Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Weekend Review: Makan Mie Enak di Musim Hujan

Hallo Gaesss

Jumpa lagi di Weekend Review-nya tettytanoyo.com

Special Edition "Musim Hujan"

*Berdasarkan catatan BMKG versi emak, 
Cibinong, Citayam, Bojong Gede udah hujan tiap sore. 
Alhamdulillah*
......

Musim hujan tiba, November Rain? Aha, yayaya. Alhamdulillah, semenjak beberapa bulan yang lalu di sini (baca: Cibinong) gak turun hujan, alias kekeringan. Banyak warga yang kesulitan air bersih. 

Sudah sekitar satu minggu hujan mulai turun setiap sore hingga malam hari, memberikan harapan cadangan air tanah semakin bertambah. Selain itu, hujan juga mengurangi suhu gurun gobi di sini. *sujud sukur*

Kalau hujan itu emang paling enak makan MIE. Kata siapa? Kata temen saya. 

Dan saya SEPAKAT. *asal jangan keseringan*

Musim hujan juga bikin saya susah buat pergi dari pagi sampe sore, karena setiap habis Zuhur langit gelap kemudian turun hujan hingga malam hari. 

Jadi ya weekend-nya bisa di rumah dulu deh buat sekarang-sekarang.


mie tropicana slim


Ayo.. saya perkenalkan Mie Goreng Enak dari Tropicana Slim.

***

INFO LENGKAP TENTANG MIE GORENG TROPICANA SLIM SAYA SUDAH TULIS
DI POSTINGAN SEBELUMNYA.

KLIK DI SINI YA

LENGKAP...KAP..KAP..KAP..

***

mie tropicana slim

Rasa baru "Kepiting Saos Padang" ini beneran enak. Apalagi buat yang suka Sea Food *kek saya* 



Yuk, Cobain. Musim hujan gini enak loh makan Mie...


Yummiieee...

Mommy Diary: Bagaimana Menakar "Daya Juang" Anak?


"Seorang anak yang terbiasa hidup dengan kenyamanan, 
biasanya memiliki daya juang yang rendah"

-Anonim-


Entah kapan dan dimana saya mendengar kalimat di atas, saya sendiri lupa. 

Mungkin saya lupa kapan dan dimana, tapi saya tidak pernah lupa dengan isi kalimatnya. Kalimatnya menohok! Hati saya.

Pikiran saya langsung mengawang kemana-mana. Teringat banyak cerita, cerita saya sendiri, dan cerita-cerita orang lain.

Saya tidak sepenuhnya sependapat dengan kalimat di atas, tapi jujur kalimatnya membuat saya mikir keras.

Saya teringat dengan cerita seorang kenalan. Dia seorang pengusaha sukses, dan sekarang sudah menjadi anggota legislatif. Karirnya meroket semenjak menikah di usia yang cukup muda dan memiliki dua buah hati. 

Awalnya ia hanya pengusaha biasa,  dia menjual barang-barang second yang masih layak pakai hingga bisnis transportasi. Dia juga berani untuk menggadaikan rumah orang tuanya demi memiliki modal usaha. Lama kelamaan bisnisnya berkembang, merambah ke dunia properti. Tahu sendiri kan ya? bisnis properti itu untungnya besar, secepat kilat ia pun pindah dari rumah kontrakan ke rumah baru yang cukup besar, memiliki beberapa mobil, bahkan mobilnya disewakan. 

Di usia anaknya yang masih balita, sukses telah datang. Bahkan ia didapuk menjadi anggota legislatif karena prestasinya sebagai pengusaha muda yang sukses. 

Tapi suatu saat ia menumpahkan keluh kesahnya pada rekannya. Ia mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan keadaan anak-anaknya kelak.


Petualangan Seru Bersama Morinaga Chil-Go!

Hallo, Assalamu'alaikum
Namaku Kifah, usiaku 4 tahun 

*uhuk*

Aku lagi pinjem blog Ummi buat cerita pengalaman
seru aku setiap hari.

Petualanganku di rumah, di sekolah, juga di tempat yang 
aku suka.

