Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Tentang Keramahan



Sewaktu saya dan Abbiy masih LDR Bogor-Bandung, Abbiy pernah curhat kalau dia gak dapet pelayanan yang baik di tempat travel. 

"Salah satu karyawannya judes alias gak ramah, berasa dicuekin." Keluh Abbiy.

Rrrr. Ya saya pikir, oh itu lagi "apes" aja kali ya. Travel itu ngehire orang yang salah buat jadi front office di perusahaannya.

💔💔💔

Tapi suatu hari, Abbiy lanjutin ceritanya.

"Tau gak yang waktu itu petugas travel yang jutek abis? Masa setelah diajak ngomong pake nada 'agak tinggi' baru dia melayani dengan ramah."

What, jadi dia nunggu 'dikasarin' dulu istilahnya, baru deh dia ngeh akan tugasnya untuk melayani customer dengan baik. 


Sebenernya saya masih mikir itu mah di sana aja kali pelayanannya begitu, sementara di tempat lain mah nggak.

Tapi, makin kesini kok saya juga jadi punya banyak pengalaman yang gak enak seputar keramah tamahan orang-orang. 

Gak maksud bandingin sama waktu tinggal di Bandung sih, tapi dulu tuh ngerasanya di Bandung orang-orang someah (ramah) satu sama lain. Malah kadang saya sendiri suka malu kalau ada tukang parkir atau kasir yang kelewat ramah melayani pembeli. Saya suka kikuk sendiri.


Nah, semenjak tinggal di sini, kenapa agak jarang ya saya dapetin orang-orang yang ramah. Meskipun kita berusaha ramah, banyaknya ya tetap jutek aja gak ada senyum-senyumnya. 

😔😔😔

Apa gegara di sini hawanya panas? di Bandung mah dinging? Ngaruh gitu?

Bukannya pengen dibaik-baikin terus sama orang ya, tapi ini masalah pembentukan karakter kita. 

Ya sering kan denger istilah kalau kita tersirami aura positif maka tubuh kita akan positif. Pun sebaliknya, kalau kita terhujani aura negatif, maka tubuh dan jiwa kita pun akan ikut-ikutan negatif.

Sampai Abbiy juga pernah bilang, "Merasa gak sih? Kok kita jadi agak kasar gini ya sekarang?"

Hmmm, iya sih, saya merasa lebih cuek dan 'kasar' sekarang, padahal dulu sih boro-boro ngomong nyolot ke orang, udah takut duluan deh. Takut orangnya marah atau tersinggung.

Pernah saya sendiri ngalamin beberapa kasus.

😌😌😌

Di Kasir📠

Saya antri seperti biasa, nunggu giliran. Yang depan belanjaannya masih banyak. Ya namanya ngantri ya sabar aja kan, mau gimana lagi. 

Eh, tiba-tiba ada ibu-ibu dorong trollynya ke depan saya, nyerobot gitu. Matanya ngeliatin berikut bahasa tubuh yang gak enakeun banget. 

"Bu, saya duluan tadi di sini." 

Saya coba beraniin diri buat negur. Si ibunya sih hare-hare aja gak ada respon.

Pernah juga, ujug-ujug ada ibu-ibu yang naruh belanjaanya di meja kasir, padahal belanjaan saya aja masih ada di tangan saya dan baru mau saya taruh di meja buat di bayar.

Sradak-sruduk di kasir, begitulah kira-kira.

😞😞😞


Di Toko🏪

Ceritanya saya mau beli suatu barang, dan saya pasti milih-milih dong beberapa model yang mau saya beli.

Eh, tiba-tiba ada anak ABG yang nyosor ngambil barang yang saya mau beli.

"Lah, kok dibawa." Celetuk saya. 

Saya dan Mbak SPG barang tersebut saling tatap.

Si anak ABG itu kemudian berjalan ke arah ibu-ibu yang sepertinya mamahnya, yang lagi liat-liat barang di area lain.

"Mah ini mah." Kata anak ABG itu.

