Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Anak Alergi Protein Susu Sapi: Apa dan Bagaimana Solusinya?


Pernah mendengar istilah alergi?

Yaitu orang yang tiba-tiba gatal, bengkak mata dan bibirnya setelah makan atau mengkonsumsi makanan/minuman tertentu. Atau, Mama sendiri salah satu ‘penderita’ alergi? Mudah gatal, bengkak, biduran, diare, bahkan sesak nafas ketika ‘salah makan’?

Maka dari itu, Alergi adalah keadaan dimana respon tubuh menjadi tidak normal terhadap bahan yang sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh. Bahan atau zat tidak berbahaya tersebut direspon berlebihan oleh tubuh menjadi gatal, ruam, bengkak, sesak nafas, diare, dll. Oleh karena itu, alergi ini erat kaitannya dengan sistem imunitas tubuh seseorang.

Kalau iya, kapan seseorang dikatakan alergi?

Apakah saat gatal atau bengkak setelah makan seafood? Atau ketika masuk ke rumah dan kedinginan di malam hari?

Dokter Budi sedang menjelaskan apa dan bagaimana solusi menghadapi alergi pada anak

Menurut Prof. Dr.dr.Budi Setiabudiawan, Sp. A (K) M. Kes Kita tidak bisa asal menduga ketika seorang anak menderita alergi. Misalkan kita mengira anak alergi terhadap udang, telur, udara dingin, dll, dan kita banyak sekali melarang anak mengkonsumsi makanan yang dikira sebagai pencetus alergi sehingga anak menjadi kesulitan makan makanan tertentu.

Alergi memang perlu observasi lebih lanjut, untuk mengetahui zat atau bahan apa yang menjadi “biang keladi” pemicu alergi tersebut.

Pernah suatu hari dr. Budi mendapatkan pasien anak yang menderita alergi. Orang tuanya mengatakan bahwa anak tersebut menderita alergi terhadap makanan tertentu, namun setelah diobservasi, ternyata biang kerok pencetus alergi pada anak tersebut bukanlah makanan melainkan tungau yang terdapat pada kasur, karpet, bantal, guling, dan perabotan rumah yang rentan dihinggapi oleh tungau.



WHO sendiri mencatat kasus alergi sekitar 30%-40% terhadap penduduk dunia, 35 juta penduduk dunia dinyatakan alergi terhadap makanan. Sedangkan di Indonesia sendiri tercatat 7,5% anak Indonesia alergi terhadap susu sapi. RSCM pun mencatat bahwa 23,8 % anak Indonesia alergi terhadap susu sapi dan 31% alergi terhadap telur.

Dan anak Saya pun termasuk dalam 7,5 % anak Indonesia yang alergi terhadap protein susu sapi *SO SAD*

Cerita tentang anak pertama Saya Kifah yang terkena alergi susu sapi sejak bayi hingga saat ini Kifah mengidap asma, sudah saya tulis di sini secara detail dan lengkap di tulisan ini.

Apa saja faktor yang menyebabkan anak beresiko terkena alergi?

1.Keturunan

Riwayat keluarga yang memiliki alergi tentunya akan meningkatkan resiko seorang anak menderita alergi. Keluarga yang utama pembawa alergi yang peru “diwaspadai” adalah ayah, ibu, dan saudara kandung.



Jika orang tua (ayah dan ibu) keduanya memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan anaknya menderita alergi sekitar 60%-80%.

Jika salah satu orang tua (ayah atau ibu) memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan anaknya menderita alergi adalah 20%-40%.

Jika saudara kandung memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan anak menderita alergi adalah 25%-30%.

Jika orang tua tidak memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan anak menderita alergi adalah 5%-15%. Kakek dan nenek tidak termasuk keluarga yang menurunkan resiko alergi, hanya ayah, ibu dan saudara kandung saja ya.

Dan, sedihnya Saya,  Kifah masuk ke dalam faktor resiko 5%-15% yaitu orang tua tidak memiliki riwayat alergi, tapi ternyata Kifah malah terkena alergi protein susu sapi.

