Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Perkedel Kentang Meriah: Amunisi Untuk Si Picky Eater




Semenjak saya ikutan kulwap atau kuliah via whatsapp tentang masakan ramah anak, kurang lebih satu bulan yang lalu, semangat saya untuk memasak menjadi bangkit kembali. Ibarat bangkit dari kubur, saya mulai rajin mengolah makanan di rumah, terutama untuk si sulung saya yang sangat picky eater, atau bahasa Jermannya mah si pemilih makanan.

Karena semangat yang dikobarkan oleh sang pengisi materi, saya jadi ketularan untuk mencoba kembali resep dan membuat anak saya menjadi gemuk. Kenapa saya ingin Kifah gemuk? Karena berat badannya kurang ideal untuk anak seusianya sekarang. Dan kesulitan makan sampai badannya kecil atau kurus ini sudah berlangsung semenjak Kifah memasuki usia MPASI.

Saya jadi flash back ke masa-masa suram dimana Kifah sering dibilang kurus, makanya saya sangat malas kalau ke posyandu, karena komentar ibu-ibunya nanti itu loh, bilang anaknya kurus, kecil, kurang gizi lah, emaknya gak telaten nyuapin, dan lain sebagainya. Padahal mereka yang komentar gak tau lah perjuangan kami ngasih makan anak itu kayak gimana. Belajar kreasi makan ke sana ke sini, baca buku, sampai akhirnya nyerah dan putus asa.

Dan ternyata, anak picky eater atau GTM (Gerakan Tutup Mulut) ini menjadi masalah bagi sebagian besar kaum ibu. *pelukan berjamaah, Mak.

Makanya bersyukur banget buat ibu-ibu yang anaknya gak susah makan dan gak pemilih. Dikasih makan apapun langsung dikunyah dan ditelan. Nggak yang kayak Kifah, liat makanan tuh gak semangat dan suka dilepeh-lepeh kalau makan, bikin gregetean dan esmosi deh kalau liat dia makan sedikit dan dilepeh, hiks.

Kenali Penyebab Anak Tidak Mau Makan

Di dalam kuliah whatsapp tersebut diberi penjelasan terlebih dahulu, bagaimana sebenarnya anak bisa menolak makanan. Padahal makanannya enak, sehat, dan dibuat penuh cinta oleh sang ibu.

Biasanya, anak menolak makan karena beberapa faktor:

1.Bosan dengan makanan

Yaps, bisa jadi anak bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Makanan rasanya datar dan tidak mengundang selera. Nah, ini bisa jadi sebagai salah satu penyebab anak gak mau makan.

2.Bosan dengan suasana makan

Bisa jadi anak juga bosan dengan suasana makan. Misalkan sering dipaksa, atau peralatan makannya tidak mengundang semangat anak. Makanya Saya baru tau juga kalau peralatan makanan itu penting untuk membuat anak mau makan, apalagi untuk anak yang masih balita.

3.Sakit

Anak pun bisa sakit dan gak mau makan. Sariawan, tumbuh gigi, atau sakit di area tenggorokan. Kita harus periksa dulu apa yang membuat anak menolak makanan, kalau memang sakit berarti harus diobati dulu penyakitnya.

Bagaimana Membuat Anak Mau Makan?

Saya sendiri sekarang memiliki cara tersendiri untuk membujuk Kifah agar mau makan, diantaranya:

1.Komunikasi

Bertanya kepada anak, makanan yang ia suka dan apa yang ia tidak suka. Apakah anak suka makanan yang digoreng, berkuah, atau makanan seperti burger , sandwich, dll.

2.Susun Menu

Setelah tau anak suka apa saja, mulai lah susun menu makanan anak selama satu minggu. Misalkan anak suka kentang, maka kita buat aneka menu yang terbuat dari kentang.

3.Trial dan Error

Step ini memang membutuhkan waktu dan tenaga, juga kesabaran dan semangat pantang menyerah. Jangan sampai baru sekali nyoba menu, kitanya udah gak semangat. Memang butuh waktu, memang butuh perjuangan, jangan pernah menyerah ya, Mak! Demi anak-anak kita.

4.Konsisten

Ketika kita sudah menemukan makanan kesukaan anak kita, jangan lupa untuk konsisten. Kalau anak kita suka dengan sayur sop misalnya, terus saja kasih sayur sop tersebut, sampai anak terlihat bosan baru deh kita ganti dengan menu selanjutnya. Yang penting dia mau makan dulu, buka mulut dulu deh.

5.Modifikasi

Setelah tau beberapa menu kesukaan anak, maka tugas kita adalah memodifikasi makanan tersebut. Misalnya nih, Kifah tuh suka banget martabak mie telor. Biasanya kan saya bikinnya Mie sama telornya aja. Nah, sesekali saya tambah ikan tuna yang udah disuir, parutan wortel, daun bawang cincang, atau kornet  ayam.

Jadi anak tuh bakal ‘Gak sengaja’ makan karena memang saya sisipkan di dalam makanannya, dan anaknya gak tau, hehehe.

Amunisi Apa Saja yang Diperlukan?

Amunisi yang pertama dan utama tentunya do’a dan semangat pantang menyerah. Jangan pernah menyerah membuat anak mau makan. Azzamkan di dalam diri kita bahwa kita ini ditugaskan oleh Allah SWT untuk merawat anak dengan sebaik-baiknya, maka dari itu kita pun harus berikhtiar semakimal mungkin agar anak mau makan dan naik berat badannya.

