Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Kunjungan ke Dapur Umami Ajinomoto, Masak Makanan Sehat dan Enak tanpa Takut Anak Menjadi Obesitas dengan MASAKO


Assalamu’alaikum, halo sahabat Bloggerku semuanyaa. Senangnya hari ini saya masih bisa menyapa temen-temen semua setelah berminggu-minggu yang lalu saya sakit.

Semoga temen-temen semua diberikan kesehatan untuk selalu beraktivitas ya, apalagi musimnya lagi bentar hujan bentar panas, berbagai penyakit pasti mudah untuk datang dan menjangkit di tubuh kita.

Ngomongin masalah penyakit dan kesehatan, memang yang paling penting adalah menjaga kesehatan, pola makan, gaya hidup, olah raga, supaya badan kita gak gampang drop dan sakit.

Berkaca ke sakit saya kemarin yang rekor banget lamanya, sampe 3 minggu dan sampai 3x berobat ke dokter, salah satunya adalah karena daya tahan tubuh saya yang memang sedang buruk sekali. Makanya, kemarin tuh saya kena virus Gondong yang meyebabkan saya kena Gondongan.



Dan jangan ditanya deh, ternyata sakit Gondongan itu gak enak banget, bukan karena bengkaknya sih, tapi karena meriang panas dinginnya itu loh, bikin gak kuku. Akhirnya semua aktivitas saya terbengkalai gara-gara meriang akibat gondongan.

Konsumsi makanan juga harus diperhatikan, makan makanan yang sehat kombinasinya, seimbang buah dan sayurnya juga penting.

Nah, kemarin itu saya makannya gak teratur banget sebelum sakit. Banyaknya malah jajan aja di luar, jarang banget makan sayur dan buah. Padahal saya paling suka makan sayur asem, sayur sop, tumis sayuran loh, tapi ya gitu deh karena males masaknya, gak makan sayur deh jadinya, ujung-ujungnya ambruk, tumbang dan sakit. Hikz.

Pliss jangan ditiru ya kawan.

Bicara soal masak sayuran nih, ibu-ibu zaman ayeuna mah udah gak perlu repot sebenernya. Mau tumis tinggal beli bumbu tumis, mau ngesop tinggal beli bumbu sop. 

Praktis.

Dan yang paling sering saya pakai di rumah untuk memasak sayuran, apalagi kalau bukan Masako dan Saori Saos Tiram.

Hihihi, ini andelan banget pokoknya, semuanya tinggal cemplang-cemplung di wajan.


Berkunjung ke Dapur Umami

Hari Rabu, tanggal  8 November 2017 kemarin, alhamdulillah PT. Ajinomoto baik banget sudah berkenan mengundang saya dan Mama Blogger lainnya untuk mengunjungi Dapur Umami milik PT. Ajinomoto.

Berlokasi di daerah Sunter, Jakarta Utara, Dapur Umami ini bisa dibilang dapur idaman saya bangettt nih buat di rumah. Tempatnya nyaman, alat dan bahan masakan tersedia lengkap, bisa-bisa seharian saya gak keluar rumah, ngusrek aja di dapur bikin eksperimen masakan dan makanan. Asyique.


Pada acara Rabu kemarin, saya dan Mama Blogger lainnya dijamu oleh PT. Ajinomoto untuk berkunjung di Dapur Umami dan menyimak talk show seputar kesehatan yaitu tentang obesitas pada anak, dan juga diberi pengetahuan seputar produk-produk yang dibuat oleh PT. Ajinomoto.

Saya sendiri bahkan lupa, bahwa Saori Saos Tiram dan bumbu nasi goreng Sajiku itu adalah produk dari PT. Ajinomoto, padahal saya langganan banget beli Saori dan Sajiku bumbu nasi goreng, duh gak ngeh beneran itu adalah produk dari PT. Ajinomoto.



Dan ternyata, produk dari PT. Ajinomoto masih banyak lagi, ada Mayumi Mayonaise, Delito bumbu saos spagetti, dan bumbu-bumbu lain seperti ayam ungkep, dan lainnya. Beneran deh saya jarang banget baca kemasan produk, jadi kalau udah cocok ya beli aja, gak liat produsennya.

Proses Produksi Masako

Salah satu produk dari PT. Ajinomoto yang memang sudah “merakyat” dengan ibu-ibu Indonesia adalah Masako. Produknya murah meriah dan mudah didapat di warung, di tukang sayur, di pasar, di mini market, dimanapun pasti mudah ya mendapatkan produk Masako.


