Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Mommy Diary. Show all posts

Yes, We Made Memories at Cibinong City Mall

 


“Kehilangan orang tua berarti kehilangan masa lalu, kehilangan anak berarti kehilangan masa depan. Jika Anda tidak ingin kehilangan anak, maka berikan pengasuhan terbaik untuknya, berikan waktu terbaik untuknya, berikan kenangan terbaik untuknya, dan ajari kebiasaan terbaik untuknya.” Elly Risman- Pakar Psikologi dan Pengasuhan Anak.


Hari ini tanggal 30 Mei 2022, tepat 32 tahun yang lalu, saya lahir ke dunia ini, yakni pada hari Rabu, 30 Mei 1990. Rasanya baru saja saya merasakan masa kanak-kanak, dan masa sekolah, hingga akhirnya saya tumbuh dewasa dan memiliki anak-anak dan keluarga.


Masa kecil adalah masa yang sangat saya rindukan. Banyak hal yang terjadi, banyak kenangan yang masih terekam jelas di benak saya. Saya ingat, Ketika saya berusia sekitar 6 atau 7 tahun, saya sering diajak bermain (kalau sekarang mungkin semacam Play ground atau area bermain, ya) di daerah Pamulang (Sekarang Tangerang Selatan) yaitu Plaza Tomang Tol, dan Plaza Borobudur yang ada di daerah Ciputat.

32 Tahun, Mau Apa?

 

Assalamu'alaikum, apa kabar semuanya pasca lebaran Idul Fitir? Semoga semua dalam keadaan sehat ya.

Hmmm, dari judulnya, saya memang mau cerita aja, sih, di blog ini. Bahwa, bulan ini, saya akan berusia 32 tahun, dan dengan usia pernikahan 12 tahun. Jadi, ya dulu saya nikah usia 20 tahun ya berarti, hahaha. Nikah semester 5 kuliah dalam status masih mahasiswa aktif.

Ramadan kemarin membuat saya banyak berfikir tentang banyak hal, berkontemplasi, mengevaluasi diri, mau dibawa kemana hidup ini?

Melihat banyak rekan saya yang punya jalan masing-masing, saya jadi memikirkan jalan saya sendiri, jalan yang saya pilih, walau saya tahu, saya pun masih samar dan ragu, apa jalan yang saya pilih sudah benar dan terbaik untuk saya?

Resmi! Prudential Syariah Indonesia Hadir untuk Mendukung Ekonomi Syariah Indonesia

 

Prudential syariah indonesia

Prudential Syariah Indonesia resmi diluncurkan! Kini unit asuransi syariah Prudential mendirikan entitas tersendiri yang fokus untuk mengembangkan ekonomi syariah Indonesia, yakni Prudential Syariah Indonesia.

Assalamu’alaikum teman-teman onlineku. Apa kabar puasanya hari ini? Mudah-mudahan tetap semangat dan dilancarakan hingga waktu berbuka nanti, ya.

 

Apa yang kamu ingat Ketika mendengar kata ‘Asuransi’ dan ‘Asuransi Syariah’? Jujur kalau saya, pertama kali mendengar kata asuransi, yang pertama kali terlintas adalah ‘proteksi’ ‘uang’ dan ‘prudential’ Karena dari dulu, memang sering mendengar dan melihat iklan produk Prudential, maka Prudential adalah brand/perusahaan yang pertama kali saya ingat.

Prudential sendiri, kalau tidak salah memang sudah punya produk asuransi Syariah yang bernama PRU Syariah. Unit usaha syariah milik Prudential yang sudah berdiri sejak tahun 2007.

 

Make Over Ruang Kerja Menggunakan Nippon Spot-Less Plus

 

review nippon paint spot less plus

Assalamu'alaikum temen-temen online, ku! Hari ini saya mau cerita tentang Make Over 'ruang kerja' saya di rumah menggunakan cat Nippon Paint Spot-Less Plus

Semenjak pandemi berlangsung, kita terpaksa terus stay di rumah. Di rumah udah bosan mau ngapain? karena beneran gak bisa keluar rumah. Di media sosial, banyak orang rame banget belanja tanaman dan dekorasi rumah. Berhubung saya gak terlalu bisa merawat tanaman, jadi saya mikir mau melakukan hal lain. 


 Akhirnya ketemulah ide, yaitu MENGECAT RUMAH SENDIRI.


Yaps, supaya ada kegiatan dan menghemat biaya tukang, akhirnya saya mengecat rumah sendiri. Diawali dari ruang tamu, kamar, hingga dapur. Biasanya saya juga dibantu oleh Abbiy, kalau memang pekerjaan WFH nya lagi gak banyak banget. 


Setelah Googling, akhirnya saya mantap memilih cat Nippon Paint-Spot Less. Alasannya karena mau punya cat anti noda yang bisa dibersihkan Ketika habis dicorat-coret oleh anak-anak. Dinding jadi kotor tapi sulit banget dibersihkan, rumah jadi kelihatan kotor dan berantakan.

