Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Mommy Diary: Bisakah Tetap Produktif di Rumah?

produktif di rumah

“Kita bisa memilih ingin berteman dengan siapa saja, tapi kita tidak bisa memilih ingin bertetangga dengan siapa. Itu takdir.”


Loh kok? Quotesnya gak nyambung?

Hihi, jadi begini saya ceritain dulu. Suatu hari saya diinbox sama temen.

“Ty kamu di rumah aja kan ya?”
“Iya.”
“Kok aku bingung ya, di rumah gak ngapa-ngapain, bosen.”
“Iya, dulu aku juga dulu gitu, sebelum negara api berubah jadi negara angin.”

Duh jadi kepikiran, kenapa saya gak tetanggan sama temen saya, supaya kita barengan, gak bosenan di rumah masing-masing.

Ya jadi kira-kira gitu dasar pemikiran quotesnya. Haaa maksa banget.

-----

Ini bangeeetttt.. perasaan saya dulu waktu awal-awal belum punya ritme kehidupan seperti sekarang. Duh bahasanya. Iya sih, karena saya nikah sambil kuliah dulu tuh, berperan sebagai ibu rumah tangga full di rumah itu gak terlalu berasa. Toh saya masih kuliah, dan banyak aktivitas di luar rumah.

Semuanya berubah ketika saya hijrah bersama suami saya ke Bogor.

Setiap hari suami saya berangkat kerja, dan biasanya pulang minimal pas adzan magrib berkumandang. Otomatis saya di rumah berdua aja sama Kifah. Dan jujur aja, tiap hari itu bosen banget di rumah. Karena ngerjain hal itu-itu aja, dan berasa capek sendiri.

Paling kalau weekend, suami ngajak pergi keluar buat jalan-jalan.

Jujur memang, ketika ‘dulunya’ kita banyak aktivitas di luar rumah dan kemudian ‘terperangkap’ di dalam rumah pasti ada rasa yang gak nyaman. Terutama rasa bosen dan ujung-ujungnya banyak ngeluh.

Setelah saya ngobrol dengan beberapa temen, memang benar adanya, di rumah terus dengan aktivitas yang sama membuat kita gak tahan. Apalagi belum ada yang dimomong, otomatis bosen banget, paling pilihannya ya kerja aja. Supaya tetap bisa produktif dan ngilangin bosen tadi.

Saya sendiri orang yang bosenan. Saya sempet mikir gimana kalau saya kerja keluar aja supaya lebih produktif, tapi suami saya bilang,

“Nanti kerja juga bosen lagi.”

Eh iya juga, jangan-jangan nanti saya juga bosen kerja, dan ujungnya malah resign. Yaahhh.

Tapi keukeuh sih saya gak merasa produktif kalau di rumah terus sampai akhirnya saya mikir beberapa cara buat tetep produktif di rumah.

Buat Jadwal

Nah ini, saya sempet baca katanya walaupun di rumah, kita harus tetap bikin jadwal kegiatan. Jangan sampai waktu kita bablas gitu aja. Mentang-mentang di rumah kita jadi males-malesan, kerjaannya cuman makan sama tidur.

Saya sempet bikin jadwal harian di rumah. Jadi saya bisa estimasi, setiap hari saya melakukan apa saja dan berapa lama waktunya. Kemudian waktu yang tersisa bisa kita gunakan untuk hal apa aja.

Kalau udah tahu berapa lama waktu kosong yang bisa gunakan, cepet deh cari hobi atau kesukaan kita yang sekiranya bisa membuat kita memiliki karya. Dulu banget saya sempet mengisi waktu untuk jualan hijab.

Tapi ya sebenernya orientasinya gak mesti materi ya, kadang kepuasan hati lebih dari itu. Kita bisa membuat kerajinan tangan misalnya, bisa dijual atau diajarkan kepada orang lain lewat komunitas. Atau kita juga bisa aktif di masyarakat loh. Ada banyak kesempatan untuk mengabdi di masyarakat, seperti ikut kegiatan masjid, ikut PKK, mengelola PAUD di posyandu, atau mengelola lingkungan seperti bank sampah di RT kita masing-masing.

Banyak banget kan cerita sukses para ibu di rumah yang berhasil menjadi penggerak masyarakat untuk berbuat kebaikan? Nah, jejak ini bisa kita tiru sebenarnya.

Tapi apa daya, saya ini orangnya kurang disiplin. Pasti awal-awalnya aja rajin dan on time. Kesananya ya wassalam.

Untuk itu saya cari cara lain, menyesuaikan diri saya yang kadang suka kurang disiplin ini dengan cara:

Membuat Target

Yaps. Karena saya gak terlalu bisa hidup dengan jadwal, kemudian saya mencari cara lain, yakni menentukan target untuk diri saya sendiri.

Misalnya, sekarang saya senang menulis di blog saya ini, maka dari itu saya harus membuat target agar hobi dan kesukaan saya makin berkembang, pelan tapi pasti.

Buat target tahunan, bulanan, mingguan, bahkan harian.

Contohnya, one day one post (kalau kuat), nambah followers blog, nambah followers sosmed, menang lomba. Ya pokoknya yang sekiranya bisa diukur dan harus berdasarkan kapasitas diri juga. Jangan sampai targetnya terlalu muluk. Dan biasanya, terget tersebut jadi trigger buat saya untuk terus menambah kapasitas diri dan juga produktivitas.

Beberapa hasilnya alhamdulillah sudah terlihat, pelan tapi pasti, saya mulai menikmati aktivitas blogging menjadi sebuah aktivitas yang memiliki nilai produktivitas yang baik.

Nah, sebentar lagi kan akhir tahun, siap-siap deh saya buka target saya tahun ini dan melihat apa saja yang sudah berhasil dicoret dan apa saja yang harus saya ikhtiarkan tahun depan.

Asiknya punya target itu kita bisa mengukur pencapaian kita di tahun ini dan apa saja yang harus disiapkan untuk setahun ke depan. Jadi jangan sampai setiap hari, bulan, dan tahun terabai begitu saja.

Jadi, walau kita ada di rumah, kita tidak ketinggalan kereta oleh orang lain. Banyak yang bisa kita kerjakan baik itu bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Dan itu semua bisa dimulai dengan menyusun jadwal dan membuat target.

Ada yang mau sharing supaya tetap bisa produktif di rumah? Tulis di kolom komentar yuk :)


No comments

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, silakan tinggalkan komentar yang baik dan positif ya :D