Masako temen masak sayuran di rumah

Masako ini biasanya dipakai untuk menyajikan sayur berkuah, karena memang Masako dijadikan bumbu penyedap rasa kaldu ayam dan sapi. Saya sendiri sih paling suka rasa ayam, kalau mentok baru deh beli yang rasa sapi.

Sebenarnya, Masako itu apa sih? Terbuat dari apa?

Masako adalah ekstrak daging ayam atau sapi yang dibuat dengan perpaduan tepat antara daging segar berkualitas, bumbu, dan rempah pilihan. Sehingga praktis dapat digunakan untuk menyempurnakan kelezatan masakan dengan rasa dan aroma kaldu dari daging asli di rumah.

Bentuk dari Masako sendiri adalah bubuk atau granule yang dikemas di dalam plastik berlaminasi agar terjaga kualitasnya hingga ke tangan ibu di rumah.

Ibu Eurli Asria, Section Brand Manager Masako. menjelaskan tentang produk dan proses pembuatan Masako

Masako dibuat dari daging ayam dan sapi asli yang langsung didatangkan dari para peternak. Pabrik Masako sendiri ada di daerah Mojokerto Jawa Timur. Daging ayam yang digunakan adalah ayam yang berusia 40-45 hari, dan daging sapi yang digunakan adalah bagian paha atas yang mengandung lemak sangat rendah.

Kalau temen-temen penasaran dengan proses pembuatan Masako, temen-temen bisa mengakses proses pembuatan Masako secara LIVE, iya LIVE di www.masakolivestream.ajinomoto.co.id

Ya siapa tau ada yang masih belum percaya kalau kaldu bubuk Masako memang dibuat dari daging  ayam dan sapi beneran, bukan daging jadi-jadian, hehehe.

Masako dan MSG/Micin

Kalau temen-temen sekalian mantau time line media sosial, pasti ngeh dong ya dengan kata-kata ‘generasi micin’ ‘Kebanyakan Makan Micin’ dan umpatan/bully lainnya yang dikaitkan dengan penggunaan micin, vetsin, atau MSG.

Bahkan sampai ada artikel dari media online yang ditulis untuk menyoroti isu tersebut.


Kurang lebih sih, isi artikelnya mengatakan bahwa isu penggunaan MSG atau Micin itu sebagai penyebab kebodohan, dan lain sebagainya itu memang sudah muncul lama sekali. Dan sampai sekarang masih menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Padahal, sampai sekarang, fakta bahwa MSG itu tidak baik belum pernah ada yang benar-benar bisa membuktikan.

Saya sendiri merasa senang, karena kemarin bisa berbincang langsung dengan PT. Ajinomoto membahas soal MSG atau Micin ini, karena Masako dan produk PT. Ajinomoto memang merupakan produk dari MSG.

Bapak Harris, PR Manager Ajinomoto sedang menjelaskan keamanan MSG

Ternyata, awal munculnya MSG adalah karena adanya penemuan rasa dasar yang kelima yaitu rasa gurih atau umami oleh Dr. Kikunae Ikeda pada tahun 1908 di Jepang.

Ia menemukan bahwa dalam sebuah bahan makanan, ada rasa lain selain rasa manis, asam, pahit, dan asin, yaitu rasa umami atau gurih.

Dan rasa gurih tersebut, kini sering kita jumpai dalam produk MSG atau Mono Sodium Glutamat.

Kandungan dari MSG sendiri sebenarnya adalah ASAM GLUTAMAT yang merupakan ASAM AMINO yang diperlukan oleh tubuh untuk menyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting dalam tubuh.

Jadi, Asam Glutamat ini sebenarnya memang ada di dalam bahan makanan seperti tomat, ikan, susu, keju, ayam, bahkan di dalam ASI atau Air Susu Ibu pun terkandung Asam Amino.

Varian produk Ajinomoto

Dalam satu bungkus Ajinomoto, terdapat 78% Asam Glutamat, 12% Natrium, dan 10% Air. Dan di Indonesia sendiri, Ajinomoto dibuat dari hasil fermentasi tetes tebu alami yang dilakukan oleh bakteri hidup.

Hampir sama dengan pembuatan tape, kecap, tahu, tempe, yang diolah dengan cara fermentasi. Nah, Vetsin Ajinomoto pun dibuat dengan cara fermentasi tetes tebu alami oleh Bakteri.

Di Jepang atau di negera lain, MSG juga dibuat dari fermentasi rumput laut atau buah tomat.

