Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

PrimaKu: Aplikasi Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan Anak yang Wajib Mama Miliki

 
review aplikasi primaku

Aplikasi Primaku, aplikasi yang membantu para ibu mencatat tumbuh kembang anak dalam satu aplikasi gadget saja. Bagaimana cara menggunakan aplikasi Primaku?

Ibu-ibu biasanya lupa mencatat tumbuh kembang anaknya setiap bulan, baik itu tinggi badan atau pun berat badan. Nah, aplikasi Primaku ini wajib banget di download karena memudahkan kita para ibu memantau tumbuh kembang anak secara langsung. Berikut reviewnya, ya.


Assalamu’alaikum, Mama Semua. Apa kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat ya. Desember sudah di pertengahan bulan, cuaca mulai tidak menentu, jangan lupa untuk menjaga selalu kesehatan ya, Ma. Karena Mama ga boleh sakit, kan? hehehe.

 

Bicara soal kesehatan, Kamis, 16 Desember 2021, saya mengikuti Webinar via Zoom bersama PrimaKu, yakni sebuah aplikasi untuk memonitoring pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebenarnya, saya sudah lama mengenal PrimaKu, saya sudah memiliki akun dan mendaftarkan dua anak saya yang waktu itu masih balita.

Mempersiapkan Mental dan Fisik Anak Menghadapi Pertemuan Tatap Muka di Sekolah. Bagaimana Agar Orang Tua Tidak Khawatir Berlebihan?

 



Assalamu’alaikum, apa kabarnya Buibuk? Semoga sehat selalu ya.


Setelah drama panjang Pandemi Covid-19, hari ini kita akan memasuki babak baru, yakni PTM atau Pertemuan Tatap Muka bagi anak-anak yang bersekolah. Sebenarnya, PTM ini ada hal yang sangat biasa sebelum covid-19 melanda. Namun, covid-19 ini mengubah tatanan kehidupan kita, termasuk dalam bidang pendidikan. Anak sekolah beralih ke pertemuan maya atau online class, dan tidak boleh masuk ke sekolah seperti biasanya.


Dua tahun lamanya bertahan dari pandemi, akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan Pertemuan Tatap Muka terbatas untuk anak-anak di sekolah. Walau memang, belum semua sekolah dan orang tua setuju menjalankan PTM ini, karena masih banyak merasakan kekhawatiran berlebih.

Review Scarlett Glowtening Serum [Lebih Bagus Mana dengan Serum Sebelumnya?]

 

Review! Perbandingan serum Scarlett Glowtening serum dengan serum sebelumnya, lebih bagus mana?

Scarlett menghadirkan beragam serum, keduanya pernah saya gunakan, namun ada beberapa perbedaan, nih dari kedua serum tersebut, yakni Glowtening Serum dan Brightly Ever After Serum. Saya pernah review kedua serum scarlett itu, dan ini dia salah satu review yang saya tulis.


“Rawat kulit wajah dari sekarang, sebelum usia 40. Pokoknya diusia 30-tahunan udah harus mulai  care sama wajah, supaya gak kaget sama perubahan wajah diusia 40.”


Itu adalah nasehat Mba Eni (@duniaeni) teman nge-blog plus tim dibalik layar Connecting Mama, sebuah komunitas Mama Digital yang kami bangun bersama. Nasehat yang ia berikan ketika kami ngobrol masalah skin care dan perubahan kulit wajah diusia 40 tahun.

Iya, saya setuju. Banyak artikel yang saya baca mengenai kesehatan kulit, dan bagaimana cara kita mempersiapkan kulit wajah menuju usia kepala 4 nanti.


Kok malah mentingin kulit wajah, sih? Emang penting banget?

 

Eitss, jangan salah, kesehatan kulit ini salah satu bentuk ikhtiar kita untuk selalu menjaga dan bersyukur atas pemberian Alloh SWT. Baik itu kesehatan kulit wajah, tubuh, dan anggota badan lainnya. Lagi pula, yang namanya persiapan dan pencegahan itu kan memang dilakukan jauh hari, kan? Takutnya malah menyesal karena perawatan akan jauh lebih sulit jika kondisi kesehatan kulit wajah sudah terlanjur bermasalah di usia 40-an nanti.