Kedua adalah menyiapkan bahan makanan yang akan diperlukan. Jangan ragu untuk ke pasar atau ke tukang sayur deh, Mak. Saya sendiri sekarang rajin ke tukang sayur, itung-itung olah raga. Saya membeli berbagai protein seperti ragam ikan, ayam, udang, tahu, sayuran, dll.


Nyetok ikan tuna
Semua saya beli dalam jumlah yang cukup banyak berdasarkan perencanaan menu makanan selama seminggu. Jadi, selama seminggu itu saya jarang ke tukang sayur kecuali kalau ada bumbu yang habis.

Ketiga siapkan bumbu masakan untuk disimpan di kulkas. Semenjak saya hamil dan punya bayi lagi, saya memang rutin menghaluskan bumbu untuk disimpan di kulkas. Hanya dua sih, bawang merah dan bawang putih yang sudah diblender dan ditumis, dan cabe yang sudah diblender dan ditumis. Dua bumbu utama itu saya simpan di kulkas untuk bekal satu minggu saja, sisanya saya menggunakan bumbu siap pakai seperti lada bubuk, ketumbar bubuk, kunyit bubuk, jahe atau lengkoas tinggal digeprek aja kalau masak. Simpel kan?

Selain itu, ngeblender bumbu seminggu sekali itu bikin hemat lho beneran. Biasanya saya suka ada sisa cabe atau bawang mengering di kulkas, numpuk dan dibuang deh ujungnya karena udah kering. Semenjak suka ngeblender bumbu, saya paling beli cabe itu 5 ribu, bawang merah 5 ribu, dan bawang putih 5 ribu. Dan itu semua cukup buat persediaan masak seminggu. Jauh lebih irit dari pada beli setiap hari dan ngulek setiap hari. Karena sisanya itu suka kering di kulkas dan terbuang.

Keempat tentunya makanan itu sendiri. Selain nyetok bumbu, saya juga nyetok makanannya. Selain food preparation dengan bahan mentah. Saya juga suka masak dengan porsi yang agak banyakan, sisanya saya simpen di kulkas untuk besok. Jadi, gak dari nol banget kalau mau makan tuh. Ada bumbu atau ada makanan yang bisa diangetin.


Nyetok nugget tuna

Kelima adalah timbangan. Hahaha tapi ini belum beli nih sampe sekarang. Saya punya target kenaikan berat badan Kifah, antara 2-3 kilo dari berat badan yang sekarang. Dan emang ini juga pernah dibilangin sama dokter anak waktu Kifah sakit.




“Bu, ini kalau bisa dalam sebulan, berat badannya naik 3 kilo ya. Badannya sekarang masih kurus, takutnya  kena TBC.”

Gara-gara Kifah kurus dan batuk-batuk sakitnya, disangka dia kena TBC dong -_____- akhirnya rontgen dan tes mantoux. Namun alhamdulillah hasil tes mantouxnya negatif.

Kembali ke masalah makanan, apakah sekarang Kifah ada kemajuan? Jawabannya adalah YAASSSSSHH.

Alhamdulillah ada kemajuan yang cukup berarti. Kifah yang tadinya gak suka makan, siapa sangka ternyata suka balado kentang, balado tuna dan tongkol, somay udang, nugget ikan tuna, dan pepes ikan kembung.

Saya juga gak nyangka kalau dia suka makanan berbumbu gitu. Dari dulu kalau makan nugget mulu sampe sakit tenggorokan, wkwkwkw. Berarti emaknya emang mudah menyerah kalau zaman dulu. Alhamdulillah sekarang mah semangatnya menggebu-gebu supaya anak doyan makan dan naik berat badannya.

Nah, kali ini saya kan bagi-bagi resep mudah, murah dan meriah buat anak-anak macam Kifah di rumah ya. Gak usah mikir atau masak yang rumit-rumit ya, Mak. Masak yang mduah aja yang penting ISTIQOMAH alias KONSISTEN. Itu koentji utamanya.

Menu ini saya ambil dari pengamatan saya terhadap Kifah, dia suka makan apa, dan ngga suka makan apa.

Kifah tuh suka banget kentang, makanya dia suka kentang balado. Trus suka keju. Sayur dan protein lainnya biar saya umpetin aja. Hahaha.

Oia ada tips nih, Mak. Agar anak cepat naik berat badannya, masak makanan dengan double protein. Kali ini saya double protein juga nih, daging sapi dan telur.

Menu kali ini namanaya PERKEDEL KENTANG MERIAH karena isinya meriah, dan mudah buat dibikin. Gak pake ribet, dan insya alloh anak-anak juga suka.

PERKEDEL KENTANG MERIAH




Bahan-bahan:

500 gram kentang
100 gram kornet sapi
2 butir telur
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
Keju secukupnya
Daun bawang secukupnya
Wortel secukupnya
Garam secukupnya
Lada bubuk secukupnya
1 bungkus Masako Kaldu Sapi




*Catatan: Saya gak anti MSG, saya menggunakan MSG secukupnya dan pastikan MSG yang kita konsumsi terbuat dari bahan alami, atau baca lebih lengkap tulisan saya tentang MSG di link berikut.

Cara membuat:

1.Kupas kentang, potong kecil-kecil, goreng hingga matang. Setelah matang, angkat dan hasluskan kentang di dalam wadah yang cukup besar.

2.Haluskan 4 siung bawang merah dan 3 siung bawang putih.

3.Cincang 1 siung bawang merah, tumis hingga harum. Masukkan kornet sapi, lada bubuk, garam secukupnya, dan tambahkan ¼ bungkus Masako Kaldu Sapi. Masak hingga harum, angkat jika sudah matang.