2.Melahirkan dengan Cesar

Nah ini adalah fakta yang baru Saya dapatkan dari dr.Budi di acara Blogger dan Media Gathering dengan SGM Eksplor Advance+ Soya kemasan baru, Rabu, 28 Agustus 2019 kemarin.

Ternyata, anak yang dilahirkan secara Cesar pun sangat beresiko terhadap alergi. Salah satu penyebabnya adalah tertundanya perkembangan bakteri baik di dalam usus dan terjadinya perubahan sistem imun si kecil ketika lahir.

Maka dari itu, dr. Budi menyarankan, jika tidak ada hal darurat yang menyebabkan seorang Ibu harus melahirkan secara Cesar, melahirkan normal atau pervaginam lebih disarankan. Karena melahirkan melalui operasi Cesar akan meningkatkan resiko alergi pada anak.

Apa Saja Gejala Alergi yang Bisa Diamati?

Nah, salah satu cara untuk mengetahui anak alergi adalah dengan mengamati gejalanya. Biasanya seperti ruam merah, gatal, bengkak pada mata atau bibir, asma, diare, dll.

Ketika Kifah bayi, ada satu titik merah seperti gigitan nyamuk di pipinya, Saya kira itu hanya digigit nyamuk biasa, tapi itu merupakan gejala alergi.

Alergi sendiri tidak disertai dengan demam, dan biasanya gejala alergi akan timbul ketika malam hari.

Apa Saja Dampak Alergi terhadap Anak?

1.Gangguan Kesehatan

Anak yang menderita alergi tentunya mudah sekali terkena gangguan kesehatan. Anak saya sendiri, Kifah, seringkali menderita Asma dan dermatitis pada kulitnya.

2.Gangguan tumbuh kembang

Ini yang paling Saya khawatirkan, gangguan tumbuh kembang terhadap anak. Anak alergi beresiko mengalami gangguan tumbuh kembang.

3.Ekonomi

Mahalnya biaya pengobatan, keluar masuk rumah sakit, tentunya membutuhkan biaya yang tidak murah. Maka dari itu, anak alergi juga bisa menjadi salah satu faktor yang membuat keuangan keluarga menjadi tidak stabil/banyak pengeluaran pada pos kesehatan, karena mahalnya biaya pengobatan itu sendiri.

4.Psikologis

Ternyata, anak alergi juga bisa stres lho, Ma. Termasuk orang tuanya. Ya Saya sendiri mengakui cukup stres menghadapi anak yang alergi, dan berusaha menguatkan mental selalu.

Alergi juga bisa menyebabkan anak minder dalam pergaulan, karena mungkin merasa “berbeda” Saya sendiri sedang mengalaminya sekarang ini, Kifah sempat beberapa kali mendapatkan perundungan di sekolah dan semangat belajarnya pun menurun.

Bagaimana Mencegah Alergi pada Anak?

1.Pada masa kehamilan

Menurut dr.Budi. ini sangat penting. Di masa kehamilan, JANGAN PERNAH MELAKUKAN PANTANGAN TERHADAP MAKANAN TERTENTU.



Banyak sekali mitos ketika perempuan sedang hamil yang erat kaitannya dengan makanan, apalagi orang tua atau mertua yang masih menganggap saat hamil itu tidak boleh makan ini makan itu takut bayinya akan begini atau begitu.

Hal ini justru sangat salah. Saat hamil, makanlah semua varian makanan yang baik dan halal tentunya. Bahkan zat atau bahan yang bisa memicu alergi seperti seafood, susu sapi, harus dikonsumsi pada masa kehamilan.

2.Sesudah melahirkan

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI tentunya mencegah anak beresiko terkena alergi. Namun, jika memang ketika pemberian ASI pun anak tetap mengalami alergi, maka Ibu harus berhenti mengkonsumi makanan yang bisa membuat bayi alergi.

Sama seperti ketika masa kehamilan, pada saat memberikan MPASI bayi di atas 6 bulan. JANGAN MEMBERIKAN PANTANGAN MAKANAN kepada bayi. Berikan bayi varian makanan seperti udang, seafood, daging, ikan, telur, dan semua makanan yang mungkin saja bisa menjadi pencetus alergi. Kenalkan makanan tersebut sedini mungkin.