 

My Family's Picture 2020-2022 (During Pandemic)

 

Assalamu'alaikum, apa kabar semua sahabat onlineku?

Hari ini sudah hampir pekan akhir bulan Rajab, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Sya'ban kemudian Ramadhan. Insya Alloh, ini Ramadhan tahun ketiga kita semua selama Pandemi Covid-19 ya. 

Semoga keadaan berangsur membaik, walau sekarang varian omicron masih merajalela setelah varian delta sebelumnya. Banyak kabar teman, kerabat, yang sedang terkena ujian sakit, semoga lekas sembuh semuanya, bisa beraktivitas normal seperti biasanya, amiin yaa rabb.


Kali ini, saya cuma mau share foto-foto bersama keluarga selama Pandemi ini (2020-2022) sampe ada lebaran pertama yang bener-bener di rumah aja, karena memang gak boleh mudik ke Bandung. Kemudian setelah pandemi mereda, ada moment dimana kita bisa jalan-jalan bareng. Kemudian naik lagi kasus, kita diem lagi di rumah, hehe.

Nampaknya 'sudah terbiasa' ya, tapi harapan besar kita semua, kita kembali hidup normal seperti sedia kala tanpa takut serangan virus ini. Amiin.


Ini waktu Iduk Fitri 2020 yang kita gak bisa kemana-mana karena adanya PSBB.
Jadi beneran deh di rumah aja, masak seadanya wkwkwk, walau sedih karena gak bisa mudik 
seperti biasanya.


Karena Pandemi ini juga, akhirnya Idul Fitri kita ke Rawa Kalong aja. 
Biasanya ke Bandung, terus nanti baru ke sini. Idul Adha biasanya ke sini. Nah, kalau ga salah,
kita balik, Idul Adha yang di Bandung, karena Idul Fitri gak bisa mudik.



Kalau ini Idul Fitri 2021, akhirnya bisa lebaran di Bandung juga.


Liburan tipis-tipis ke Pantai Pangandaran, waktu itu objek wisata udah mulai dibuka



Kalau ini di Curug Nangka, Bogor. Bagus sih tempatnya, cuma sayang banyak monyet liar.
Jadi serem deh kalau kita bawa makanan, diikutin sama keluarga monyet, wkwkwk.



Ini waktu anniversary nikahan ke 11, 26 Mei 2021. Kita piknik dadakan ke Gunung Pancar Sentul


Liburan kemarin ini mah, Januari 2022, namun sayang, setelah ini kasus + covid naik lagi.
Yowes deh kayaknya puasa liburan dulu, deh. Hehe.



Ini foto waktu sama anak-anak, kayaknya waktu awal Pandemi.
Makanya kita gabut banget, foto-foto di rumah menggunakan the power of tripod


Nah, ini Family's Picture kita yang pertama. Kayaknya ini waktu bulan Ramadan tahun 2012. 
Menjelang Idul Fitri kayaknya, sih. Dulu masih zaman foto di Studio, ini kalau ga salah di Papyrus BIP gitu yaa, wkwkwk lupa deh.


***


Ya, itulah Family's Picture saya di tahun 2020-2021, sengaja diupload buat kenang-kenangan, dan takutnya malah ilang kalau disimpen di laptop aja.


Apa kamu juga suka foto bareng keluarga? Paling berkesan waktu ngapain aja, nih?

Booster Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional bersama Agung Podomoro

 

Agung Poromoro Properti

Indonesia mengalami dampak buruk pandemi, menurut WHO, masyarakat dunia mengalami dampak kesehatan  (kekurangan gizi), kemiskinan dan kehilangan pekerjaan.

Kita semua tahu, dampak pandemi terhadap ekonomi sangatlah besar. Banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan dan hidup dalam kemiskinan. Baik di Indonesia maupun di dunia, dampak ini sangat terasa dan tentunya memerlukan solusi bersama dari berbagai pihak.


"Bu, tolong masukkin aja makanannya ke kulkas, takutnya basi." Ucap seorang teman ketika kami berkunjung ke rumah seorang kerabat.

"Kulkasnya udah dijual, saya gak punya kulkas. Mixer, blender, semua juga udah dijual" Jawab kerabat kami tersebut.

Dampak pandemi Covid-10 ini nyata adanya, banyak kepala keluarga kehilangan pekerjaan. Akibatnya, banyak orang yang jatuh menjadi miskin karena pandemi ini. Perusahaan tempat mereka bekerja harus gulung tikar, semua karyawan terkena PHK tanpa adanya dana talangan yang mencukupi.

Terpaksa, apapun yang dimiliki dijual untuk menutupi kebutuhan hidup, belum lagi jika terinfeksi Covid-19, semakin berat saja ujian hidup yang dialami.