4.Campurkan kentang yang sudah dihaluskan, kornet sapi yang sudah dimasak, bawang merah dan bawang putih yang sudah dihaluskan, keju yang sudah diparut, wortel parut, dan daun bawang yang sudah dicincang kecil-kecil, dan satu butir kuning telur.

5.Tambahkan bumbu, yaitu garam dan lada bubuk secukupnya, dan ¼ saschet Masako Kaldu Sapi.

6.Setelah adonan tercampur rata, bulatkan dengan sendok, ukuran sesuai selera aja ya. Celupkan ke telur yang sudah dikocok, kemudian goreng deh.

7.Dengan ukuran sedang, saya bisa membuat kurang lebih 20 buah perkedel kentang yang siap dimakan oleh anak-anak.

Sekilas Tentang Masako Kaldu Sapi


Masako rasa kaldu sapi

Seperti yang sudah saya bilang di atas ya, saya gak anti dengan MSG. Dan perlu digaris bawahi bahwa MSG itu gak sebahaya seperti apa yang diberitakan atau dibilang banyak orang. MSG atau monosodium glutamat itu memang salah satu zat yang bisa memberikan rasa UMAMI atau orang lebih sering bilangnya GURIH.

MSG banyak ditemukan dimakanan asli, seperti tomat, rumput laut, bahkan ASI pun mengandung MSG lho. Baca tulisan lengkapnya di sini deh, saya udah nulis panjang kali lebar di sana.

Di Indonesia sendiri, MSG itu dibuat dari fermentasi tetes tebu alami, sama halnya kayak pembuatan kecap ataupun makanan fermentasi lainnya. Jadi bukan dari bahan kimia atau zat beracun ya.

Masako, bumbu penyedap masak ini dibuat dari bahan asli, alami, dan pilihan. Jadi bikinnya dari daging sapi beneran yaaa, bukan sapi-sapian.




Masako Kaldu Sapi sekarang menggunakan formula baru sehingga memiliki rasa kaldu yang lebih kuat, dengan rasa bumbu serta gurih yang pas. Dagingnya dari daging sapi pilihan yang diproduksi di pabrik sendiri, ekstrak daging sapinya pun 3x LEBIH BANYAK lho produk yang sekarang.

Sapi yang dipilih adalah sapi lokal dan sapi impor dari Australia (Sapi Brahman) Daging sapi dipilih dari bagian paha depan karena dagingnya banyak dan dipilih daging yang tidak banyak kandungan lemak supaya rasa kaldu tidak berminyak.

Bumbu rempah (Lada, bawang putih, ketumbar) yang digunakan, diseleksi sendiri di pabrik oleh petugas produksi dengan memilih rempah yang memiliki kualitas paling baik. Dan yang gak kalah penting, prosuk Masako Kaldu Sapi ini HALAL.

Satu butir Masako mengandung semua bahan baku tadi ya. Masako berbentuk butiran/granule/powder agar bumbu lebih awet, dikemas pula dengan plastik beralumunium foil agar tetap awet, bebas dari udara dan sinar matahari langsung. Selain itu, granule/butiran Masako Kaldu Sapi ini juga mudah larut di dalam air, jadi jangan khawatir terhadap kualitas produk Masako ya, Mak.

Selain Masako Kaldu Sapi, tentunya ada juga Masako Kaldu Ayam yang kualitas kaldu daging ayamnya juga gak kalah, ekstrak daging ayamnya 28x lebih banyak.


Masako dibuat dengan daging asli dan rempah pilihan, keduanya kini hadir dengan resep baru menghasilkan kaldu lebih lezat dan gurih yang pas.

____

Oke, baeqlah, kembali ke perkedel kentang. Apakah Kifah suka? Jawabannnya adalah SUUUKAAA SEKALII sampe sudah habis sebelum sore. Kifah makan perkedel kentang sebagai camilan, dicocol pake saos, dan dipake lauk nasi juga sama dia.

Alhamdulillah, akhirnya nambah lagi satu menu yang dia suka. Yesshhh, bahagianya Ibu itu sederhana yaa. Masakannya dimakan sama anaknya aja udah seneng banget. Apalagi sampe bilang enak dan mau dibikinin lagi, dududu terharu jadinya.

Pesan buat ibu-ibu pejuang GTM, jangan sedih, You’re not alone. Dari pada sakit hati terus dinyinyirin orang lain karena anak kita kurus, kurang gizi, atau emaknya dibilang gak bisa masak lah. Lebih baik kita berusaha, agar anak-anak kita mau makan, dan berat badannya menjadi ideal untuk anak seusianya.

Jangan patah semangat, Insya Alloh perjuangan ini adalah ladang jihad dan ladang pahala untuk kita. Hayuk, ah. Semangaaattt terusss masak-masak dan berkreasi di dapur.



Solusi Me Time-nya Ibu Rumah Tangga yang Susah Banget Keluar Rumah



Sungguh, punya satu anak, satu batita, dan satu bayi di rumah sudah sangat mengubah rutinitas saya sehari-hari. Bangun tidur sampai tidur lagi udah ada jadwal yang kalau dilanggar, bakal bikin cheos rumah seharian. Hahaha. Mulai dari mandiin anak-anak, masak, beresin rumah, nemenin main, dan lain sebagainya.

Dari sini kumulai berpikir bahwa, beneran yang namanya me time adalah hal berharga. Menjaga tingkat kewarasan adalah sebuah keharusan. Karena saya pernah sampai pada titik, ngurus diri aja udah ga bisa. Mandi, makan, dilakukan secepat kilat, sekilat habisnya saldo gajian di awal bulan.

