“Sesungguhnya kamu akan dipanggil pada Hari Kiamat nanti
Dengan nama-namamu dan juga nama Bapak-bapakmu, maka perindahlah
Nama-namamu” (HR. Imam Abu Daud)
Nama adalah sebuah identitas yang akan melekat seumur hidup. Pemberian sebuah nama adalah hal yang paling utama dalam hidup manusia, karena bukan hanya untuk identitas di dunia saja, ternyata nama kita ini akan kita gunakan hingga di yaumil hisab nanti.
Setiap orang pasti senang ya memiliki nama yang indah dan memiliki arti yang baik. Saya sendiri merasa sangat exited ketika pertama kali memiliki anak dan akan memberikan nama kepada anak pertama saya.
Seperti yang kita ketahui, dalam Islam biasanya nama disematkan kepada anak ketika menginjak hari ke 7 kelahiran, biasanya bertepatan dengan hari Akikah anak. Walaupun kadang orang tua ada yang sudah memberikan nama ketika anak baru lahir atau bahkan ketika masih di dalam kandungan. Kalau saya sih (orang Sunda) biasanya memanggil bayi yang masih dalam perut dengan sebutan “Si Utun” hihi.
Ketika hasil USG kehamilan pertama saya menunjukkan bahwa saya tengah mengandung anak laki-laki, saya dan suami kemudian mencicil nama-nama bayi laki-laki. Baik itu via internet atau membeli buku tentang nama bayi. Kami berdua tidak mematok harus dalam bahasa apa nama bayi kami nanti, yang penting arti namanya baik, menjadi do’a dan sumber motivasi bagi hidupnya kelak.
Dalam Islam sendiri sudah ada aturan dalam pemberian nama anak, jadi sebisa mungkin kami mengikutinya dengan baik.
1. Nama yang bermakna penghambaan kepada Allah SWT boleh digunakan. Contohnya Abdul Aziz, Abdul Fattah, ada makna Abdul (hamba/penghambaan) kepada sang Khalik.
2. Boleh menggunakan nama nabi dan nama para tabi’in.
3. Nama yang memberikan simbol keindahan, harapan, dan do’a yang baik. Contohnya Salsabila (nama sebuah telaga di syurga).
4. Boleh dari bahasa apapun, tidak melulu bahasa Arab, namun harus diperhatikan artinya dengan seksama, harus benar-benar baik.
Ada juga nama yang tidak boleh disematkan kepada anak loh ternyata. Bahkan Rasulullah pun pernah mengganti nama-nama sahabat yang memiliki makna yang buruk (seperti durhaka, dusta) menjadi nama-nama yang lebih baik maknanya.
“Sesungguhnya nama yang paling dibenci Allah adalah orang yang bernama Malakul Amlak (Raja diraja)”. HR. Bukhari Muslim.
Selain itu, nama-nama orang yang memusuhi Islam juga jangan sampai disematkan kepada anak. Nama hewan yang buruk, nama dengan makna yang buruk, nama-nama yang langsung mengambil sifat Allah SWT (tidak menggunakan Abdul/hamba), dan juga nama-nama malaikat.