Setelah dikasih liat ke mamahnya, perempuan ABG itu naruh lagi barang ke depan saya. 

Ya otomatis saya ambil dong, kan emang tadi lagi saya pilih.

"Bu, itu kan tadi anak saya yang bawa." Kata mamah si anak ABG itu.

"Iya Bu, tapi saya duluan tadi yang pegang dan pilih, mau saya beli. Ya kan Mbak?" Saya tanya ke Mbak SPG.

Mbak SPGnya ngangguk.

"Iya betul, Bu." Kata Mbak SPG.

Si Mamah dan anaknya itu melengos sambil bersungut-sungut. 

"Yaudah! Kita beli di R*M*Y*N* aja!"

😑😑😑

Mwahaha, aduh jadi geli sendiri di dalem hati. Dan bener sih dalam Islam, bahwa kita gak boleh menawar barang yang sedang ditawar oleh saudara kita, dan laki-laki gak boleh melamar perempuan yang sedang dilamar orang.

*loh kok jadi kesono

Sakitnya tuh di sini. Bisa rusak deh hubungan silaturahim kalau coba-coba.


Di Parkiran🚘

Saya mau ngeluarin motor. Kebetulan parkiran lagi penuh-penuhnya. 

Tiba-tiba ada seorang ibu naik motor dan berhenti di jalan keluar. Kemudian dia celingak-celinguk, seperti mencari-cari sesuatu.

Duh, feeling mulai gak enak.

Kemudian saya beranikan diri ngomong, "Bu, maaf. Jangan parkir di situ, itu jalan keluarnya."

Si ibu itu pun menoleh ke arah saya dan bilang, "Iya, nggak! nggak!" dengan nada ketus banget sambil tancap gas.

Astagfirullohal'adzim.

*elus jilbab

😭😭😭

Kenapa setiap berusaha ramah sama orang kok "balesannya" begini. Mungkin benar adanya, udah lah jangan berharap apapun sama orang. Ya kalo mau baik-baik aja, nggak ya nggak aja, gak usah ngarep entar jadi baperrr.


***

Jadi, pesan moralnya, kalau mau ramah ya ramah aja, jangan ngarep diramahin balik. Karena subhanalloh susahnya minta hampun. Kalau mau negur orang ya negur aja, pakai cara baik-baik, kalau respon orangnya jelek, yaudah lah itu urusan dia sama dirinya sendiri.

Karena teko hanya mengeluarkan apa yang ada di dalamnya. Terserah kita, mau pilih jadi teko yang seperti apa isinya.

😘😘😘

Selamat hari Selasa. 
Selamat menebar aura positif.

Cegah Berbagai “Penyakit Perempuan” Ini. Periksakan Diri Ke Prodia Women’s Health Centre Sekarang!

review prodia womens health centre


[Sponsored Post]

Kita tentu masih ingat dengan penyakit kanker serviks yang merenggut nyawa pesohor negeri ini yang konon katanya telah mencapai stadium lanjut ketika pertama kali diketahui oleh dokter. Ya, kanker serviks yang begitu ganas memang sangat mudah merenggut nyawa perempuan yang “telat” mengetahui keberadaanya di area mulut rahim.

Berkaca dari kasus kematian perempuan yang diakibatkan oleh kanker serviks memang membuat saya merinding berhari-hari. Selain googling mengenai apa itu kanker serviks, gejalanya, tanda-tandanya, pengobatannya dan lain sebagainya membuat saya yakin bahwa penyakit ini adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh wanita di dunia.

Kanker memang salah satu penyakit ganas yang disebabkan oleh Human Pavilloma Virus atau HPV. Dan sayangnya, virus ini sulit terdeteksi ketika masuk ke dalam tubuh kecuali dengan cara atau pemeriksaan tertentu seperti Pap Smear misalnya. Bahkan, virus ini mampu “bersarang dalam diam” di tubuh perempuan selama puluhan tahun tanpa menunjukkan gejala apapun.

