Indonesia mengalami dampak buruk pandemi, menurut WHO, masyarakat dunia mengalami dampak kesehatan (kekurangan gizi), kemiskinan dan kehilangan pekerjaan.
Kita semua tahu, dampak pandemi terhadap ekonomi sangatlah besar. Banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan dan hidup dalam kemiskinan. Baik di Indonesia maupun di dunia, dampak ini sangat terasa dan tentunya memerlukan solusi bersama dari berbagai pihak.
"Bu, tolong masukkin aja makanannya ke kulkas, takutnya basi." Ucap seorang teman ketika kami berkunjung ke rumah seorang kerabat.
"Kulkasnya udah dijual, saya gak punya kulkas. Mixer, blender, semua juga udah dijual" Jawab kerabat kami tersebut.
Dampak pandemi Covid-10 ini nyata adanya, banyak kepala keluarga kehilangan pekerjaan. Akibatnya, banyak orang yang jatuh menjadi miskin karena pandemi ini. Perusahaan tempat mereka bekerja harus gulung tikar, semua karyawan terkena PHK tanpa adanya dana talangan yang mencukupi.
Terpaksa, apapun yang dimiliki dijual untuk menutupi kebutuhan hidup, belum lagi jika terinfeksi Covid-19, semakin berat saja ujian hidup yang dialami.
Tiga tahun hampir berlalu, semenjak virus yang berasal dari Wuhan tersebut menjajah seluruh dunia. Menyebabkan angkat kematian yang cukup tinggi dan kelumpuhan kehidupan manusia, salah satunya di sektor yang sangat penting, yakni perekonomian.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah pontang-panting menyelesaikan peramasalah Pandemi ini, namun memang semua usaha yang dilakukan, tidak serta merta lekas membuahkan hasil. Kita semua masih menunggu, berproses menerjang melawan serangan virus ini.
Kamis, 17 Februari 2022 kemarin, saya mengikuti webinar via Zoom bersama Agung Podomoro. Salah satu perusahaan properti terkemuka yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Salah satu topik yang diangkat adalah, bagaimana bisnis properti ini menjadi booster untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
Saya tertarik dengan temanya karena memang, kita semua ingin sekali cepat-cepat pulih dari keterpurukan ekonomi. Daya beli masyarakat kembali meningkat dan ekonomi kembali berputar seperti sedia kala.
Agung Podomoro sendiri adalah salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak 53 tahun lamanya. Maka dari itu, Agung Podomoro tetap optimis untuk menghadapi krisi kali ini. Karena, Agung Podomoro sendiri menyatakan bahwa sebelumnya pun, perusahaan mereka sanggup bertahan ditengah terjangan krisis ekonomi pada tahun 1998 dan 2008.
Agung Podomoro terus membuktikan komitmennya dalam membangun proyek properti di beberapa wilayah baik di Jawa maupun luar Jawa. Konsistensi dan kontribusi Agung Podomoro dalam menghadirkan proyek properti terdepan dan terbaik, menjadi booster percepatan pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi COVID-19 sejak 2020.
Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya, mengatakan bahwa, Agung Podomoro menjadikan setiap tantangan menjadi peluang, termasuk tantangan di saat pandemi seperti sekarang ini. Berkat optimisme tersebut, Agung Podomoro berhasil melampaui target perusahaan pada tahun 2021, yakni 2,7 triliun, dari target sebesar 2 triliun.
Mengapa pertumbuhan di sektor properti bisa menjadi booster ekonomi?
Karena, pertumbuhan pada sektor ini dapat menopang pertumbuhan 175 industri turunan lainnya yang berkorelasi dengan industri properti sehingga dapat membantu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
Betul sekali, jika sebuah perusaahaan bertumbuh, maka ekosistem perusahaan lain pun akan berkembamg. Sehingga memunculkan banyak lapangan kerja baru atau usaha-usaha baru yang saling menopang.
Pembangunan proyek-proyek unggulan Agung Podomoro terus dikebut sebagai bentuk komitmen dan konsistensi perusahaan terhadap kebangkitan sektor properti. Agung menjelaskan salah satu proyek unggulan di Bogor Jawa Barat yakni Kota Podomoro Tenjo yang diluncurkan saat puncak pandemi pada pertengahan 2020 menjadi penyumbang terbesar hingga 29% dari total marketing sales Agung Podomoro tahun lalu. Agung menambahkan, kota mandiri yang dibangun di lahan seluas 650 hektare kini telah terjual lebih dari 3.000 unit.