 

Apa saja permasalahan kulit diusia 40-an nanti?




 

1. Kulit terasa kering

2. Muncul garis halus dan kerutan

3. Kulit mulai kendur dan berkurangnya elastisitas kulit

4. Noda atau flek hitam

 

Masalah tersebut akan muncul secara alami seiring berjalannya waktu, dipengaruhi oleh gaya hidup, perawatan wajah yang dilakukan, dll. Maka dari itu, sebelum semuanya terjadi dan lebih sulit lagi untuk merawatnya, lebih baik kita merawat kulit sejak awal usia 30-tahun.

 

Usia saya sekarang menginjak 31 tahun, sejak awal usia 30 tahun (usia 28-29 tahun) saya mulai rutin merawat kesehatan wajah saya. Pasalnya,  dulu saya pernah mengalami jerawat yang cukup parah (berbekas) dan kulit terlihat sangat kusam.


Sebenarnya, diusia 30 tahuann pun, gejala seperti garis halus, kerutan dan flek hitam bisa saja muncul jika kesehatan kulit wajah tidak dirawat dengan baik, atau biasa disebut dengan penuaan dini.


Dilansir dari Alodokter, cara merawat kulit wajah usia 30 tahun yaitu dengan cara:


1. Rutin Membersihkan Wajah

Membersihkan wajah adalah koentji untuk merawat kesehatan kulit wajah. Jangan lupa untuk membersihkan kulit wajah sesuai dengan jenis kulit kita. Namun jangan berlebihan dalam membersihkan wajah ya, cukup 2x sehari ketika pagi dan malam hari atau pun setelah berkeringat.


Biasanya, saya sendiri melakukan double cleansing pada malam hari, dan membawa facial wash ketika di dalam perjalanan atau setelah beraktivitas yang menghasilkan keringat berlebih. Karena jika tidak bersihkan, memicu kotoran menempel pada wajah, sehingga bisa menyumbat pori dan membuat wajah jadi berjerawat.

 

2. Gunakan Pelembab

Menginjak usia 30, sebum atau minyak alami pada kulit wajah akan berkurang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan kulit menjadi mudah kering dan akhirnya munculah si garis halus atau kerutan. Penting untuk selalu menggunakan pelembab agar kulit wajah tetap lembab dan elastis.

 

3. Gunakan Tabir Surya

Panas/cahaya sinar matahari secara langsung dapat merusak lapisan kulit wajah dan memecah kolagen. Sehingga bisa menimbulkan bercak atau noda hitam pada kulit wajah, dan bisa juga membuat kulit wajah lebih mudah keriput. Sangat penting untuk menggunakan tabir surya ketika di dalam rumah maupun ketika menjalankan aktivitas di luar rumah.


Disarankan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF 30 dan digunakan berulang selang dua jam sekali.

 

4. Gunakan Krim Mata

Mata panda oh mata panda, ini juga jadi hal yang paling ditakuti oleh perempuan. Apalagi dengan banyaknya rutinitas di rumah, menyebabkan begadang, kurang istirahat/tidur, dan akhirnya menyebabkan mata kita menjadi berkantung atau terdapat lingkaran hitam di sekitar mata (mata panda).


Kita bisa menggunakan krim mata yang mengandung vitamin C, untuk mencerahkan kulit di area mata, vitamin E dan minyak mineral, agar bisa mengembalikan elastisitas kulit di sekitar area mata.

 

5. Gunakan Anti Aging


Produk anti aging sudah banyak sekali beredar di pasaran ya. Yuk, kita mulai menggunakan produk anti aging seperti serum atau krim wajah. Pilih produk anti aging yang sesuai dengan jenis kulit dan aman digunakan, terutama jika sedang hamil atau menyusui.

 

6. Melakukan Eksfoliasi Kulit


Eksfoliasi adalah proses pembersihan atau pengangkatan sel kulit mati yang ada pada kulit wajah. Eksfoliasi kulit bisa menggunakan scrub yang lembut ataupun dengan produk senyawa kimia yang mengandung AHA dan BHA.