Bagaimana Memberikan Nutrisi yang Tepat Bagi Anak yang Menderita Alergi?

Jika anak Kita positif menderita alergi protein susu sapi dan produk turunan susu sapi seperti keju misalnya, hal yang pasti Kita pikirkan sebagai Ibu, bagaimana cara memberikan nutrisi yang tepat dan baik bagi anak?

Padahal susu adalah salah satu sumber protein, kalsium, yang berguna untuk tumbuh kembang anak.

Menurut dr.Budi, bagi anak yang alergi protein susu sapi, boleh mengkonsumsi  atau mengganti asupan susunya menggunakan susu formula hipoalergenik atau susu soya.

Pada acara Media dan Blogger Gathering bersama SGM Eksplor kemarin, SGM Eksplor dari Sarihusada, meluncurkan Susu SGM Eksplor Advance+Soya kemasan baru dengan 5 Kebaikan Complinutri Soy+ yang dipersembahkan bagi anak yang tidak cocok mengkonsumsi susu sapi.



Apa saja 5 Kebaikan SGM Eksplor Advance+ Soya?

1.) 100% Isolat protein  soya berkualitas.
2.)Mengandung Minyak Ikan dan Omega 3 & 6
3.)Bebas Laktosa
4.)Sumber Serat
5.)Mengandung 13 Vitamin dan 7 Mineral



Bersama Prof.Dr.dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A (K) M.Kes sebagai dokter spesialis anak dan ahli imunologi, hadir pula Prof.Dr.dr. Rini Sekartini, SpA (K) seorang Konsultan Tumbuh Kembang Anak.

Dokter Rini (kiri)

Beliau menjelaskan bahwa anak dengan alergi susu sapi tetap memiliki kesempatan tumbuh bekembang sama dengan anak yang lainnya. Mereka tetap bisa mendapatkan kebaikan protein dan nutrisi lainnya dari makanan dan juga susu soya.

Menurut hasil penelitian di tahun 2012, susu soya terbukti aman untuk dikonsumsi anak dan tidak berbeda dengan susu sapi. Anak tetap bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya.

Sama seperti kasus Saya, Natasha Rizky juga memiliki anak yang alergi protein susu sapi. Awalnya ia dan suami merasa sangat khawatir terhadap tumbuh kembang anak keduanya tersebut. Hingga akhirnya mengetahui adanya solusi alternatif untuk memenuhi protein dan nutrisi lainnya melalui pemberian susu formula soya untuk mendukung tumbuh dan kembang buah hatinya.

Natasha Rizky sharing mengenai anak keduanya yang alergi terhadap protein susu sapi

Natasha Rizky juga memberikan tips bagi para ibu yang memiliki anak dengan alergi susu sapi, yaitu:

1.Mintalah suami dan keluarga untuk selalu mendukung kita dalam menjaga dan merawat anak yang alergi terhadap protein susu sapi.

2.Berikan edukasi terhadap keluarga, saudara, ataupun kerabat yang memang belum mengerti terhadap kasus anak yang alergi terhadap protein susu sapi.

3.Sebisa mungkin cuek terhadap orang yang memang nyinyir terhadap Kita dan kondisi anak Kita, karena mereka gak pernah tau kondisi Kita yang sebenarnya.



Bicara soal edukasi, SGM Eksplor pun memberikan edukasi terhadap masyarakat melalui kampanye digital #BundaTanggaAlergi dengan 3K, yaitu Kenali, Konsultasikan, Kendalikan. Juga melalui alergianak.com.

Edukasi tersebut, hingga saat ini berhasil mengedukasi 100 juta Bunda di Indonesia dan SGM berkomitmen untuk mendukung Bunda Indonesia memberikan yang terbaik bagi si kecil.

***

Sampai  di sini, apakah Mama semua sudah faham, apa dan bagaimana mengatasi masalah alergi protesin susu sapi pada anak?



Intinya, memiliki anak alergi memang sebuah ujian dan tantangan untuk Kita ya, Ma. Tapi jangan sampai patah semangat, karena di era digital dan terbukanya akses informasi seperti sekarang ini, Kita bisa banyaakkk sekali mendapatkan pengetahuan mengenai alergi anak dan solusinya.

