Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Tips. Show all posts

5 Kebiasaan Sehat yang Harus Diajarkan Kepada Anak

 

Wabah Covid-19 belum juga berakhir walau sudah hampir satu tahun lamanya. Semakin hari justru terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan. Pemberitaan di media online juga semakin menggambarkan bahwa virus ini masih betah berlama-lama di Indonesia dan menginfeksi ribuan orang.

Perhari ini, kasus Covid-19 telah menembus angka 593.000 kasus. Dimana setiap harinya terjadi kasus baru yang mencapai ribuan kasus.

Pemerintah sendiri masih berusaha untuk menanggulangi wabah covid-19. Salah satunya dengan terus mengkampanyekan protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh semua orang, agar terhidar dari si virus nakal ini. Selain itu, kabarnya Vaksin Corona sudah ditemukan dan dikembangkan oleh beberapa negara di dunia. 

Salah satunya adalah Vaksin Pfizer-Biontech. Vaksin Pfizer ini dinyatakan memiliki kemanjuran sebesar 95% oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat).

Bicara soal protokol kesehatan, saya lihat tidak semua orang mau dan mampu melakukannya. Mungkin bisa jadi banyak faktor, ada yang karena cuek atau acuh tak acuh terhadap virus covid-19 sehingga memang terkesan tidak peduli. Ada yang karena malas, karena harus selalu menggunakan masker dan maencuci tangan. 

Sayang sekali ya, padahal kalau kita membiasakan pola hidup bersih dan sehat, virus ini tentunya akan bisa segera diatasi.

Saya sendiri, sebagai ibu, tentu ingin sekali melindungi seluruh anggota keluarga saya, terutama anak-anak, agar terhindar dari virus Covid-19. Awalnya memang tidak mudah, namun lama kelamaan, jika dibiasakan tentunya akan menjadi habit dan karakter yang baik untuk dilakukan oleh anak-anak.

Apa saja kebiasaan baik tersebut?


1.Memakai masker ketika keluar rumah




Jika keluar rumah, masker adalah benda yang wajib dipakai. Walaupun hanya untuk ke warung membeli jajanan. Tidak ada kata absen memakai masker, karena masker lah yang akan melindungi kita dari paparan virus yang dibawa oleh orang lain.

Alhamdulillah, anak-anak di rumah sudah tertib dan disiplin memakai masker ketika hendak keluar rumah.


2.Mencuci tangan menggunakan sabun atau selalu membawa Hand Sanitizer



Selain menggunakan masker, kebersihan tangan juga harus selalu dijaga. Agar tangan selalu bersih dan bebas dari kuman serta virus. Setelah keluar rumah atau sehabis bermain di depan rumah, tangan harus selalu dibersihkan dengan menggunakan sabun dan air mengalir minimal 20 detik. Jika tidak memungkinkan cuci tangan terus menerus, bisa dengan menggunakan hand sanitizer atau tisu basah anti septik yang aman dipakai untuk anak.

Mengapa harus mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik?

Karena tangan melakukan banyak hal, seperti memegang benda, hewan, membersihkan kotoran, membuang sampah, dll. Mencuci tangan dengan sabun, dapat mencegah peyakit diare, Infeksi Saluran Pernafasan Atas hingga lebih dari 50%, menurunkan 50% insiden Avian Influensa, Hepatitis A, kecacingan, dan lain sebagainya.


3.Mandi dua kali sehari



Nah, ini jadi PR bagi orang tua. Karena sekolah daring dan orang tua pun bekerja dari rumah, jadi lupa deh sama mandi. Padahal, dengan mandi dua kali sehari tentunya meminimalisir hadirnya kuman dan penyakit. Bukan hanya virus corona, jika badan kita kotor, badan kita pun akan mudah terserang penyakit seperti flu, diare, dll.

Saya punya tips nih kalau anak-anak malas mandi dua kali sehari. Untuk anak yang masih balita, biasanya saya mengajak mereka mandi dengan menggunakan air hangat, biasanya mereka malas kalau mandinya selalu dengan air dingin. Sesekali mandi pakai air hangat membuat tubuh mereka lebih rileks dan tidur pun bisa lebih nyaman.


