Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Tips Membeli Bouncer Bayi dan Cara Menggunakannya agar Aman untuk Bayi


Halo, Assalamu'alaikum.

Gak kerasa, bulan ini sudah masuk minggu ke-36 dikehamilan yang ketiga. Beberapa produk dan perlatan bayi sudah mulai saya kumpulkan.

Ada yang sudah lengkap, tapi ada juga yang belum. Masih mempertimbangkan faktor kebutuhan dan efisiensi.

Karena waktu hamil Aldebaran dulu, banyak barang yang akhirnya tidak terpakai dan akhirnya dihibahkan kepada orang lain.

***

Sebagai ibu rumah tangga, kadang-kadang kita merasa begitu lelah karena harus melakukan berbagai pekerjaan sendirian terutama jika tidak ada pembantu dan apabila suami (pasangan) bekerja di luar rumah. 

Terpaksa, kitalah yang harus memasak, mencuci pakaian dan perabotan dapur, menyapu, mengepel, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut seringkali tertunda dan bahkan tidak terselesaikan apabila kita punya bayi.


Jika punya bayi, saat hendak mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, kadang-kadang bayi yang tadinya terlihat tidur lelap tiba-tiba terbangun dan membutuhkan kita di sisi-nya. 

Entah itu sekedar untuk ditemani atau ditimang hingga disusui. Begitulah pengalaman yang sering dirasakan oleh ibu-ibu. Tidak peduli pagi, siang, bahkan malam sekalipun.

Terus menerus menggendong bayi tentu saja bukan alternatif terbaik. Mengingat banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan dengan cepat agar tak menyita waktu dan tenaga. 

Susahnya kalau bayi udah "bau tangan" Mamanya

Tapi masalahnya, jika diletakkan begitu saja di tempat tidur, bayi kadang-kadang tidak bisa tidur nyenyak tanpa ditemani atau tanpa ditimbang.

Karena alasan tersebut, biasanya banyak ibu-ibu yang memilih menggunakan ayunan untuk menidurkan bayi agar bayi bisa lebih lelap dan tidur lebih lama. 

Tapi sayangnya, terbiasa menggunakan ayunan membuat bayi jadi cenderung manja. Kondisi ini akan lebih merepotkan lagi apabila kita sering bepergian atau sering menginap di rumah keluarga terutama orang tua maupun mertua.

Karena tidak hanya bayi dan berbagai perlengkapannya yang perlu di boyong, melainkan ayunan pun perlu juga dibawa. Kondisi tersebut semakin merepotkan jika tempat untuk menggantung ayunan tidak ada.

Selain itu, ayunan juga perlu digerak-gerakkan atau digoyang-goyangkan (diayun-ayunkan) setiap waktu. Terasa sangat merepotkan.

Tapi itu dulu.

Sekarang ibu-ibu sudah bisa bernafas lega karena sudah ada ayunan elektrik yang tersedia dengan harga cukup terjangkau. Tapi tetap saja kalau kita membutuhkan tempat untuk menggantung ayunan. 

Jika ingin lebih simpel dan modern, Mama bisa melirik bouncer bayi.

Sumber gambar: https://thoroughlyreviewed.com/baby/best-baby-bouncer/

Apa itu baby bouncer?

Bouncer bayi atau baby bouncer sesuai dengan namanya adalah ayunan bayi namun didesain lebih praktis, lebih modern, dan ergonomis. 

Ayunan bayi modern ini menggunakan tenaga listrik untuk memberikan ayunan secara otomatis sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk mengayun bayi setiap kali bouncer tersebut berhenti berayun.

Aldebaran usia 1 bulan, seneng kalau diboboin di Bouncer


Meskipun banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jika menggunakan alat ayun seperti ini, namun kita tidak boleh latah dan tetap harus waspada. 

Pasalnya, seaman apapun peralatan yang digunakan untuk bayi, tetap membutuhkan pengawasan ekstra dari orangtua (Mama).


Walau demikian, sebagian besar bouncer bayi yang dijual di toko online maupun offline sudah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan dan keamanan maksimal bagi bayi. Jika faktor kenyamanan dan keamanan yang menjadi concern utama.