Tiga tahun hampir berlalu, semenjak virus yang berasal dari Wuhan tersebut menjajah seluruh dunia. Menyebabkan angkat kematian yang cukup tinggi dan kelumpuhan kehidupan manusia, salah satunya di sektor yang sangat penting, yakni perekonomian.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah pontang-panting menyelesaikan peramasalah Pandemi ini, namun memang semua usaha yang dilakukan, tidak serta merta lekas membuahkan hasil. Kita semua masih menunggu, berproses menerjang melawan serangan virus ini.

Kamis, 17 Februari 2022 kemarin, saya mengikuti webinar via Zoom bersama Agung Podomoro. Salah satu perusahaan properti terkemuka yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. 

Agung Poromoro Properti



Salah satu topik yang diangkat adalah, bagaimana bisnis properti ini menjadi booster untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. 

Saya tertarik dengan temanya karena memang, kita semua ingin sekali cepat-cepat pulih dari keterpurukan ekonomi. Daya beli masyarakat kembali meningkat dan ekonomi kembali berputar seperti sedia kala.

Agung Podomoro sendiri adalah salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak 53 tahun lamanya. Maka dari itu, Agung Podomoro tetap optimis untuk menghadapi krisi kali ini. Karena, Agung Podomoro sendiri menyatakan bahwa sebelumnya pun, perusahaan mereka sanggup bertahan ditengah terjangan krisis ekonomi pada tahun 1998 dan 2008.

Agung Podomoro  terus membuktikan komitmennya dalam membangun proyek properti di beberapa wilayah baik di Jawa maupun luar Jawa. Konsistensi dan kontribusi Agung Podomoro dalam menghadirkan proyek properti terdepan dan terbaik, menjadi booster percepatan pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi COVID-19 sejak 2020.





Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya, mengatakan bahwa, Agung Podomoro menjadikan setiap tantangan menjadi peluang, termasuk tantangan di saat pandemi seperti sekarang ini. Berkat optimisme tersebut, Agung Podomoro berhasil melampaui target perusahaan pada tahun 2021, yakni 2,7 triliun, dari target sebesar 2 triliun.


Mengapa pertumbuhan di sektor properti bisa menjadi booster ekonomi?

Karena, pertumbuhan pada sektor ini dapat menopang pertumbuhan 175 industri turunan lainnya yang berkorelasi dengan industri properti sehingga dapat membantu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

Betul sekali, jika sebuah perusaahaan bertumbuh, maka ekosistem perusahaan lain pun akan berkembamg. Sehingga memunculkan banyak lapangan kerja baru atau usaha-usaha baru yang saling menopang.

Pembangunan proyek-proyek unggulan Agung Podomoro terus dikebut sebagai bentuk komitmen dan konsistensi perusahaan terhadap kebangkitan sektor properti. Agung menjelaskan salah satu proyek unggulan di Bogor Jawa Barat yakni Kota Podomoro Tenjo yang diluncurkan saat puncak pandemi pada pertengahan 2020 menjadi penyumbang terbesar hingga 29% dari total marketing sales Agung Podomoro tahun lalu. Agung menambahkan, kota mandiri yang dibangun di lahan seluas 650 hektare kini telah terjual lebih dari 3.000 unit.


Tidak hanya itu, Agung Podomoro mengembangkan Podomoro Park Bandung dan Podomoro City Deli Medan, dua proyek baru yang memberi kontribusi masing-masing sebesar 22% dan 14%. Baru-baru ini, Agung Podomoro memperkenalkan Bukit Podomoro Jakarta hunian premium di Jakarta yang telah menyumbang 7% marketing sales perusahaan. Selain itu ada Pakubuwono Spring dengan kontribusi 8%, Podomoro Golf View sebesar 5%, dan Grand Taruma Karawang dengan kontribusi 4%.








Proyek-proyek yang dibangun oleh Agung Podomoro selalu berdasarkan hasil riset yang dilakukan kepada masyarakat, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, pembangunan proyeknya tentunya akan memenuhi standar kesehatan dan kenyamanan lingkungan tempat tinggal konsumen nanti.

Maka dari itu, Agung Podomoro bisa dikatakan menjadi Smart Developer yang menjadi solusi kebutuhan masyarakat.





Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja menjelaskan strategi pengembangan yang dilakukan Agung Podomoro turut menciptakan multiplier effect khususnya di masa pandemi melalui terbentuknya sentra ekonomi di lokasi-lokasi proyek Agung Podomoro termasuk penyerapan tenaga kerja.


Bukit Podomoro Jakarta ini adalah salah satu proyek dari Agung Podomoro yang terletak di kawasan Jakarta Timur, 20 menit saja dari kawasan monas. Memiliki desain hunian yang premium, serta memiliki fasilitas lingkungan yang bisa menunjang kehidupan sosial yang baik. Seperti saluran drainase yang baik, kabel listrik sudah menggunakan sistem underground, fiber optik yang digunakan pun menggunakan teknologi terbaru untuk memfasilitasi kebutuhan akan akses internet.