 

7. Minum Air Putih

Wah, kalau ini langsung inget temenku Amelia @amelia_fafu yang rajin ngingetin buat minum air putih minimal 2 liter sehari. Sebagus apapun perawatan kulit wajah di luar, jika kita tidak merawatnya dari dalam, ya percuma juga.

Caranya yaitu dengan banyak minum air putih agar hidrasi kulit tetap terjaga. Karena bagaimana pun kadar air dalam tubuh kita turut mempengaruhi ‘penampakan’ kulit di luar.

 

Review Scarlett Glowtening Serum




Kalau yang ngikutin tulisan di blog saya ini, pasti udah sering baca review saya tentang produk Scarlett. Mulai dari Body Care hingga perawatan wajah.

 

Kali ini, saya akan mereview tentang Glowtening Serum by Scarlett. Produk yang saya gunakan adalah Glowtening Serum by Scarlett dan Brightly Essence Tonernya.


Sebenarnya, saya pakai juga rangkaian Brigthly Ever After Cream Day and Night. Jadi, alhamdulillah sekarang pakai satu rangkaian dari Scarlett semua.


Seperti pada review sebelumnya, produk Scarlett ini cocok di wajah saya, tidak ada efek seperti break out, bruntusan, atau jerawat. Perjalanan saya mencoba produk Scarlett mulus sampai sekarang.

 

Brightly Essence Toner by Scarlett




Awalnya saya gak nyangka juga kalau Scarlett bakal keluarin toner. Karena sebelumnya, saya pakai Brightly Ever After Cream and Night Scarlett tanpa pakai toner. Memang rasanya ada yang kurang, makanya setelah Scarlett mengeluarkan Brightly Essence Toner, saya merasa lebih suka menggunakan rangkaian Scarlett ini. Karena merasa lebih meresap aja gitu di kulit.

 



Komposisi Brightly Essence Toner by Scarlett:


1. Vitamin C untuk meningkatkan produksi kolagen

2. Glutathion untuk mencerahkan kulit

3. Witch Hazel Extract untuk meredakan peradangan dan mengencangkan pori-pori

4. Jeju Propolis Extract meregenerasi kulit untuk membantu kulit lebih halus dan kenyal

5. Allantoin melembabkan, menenangkan, dan sifat anti-iritasi

6.Niacinamide membantu meminimalkan pori-pori yang membesar

7.Grape Water melembabkan, menenangkan dan menyegarkan kulit


Cara menggunakan Brightly Essence Toner:


1. Pastikan tangan dalam kondisi bersih

2. Tuangkan toner essence ke telapak tangan lalu tepuk-tepuk secara perlahan ke kulit wajah

3. Atau bisa tuangkan toner secukupnya pada kapas, kemudian mulai usapkan kapas yang telah dibasahi toner essence hingga ke seluruh wajah.

 

Kalau saya sendiri, lebih suka menggunakan kapas, agar hasilnya lebih merata, tapi memang minusnya jadi lebih boros, sih, heheu.

 

 

Glowtening Serum by Scarlett VS Brightly Ever After Serum




Sebelumnya saya menggunakan Brightly Ever After serum (bisa dibaca reviewnya juga di sini ya). Menurut saya, aroma Brightly Ever After Serum itu agak berbeda, jadi tidak ada wangi sepert bunga atau pun apa, hanya wangi zat yang terkandung di dalamnya, jadi memang buat saya yang suka ada aroma tertentu agak kurang nyaman.


Baca: Review Brightly Ever After Serum


Tapiiii, Glowtening Serum by Scarlett ini beda ternyata. Aromanya gak murni zat yang terkandung di dalamnya, tetapi ada wangi seperti bunga tapi wanginya soft tidak menyengat (saya sukaaa).




Tekstur serumnya pun agak berbeda. Untuk Brightly Ever After Serum, warnanya bening dan agak seperti oil, tapi gak lengket sih, tetep cair. Nah, untuk Glowtening Serum by Scarlett ini, teksturnya lebih mirip lotion dan warnanya pun putih, tidak bening.




Kandungannya terdiri dari: Tranexamide Acid, Calendula Oil, Olive Oil, Allantoin, Licorice Extract.