Apakah MSG aman dikonsumsi?

Nah, ini dia biasanya pertanyaannya. Apakah MSG atau Micin atau Vetsin ini aman dikonsumsi? Jawabannya adalah aman selama penggunaannya dalam batas wajar.

Ya kita pun tahu dong, apapun bahan makanannya, kalau dikonsumsi berlebihan itu pasti berakibat buruk, bukan hanya MSG.

Di Indonesia sendiri, ada peraturan BPOM yang mengatur penggunaan “Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Penguat Rasa”. Jadi, selama kita menggunakan dalam batas wajar dan tidak berlebihan, penggunaan MSG ini aman.

Prof. Dr. Ir. Hardiansyag, MS. Seorang pakar nutrisi dari IPB dan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia juga mengatakan bahwa MSG sebagai penguat rasa dibuat dari bahan alami yaitu tetes tebu. MSG juga tidak terakumulasi dalam darah karena diurai menjadi 3 zat gizi yaitu glutamat, natrium, dan air. Glutamat yang ada di dalam MSG tidak berbeda dengan glutamat yang terkandung dalam makanan alami, sehingga MSG dinyatakan aman oleh JEFCA (FAO/WHO), USFDA, dan BPOM RI.

Dan yang tak kalah penting, MSG yang diproduksi oleh PT. Ajinomoto sudah mendapatkan sertifikat HALAL dari Majelis Ulama Indonesia.

Makanan Enak dan Obesitas Pada Anak

Dr. Rita Ramayulis. DCN, M.Kes

Selain membahas produk dari Ajinomoto, kemarin pun kami disuguhi talk show yang menarik seputar kesehatan anak, yaitu mengenai obesitas pada anak.

Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, M.Kes adalah seorang dokter yang concern terhadap obesitas yang terjadi di Indonesia. Dan memang nih, dokter Rita di usia cantiknya ini yaitu 46 tahun, masih sangat langsing dan fit loh tubuhnya. Dan jauuhhhh banget dari yang namanya obesitas *lirik badan sendiri.

Apa sih obesitas?

Intinya sih obesitas itu adalah ketika ada kelebihan lemak non esensial di dalam tubuh kita. Khususnya yang dibahas kali ini adalah yang ada di dalam tubuh anak.

“Kalau orang tua seneng ya punya anak gemuk, lucu dan menggemaskan. Padahal itu sama sekali tidak sehat loh.” Ucap dokter Rita.

Gambar via kidliving.com

Dan sayapun mengaminkan. Banyak orang tua yang ingin anaknya gemuk, supaya kelihatan sehat dan lucu. Padahal ini merupakan suatu tanda bahaya, anak sedang dalam posisi tidak sehat karena terlalu banyak menumpuk lemak non esensial di dalam tubuhnya

Paradigma anak gemuk itu sehat memang harus pelan-pelan dikikis dari masyarakat kita. Karena sesungguhnya, indikator anak yang sehat itu adalah anak yang JARANG SAKIT dan berat badannya harus ideal dengan tinggi dan usia anak itu sendiri.

Anak gemuk dan kelebihan berat badan atau obesitas, justru harus diajak untuk bergerak dan diet untuk mencapai berat badan yang ideal.

“Banyak yang menganggap anak gemuk itu adalah keturunan dari orang tuanya, padahal gak ada loh gemuk yang diturunkan, biasanya yang diturunkan itu ya pola hidup orang tuanya, sehingga menyebabkan anak menjadi kegemukan atau obesitas.” Tambah dokter Rita.

Sebagai orang tua, kita sendiri harus menjadi contoh untuk anak.

“Puji anak ketika berhasil makan sayur dan buah, bukan sebaliknya, kita malah senang ketika melihat anak makan banyak di restoran fast food.” Kembali Dokter Rita menyentil saya sebagai Ibu yang lebih sering menerapkan pola hidup tidak sehat kepada anak.

Plak, berasa ditampar bolak-balik.

Lakukan MOVE, MODEL, dan MEET

Jika kita terlanjur memiliki anak yang hobi makan makanan berlemak, tidak sehat, dan berpotensi membuatnya obesitas, yuk kita lakukan 3 hal ini.