Wilayah Jakarta Timur saat ini tengah mengalami fase sunrise dengan pertumbuhan harga tanah paling tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini ditopang oleh pembangunan infrastruktur yang masif seperti jalan tol, LRT, MRT, dalam beberapa tahun belakangan. Tidak hanya itu,  rencana pembangunan infrastruktur jangka panjang dalam beberapa tahun ke depan juga dipercaya akan mendongkrak nilai investasi di kawasan ini. Hal ini,  yang mendorong produk properti Bukit Podomoro Jakarta sangat diminati, meskipun baru diperkenalkan pada akhir 2021.


Presiden Direktur Era Indonesia, Darmadi Darmawangsa mengatakan bahwa Agung Podomoro merupakan pengembang yang jeli mengubah tantangan menjadi peluang. 

Pemerintah sendiri sudah memberikan stimulus bagi pemulihan ekonomi Indonesia, lho. Stimulus pemerintah tersebut berupa DP 0%, dan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berlaku sejak Maret 2021. 

Maka dari itu, hal ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kembali bergerak melakukan investasi properti. Apalagi, di tahun 2022 ini diprediksi akan menjadi tahun kebangkitan bagi ekonomi Indonesia, salah satunya kebangkitan di sektor properti.


Kota Podomoro Tenjo, bisa banget, nih, untuk jadi investasi properti
para milenials, karena harganya dimulai dari 200-jutaan saja.
(Lokasi di Tenjo-Bogor, Jawa Barat)



Ada tips, nih dari Pak Darmadi Darmawangsa, untuk membeli properti, khususnya di tengah krisis!





1. Landed and Commeccial
2. Price
3. Accesibility
4. Reputable Developer
5. Attractive Design
6. Good Location
7. Facilities


***

Jujur saya jadi tercerahkan kembali setelah mengikuti webinar ini, mengingat memang besar harapan saya, ekonomi Indonesia segera berangsur pulih seperti sedia kala. Banyak hal yang harus dilakukan bersama, baik dari Pemerintah maupun sektor swasata, sebagai  solusi untuk masyarakat yang sudah babak belur dihantam pandemi ini.


Bagiamana pendapat teman-teman mengenai percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia? Sharing pendapatmu di kolom komentar, ya.




Mempersiapkan Mental dan Fisik Anak Menghadapi Pertemuan Tatap Muka di Sekolah. Bagaimana Agar Orang Tua Tidak Khawatir Berlebihan?

 



Assalamu’alaikum, apa kabarnya Buibuk? Semoga sehat selalu ya.


Setelah drama panjang Pandemi Covid-19, hari ini kita akan memasuki babak baru, yakni PTM atau Pertemuan Tatap Muka bagi anak-anak yang bersekolah. Sebenarnya, PTM ini ada hal yang sangat biasa sebelum covid-19 melanda. Namun, covid-19 ini mengubah tatanan kehidupan kita, termasuk dalam bidang pendidikan. Anak sekolah beralih ke pertemuan maya atau online class, dan tidak boleh masuk ke sekolah seperti biasanya.


Dua tahun lamanya bertahan dari pandemi, akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan Pertemuan Tatap Muka terbatas untuk anak-anak di sekolah. Walau memang, belum semua sekolah dan orang tua setuju menjalankan PTM ini, karena masih banyak merasakan kekhawatiran berlebih.

Stop Multitasking! [Tips Manajemen Waktu di Rumah Agar Tetap Produktif]

 


Biasanya, seorang ibu itu kalau mengerjakan sesuatu itu maunya cepet beres, akhirnya semua dikerjakan sekaligus, karena konon katanya seorang perempuan/ibu itu bisa multitasking (mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu).


Apa benar seperti itu? Saya punya beberapa fakta tentang multitasking itu sendiri.





Fakta tentang multitasking:


1.Multitasking membuat otak bekerja lebih berat

2.Multitasking bisa menurunkan 40% prduktivitas

3.multitasking menurunkan IQ sebanyak 10 point

 

Sebenarnya, apakah kita (perempuan/ibu) itu beneran bisa multitasking? Jawabannya adalah yang kita lakukan sesungguhnya adalah switching atau berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Bukan multitasking, yakni mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Karena pada faktanya, hanya sedikit sekali orang ‘istimewa’ yang bisa melakukan multitasking.

 

Lebih Baik Singletasking

 



Yaps, setelah tahu bahwa sebenarnya kita gak pernah bisa benar-benar multitasking, maka yang saya lakukan adalah single tasking atau mengerjakan suatu pekerjaan satu-satu, sampai beres, baru berpindah ke pekerjaan lainnya.

 

Bagaimana cara melakukan singletasking yang efektif?

 

1.Membuat Jadwal dengan Kelompok Waktu


Dari pada membuat jadwal dengan rundown (seperti membuat acara) lebih baik mengerjakan pekerjaan dengan kelompok waktu. Biasanya saya membagi kelompok waktu dalam sehari menjadi empat bagian.