Manfaatnya adalah:

 

1. Membantu mencerahkan kulit

2. Membantu membuat kulit menjadi lebih glowing

3. Membantu memudarkan bekas-bekas jerawat

4. Menyamarkan garis halus dan flek hitam pada wajah

5. Menenangkan dan memperbaiki skin barrier

 

Cara menggunakan Glowtening Serum by Scarlett:


1. Teteskan 2-3 tetes serum, usap dan pijat secara perlahan

2. Ratakan serum ke seluruh kulit wajah

3. Diamkan beberapa saat agar serum meresap ke kulit wajah

4. Gunakan pada pagi dan malam hari

 



Jadi urutan pakainya adalah gunakan face care (facial wash Scarlett) kemudian keringkan wajah, pakai essence toner, kemudian serum, terakhir adalah day and night cream.

 

Kalau saya boleh pilih, saya cenderung lebih cocok dengan Glowtening Serum by Scarlett. Kenapa?


1. Aromanya lembut, ada seperti wangi bunga

2. Teksturnya seperti lotion, cocok untuk tipe wajah berminyak seperti saya

 

Jadi, sekarang saya pakai Glowtening Serum by Scarlett, karena merasa lebih cocok yang ini dibanding Brightly Ever After serum sebetulnya.

 

Kesimpulan




Ecie, kayak skripsi aja pake kesimpulan. Setelah menggunakan rangkaian produk Scarlett Brightly Ever After Cream Day and Night, Brightly Essence Toner, Glowtening Serum by Scarlett, selama dua minggu, kulit saya lebih sehat dan cerah.


Cerah di sini bukan jadi putih melebihi kulit asli ya, tapi cerah di sini, kulit saya tampak rata warnanya, tidak kusam, dan terasa lebih lembab.


Satu catatan saya, nih. Please jangan suka cari produk yang memutihkan secara ekstrim ya, justru produk tersebut cenderung tidak aman. Lebih baik, cari produk yang memang membuat kulit wajah kita lebih sehat dan lebih baik. Jadi, putih itu bukan jadi ukuran, apalagi lebih putih dari kulit kita yang seharusnya.


Catatan: Produk Scarlett sudah terbukti aman dan mendapatkan sertifikat keamanan dari BPOM ya.

 

Sekian review saya kali ini, siapa yang sudah coba Glowtening Serum by Scarlett atau Brightly Essence Tonernya Scarlett? boleh tulis komentarnya di kolom komentar.

 

 


Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster

 

Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster

Halo Ma, Assalamu’alaikum.

 

Pada tulisan kali ini, saya akan mereview susu almond dari Mama Choice. Susu Almond adalah salah satu ASI Booster alami yang dapat meningkatkan produksi dan kualitas ASI. Simak tulisan berikut ini untuk mengetahui manfaat susu almond untuk ibu menyusui.


Saya baru tau, lho. Bahwa susu almond ini bisa menjadi ASI Booster alami. Biasanya, ASI Booster itu berupa sayur, buah, atau produk kapsul yang sudah berisikan nutrisi untuk ibu menyusui.

 

Perjalanan menyusui saya dulu cukup berliku. Anak pertama mendapatkan ASI yang sangat berlimpah, namun ketika anak kedua dan ketiga, ASI saya tidak sebanyak ketika menyusui anak pertama. Maka dari itu, saya membutuhkan ASI Booster agak produksi ASI mencukupi kebutuhan bayi hingga berusia dua tahun.

 

 

Mengapa kita harus memperjuangkan ASI untuk bayi?


1. Karena ASI mengandung zat antibodi yang sangat baik untuk bayi agar tidak mudah terserang penyakit.


2. Membantu perkembangan otak bayi. Banyak penelitian yang mengatakan bahwa ASI sangat mempengaruhi kecerdasan anak.


3. ASI bisa meningkatkan kemampuan kognitif anak.


4. ASI membuat berat badan bayi menjadi ideal. ASI lebih sedikit merangsang produksi insulin, sedangkan hormon insulin sendiri memicu lemak pada tubuh. Sehingga dapat dikatakan bahwa bayi yang mengonsumsi ASI, tidak banyak memicu pembentukkan lemak pada bayi.