Informasi seputar anak alergi bisa kita akses melalui alergianak.com juga melalui #BundaTanggapAlergi dan #SoyaDukungGenerasiMaju di media sosial.

Ada yang punya pengalaman dengan anak alergi protein susu sapi juga? Sharing yuk di kolom komentar :D


Pengalaman Menggunakan Bedak Cair Mitu Liquid Powder Bersama Aksara


“Bu, nanti bayinya jangan dipakein bedak, ya.”

Bu Bidan di Klinik tempat Saya bersalin memberikan wejangan sebelum Saya diperbolehkan pulang.

“Kenapa, Bu gak boleh pake bedak?” Tanya Saya.

“Bedak tabur kurang baik, Bu. Apalagi untuk bayi.” Jawab Bu Bidan.

Saya gak bertanya lebih lanjut lagi alasan kenapa bayi Saya gak boleh dipakein bedak ke Bu Bidan, padahal Saya udah beli bedak tabur ukuran paling gede waktu masih hamil dulu. Yah mubadzir deh, pikir Saya.

Padahal kalau zaman dulu, bayi atau anak yang baru mandi pasti deh mukanya dipakein bedak sampe cemong putih semua,mwahahah. Katanya sih supaya afdhol, dan keliatan beneran habis mandi. Dan sekarang, penggunaan bedak di wajah sampe cemong begitu, justru dilarang oleh Tenaga kesehatan.

Karena wejangan tersebut, semenjak anak kedua lahir, Saya udah gak pake bedak lagi buat Bayi. Kalaupun pake, pas lagi kangen harumnya bayi aja, itu pun nunggu bayinya gedean dikit, lebih dari 3 bulan lah. Sebelum usia segitu, nyaris bayi-bayi  Saya hanya pakai minyak telon dan Baby Cream aja untuk di area lipatan kulit dan juga Nappy Area, jaga-jaga takut ruam popok. Bedak tabur yang Saya beli justru dipake sama Aldebaran, itu pun buat mainan, ditaburin di lantai, hmmmm bikin nambah kerjaan aja kan jadinya.

Karena penasaran, Saya carilah informasi di internet, kenapa sih, bayi kok gak boleh pakai bedak tabur/powder?


Dilansir dari www.alodokter.com, beberapa bedak bayi mengandung talc atau talk, yang memiliki kandungan berbahaya jika terhirup terlalu sering atau terlalu banyak. Hal ini bisa menimbulkan gangguan paru-paru dan gangguan pernafasan.

Jika bayi terlahir dengan kondisi prematur dan memiliki resiko masalah pernafasan yang tinggi, maka kandungan talc pada bedak bayi akan berpotensi membahayakan paru-parunya walau pun terhirup sedikit.

Efek samping yang akan terjadi jika Bayi terus-menerus menghirup bedak tabur/powder adalah:

1.Pada mata dan tenggorokan, akan terjadi iritasi pada mata dan tenggorokan.

2.Pada paru-paru, bayi  atau anak bisa terkena gangguan paru-paru seperti batuk, sesak nafas, sakit bagian dada, dan mengi.

3.Pada kulit, bedak bayi juga bisa menimbulkan efek samping seperti lecet, iritasi di bagian kulit, kuku, atau bibir.

4.Pada jantung dan darah, efek bedak bayi juga dapat meyerang jantung dan darah anak sehingga menimbulkan gejala tekanan darah rendah (hipotensi), pingsan, dan kejang.

5.Pada sistem saraf, jika terkena sistem saraf kemungkinan akan muncul kedutan pada otot wajah, tangan, atau kaki dan kadang disertai demam. Bayi mudah terlihat mengantuk, dan menjadi lesu atau kurang aktif.

Efek samping ini terjadi apabila bedak bayi terhirup dalam waktu lama dan dalam jumlah yang banyak.

Wah, lumayan ‘menyeramkan’ juga ya efeknya kalau bedak bayi terhirup oleh bayi atau anak, bisa mengakibatkan masalah yang serius.

Dalam artikel dari alodokter, juga disebutkan bagaimana melakukan pencegahan terhadap penggunaan bedak tabur bayi, yaitu:

1.Perhatikan kandungan yang terdapat dalam bedak bayi.