Pada tahun 2014, WHO menyatakan terdapat lebih dari 92 ribu kasus kematian pada penduduk wanita akibat penyakit kanker. Sebesar 10,3 persennya merupakan jumlah kematian akibat kanker serviks. Sedangkan jumlah baru kanker serviks berjumlah hampir 21 ribu.

Sejak tahun 2000 hingga tahun 2012, semakin muda usia wanita yang terserang kanker serviks, yaitu kisaran 21-22 tahun di tahun 2000 dan mencapai usia dibawah 20 tahun pada tahun 2012.

Penelitian WHO menyingkap kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di Indonesia.  Khususnya untuk kanker serviks yaitu sitologi serviks dan ulasan asam asetat, secara umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada tahun 2014.

Ini ikut berpengaruh pada jumlah kematian kanker serviks di Indonesia yang tergolong tinggi karena sebagian besar disebabkan keterlambatan dalam diagnosis.

Sumber: alodokter.com

Data di atas tentu bikin kita makin merinding ya sebagai perempuan. Entah kenapa, ancaman penyakit yang menyeramkan makin sering menghantui kaum perempuan akhir-akhir ini. Terutama kasus kanker yang terus menjadi bahan perbincangan dimana-mana, termasuk medis sosial.

Tapi satu keyword yang saya camkan baik-baik adalah “keterlambatan dalam diagnosis”

Pada acara Blogger Gathering bersama Prodia Women’s Health Centre atau PWHC Jum’at 4 Agustus 2017 diterangkan oleh dokter bahwa memang kesadaran cek kesehatan oleh perempuan di Indonesia masih tergolong rendah.

Banyak yang berdalih “Untuk apa periksa kesehatan kalau sedang sehat?” Padahal ketika penyakit sudah menyerang, mengobati pastinya akan jauh lebih berat dibanding memeriksakan diri jauh-jauh hari.

Baca juga: Drama Ke Dokter Gigi

Seperti yang saya katakan sebelumnya, kanker serviks merupakan penyakit ganas yang sulit terdeteksi jika tidak melakukan pemeriksaan khusus seperti Pap Smear.

Pap Smear berguna untuk mendeteksi jika ada sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi sel kanker. Dan apabila diketahui ada sel yang tidak normal pada leher rahim, pengobatan pada tahap pra kanker akan lebih mudah dilakukan dan menurunkan resiko terkena kanker serviks.

Prodia Women’s Health Centre atau PWHC

review prodia womens health centre
Desain kliniknya perempuan banget

Jika kita sering memeriksakan kesehatan atau cek laboratorium, kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama Prodia. Ya, Prodia merupakan salah satu pelopor dan pemimpin laboratorium klinik di Indonesia dibawah naungan PT. Prodia Widyahusada, Tbk.

Laboratorium Prodia sendiri didirikan pertama kali di Solo pada tahun 7 Mei 1973 dan hingga saat ini Prodia telah tersebar di seluruh penjuru tanah air sebanyak 273 outlet Prodia, terdiri dari 131 laboratorium klinik (termasuk 10 diantaranya dengan tambahan izin dan layanan klink Prodia Health Care/PHC), 1 PHC Stand Alone, 3 klinik khusus, 12 laboratorium Rumah Sakit, dan 126 Point of care (POC) service di klinik dokter yang tersebar di 31 Provinsi dan 114 kota di Indonesia.

review prodia womens health centre
PWHC jalan Wolter Mongonsidi 77 Jakarta Selatan
review prodia womens health centre


PWHC adalah klinik kesehatan dengan pelayanan khusus bagi perempuan Indonesia yang didirikan pada 8 Maret 2017 yang bertempat di Jalan Wolter Monginsidi 77 Jakarta Selatan.

review prodia womens health centre

PWHC memberikan layakan kesehatan yang komperhensif berfokus pada Obstetric Gynaecology mulai dari pencegahan dini, pencegahan lanjutan, diagnostic centre, hingga konsultasi dokter dengan desain khusus yang ditunjang dengan perlengkapan diagnostic terbaru.

