Alhamdulilah, akhirnya saya bisa menarik nafas lebih lega,
setelah perjuangan yang cukup Panjang menjalani ujian sekolah anak-anak. Kifah
yang melakukan ujian Assasement Madrasah, Ujian Sekolah, Ujian Praktek, dll
untuk persyaratan lulus Sekolah Dasar dan Aldebaran juga ujian Penilaian Akhir
Tahun dan praktek untuk syarat kenaikan kelas (ke kelas 2).
Jujur sekali, sebagai ibu rasanya saya lelah dan ‘stres’ jika
anak-anak mulai ujian sekolah. Kalau saya bandingkan, dulu kok Mama saya ngga
stress dan bahkan ngga tau ya kalau saya mau ujian, wkwkwk. Mama santai dan gak
ada beban, ya paling mikirin uang sekolah aja.
Kalau sekarang?
Hmmm, beda ya. Selain mikirin uang sekolahnya, ibunya ikutan
riweuh ngurusin ujian anak. Bahkan rekan-rekan wali murid mengatakan serasa
ibunya yang ujian, bukan anaknya, hahaha.
Ngerasa gitu juga, ngga?
Memang ya, beda tuntutan zaman mungkin membedakan treatment
setiap orang tua kepada anaknya, tapi jangan lupa juga, anak-anak adalah
anak-anak, bukan orang dewasa mini yang bisa kita push terlalu keras. Tetap
semua kita berikan sesuai porsinya, dan apapun hasil dari kerja keras mereka
harus selalu kita apresiasi.
Setuju?