4.Makan makanan dengan gizi seimbang dan minum air putih 



Ketika awal virus corona menyerang, saya cukup panik dan paranoid, apalagi ketika membeli bahan makanan, duh rasanya takut mengandung virus. Maka dari itu, sejak saat itu, saya jadi lebih rajin membuat makanan atau camilan sendiri untuk anak.

Membuat makanan dan camilan sendiri untuk anak juga bisa lebih menjamin kesehatan, kebersihan, dan gizi yang akan diberikan kepada anak. Karbohidrat, protein, mineral, kalsium, lemak, dll harus lebih proporsional dan seimbang agar anak tidak mudah sakit. Selain itu, anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, jangan sampai mereka kekurangan gizi penting bagi tumbuh kembang mereka.




Karena takut saya kurang dalam memberikan gizi seimbang pada makanan anak, walau di rumah aja, saya memberikan makanan dalam bentuk kotak bekal seperti ini. Tujuannya agar terlihat, komponen apa yang belum lengkap, pada isi piring anak-anak. Karena jika di piring biasa, seringnya tidak terlihat jelas komponennya karena tidak bersekat.

Komponen isi piringku sendiri terdiri dari:

Makanan Pokok (Nasi dan penukarnya) sebanyak 150 gram atau 2/3 dan ½ piring

Lauk Pauk sebanyak 1/3 dari ½ piring yakni berupa protein hewani (daging ayam, ikan, daging sapi, daging unggas lainnya) atau protein nabati (tempe, tahu, kacang-kacangan lainnya).

Buah-buahan, sebanyak 1/3 dari ½ piring. Buah-buahan banyak mengandung vitamin, serat,d an kaya kana antoksidan.

Sayur-sayuran, sebanyak 2/3 dari ½ piring. Sayur-sayuran juga mengandung banyak vitamin dan mineral, juga kaya akan serta yang sangat baik bagi tubuh.



Selain itu, mengonsumsi air putih juga tidak kalah penting. Harus seimbang dan proporsional, agar tidak terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Minum air putih, baiknya minimal 8 gelas ukuran 230ml atau setara dengan 2 liter air per hari. Minum air putih ini berguna untuk memelihara fungsi ginjal, menghindari dehidrasi, mengurangi resiko kanker kandung kemih, memperlancar pencernaan, perawatan kulit, dan dapat mengontrol kalori.


5.Menghindari sumber penyakit atau aktivitas yang berpotensi membuat sakit



Jika sebelum pandemi, anak-anak lebih saya berikan kebebasan dalam beraktivitas, semenjak pandemi covid-19, aktivitas mereka saya batasi. Jika sebelumnya mereka boleh bermain air atau hujan-hujanan, maka di masa pandemi covid-19 ini, mereka saya larang untuk bermain atau berakitivitas yang berpotensi membuat sakit.

Karena apa?

Karena sebisa mungkin, kita harus menghindari penurunan daya tahan tubuh (kalau sakit otomatis imun tubuh menurun) dan bisa saja virus covid-19 jadi lebih mudah menyerang. Selain itu, menghindari aktivitas yang membuat sakit juga untuk menghindari Rumah Sakit untuk saat ini. 

Seperti yang kita tahu, kondisi Rumah Sakit di Indonesia sedang dalam keadaan yang kurang aman karena keberadaan virus covid-19.

Jika sakit, apa yang harus dilakukan?

Belum lama ini, anak sulung saya jatuh sakit, ia harus dilarikan ke IGD karena penyakit asmanya kambuh di malam hari dan sudah tidak memungkinkan untuk mendapatkan pertolongan pertama di rumah saja. Nah, mau tidak mau, harus mencari IGD Rumah Sakit karena kondisi Asmanya semakin memburuk. Karena Asma berkaitan dengan pernafasan ya memang harus segera mendapatkan pertolongan di Instalasi Gawat Darurat.

Biasanya, jika tidak dalam kondisi darurat, anak yang sakit tidak langsung dibawa ke klinik atau Rumah Sakit. Di rumah, saya menyiapkan obat-obatan untuk pertolongan pertama, seperti ketika demam atau nyeri. Jika sudah tidak bisa dirawat/diberikan pertolongan di rumah, baru lah pergi ke dokter.

Bagi ibu-ibu yang kadang suka panikan, cari infromasi di internet jadi hal yang pertama dilakukan, apalagi bingung mau nanya ke siapa. Cara paling mudah adalah membuka internet via gawai atau smartphone. Di internet sendiri banyak sekali informasi seputar dunia kesehatan. Tetapi kita tetap harus bisa mencari informasi yang benar dan tidak menyesatkan.