Apa saja layanan di PWHC?

❤Pencegahan dini/Primary prevention

Penyuluhan/edukasi dan vaksinasi/imunisasi

❤Pencegahan lanjutan/Secondary prevention

Medical check up, tes laboratorium lengkap, Pap smear

❤Diagnostic Centre

USG ObGyn, Colposcopy, LLETZ, Hysterosalpingography, USG Breast, X-Ray (Rontgen), Electrocardioghraphy.

❤Konsultasi dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis dan sub spesialis

Dalam waktu dekat, PWHC juga akan menyediakan layanan Hysteroscopy dan Mammoghraphy. Mengacu pada Well-Woman Annual Health Assessment Recommendation (ACOG, 2012) dimana usia strata pasien dibagi berdasarkan usia yaitu strata usia 13-18 tahun, usia 19-39 tahun, usia 40-64 tahun, usia 65 tahun ke atas.

Perlu diketahui, bahwa setiap strata usia berbeda, dan PWHC akan melayani sesuai dengan strata usia pasien.

Tanya Jawab Seputar PWHC dan Kesehatan Perempuan

(Narasumber Ibu Rini, Project Manajer PWHC dan Dokter Raditya sebagai penanggung jawab dokter PWHC)

review prodia womens health centre
Ibu Rini, Project Manager PWHC

review prodia womens health centre
dr. Raditya, Penanggung jawab dokter PWHC

💉Kenapa sih perempuan harus memeriksakan diri di klinik atau pelayanan kesehatan khusus perempuan?

Jawab: Karena perempuan itu selalu ingin dimengerti, tsahhh. Ya kadang perempuan ada yang “horor” sendiri melihat klinik biasa untuk memeriksakan kesehatan. Pelayanan yang sifatnya umum juga kadang membuat perempuan bisa bapeeerrrrr. Makanya, klinik khusus perempuan ini bisa menjadi solusi agar perempuan bisa nyaman saat berkonsultasi, saat berada di klinik, dan saat melakukan pemeriksaan kesehatan. Saking perempuan banget, klinik PWHC sering disangka salon loh. Hehehe.

💉Kalau kita sehat, kenapa harus memeriksakan diri?

Jawab: Seperti yang kita ketahui bersama, kanker serviks atau kanker payudara misalnya. Banyak perempuan yang terdiagnosa kanker justru ketika kankernya sudah berada di stadium lanjut. Tentunya ini bisa dibilang sudah “terlambat” walau memang masih bisa dilakukan pengobatan. Maka dari itu, pemeriksaan sel kanker itu harus dilakukan sedini mungkin.

💉Memangnya, apa saja yang bisa dilakukan jika ditemukan virus HPV di dalam tubuh kita?

Jawab: Virus HPV memang virus penyebab kanker, tapi dengan diagnosa yang tepat, kita bisa mengetahui, apakah virus HPV tersebut bisa menyebabkan kanker atau tidak. Jika kita sudah mengetahui ada virus HPV di dalam tubuh, maka kita bisa menghindari makanan atau aktivitas yang bisa membuat virus tersebut mudah untuk menjadi sel kanker.

💉Jika tidak ditemukan virus HPV, apa yang bisa kita lakukan?

Jawab: Jika setelah melakukan pemeriksaan tidak ditemukan virus HPV, maka langkah preventif yang bisa dilakukan adalah melakukan vaksinasi.

💉Jika ada faktor “keturunan” mengidap kanker, apakah harus melakukan pemeriksaan?

Jawab: Ya, harus. Apalagi kanker payudara. Jika memiliki riwayat keluarga pernah mengalami kanker payudara, maka wajib melakukan pemeriksaan kesehatan diri sendiri ke klinik.

💉Apakah teknologi yang dilakukan di PWHC sudah canggih?

Jawab: Ya. Contohnya untuk Pap Smear. PWHC tidak melakukan Pap Smear biasa, melainkan melakukan Pap Smear dengan teknologi terbaru agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

review prodia womens health centre
Peralatan medis dengan teknologi terbaru
review prodia womens health centre
Pemeriksaan USG

💉Apakah bisa memeriksakan diri di PWHC dengan BPJS?