Tidak hanya itu, Agung Podomoro mengembangkan Podomoro Park Bandung dan Podomoro City Deli Medan, dua proyek baru yang memberi kontribusi masing-masing sebesar 22% dan 14%. Baru-baru ini, Agung Podomoro memperkenalkan Bukit Podomoro Jakarta hunian premium di Jakarta yang telah menyumbang 7% marketing sales perusahaan. Selain itu ada Pakubuwono Spring dengan kontribusi 8%, Podomoro Golf View sebesar 5%, dan Grand Taruma Karawang dengan kontribusi 4%.
Proyek-proyek yang dibangun oleh Agung Podomoro selalu berdasarkan hasil riset yang dilakukan kepada masyarakat, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, pembangunan proyeknya tentunya akan memenuhi standar kesehatan dan kenyamanan lingkungan tempat tinggal konsumen nanti.
Maka dari itu, Agung Podomoro bisa dikatakan menjadi Smart Developer yang menjadi solusi kebutuhan masyarakat.
Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja menjelaskan strategi pengembangan yang dilakukan Agung Podomoro turut menciptakan multiplier effect khususnya di masa pandemi melalui terbentuknya sentra ekonomi di lokasi-lokasi proyek Agung Podomoro termasuk penyerapan tenaga kerja.
Bukit Podomoro Jakarta ini adalah salah satu proyek dari Agung Podomoro yang terletak di kawasan Jakarta Timur, 20 menit saja dari kawasan monas. Memiliki desain hunian yang premium, serta memiliki fasilitas lingkungan yang bisa menunjang kehidupan sosial yang baik. Seperti saluran drainase yang baik, kabel listrik sudah menggunakan sistem underground, fiber optik yang digunakan pun menggunakan teknologi terbaru untuk memfasilitasi kebutuhan akan akses internet.
Wilayah Jakarta Timur saat ini tengah mengalami fase sunrise dengan pertumbuhan harga tanah paling tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini ditopang oleh pembangunan infrastruktur yang masif seperti jalan tol, LRT, MRT, dalam beberapa tahun belakangan. Tidak hanya itu, rencana pembangunan infrastruktur jangka panjang dalam beberapa tahun ke depan juga dipercaya akan mendongkrak nilai investasi di kawasan ini. Hal ini, yang mendorong produk properti Bukit Podomoro Jakarta sangat diminati, meskipun baru diperkenalkan pada akhir 2021.
Presiden Direktur Era Indonesia, Darmadi Darmawangsa mengatakan bahwa Agung Podomoro merupakan pengembang yang jeli mengubah tantangan menjadi peluang.
Pemerintah sendiri sudah memberikan stimulus bagi pemulihan ekonomi Indonesia, lho. Stimulus pemerintah tersebut berupa DP 0%, dan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berlaku sejak Maret 2021.
Maka dari itu, hal ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kembali bergerak melakukan investasi properti. Apalagi, di tahun 2022 ini diprediksi akan menjadi tahun kebangkitan bagi ekonomi Indonesia, salah satunya kebangkitan di sektor properti.
|
Kota Podomoro Tenjo, bisa banget, nih, untuk jadi investasi properti para milenials, karena harganya dimulai dari 200-jutaan saja. (Lokasi di Tenjo-Bogor, Jawa Barat) |
Ada tips, nih dari Pak Darmadi Darmawangsa, untuk membeli properti, khususnya di tengah krisis!
1. Landed and Commeccial
2. Price
3. Accesibility
4. Reputable Developer
5. Attractive Design
6. Good Location
7. Facilities
***
Jujur saya jadi tercerahkan kembali setelah mengikuti webinar ini, mengingat memang besar harapan saya, ekonomi Indonesia segera berangsur pulih seperti sedia kala. Banyak hal yang harus dilakukan bersama, baik dari Pemerintah maupun sektor swasata, sebagai solusi untuk masyarakat yang sudah babak belur dihantam pandemi ini.
Bagiamana pendapat teman-teman mengenai percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia? Sharing pendapatmu di kolom komentar, ya.