Pengelompokkan waktu tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:




Catatan: Biasanya, sebelum tidur, saya melakukan pekerjaan rumah ringan terlebih dahulu, seperti cuci piring, sapu lantai, cuci baju (ringan kerena pakai mesin cuci), menyimpan barang pada tempatnya. Supaya apa? Supaya ketika bangun pagi mood kita jadi bagusssss.

 

Kenapa saya gak pakai jadwal ala Rundown acara? Karena pernah pakai dan seringnya jadwal jadi meleset, dan kalau meleset saya jadi stres, wkwkwk.


Dengan kelompok waktu, pikrian juga gak terlalu rumit menghafal jadwal, yang penting direntang waktu tersebut, tugas-tugas bisa selesai.

 

2. Fokus!


Apa yang membuat pekerjaan gak bisa selesai dengan cepat? Ya karena kita gak fokus! Bentar-bentar cek HP/Sosmed.


Gunakan mode silent atau getar saja, jadi notifikasi handphone gak selalu terdengar. Aktifkan suara handphone untuk panggilan penting saja. Sisanya bisa dibisukan atau dibuat mode getar.




Lakukan teknik Pomodoro. Teknik Pomodoro (Pomodoro ini artinya tomat, hehe) yaitu dengan cara, 25 menit melakukan pekerjaan, 5 menit istirahat. Di waktu istirahat bisa melihat handphone siapa tau ada hal penting, atau bisa beristirahat dengan minum teh manis hangat atau segelas susu.


Tapi ingat ya, kalau batas istirahatnya 5 menit, ya 5 menit aja. Jangan sampai, karena stalking sosial media, eh bablas jadi satu jam, haha.

 

3. Mindfulness


Lakukan kegiatan atau pekerjaan dengan se-mindfulness mungkin. Lakukan dengan penuh kesadaran dan kebermaknaan. Usahakan jangan mengeluh atau menggerutu. Fokus dan mindfulness ini jadi kunci kita untuk menikmati setiap pekerjaan yang kita lakukan. Karena sayang sekali jika kita menggerutu/tidak menyukai pekerjaan tersebut.


Pada akhirnya, pekerjaan itu memang akan kita kerjakan berulang setiap harinya. Jika kita tidak bahagia mengerjakannya, sama saja kita membuang waktu dengan percuma.


Jadikanlah pekerjaan kita menjadi sebuah hobi yang menyenangkan dengan mindfulness ini.

 

4.Reframing


Setelah melakukan semua pekerjaan dengan mindfulness, jangan lupa juga kita melakukan reframing. Hal ini kita lakukan untuk melihat semua pekerjaan atau aktivitas kita menjadi lebih positif, tidak membuat kita stres.


Reframing sendiri berarti mengubah sudut pandang dalam melihat suatu masalah yang terjadi, atau memaknai ulang sebuah peristiwa.


Ada sebuah ungkapan, “tidak ada kejadian yang baik dan buruk, yang ada, pikiran kita lah yang memaknai itu semua”


Reframing ini adalah teknik yang sudah banyak digunakan agar kita selalu berpikir positif. Walaupun kita ini ‘hanya ibu rumah tangga’ berpikir positif ini harus selalu dilakukan, karena banyak sekali penelitian yang mengatakan bahwa memang ibu rumah tangga itu mudah sekali stres karena banyaknya pekerjaan yang dilakukan di dalam rumah.


Contoh reframing dalam pengasuhan:


Ketika anak merusak mainan/barang dan suka marah-marah

Ubah menjadi “Mungkin ada kebutuhan sensorik yang belum distimulasi dengan baik, sehingga tubuhnya ‘menagihnya’ atau mungkin anak sedang belajar mengeluarkan emosinya, namun belum tersalurkan dengan baik”

 

Reframing dalam urusan domestik:


Ketika lelah selalu memasak setiap hari.


Ubah menjadi “Alhamdulillah masih ada bahan makanan yang bisa saya masak. Mungkin ini adalah tantangan, bagaimana menyederhanakan proses memasak. Misal dengan mencoba food/meal preparation

 

Reframing dalam pendidikan anak:


Ketika anak belum memiliki nilai sekolah yang bagus menurut kita.


Ubah menjadi “Alhamdulillah ia masih bisa belajar, dan ini adalah tantangan bagi saya untuk menemukan gaya belajar yang tepat untuknya dan menggali potensi terbaik yang ia miliki.”

 

Dengan teknik reframing (menyederhanakan atau meminimalisir pikiran kita yang ruwet). Insya Alloh kita akan lebih bisa menjalani hari-hari dengan lebih positif. berpikir sederhana/tidak ribet dalam mengasuh, mendidik, dan menjadi ibu rumah tangga.

