Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Wholesale Shapewear to take your Look to the Next Level

 



For those who really want to shimmer, slay, and shine and want to take their looks to a whole new level, it is important to look for the best shapewear around. The shapewear industry offers many different styles and types of shapewear that have been designed to target specific areas of the body and will fulfill many different needs.

 

Where can you get the best shapewear?

 

We have been doing some research and found out that the best shapewear you can find around is at Waistdear. As a cutting-edge wholesale shapewear brand, Waistdear offers a wide range of shapewear that is stylish and eco-friendly too.


Anak Kinestetik Baiknya diarahkan untuk Jadi Apa, ya?

 

culinary schools games kuliner untuk anak

 

Saya pernah bercerita di blog ini kalau saya adalah seorang yang memiliki dominasi gaya belajar secara kinestetik. Ya, seorang anak yang kinestetik biasanya terlihat sebagai anak aktif dan tidak bisa diam, hehehe.


Memang benar adanya, saya anak yang aktif secara fisik sejak kecil. Saya senang naik sepeda, berlarian, main kasti, badminton, jago lompat tali, bermain bola basket, bahkan pandai memanjat pohon. Sehingga sering disebut sebagai anak Perempuan yang tomboy atau bertingkah/berpakaian seperti anak laki-laki.

 

Awalnya saya pun kaget dan tidak percaya, karena saya kira gaya belajar adalah visual, karena saya sangat menyukai gambar, foto, desain, warna, dan hal-hal yang berbau visual. Namun ternyata itu bukan merupakan gaya belajar saya, ketertarikan tentang hal visual merupakan salah satu kecerdasan (minat/bakat) saya, sedangkan gaya belajar saya adalah kinestetik.


Duh, kenapa ngga tahu dari dulu, ya?

5 Cara Menghadapi Cuaca Panas: Review Nadi Skincare, Local Brand Skincare yang Wajib Kamu Coba!

 

review nadi skin care brand skin care lokal

“Waaah, wajahku merah! Tanganku belang!”

 

Teriak saya ketika bercermin, wajah saya sekarang sedang ngga karu-karuan bentuknya, merah, dan suka timbul jerawat. Tanganku belang, karena kepanasan, fiuh!

 

Kebayang sih, saya keluar rumah jam 06.00 sampai dengan 06.45 WIB setiap pagi untuk mengantar si sulung Kifah berangkat ke Madrasah Tsanawiyah, dan si tengah Aldebaran ke Madrasah Ibtidaiyah. Ketika siang hari, saya juga harus menjemput mereka pukul 14.00 dan 14.30 siang, dimana matahari sedang terik-teriknya. Dan setiap hari, saya bisa PP (pulang pergi) antar jemput anak-anak sejauah 16 km.

 

Begitulah kira-kira rutinitas saya ‘menantang matahari’ setiap hari, demi anak-anak saya harus melakukan antar jemput sekolah menggunakan motor sejauh 16 km sehari. Dan sejak tahun ajaran baru ini lah (Adik kakak berbeda sekolah), kulit wajah dan tubuh saya tidak baik-baik saja, ditambah lagi cuaca panas yang sedang melanda Indonesia di musim kemarau ini.

 

*Mama-mama yang senasib dengan saya (harus antar jemput anak) boleh sharing di kolom komentar yaa.

Mengatasi Hambatan Belajar pada Anak dengan Online Learning Sinotif

 

bimbel online matematika fisika dan kimia hanya di sinotif


Assalamu’alaikum Mama semua, alhamdulillah anak-anak sudah hampir satu bulan ya, Ma belajar kembali di sekolah. Bagaimana nih, kabar anak-anak di kelas atau sekolah barunya? Apakah sangat bersemangat? Atau menghadapi beberapa tantangan?

 

Apapun tantangannya, semoga Mama tetap optimis dan segera menemukan solusi atas berbagai tantangan yang terkait dengan dunia sekolah anak-anak, ya.

 

Anak sulung saya, Kifah, alhamdulillah masuk ke Sekolah Menengah Pertama tahun ini, sedangkan adiknya, Aldebaran, masuk ke kelas 2 Sekolah Dasar. Mereka berdua masih beradaptasi dengan berbagai pembelajaran yang ada di sekolah masing-masing. Karena memang sedang terjadi perubahan kurikulum nasional ya, Ma. Sebelumnya, anak-anak menggunakan kurikulum tematik sedangkan sekarang beralih ke kurikulum Merdeka yang mengusung tema besar yaitu MERDEKA BELAJAR.

 

Bicara soal Merdeka belajar, memang banyak hal yang harus kita perhatikan, ya, Ma, menyoal pembelajaran anak di sekolah. Yakni bagaimana menyiapkan lingkungan dan atmosfer pembelajaran bagi anak yang bisa mendukung bakat dan minat mereka secara individual, memberikan kenyamanan lingkungan pembelajaran yang anti bullying/kekerasan mental dan fisik, serta memberikan akses atau kebebasan anak-anak dalam mengeksplor berbagai ilmu pengetahuan tanpa batasan ruang-ruang kelas.


Belajar Matematika Semakin Menyenangkan dengan Bimbel Online Interaktif

 



Assalamu’alaikum, apa kabar Mama semua? Semoga sehat selalu ya. Apa kabar PPDB sekolah anak-anak, Ma? Apakah lancar dan baik-baik saja? Atau ada kendala? Hehehe, yuk curhat di sini, kalau ada pengalaman PPDB yang kurang menyenangkan, jangan lupa menenangkan pikiran karana tahun ajaran baru sudah tiba.