Ngeblog? Jangan ditanya, udah gak sempet. Walaupun bisa lewat HP, tetep aja susah. Setiap ada waktu luang, saya milih tidur atau nonton acara masak-masak atau renovasi rumah di TV sambil nyeruput teh Tong Tji anget atau bikin kopi susu. 

Ya Alloh, ini kah hidup yang sesungguhnya? Rasanya mau selonjoran aja susah.

Jadi, inget, waktu ada film Keluarga Cemara kemarin, udah niat banget pengen nonton. Tapi mikir lagi, mau keluar rumah itu susah. Baru siap-siapnya aja udah capek. Nyiapin 3 anak plus diri sendiri sebelum berangkat. Pas udah mau keluar rumah, badan lemes, lapar, dan ngantuk, udah gak mood pergi. Belum lagi harus antri tiketnya nanti. Akhirnya mah ga jadi, ga jadi nonton, karena ngebayangin teknisnya aja udah lieur.

Kalau udah bete begitu, rasanya pengen makan melulu. Nah, ini mungkin ya kenapa banyak ibu-ibu di rumah jadi gemuk, soalnya Bete sedikit larinya ke makanan, wkwkwk. Dan biasanya saya suka pesen makanan  online kalau butuh camilan, pake Go Food atau dikirim via JNE. Trus kepikiran, kenapa gak pesen tiket nonton on line aja pas kemaren ya? Pikiran keburu mumet sih, padahal ada lho BookMyShow dari Shopback yang bisa diandalkan buat beli tiket bioskop. 

Linknya bisa dibuka di halaman https://www.shopback.co.id/bookmyshow

*Gigit gagang panci, kenapa baru kepikiran. Padahal beli popok sama makanan aja akutu seringnya on line.

Apa itu BookMyShow?

Jadi, BookMyShow ini adalah cara gampang beli tiket nonton show/event atau pun tiket bioskop melalui aplikasi atau website. Di Book My Show ini, selain beli tiket nonton, kita juga bisa dapet voucher diskonnya. Diskonnya macem-macem, ada cashback juga. Enaknya kita dapet cashback kan kalau suatu saat mau beli tiket lagi, kita punya tambahan saldo buat bayar, jadi bisa lebih hemat belinya.



*Karena sering beli popok on line, aku jadi cinta sama istilah cashback dan si cashback ini nih yang sering dikumpulin buat penyelamat akhir bulan, wkwkwk.


Bagaimana Cara Memesan Tiket Bioskop di BookMyShow?

Biasanya, kalau mau nonton film yang lagi tayang di Bioskop, seringnya saya ke mall dulu, liat harganya, dan beli di tempat. Dan terakhir nonton waktu itu Ayat-ayat Cinta 2, yang antriannya panjang, udah gitu kebagian nonton yang jamnya malem banget.

Nyampe rumah jam 12 malem, dan untungnya anak-anak waktu itu lagi nginep di rumah neneknya. Pas nyampe rumah langsung tepar, hahahaa, udah ga biasa banget pulang tengah malam gara-gara nonton bioskop.

Nah, kalau kita pesan di BookMyShow, gak perlu ribet antri sambil ngeliatin anak-anak guling-guling di karpet, ataupun dapet show yang malem. Booking dan bayar aja dulu dari rumah secara online pakai BookMyShow.

Nanti, kita bakal dapet kode booking yang bisa dicetak di Bioskop yang kita pilih buat nonton. Kulangsung berterima kasih pada penemu internet, smartphone, dan android. Seenggaknya sekarang kalau mau nonton ke bioskop gak buru-buru karena harus antri. Dan gak peru nungguin anak tantrum guling-guling di atas lantai pas kita lagi capek ngantri.

*Kalo udah gak sabar pasti nontonnya gak jadi deh, pundung duluan orang tuanya liat kelakuan anak-anak yang suka ajaib di tempat umum.

Buat tiket event atau konser juga bisa, gak hanya tiket bioskop ya Mommies. Caranya sama, tinggal pesan, bayar, dan nanti kita bakal dapet kode bookingnya deh. Praktis!

___

Akhirnya, punya solusi juga buat nonton ke bioskop sama anak-anak. Soalnya udah lama syekali, saya tidak menginjakkan kaki di atas karpet bioskop yang empuk itu, dan khusuk nonton film tanpa “iklan”.

Iya, iklannya “Ummi, mau pipis.” “Ummi, mau makan.” “Ummi, ade Aksa nangis” Hadeeuhhh.

Pernah punya pengalaman gak jadi nonton gara-gara capek duluan nyiapin anak-anak, atau ngadepin anak cranky pas lagi antri tiket bioskop? Atau punya tips supaya anak kooperatif diajak ke bioskop? Siapa tau ada film bagus yang wajib ditonton bareng anak-anak. Sharing yuk, di kolom komentar.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Bicara soal ASI, alhamdulillah sudah 3 bulan ini Saya kembali meng-ASI-hi bayi ketiga Saya yang bernama Aksara. Semenjak hamil Aksara, bahkan semenjak hamil pertama kali pun Saya ingin sekali menyusui bayi dengan ASI ekslusif hingga 6 bulan dan dilanjut hingga 2 tahun.

Karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mengandung banyak nutrisi dan gizi yang diperlukan oleh bayi. Selain itu, ASI adalah makanan yang paling higienis, bernutrisi, praktis dan tidak pernah basi. 

Oleh karena itu, ASI merupakan makanan terbaik yang diciptakan oleh Allah SWT untuk mendukung tumbuh kembang bayi semenjak lahir hingga berusia 2 tahun bahkan lebih.