2.Jauhkan bedak dari wajah anak ketika hendak memakaikan bedak, letakkan dahulu bedak ke tangan Ibu, baru dibalurkan ke tubuh anak/jangan langsung dipakaikan ke tubuh anak.

3.Bersihkan sisa bedak di lipatan kulit/tubuh anak agar terhindar dari iritasi.

Pengalaman Menggunakan BedakCair Baby Liquid Powder


Saya sendiri baru tahu kalau Mitu punya bedak cair bayi, yaitu Mitu Baby Liquid Powder. Karena selama ini Saya hanya menggunakan Tisu Basah Mitu saja. Dan memang ketika Bidan di tempat Saya bersalin menyarankan untuk tidak menggunakan bedak tabur, maka Saya kurang update tentang dunia per-bedak-an untuk bayi. 

Dan ternyata, selain bedak tabur biasa, ada loh Bedak Cair, hahaha kemana aja atuh ya, baru tau sekarang.


Dan sekarang, saatnya Saya coba nih, Bedak Cair yang aman dari Mitu Baby, Mitu Baby Liquid Powder. Karena kebetulan Aksara sudah lama gak pakai bedak dan sekarang Aksara sudah 10 bulan, jadi sudah cukup besar untuk Saya pakaikan bedak lagi, karena dulu pas bayi banget kan dilarang sama Bu Bidan.

Pertama, tekstur.


Karena namanya aja udah bedak cair, teksturnya pun berupa cairan mirip lotion berwarna putih. Tapi gak licin kayak lotion sih, agak sedikit (sedikit banget) kasar atau kesat, jadi nggak licin dipakenya, trus setelah dipakai ada efek pakai bedak gitu deh di kulit. Kulit jadi kesat, kering (gak licin, lengket) dan wangi banget.

Kedua, Wanginya.


Wanginya ini rekomen banget buat yang punya prinsip bayi tuh harus wangi bedak garis keras.Wanginya lembut, gak nyengat, dan tahaaann lamaaa. Bahkan Saya suka gosok-gosokin ke tangan saya sendiri kalau ada sisa dari badan Aksara, wkwkwkw. Soalnya wangi, beneran menyamarkan bau keringat dan bau acem-nya bayi, hihi.

Ketiga, Kandungannya.

Beneran wangiiii bangettt

Mengandung Acti Natura (Vitamin B5, Chamomile, Zinc, Talc) yang bisa menjaga kulit tetap kering, halus, dan terlindung dari iritasi kulit. Mitu Baby Liquid Baby Powder ini juga sudah lulus uji Hypoallergenic, sehingga tidak menimbulkan alergi.

Cara  menggunakan Mitu BabyLiquid Powder:


Kalau Saya sendiri cara pakenya yaitu dituang ke telapak tangan dulu, baru deh diusap ke wajah, tangan, kaki, dan badannya Aksara. Praktis banget lah pokoknya.

Rekomedasi Bedak Cair untuk Bayi.


Saya sendiri langsung suka nih waktu pakai Mitu Baby Liquid Powder. Dulu kan khawatir kalau pakai bedak buat Aksara, terutama di bagian wajah, takutnya kehirup, bahkan Tenaga Kesehatan pun gak nyaranin. 

Nah,Saya lebih tenang, karena ada bedak cair bayi yang aman jika digunakan di seluruh badan terutama di bagian wajah. Gak ngeri bedaknya kehirup sama bayi, karena tinggal oles-oles aja pelan-pelan.


Selain itu, wanginya juga enak banget suwer, lembut dan tahan lama, maunya uwel-uwel bayi aja jadinya. Hehe. Beneran deh wajib dicoba Mitu Baby Liquid Powder ini.

Jangan lupa juga ya kunjungi Facebook dan Instagram Mitu Baby, untuk mendapatkan informasi terbaru seputar produk Mitu Baby Liquid Powder.

Selamat mencoba yaa Mama semuaaa, kalau udah jangan lupa kasih komentar dan kesan-kesannya di blog ini yaa :D

Belanja Lebih Asyik di Alfamart Pakai Aplikasi Alfagift


Halo, Assalamu’alaikum. 