Pastikan Mama tidak hanya tergiur karena harganya yang murah saja. Melainkan, perhatikan juga fitur safety dan kualitas bouncer yang ditawarkan. 

Agar tidak salah membeli, berikut beberapa tips yang bisa dijadikan sebagai panduan untuk membeli bouncer yang bagus.

1. Belilah bouncer yang didesain dengan penyangga yang kokoh dan stabil terutama saat dalam keadaan hidup (on).

2. Pilihlah yang alasnya dilengkapi dengan karet yang tidak licin sehingga bayi tidak akan mudah tergelincir

3. Pilih bouncer sesuai dengan kebutuhan. Bouncer tipe rak cocok untuk bayi yang sudah memasuki usia MPASI. 

4. Sedangkan bouncer tipe penjaga cocok untuk menidurkan bayi dalam waktu lama agar bisa ditinggal bekerja, bouncer manual cocok untuk bayi kurang dari 5 kg

5. Semakin banyak kunci (sabuk pengaman) yang tersedia pada bouncer maka akan semakin baik dan semakin aman untuk bayi.

6. Beberapa fitur tambahan (musik, getar, dan penggerak elektrik) membuat harga bouncer kadang-kadang meningkat drastis. Jika tidak dibutuhkan, pilihlah bouncer yang minim fitur.

***

Gimana nih, Ma? Sudah punya pilihan Bouncer seperti apa yang akan digunakan untuk bayi nanti? Atau punya pengalaman seputar memilih Bouncer?

Sharing yuk, di kolom komentar.

Sundate: Cara Baru Memaknai Quality Time Bersama Keluarga



Assalamu’alaikum, apa kabar hari ini? 

Apakah keluarga sehat semua? Mudah-mudahan semuanya sehat yaa. Mamaknya strong, Ayahnya strong, anak-anaknya juga kuat dan sehat, amiinn.

Saya sendiri sekarang sedang menunggu kelahiran bayi ketiga saya, Insya Alloh due datenya adalah bulan ini. Semua pekerjaan sedikit demi sedikit saya kurangi dan fokus untuk menyambut kelahiran dede bayi.

Bicara soal tentang kehamilan, yang namanya ibu hamil itu rentan banget ya terhadap stres. Malah ada yang merasa tidak bahagia selama menjalani kehamilannya. Ada yang takut akan persalinan, ada yang merasa kurang perhatian, ada pula yang khawatir berlebihan terhadap kondisi diri sendiri dan janin.

Padahal, merasa bahagia saat hamil itu sangat diperlukan ya. Karena ibu yang stres akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim.


Bahagia Dalam Rumah Tangga dan Keluarga

Kebahagiaan sendiri memang sangat relatif, bagi setiap orang, definisi bahagia itu berbeda-beda. Ada yang bahagia karena memiliki banyak anak di rumah. Ada yang bahagia ketika hanya cukup memiliki satu anak saja.

Kemudian ada yang bahagia karena pasangannnya sangat romantis, atau pun sebaliknya. Ada yang bahagia ketika pasangannya memberikan keleluasaan untuk mengembangkan diri.

Ya, kebahagiaan itu memang berbeda bagi setiap orang, tergantung bagaimana kita memaknainya.

Pernah suatu ketika, teman saya bercerita kalau rumah tangganya terasa tidak bahagia. Padahal kalau secara kasat mata, ia baik-baik saja, memiliki anak dan berkecukupan secara finansial. Tapi ia bilang kalau dirinya kurang bahagia di rumahnya. Suaminya jarang sekali mengajak liburan atau sekedar bersantai bersama anak-anaknya di luar rumah. Suaminya selalu beralasan kalau ia sangat lelah bekerja, dan tidak ingin pergi keluar rumah di hari libur.

Hmmm, saya juga kadang sedikit banyak merasakan kegalauan teman saya tersebut. Sebagai istri, kita merasa bosan setiap hari ada di rumah dan mengerjakan pekerjaan di rumah yang itu-itu saja. Tetapi sebaliknya, suami menghabiskan sebagian besar waktu di luar rumah untuk bekerja, sehingga di hari libur suami inginnya leyeh-leyeh di rumah.

Hehehe, emang jadi gak singkron ya. Keinginan suami dan istri tidak bertemu di tempat yang sama. Ujung-ujungnya suami istri bertengkar, istri stres, dan keluarga pun terenggut kebahagiaanya.