 

Tips Manajemen Waktu di Rumah Agar Tetap Produktif

 

Di atas sudah saya singgung tentang stop multitasking dan mulailah untuk singletasking. Memang tidak mudah untuk menerapkan singletasking, awalnya pasti akan terasa aneh dan kaku. Pikiran dan tangan ini rasanya ‘gatal’ untuk mengerjakan pekerjaan lainnya saat kita mengerjakan satu pekerjaan.


Coba ditahan ya, Bu. Insya Alloh pasti bisa.


Nah, di atas juga sudah saya tulis tentang bagaimana mengerjakan pekerjaan rumah dengan kelompok waktu. Silakan dibuat kelompok waktu tersebut, dan saya punya tips bagaimana agar bisa lebih produktif dengan menggunakan kelompok waktu tersebut.

 

Namanya, Jam Emas!




Jam emas adalah waktu-waktu dimana energi kita sedang ‘naik’, sedang semangat-semangatnya. Istilah gampangnya, mood kita sedanga sangat bagus kondisinya.


Jam emas ini saya sering artikan dengan waktu PRODUKTIF. Dimana saya harus memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya.


Seperti menulis out line blog, sosmed, menulis draft tulisan, mencatat ide, membuat caption, mendesain visual menggunakan canva, dll.


Pokoknya, di waktu ini, saya sedang merasa sangat ‘hidup’ dan bersemangat.

 

Jam Emas dari waktu ke waktu


Jam Emas ini gak mesti stagnan ya, karena kehidupan kita pun sangat dinamis. Tahun ini punya satu anak, tahun depan dua anak, dan seterusnya. Jadi gak ada waktu pasti untuk jam emas ini. Biasanya sangat menyesuaikan dengan kondisi dan situasi.



 

Enaknya punya jam emas:


1.Tahu kapan waktu terbaik, paling semangat, mood, untuk melakukan sebuah pekerjaan.

2.Berasa punya GOALS atau tujuan hidup/mimpi yang setiap hari bisa dicicil.

3.Berasa Happy, karena kita sudah mengisi ‘satu slot’ waktu kita, untuk melakukan hal produktif.

4.Lebih santai, minim stres dalam mengasuh anak, karena energi kita tersalurkan untuk hal yang kita senangi.

 

Tips!




1.Lakukan PEKERJAAN YANG BERAT (seperti menulis draft blog, sosmed, caption, membuat konten, dll) di waktu dimana energi/mood kita dengan FULL POWER!


2.Lakukan hal yang MEMBOSANKAN ketika energi kita sedang SURUT. Kalau saya mencuci baju di malam hari, sudah agak low batt, tapi kan cuci bajunya pakai  mesin, jadi no problemo.


 

Akhirnya, dengan memiliki jam emas, saya punya ‘jatah waktu’ untuk membuat diri saya bahagia dan merasa produktif. Walau itu hanya membuat out line atau draft blog (satu dua paragraf) tapi saya merasa lebih berdaya dan bahagia. Mood jadi bagus, aktivitas lebih ringan dan bawaanya gak emosian, hahaha.


Jika tidak ada pekerjaan rumah sebelum tidur, berarti saya mendapaatka BONUS waktu, yeay! Biasanya saya gunakan untuk nonton vlog ibuk-ibuk Korea yang lagi beberes seperti HamiMommy, Haegreendal, Sisletter, Honey Jubu, dll. Nonton satu episode Drama Korea, atau bermain game.

 

Saya punya rekomendasi game yang bisa digunakan untuk megisi waktu bonus ini:

Solitaire

 


Solitaire ini sebenernya game jadul di PC Windows tahun 90’an, inget deh dulu games di PC ya cuma solitaire ini. Cara mainnya yaitu mengurutkan kartu bernomor besar ke kecil dengan warna selang-seling merah dan hitam. Sekarang, permainan Solitaire bisa dimainkan secara online.

 

Mahjong




Saya suka main mahjong waktu pertama kali punya gadget. Yaitu main mencocokkan gambar gitu aja, mirip-mirip sama Onet. Iya, saya kalau main game sereceh itu, gak pernah main game yang sulit, haha. Supaya bisa happy-happy aja, gak mau  malah jadi stres karena main game.

 

Hidden Object




Ini games yang paling saya suka, karena menguji ketajaman mata, jadi memang dari kecil saya lebih suka games dengan model uji ketajaman mata atau daya ingat. Lumayan kan ibu rumah tangga memang paling diuji ketajaman matanya dan daya ingatnya, wkwkwk.

 

Tapi ada satu pengecualian, kalau saya sedang sakit, sangat lelah, nggak saya paksakan untuk mengisi jam emas saya dengan hal yang biasa saya lakukan. Tetap ya, kita juga harus tahu batasan kapasitas diri kita.

 

Bagi saya, jam emas ini sangat penting. Agar kita tidak tersiksa dan merasa dikejar-kejar pekerjaan rumah tangga. Karena semua ada porsinya masing-masing. Karena ibuk-ibuk di rumah kadang lupa akan kebahagiaan dirinya sendiri.