Apa kabarnya para ibu pengemban amanah besar di Bumi ini? Udah belanja belum hari ini?

Duh, tadinya pagi ini, Saya tuh mau jalan kaki ke tukang sayur. Sekalian beli buat stok lauk di kulkas sambil olah raga minimal 30 menit gitu lah (Jalan kaki juga olah raga kan ya, haha), Ehhh, Aldebaran keburu merengek-rengek minta makan, minta cookies, minta nonton Marsha and The Bear. 

Byarrr semua dah mood buat jalan kaki ke tukang sayurnya.

Btw, popok juga habis, nugget habis, siang ini tugas belanjaku masih harus berlanjut kayaknya. Soalnya stok ini itu udah beneran menipis, padahal lagi mager berat rasanya. Huhu.

Ngomongin soal belanja, kayaknya Alfamart udah bukan “barang baru” ceileh barang baru, di dunia per-belanja-an Ibu-ibu se-bangsa dan setanah air Indonesia.

Alfamart soalnya paling banyak dan deket sih ya store-nya. Banyak tersebar dimana-mana. Biasanya Saya ke Alfamart buat belanja popok, minyak goreng, susu, pokoknya yang paling sering deh diskonnya. Selain itu poinnya kan bisa dikumpulin juga buat jajan gratis nanti.

Beberapa kali tuh Saya jajan free pake poin Ponta yang udah banyak, yihiii. Punya Ponta juga kan di rumah?

Hmmm, banyak ya kayaknya yang udah kenal deket banget sama Alfamart, bahkan udah jadi part of life ya, apalagi soal belanja kebutuhan sehari-hari.

Nah, agar Alfamart makin dekat dengan para konsumennya, yang membernya udah mencapai 11 juta lebih ini. Senin, 19 Agustus 2019 kemarin, bertempat di Pullman Hotel Central Park, Jakarta, Alfamart meluncurkan aplikasi terbaru yang bernama Alfagift.


Peluncuran Aplikasi Alfagift 4.0


Apa itu Alfagift?

Alfagift adalah sebuah platform digital atau aplikasi yang diciptakan oleh Alfamart untuk memberikan pengalaman berbelanja yang baru bersama Alfamart. Fiturnya banyak banget, begitu pula manfaantnya.




Pokoknya pas Bapak Hans Prawira, Presiden Direktur Alfamart lagi ngejelasin manfaat dari Alfagift ini, Saya spontan ngangguk-ngangguk, karena merasa “Oiaa, benerrr.”
Pak Hans Prawira, Presiden Direktur Alfamart

Apa sih fitur unggulan aplikasi Alfagift?

1.Reccomendation Engine




Ketika kita mendownload aplikasi Alfagift di handphone Kita, aplikasi ini otomatis menganalisis apa saja kebutuhan kita sehari-hari lho. Jadi, nanti ketika kita membuka aplikasi Alfagift, tersedia rekomendasi produk-produk yang kita butuhkan sehari-hari.




Sehingga, kita gak perlu capek-capek searching sendiri, karena di layar ‘Home’ akan tersedia berbagai produk rekomendasi untuk kita.

Harga produk-produk diskon sudah tertera paling atas dong. Asyik, kan?

2.Personalization Offers

Setelah mendapatkan rekomendasi dari Alfagift, dan Kita sudah selesai memilih produk/berbelanja. Kita masih bisa lho mendapatkan penawaran yang lebih personal dari Alfagift. Misalkan, ketika kita beli diapers bayi, otomatis akan ada penawaran yang terkait dengan diapers, misalkan minyak telon, bedak, diaper cream, dll.


Ada penawaran personal sebelum check out

Jadi, gak kelupaan buat dibeli. Soalnya kalau kita langsung ke Alfamart, dan lupa bawa catetan, bisa kelupaan tuh beberapa produk yang emang kita perlu, apalagi kalau bawa anak dan dia ngerengek minta mainan atau jajanan, udah deh lupa mau beli apa.

Iya apa iya? Hahaha, senasib emang deh Emak-emak, mah.