Sebelumnya aku juga sering diomongin sama
Ummi-ku di sini.
Tapi sekarang aku mau cerita sendiri yaa.

Om, tante, kakak, mau dengerin ceritaku kan?

HOREEEE

*langsung cium tangan*

***

Sebelumnya Ummi udah bikin komik tentang aku kemarin, buat om tante yang belum liat, nah ini dia komiknya:




Hwaaa.. muka aku kucelll, malu ih malu. Aku difoto bareng sama temanku, namanya Adisty. Kita berdua baru bangun tidur siang, karena rumah kita deketan, Adisty suka main ke rumah.

Waktu baru bangun tidur, aku hauuusss. Adisty juga sama tuh, haus juga. Jadi aja kita berdua cari minuman yang rasanya enak. 

Setelah cari-cari di dalam rumah, ternyata kita berdua berhasil dapet SUSU CAIR. Asiikkkk..

Liat tuh tanganku sama tangan Adisty, sibuk bawa susu kan? 

Karena saking hausnya, kita berdua gak sadar bawa susunya kebanyakan. Hihihi. 


Mommy Diary: Mendampingi Anak Menghadapi Kekecewaan



Sebelum mulai postingan ini, saya mau ngucapin makasih dulu
buat Mak Echa yang udah ngasih semangat buat saya di tulisannya
Saya suka ragu dan takut banget *sebelumnya* kalau mau nulis
postingan tentang anak *berbau parenting*

Secara saya masih banget jadi ibu yang gak sabaran, suka marah,
merasa jaauuhh banget dari teori-teori ilmu parenting yang ada.
Tapi Mak Echa udah ngasih semangat untuk nulis jujur apa adanya, 
termasuk saat menulis tentang anak. 

Bukan untuk dipuji, bukan untuk pamer, apalagi sok jago bagi-bagi
ilmu parenting *padahal nikah aja baru 5 tahun* 
Tapi tulisan di blog ini bisa jadi bahan belajar, terutama bagi 
diri sendiri. Dan mungkin bagi orang lain *jika berkenan*

Makasih Mak Echa, dirimu layak banget untuk dapet Award 
sebagai Family/Parenting Blogger. Bukan karena postingan semata 
*menurut aku* tapi personality yang jujur dan apa adanya
membuat tulisan-tulisanmu justru lebih hidup
dan menginspirasi banyak orang.


CONGRATULATION MAK ECHA :)


------


Menulis jujur dan apa adanya seperti yang diwasiatkan oleh Mak Echa bagi saya itu susah-susah gampang. Apalagi nulis yang berbau parenting atau pendidikan anak, aduuuhhh nyerah deh saya, udah ngeper duluan kalo mau nulis tuh.

Apalagi anak saya yang baru satu, masih umur 4 tahun, belum punya ilmu apa-apa. Jadi apa yang bisa saya bagi? Ya mungkin pengalaman. Pengalaman saya selama 4 tahun bersama dengan Kifah, dengan suka dukanya, dengan segala kekurangannya, dengan segala perjuangannya. 

Sebelumnya, pernah sekali saya nulis postingan yang berbau parenting di blog ini. Yaitu tentang menganalisa karakter anak sejak dini.

Murni itu adalah hasil pengamatan saya selama di rumah bersama Kifah. Sesuai dengan apa yang rasakan, apa yang saya pikirkan, maka itulah yang selanjutnya saya tulis di blog ini. 

Menikmati Musik-Sastra TULUS

Album kedua Tulus: Gajah

Yeaayy..

Alhamdulillah, belum lama ini saya ikutan Giveaway bagi-bagi CD musik Tulus dari Mbak Novi. Dan gak sangka menjadi salah satu pemenangnya. 

Cuman dapet CD doang kok seneng amaattt?

Hiii.. iya dong. Secara, musikd dan lagu-lagu Tulus ini favorit saya banget. 

Kenapa saya suka musik dan lagu-lagunya Tulus?

PERTAMA adalah karena LIRIKNYA.