 

Jadi, begitulah saya mengatur waktu saya di rumah agar tetap bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah dan tetap bisa produktif ngeblog dan bersosial  media.


Semoga bermanfaat yaa :)

 

 


Ketika Ibu Kelelahan

 


Pernahkah di suatu hari, kita merasa sangat kelelahan? Padahal kita sudah beristirahat, sudah makan, sudah tidur, sudah melakukan hiburan sejenak, namun lelah itu tak kunjung pergi. Kemudian kita menjadi gak mood, mudah marah, sensitif, sedih dan lainnya?


Kalau iya, kemugkinan kita sedang mengalami yang namanya PARENTAL BURNOUT.

 

Apa itu Parental Burnout? Parental Burnout merupakan kondisi yang dialami oleh orang tua ketika merasakan kondisi kelelahan secara fisik maupun mental. Banyak orang tua yang MENGABAIKAN kondisi tersebut karena merasa bersalah atau malu mengakui bahwa ia mengalami kelelahan. Namun, Parental Burnout yang tidak diatasi justru dapat mempengaruhi pola asuh yang diterapkan pada anak (Halodoc).




Ciri-ciri umum ketika kita sedang mengalami Parental Burnout adalah:


1.Sedih berlebihan

2.Merasa tidak dicintai

3.Mudah marah/sangat sensitif

4.Mudah stres dan kebingungan

5.Sudah beristirahat namun terasa masih lelah dan ada pikiran yang mengganjal


Saya sendiri beberapa kali  mengalami yang namanya Parental Burnout. Karena dengan kondisi tiga anak laki-laki tanpa asisten rumah tangga, hari-hari saya dipenuhi berbagai macam kesibukan yang terus menerus bagai tanpa akhir. Seperti mengasuh anak dengan berbagai problematikanya, membersihkan rumah, memasak, mencuci, semua saya lakukan sendiri.

Pengalaman dalam melewati kondisi seperti itu (Parental Burnout) menjadi catatan tersendiri bagi saya, untuk saya ingat dan saya cari solusinya.

 

Berdasarkan pengalaman, beberapa hal berikut ini yang saya lakukan ketika mengalami Parental Burnout.


1.’Menjauhi’ Anak-anak



Kalau ibu sedang lelah, hal yang paling kelihatan adalah sikap kepada anak atau pasangan. Biasanya ke anak lebih mudah marah, emosi, dll. Padahal ‘Trigger’ marahnya gak seberapa.

Kalau sudah seperti ini, biasanya saya ‘menjauhi’ anak-anak dulu untuk sementara waktu. Gak main bareng dulu, atau gak belajar bareng dulu. Pokoknya target-target kegiatan anak dicancel dulu sampai waktu yang tidak ditentukan, wkwkwk.

Gak perlu idealis, yangpenting anak-anak ‘ga jadi korban’ pelampiasan rasa lelah ibunya.

 

2.Tidur




Tidur merupakan hal yang sangat istimewa buat ibu-ibu, lho. Ya, nggak?


Apalagi kalau punya bayi, tidur itu MEVVVAAAHHHH sekali. Makanya, kalau ada kesempatan buat tidur, baik itu tidur bareng anak atau nitip anak-anak ke bapaknya sebentar, mending istirahat dengan jalan tidur ajaaa.


Tidur pun kadang masih suka halu ya ngedenger suara bayi ya atau anak, wkwkwk. Sabar ya Buibu, tapi kita memang harus berusaha beristirahat dengan tidur yangberkualitas. Supaya bisa refresh lagi.

 

3. Gak Main Sosmed




Biasanya, kalau mood lagi gak bagus, lagi capek/Burn Out, kalau liat postingan orang lain, atau postingan yang bersebrangan dengan suasana hati, bawaannya suka sensi dan emosi. malah kadang jadi julid sama orang lain, hahaha.


“Ih, ok bisa, sih, dia produktif banget? Ih kok bisa sih kayaknya ajak main anaknya terus?”


Nah, daripada julid, nyinyir, marah, lelah, lebih baik PUASA SOSMED dulu untuk sementara, sampai keadaan diri kita membaik dan siap melihat realita kehidupan kembali.

 

4. Melakukan Hobi yang tertunda




Hobi ini tentu beragam ya, ada yang hobinya bisa dilakukan di rumah aja, ada yang harus keluar rumah, semua sih sah-sah saja menurut saya.


Saya sendiri lebih suka keluar rumah sebenernya, jalan-jalan atau muter-muter aja keliling naik mobil. tapi selama pandemi ini jadi terbiasa di rumah aja.

 

Di rumah seringnya baca buku lama, kalau lagi gak ada buku baru, nelepon temen, foto-foto, masak atau beli makanan kesukaan. tapi ya paling enak beli sih, jajan tipis-tipis buat nyenengin hati. Selain itu, saya biasanya juga nonton film yang bisa ditonton via HP atau Laptop. Kadang-kadang juga main game yang saya download di HP. Dulu sih sukanya main ONET sama POU, wkwkwk.