Pengalaman Gagal ASI Ekslusif

Dari dulu saya sangat ingin bercerita tentang ini, tapi saya malu mengakuinya. Yaitu tentang saya yang gagal ASI ekslusif ketika melahirkan anak pertama saya, Kifah.

Karena kurangnya ilmu dan pengetahuan, saya gagal memberikan ASI ekslusif di hari pertama Kifah dilahirkan. 

ASI saya tidak keluar di hari pertama melahirkan, ditambah ketidaktahuan dan rasa campur aduk setelah melahirkan, akhirnya Kifah mencicipi susu formula untuk pertama kalinya, hingga akhirnya Kifah mengalami alergi protein susu sapi.

Saya masih ingat betul, ditengah rasa gamang karena tidak bisa menyusui dengan baik dan benar, Kifah malah mengalami alergi terhadap susu sapi. Kepapa, pipi, tangan, dan kakinya ruam kemerahan. 

Setiap hari, bahkan setiap malam Kifah rewel dan selalu menangis karena rasa tak nyaman akibat alergi/dermatitis atopik yang ia rasakan. Sebagai ibu, tentunya saya merasa bersalah karena kurang edukasi tentang pemberian ASI kepada bayi, terutama di hari pertama ia dilahirkan. 

Dan semenjak saat itulah saya berjanji kepada diri sendiri, kelak jika kembali hamil dan melahirkan, pemberian ASI, terutama untuk bayi baru lahir, harus saya perhatikan dengan baik. 

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Berbekal pengalaman melahirkan anak pertama itulah, saya akhirnya mencari seluk beluk pemberian ASI untuk bayi, terutama untuk hari-hari pertama dilahirkan melalui buku dan juga internet.

Selain itu, ASI pertama yang dihasilkan mengandung zat yang sangat baik bagi kekebalan tubuh bayi yaitu kolostrum. Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan 24-36 jam pasca melahirkan, berwarna kekuningan dan lebih kental karena mengandung banyak vitamin A, protein, dan zat kekebalan yang baik bagi bayi.

Oleh karena saya sangat ingin kebaikan ASI ini didapatkan oleh anak-anak saya, maka saya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan ASI ekslusif diawal kelahiran bayi, baik secara langsung ataupun menggunakan pompa ASI jika menyusui langsung belum bisa dilakukan.

Bagaimana agar ASI dapat keluar di hari pertama kelahiran bayi?

Berbekal kegagalan saya melakukan ASI ekslusif pada kelahiran anak peratama saya, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan untuk memberikan ASI ekslusif untuk anak kedua dan ketiga saya ini.

Bagaimana caranya agar ASI langsung keluar?

1. Rajin-rajinlah membersihkan areola dan puting payudara ketika hamil, agar tidak ada ASI yang tersumbat dan akhirnya menyebabkan ASI tidak keluar dan pembengkakan pada payudara.

2. Lakukan pemijatan di area sekitar payudara sejak hamil, agar saluran ASI tidak ada yang tersumbat.

3. Makan dan minum yang memicu banyaknya produksi ASI semenjak hamil. Yaps, banyak-banyaklah makan daun katuk, daun kelor, kurma, minum air putih sebanyak mungkin semenjak bayi masih di dalam kandungan.

4. Siapkan pompa ASI yang nyaman dan mudah mengeluarkan ASI, ini adalah salah satu Plan B jika direct breastfeeding belum bisa dilakukan.

5. Jangan lupa bahagia. Iyessss, bahagia itu penting agar produksi ASI semakin banyak. 

Bagaimana cara meningkatkan produksi ASI?

1. Melakukan persiapan seperti 5 point di atas ketika sedang hamil.

2. Susui bayi segera setelah bayi lahir. Jadi, walaupun sepertinya ASI belum keluar, tetap susui bayi ketika bayi baru lahir. Bayi akan refleks menghisap dan hal itu merangsang produksi ASI secara alami.

3. Susuilah bayi sesering mungkin. Semakin bayi menghisap puting susu, semakin banyak ASI yang keluar (prinsip Supply and Demand).

4. Susuilah bayi dari kedua payudara yang kiri dan kanan secara bergantian pada setiap kali menyusui.

5. Jangan memberikan makanan dan minumal lain selain ASI sampai dengan bayi berusia 6 bulan.

Jadi memang prinsip Supply and Demand itu benar adanya. Semakin sering ASI dihisap bayi atau dikeluarkan (bisa melalui pompa ASI) maka produksi ASI akan semakin meningkat.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi

Bicara soal pompa ASI, kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang pompa ASI elektrik dari Medela, yaitu Medela Swing Maxi.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank


Merk pompa ASI ini sudah sangat dikenal yaa dikalangan para ibu pejuang ASI. Karena selain memang sudah terkenal banyak ibu yang menggunakan, produk Medela ini juga memang produk berkualitas buatan Swiss sejak tahun 1964 dan sudah ada di Indonesia lebih dari 20 tahun lamanya.

Selain itu, pompa ASI elektrik Medela Swing Maxi ini memang dibuat berdasarkan riset dan dipercaya oleh rumah sakit dan profesional di dunia.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank


Ibu Pintar, Pilih Pompa ASI yang nyaman yuk!

Medela Swing Maxi ini adalah jenis pompa ASI elektrik. Cara kerjanya adalah menggunakan baterai (berjumlah 6 buah) dan bisa juga digunakan langsung dengan adaptor yang disambungkan ke listrik.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank
Tempat Baterai
Tapi, selain menggunakan baterai dan disambungkan langsung ke listrik, pompa ASI Medela Swing Maxi ini juga bisa dipakai menggunakan Power Bank, Lho. Jadi, kita gak perlu repot lagi cari-cari colokan listrik kalau power bank kita dalam keadaan penuh. Ya, tinggal pake power bank aja sih. Praktis.

