisan ini saya buat karena galau udah gak bisa tidur dibawah jam 12 malem, paling banter nanti tidur jam 3 pagi, itu juga masih suka kebangun kalau ada orang yang lagi ngeronda, atau Kifah minta pijitin dan diusap.

Konon katanya, perempuan yang lagi hamil besar, alias sembilan bulan mulai insomnia, gak bisa tidur, semua posisi serba salah, kegerahan, pegel pegel dan lain sebagainya. 

Dari pada gak bisa tidur, yaudah ngeblog aja lah, nulis apa yang kepingin di tulis. Mumpung sekarang dede bayi udah gak terlalu aktif seperti sebelumnya, karena kata bu bidan, ade bayi udah turun ke panggul, kepalanya udah sesuai posisinya. Alhamdulillah..

Abbiy juga lagi gak ada "kalau ada biasanya minta pijitin". Lagi rapat sama warga buat milih ketua paguyuban warga perumahan yang baru, dan biasanya sih rapat sebelum sebelumnya selesai jam 12 malem. Ya itung itung nungguin aja kalau gitu.

Sebenernya kepingin cerita, tapi cerita apa ya yang enak? Mwaaa emangnya nasi goreng pake ati ampela gitu enak? <kemudian saya jadi lapar> iya sih ini bulan terakhir jadi mendadak lapar terus kalau malem, makanya saya suka nyetok susu atau buah di kulkas. Buat ganjel perut kalau lapar. Abis mau makan mie takut, walau kadang suka bandel juga pengen makan mie. Apalagi kalau lagi hujan.

Yaudah lah, cerita tentang status facebook aja kalau gitu.

Tips Sederhana dalam Memilih Shawl atau Kerudung Untuk Perempuan


Image from Hijup.com


[ADV]

Kerudung merupakan salah satu item fashion yang wajib dikenakan oleh setiap perempuan yang beragama Islam sebagai keharusan dalam menutup aurat. Saat ini ada cukup banyak jenis kerudung yang terdapat di pasaran salah satu diantaranya adalah jenis satin shawl yang memiliki cukup banyak ragamnya. 

Selain bentuk dan warna, berbagai jenis motif pun kini banyak ditawarkan oleh setiap produsen guna memenuhi kebutuhan setiap perempuan yang berhijab atau hijaber dalam mengenakan busana islami yang lebih fashionable. Berikut ini akan saya paparkan bagi anda tips sederhana dalam memilih kerudung atau shawl  dengan cara yang mudah:

1. Sebelum anda membeli sebuah satin shawl untuk berhijab, usahakanlah untuk mengenali atau mengetahui bentuk wajah yang anda miliki terlebih dahulu. 

Hal ini merupakan langkah pertama yang wajib anda lakukan guna mendapatkan barang atau produk yang cocok untuk anda kenakan. Pada nantinya anda pun akan tampil lebih modis dan stylist dalam mengenakan hijab tanpa harus meninggalkan kesan syari yang telah ditentukan oleh peraturan agama dalam berhijab. 

Selain itu, pilihlah warna yang tepat sesuai dengan kulit yang anda miliki agar matching dalam berbusana Islami.

2. Ada tips lain yang tidak kalah bermanfaat, yaitu memilih jenis bahan yang tepat. Hal ini perlu anda perhatikan karena bahan yang baik akan memberikan anda kenyamanan ketika memakainya. 

Selain itu, bahan atau material berkualitas akan memberikan anda kesejukan terutama ketika berhijab dalam cuaca yang panas. Dengan demikian, anda pun tidak akan merasa gerah ketika bepergian atau beraktifitas di luar rumah dalam keadaan cuaca yang panas.

Kini bagi setiap perempuan termasuk anda yang tengah membutuhkan produk kerudung terbaik bisa langsung mencarinya di hijup.com yang merupakan salah satu online shop terpercaya dan berkualitas yang menawarkan berbagai produk busana muslim berkualitas rancangan desainer terkenal. 

Selain kerudung, terdapat berbagai jenis busana muslim lainnya yang bisa anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Semoga pemaparan di atas bisa anda jadikan sebagai informasi dan referensi yang bermanfaat khususnya bagi yang sedang mencari atau memilih berbagai jenis hijab untuk berbagai kegiatan serta keperluan.



Semoga Bermanfaat ya Tipsnya :D


Mommy Diary: Perbedaan Hamil Pertama dan Kedua

Perbedaan Hamil Pertama dan kedua
Foto from pexel


Saking udah lama gak ngeblog, saya sampai gagap pegang keyboard laptop. Sebelum hamil, saya rajin banget ngeblog, apalagi kalau ada lomba, hahahaha jadi deadliners sejati banget. Tapi apalah sekarang, sebulan sekali ditengokin blognya udah bagus. Takut banyak lumutnya, takut banyak sarang semutnya.