Salah satu website yang menyediakan informasi kesehatan adalah HALODOC. Halodoc ini adalah salah satu portal atau website yang menyediakan informasi kesehatan yang terlengkap di Indonesia. Selain itu, kita juga dapat melakukan chat dengan dokter, membeli obat, cek lab, mencari informasi seputar rumah sakit, dan mengupdate berita lainnya seputar kesehatan via Halodoc.




Halodoc juga memudahkan penggunanya karena sekarang Halodoc hadir dalam aplikasi yang bisa diunduh di Google Play atau App Store. Chat dengan dokter, beli obat, dan lain-lain gak pakai ribet dengan aplikasi Halodoc ini. Ada yang sudah pasang aplikasinya?


Nah, itu dia 5 kebiasaan sehat yang saya ajarkan kepada anak-anak di rumah. Pandemi Covid-19 ini belum usai, namun kita tetap harus senantiasa waspada dan jangan sampai lalai untuk menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga.

Semoga kita semua sehat selalu ya, dan pandemi ini segera berakhir. Amiin yaa robbal ‘alamiin. 







Tetap Produktif Menulis dengan Desain Kalender Unik dan Menarik, Bagaimana Caranya?

 


Tetap Produktif Menulis dengan Desain Kalender Unik dan Menarik, Bagaimana Caranya?


Assalamu'alaikum, apa kabar teman-teman online? semoga sehat selalu ya.


Sejak tahun 2014 saya mulai membuat blog untuk menuliskan cerita sehari-hari saya di dunia maya. Banyak yang bertanya? Bagaimana caranya jadi blogger yang aktif? Padahal saya seorang ibu rumah tangga, memiliki 3 orang anak, dan tidak memiliki asisten rumah tangga? Bagaimana tetap produktif menulis? Jawabannya adalah tentang manajemen waktu dan aktivitas. Salah satunya dengan menggunakan desain kalender yang unik, agar mudah mengingat dan menjalankan aktivitas sehari-hari.

Desain kalender yang unik dan memiliki fitur yang memudahkan kita untuk mencatat berbagai aktivitas dan kegiatan, membuat hari-hari kita menjadi lebih produktif. Dan saya telah melakukan hal ini sejak kuliah semester pertama, karena banyaknya aktivitas, maka saya harus mencatatnya di dalam sebuah kalender produktif. Waktu itu saya mendesain sendiri Kalender saya menggunakan kertas HVS.

5 Tren Visual Instagram 2020 yang Wajib Kamu Coba, Supaya Makin Hits!


Dunia digital sudah menjadi bagian dari hidup kita. Internet sudah menjadi sebuah ruang hidup kita yang baru. Kalau dulu kita mencari hiburan atau entertainment via televisi atau radio, sekarang zamannya nonton streaming, video streaming, streaming musik menggunakan internet.

Salah satu bagian dari dunia digital kita saat ini adalah media sosial. Media sosial sudah menjadi bagian dari hidup kita setiap saat. Hampir semua orang menjalani setengah hidupnya melalui media sosial, apalagi para Generasi Millenial dan generasi setelahnya yakni Generasi Z.

Millenials dan Z bahkan tengah hidup dan mencari rezeki dalam industri digital salah satunya dunia Media Sosial.

Media Sosial yang cukup menjadi sorotan dan tetap eksis hingga hari ini adalah Instagram.

Berbagai Resep Jus Sehat yang Bisa Mama Buat Selama Di Rumah Aja


Buah-buahan adalah salah satu sumber vitamin dan nutrisi yang penting bagi tubuh. Ada banyak sekali  manfaat buah-buahan bila dikonsumsi dengan porsi yang tepat, beberapa diantaranya seperti menurunkan berat badan, sumber antioksidan, mencegah penyakit tertentu, sebagai sumber vitamin dan lain sebagainya.

Pokoknya, bagi Mama yang punya kesibukan dan jadwal yang padat. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan membuat jus buah-buahan, membut jus kegemaran dengan juicer atau blender. Lihat rekomendasi juicer lainnya di sini.

Masalahnya, dalam menikmati   jus favorit, dibutuhkan berbagai bahan tambahan lain agar nutrisi
dan manfaat buah menjadi lebih maksimal untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.