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank
Bisa pakai Power Bank



Menurut saya, pompa ASI elektrik Medela Swing Maxi ini nyaman digunakan, bisa memancing LDR atau Let Down Refleks berkali-kali, juga mampu memerah ASI lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Karena memang enaknya, botol ASInya ada dua, jadinya bisa digunakan bersamaan deh.

Dengan Two Phase Expression ini, tentunya ASI akan keluar lebih banyak dalam jangka waktu yang lebih singkat. Medela Swing Maxi ini juga menggunakan teknologi Closed System, sehingga ASI tidak akan masuk ke dalam unit motor. 

Pompa ASI elektrik Medela Swing Maxi ini juga praktis, sangat mudah dirakit, dibersihkan dan mudah dibawa kemana-mana, apalagi bisa dipakai menggunakan power bank, bisa digunakan ketika di dalam perjalanan sekalipun. 

Untuk spare partnya sendiri nggak terlalu banyak, dan enaknya Medela ini memiliki service center di Indonesia. Jadi, kalau ada apa-apa ya tinggal hubungi aja service centernya

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

Ketika kita membeli satu set pompa ASI elektrik Medela Swing Maxi, kita akan memperoleh:

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

2 personal fit (corong) Size M (24mm)
2 Swing Maxi Connector
2 Bottle 150ml
2 Bottle Stand
Motor Swing Maxi
1 Selang Swing Maxi
Adaptor 12v

Setelah kita berikhtiar dengan cara menyusui langsung atau dengan menggunakan pompa ASI, faktor apa aja sih yang mempengaruhi keberhasilan menyusui?

Review Pompa ASI Elektrik Medela Swing Maxi, Pompa ASI yang Bisa Pakai Power Bank

1. IBU HARUS YAKIN BAHWA MAMPU MENYUSUI. Keyakinan ini memang harus benar-benar dibangun dan ditanamkan di dalam hati dan pikiran bahwa sebagai Ibu kita bisa dan mampu menyusui. Jangan pesimis dan mudah menyerah ketika ada ‘ujian’ menggoda. Seperti lecet, payudara bengkak, dan iming-iming susu formula.

2. Ibu cukup minum. Usahakan ketika menyusui, ibu minum 8-12 gelas air minum dalam satu hari. Dan tentunya makan makanan bergizi. Makanlah 2x lebih banyak dari porsi biasanya, dengan variasi menu makanan yang kaya gizi dan nutrisi.

3. Pikiran harus senantiasa TENANG dan BAHAGIA. Karena booster ASI yang paling superrrbbb adalah memang pikiran yang tidak stres dan juga bahagian selalu.

4. Perhatikan cara meletakkan bayi dan melekatkan puting pada mulut bayi dengan benar.

5. Sekali lagi, jangan sampai lupa prinsip SUPPLY and DEMAND yaaa. Perbanyak menyusui langsung ataupun memerah ASI dengan menggunakan pompa ASI yang nyaman dan menghasilkan perahan lebih banyak.

Bagaimana cara menyimpan ASI yang sudah diperah?

1. ASI yang sudah diperah bisa disimpan dalam wadah bersih (stersil) bisa pakai plastik ASI atau botol kaca. Kalau saya lebih suka pakai botol kaca buat nyimpen ASIP.

2. ASIP yang ada dalam suhu ruangan dapat bertahan hingga 6-8 jam. Sebelum diberikan kepada bayi, jangan lupa ASIP direndam dalam air hangat terlebih dahulu.

3. ASIP yang disimpan dalam termos berisi es batu mampu bertahan hingga 24 jam.

4. ASIP yang disimpan dalam lemarsi es mampu bertahan 3x24 jam.

5. ASIP yang disimpan dalam freezer mampu bertahan selama 2 minggu.

ASIP yang sudah dihangatkan lebih baik diberikan dengan menggunakan sendok secara perlahan-lahan, karena pengalaman saya menggunakan dot, bayi menjadi bingung puting atau susah menyusui secara langsung.

Ibu Pintar, Saling Mendukung Pemberian ASI Ekslusif!

Sebagai sesama ibu, atau sebagai teman dan keluarga bagi para Ibu yang baru saja melahirkan bayinya, kita harus saling mendukung dan mengingatkan bahwa pemberian ASI adalah hal terbaik bagi bayi. 

Ingatkan dan dukung ibu untuk selalu makan makanan bergizi dan cukup istirahat. Nah, kalau ini peran suami dan keluarga penting banget yaa, agar ASI lancar jaya selalu. 

Selain itu, memerah ASI baik bagi Ibu bekerja maupun ibu di rumah sangatlah baik untuk menjaga produktivitas ASI. 

Yuk, kita ciptakan suasana yang nyaman bagi ibu menyusui, jauhi Momshaming dan Mompetition, agar para Ibu menyusui bahagia selalu selama proses meng-ASI-hi. 

Happy Breastfeeding yaa Moms :D

___

Sumber: Pintar dan Praktis Seri Panduan Untuk Kader Posyandu Provinsi Jawa Barat 2012

Resolusi Wirausaha (Gak Muluk-Muluk) di Tahun 2019



Tahun Baru. Kamu punya resolusi apa nih di tahun baru ini? Apa masih berusaha menunaikan beberapa resolusi tahun-tahun kemarin?