5. Memenuhi semua kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.


6. Membuat ibu dan juga bayi tidak stress


7. Tubuh ibu lebih cepat langsing, karena ternyata, menyusui juga bisa membakar kalori.

 

Setelah banyak membaca artikel, ternyata memang produksi ASI ini sangat dipengaruhi oleh tingkat stres ibu dan juga faktor ketidakseimbangan hormonal. Yaps, saya merasa stres dan kelelahan ketika melahirkan anak kedua dan ketiga, karena memang saya mengurus rumah secara mandiri. Selain itu, saya juga pernah melakukan KB hormonal (Keluarga Berencana) untuk menjeda kehamilan sebelumnya, sehingga hormon saya menjadi kurang seimbang.

 

Waktu itu, hal yang saya lakukan adalah dengan rutin melakukan pumping (memompa ASI), banyak minum air putih, mengonsumsi buah dan sayur, dan mengonsumsi ASI Booster alami.

 

Melimpahnya ASI tentunya menjadi dambaan setiap ibu menyusui, karena makanan terbaik bagi bayi kita adalah ASI atau Air Susu Ibu. Alhamdulillah, sekarang banyak sekali ibu menyusui yang memperjuangkan ASI untuk anak-anaknya, dengan segala macam cara, mereka mengonsumsi dan melakukan treatment untuk melancarkan dan memperbanyak produksi ASI. Proud od you, Mama!

 

Kandungan dalam Mama’s Choice Almond Milk Powder


Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster

Karena susu almond ternyata bisa menjadi ASI Booster alami, berikut adalah kandungan yang terdapat dalam susu almond Mama’s Choice:


1 .Fenugreek yang berfungsi untuk meningkatkan dan melancarkan produksi ASI


2. DHA sangat baik untuk perkembangan otak bayi


3. Almond yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan nutrisi dalam ASI


4. Kurma yang kaya kan vitamin dan mineral, meningkatkan hormon oksitoksin untuk produksi ASI


5. Daun katuk yang berfungsi untuk meningkatkan hormon Prolaktin untuk produksi ASI.



Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster
Rasa Matcha



Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster
Rasa Coklat


Susu almond dari Mama’s Choice merupakan  ASI Booster pertama dengan kombinasi Fenugreek dan DHA di Indonesia yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI tanpa pengawet, tanpa perasa dan tanpa pewarna buatan.

 

Apa saja kelebihan Almond Milk Powder by Mama’s Choice ini?



Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster



1. 100% natural, diperkaya almond, fenugreek, kurma dan daun katuk


2. 7 dari 10 Mama merasa produksi ASI bertambah setelah konsumsi rutin


3. Diperkaya DHA untuk membantu perkembangan otak bayi


4. Meningkatkan produksi ASI secara sehat


5. Tanpa pengawet, tanpa perasa, dan tanpa pewarna buatan

 

Bagaimana soal rasa Almond Milk Powder by Mama’s Choice?


 

Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster


Ada dua pilihan rasa yang menurut saya sama-sama enak, yaitu rasa coklat dan matcha. Tekstur dan rasa manisnya pas, tidakterlaly kental dan tidak membuat mual. Mudah larut dalam air, sehingga sangat mudah untuk dikonsumsi.

 

Bagaimana cara membuatnya?



Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster



1. Tuangkan 3-4 sendok makan Mama’s Choice almond powder ke dalam gelas


2. Tambahkan 150ml air perlahan sambil diaduk pelan hingga merata


3. Almond Milk Powder siap diminum


Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster
Saya paling suka rasa coklat


Sebagai catatan, Almond Milk Powder by Mama’s Choice ini hanya boleh dikonsumsi ketika menyusui aja ya, Ma. Tidak boleh dikonsumsi ketika masa kehamilan. Jangan lupa disimpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

 

Mama bisa membeli produk Almond Milk by Mama;s Choice lebih hemat di sini , ya. Mama juga bisa berbagi inspirasi dan informasi bersama Mama pejuang ASI lainnya di media sosial dengan menelusuri hashtag #KurangiWorry di Instagram. Serta mendapatkan banyak informasi, tips, inspirasi dan motivasi untuk #KurangiWorry selama masa kehamilan dan menyusui dengan mengakses website Mama’Choice dan Instagram Mama’sChoice.


