Assalamu’alaikum, halo semuanya
apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Ibu, Ayah, Anak, pokoknya sehat dan bahagia
selalu hari ini dan seterusnya. Amiiin.
Bicara soal sehat, kayaknya
beberapa waktu belakangan ini Saya sering ngomongin seputar alergi dan asmanya
Kifah. Di blog ini dan juga di Instagram feed
dan stories.
Kenapa? Karena memang kasus
alergi anak dan juga asma akhir-akhir ini makin sering dibicarakan oleh para
ibu baik di dunia nyata maupun media sosial di internet. Karena Saya adalah
salah satu Ibu dengan anak yang memilki penyakit alergi dan asma, Saya merasa
terpanggil untuk ikutan sharing mengenai
alergi dan asmanya Kifah.
Saya sendiri pernah menulis
pengalaman merawat anak alergi dan asma di tulisan berikut ini. Gak seperti
sekarang yang akses media sosialnya lebih massive,
kalau dulu sekitar 8 tahun yang lalu, saat Kifah bayi, akses informasi mengenai
anak alergi dan asma gak segencar sekarang, makanya dulu Saya feel alone banget, dan merasa up and down menghadapi anak yang
menderita alergi dan asma.
Bahkan Saya sempat merasa stres
atau frustasi menghadapi Kifah yang sering bulak balik ke RS, Klinik, atau pun
UGD.
Dan ini selaras dengan apa yang
dikatakan Prof.Dr.dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A (k). M.Kes. Seorang Dokter
spesialis anak, alergi dan imunologi. Bahwa anak yang menderita alergi (pada
kasus Kifah menjadi asma) akan berdampak psikologis bagi orang tua dan anak itu
sendiri. Yaitu orang tua dan anak menjadi stres atau frustasi.
Apa itu Asma?
Asma Bronkial adalah kondisi
medis yang menyebabkan jalan nafas paru-paru membengkak dan menyempit. Karena
pembengkakan ini, jalur udara menghasilkan lendir yang berlebihan sehingga
sulit untuk bernafas, yang menyebabkan batuk, nafas pendek, dan juga mengi
(nafas berbunyi ngik ngik).
Batuk terus menerus,
terutama pada malam hari adalah salah satu ciri-ciri serangan asma
Prof.Dr.dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A
(k). M.Kes mengatakan penyakit asma ini bisa disebabkan karena alergi saat
masih bayi, dan benar memang, sebelum Kifah menderita asma, ketika bayi Kifah
alergi protein susu sapi dan menyebabkan dermatitis atopik pada area kulitnya.
Dan sekitar usia 3 tahun, ketika Kifah batuk tak kujung sembuh, Kifah divonis
menderita asma oleh dokter.
Setiap orang memang memiliki serangan asma yang
berbeda-beda, ada yang ringan dan ada pula yang berat, tapi jika diabaikan,
asma ini akan berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu,
jika memang anak atau keluarga Kita sudah jelas memiliki penyakit asma, lebih
baik mengontrol
asma tersebut agar tidak kambuh atau memiliki prosedur penanganan yang baik dan
tepat ketika tiba-tiba asma menyerang di waktu –waktu tertentu.
Penyebab Asma
Masih menurut Prof.Dr.dr. Budi
Setiabudiawan, Sp.A (k). M.Kes, penyakit asma ini dikarenakan oleh alergi yang
memang disebabkan karena adanya faktor keturunan dan faktor lain.
Faktor-faktor yang memicu reaksi
asma adalah:
1. Paparan zat seperti serbuk
sari, debu, bulu binatang, pasir, tungau, atau bakteri.