Kalau iya, tenang, kamu gak sendirian. Saya sendiri gak punya resolusi khusus di tahun ini. Karena toh banyak resolusi yang tertunda karena banyak hal. Makanya, tahun ini, kalau bisa ada sebuah satu resolusi, gak perlu banyak, yang penting bisa dijalani.

Salah satunya adalah resolusi berwirausaha (kembali).

Yaps, dulu, di tahun 2012-2013 saya sempat berwirausaha pakaian muslimah, yaitu hijab. Awalnya saya ragu, coba-coba dan akhirnya jualan saya ternyata laris manis, banyak yang suka dengan produknya. Sebenernya sih, sebelum bisnis hijab, saya dan suami juga berjualan jus buah dan burger di salah satu kantin perguruan tinggi negeri di Bandung. Namun, karena satu dan lain hal. Kami harus melepaskan bisnis tersebut, tapi alhamdulillah-nya bisnis itu gak berhenti begitu saja. Masih ada Bibi yang melanjutkannya hingga sekarang.

Setelah bisnis kuliner itu diteruskan oleh saudara saya sendiri, kemudian saya beralih ke bisnis fashion, yaitu hijab. Lebih tepatnya menjual pashmina dengan ukuran yang lebih lebar dari biasanya. Karena pada saat itu, di tahun 2012, bisnis hijab sedang meroket sekali. Desainer seperti Dian Pelangi, Ria Miranda, benar-benar sedang naik daun. Semua produknya laris manis di pasaran.

Ternyata, lahirnya tren hijab muslimah yang modern, membawa dampak yang cukup positif untuk iklim wirausaha. Apalagi waktu itu saya masih tinggal di Bandung yang terkenal sebagai kota yang kreatif, apalagi untuk berbisnis.

Waktu itu, saya sama sekali tidak kesulitan memperoleh bahan baku maupun konveksi untuk memproses produk hijab saya. Di Bandung memang sangat terasa sekali semangat untuk berwirausaha, beda ketika saya tinggal di kawasan Jabodetabek seperti sekarang, karena mayoritas penduduknya (terutama di lingkungan saya) bekerja sebagai karyawan di perusahaan atau negara.

Kembali ke proses wirausaha waktu itu ya.


Sebenernya, sudah lama saya ingin kembali memulai kembali wirausaha yang sudah tertunda 6 tahun lamanya itu, hoho lama juga ternyata. Karena banyak kendala seperti hamil dan melahirkan, dan juga sulitnya menemukan bahan baku di sini, keinginan saya itu terus-terusan pending. Maka dari itu, saya bertekad di tahun 2019 saya ingin kembali merintis usaha saya sendiri.

Ujian Keuangan di 2018




Satu lagi sih sesungguhnya alasan saya ingin berwirausaha, yaitu agar tidak collaps ketika keuangan sedang menurun. Karena saya hanya mengandalkan pemasukan dari suami, maka ketika pendapatan suami terganggu, maka terganggu pula lah kondisi keuangan keluarga.

Di tahun 2018 kemarin, kondisi keuangan keluarga saya mengalami ujian ke titik terendah yang sempat membuat kami mengelus dada dan berdo’a agar segera diberikan jalan keluar. Alhamdulillah, di penghujung tahun 2018 semua sudah berangsur normal dan kembali kepada sedia kala.

Nah, ujian keuangan seperti itu sangat ingin saya hindari di tahun-tahun mendatang. Gak enak kan kalau kondisi keuangan gak stabil? Rasanya bingung dan galau, bagaimana caranya memenuhi kebutuhan sehari-hari dan beberapa keperluan lainnya yang tidak bisa ditunda pemenuhannya.


Syukur-syukur kita masih punya harta yang bisa dijual atau digadaikan, kalau nggak, bagaimana? Haruskah kita berhutang sana-sini? Apalagi hutang yang mengandung riba. Yang ada bukan tambah tenang, tapi hati tambah gelisah dan pikiran pun pasti gak akan tenang.

Membantu Sesama



Yesss. Menurut saya, berwirausaha akan membuka peluang untuk membantu sesama, minimal tetangga atau saudara dekat yang memang sedang kesulitan secara finansial.

Bukannya sok-sok jadi pahlawan atau merasa berlebihan yah. Saya selalu berfikir, bahwa berwirausaha bisa menjadi ladang amal dan pahala untuk membantu orang terdekat kita menuju kesejahteraan finansial.

Karena apa? Karena kesejahteraan finansial itu sangat penting. Ekonomi rumah tangga yang bergejolak, sangat mungkin memicu terjadinya KDRT, pengabaian terhadap anak, bahkan memicu terjadinya kriminalitas.

Saya gak muluk deh beneran. Di lingkungan tempat tinggal saya demikian. Banyak para suami yang tidak bekerja, akhirnya istrinya yang harus banting tulang mencari nafkah. Jangan ditanya tentang Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah sama mereka. Urusan perut hari ini pun masih jadi bahan pertengkaran rumah tangga.

Oleh karena itu, dengan berwirausaha, saya sangat bercita-cita untuk membuka peluang sebanyak-banyaknya. Terutama bagi kaum perempuan (istri dan ibu) memiliki tambahan penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Resolusi Wirasusaha yang Gak Muluk-Muluk

Buat apa punya resolusi tapi gak dikerjain? Ya itu mah sih saya ngomong sama diri sendiri sih. Buat apa nulis banyak banget harapan, tapi ga ada yang dikerjain sama sekali.
Makanya resolusi wirausaha di tahun ini saya bikin gak muluk-muluk.

Pertama. Gak usah nunggu modal banyak.