Jawab: Saat ini belum bisa.

💉Apa saja pelayanan khusus perempuan selain pemeriksaan kanker?

Jawab: Selain yang sudah disebutkan di atas, selanjutnya PWHC juga akan membuka layanan khusus pasutri yang ingin memiliki keturunan.

💉Apa saja langkahnya jika kita ingin memeriksakan diri ke PWHC?

Jawab: Bisa datang langsung ke PWHC di jalan Wolter Mongonsidi 77, Jakarta Selatan. Atau menelpon untuk melakukan perjanjian. Sehingga kita tidak perlu antri di klinik untuk memeriksakan diri. PWHC akan memberikan layanan konsultasi terlebih dahulu terhadap keluhan atau keinginan pasien, selanjutnya akan diberikan tindakan atau pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan pasien. Jadi, setiap pasien akan mendapatkan perlakuan yang berbeda, maka dari itu langsung saja ke PWHC untuk konsultsi pribadi ya Gaesss.

💉Ada dimana saja klinik PWHC?

Jawab: Sementara ini PWHC masih berpusat di Jalan Wolter Monginsidi No. 77, Jakarta Selatan.

***

Ya, itu tadi ya informasi seputar PWHC dan kesehatan perempuan.

Memang, membahas kesehatan perempuan itu penting. Lakukan pemeriksaan sedini mungkin, jangan sampai terlambat dan selanjutnya kita menuai penyakit di kemudian hari, naudzubillah.

Ada yang punya pengalaman seputar kesehatan perempuan? Sharing Yuk di kolom komentar.

😘😘😘


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak

11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju



Assalamu’alaikum, selamat datang kembali di Mommy Diary. Alhamdulillah, Sabtu kemarin saya mengikuti seminar parenting yang diadakan oleh sebuah brand susu anak di sebuah Hotel di Jakarta. Senangnya, akhirnya saya bisa update ilmu pengetahuan, seputar ilmu parenting dan tentunya akan saya bagi-bagikan juga di blog ini.

Topiknya cukup menarik, yaitu peran orang tua dalam mengembangkan keterampilan sosial anak.

Nah, apakah Mama sudah mengetahui apa itu keterampilan sosial dan bagaimana peran orang tua dalam mengasah keterampilan tersebut sejak dini?

Apakah ada kaitannya, nutrisi dengan keterampilan sosial?

Supaya bacanya gak membosankan, saya buat 11 point ini agar Mama bisa segera mempraktekannya di rumah ya.

1. Anak harus sehat

11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Yaps. Keterampilan sosial atau keterampilan anak dalam bersosialisasi, berteman, dan ‘bersentuhan dengan dunia luar’ juga harus didahului oleh kesehatan prima. Apa lah artinya anak yang mudah bergaul jika tubuhnya sakit-sakitan. Atau, bagaimana mungkin anak yang sering sakit bisa bermain dan bersosialisasi aktif dengan teman-teman sebayanya?


Kesehatan dan nutrisi yang baik serta cukup, menjadi kunci agar anak tetap bisa bersosialisasi dan mampu membawa dirinya ke tengah pergaulan.


Hmm, makanya saya khawatir nih sama Kifah, karena Kifah termasuk anak alergi.


2. Mengenal tahapan tumbuh kembang anak dengan benar


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Selain mampu memberikan nutrisi yang baik dan tepat untuk anak, sebagai Mama, kita juga harus bisa mengenal tahapan tumbuh kembang anak.

*beuh keren kan jadi Mama, selain bisa jadi ahli gizi, harus bisa juga jadi psikolog di rumah.


Kita harus bisa nih Ma, membedakan mana tahapan perkembangan anak 1-3 tahun dan 4-6 tahun.