3.Now We are One (Menyatukan berbagai aplikasi)

Cung, siapa yang punya kartu Aku dan Ponta? Kalau kemarin, Alfamart masih menggunakan Card Based dalam memberikan pelayanan kepada member Alfamart. Nah, sekarang Alfamart akan menyatukan itu semua menjadi Digital Based, dalam satu aplikasi yaitu Alfagift.

Sehingga, segala bentuk promo untuk member, program loyalty, praktis dalam satu aplikasi aja, gak mesti pakai beberapa kartu.

4.Alfa Stars

Alfa Stars adalah salah satu bentuk loyalty program dari Alfamart. Jadi, nanti Kita akan melihat peringkat kesetiaan (ciyeee kesetiaan) kita kepada Alfamart.

Pada aplikasi Alfagift akan ada tuh seberapa setia Kita sama Alfamart, dan makin tinggi rangkingnya maka akan ada program atau penawaran spesial dari Alfamart untuk para member Alfamart tercinta.

Point Ponta, Stamps, juga ada dalam aplikasi Alfagift. Jadi gak usah takut Stamps yang udah capek-capek kita kumpulin itu hilang atau dimainin sama anak (Itu mah Aku banget, wkwkwk). Stamps-ku yang stiker itu menghilang entah kemana, padahal udah disimpen di dompet.

5.Easiest Way to Find Alfamart

Lagi di jalan? Atau berada di daerah yang agak pelosok-pelosok. Laper? Haus? Diapers habis, atau mau ikut ke kamar mandi?

Melalui aplikasi Alfagift ini, Alfamart mudah dicari. Tinggal buka aplikasinya, lihat deh lokasi store Alfamart terdekat.


Lokasi Alfamart terdekat bisa dicari menggunakan Alfagift


Pokoknya praktis dan dimudahkan banget deh pakai aplikasi Alfagift ini.

Apa yang Saya suka dari Aplikasi Alfagift?

Pertama, aplikasinya user friendly.

Registrasinya mudah banget, tinggal pakai no HP atau no kartu Ponta Alfamart. Nanti kita hanya tinggal diminta mengisi biodata, alamat, dll, ya standar lah seperti mengisi aplikasi marketplace pada umumnya.

Kalau gak bisa daftar, tandanya no HP kita sudah teregistrasi pada kartu/aplikasi lain. Gunakan no HP yang lain ya. Saya juga pakai no HP suami, dong.



Tampilan aplikasinya pun menarik, mudah dibaca dan dioperasikan navigasinya. Warnanya juga cerah khas Alfamart.

Kedua, belanja on line produk yang ada di Alfamart.

Ini paling saya suka juga. Karena bisa belanja On Line pakai aplikasi Alfagift. Nanti barangnya bisa kita ambil di Alfamart terdekat atau bisa dianter juga lho ke rumah.


Isi alamat rumah

Jujur ini ngebantu banget kalau di rumah lagi repot banget, misal anak sakit atau suami lagi gak ada, kendaraan lagi gak ada juga. 



Dan yang paling penting juga, kita gak mesti adu otot sama anak kalau mereka ngerengek minta coklat di depan kasir, mwahaha. Terima kasih Alfamart, beli coklatnya bisa on line aja.

Ketiga, anti lupa mau beli apa.

Kalau di rumah kan bisa konsentrasi mau beli barang apa, karena gak sibuk ngejar-ngejar anak. Jadi, sambil scroll di layar aplikasi, bisa cek dan ricek barang juga.

Keempat, bisa atur budget.

Nah, ini juga penting. Bisa atur budget!

Karena nanti kan pas check out udah ada harga yang harus dibayar, misalkan over budget, Kita bisa delete tuh produk yang kurang urgent buat dibeli. Kalau di depan Mbak Kasir kan agak malu-malu gimana gitu ya kalau mau nge-delete item tertentu, Mwahaha, dasar Emak-emak.

Kelima, belanjaan bisa diambil atau dianter ke rumah.

Barang yang kita beli di Alfagift bisa diambil sendiri di Alfamart yang sudah kita pilih. Enaknya kita jadi gak harus antri kan di kasir.


