Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Batuk pada Anak yang Tak Kunjung Sembuh

Batuk pada Anak yang Tak Kunjung Sembuh


Saya pernah cerita tentang Alerginya Kifah di blog ini. Kifah alergi protein sapi waktu bayi hingga kira-kira umur 2 tahunan. Setiap habis minum susu yang mengandung protein sapi, atau pun produk turunannya yang terbuat dari susu seperti keju atau biskuit, pasti timbul ruam merah di wajah dan badannya. Hingga akhirnya alergi itu sembuh dengan sendirinya seiring pertumbuhan Kifah sendiri.

Sekarang lain cerita, Kifah sering sakit juga. Tapi sakitnya itu sakit batuk. Pokoknya setiap makan makanan yang terlalu manis, atau jajanan apa lah gitu pasti Kifah langsung batuk. Termasuk makan buah rambutan, apalagi es krim, langsung deh batuk siang malem gak berhenti.

Selain batuk karena makan sesuatu, Kifah juga batuk kalau kena cuaca dingin. Waktu masih LDR-an sama Abbiy-nya Kifah, saya dan kifah sering bulak balik Bogor Bandung.

Bogor cuacanya sudah mulai panas, sedangkan Bandung dinginnya bukan main. Apalagi keluarga saya tinggal di Bandung utara, yang suhu udaranya bijsa 18 derajat celcius. Tiap hari Kifah harus pake jaket dan dibalur kayu putih supaya gak kedinginan. Tujuannya supaya gak timbul batuk.

Blogging Seru: Tips Agar URL Judul Postingan Blog Ramah SEO

agar judul url postingan blog ramah seo

SEO atau Search Engine Optimization adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang blogger. Kenapa? Karena postingan yang SEO-nya kurang akan sangat disayangkan karena bisa terpendam di laman pencarian google. Padahal isinya bagus-bagus.

Sayang banget kan udah capek nulis dan lengkap tapi kurang bisa diakses oleh orang lain?

Blog yang ramah SEO pastinya memiliki hal yang disukai atau mudah ditemukan oleh Google. Salah satunya URL postingan blog.

Ketika ketika kita menulis sebuah blogpost, maka judul yang kita tulis akan menjadi URL. Dan URL itu lah yang akan ditemukan oleh mesin pencari (CMIIW yaa). Nah untuk itulah URL judul postingan kita harus mudah ditemukan oleh Google saat dibutuhkan.

Biasanya, URL judul blog akan otomatis terisi oleh blogspot ketika kita selesai menulis judul. Dan ketika dipublish, URL tersebut akan sama mengikuti judul blospost yang kita tulis. Tapi seringkali URL blog akan terpotong ketika judul blospost kita terlalu panjang.

Blogging Seru: Darimana Memulai Blogging?

darimana memulai blogging

“Ty, gimana sih caranya ngeblog?”

Banyak pertanyaan dari beberapa teman saya tentang blogging. Teman facebook, BBM, sampai teman sekolah dulu. Rata-rata mereka nanya bagaimana mulai ngeblog, karena mereka tahu kalau saya ini suka ngeblog dan nyebar link-nya di media sosial.

Sebenernya kalau ditanya gini saya juga bingung jawabnya, karena jawabannya simpel banget. Kalau mau ngeblog ya ngeblog aja. Apalagi platform blog gratisan banyak, tinggal pilih.

Saya sendiri pun sama, awalnya ngeblog itu ya bikin nama blog di blogspot. Waktu itu nama blog ini tettytanoyo.blogspot.com yang kemudian saya ubah jadi www.tettytanoyo.com pada bulan April lalu.

Blog saya pun sebenernya udah banyak dari zaman multiply. Cuma ya gitu, gak ke urus. Kalau gak salah postingannya juga cuma satu. Kemudian saya bikin blog waktu ikut kompetisi IIBF one month entrepeuneur yang diselenggarakan oleh Pak Heppi Trenggono, disitu disyaratkan tiap tim yang lulus tahap seleksi memiliki blog kelompok.

Selain blog buat kompetisi, saya juga bikin blog buat tugas fotografi. Jadi, setiap hasil jepretan kamera kita harus diupload di blog pribadi, dan tinggal kirim url blognya ke dosen lewat SMS.

Mommy Diary: Ibu Rumah Tangga Harus Punya Gadget Keren?



Apa yang bisa kita lakukan tanpa gadget hari ini?

Dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi yang kita pegang pertama kali apa coba? Pegang Gadget apa pegang yang lain *eh* maksudnya pegang anak terus dipeluk, terus di cium keningnya. Hayooo.. hayooo..