Tips untuk Mama yang sedang berjuang untuk memberikan ASI Ekslusif

 

Review Susu Almond Dari Mama’s Choice, Pilihan Enak dan Alami Sebagai ASI Booster
Bersama Aksara, Si Bungsu



1. Yakinkan diri bahwa Mama bisa! Jangan mudah terpengaruh oleh komentar atau saran yang membuat Mama menyerah.


2. Berkomunikasi dan minta dukungan suami dan keluarga. Karena suami dan keluarga adalah support system seorang ibu menyusui, maka wajib untuk berkomunikasi seputar masalah dan solusi seputar menyusui kepada mereka.


3. Bergabung dengan komunitas yang mendukung pemberian ASI ekslusif.


4. Banyak-banyaklah melakukan hal yang membahagiakan hati Mama. Karena hormon bahagia ini lah yang juga akan melancarkan produksi ASI. Mama bisa belanja online, nonton film atau drama, makan makanan kesukaan Mama, dll.


5. Berdo’a, meminta kemudahan untuk memberikan ASI ekslusif dan menjadikan ASI kita sebagai wasilah/jalan bagi anak-anak kita untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat jiwa dan raganya.

 

Itu tadi review susu almond dari Mama’s Choice dari saya, semoga bermanfaat dan tetap semangat untuk meng-ASI-hi ya Mama semuaaa. Apa mama punya pengalaman seputar menyusui atau mengonsumsi ASI Booster? Yuk sharing di kolom komentar :D

 


Merancang Kurikulum Pembelajaran Sendiri di Rumah untuk Anak



Assalau’alaikum sahabat onlineku. Apa kabarnya hari ini? Semoga sehat dan bahagia selalu ya. Iya dong, jadi ibu harus selalu bahagia, karena ibu yang bahagia akan mencetak generasi yang bahagia pula.


Sebenarnya, topik ini sudah saya bahas semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Hanya saja, saya lebih sering membahsanya di Instagram, dan belum saya tuliskan kembali di blog ini. Maka dari itu, hari ini, saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat Kurikulum Pembelajaran sendiri di rumah bagi anak-anak.


Pertama-tama, saya ingin memberitahu apa sih sebenarnya kurikulum itu?


Kurikulum pada awalnya tidak berkaitan dengan proses pembelajaran atau pendidikan, lho! Kurikulum berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ‘Curir’ yang artinya Pelari, dan ‘Curere’ yang artinya ‘Tempat Berpacu’.


Istilah kurikulum ini justru berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang Atletik pada zaman Yunani Kuno. Dalam Bahasa Perancis, Kurikulum berasal dari kata ‘Courier’ yang berarti ‘to run’ atau berlari.





Jadi penjelasannya adalah bahwa kurikulum adalah sebuah tempat atau lintasan yang memiliki tujuan tertentu. Ketika seorang pelari berlari, ia berlari pada tempat/landasan pacu, kemudian ia melakukan proses berlari menuju suatu tempat tujuan yakni garis finish.


Kemudian, istilah kurikulum ini diserap menjadi istilah dalam dunia pendidikan dan pembelajaran yang bermakna sebuah proses atau kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dan di dalam proses tersebut tentu banyak sekali komponen yang harus ada, agar tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal.


Bicara soal komponen kurikulum, mari kita bahas satu persatu ya, karena ini lah yang akan menjadi pilar dalam membuat pembelajaran di rumah.


  1. Tujuan Pembelajaran




Sesuai dengan istilah awal kurikulum ini berasal, bahwa seorang pelari memiliki tujuan untuk sampai ke garis finish, maka begitu pun dengan pembelajaran. Kita sebagai orang tua, yang akan merancang kurikulum untuk anak-anak kita, harus memiliki tujuan atau garis finish yang terukur.


Kenapa harus terukur? Agar mudah dilihat dan dievaluasi keberhasilannya.