1.MOVE

Berikan anak aktivitas, agar tubuhnya aktif bergerak.
Gambar via pexels.com

Usahakan anak bergerak dulu saja, itu sudah bagus. Jangan memberikan anak gadget atau TV terlalu lama yang membuat ia malas bergerak. Ajak anak untuk membereskan barang di rumah, agar ia terlatih untuk menggerakan badannya. Berikan anak permainan yang menstimulasinya untuk menggerakan tubuhnya. Kita bisa mensiasati dengan berbagai permainan tradisional yang bisa kita lakukan di luar rumah.

2.MODEL

Orang tua harus terdepan dalam memberikan contoh gaya hidup sehat.
Gambar via pexels.com
Sebagai orang tua, kita harus menjadi contoh pertama dan utama bagi anak. Jika kita pun ingin anak berubah, maka orang tuanya lah yang pertama harus berubah. Lakukan perubahan dengan pelan namun menyenangkan. Jangan sampai terkesan banyak keluhan terhadap perubahan tersebut, karena anak akan menilai bagaimana keseriusan kita sebagai orang tua untuk memulai hidup yang lebih sehat.

3.MEET

Biarkan anak memilih buah dan sayur kesukaannya sendiri.
Image via Pexels.com
Ajaklah anak. Ya, ajak anak untuk mendiskusikan menu sehat yang ia inginkan, dan gaya hidup sehat seperti apa yang sekiranya membuat mereka nyaman. Misalkan, ajak anak untuk membuat  makanan sehat, biarkan anak memilih buah atau sayur kesukaannya terlebih dahulu. Dan jangan lupa, berikan pujian pada anak ketika ia berhasil memilih dan melakukan gaya hidup sehat.

Makanan Sehat vs Makanan Enak.

Banyak yang mengira kalau makanan sehat itu identik dengan makanan yang tidak enak loh. Nah, makanya ketika Cooking Challenge di Dapur Umami kemarin, kami ditantang untuk mengolah makanan sehat sekaligus enak di Dapur Umami.

Sebelum memulai Cooking Challenge, kami menyaksikan demo masak terlebih dahulu oleh Chef Yunita Princess.

Bantuin Chef Yunita bikin masakan ala Dapur Umami

Yaitu Brokoli Saus Telur Asin dan Siomay Jamur Masako. Masakan ini simpel, sehat, dan rasaya juga beneran enak.

Brokoli Saus Telur Asin

Brokoli Saus Telur Asin

Bahan:

150 gram Brokoli Rebus
100 gram Kentang Kecil Rebus
2 Butir Telur Asin
2 Siung bawang putih
1 buah cabai keriting
¼ bungkus Masako rasa ayam
1 sdt Minyak Goreng

Cara memasak:

1.Cincang bawang putih dan cabai keriting, sisihkan.

2.Panaskan minyak goreng, tumis kunung telur asin hingga berbuih, tambahkan cabai dan bawang putih cincang, aduk rata.
3.Masukkan brokoli, kentang, dan Masako rasa ayam. Aduk rata, angkat, sajikan.

Tips:

Ketika memasak sayur:

1.Rendam dulu sayuran dengan air garam agar ulat atau serangga mati, setelah itu basuh dengan air mengalir.

2.Jangan memasak sayuran terlalu lama, karena gizinya akan hilang. Caranya, didihkan air terlebih dahulu. Masukkan sayuran selama 1 atau 2 menit, angkat sayuran, masukkan sayuran ke dalam air es agar proses pematangan sayur berhenti.

Siomay Jamur Masako siap dikukus


Siomay Jamur Masako

Bahan:

50 gram daging ayam cincang
70 gram Jamur kancing
20 gram kol
20 gram seledri
1 butir telur
8 buah kulit pangsit
½ bungkus Masako rasa ayam

Bahan pelengkap: Parutan Wortel

Cara memasak:

1.Potong kecil kol dan jamur, cincang daun seledri, sisihkan.
2.Masukkan daging ayam cincang, jamur, kol, seledri, ½ bungkus Masako rasa ayam, aduk rata.
3.Ambil kulit pangsit, letakkan di telapak tangan, isi adonan siomay, bentuk kulit berisi adonan, dan rapikan.
4.Panaskan kukusan, masukkan adonan siomay, kukus hingga matang.
5.Angkat dan sajikan

Tips:

1.Daging yang bisa digunakan tidak hanya ayam, bisa udang ataupun ikan.
2.Gunakan api sedang dan jangan lupa panaskan kukusan sebelum ketika mengolah bahan, sehingga ketika adonan sudah jadi, siomay sudah siap di kukus selama 15-30 menit.

Cooking Challenge di Dapur Umami!