Padahal, menurut data BPS, dimensi keharmonisan keluarga memiliki pengaruh tertinggi dalam membentuk kebahagiaan seseorang, dengan indikatir 80,5.

Dan  sebenernya ada kabar baik nih, masih berdasarkan data dari BPS, Indeks kebahagiaan Indonesia mengalami peningkatan, darii 68,28 pada tahun 2014 menjadi 70,69 pada tahun 2017, dengan skala 0-100. Indeks kebahagiaan Indonesia ini disusun oleh tiga dimensi yaitu Kepuasan Hidup, Perasaan, dan Makna Hidup.

Sejalan dengan temuan study dari Harvard Study of Adult Development yang menyatakan bahwa, memiliki hubungan yang dekat dan berkualitas dengan keluarga dan orang terdekat, membuat orang menjalani hidup lebih sehat dan bahagia.

Kuncinya adalah Komunikasi


Seperti cerita dari teman saya, kurangnya komunikasi dapat memicu konflik di dalam rumah tangga. Memang saya akui, yang namanya pernikahan itu adalah ajang belajar seumur hidup, tidak ada batasannya, bahkan sepanjang pernikahan itu sendiri.

Dan salah satu aspek yang sangat penting dalam pernikahan adalah komunikasi antar suami istri. Komunikasi ini bukan hanya tentang bicara setiap hari, karena bisa saja kita bicara setiap hari dengan pasangan, namun ternyata kita gagal dalam berkomunikasi.

Salah satu gagalnya ciri gagalnya proses komunikasi dalam keluarga adalah terjadinya konflik.

Komunikasi macam apa yang seharusnya ada dalam sebuah rumah tangga?

Komunikasi yang seharusnya ada dalam rumah tangga adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal atau bisa juga disebut komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaski orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.

Mengapa harus komunikasi interpersonal? Karena komunikasi interpersonal bagi sebuah rumah tangga adalah komunikasi yang menjadi ujung tombak dlam penyelesaian konflik.

Dengan adanya komunikasi tersebut, setiap pasangan suami istri dapat lebih terbuka dengan pasangannya dalam penyampapaian atau penyelesaian masalah.

Bagaimana Meminimalisir ‘Stres’ dalam Keluarga?

Jika kita sudah berusaha untuk berkomunikasi dengan baik bersama pasangan dan anak-anak. Kita pun harus berusaha untuk meminimalisir stres yang mungkin bisa terjadi di dalam keluarga.

Stres yang tejadi pada keluarga biasanya terjadi karena masalah anak, keuangan,  dan hubungan pernikahan.

Bagaimana caranya menghindari stres karena masalah anak?

1.Mengajarkan Disiplin. Anak harus diberikan pemahaman mengenai tanggung jawab, hak dan kewajiban, serta hal apa saja yang boleh dan tidak boleh ia lakukan sebagai anggota keluarga di rumah.

2.Mengajarkan Berbagi. Anak yang diajarkan berbagi dengan sesama atau lingkungannya yang membutuhkan, akan belajar empati dan tidak mudah merengek ketika keinginannya tidak terwujud.

3.Komunikasi. Sekecil apapun masalah bersama anak, sebagai orang tua, kita harus mengusahakan untuk bicara hati ke hati dengan anak.

Bagaimana cara mengindari stres karena masalah keuangan?



1.Saling Terbuka. Jika suami istri memiliki penghasilan, atau pun hanya suami saja, keterbukaan terhadap keuangan harus dilakukan. Suami istri harus saling mengetahui, berapa uang yang masuk dan keluar setiap bulan atau tahunnya. Kemudian merencakan keuangan bersama, apalagi jika kondisi keuangan keluarga sedang tidak stabil.

2.Memiliki Tabungan Pribadi. Suami dan istri boleh saja memiliki tabungan pribadi, namun bukan untuk saling merahasiakan. Tujuan adanya tabungan pribadi adalah ketika suami atau istri memiliki kebutuhan pribadi, tidak harus mengganggu kondisi keuangan keluarga. Dan tentunya kita harus memastikan bahwa pengeluaran pribadi tersebut tidak mengganggu keadaan keuangan keluarga dan sesuai dengan rencana keuangan yang sudah disusun bersama.