Bagaimana membuat tujuan pembelajaran untuk anak-anak di rumah?

Caranya bisa dengan melihat atau menurunkannya dari visi dan misi rumah tangga atau keluarga yang kita miliki.


Misalkan, visi dan misi keluarga kita adalah mencetak generasi soleh dan salihah, berkarakter baik dan menjadi anak yang bermanfaat bagi masyarakat.


Kita bisa menurunkannya menjadi beberapa tujuan pembelajaran, contoh:


‘Anak melakukan shalat di rumah, minimal tiga waktu shalat’ (untuk usia 5 tahun misalnya)

‘Anak mampu membereskan tempat tidur setiap hari, minimal melipat selimut dan menumpuk bantal’ (untuk usia 5-7 tahun misalnya)


Semua bisa menyesuaikan usia anak, panduan keterampilan motorik, kognitif, bahasa, dll bisa kita unduh di website Kemendikbud ataupun dalam artikel-artikel seputar pendidikan atau pengasuhan anak.


Rumus menuliskan tujuan pembelajaran yang tepat





Ada cara untuk menuliskan rumus tujuan pembelajaran dengan tepat namun cukup sederhana. Yakni rumus ABCD (Audience+Behaviour+Condition+Degree). 


Audience (Anak/siswa/orang/peserta didik)


Behaviour (Kemampuan/sikap yang diinginkan)


Condition (Bagaimana anak/siswa bisa melakukan sikap tersebut, seperti dengan lancar, dengan urut, dengan menggunakan bantuan alat, dll)


Degree (Seberapa tinggi, seberapa banyak, kemampuan tersebut harus dicapai oleh anak, biasanya menggunakan batas minimal kemampuan yang dilakukan).


Contoh:


Anak (A) + mampu mewarnai (B) + tanpa keluar garis (C) + sebuah gambar berukuran A4 (D)


Anak (A) + mampu menghafal (B) + dengan lancar (C) + minimal 3 surat pendek di juz 30 (D)


Anak (A) + mampu melompati tali (B) + tanpa terjatuh (C) + dengan ketinggian tali minimal 10 cm dari tanah (D)


Contoh di atas merupakan cara menulis tujuan pembelajaran untuk anak. Tidak perlu dengan kata atau kalimat yang sulit, yang terpenting tergambar jelas tujuan tersebut, dan ketika anak mampu atau tidak mampu mengerjakannya bisa dengan mudah kita ketahui dan amati.


Tujuan pembelajaran ini layaknya peta. Misalkan kita ingin pergi ke Bandung, jika kita sudah tahu tujuan kita, maka dengan cara apapun, kita akan bisa sampai ke sana. Mau naik motor, angkot, mobil, kereta, pesawat, banyak cara untuk pergi ke sana. 


Namun sebaliknya, jika kita tidak memiliki tujuan, sebagus apapun kendaraan yang kita gunakan, maka kita tidak akan pernah sampai kemanapun atau akan asal pergi ke suatu tempat tanpa tujuan saja. Kira-kira begitulah fungsi dari tujuan pembelajaran ini.



  1. Menyiapkan Media dan Metode Pembelajaran


Mungkin kita sudah ‘horor’ mendengar kata media dan metode pembelajaran. Padahal, hal ini sangat mudah kita lakukan bahkan kita buat sendiri dengan apa yang ada di sekitar kita ataupun dengan kemampuan yang kita miliki.


Namun, yang sangat saya sayangkan saat ini adalah ketika begitu banyak media dan metode pembelajaran yang tersedia (apalagi di internet), mainan edukasi, buku edukasi, tetapi kita sendiri tidak tahu apa arah dan tujuan pembelajarannya. 


Kita banyak mencari berbagai macam kit untuk belajar, buku untuk belajar, mainan edukasi, hingga pusing sendiri untuk memilih dan menggunakannya.


Yang benar adalah kita tahu dan paham dulu tujuan pembelajarannya, baru kita memilih dan memilah media dan metode belajarnya.  Jadi, jangan kebalik ya ibu-ibu. Menumpuk berbagai media untuk belajar, namun tidak jelas peruntukannya.