Kami para Mama Blogger dikelompokkan menjadi beberapa tim yang terdiri dari 5 orang dan melakukan Cooking Battle dengan kelompok lain.

Anggota Tim Brokoli.
Kiri ke kanan, Mbak Leyla Hana, Mbak Winny, Mbak Utie, Mbak Dewi, dan tentunya saya sendiri, yeay.

Tim Brokoli siap-siap eksekusi tantangan menu di Dapur Umami

Menu yang harus kami buat adalah Bayam Mentega dengan Udang.

Masih sama, menunya simpel, hanya sayuran dan udang, tapi harus kami kreasikan sebaik dan seenak mungkin.

Bahan makanan sedang dimasak.

Suasana Dapur Umami ketika Cooking Challenge sedang berlangsung, seruuuu.

Dan, taaddaaaa ini dia hasilnya. Walaupun tim kami tidak menyabet gelar juara, kami senang sekali selama satu hari ini kami bergembira di Dapur Umami bersama Ajinomoto.

Memasak dengan Masako, rasa masakannya jauh lebih enak dan gurih, dan ini bisa jadi koentji untuk menambah selera makan anggota keluarga di rumah. 

Bayam Mentega dengan udang ala Tim Brokoli

Temukan informasi lebih banyak lagi mengenai MASAKO di Fan Page MASAKO yaa.
...


Mama Blogger berwarna-warni, cerah ceria  sepanjang hari di Dapur Umami.

Terima kasih Ajinomoto atas keseruan di Dapur Umami kemarin. Saya sendiri bahagia karena mendapatkan edukasi, informasi, dan pengalaman menyenangkan untuk menyajikan makanan keluarga yang sehat dan tetap enak dengan menggunakan bumbu pelengkap dari Ajinomoto.

Gimana, temen-temen biasanya suka masak apa nih di rumah pakai Masako atau produk Ajinomoto lainnya? Sharing yuk di kolom komentar.


