Membiarkan karya orang lain teronggok lemah
di rak toko buku.
Coba baca dulu kronologisnya.
Malam itu.
Emak hamil yang lagi baper dan mager di rumah ini mengantar tuan suami membeli sepatu baru. Katanya sepatu lamanya JEBOL. Air hujan merembes, kaos kakinya sering basah.
FYI: Bogor, area Cibinong-Bojong Gede-Citayam baru memasuki babak baru musim penghujan.
Bertiga lah kami malam itu berangkat keluar rumah, cari sepatu.
Tuan suami pun sudah punya plan, kemana kita akan pergi mencari sepatu baru. Dan saya setuju rencanya, karena di sana ada TOKO BUKU.
Saat otak mumet parah, terkena racun kebosanan di rumah, toko buku bisa jadi insulin. Menurunkan kadar gu-a-lau di kepala.
Sementara tuan suami mencari sepatu yang cocok, saya mikir sambil duduk di sofa. Lebih tepatnya nungguin, tapi sayang aja kalo cuman nunggu tapi gak sambil mikir sesuatu.
Saya mikir, kira-kira buku apa ya yang enak dibaca, atau enak diliat covernya?
Setelah tuan suami membayar sepatu baru di kasir, akhirnya dia ngajak ke...
...
ATM
....