3.Konsultasi dengan Perencana Keuangan. Jika dirasa kita sudah sulit mengatur keuangan keluarga secara pribadi, dan masalah keuangan keluarga sudah gonjang-ganjing, tidak ada salahnya untuk meminta nasehat dari financial planner atau perencana keuangan.

Bagaimana cara menghindari stres akibat hubungan pernikahan?



1.Mengendalikan Emosi. Mengendalikan emosi dalam pernikahan memang susah-susah gampang. Menurut John Gottman, PhD dari University of Washington, rasio 5:1 sangat penting untuk menjaga pernikahan. Artinya setiap ada 1 interaksi negatif dengan pasangan, harus ada setidaknya 5 interaksi positif selanjutnya.

2.Mengkompromikan Cara Membesarkan Anak. Perbedaan  cara pengasuhan anak bisa jadi sumber konflik jika tidak dibicarakan dengan baik. Maka dari itu, berdiskusi mengenai masalah ini sangat penting untuk kita lakukan bersama pasangan  kita.

3.Mengembalikan Gairah Pernikahan. Setelah lama menikah, mungkin kita bosan akan rutinitas sehari-hari seperti mengurus rumah, anak, bekerja, dan lain sebagainya. Sesekali kita bisa loh jalan berdua dengan suami untuk makan malam berdua, nonton di bioskop, atau istilahnya ngedate berdua tanpa membawa anak-anak.

Sundate bersama Sunlife



Ngomongin masalah ngedate bersama pasangan, Sun Life Financial Indonesia ternyata menginisiasi sebuah program yang bernama Sundate dalam rangka menyambut Hari Pelanggan Nasional.

Apa itu Sundate?

Sundate adalah sebuah persembahan dari Sun Life Financial Indonesia kepada nasabah setianya sebagai wujud apresiasi  perusahaan dengan memberikan pengalaman menyenangkan bersama keluarga, sekaligus mempererat kedekatan nasabah dan perusahaa, selaku mitra terpercaya perencana keuangan keluarga di Indonesia.




Sundate ini akan dilaksanakan di 5 kota besar yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Medan.

Elin Waty, selaku Presiden Direktur dari Sun Life mengatakan bahwa, “Sun Life memahami pentingnya keharmonisan keluiarga dalam membantu meningkatkan kebahagiaan seseorang, karena sejalan dengan misi Sun Life untuk  membantu keluarga Indonesia meraih kehidupan yang #LebihBaik. Bagi  Sun Life, layaknya keluarga, nasabah adalah aset terpenting bagi perusahaan yang harus dijaga dan dilindungi dengan baik. Karenanya, kami memiliki aktivitas Sundate, sebagai sarana menjalin keakraban antara anggota keluarga, sekaligus meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan nasabah, khususnya di momen Hari Pelanggan Nasional.”


Konsep Sundate ini sejatinya adalah mengembalikan kembali aktivitas kebersamaan keluarga yang sekarang ini sudah tergeser dengan era digital. Dimana setiap anggota keluarga hanya sibuk dengan gawainya masing-masing, tidak mampu berkomunikasi dengan baik dengan ayah, ibu, anak, kakak, maupun adik.


Selain untuk nasabah Sun Life, inisiasi Sundate ini juga dilakukan untuk mengajak masyarakat Indonesia agar bisa merancang waktu khusus di akhir pekan bersama keluarga. Melakukan aktivitas bersama, melepaskan gadget sebentar, dan melakukan Quality time yang bertujuan untuk menambah kebahagiaan dan keharmonisan seluruh anggota keluarga di rumah.

Wah, seru yaa inisiasi dari Sun Life ini.




Dilakukan dilima kota besar, aktivitas Sundate ini akan melibatkan 3.000 nasabah Sun Life dan keluarganya. Dan sebagai puncak apresiasi terhadap nasabahnya, Sun Life akan memfasilitasi 3 keluarga yang beruntung dan terpilih untuk terbang ke Jepang bersama keluarga untuk meluangkan waktu dan melakukan Quality Time bersama keluarga pada bulan Oktober 2018 nanti.

Seneng banget ini ya kalau terpilih jalan-jalan ke Jepang bareng keluarga.