Review Baby Huki: Pelopor Botol dan Dot Orthodontic Halal di Indonesia

Review Baby Huki: Pelopor Botol dan Dot Orthodontic Halal di Indonesia
Hari Jum’at lalu saya ditelepon oleh kurir JNE, katanya ada paket untuk saya, tapi abangnya nyasar gak nemu rumah saya, padahal udah muter-muter. Pas dia nyebutin alamat rumah saya ditelepon, hmmm pantesan gak ketemu, orang dia salah baca alamat. Huruf D malah dibaca angka 0, yaiyalah jadi jauh banget.
Dan, tadaaa. 1 menit kemudian mobil JNE berwarna putih itu berhasil mendarat cantik di depan rumah.
Hahaha. Deket kan, Bang? Mungkin tadi abangnya lelah, karena udah lewat Isya nganter paketnya. Tapi gak apa, makasih ini loh udah dianterin walau udah malem.
Aduh openingnya belibet amat ya, heu. Paket apa sih emang? Paket yang saya tunggu-tunggu dan akhirnya datang juga adalah paket perlengkapan bayi HUKI.
Review Baby Huki: Pelopor Botol dan Dot Orthodontic Halal di Indonesia
Parsel cantik dari Baby Huki
Ngomongin soal dot dan perlengkapan bayi, ingatan saya langsung tertuju ketika awal melahirkan abang Kifah yang subhanalloh, cukup banyak dramanya.
Mulai dari drama melahirkan, menyusui, alergi, dan rewel entah karena kolik atau kenapa, ya pokoknya banyak deh.
Seperti yang saya sudah tulis di blog ini, ketika melahirkan abang Kifah dulu, tahun 2011, ASI saya gak langsung keluar setelah melahirkan. Baru ada cairan kuning yang pekat dan sedikit sekali, dan saya tebak itu adalah kolostrum yang katanya bagus untuk imunitas atau  daya tahan bayi, dan memang sebaiknya harus diberikan.
Ya, cairan pekat kuning itu saya coba berikan untuk abang Kifah, tapi kayaknya gak dihisap banyak deh, soalnya dia masih banyak tidur di hari pertama lahir.
Drama mulai terjadi ketika masuk malam hari. Karena abang Kifah lahir siang hari sekitar jam 11 siang, mungkin dia jadi haus atau lapar. Ya kebayang sih, tidur terus dari siang sampe malem kan ya. Nah, maleman jam 9 atau 10 itu dia mulai rewel dan keliatan nyari ASI.
Huwwaaaa, saya mulai panik sendiri.
ASI belum keluar, bayi udah nangis kehausan. Mamah muda mana yang gak panik kalau dalam situasi kek gini?
Semacam liat Gong Yoo lewat tapi lupa bawa hape.
Walau pun kata teori bayi 3 hari itu masih punya cadangan makanan yang dia bawa dari dalam rahim, ya tetep aja kan liat anak jerit-jerit masa didiemin.
Saya juga coba pumping pakai pompa ASI, hasilnya masih minim banget, mungkin sekitar 10-30 ml aja dapetnya. Yaudah sih akhirnya saya pasrah, gak tega liat bayi jejeritan kejer begitu saya pun nyerah pakai sufor untuk sementara. Dan kebetulan memang ada sekotak sufor pemberian bidan yang mungkin aja dikasih buat jaga-jaga kalau-kalau ASI saya belum keluar.
Dengan berat hati sebenernya kotak sufor itu saya buka dan saya tuang ke dalam botol susu yang juga ada di dalam tas pemberian bidan tempat saya melakukan persalinan.
Bingung Puting
Media sosial tidak se-massive sekarang ketika tahun 2011 lalu.Ya kalau Mom Wars sih udah ada kayaknya dari dulu, wkwkwk.
Cuma masalahnya, saya gak begitu update dengan informasi seputar ibu, bayi, dan pemberian ASI. Jadi, drama berikutnya adalah BINGUNG PUTINGGG HOREEE.
Jangankan baca tentang rekomendasi dot yang tepat atau cari informasi tentang pemberian ASI bagi bayi baru lahir. Liat anak nangis meraung-raung aja udah tegang. Langsung cari cara kilat supaya bayi berhenti nangis.
Dan itulah akhirnya saya putuskan pakai sufor buat Kifah. Supaya diem dan gak rewel lagi. Mengabaikan soal bingung puting dan milih dot yang cocok atau sesuai dengan anatomi payudara ibu.
Drama Kuliah
Karena saya nikah dan punya anak ketika masih kuliah, mau nggak mau saya harus ninggalin bayi untuk kuliah setiap hari. Walaupun waktu itu udah gak ada perkuliahan deng, tinggal Praktek Kerja Lapangan gitu sama penelitian buat skripsi.
Tapi tetep aja saya harus keluar rumah kan. Drama memberikan ASI pun dimulai lagi.
T_____T
Baca juga: Asi vs Skiripsi
Kepinginnya saya sih ikut sama beberapa artikel yang menyarankan buat pakai sendok aja pas ngasih ASI ke bayi, supaya gak bingung puting. Tapi apa daya, saya kasihan kalau ibu mertua yang jaga Kifah waktu itu harus nyendokin ASI sedikit-sedikit.
Kifah juga suka ‘marah’ kalau ASInya telat dikasih, jadi opsi terbaik adalah pakai botol dan dot bayi.
Tapi, salahnya saya itu dulu gak berusaha nyari dot yang sesuai dengan anatomi payudara ibu, jadi main kasih aja dot apapun asalkan bulet ada lubang kecil untuk susu keluar, beres deh.
Huhu, jangan ditiru ya gaes.
Kalau kamu lagi hamil atau sudah dekat melahirkan, lebih baik disiapin matang-matang seputar perawatan bayi baru lahir, seputar ASI, jangan lupa juga siapin plan A, B, C, D, E deh buat ngerawat bayi. Penting ini! Jangan sampai ‘kelabakan’ kayak aku dulu.
Belajar dari yang Pertama
Review Baby Huki: Pelopor Botol dan Dot Orthodontic Halal di Indonesia
Botol dan dot Baby Huki gambarnya lucu-lucu
Ketika saya hamil anak kedua, tentunya saya banyak belajar dong dari hamil dan persalinan anak pertama. Rugi deh kalau gak belajar dan inget apa yang harus dilakukan dan gak boleh dilakukan.
Pertama, jangan malas baca dan cari informasi.
Walaupun gak 100% kita praktekin semua teori perawatan bayi atau parenting, tapi seenggaknya kita punya gambaran untuk melakukan tindakan atau mengambil keputusan. Banyak baca gak ada salahnya kan? Baca informasi seputar medis, pengalaman orang lain, atau ikut gabung di grup seputar perawatan dan pengasuhan bayi yang banyak tersedia secara daring.
Kedua, siapkan peralatan bayi dengan cerdas dan tepat.
Kenapa saya bilang cerdas dan tepat?
Karena biasanya, sebagai ibu baru apalagi baru menyambut anak pertama, kita seringnya kalap belanja yang gak penting.
Misalkan belanja baju bayi berlusin-lusin yang ternyata gak banyak terpakai karena bayi keburu gede. Atau beli peralatan bayi seperti baby chair, atau baby walker padahal kepakenya 6 bulan lagi.
