Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Lost in Kota Tua Jakarta

Saya sudah cukup sering jalan-jalan ke kota tua Jakarta. Bangunan antik dan juga museum yang ada disinia bisa kita manfaatkan untuk berwisata sejarah. Kota tua tidak jauh letaknya dari stasiun Jakarta Kota. Jadi, sangat mudah di akses dengan menggunakan kereta api untuk sampai disini. 

Di kawasan Jakarta kota ini ada beberapa museum yang bisa kita kunjungi. Museum Fatahilah, Museum Wayang, Museum Keramik, Museum Bahari, Museum Bank Indonesia, Museum Mandiri, dan Galangan VOC. (kalau ada yang kurang bisa nambahin di kolom komentar ya...)

Bangunan-bangunan disana juga masih asli di buat pada masa penjajahan Belanda. Sebagian ada yang masih terawat dengan baik, dijadikan museum bahkan restauran. Tapi beberapa gedung juga tidak terpelihara dengan baik, malah banyak yang mau runtuh. Dan  biasanya bangunan-bangunan di Kota Tua ini dijadikan setting untuk foto pre-wedding atau buku tahunan sekolah.

Museum Fatahilah 


Kembang Setaman

Ada lagi kembang setaman
Seputih hati
Semerah jiwa
Sehijau cinta
Ada lagi kembang berbunga
Mekar memberikan nuansa citra
Wanginya menggoda yang menyapa
Kembang setaman
Kuntumnya memberikan ketegaran
Bagi yang melihat
Bagi yang mendekat
Kembang setaman
Bertaburan di sepanjang harapan
Berwarna warni
Kau hanya tinggal memilih
Jangan hanya satu
Kau boleh memilih yang lain
Pergilah berkeliling
Agar kau tau semua
Kembang setaman

Celah-celah Do'a

aku berdo'a
sekali ini saja
biar hilang semuanya
biar lepas segalanya
....
aku berdo'a
diantara celah malam yang ada
diantara dingin kala menggoda
diantara balutan dosa
lautan sepi meradang dada
....
Biar cintaMu tak menjauh
Biar hatiku tak mengaduh

Kabar dari Langit

Ada jiwa mengguncang raga
Berbisik menerkam gulita malam
Ancam cabut logika dari kepala
Mereka yang datang berbaris
Menepi mengambil catatan dari langit
Barisannnya penuh terlihat
Membawa kabar-kabar dan berita
Jika berdiri hati tak tenang
Jika berbaring jiwa terancam
Banyak bisik menghembus keraguan
Carilah penakluk untuk yang satu itu
Karena jika tidak kau akan mati
Kau akan kelu meratapi
Terpejam menyesali yang terjadi
 Ada suara datang di malam hari

Dengarlah kabar dari langit
Bicara takdir atas bumi
Menengadahlah perlahan
Mintalah!!! Jangan diam!!!

180210
Dalam ruang kelas sunyi

Pada Suatu Ketika

Pada suatu ketika
Ketika ada yang datang
dan yang pergi

Pada suatu ketika
Aku lupa
Bahwa hidupku
Ada yang memiliki

Pada suatu ketika
Aku sadari
Bahwa tak ada yang sempurna
Dari manusia

Pada suatu ketika
Aku menangis
Meminta maaf dariNya
Atas hitam yang kubuat
Atas merah yang kulakukan

Pada suatu ketika
Aku mengingat kembali
Persimpangan yang pernah aku lalui
Samudra yang pernah aku arungi

Pada suatu ketika
Aku ingin kembali
........

Catatan Perjalanan

Ini bukan Rumah
Bukan pelataran
bukan tembang
bukan simfoni

Apa?

Merah, biru
jadi kelabu
hingga ungu

Lalu?

Setiap raga yang kulihat
Ada kata yang terucap
Pelan...

Menyeringai
Ingin Menerkam

Jadi?

Lari lagi
Hingga mati
Hingga habis

Hingga darah tercampur
debu jalanan yang mengepul
hitam tak karuan

Akhirnya?

Suara itu tak terdengar
Karena semuanya hampa udara

.........

Hijaunya Hujan

Hijaunya Hujan...
Aromanya segar
Bersenandung dengan alam
Indah...

Walau Kuyup
Tak apalah...
Cahaya Mentari
Pasti datang lagi
....
Di padang hijau
Meredam kesedihan



Bandung Des'09

Di Negeri Terjajah

Di negri ini aku mendengar suara
ada jeritan..
tawa..
air mata..
ketakutan..

Mencoba kuasai diri
namun tak bertahan

Ada yang teriak
namun tak terdengar
karna negri ini hampa udara

Aku ingin bicara
tapi siapa mau mendengar?

Aku ingin mencari
tapi tak ditemukan

apakah ada orang-orang tertindas?
melawan tirani tak terlihat

Di negri terjajah ini
Aku berdo'a

Ada seorang ksatria
Menancap panji kemenangan

.....