Mama tidak usah khawatir!

Di artikel ini akan dibahas mengenai berbagai jenis resep buah, kandungan jus serta manfaat jus yang bisa Mama buat sebagai referensi jus favorit selama di rumah aja.

1. Jus Stroberi Susu (2 porsi)



Bahan-bahan:

- 20 buah stroberi
- 500 ml susu UHT atau Full Cream
- Es Batu (secukupnya)
- 2 sendok makan gula pasir

Cara membuat:

1. Cuci bersih stroberi, kemudian rendam dengan air matang. Setelah itu potong stroberi dengan ukuran kecil.

2. Masukkan es batu ke dalam juicer atau blender, jangan lupa dengan menambahkan 2 sendok makan gula pasir dan susu cair.

3. Blend semua bahan hingga tercampur rata, tuang ke dalam gelas dan siap disajikan.

Kandungan dan Manfaat

Stroberi dikenal memiliki kandungan Vitamin C, antioksidan, senyawa tumbuhan dan mangan.

Sedangkan manfaat dari jus stroberi pada umumnya adalah dapat menjadi detox yang dapat membersihkan tubuh dari berbagai racun, menjaga kesehatan jantung, memperkuat daya tahan
tubuh, dan mencegah penuaan dini pada kulit.

2. Jus Sayur Bayam (1 Porsi)


Bahan-bahan:

- 2 genggam bayam
- ½ buah apel (kiwi, timun, atau buah lain yang disukai)
- 1 sendok makan perasan air jeruk nipis
- ½ sendok makan madu
- 200 ml air
- 2 iris potongan nanas (optional)

Cara membuat:

1. Cuci semua bahan yang sudah disiapkan. Setelah itu masukan bahan-bahan tersebut ke dalam blender kecuali madu.

2. Blender 2 detik dan kemudian berhenti selama 3 detik. Ini dilakukan supaya menghindari oksidasi yang
berakibat pada berkurang dan bahkan hilangnya kandungan nutrisi olahan buah. Lakukan hal ini sampai bahan menjadi halus.

3. Bila Mama suka, saring hasil jus tersebut. Apabila Mamanrasa masih kurang serat, Mama dapat langsung menuangkannya ke dalam gelas.


4. Tambahkan madu dan aduk hingga merata.

Kandungan dan Manfaat

Biasanya jus sayur bersifat langu atau beraroma tidak sedap saat diminum. Dengan adanya sedikit tambahan buah dan jeruk nipis, maka akan mengurangi adanya bau tidak sedap pada jus, apalagi saat diminum.

Ada berbagai kandungan yang baik pada bayam, yakni adanya Vitamin A yang berfungsi sebagai penambah kesehatan mata, Vitamin C yang berfungsi sebagai penambah kekebalan tubuh. Juga adanya serat dan mineral yang baik untuk menurunkun resiko penyakit kardiovaskuler.

Manfaat dari mengkonsumsi jus bayam pada umumnya adalah sebagai penurun berat badan
dan peningkat imun pada tubuh.


3. Jus Tomat Segar (1 Porsi)



Bahan-bahan:

- 3 buah tomat
- 2 batang seledri
- 2 sendok makan jeruk nipis
- 1 sendok makan madu (sesuai selera)
- Air matang secukupnya
- Es batu

Cara membuat:

1. Cuci bersih tomat lalu rebus kurang lebih selama 4 menit

2. Siapkan juicer atau blender, masukan seledri dan tomat. Setelah itu tambahkan air dan 2 sendok makan jeruk nipis

3. Tambahkan air matang dan biarkan sampai lembut

4. Taruh jus di dalam gelas

5. Tuangkan madu di atas tomat dan es batu secukupnya.


Kandungan dan Manfaat

Ada banyak kandungan yang baik dalam buah tomat. Beberapa di antaranya seperti kandungan Potasium yang baik bagi sistem elektrolit dalam tubuh.

Di samping itu ada Likopen yang dianggap sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh, serta adanya Vitamin C yang dianggap mampu menambah sistem imunitas tubuh.

Sedangkan manfaat dari mengkonsumsi jus tomat
adalah dapat mengatur sistem pencernaan, menurunkan kolesterol, dan sebagai detoksifikasi
racun yang ada di dalam tubuh.


