Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Nyanyian Kecil

Bila matahari tiba
Gerak lincahku menari
Merdu suaraku riuh mengangkasa
Debu-debu  jadi orkestranya
Sengat udara jadi penontonnya
Bukan,
Bukan aku yang meminta
Tapi kehidupanku ingin mendengar
Nyanyian kecil dari dalam hati
Nyanyian merdu yang aku dendangkan
Untuk menghibur hati yang berserakan
Aku harus tetap bernyanyi
Mengejar matahari hari ini
Berdendang dengan nasib
Beradu dengan keras dunia
Bersua dengan bahagia
Suatu saat

Kadang

Kadang Panas 
Kadang Dingin 
Kadang Senyum 
Kadang Muram 
Kadang Jelas 
Kadang Kabur 
Kadang Ada 
Kadang Tidak 
Kadang Lelah 
Kadang Tak berdaya 
Kadang Suka 
Kadang Duka 
Kadang-kadang 
Terjadi Bersama 
Semuanya

Ini, Aku

Ini aku,
hambaMu yang dulu
Aku tahu,
Semakin banyak masalah membelitku
Itu pertanda Kau sayang padaku
Pertanda kau memanggilku
Untuk dekat DenganMu

Ya Allah
Ini aku,
Aku rindu saat-saat pertama mengenalMu
Saat-saat aku buka lembaran buku
Untuk mencari namaMu
Mencari pembenaran atas syariatMu
Aku Rindu
Saat-saat pertama
Aku membaca firmanMu dengan seksama
Dengan jiwa

Ya Allah,
Sungguh aku rindu
Bertanya pada siapapun tentang Engkau
Menuliskan namaMu ditiap sudut kamar
Agar aku bisa membaca, melihat, dan mengingatMu
Sepanjang hari, sepanjang waktu,
Sepanjang hidupku

Ya Allah,
Aku rindu saat-saat Kau memberiku jalan kebenaran
Jalan hidayah yang begitu indah
Rasa manisnya iman dan pahitnya dosa-dosa
Aku rindu,
Saat-saat aku mencoba
Melawan rasa ketakutan untuk bertemu Engkau
Pada dinginnya malam

Sungguh aku rindu,
Saat-saat setiap orang mencerca jilbab suciMu
Tapi aku sungguh menikmati perjalanan itu
Saat engkau begitu dekat
Menggenggam erat rapuhnya iman
Melindungi ketakwaan

Ya Allah
Sungguh rindunya hati ini
Sedekat dan sedalam ini
MencintaiMu, MerinduMu

Ya Allah
Ini aku,
Izinkan aku masuk kedalam istana cintaMu
Yang berisi menara dan pilar-pilar keindahan tiada tara
Yang melindungi, menerangi, dan meluluhkan hati ini
Amin
...

Dua Bidadari

Kau titipkan cinta di hatiKau gantungkan mimpi di langitKau tahtakan kesabaran di jiwaMaka nikmat mana yang harus kuingkari?Kali ini, Kau kirimkanDua bidadari duniaYang senyumnya memberikan udaraYang tangisnya memberikan kehidupanDua bidadari yang mengiringi aku berjalanDalam gulita malamDalam teriknya perjalananDua bidadari yang menemanikuMembangun istanakuKelakJika istanaku telah menduniaKan ku ajak bidadarikuMenempati singgasana penuh cintaBersama.. mendekap manisnya surgaRabbi…Ijinkan aku berjanjiMenggenggam jemari kedua bidadariTanpa hirau akan resahsuatu masa nanti…..(to dua bidadariku )

Yang Gulita

Bergerak, perlahan
Menyibak rahasia duniaMengukir jejak tak terlihatHanya merasa lewat udaraYang kuingin tak tampakYang kuharap tak berbatasHanya meraba Dengan sepenuhnyaKatanya ilmu adalah cahayaCahaya diatas cahayaSemoga ia bisa menerangiGulita hidupku selama ini.....

Menggila

Dia datang
Mengelabui hati
Menjelma
Memberi harap
Segenap bahagia
Malang benar aku ini
Percaya hingga gila
Mabuk hingga larut
.....

