Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label bouncer. Show all posts

Tips Membeli Bouncer Bayi dan Cara Menggunakannya agar Aman untuk Bayi


Halo, Assalamu'alaikum.

Gak kerasa, bulan ini sudah masuk minggu ke-36 dikehamilan yang ketiga. Beberapa produk dan perlatan bayi sudah mulai saya kumpulkan.

Ada yang sudah lengkap, tapi ada juga yang belum. Masih mempertimbangkan faktor kebutuhan dan efisiensi.

Karena waktu hamil Aldebaran dulu, banyak barang yang akhirnya tidak terpakai dan akhirnya dihibahkan kepada orang lain.

***

Sebagai ibu rumah tangga, kadang-kadang kita merasa begitu lelah karena harus melakukan berbagai pekerjaan sendirian terutama jika tidak ada pembantu dan apabila suami (pasangan) bekerja di luar rumah. 

Terpaksa, kitalah yang harus memasak, mencuci pakaian dan perabotan dapur, menyapu, mengepel, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut seringkali tertunda dan bahkan tidak terselesaikan apabila kita punya bayi.


Jika punya bayi, saat hendak mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, kadang-kadang bayi yang tadinya terlihat tidur lelap tiba-tiba terbangun dan membutuhkan kita di sisi-nya. 

Entah itu sekedar untuk ditemani atau ditimang hingga disusui. Begitulah pengalaman yang sering dirasakan oleh ibu-ibu. Tidak peduli pagi, siang, bahkan malam sekalipun.

Terus menerus menggendong bayi tentu saja bukan alternatif terbaik. Mengingat banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan dengan cepat agar tak menyita waktu dan tenaga. 

Susahnya kalau bayi udah "bau tangan" Mamanya

Tapi masalahnya, jika diletakkan begitu saja di tempat tidur, bayi kadang-kadang tidak bisa tidur nyenyak tanpa ditemani atau tanpa ditimbang.

Karena alasan tersebut, biasanya banyak ibu-ibu yang memilih menggunakan ayunan untuk menidurkan bayi agar bayi bisa lebih lelap dan tidur lebih lama. 

Tapi sayangnya, terbiasa menggunakan ayunan membuat bayi jadi cenderung manja. Kondisi ini akan lebih merepotkan lagi apabila kita sering bepergian atau sering menginap di rumah keluarga terutama orang tua maupun mertua.

Karena tidak hanya bayi dan berbagai perlengkapannya yang perlu di boyong, melainkan ayunan pun perlu juga dibawa. Kondisi tersebut semakin merepotkan jika tempat untuk menggantung ayunan tidak ada.

Selain itu, ayunan juga perlu digerak-gerakkan atau digoyang-goyangkan (diayun-ayunkan) setiap waktu. Terasa sangat merepotkan.

Tapi itu dulu.

Sekarang ibu-ibu sudah bisa bernafas lega karena sudah ada ayunan elektrik yang tersedia dengan harga cukup terjangkau. Tapi tetap saja kalau kita membutuhkan tempat untuk menggantung ayunan. 

Jika ingin lebih simpel dan modern, Mama bisa melirik bouncer bayi.

Sumber gambar: https://thoroughlyreviewed.com/baby/best-baby-bouncer/

Apa itu baby bouncer?

Bouncer bayi atau baby bouncer sesuai dengan namanya adalah ayunan bayi namun didesain lebih praktis, lebih modern, dan ergonomis. 

Ayunan bayi modern ini menggunakan tenaga listrik untuk memberikan ayunan secara otomatis sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk mengayun bayi setiap kali bouncer tersebut berhenti berayun.

Aldebaran usia 1 bulan, seneng kalau diboboin di Bouncer


Meskipun banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jika menggunakan alat ayun seperti ini, namun kita tidak boleh latah dan tetap harus waspada. 

Pasalnya, seaman apapun peralatan yang digunakan untuk bayi, tetap membutuhkan pengawasan ekstra dari orangtua (Mama).


Walau demikian, sebagian besar bouncer bayi yang dijual di toko online maupun offline sudah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan dan keamanan maksimal bagi bayi. Jika faktor kenyamanan dan keamanan yang menjadi concern utama.

Pastikan Mama tidak hanya tergiur karena harganya yang murah saja. Melainkan, perhatikan juga fitur safety dan kualitas bouncer yang ditawarkan. 

Agar tidak salah membeli, berikut beberapa tips yang bisa dijadikan sebagai panduan untuk membeli bouncer yang bagus.

1. Belilah bouncer yang didesain dengan penyangga yang kokoh dan stabil terutama saat dalam keadaan hidup (on).

2. Pilihlah yang alasnya dilengkapi dengan karet yang tidak licin sehingga bayi tidak akan mudah tergelincir

3. Pilih bouncer sesuai dengan kebutuhan. Bouncer tipe rak cocok untuk bayi yang sudah memasuki usia MPASI. 

4. Sedangkan bouncer tipe penjaga cocok untuk menidurkan bayi dalam waktu lama agar bisa ditinggal bekerja, bouncer manual cocok untuk bayi kurang dari 5 kg

5. Semakin banyak kunci (sabuk pengaman) yang tersedia pada bouncer maka akan semakin baik dan semakin aman untuk bayi.

6. Beberapa fitur tambahan (musik, getar, dan penggerak elektrik) membuat harga bouncer kadang-kadang meningkat drastis. Jika tidak dibutuhkan, pilihlah bouncer yang minim fitur.

***

Gimana nih, Ma? Sudah punya pilihan Bouncer seperti apa yang akan digunakan untuk bayi nanti? Atau punya pengalaman seputar memilih Bouncer?

Sharing yuk, di kolom komentar.