“Mi, stop!”
Teriak si bungsu yang berusia 5 tahun.
“Kenapa, dek?”
tanyaku.
“Mi, kalau
mau beli makanan harus lihat logo halalnya.” Ucap si bungsu sambil menunjuk
bungkus kemasan di sebuah mini market.
“Adek tahu dimana
tentang halal?” Tanyaku lagi.
“Di youtube,
hati-hati takutnya ada B*B* nya, lho!” Jawab Aksara.
Konten media
sosial memang tak selamanya buruk bagi anak, kadang kala terselip konten
edukasi mengenai berbagai hal, termasuk tentang sertifikasi halal makanan. Bahkan
sekarang, beberapa konten kreator baik dalam dan luar negeri, muslim dan non
muslim, banyak membuat konten seputar produk yang halal dan haram untuk
dikonsumsi oleh umat Islam.