Kembali

Tuhan, aku kembali
Dengan lusuh dosa melumuri
Dengan cacat nista menghiasi
Masihkah TanganMu terbuka?
Menyambut kedatangan jiwa raga
Yang putihnya tlah pergi
Dalam langkah sepi seorang diri
…….

Istigfar

Duduk diantara gemilang dunia
Dalam lampu-lampu kegalauan
Bersimpuh di kaki langit
Mengharap cucuran rahmat
Dalam pelukan taubat
....
(dalam air mata)

Untuk Malam Ini

Untukmu malam ini
Kututurkan keindahan
Kuceritakan kesedihan
Kuletakkan kemenangan

Untukmu malam ini
Kuakui begitu dalam
Tenggelam tak berdaya
Terlepas tak berkata
Terlelap tak bernyawa

Untukmu malam ini
Layaknya teman berbagi kelam
Berbagi suara bila semua tlah datang
Menghampiri dan mengekang
Menerjang lalu menghilang

Untukmu malam ini
Yang melenyapkan sebagian
Seluruhku dalam kepingan
Yang mengatakan bahwa Tuhanmu
telah datang

Untuk malam kian pagi
Layaknya kawan berbagi kenang
Menyulam kisah dalam hati
Membingkai hujan kala datang
Merebah impian
Merangkai kehidupan

Untukmu malam jangan pergi
Karena kau teman sendiri
Ketika tak ada lagi
Alunan nada di muka dunia
Menghibur diri
Melepas sepi

Untukmu
Malamku

......

Barisan Kebingungan

kita ini kebingungan
milik siapa
kemana langkah

karena kosong tak ada isinya
karena gelap remang
menikam mata

kami ini milik siapa
jalan susah
ringkih merayap bumi

pandangan membumbung tinggi
menjangkau angkasa raya
karena harapan masih terbang
mengangkasa..

kami ini mau kemana?
sesama saudara tak lagi percaya
takut terbunuh
takut dipenjara

kami ini harusnya bersama
agar kebingungan tak datang
melayang dalam kepala
lalu mabuk kepayang

kami..
milik kami, kalian, kau,
ataupun aku...


*dalam ruang penuh kebimbangan*

Nyanyian Sakit Hati

pagi ini bersakit hati
karna tusuk kata terhujam
padahal pagi masih kenduri

kata harusnya tak seperti itu
walau emosi jiwa penuh seluruh
harusnya bisa kuasai diri
tanpa harus melempar perih

oh cantiknya rupamu
oh indahnya gaunmu
namun sembilu dalam rahangmu
menghempas keluar


baiklah sudah termaafkan
meski luka tak kunjung membeku
karena saudara adalah utusanNya


*sms pagi*

Memang Tinggal Bersyukur (saja)

coba lihat sekeliling

adakah udara hangat menerpamu

malam ini?



coba lihat sekeliling

adakah sarang-sarang nyamuk

menghias dingin gelap ini?



coba kita perhatikan

dengan seksama

adakah seorang anak menangis

karena selimutnya tertinggal

di rumah yang terendam laut

atau tertiup merapi?



coba kita rasakan perlahan

adakah makanan tersisa untuk esok

atau segenggam rupiah

yang menemanimu ketika lapar

dahaga, atau sedih sekalipun



bayangkan,

ketika kasur kesayangan kita tertelan bandang

dinding retak karam terkena ombak

pakaian lusuh menjadi harta satu-satunya



bayangkan,

kulit memerah terkena pedihnya udara

ayah ibu berlari menjemput tikar

untuk tidur nanti malam



sekarang,

lihat,

betapa akan nyenyaknya malam ini

aku akan terlelap tidur, dengan...

perut terisi penuh

uang tak pernah habis

selimut dan boneka kesayangan

didekap hangat dalam pelukan



Rabb..

bila saja aku mampu berbagi

sekarang juga

bila saja dukanya bisa kuambil sebagian

atau seperempatnya



tapi, dengan hati yang miskin ini

hamba memelas kasih

Kau berkenan

mencatat baik-baik

namaku ini

dalam golongan hambaMu

yang (masih) mau bersyukur



Amin



*mereka, saudara kita, yg sedang tenggelam dalam kesusahan

dan kita yang akan terlelap tidur dalam kehangatan