2. Infeksi virus seperti pilek dan
flu atau pneumonia
3. Polusi udara, asap, asap
kendaraan, asap rokok, dll
4. Stres dan kecemasan
5. Aktivitas fisik atau olahraga
6. Cuaca
7. Bahan tambahan makanan atau MSG
Kalau Saya amati, untuk Kifah
sendiri, dia akan kambuh asmanya jika terlalu kelelahan beraktivitas, jajan
sembarang (bahan makanan yang mengandung pengawet, pewarna, MSG, yang
berlebihan), dan juga jika udara/cuaca dingin.
Gejala yang sering muncul ketika
asma Kifah kambuh seperti batuk yang tak kunjung sembuh, seringnya terjadi pada
malam hari, sulit bernafas (ketika bernafas, wajah dan leher sampai keluar
keringat), mengi (nafas berbunyi ngik ngik), merasa mudah lelah, kesal, dan
murung. Sering bersin, pilek, bahkan sakit kepala. Serta sulit tidur.
Seperti yang sudah Saya katakan
di atas, bahwa Saya pernah merasa stres, frustasi, dan lelah ketika menghadapi
kenyataan bahwa Kifah mengidap asma. Biasanya Saya jadi sensi, emosian, dan
mudah marah ketika Asma Kifah mulai kambuh.
Kenapa?
Karena yang terbayang adalah
capeknya bulak-balik ke klinik atau Rumah Sakit. Kemudian lelah harus ke UGD
ketika asmanya menyerang. Kifah pernah ke UGD tengah malam, menjelang
shubuh/dini hari, pagi hari, siang hari, sore hari. Semua waktu pernah dijalani
untuk pergi ke UGD guna memberikan pertolongan pertama untuk Kifah dengan
menggunakan nebulizer atau biasa disebut alat uap.
Dulu, setiap Kifah sesak nafas,
seringnya ke UGD untuk diuap. Hingga pada suatu saat, dokter yang menangani
Kifah memperbolehkan Kami memiliki alat uap atau nebulizer sendiri di rumah.
Agar kami tidak panik dan tidak usah bulak balik ke RS atau UGD jika serangan
asmanya ringan.
Catatan: untuk obatnya silakan
dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu ya.
Alat Uap atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100 untuk Asma Kifah
Saat ini, di rumah, Kami
menggunakan alat uap atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100. Bentuknya sangat kecil,
ringkas, ringan, sangat simpel dan mudah digunakan.
Enaknya Omron Mesh Nebulizer NE-U100 ini memang sangat
cocok digunakan untuk yang memiliki anak dengan asma. Kenapa? Karena kecil,
ringan, ringkas, simpel, mudah digunakan dan yang terpenting ini sangat mudah
dibawa kemana-mana.
Karena ketika Kami sekeluarga
mudik ke Bandung (dengan cuaca yang dingin) otomatis alat uap atau nebulizer
ini perlu dibawa, karena khawatir Kifah kambuh di rumah nenek atau bahkan
kambuh di jalan.
Selain itu, alat uap atau Omron
Mesh Nebulizer NE-U100 sangat cocok dimiliki untuk anak yang memiliki asma
untuk menemani keseharian dan aktivitasnya.
Dulu Saya sempet sedih, bingung,
dan kepikiran. Gimana kalau Kifah kambuh asmanya ketika kelelahan latihan
karate atau setelah main sepak bola, karena Kifah anaknya aktif sekali. Apalagi
Kifah juga mulai aktif di kegiatan Pramuka sekolah. Kalau asmanya kambuh ketika
kemping gimana ya? Kan gak ada colokan listrik? Gimana kalau UGD atau RS jauh?
Alhamdulillah setelah memiliki
alat uap atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100 keresahan Kami sebagai orang tua
terjawab sudah solusinya.
Kelebihan Alat Uap atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100
1.Dengan Advanced teknologi yang bisa diandalkan untuk meningkatkan
efektivitas nebulisasi.
2.Mesh Technology, dengan
teknologi terbaru menggunakan titanium vibrator yang mampu memecah ukuran
partikel menjadi sangat kecil sehingga
proses nebulisasi lebih efektif.