Silakan cek sendiri! Bait-bait lagu Tulus itu penuh dengan gaya bahasa sastra yang jauuuhh banget dari tren lagu zaman sekarang yang cenderung mengusung lagu cinta yang alay, terlalu mengikuti selera pasar. 

Saya gak segan bicara gitu, karena gak sedikit lagu yang pada akhirnya tidak bernilai seni. Hanya bernilai ekonomis semata. 

Sebelumnya, musik dalam negeri yang saya suka adalah LETTO. Sebelas dua belas dengan Tulus. Lirik lagunya penuh dengan kata-kata sastra yang indah. Tapi sayangnya sekarang LETTO udah gak ada lagi yaa.. T____T


#KomikKifah [Minum Susu]

morinaga chil go susu uht anak

Siapa yang belum minum susu pagi ini?

Kifah baru aja minum susu Chil Go. 
Katanya sih enak, tapi...

Loh kok ada tapinya?

Baca lanjutan ceritanya dipostingan selanjutnya yaaa..


Happy Weekend :D

"Perjuangan" Dibalik Nama Bayi



“Sesungguhnya kamu akan dipanggil pada Hari Kiamat nanti Dengan nama-namamu dan juga nama Bapak-bapakmu, maka perindahlah Nama-namamu” (HR. Imam Abu Daud) 


Nama adalah sebuah identitas yang akan melekat seumur hidup. Pemberian sebuah nama adalah hal yang paling utama dalam hidup manusia, karena bukan hanya untuk identitas di dunia saja, ternyata nama kita ini akan kita gunakan hingga di yaumil hisab nanti. 

Setiap orang pasti senang ya memiliki nama yang indah dan memiliki arti yang baik. Saya sendiri merasa sangat exited ketika pertama kali memiliki anak dan akan memberikan nama kepada anak pertama saya. 

Seperti yang kita ketahui, dalam Islam biasanya nama disematkan kepada anak ketika menginjak hari ke 7 kelahiran, biasanya bertepatan dengan hari Akikah anak. Walaupun kadang orang tua ada yang sudah memberikan nama ketika anak baru lahir atau bahkan ketika masih di dalam kandungan. Kalau saya sih (orang Sunda) biasanya memanggil bayi yang masih dalam perut dengan sebutan “Si Utun” hihi.

Ketika hasil USG kehamilan pertama saya menunjukkan bahwa saya tengah mengandung anak laki-laki, saya dan suami kemudian mencicil nama-nama bayi laki-laki. Baik itu via internet atau membeli buku tentang nama bayi. Kami berdua tidak mematok harus dalam bahasa apa nama bayi kami nanti, yang penting arti namanya baik, menjadi do’a dan sumber motivasi bagi hidupnya kelak. 

Dalam Islam sendiri sudah ada aturan dalam pemberian nama anak, jadi sebisa mungkin kami mengikutinya dengan baik. 

1. Nama yang bermakna penghambaan kepada Allah SWT boleh digunakan. Contohnya Abdul Aziz, Abdul Fattah, ada makna Abdul (hamba/penghambaan) kepada sang Khalik. 

2. Boleh menggunakan nama nabi dan nama para tabi’in. 

3. Nama yang memberikan simbol keindahan, harapan, dan do’a yang baik. Contohnya Salsabila (nama sebuah telaga di syurga). 

4. Boleh dari bahasa apapun, tidak melulu bahasa Arab, namun harus diperhatikan artinya dengan seksama, harus benar-benar baik. 

Ada juga nama yang tidak boleh disematkan kepada anak loh ternyata. Bahkan Rasulullah pun pernah mengganti nama-nama sahabat yang memiliki makna yang buruk (seperti durhaka, dusta) menjadi nama-nama yang lebih baik maknanya. 

“Sesungguhnya nama yang paling dibenci Allah adalah orang yang bernama Malakul Amlak (Raja diraja)”. HR. Bukhari Muslim. 

Selain itu, nama-nama orang yang memusuhi Islam juga jangan sampai disematkan kepada anak. Nama hewan yang buruk, nama dengan makna yang buruk, nama-nama yang langsung mengambil sifat Allah SWT (tidak menggunakan Abdul/hamba), dan juga nama-nama malaikat.