Bisa diambil sendiri atau dianter ke rumah

Selain itu, barang juga bisa dianter ke rumah secara gratis tanpa ongkir kalau sudah berbelanja minimal 50 ribu rupiah. Untuk pembelanjaan dibawah 50 ribu, dikenakan biaya antar sebesar 5 ribu rupiah. Bayarnya bisa melalui aplikasi Alfagift atau pun bayar tunai ketika barang diantar ke rumah.

Asli deh, kalau lagi mager dan syibuque, ini beneran nolong banget. Thanks berat Alfamart.

___

Alfamart melalui Alfagift ini memang menyajikan pengalaman belanja baru bagi para pelanggan setia Alfamart. 


Raffi Ahmad (Brand Ambassador Alfamart), Melky dan Aden Bajaj sebagai MC

Apalagi memang kita sudah sangat berteman dengan dunia digital, gadget, internet, belanja on line. Alfamart pun gak ingin ketinggalan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk semua member Alfamart di seluruh Indonesia.

Yuk, download aplikasi Alfagift di Playstore dan Appstore untuk mendapatkan pengalaman berbelanja baru bersama Alfamart. 

Kumpulan Emak-emak Blogger ❤️

Jangan lupa share juga ya ke temen arisan, temen pengajian, temen ngeblog, temen orang tua murid di Sekolah anak-anak, pokoknya jangan lupa sharing keseruan berbelanja di aplikasi Alfagift.

Gimana? Kamu tertarik untuk berbelanja di Alfamart pakai aplikasi Alfagift?


5 Cara Membangkitkan Semangat Ngeblog yang Kian Meredup



Mwahaha judulnya.

Ya gitu deh, namanya rutinitas atau hobi itu kadang ada bosennya ya kan gaes, termasuk ngeblog.

Saya pun gitu, saya gak merasa passion banget di blog sampai ngerasa kangennnn banget sama blog ini. Soalnya pernah, sampai buka blog ini di chrome aja gak mau, gak minat, gak semangat.

Pokoknya ngintip home page, komen aja gak samsek. Hahaha, durhaka amat ya aku sama kamu blog-ku. 

Nah, lama kelamaan, kan jadi benci-benci rindu gimana gitu ya. Tapi tetep, masih mager aja tangan buat dipake ngetik. Makanya kadang saya pakai 5 cara ini buat menyemangati diri untuk nulis di blog ini lagi.

1. Lakukan hobi yang lain.

Punya hobi fotografi? Masak? Olah raga?

Pokoknya hobi yang gak usah ada hubungannya sama blog juga gak apa-apa. Lakuin semua hobi itu, sampe kamu bosen dan lelah juga, wkwkwk. Nah, lama-lama, kamu bakal kangen sama di blog yang udah lumutan itu.

Minimal kamu liat komen atau page viewnya deh, udah sesedih apa, mwahahaha.

2. Nulis tulisan pendek.

Tulis apapun yang pendek-pendek, ngalor ngidul, gak mesti berfaedah deh. Yang penting #MulaiAjaDulu *uhukkk hestek sapa nih, hahaha.

Just be you! Tulis apa yang ada di pikiran kamu. Mau ngeluh kek, mau misuh-misuh kek, mau komentarin artis kek. Intinya yang tadinya mau kamu tulis di status facebook, pindahin aja ke blog.

3. Baca tulisan blogger favorit kamu.

Biasanya abis baca tulisan orang yang kita suka, ada trigger tuh buat nulis juga. Kalau Saya

4. Liat album foto, upload di blog.

Abis jalan-jalan? Males nulisnya? Upload aja fotonya, tulisannya dikit aja di bawah foto, gak mesti cerita banyak. Upload foto yang lucu, unik, ceritain aja di deskripsi fotonya. Beres. 

5. Banyak baca buku.

Kalau males nulis, maka jangan males baca. Baca buku yang banyak, setelah itu kamu pasti deh kebawa pengen nulis atau minimal komentarin hal yang kamu baca.

Haa ini PR banget nih, udahnya males ngeblog/nulis, males baca juga, wkwkwk. Varaahh.

***

Nah, ini Saya lagi males nulis, makanya postingnya begini aja yaa. Kalau kamu, pas males ngeblog ngapain aja, gaes?