Selain jarang buka blog, saya juga jarang buka media sosial. Sampai berita tentang Prilly sama Aliando aja saya gak tau, kalau gak baca blognya si Nahla. Wkwkwkwk.

Tapi yang bikin serem, sekalinya buka facebook, berita yang bersileweran tentang persalinan normal vs persalinan sesar, ditambah juga berita tentang Baby Blues atau PPD.

GAK ADA BAHSAN YANG LEBIH SEREM APA BUAT NAKUT NAKUTIN EMAK YANG MAU LAHIRAN? kzl


Ada aja dunia maya tuh ya, masalah apapun diributin, merasa paling benar, merasa paling jagoan, merasa paling berada di jalan yang benar. Ish ish ish.

Yaudah lah sekarang saya cerita tentang kehamilan yang sudah 36 weeks ini, yang artinya sebentar lagi saya akan melahirkan bayi ke muka bumi.

Ternyata memang benar, setiap kehamilan itu berbeda rasanya. Walaupun sudah pernah sebelumnya, tetapi tetap aja ada yang beda. Ya itulah mungkin kenapa setiap individu itu unik, dari dalem perut aja pembawaannya udah unik sendiri.

Pertanyaan Kifah #Part3-Bikin Meringis

Kifah dan Raffa, mau berangkat lomba estafet air


Duh.. kangen amat ya sama laman blog post ini. 

Harusnya hari ini bahas weekend review. Berhubung belum ada tempat yang mau saya review (sebenernya ada sih) tapi lagi males buat ditulis, jadi mau nulis tentang Kifah aja.

Postingan ini sambungan dari:

Pertanyaan Kifah #Part2-Bikin Keder


Jadi, no-nya langsung disambung aja yaks...

25. Nyamuk Berbahaya

Ceritanya saya lagi bacain cerita tentang seorang tokoh Islam dari buku cerita anak gitu. Akhir ceritanya memang tragis sih, tokoh tersebut meninggal karena sakit Malaria.

Ummi: "Nah, udah selesai, sekarang rajanya dikubur, soalnya sakit, digigit nyamuk jadi meninggal"
Kifah: "Meninggalnya digigit nyamuk?"
Ummi: "Iya"
Kifah: "Jadi nyamuk bahaya ya Mi?"
Ummi: "Iya"
Kifah: "Yaudah Mi, cepetan semprot nyamuknya pake obat nyamuk, aku takut mati, tuh nyamuknya lagi terbang" *sambil nunjuk-nunjuk ke atas*
Ummi: "Ih, bukan nyamuk ini, ini mah nyamuk biasa, gak bikin mati"
Kifah: "Kata ummi tadi Raja mati digigit nyamuk"
Ummi: "Iya tapi nyamuk Malaria itu mah"
Kifah: "Tuh kan Ummi mah, kalau digigit nyamuk bisa mati, semprot mi semprot cepet"

*Gimana sih jelasin bedanya nyamuk rumah sama nyamuk Malaria ke anak kecil -______-*

26. Tentang Mati

Kifah lagi mandangin wajah ummi, kali ini bukan tentang daki. Sekarang ummi udah rajin mandi supaya gak dakian lagi. lol.

Ummi: "kenapa liatin Ummi?"
Kifah: "Ummi udah tua apa masih muda?"
Ummi: *bingung ini jawabnya* "Masih muda dong"
Kifah: "Ummi belum tua?"
Ummi: "Belum atuh, ummi mah masih muda" 
Kifah: "Kalau kokong (engkong itu panggilan buat kakeknya) udah tua?"
Ummi: "Ya kalau kokong mah udah tua"
Kifah: "Oh, berarti sebentar lagi kokong mati ya mi?"
Ummi: "Aduuuhhh, Kifah jangan ngomong gitu ihhh"
Kifah: "Iya Ummi, kalau udah tua mah orang jadi mati"

Jadi setiap ketemu kokong atau kakek, atau siapapun, Kifah suka nanya. Masih muda apa udah tua? kalau ada yang jawab udah tua, pasti Kifah langsung nyeletuk "Berarti sebentar lagi mati?" T______T 


27. Makanan Nangis

Sering banget Kifah gak ngabisin makanannya (kalau makan nasi). Bagai orang tua zaman pemberontakan DI TII, nakut-nakutin anak pasti pakai kalimat "nanti nangis loh nasinya kalau gak dihabisin"

Ummi: "Kifah jangan makan permen, kan lagi batuk!"
Kifah: "Kasian ummi, nanti permennya nangis"
Ummi: HAAHHH ALASSSYAANNNNN T_____T

Hikmahnya, jangan nakut-nakutin anak pakai cara ini lagi, sampai kapanpun.