Waktu itu jam menunjukkan pukul sebelas malam. Mobil yang
saya tumpangi masih terjebak padatnya lalu lintas di jalal tol Cikampek menuju
tol Cipularang. Padahal, saya berangkat selepas Maghrib dari Cibinong, tapi
sudah harus terjebak kemacetan semenjak memasuki tol Jagorawi.
Jalan penuh
sesak, dipenuhi orang-orang yang hendak kembali ke kampung halaman.
Walhasil, Cibinong-Cikampek butuh waktu tempuh 5 jam. Padahal
biasanya, saya hanya perlu waktu 3 jam paling lama 4 jam untuk tiba di Bandung.
Ya, itu cerita mudik tahun lalu. Cerita mudik yang bikin
“trauma” beberapa waktu.
Memasuki bulan Ramadhan, suasana mudik lebaran memang sudah
terbayang jauh-jauh hari. Bukan hanya terbayang bertemu sanak keluarga di rumah
saja sih sebenarnya. Bayangan harus berjam-jam di perjalanan juga menghantui.