Bahagia itu Kita yang Menciptakan

Memang ya, menata hati itu yang paling susah. Apalagi kalau dalam sebuah keluarga banyak sekali karakter yang berbeda dan bersatu padu. Bukan hanya untuk diinginkan, kebahagiaan keluarga pun mesti kita ciptakan dan rencanakan. Gak ujug-ujug datang begitu saja.

Menurut saya, insiasi Sun Life menghadirkan #Sundate2018 ini perlu diacungi jempol. Karena memang saking “lelahnya” kita sampai lupa untuk saling berkomunikasi, berbicara dari hati ke hati dengan suami, istri, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya.

Kalau menurut Mamak sekalian, apa sih makna kebahagiaan di dalam keluarga dan bagaimana cara merancang quality time bersama ditengah hiruk pikuk aktivitas harian kita?

***


Sumber referensi: 

https://bit.ly/2MDJbfq

Manajemen Konflik Rumah Tangga. Febriani W Nurcahyanti

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil


Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil

Assalamu’alaikum, halo apa kabarnya pembaca blog setiaku? Terima kasih ya, sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan di blog ini, terutama tentang review produk dan lain sebagainya.

Kali ini, aku mau review salah satu produk yang aku pake sehari-hari, terutama sekarang, pada saat hamil. Yakni Betadine Feminine Wash.

Apa itu Betadine Feminine Wash?

Sebelumnya aku pernah nulis tentang Betadine Feminine Wash juga di blog ini, di link berikut ini. Dan sekarang, setelah tau dan mencoba produknya, aku jadi pengguna Betadine Feminine Wash sehari-hari, terutama sekarang pada saat hamil anak ketiga.

Emang apa hubungannya sih Betadine Feminine Wash dengan kehamilan?

Udah pada kenal dong dengan produk Betadine? Mulai dari obat luka, obat kumur, sabun cair, dan pembersih daerah kewanitaan pada saat menstruasi.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Pengguna produk Betadine garis keras

Baca juga: Review Sabun Cair Betadine untuk Menghilangkan Jamur dan Bakteri


Yaps, kali ini Betadine mengeluarkan salah satu produk baru yaitu Betadine Feminine Wash yang bisa digunakan sebagai cairan pembersih kewanitaan alami yang bisa digunakan sehari-hari.

Dan kenapa aku pakai Betadine Feminine Wash ini, karena Betadine Feminine Wash aman untuk ibu hamil dan menyusui karena tidak mengandung SLS (Sodium Laureth Sulfate) dan juga Paraben.

Nah, makanya pas banget. Di saat hamil seperti ini, menggunakan pembersih area kewanitaan alami yang aman itu sangat penting, karena sedikit apapun bahan kimia berbahaya tentunya akan menganggu kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Baca juga: Mitos Seputar Kehamilan yang Sering Dianggap Fakta

Ibu hamil sangat rentan lho terkena gangguan kesehatan di area kewanitaan seperti Infeksi Saluran Kemih, gatal akibat keputihan, gatal jamur, dan lainnya. Apalagi saat hamil itu biasanya produksi keputihan menjadi berlebihan, wajib sekali menggunakan pembersih kewanitaan yang mengandung bahan alami untuk area kewanitaan serta aman dipakai sehari-hari.

Betadine Feminine Wash Berbentuk White Foam

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Produk Betadine Feminine Wash

Salah satu keunikan pada produk baru Betadine Feminine Wash ini adalah bentuknya yaitu white foam. Tapi ada juga sih yang bentuknya cair atau liquid, dan ini kemasannya lebih kecil dari yang foam.

Betadine Feminine Wash ini adalah pembersih khusus area kewanitaan yang bisa digunakan setiap hari dan mengandung prebiotik.

Betadine Feminine Wash juga memperhatikan pH Balance dan mengandung prebiotik sebagai makanan bakteri baik.

Jadi, di dalam kandungan Betadine Feminine Wash ini, ada prebiotik yang berfungsi sebagai makanan bakteri baik yang ada di sekitar area kewanitaan. Inget kan pelajaran Biologi? Kalau di dalam tubuh kita ini, ada bakteri yang jahat dan ada bakteri yang baik pula untuk kesehatan tubuh manusia.