Selamat mencoba yaaa :D

Mempersiapkan Mental Untuk Menghadapi Persalinan


"Anaknya kok kecil ya"

"Kok bayinya item ya, padahal ibu bapaknya putih"

"Idungnya kok mancung ke dalem sih, dek"

"Ngapain sih pake caesar, lebih baik kan lahiran normal, males jalan kali dulu ya waktu hamil"

Sounds familiar?

Setiap ibu hamil yang baru saja melahirkan pasti pernah merasakan situasi, dimana harusnya bahagia tapi mendadak mood jadi berantakan.

Ya, mood berantakan karena komentar orang disekitar terhadap kondisi ibu pasca melahirkan maupun kondisi bayinya.

Tiga kali melahirkan, sedikit banyak saya mengalami hal yang sama.

Ada kerabat yang mengomentari warna kulit bayi, atau mengomentari kondisi ibu pasca melahirkan karena merasa lebih 'senior'.

Rasanya tentunya sangat tidak enak. Membuat mental kita down atau jatuh sebagai ibu. Padahal kita telah berjuang antara hidup dan mati. Kok bukannya diberikan motivasi dan apresiasi, tapi malah dikritik sampai menangis di dalam hati.

Maka dari itu, berbekal dari tiga kali menghadapi persalinan, saya ingin berbagi tips bagaimana mempersiapkan mental untuk menghadapi persalinan nanti.


1. Niat 


Jarang sekali dari kita yang menyadari bahwa niat itu sangat penting dan memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap apa yang akan kita perbuat.

Ternyata, ketika kita sedang hamil, niat yang baik itu sangat diperlukan.

Jangan sampai kita lupa berbismillah dan bertawakal lillahita'ala kepada Allah SWT. Kita berniat hamil dan melahirkan nanti untuk memiliki keturunan yang soleh, sehat, baik dan menjadi insan yang bermanfaat.

Kenapa saya bilang kita harus meluruskan niat?

Karena ada juga, perempuan yang hamil karena niat lain. Seperti ingin membuktikan sesuatu kepada orang lain, ingin dipuji, atau dengan niat-niat yang tidak baik lainnya.

Niat yang kuat untuk menjadi ibu bagi generasi soleh solehah, akan membantu menguatkan mental ibu untuk menghadapi persalinan.


2. Berdo'a



Selain niat, kita jangan pernah lupa akan kekuatan do'a.

Saya pernah berdo'a di kehamilan ketiga, ingin melahirkan dalam kondisi yang hening dan tenang, alhamdulillah terkabul.

Saya datang ke rumah bersalin pukul 3.30 dini hari dan melahirkan setelah adzan shubuh. Suasananya sangat hening, bahkan tidak ada ibu bersalin lainnya selain saya sendiri.

Berdo'a meminta sesuatu yang baik juga mempengaruhi kesiapan mental kita saat menghadapi persalinan. Karena naluri kita sebagai ibu pasti tidak bisa dibohongi, ada hal yang membuat kita nyaman atau tidak untuk menghadapi persalinan nanti.

Jika saya berdo'a ingin melahirkan dalam kondisi hening, mungkin ada ibu hamil yang ingin melahirkan didampingi suami atau ibu/keluarga.

Dan ketika do'a itu terkabul, mental kita sebagai ibu semakin kuat.

3. Dukungan Suami


Komunikasi antar suami istri ini sangat penting untuk dilakukan. Sejak hamil, usahakan segala sesuatu yang kita inginkan atau kita butuhkan dikomunikasikan kepada suami.

Misal, bagaimana nanti setelah melahirkan?

Apakah suami yang akan mengurus segala kebutuhan dan pekerjaan rumah tangga? atau akan menyewa jasa ART?

Atau mungkin untuk sementara waktu tinggal di rumah orang tua? Agar ada yang membantu merawat ibu dan juga bayi.


Semua itu harus didiskusikan dengan baik. Biasanya perempuan itu suka memberikan kode-kode saja kepada suami, bahkan ada yang cenderung diam.

Tapi please, untuk menghadapi persalinan, apapun yang ada di pikiran kita atau apapun yang kita perlukan nantinya pasca melahirkan harus disampaikan dengan baik kepada suami. 

Hal ini tentunya berguna untuk menjaga kesehatan mental ibu pasca melahirkan, agar tidak terjangkit PPD (Post Partum Depretion) karena kurangnya komunikasi, kelelahan mengurus bayi, sakit setelah melahirkan, dsb.