 

Beberapa teman saya pun bercerita masalah PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru di berbagai sekolah negeri di Indonesia. Banyak pula yang kecewa karena tidak bisa masuk ke sekolah tujuan yang diinginkan dan terpaksa banting stir mencari sekolah lainnya.


Baru! Acne Center dari ERHA bagi Para Acne Warrior

 

acne center cara mengatasi jerawat dengan acne peeling

Assalamu’alaikum Mama Semua, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga tetap sehat baik secara fisik maupun psikis ya, Ma.


Bicara soal Kesehatan, beberapa waktu lalu saya kembali merasakan kulit wajah yang terserang oleh jerawat. Memang tidak banyak, hanya jerawat kecil-kecil (beruntusan) namun sangat mengganggu dan bekasnya pun seringkali membandel.


Di usia saya yang sudah menginjak kepala tiga ini, saya kira masalah jerawat akan berakhir karena berakhirnya hormon-hormon labil nan galau di usia remaja maupun dewasa awal dulu. Namun tetap saja, yang namanya jerawat itu bener-bener membandel dan tak kenal usia, ya.


Selain tidak mengenal usia, jerawat juga tidak mengenal gender, baik laki-laki maupun perempuan tetap saja bisa terkena jerawat yang membandel. Karena memang penyebab munculnya jerawat itu sangat beragam, sehingga perawatannya juga harus spesial dan personalized sesuai dengan penyebab jerawat itu sendiri.

Ketika Suami Bekerja secara WFA (Work From Anywhere)

 Ketika Suami Bekerja secara WFA (Work From Anywhere)

 

Assalamu’alaikum Mama semua, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya menyambut tahun ajaran baru sekolah anak-anak.

 

Beberapa waktu lalu, saya melihat Instagram Bapak Gubernur Ridwan Kamil, bahwa sebentar lagi, pemerintah provinsi Jawa Barat akan menerapkan sistem kerja WFA atau Work From Anywhere untuk para pegawainya.

 

Gubernur Ridwan Kamil mengatakan bahwa, Work from Home atau Work from Anywhere ini dianggap lebih efektif untuk beberapa bidang pekerjaan. Menurut beliau, “Provinsi Jawa Barat, provinsi pertama yang akan mempermanenkan Work from Anywhere.” Ujar Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil.

 

“Karena hasil kajiannya selama Covid-19, ada kerja-kerja PNS yang tidak bertemu masyarakat bisa diselesaikan tanpa harus ke kantor, sehingga keuntungannya adalah mengurangi stress, mengurangi anggaran dan biaya yang sebenarnya tidak perlu dibelanjakan pada saat kerjanya terpenuhi tanpa harus ke kantor” tambahnya lagi.

 


Hmmm, saya tergelitik menulis ini karena memang memiliki pengalaman selama hampir 3 tahun ini suami saya yang bekerja di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja secara WFA. Saya ingin sekali menulis dan sharing di blog ini, mengenai serba-serbi Work From Anywhere yang dilakukan oleh suami saya dan tentu dampaknya terhadap saya sebagai istri dan juga anak-anak di rumah.

 

Setiap kebijkan tentunya memiliki dampak positif dan negatif, ya. Mungkin suatu saat, Work From Anywhere ini akan diteliti oleh para peneliti sosial karena memang di Indonesia sendiri, WFA merupakan hal yang baru dan belum lazim dilakukan oleh para pekerja kantoran.

 

Sebelumnya, saya juga pernah menulis soal Work from Anywhere di sini, ya.

7 Cara Sederhana untuk Mengisi Liburan Anak

 

games online edukatif untuk anak

 

Alhamdulilah, akhirnya saya bisa menarik nafas lebih lega, setelah perjuangan yang cukup Panjang menjalani ujian sekolah anak-anak. Kifah yang melakukan ujian Assasement Madrasah, Ujian Sekolah, Ujian Praktek, dll untuk persyaratan lulus Sekolah Dasar dan Aldebaran juga ujian Penilaian Akhir Tahun dan praktek untuk syarat kenaikan kelas (ke kelas 2).

 

Jujur sekali, sebagai ibu rasanya saya lelah dan ‘stres’ jika anak-anak mulai ujian sekolah. Kalau saya bandingkan, dulu kok Mama saya ngga stress dan bahkan ngga tau ya kalau saya mau ujian, wkwkwk. Mama santai dan gak ada beban, ya paling mikirin uang sekolah aja.

 

Kalau sekarang?

 

Hmmm, beda ya. Selain mikirin uang sekolahnya, ibunya ikutan riweuh ngurusin ujian anak. Bahkan rekan-rekan wali murid mengatakan serasa ibunya yang ujian, bukan anaknya, hahaha.

 

Ngerasa gitu juga, ngga?

 

Memang ya, beda tuntutan zaman mungkin membedakan treatment setiap orang tua kepada anaknya, tapi jangan lupa juga, anak-anak adalah anak-anak, bukan orang dewasa mini yang bisa kita push terlalu keras. Tetap semua kita berikan sesuai porsinya, dan apapun hasil dari kerja keras mereka harus selalu kita apresiasi.


Setuju?