Maka dari itu, ketika hamil anak kedua, saya berasa teredukasi banget oleh pengalaman anak pertama. Saya gak banyak beli baju atau peralatan bayi lainnya. Yang saya siapkan justru ASI Booster dan Pompa ASI. Yang kalau dipikir-pikir budgetnya ini dulu saya pake dulu buat beli pakaian bayi yang justru mubadzir karena gak kepake semua.
Kalau pun kita takut ASI tidak langsung keluar, persiapkan peralatan darurat kalau memang kemungkinan bayi butuh sufor.
Tapi ingat ya, kita harus fighting dulu kasih ASI sebelum memutuskan kasih sufor. Dan please, jangan pernah merasa bersalah akibat judgement ibu sempurna yang berhasil kasih ASI ekslusif bayi dari lahir sampai gede.
Karena apa yang kita lakukan adalah yang terbaik untuk anak kita.
Saya udah ngalamin dua-duanya kok. Ngasih sufor ke bayi karena darurat ASI gak keluar sama sekali pernah, dan ngasih full ASI ekslusif karena ASI mengalir deras dari lahir sampe gede juga pernah. Please, jangan berantem terus ya buibu.
[Sp]. Dot Bayi dengan Sertifikat Halal
Bicara soal dot bayi, yang puas pakai dot bayi memang abang Kifah, karena harus ditinggal kuliah. Aldebaran sendiri full ASI langsung karena mamahnya ini gak kemana-mana, ada di rumah setiap hari.
Meski begitu, sekarang Aldebaran sudah 17 bulan loh kakak, om, dan tante. Saya mulai ngenalin susu pertumbuhan dan UHT buat Aldebaran. Gak sering banget sih, kadang dia juga gak terlalu suka dan susunya ditinggal begitu aja.
Dan saya coba mengenalkan susu pertumbuhan atau UHT ke Aldebaran menggunakan botol dan dot bayi HUKI.
Review Baby Huki: Pelopor Botol dan Dot Orthodontic Halal di Indonesia
Aldebaran lagi coba pegang botol, selama ini dia ASI ekslusif jadi belum pernah lihat botol susu.
Exited banget jadinya.
Dot bayi HUKI ini punya keistimewaan penting, yaitu satu-satunya dot, botol, dan empeng yang BERSERTIFIKASI HALAL.
Detergen aja bersertifikat halal, website aja ada yang nyediain semua produk halal. Bahkan jalan-jalan aja ada konsep wisata halal. Sekarang produk halal itu jadi concern utama  di Indonesia sebagai negara pemilik mayoritas penduduk beragama muslim.
Ngeri soalnya, banyak berseliweran informasi bahwa produk yang disinyalir mengandung zat haram itu bisa masuk ke pasar Indonesia tanpa kita sadari.
Halal sendiri adalah sesuatu yang dengannya terurailah tali yang membahayakan, dan Allah memperbolehkan untuk dikerjakan. Sedangkan haram adalah sesuatu yang Allah melarang untuk dilakukan dengan larangan yang sangat tegas. Setiap orang yang menentangnya akan berhadapan dengan siksaan Allah di akhirat. Bahkan ia terancam juga sangsi di dunia.
Sumber: Halal dan Haram, DR. Yusuf Qaradhawi.
Serem ya perkara halal dan haram itu, karena sangsinya akan diberikan langsung oleh Allah SWT jika kita memaksa menggunakan barang yang tidak halal, kecuali ketika kita tidak tahu atau ada kesepakatan para ulama mengenai barang haram yang terpaksa digunakan untuk kepentingan tertentu.
BPA Free
Ya ini mutlak alias wajib.
Menurut saya produk bayi semuanya harus BPA Free. BPA itu singkatan dari Bishpenol-A. yang sering digunakan dalam proses pembuatan plastik terutama botol susu yang sering disebut Polycarbonate (PC).
Apabila BPA tersebut dipanaskan dalam temperatur tinggi dalam waktu yang cukup lama maka ada bagian dari zat BPA yang terlepas. Zat yang terlepas tersebut dalam jumlah tertentu itulah yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi.
Untuk itu, BPA digantikan oleh Polypropylene (PP) yaitu bahan plastik dengan kode 5, yang bebas dari kandungan BPA, sehingga aman digunakan sebagai botol susu dan wadah makanan.
HUKI Dot Orthodontic
Apa itu dot orthodontic?
Dot orthodontic adalah dot ‘gepeng’ yang didesain menyerupai anatomi puting susu ibu. Alasan penting memilih dot orthodentic yaitu:
1.Membuat gigi si kecil tumbuh sempurna
2.Bentuknya menyerupai puting susu ibu
3.Merangsang produksi ludah
4.Bayi merasa menyusui dari payudara ibu
Review Baby Huki: Pelopor Botol dan Dot Orthodontic Halal di Indonesia
Dot orthodontic atau biasa disebut dot gepeng
Apa bedanya dot orthodontic dengan dot konvensional?
Dot konvensional biasa disebut juga “Drinking Nipple” dot untuk minum. Beda dengan aliran susu dari puting ibu yang harus dihisap secara aktif.
Aliran susu pada dot harus ditahan oleh bayi menggunakan lidah supaya tidak tersedak, gerakan ini disebut A Tounge Thrust Swallow atau ATTS yang bila dilakukan dalam waktu lama beresiko terjadinya malposisi pada pertumbuhan gigi. Gigi bayi akan tumbuh ke depan atau tonggos, rahang maju, dan lain-lain.
Review Botol Susu dan Dot Orthodontic Baby HUKI
Menurut saya produk HUKI saat ini semacam sudah ada pembaruan ya. Dulu waktu saya beli buat Kifah masih desain lama, sekarang pas pake lagi kayaknya udah agak berubah deh.
Botol susu:
1.Lebih terlihat kekar. Kalau dulu Kifah beli plastiknya agak mengkilat licin gitu, nah ini plastiknya teksturnya lebih “kasar” dan gak licin (plastik di tempat memasang dot). Tapi justru aku lebih suka yang model begini. Keliatan lebih kuat aja.
2.Desain lebih bagus. Motifnya banyak yang lucu, dan karena bertekstur gitu plastiknya, gak licin, menurut aku ini desainnya lebih bagus dari desain yang dulu pernah aku beli buat Kifah.
Dot Orthodentic:
1.Plastik lentur/elastis tapi nggak tipis. Ya ini aku sukanya dari produk HUKI Baby salah satunya adalah karena dotnya lentur tapi gak tipis.
2.Bentuknya unik. Mungkin kalau liat bentuknya agak aneh pas diawal. Karena biasa liat dot yang bulet panjang gitu kan. Apalagi untuk anak 6 bulan ke atas, bentuknya emang gepeng dan beda gitu dari dot susu biasa.
HUKI for Breastfeeding
Seperti yang kita tahu, Baby HUKI memproduksi dan menjadi pelopor Dot bayi halal di Indonesia. Kali ini aku juga mau kasih tau kalau Baby HUKI memiliki produk untuk mensupport ibu Indonesia yaitu HUKI Nursing Pads.
Review Baby Huki: Pelopor Botol dan Dot Orthodontic Halal di Indonesia
Penyerap ASI dari Baby HUKI