4. Bicara dengan Keluarga Terdekat


Selain berkomunikasi dengan suami, untuk mempersiapkan mental menghadapi persalinan, mulailah berbicara juga dengan keluarga terdekat atau orang tua.

Misalkan kita memilih metode persalinan yang agak berbeda dengan orang tua atau keluarga kita, jangan lupa untuk menjelaskan hal ini kepada mereka.

Agar setelah melahirkan nanti, tidak ada mis komunikasi atau komentar yang tidak diinginkan dari pihak keluarga atau orang tua.

5. Membaca Informasi Terkait Persalinan


Jangan pernah berhenti belajar dan menggali informasi ya Bumil. Saat ini, banyak sekali informasi yang bisa kita akses seputar persalinan.

Seperti berbagai metode persalinan, prenatal yoga, senam hamil, dan bagaimana membuat persalinan menjadi menyenangkan, dan tidak menakutkan.

Berdayakan diri dengan ilmu pengetahuan, baik secara online atau pun mengikuti kegiatan pelatihan, agar mental kita siap untuk menghadapi persalinan nanti.

Kesiapan mental ini sangat penting bagi ibu hamil karena banyak efek yang ditimbulkan ketika kesehatan mental ibu hamil terganggu.

Tanpa persiapan, ibu pasca melahirkan rentan sekali terkena depresi paca melahirkan dan tentunya akan berpengaruh pada perkembangan ibu dan bayi.

Untuk memperoleh informasi mengenai kesehatan mental, kita bisa mencari berbagai artikel yang ada di internet.

Namun, jika masih belum puas dengan berbagai artikel yang ada di internet, kita bisa berkonsultasi langsung dengan dokter terpercaya melalui aplikasi Halodoc.

Aplikasi Halodoc ini memungkinkan kita untuk berkonsultasi secara daring (video call, chatting, dll) dengan dokter yang terpercaya. Selain itu, kita juga bisa membeli obat karena Halodoc bekerja sama dengan Apotek untuk melakukan pembelian obat.


Terakhir, banyaklah bersedekah.


Mungkin aneh tapi nyata, tapi berdasarkan pengalaman pribadi,  banyak bersedekah ini bisa membuat hati kita lebih tenang dan siap menghadapi persalinan.

Selain itu, bersedekah pun bisa menolak bala atau bahaya/musibah. Dengan bersedekah, tentu kita berharap hanya kepada Allah SWT dan meyakinkan diri bahwa persalinan kita akan berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang kita inginkan.


Jika kita sudah berdo'a, berusaha, mencari ilmu dan juga bersedekah. Insya alloh kita akan lebih siap untuk menghadapi persalinan.

Mental kita akan jauh lebih siap dan lebih tenang. Bahkan ketika banyak kritik atau nyinyiran kerabat/netizen terhadap kondisi ibu dan bayi sekalipun.

Ada yang punya pengalaman lain seputar mempersiapkan mental untuk menghadapi persalinan? 

Yuk sharing di kolom komentar

5 Cara Membangkitkan Semangat Ngeblog yang Kian Meredup



Mwahaha judulnya.

Ya gitu deh, namanya rutinitas atau hobi itu kadang ada bosennya ya kan gaes, termasuk ngeblog.

Saya pun gitu, saya gak merasa passion banget di blog sampai ngerasa kangennnn banget sama blog ini. Soalnya pernah, sampai buka blog ini di chrome aja gak mau, gak minat, gak semangat.

Pokoknya ngintip home page, komen aja gak samsek. Hahaha, durhaka amat ya aku sama kamu blog-ku. 

Nah, lama kelamaan, kan jadi benci-benci rindu gimana gitu ya. Tapi tetep, masih mager aja tangan buat dipake ngetik. Makanya kadang saya pakai 5 cara ini buat menyemangati diri untuk nulis di blog ini lagi.

1. Lakukan hobi yang lain.

Punya hobi fotografi? Masak? Olah raga?

Pokoknya hobi yang gak usah ada hubungannya sama blog juga gak apa-apa. Lakuin semua hobi itu, sampe kamu bosen dan lelah juga, wkwkwk. Nah, lama-lama, kamu bakal kangen sama di blog yang udah lumutan itu.