3.Efisien, proses nebulisasi
menjadi lebih efisien dan cepat, karena partikel obat yang masuk ke dalam paru-paru
lebih kecil, jadi lebih cepat meredakan serangan asma.
4.Bisa digunakan 360 derajat,
sehingga bisa digunakan dalam posisi apapun, bahkan dalam posisi tidur tanpa
khawatir obatnya tumpah.
5.Mudah dibersihkan, alat uap
atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100 sangat
mudah dibersihkan.
6.Mudah digunakan karena sangat
nyaman dalam genggaman.
7.Tidak berisik, alat uap atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100 ini sama sekali
tidak mengeluarkan suara berisik.
Penggunaan alat uap
Omron Mesh Nebulizer NE-U100 bisa digunakan dengan berbagai posisi, dari posisi
duduk hingga posisi tidur.
Berikut video cara
penggunaan nebulizer Omron Mesh Nebulizer NE-U100:
Review Alat Uap atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100
Satu set alat
uap/nebulizer Omron NE-U100 yang ada di dalam box
|
Saya sendiri merasa sangat puas dengan Omron Mesh Nebulizer NE-U100 ini.
Pertama, alat uap ini beneran cepat cara kerjanya, bahkan 2x lipat
lebih cepat meredakan serangan asma Kifah. Partikel uapnya memang sangat kecil
dan halus, sehingga mudah dihirup oleh anak-anak seperti Kifah.
Kedua, mudah dibawa kemana-mana. Alat uap atau Omron Mesh Nebulizer
NE-U100 kecil dan ringan banget. Gak pakai listrik, cukup pakai baterai aja.
Karena nebulizer Omron Mesh Nebulizer NE-U100 meredakan serangan asma lebih
cepat, jadi baterainya pun cukup hemat.
Ketiga, gak bising sama sekali. Waktu awal menggunakan, Saya dan
suami pun sampai bingung, ini sebenernya alatnya udah nyala atau belum. Saking gak
ada suaranya sama sekali. Ini penting banget buat dipakai di jalan, gak ganggu
orang lain. Dan ketika digunakan tengah malam pun suara Omron
Mesh Nebulizer NE-U100 gak ganggu adik-adiknya Kifah yang sedang tidur.
***
Pernafasan kembali
lega setelah menggunakan nebulizer Omron NE-U100
Menurut Saya pribadi, jika memang
anak sudah diketahui menderita asma, sebaiknya dikomunikasikan ke dokter dan
meminta izin dokter apakah boleh memiliki alat uap atau nebulizer sendiri di
rumah.
Karena berdasarkan pengalaman,
memiliki alat uap atau nebulizer sendiri di rumah sangat membantu untuk
meringankan gejala asma anak. Tidak perlu capek ke RS atau UGD jika anak
menunjukkan serangan asma.
Selain itu, memiliki alat uap
atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100 ini
seperti memiliki investasi alat kesehatan, karena jika dibandingkan dengan
harus bulak-balik ke RS untuk melakukan nebulisasi, yang memakan waktu, tenaga,
biaya yang tidak murah.
Menggunakan Omron Mesh Nebulizer
NE-U100, serangan asma pada anak cepat diredakan dan menghemat biaya juga,
karena pemakaian alat uap atau nebulizer ini adalah usaha untuk mempermudah
Kita menangani asma di rumah dan bisa digunakan untuk jangka panjang.
Sehingga bisa Saya katakan, alat
uap atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100 ini Saya rekomendasikan untuk dimiliki
bagi keluarga yang memiliki anak dengan penyakit asma. Satu lagi, selain
kelebihan yang sudah Saya sebutkan sebelumnya, alat uap atau Omron Mesh Nebulizer NE-U100 juga made in Japan dan memberikan 2 tahun
garansi alat bagi para konsumennya.
Pernah menggunakan Nebulizer dari
Omron juga? Sharing yuk di kolom komentar :D