Media pembelajaran ini bisa kita cari atau buat bahkan dengan sederhana, mudah, dan sesuai dengan kemampuan kita sendiri sebagai orang tua.


Contoh, ketika mengenalkan Aldebaran tentang indera penciuman dan peraba, saya membawanya ke dapur, untuk mencium berbagai aroma rempah dan bahan makanan di dapur. Sedangkan untuk belajar indera peraba, saya mengajaknya untuk menyentuh berbagai benda yang ada di sekelilingnya, seperti batu, plastik, kayu, kain, dsb.


Belajar mengenal rasa dengan bahan yang ada di dapur



Jadi sebenarnya, ketika kita sudah tau apa yang menjadi tujuan pembelajaran, maka kita akan dengan mudah berkreasi dengan apapun yang ada di sekitar kita, semuanya mudah, murah, dan menyenangkan.


Media pembelajaran yang digunakan bisa dengan media cetak visual (Buku, poster, gambar, foto, dll), media audio, media audio visual. Metode yang digunakan bisa dengan demonstrasi, praktek langsung, melakukan pengalaman langsung, dll. 


Buku adalah salah satu media atau sumber belajar yang mudah dan murah untuk didapatkan


Dan untuk anak yang sudah lebih besar, bisa mengakses internet di rumah, semuanya akan serba mudah lagi. Media dan sumber belajar begitu melimpah saat sekarang ini, bahkan anak juga bisa melakukan bimbingan belajar online jika ada materi yang memang harus anak kuasai.


Ketika Pandemi berlangsung, saya juga melakukannya untuk Kifah. Selain belajar secara mandiri di rumah, mengacu pada kurikulum yang saya dapat dari Kurikulum Nasional. Dia juga mengakses pembelajaran secara online.


Salah satu kelas atau pembelajaran online yang bisa diakses adalah Kelaspintar.id Kelas Pintar adalah sebuah solusi belajar online dengan menggunakan metode pintar, personal, dan terintegrasi yang didesain untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.


Kelas Pintar percaya bahwa setiap anak atau siswa memiliki gaya dan cara belajar yang berbeda - beda.





Untuk itu, Kelas Pintar menggunakan pendekatan PERSONAL melalui metode penyampaian materi yang disesuaikan dengan beragam karakter siswa, baik itu melalui Visual, Audio, maupun Kinesthetic (V.A.K).


Dan untuk memastikan kurikulum pendidikan di Indonesia bisa diserap oleh siswa, Kelas Pintar menggunakan metode pembelajaran PINTAR yang menggunakan pendekatan Learn, Practice, dan Test. Metode yang digunakan menggunakan video pembelajaran, latihan dan juga simulasi ujian. Fasilitas materi juga diberikan dengan animasi, video pembelajaran, audio, dan E-book.


Semua sudah tersedia dengan mudah ya, tinggal kita yang menyesuaikannya dengan kebutuhan pembelajaran anak. 


3. Evaluasi


Ketika tujuan pembelajaran dibuat seperti apa yang saya jelaskan di atas, maka dengan sangat mudah kita membuat evaluasinya. Karena semua terukur, maka kita bisa membuat daftar tujuan pembelajaran apa saja yang sudah dicapai anak dan yang belum tercapai.


Untuk tujuan pembelajaran yang sudah bisa dicapai, kita bisa menceklisnya dan untuk tujuan pembelajaran yang belum tercapai, kita bisa menganalisis apa yang membuat anak belum bisa mencapainya.


Kita juga bisa mengganti media dan metode pembelajarannya, bila dirasa kurang cocok untuk anak. dan berusaha untuk terus menggali dan menemukan cara agar anak mencapai tujuan pembelajaran tersebut.



Evaluasi ini tentunya sangat penting ya, untuk mengetahui sejauh mana anak-anak mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang kita inginkan. Baik tujuan pembelajaran yang bersifat kognitif, afektif, motorik, mental spiritual, bahasa, dan yang lainnya.



Mudah, kan membuat kurikulum pembelajaran sendiri untuk anak di rumah? Mau mencoba membuatnya untuk anak-anak di rumah?