Misalnya, anak 1-3 tahun itu sudah bisa meniru dan bermain dengan teman. Tapi mainnya itu sebatas diem-dieman, dan kadang suka merebut mainan teman karena belum bisa bicara dengan lancar. Maka dari itu, wajar jika anak seringkali tantrum atau ngambeuk kalau minta mainan temannya. Jadi wajar, kalau anak usia 1-3 tahun belum bisa berbagi dengan teman sepermainannya.


Berbeda dengan anak usia 4-6 tahun. Mereka sudah bisa bergiliran dan mengekspresikan keinginannya dengan lebih jelas.

Oleh sebab itu, perbedaan ini juga akan memunculkan perbedaan terhadap pola asuh anak.



3. Kedekatan dengan orang tua atau Attachment


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Coba, apa bedanya Attachment dengan Bonding?


Menurut psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si yang kebetulan menjadi narasumber di seminar parenting kemarin, perbedaan Attachment dan Bonding bisa dilihat dari faktor arah datangnya kasih sayang.


Attachment merupakan kasih sayang dua arah antara anak dan orang tua. Jadi, anak sudah bisa memiliki keinginan untuk menunjukkan rasa sayang kepada orang tuanya. Sedangkan bonding, kasih sayang hanya dilakukan satu arah, biasanya dari orang tua kepada anak.


Attachment ini menjadi salah satu pondasi dalam mengembangkan keterampilan sosial anak loh, Ma. Salah satu cara meningkatkan Attachment ini adalah dengan memberikan pandangan kasih sayang kepada anak melalui mata atau memberikan pelukan hangat untuk anak di setiap hari-harinya.


4. Sensitif terhadap kebutuhan anak


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju

Sensitif terhadap kebutuhan anak artinya Mama harus bisa menerka setiap keinginan anak. Apalagi anak usia 1-3 tahun yang belum bisa mengatakan keinginan dengan jelas. Mama harus sebisa mungkin merespon dengan cepat, misalkan ketika anak menangis. Mama harus segera paham nih, anak sedang takut, sedih, lapar, atau sekedar ingin dipeluk oleh ibunya.


Hmmm, mama harus cerdas main tebak-tebakan nih.




5. Bangun rasa percaya diri anak


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Rasa percaya diri juga merupakan “bahan bakar” berkembangnya keterampilan sosial anak. Anak harus diberikan ruang oleh orang tua, dan orang tua pun harus memberikan contoh yang baik bagi anak.


Misalkan, tidak membohongi anak. Buatlah anak memberikan sepenuhnya kepada orang tua. Jangan membuat mereka kecewa dan tidak percaya lagi kepada orang tuanya.




6. Tumbuhkan rasa mandiri pada anak


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Keterampilan sosial anak juga bisa dikembangkan dengan melatih kemandirian anak. Contohnya, Mama memberikan permintaan kepada anak untuk membereskan mainannya sendiri, atau membiarkan anak makan makanannya sendiri.


Tapi, di bagian sini, Mama jangan harap anak mengerjakan semuanya dengan rapi ya, hehe. Pasti ada berantakan-berantakannya. Tidak apa-apa Ma, justru berikanlah anak apresiasi atau pujian ketika dia sudah mencoba bersikap mandiri dihadapan Mama.



7. Menebak emosi anak


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Lagi-lagi kita main tebak-tebakan sama anak. Kalau tadi menebak kebutuhan anak, sekarang Mama juga harus bisa menebak emosi anak. Apalagi jika anak memang berkarakter agak pendiam dan tidak biasa mengekspresikan perasaaannya.


Sebagai Mama, kita wajib bisa menebak suasana hati anak. Apakah sedang marah, kesal, sedih, kaget, takut atau bahagia.


Selain itu, Mama juga harus mengenalkan berbagai emosi kepada anak dengan cara-cara yang kreatif. Misalkan dengan bermain boneka tangan dan memberikan contoh-contoh ekspresi ketika sedang senang, marah, takut, dan emosi yang lainnya.


