Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Kabar dari Langit

Ada jiwa mengguncang raga
Berbisik menerkam gulita malam
Ancam cabut logika dari kepala
Mereka yang datang berbaris
Menepi mengambil catatan dari langit
Barisannnya penuh terlihat
Membawa kabar-kabar dan berita
Jika berdiri hati tak tenang
Jika berbaring jiwa terancam
Banyak bisik menghembus keraguan
Carilah penakluk untuk yang satu itu
Karena jika tidak kau akan mati
Kau akan kelu meratapi
Terpejam menyesali yang terjadi
 Ada suara datang di malam hari

Dengarlah kabar dari langit
Bicara takdir atas bumi
Menengadahlah perlahan
Mintalah!!! Jangan diam!!!

180210
Dalam ruang kelas sunyi

Pada Suatu Ketika

Pada suatu ketika
Ketika ada yang datang
dan yang pergi

Pada suatu ketika
Aku lupa
Bahwa hidupku
Ada yang memiliki

Pada suatu ketika
Aku sadari
Bahwa tak ada yang sempurna
Dari manusia

Pada suatu ketika
Aku menangis
Meminta maaf dariNya
Atas hitam yang kubuat
Atas merah yang kulakukan

Pada suatu ketika
Aku mengingat kembali
Persimpangan yang pernah aku lalui
Samudra yang pernah aku arungi

Pada suatu ketika
Aku ingin kembali
........

Catatan Perjalanan

Ini bukan Rumah
Bukan pelataran
bukan tembang
bukan simfoni

Apa?

Merah, biru
jadi kelabu
hingga ungu

Lalu?

Setiap raga yang kulihat
Ada kata yang terucap
Pelan...

Menyeringai
Ingin Menerkam

Jadi?

Lari lagi
Hingga mati
Hingga habis

Hingga darah tercampur
debu jalanan yang mengepul
hitam tak karuan

Akhirnya?

Suara itu tak terdengar
Karena semuanya hampa udara

.........

Hijaunya Hujan

Hijaunya Hujan...
Aromanya segar
Bersenandung dengan alam
Indah...

Walau Kuyup
Tak apalah...
Cahaya Mentari
Pasti datang lagi
....
Di padang hijau
Meredam kesedihan



Bandung Des'09

Di Negeri Terjajah

Di negri ini aku mendengar suara
ada jeritan..
tawa..
air mata..
ketakutan..

Mencoba kuasai diri
namun tak bertahan

Ada yang teriak
namun tak terdengar
karna negri ini hampa udara

Aku ingin bicara
tapi siapa mau mendengar?

Aku ingin mencari
tapi tak ditemukan

apakah ada orang-orang tertindas?
melawan tirani tak terlihat

Di negri terjajah ini
Aku berdo'a

Ada seorang ksatria
Menancap panji kemenangan

.....

Senja Padang Pasir

Bola merah menyala
terangnya sinari jiwa
yang kala itu
tak karuan entah kemana

Ada lagi canda tawa anak sekolah
Mewarnai padang gersang tapi bahagia
karna banyak senyum disana
senyum orang tercinta

ah, senang benar saat itu
mata.mataku.matamu
sahabatku
cerianya senyum kalian
yang seringnya jarang kulihat
kini bersinar

Ada harap disana
atas apa yang kita inginkan
mencari jalan
meski takut tersesat

semoga gurauan tadi jadi obat
di padang pasir yang menyengat
………………….