Kalau sekarang, saya bisa main game online juga yang sederhana aja, bukan yang susah macam Mobile Legend atau FF yak, haha. Main game onlinya bisa di Plays.org. Saya paling suka mainan jadul macam tetris, tembak-tembakan, wkwkwk mainan pas bocah dulu yang ada di Game Bot itu loh.


Tapi, di Plays.org ini banyak juga mainan lainnya yang gak kalah seru. Banyak game kekinian yang bisa dimainkan untuk sekedar mencari hiburan, atau pun game yang bertema edukasi, seperti game yang saya mainkan di bawah ini. 


Ini adalah game tentang Geografi (karena dulu saya suka Geografi). 











5. Diam saja




Kadang, diam atau ngahuleung juga bisa jadi obat capek. Diam sambil rebahan, sambil nonton TV, nonton drama, ya intinya gak kepengen banyak pikirann gitu.


Tapi kalau nonton film yang alurnya bikin pusing dan pensaran, malah nambah beban pikiran deh, hehehe. Cari genrenya lebih baik yang komedi, komedi romantis atau film keluarga aja. Kan gak berat dan gak jadi beban pikiran baru buat kita.

 

Diam saja, juga kadang bisa membuat kita berkontemplasi, merenung, dan melakukan REFRAMING kembali pelan-pelan.


Selain itu, ketika ibu sedang Burn Out, baiknya sih ini jangan dipendam ya. Justru kita ceritakan kepada suami. Karena suami kita adalah orang terdekat yang harus menjadi garda terdepan dan siap siaga ketika terjadi sesuatu pada diri kita. Bahkan hal yang telihat ‘sepele’ seperti kelelahan ini.


Ceritakan kepada suami atau pasangan kita, apa yang sedang kita rasakan, dan meminta tolong untuk menjadi bagian dari solusi.


Saya selalu bilang kepada suami, bahwa tugas rumah tangga itu gak terlalu berat, karena mereka benda mati yang bisa ditunda atau diurus kapan saja, sebisanya. Berbeda dengan mengasuh anak, itu yang paling membuat saya sangat kelelahan. Misal ketika saya sedang ngantuk berat dan ingin tidur, tiba-tiba anak  menangis pengen makan, main, ke kamar mandi. Disitu saya merasa lelah yang sangat/Burn Out.


Maka dari itu, saya meminta suami agar membantu saya menjaga anak walau hanya sebentar saja, karena saya harus menuntaskan kelelahan saya dulu dengan istirahat atau dengan ‘Me Time’ sejenak. Karena kalau tidak, dampaknya akan kemana-mana dan berkepanjangan, saya jadi emosian dan sensitif sekali untuk menjalani hari-hari.


Dalam masyarakat Patriarki seperti di Indonesia ini, memang tidak mudah ya meminta bantuan suami, karena dianggap kurang sopan, apalagi ada yang melihat suami kita membantu mengasuh anak, bisa jadi bahan pergunjingan dan pergibahan, betul? Karena dianggap tidak lazim atau tidak lumrah, seorang bapak mengasuh anak.


Kita bener-bener harus ‘klop’ dengan suami dan bisa berkomunikasi serta berbagi tugas dengan baik. Toh dalam Islam pun, tugas mengasuh anak bukan hanya tugas seorang istri, namun kerja sama yang sinergi bersama dengan suami.




Support pasangan ketika kita sedang Burn Out/lelah, mudah marah atau emosian, bisa dalam bentuk:

1.Membantu dalam hal yang ada kaitannya dengan anak. Misal ikut membantu memandikan atau mengajak anak bermain.

2.Menjadi ‘air/oase’ ketika ibu sedang marah/emosinya sedang menjadi-jadi.

3.Memberikan apresiasi kepada ibu. Misal dengan memberikan hadiah untuk ke salon, spa atau beli baju di Mall/E-commerce. Wih, dijamin hilang deh tuh lelahnya wkwkwkwk.

 

Sebuah pengakuan dosa, nih.


Duluuuu, iya duluuu, saya tuh jadi ibu idealis banget. Semua harus perfect, terutama dalam pengasuhan anak dan pengaturan rumah tangga. Tapi jujur itu semua membuat saya mudah Burn Out dan tersiksa sendiri. Akhirnya saya menemukan ritme dan formulasi yang tepat. Bahwa kita harus mengakui bahwa kapasitas kita terbatas, gak apa mengakui kalau kita ini banyak kurangnya, kita ini bukan super mom. Dan kita ini sangat boleh beristirahat dan menjeda rutinitas kita.


Karena ibu yang bahagia, sehat jiwa dan raganya, akan bertumbuh dengan anak-anak yang bahagia pula.


Setuju?