Kerennya Betadine Feminine Wash ini adalah, di dalam produknya ada kandungan prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik untuk ikut serta menjaga kesehatan area kewanitaan.

Formula Tri-Carenya juga terbuat dari bahan alami, salah satunya adalah Immortelle yaitu bunga abadi yang tumbuh di Perancis, yang merupakan anti oksidan alami.

Terus aku coba yang mana?

Tentunya aku coba dua-duanya. Biasanya, yang foam aku pakai di rumah, sedangkan yang liquid (karena botolnya lebih kecil) & wipes aku bawa saat berpergian. Kemarin pun, saat mudik lebaran, Betadine Feminine Wash ini aku bawa kemana-mana, khawatir jalanan macet dan aku harus bulak-balik ke toilet umum. Maklum lah, ibu hamil itu kan emang bawaanya beser banget. Kemana-mana harus aja mampir dulu ke toilet umum, heuheu.

Aku coba varian White Foam dan Liquid Betadine Feminine Wash warna ungu dan hijau.
Kenapa yang ungu? Karena pas banget digunakan untuk ibu hamil.

Betadine Feminine Wash Foam Daily Use Gentle Protection Immortelle ini berguna untuk menjaga keseimbangan bakteri baik di area kewanitaan. Karena, bakteri baik yang tidak seimbang akan mengakibatkan gejala seperti gatal-gatal, bau tidak sedap, dan keputihan yang berlebihan.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Betadine Feminine Wash Foam Daily Use Gentle Protection Immortelle dengan White Foam

Jujur aja, di kehamilan yang sebelumnya. Sebelum menggunakan Betadine Feminine Wash ini, produksi keputihan saat hamil di usia kandungan 28 minggu seperti sekarang ini sedang banyak-banyaknya.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Betadine Feminine Wash Foam Daily Use Gentle Protection Immortelle Liquid

Sampai-sampai, setiap hari aku ngerasa gak nyaman dan harus rajin mengganti pakaian dalam terus menerus. Tapi, ketika hamil ketiga ini, dan memakai Betadine Feminine Wash Foam atau liquid setiap harinya, produksi keputihan tidak terlalu mengganggu seperti kehamilan sebelumnya.

Kemudian, aku juga coba varian Betadine Feminine Wash Foam Daily Use  Fresh and Active Lemon Verbena yang memberikan sensasi kesegaran lebih lama, mendukung pertumbuhan bakteri baik, dan menjaga area kewanitaan bebas dari bau yang mengganggu karena cuaca panas dan aktivitas yang berlebihan.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Feminine Wash Foam Daily Use Fresh and Active Lemon Verbena dengan White Foam

Yaps, di rumah sedang panas-panasnya, alias geraaaahhh. Selain itu, setiap hari aku juga harus jagain dua anak laki-laki yang sedang aktif-aktifnya, makanya selain pakai yang warna ungu, aku juga pakai Betadine Feminine Wash warna hijau. Dan aku suka wangi varian yang hijau ini, segar dan bikin fresh karena mengandung Lemon Verbena.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Feminine Wash Foam Daily Use  Fresh and Active Lemon Verbena Liquid

Dua varian ini pokoknya pas banget buat kondisi aku yang lagi hamil dan tinggal di daerah yang cuacanya cukup panas, sambil ngasuh dua anak laki-laki ceriwis dan gak bisa diem. Sukaaa aneuuttt sama produknya karena aman dan nyaman dipakai sehari-hari.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
White Foamnya lembut dan nyaman digunakan

Rekomen banget buat bumil aktif yang lagi cari pembersih kewanitaan untuk dipakai setiap harinya.

Sebenernya, produknya itu ada 4 varian dengan 4 warna dan 1 tisu pembersih atau Betadine Feminine  Wipes, yaitu:

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Varian Betadine Feminine Wash (Foto: Dokumen Pribadi)

1.Ungu, Gentle Protection Immortelle yang berfungsi sebagai pembersih kewanitaan sehari-hari dari bahan bunga Immortelle yang kaya antioksidan untuk menjaga kesehatan alami kewanitaan, dan ini merupakan produk versi original dari Betadine Feminine Wash ya.