Hampir setiap detik waktu kita berinteraksi dengan gadget.
Bangun tidur, buru-buru cek notifikasi. Mau tidur, update status dulu pake hestek #NightALL ala princess Syahrini.

Yaa gitu deh pokoknya.

Lagi suntuk pegang gadget, lagi bahagia pegang gadget, lagi sedih banting gadget, haahaa. Mungkin gak ya, kayaknya gak mungkin ini mah.

Kalo gadget ketinggalan aja paniknya bukan main. Katanya lebih gaswat ketinggalan gagdet dibanding ketinggalan dompet. Segitunya yah dunia zaman sekarang, padahal orang zaman dulu bisa aja hidup tanpa hingar bingar sosial media dan teman-temannya.

Begitulah hidup, dunia berubah, termasuk dunianya ibu rumah tangga.
Inget ya Ibu sendiri, yang juga full time mom di rumah. Tiap pagi berangkat ke tukang sayur tuh tiap hari, beli bahan makanan, beli bumbu. Bahkan kalau bosen ke pasar dulu beli ikan atau daging ayam. Bisa aja masak tiap hari, gak kehabisan ide mau masak apa hari ini.

Lah saya?

Bangun tidur suka galau mau masak apa, ini bosen, itu bosen. Ujung-ujungnya beli jadi aja di warung nasi.

Zaman berubah, kalau bosen tinggal buka Om Google. Tanyain dia, kira-kira hari ini enaknya masak apa. Atau buka instagram, foto sama resep makanan bejibun banget, malah waktu terbuang buat liat fotonya, dan masaknya gak jadi.

Mommy Diary: Bisakah Tetap Produktif di Rumah?

produktif di rumah

“Kita bisa memilih ingin berteman dengan siapa saja, tapi kita tidak bisa memilih ingin bertetangga dengan siapa. Itu takdir.”


Loh kok? Quotesnya gak nyambung?

Hihi, jadi begini saya ceritain dulu. Suatu hari saya diinbox sama temen.

“Ty kamu di rumah aja kan ya?”
“Iya.”
“Kok aku bingung ya, di rumah gak ngapa-ngapain, bosen.”
“Iya, dulu aku juga dulu gitu, sebelum negara api berubah jadi negara angin.”

Duh jadi kepikiran, kenapa saya gak tetanggan sama temen saya, supaya kita barengan, gak bosenan di rumah masing-masing.

Ya jadi kira-kira gitu dasar pemikiran quotesnya. Haaa maksa banget.

-----

Ini bangeeetttt.. perasaan saya dulu waktu awal-awal belum punya ritme kehidupan seperti sekarang. Duh bahasanya. Iya sih, karena saya nikah sambil kuliah dulu tuh, berperan sebagai ibu rumah tangga full di rumah itu gak terlalu berasa. Toh saya masih kuliah, dan banyak aktivitas di luar rumah.

Semuanya berubah ketika saya hijrah bersama suami saya ke Bogor.

Mommy Diary: Generasi Sinetron Generasi Cepet Tua



“Astaga! Kamu hamil!”

Jangan kaget ya, itu petikan dialog anak-anak waktu main di rumah saya.

Jadi, ceritanya Kifah dan teman-temannya lagi main di rumah. Seperti biasa, anak-anak tetangga ikut main ke rumah. Dan teuteup, Kifah yang paling kecil, yang paling besar usia kelas dua sekolah dasar.

Suatu hari mereka main di lantai bawah, beberapa anak perempuan dan anak laki-laki. Saya sendiri anteng ngerjain kerjaan saya pakai laptop di lantai atas.

Tiba-tiba terdengar suara,

“Astaga! Kamu hamil! Ayo cepet kita ke dokter, suami kamu mana?”

GEDUBRAAAKKK.

Konsentrasi saya buyar seketika, itu siapa itu yang ngomong, saya langsung turun ke bawah lewat tangga. Ternyata anak-anak sedang main drama-drama-an.

Sebut saja namanya R. Dia adalah anak perempuan yang paling besar, usianya sudah 8 tahun. Dan ternyata R lah yang ngomong-ngomong hamil.

“Ayo kamu aja jadi Papahnya,” tunjuk R ke salah satu anak laki-laki yang ikut main bareng.
“Gak mau ah, gak mau.” Jawab si anak laki-laki sambil kelihatan marah.
“Kifah mau jadi siapa?” Nah loh si Kifah ditanya.