Baca juga: Orang Tua Sempurna


8. Mengembangkan kemampuan komunikasi anak

11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Salah satu hal yang terkait lainnya dengan keterampilan sosial anak adalah kemampuan berkomunikasi.


Bagaimana caranya?


Mengembangkan kemampuan komunikasi anak bisa dengan mengajaknya bicara, bercerita, bernyanyi, bertanya, dan juga mendengarkan ketika anak sedang menceritakan sesuatu.


Karena sebuah fakta mengungkapkan bahwa anak cerewet itu bukan berarti anak yang mudah bergaul loh. Bisa jadi ia cerewet di rumah tapi menjadi “speechless” dihadapan teman atau orang banyak. 


Jadi, jangan bangga dulu ya Ma, kalau anak cerewet di rumah seperti anak di sinetron-sinetron. Padahal belum tentu anak bisa cerewet juga ketika keluar dari "zona nyamannya".

Baca juga: Generasi Sinetron


9. Ajarkan anak berteman, mendamaikan pertengkaran dan berkompetisi sehat


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Mama harus mengajarkan anak untuk selalu berteman dengan anak lainnya dengan cara yang baik dan tidak memaksa. Karena pada dasarnya anak juga akan “memilih” beberapa teman yang nyaman untuknya.


Tapi, bukan berarti Mama harus membuatnya pilih-pilih teman juga ya. Biarkan anak berteman dan ajarkan ia berkompetisi sehat dengan temannya itu.


Misalkan, ketika di sekolah ada kompetisi mewarnai, festival lomba busana daerah, dan lainnya. Biarkanlah anak mengikuti kompetisi tersebut. Anak akan merasakan iklim kompetisi dan ini baik untuk kecerdasan sosialnya. Asalkan Mama juga tetap memberikan pengarahan bahwa kompetisi itu akan menghasilkan “kalah dan menang” dan bagaimana kita menyikapi hal tersebut dengan baik.


Selain itu, ajarkan anak juga tentang "kepemilikan orang lain" dan buat aturan yang jelas ketika bermain. Sehingga ketika terjadi pertengkaran, akan ada solusi damai bagi semua anak.




10. Ajarkan anak sopan santun, marah tanpa mengganggu orang lain, dan mau ikut aturan.


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju


Memang sulit sih Ma bagian ini. Biasanya anak memang seringkali meledak dan tidak mau ikut aturan.


Mama bisa berkomunikasi dengan anak, bahwa ia boleh menunjukkan kemarahan, tapi tidak boleh mengganggu orang lain. Dan Mama juga bisa menegakkan aturan di rumah dengan berkomunikasi bersama anak.


Misalnya, ketika anak bermain ia wajib membereskan mainannya sendiri. Dan aturan tersebut harus disepakati diawal ya Ma, bukan diakhir. Jadi, anak sudah tahu ada aturan sebelum ia melakukan sesuatu.


11. Ajarkan anak berempati


11 Hal Penting Ini Wajib Bunda Ketahui Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju

Dan yang tidak kalah penting adalah mengajarkan anak untuk berempati. Hmmm, rasanya mahal banget nih karakter yang satu ini.


Masih inget dong, Ma. Viralnya kasus anak muda yang memaki ibu hamil karena ia merasa tidak kebagian tempat duduk di Commuter Line?


Nah, ini dia. Keterampilan sosial memang harus dipupuk sejak dini, jangan sampai hingga anak beranjak dewasa, ia belum memiliki bekal keterampilan sosial yang cukup dan menjadi orang yang arogan atau bersikap anti pati dengan orang lain.


Padahal, sebuah FAKTA juga diungkapkan bahwa jika anak memiliki keterampilan sosial yang baik, maka anak anak mudah meraih KESUKSESAN.



Nah, itu dia tadi 11 Point yang bisa sama-sama kita amalkan di rumah. Kalau Mama, punya tips dan trik apalagi nih untuk mengembangkan keterampilan sosial si kecil di rumah? 


Sharing Yuk!

***



*11 Poin di atas merupakan intisari dari seminar parenting yang disampaikan oleh Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. Psi.