Minimal kamu liat komen atau page viewnya deh, udah sesedih apa, mwahahaha.

2. Nulis tulisan pendek.

Tulis apapun yang pendek-pendek, ngalor ngidul, gak mesti berfaedah deh. Yang penting #MulaiAjaDulu *uhukkk hestek sapa nih, hahaha.

Just be you! Tulis apa yang ada di pikiran kamu. Mau ngeluh kek, mau misuh-misuh kek, mau komentarin artis kek. Intinya yang tadinya mau kamu tulis di status facebook, pindahin aja ke blog.

3. Baca tulisan blogger favorit kamu.

Biasanya abis baca tulisan orang yang kita suka, ada trigger tuh buat nulis juga. Kalau Saya

4. Liat album foto, upload di blog.

Abis jalan-jalan? Males nulisnya? Upload aja fotonya, tulisannya dikit aja di bawah foto, gak mesti cerita banyak. Upload foto yang lucu, unik, ceritain aja di deskripsi fotonya. Beres. 

5. Banyak baca buku.

Kalau males nulis, maka jangan males baca. Baca buku yang banyak, setelah itu kamu pasti deh kebawa pengen nulis atau minimal komentarin hal yang kamu baca.

Haa ini PR banget nih, udahnya males ngeblog/nulis, males baca juga, wkwkwk. Varaahh.

***

Nah, ini Saya lagi males nulis, makanya postingnya begini aja yaa. Kalau kamu, pas males ngeblog ngapain aja, gaes?





Agar Liburan Bersama Anak Bebas Gadget


Akhirnya tergelitik buat nulis ini, karena sebelumnya saya nulis tentang Tips Menikmati Liburan Bersama Bayi. 

Apakah benar tips yang saya kasih itu? Apakah dalam kondisi sebenernya anak-anak rewel atau tantrum berlebihan? yang ujung-ujungnya dimulailah peran gadget dalam rangka menenangkan anak.

Oke, saya jabarin atu-atu yaa.

Jadi gini, rasanya mustahil kalau ketika liburan sama anak itu bebas gadget. Pasti deh anak rewel dikasih gadget biar tenang, biar diem, ayah ibunya bisa fokeusss.

Tapi jujur aja, Saya dan suami, alhamdulillah bisa liburan bareng anak tanpa bantuan gadget buat ngasuh mereka. Kami liburan beneran liburan, capek, lelah, bahagia ya dijalani bersama. Sama-sama capek, sama-sama lelah, tapi sama-sama bahagia.

Bagaimana caranya?

Pertama, untuk anak yang kecil. Saya punya Aldebaran, 3 tahun dan Aksara, 9 bulan.

Aldebaran adalah anak yang cenderung anteng di dalam mobil. Sebaliknya Aksara, dia anak yang paling rewel di dalem mobil. Mulai dari tutup pintu mobil aja biasanya dia udah nangis.

Solusinya, buat Aksara. Kasih ASI lah supaya dia diam. Atau bawa camilan kue atau biskuit bayi kesukaannya. Kalau perutnya kenyang, insya alloh dia akan tidur.

Gak berhasil juga? Pinter-pinter ngalihin perhatian anak. Kalau sama Aal, saya bisa main tebak-tebakan.

"Makanan kucing apa?" Ikaaannn

"Makanan ayam apa?" Sayuyyyy

"Makanan Ummi apa?" Nassiiii

"Makanan Al apa?" Teloy dadaayy

Buat mereka sibuk ngomong, sibuk jawab, atau apapun yang penting ada pengalihan isu.

Kemarin pun waktu kita jalan ke Pelabuhan Ratu, kejebak macet sama pawai drumband, anak-anak udah rewel banget. Yaudah deh emaknya terpaksa nyanyi lagu-lagunya Nussa dan Rara. Aldebaran yang hafal ikut nyanyi, sedangkan Aksara ikut dengerin dan kepulesan.

Sampe aus beneran nyanyi melulu.

Al apakah pernah ngambeuk minta gadget? Pernah. Kita kasih, tapi beberapa saat kemudian dia pusing dan muntah. Setelah itu, dia agak takut deh megang gadget di mobil.

Untuk anak yang besar, ada Kifah (8 tahun).

Komunikasilah sama anak, kayaknya Kifah bisa diajak bicara bener ketika umur 5 tahun deh.