2.Hijau, Fresh & Active Lemon Verbena, mengandung Lemon Verbena yang memberikan sensasi kesegaran di area kewanitaan, cocok untuk wanita yang aktif atau sering berkeringat (karena aktivitas out door dan lain sebagainya).

3.Biru, Odour Control Witch Hazel, mengandung Witch Hazel yang membantu mengatasi bau tidak sedap di area kewanitaan. Cocok untuk wanita yang sibuk seharian atau berada di udara yang lembab.

4.Pink, Moisturizing Calendula, mengandung Calendula yang bermanfaat untuk melembabkan daerah kewanitaan yang terasa kering. Cocok untuk wanita yang baru saja melahirkan atau menopouse.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Betadine Feminine Wash Foam, Liquid, dan Wipes

Selain varian Betadine Feminine Wash dengan White Foam dan Liquid, ada juga varian yang aku suka yaitu tisu basah pembersih atau Betadine Feminine Wipes.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Kemasannya mungil dan praktis

Cocok banget dibawa saat traveling atau pun saat berada di luar rumah. Karena biasanya perempuan itu kan suka pergi ke toilet umum, dan tau kan kalau toilet umum itu rawan banget sama yang namanya kuman, bahkan bisa terjadi penularan penyakit di dalamnya.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Praktis dibawa saat traveling atau kegiatan di luar rumah


Menurutku, adanya inovasi baru Betadine Feminine Wash tisu pembersih ini sangat membantu perempuan untuk membersihkan area kewanitaan terutama ketika sering berada di luar rumah dan menggunakan toilet umum. Serta 100% biodegradable sehingga dapat langsung diflush!

Kemasannya pun praktis, dan sangat mudah masuk ke dalam tas.

Oia, apa bedanya sih Betadine Feminine Wash dengan Betadine Feminine Hygiene?

Aku pun sempat bertanya-tanya sebelumnya, apalagi Betadine memang sudah mengeluarkan Betadine Feminie Hygiene sebagai pembersih area kewanitaan juga.
Dan setelah aku cari informasinya, perbedaan antara Betadine Feminine Wash dan Betadine Feminine Hygiene adalah waktu penggunaannya.

Betadine Feminine Wash digunakan untuk keseharian, jadi sangat aman digunakan setiap hari, karena memang fungsinya pun untuk melembabkan, menghilangkan bau, membantu pertumbuhan bakteri baik yang ada di area kewanitaan, dan terbuat dari bahan alami.

Sedangkan Betadine Feminie Hygiene, biasanya digunakan pada saat tertentu saja, misalkan pada saat ‘RED DAYS’ dimana risiko infeksi meningkat sehingga kita membutuhkan antiseptik yang kuat untuk membunuh kuman yang jahat ketika sedang di dalam fase tersebut. Adanya medium darah dan pembalut dapat mengubah keseimbangan pH normal kewanitaan.


Selain itu, perbedaan yang paling terasa juga adalah dari aromanya. Betadine Feminine Wash ini gak memiliki bau ‘Khas Betadine” tapi memiliki aroma sesuai dengan kandungan bahan alaminya.

Wanginya juga gak berlebihan, gak nyengat semacam bau parfum gitu, wanginya lembut dan pas, dan aku paling suka wangi varian yang hijau yaitu Lemon Verbena, karena beneran seger dan bikin fresh.

Dimana Betadine Feminine Wash bisa dibeli?

Kemarin aku beli Betadine Feminine Wash ini di Guardian, yang Foam 100 ml itu sekitar 45 ribuan, Liquidnya ukuran 50ml sekitar 25 ribuan, dan tisu pembersihnya sendiri atau Betadine Feminine Wash isi 10 lembar sekitar 12 ribuan.

Review Penggunaan Betadine Feminine Wash pada Saat Hamil
Lagi seneng-senengnya ikutan Yoga untuk ibu hamil, pas banget ketemu produk Betadine Feminine Wash buat dipakai sehari-hari

Buat kamu yang sedang mencari pembersih area kewanitaan, bisa banget cobain produk Betadine Feminine Wash yang terbaru ini. Enaknya produk ini bisa digunakan untuk harian, ketika sedang hamil atau menyusui pun masih bisa digunakan karena produk Betadine Feminine Wash ini memang aman untuk ibu hamill dan menyusui.


Selamat mencobaaa yaaa :D