Comfort Fit Nursing Pads
dari Baby HUKI dirancang untuk membantu ibu mengatasi ASI yang rembes atau bocor ketika berpergian keluar rumah atau sedang bekerja. Bentuknya didesain mengikuti bentuk payudara ibu sehingga nyaman dipakai.
Dengan inovasi 4 Power Lines Absorbent Polymer, berfungsi untuk menyerap ASI dengan sempurna dan menjaga kelembapan sehingga kulit ibu tetap kering dan nyaman.
Review Baby Huki: Pelopor Botol dan Dot Orthodontic Halal di Indonesia

Di beberapa toko online harganya sekitar 20-25 ribu untuk isi 12 Pcs. Dan 50 ribuan untuk isi 36 Pcs.
...
Saya sendiri mengapresiasi sekali produk Baby HUKI ini memiliki sertifikasi Halal dan menjadi pelopor produk halal untuk produk perawatan bayi. Setidaknya sebagai ibu saya menjadi tenang dari sisi syariat.
Dan tentunya saya juga tenang dari sisi kesehatan anak, karena produk Baby HUKI ini sudah bebas BPA yang mengancam kesehatan si kecil.

Tunjuk tangan siapa yang lagi hamil dan nyicil produk perawatan bayi dan menyusui? Menurut Mama atau calon Mama, penting gak nih sertifikasi halal untuk produk perawatan bayi? Tulis komentar kamu di kolom komentar yaa.