Bilang sama anak yang udah besar, kasih arahan dan briefing, kalau kita ini mau liburan, jadi yang harus dilakukan adalah 'Menikmati Perjalanan'

Dulu waktu TK Kifah suka nanya kalau di jalan, "Mi, kita sedang menikmati perjalanan, ya?"

"Iya"

"Jangan lupa liat pemandangan dan ada apa aja sepanjang jalan."

Kalau kamu mau main gadget, ga usah kemana-mana, udah diem aja di rumah. Sayang waktu, tenaga, uang, kalau cuma main HP selama perjalanan.

Alhamdulillah, Kifah ngerti dibilangin kayak gini. Dia gak ngadat gadget atau HP kalau di jalan, karena udah dibriefing untuk menikmati perjalanan.


Ajak anak menikmati liburan.


Selain menikmati perjalanan, ajak anak untuk menikmati liburan. Tentunya dimulai dari orang tuanya ya. Jangan kebanyakan pegang gadget. Kalau lagi di pantai, ya ajak anak main ombak atau pasir. 

Sekalipun ke mall, tetep, anak ga boleh pegang gadget. Kalau mau makan ya makan, kalau mau main ya main.

Jadi inget waktu jalan di sebuah mall, sebut saja Cibinong City Mall. Wkwkwk, mainnya ga pindah-pindah nih. 

Ada anak, didorong pake stroller gitu, dan di depan strollernya dipasangin kayak gorilla pod buat nonton youtube.

Laaahhhh, ini gimana sih. Kalau mau nonton ya di rumah aja. Ngapain sambil didorong-dorong begitu. Kasian juga anaknya kayak yang pusing jadinya, harus melotot ke arah layar, sambil didorong berkelok-kelok.

Komitmen Ayah dan Ibu.

Ini paling penting. Komitmen dan komunikasi dari awal di rumah.

Saya dan Abbiy berbagi tugas ketika kita jalan keluar. Saya pegang Aksa, Abbiy pegang Aldebaran. Dan itu sampai perintilan terkecil sekalipun, kita harus tanggung jawab. Misalkan kayak nyuapin, ganti baju, dll.

Belum bisa bagi-bagi tugas? Yaudah, selesaikan dulu komunikasinya di rumah. Jangan liburan dulu. Sayang udah keluar uang banyak, tenaga, dan waktu kalau harus ribut-ribut sama suami ketika lagi liburan.

Rugiiii.


***

Apakah kami free gadget sama sekali? Ya tentu tidak, saya dan abbiy tetep harus liat HP beberapa jam sekali, takutnya ada informasi urgent atau WA penting yang harus dibalas.

Di tulisan ini pun saya juga udah nulis, bahwasannya kita emang harus menurunkan ekspektasi ketika liburan. Kalau ga sempet foto banyak yaudah, jangan marah-marah. Stok sabar juga dibanyakin, jangan sampai kekurangsabaran kita merugikan diri kita sendiri.


Alhamdulillah, sejauh ini apa yang saya lakukan sama abbiy bekerja dengan baik.

Anak-anak liburan bebas dari gadgetnya. Karena kami selalu menekankan ke mereka, buat apa atuh liburan kalau tetep megang gadget, gogoleran aja di kasur kalau gitu mah.

Dan yang namanya emak, stok sabar ya mau ga mau harus dibanyakin. Rela nyanyi-nyanyi, main tebak-tebakan, nyuapin camilan, intinya sampai bisa ngobrol atau ketawa-ketawa sama anak.

Capek dong? yaiyalah pasti. Kalau ga mau capek, sekali lagi di rumah aja.

Kalau emang mau beneran liburan, yaudah liburan, keluhan kalau bisa disingkirkan dulu. Emang bisa? Bisa kok, asal mindset kitanya aja diubah. Liburan waktunya senang-senang, sayang untuk dinodai.

Kenapa kita harus komit, sabar, dan komunikatif. Supaya liburan kita beneran jadi liburan, bukan sekedar pencitraan.


***
Notes: di rumah kami belum memberlakukan free gadget ke anak-anak, dan kami masih berusaha meminimalisir dan membuat peraturan menggunakan gadget di rumah.

Tapi untuk urusan liburan, teteup yaa. Stop dulu untuk gadget, eman-eman sama uang, tenaga, dan waktunya soale, wkwkwkw.