Kalau kita mau wirausaha pasti deh yang dipikirin pertama kali adalah modal. Setelah pengalaman usaha kuliner dan fashion hijab beberapa tahun lalu, saya berkesimpulan bahwa modal secara materi atau uang bukanlah hal utama.

Dulu pernah saya mau bisnis kuliner juga. Modal ada banyak di tangan. Eh tapi malah jadi bingung loh, kita mau beli apa dan bagaimana memulai bisnisnya. Kita malah jadi pusing ketika modal di tangan cukup banyak. Yang ada malah boros, barang yang seharusnya gak perlu malah dibeli. Ujung-ujungnya gak terpakai dan mubadzir.

Modal bisa dicari dengan koneksi atau kepercayaan dari orang lain. Banyak kok bisnis reseller dan dropshiper yang sukses meraup banyak keuntungan. Dan saat ini pun saya sedang melakukan hal demikian.

Berbekal modal kepercayaan dari salah seorang teman, saya menjual pakaian rumahan bagi perempuan atau ibu di rumah. Harga barang cukup kompetitif sehingga laris manis di pasaran. Beberapa kali repeat order dan testimoni kalau pakaian yang saya jual itu berkualitas dengan harga yang ramah kantong.


Apakah saya perlu modal banyak? Jawabnya nggak, berbekal kepercayaan itu lah saya bisa melakukan penjualan. Karena inti dari bisnis itu ya memang penjualan, ada barang yang terjual, dan ada cash yang selalu berputar.

Sebagai bocoran saya jual apaan, boleh deh save kontak Whatsapp 085887062489 namain aja kontaknya ‘Tetty Jualan’ nanti bakal tau deh apa yang saya jual, mau jualan bareng juga boleh.

Hehehe sekalian promosi dong ah.

Kedua. Jangan Malu Mempromosikan Barang Dagangan Kita.



Kalau niat wirausaha sudah bulat, urat malu emang harus segera diputusin deh. Masa giliran nawarin dagangan malu-malu, giliran dapet untungnya senyum-senyum sendiri.

Saya sendiri udah merasa gak perlu malu lagi sama yang namanya dagang selagi barang dagangan kita ini baik dan menjadi solusi masalah bagi orang lain. Insya Alloh, kalau memang baik dan jadi solusi barang kita akan laku di pasaran, tinggal pinter-pinternya kita promosi.

Dulu ketika bisnis fashion hijab, saya sering buka lapak dagangan di acara-acara kemuslimahan atau pun acara wirausaha. Tujuannya, selain buat jualan, kita juga sekaligus melakukan branding dan promosi kepada orang lain.

Makanya waktu itu saya siapkan kartu nama supaya bisa dibagi-bagi ke peserta acara. Dan alhamdulillah, ada yang nyantol beberapa orang lah setelah acara itu selesai.


Dan kalau mau lebih serius lagi, bukan hanya nyebar kartu nama aja sih. Kita juga harus berani jemput bola. Bikin kartu pos dan melakukan penawaran kepada beberapa orang misalnya?

Takut ditolak?

Ish, kan namanya wirausaha mah gitu, harus berani, gak boleh malu. Kalau dibully woles aja. Kan kata beberapa pakar wirausaha juga gitu. Kalau sekarang kita dibully, suatu saat kita butuh mereka buat nonton dan kasih tepuk tangan saat kita sudah sukses, hehehe.

Ketiga. Gak Selalu Manis, Tapi Gak Usah Takut Berujung Pahit.



Guru saya dulu pernah bikin quotes di buku tahunan sekolah, “Manis jangan langsung ditelan, pahit jangan langsung dimuntahkan” Saya kira ini relevan banget sama niat resolusi wirausaha saya di tahun ini.

Berbekal pengalaman yang lalu pun saya jadi belajar bahwa memang tahun-tahun pertama membangun bisnis memang jatuh bangun dulu. Jangankan nyari untung, udah BEP alias balik modal pun udah bagus. Kuncinya emang sabar, sabar, dan sabar. Kalau jatuh, bangun dan bangun lagi.

Wah, udah panjang aja nih.

Itulah resolusi wirausaha saya di tahun 2019. Dan saya merasa gak muluk-muluk untuk mencoba memulainya lagi. Karena memang bisnis yang sukses adalah bisnis yang dijalankan. Dimulai dari langkah kecil yang pertama. Bukan bisnis yang cuma jadi ide semata ya gaesss.



Dan jujur aja sih, dengan memulai beriwirausaha begini, saya mencoba keluar dari zona nyaman yang katanya suatu saat bisa melenakkan.

Yaps bener banget, zona nyaman itu melenakkan sekali. Buktinya, ujian keuangan di 2018 kemarin membuat saya mendapatkan pukulan telak. Bahwa selama ini saya hanya mengandalkan sesuatu yang kurang pasti juga sebenernya, gak mau berusaha membangun dan mendidik diri menjadi pribadi yang lebih tangguh dan lebih produktif.




Tahun ini, saya juga akan mulai merintis bisnis kuliner seperti yang dulu pernah lakukan. Do’akan terlaksana ya, dan semoga hasilnya pun sesuai dengan yang saya harapkan. “Kalau orang lain bisa, kenapa harus saya?” Mwahaha itu mah #Nurhadi yaaks.

Maksudnya kalau orang lain bisa sukses berwirausaha, kenapa saya gak bisa. Sabisa-bisa kudu bisa, Insya Alloh Pasti Bisa. Amiinn.

Kalau kamu, tahun ini punya resolusi apa? Apa punya niat berwirausaha juga? Kalau iya, mau wirausaha dibidang apa nih? Sharing yuk di kolom komentar.