Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

7 Alasan Enggan Mengikuti Lomba Blog

Image from Pexels


"You are not born a winner, you are not born a loser.
You are born a chooser"

Anonim



Dulu, 

Dulu banget,

Saya paling rajin ikut lomba blog. 

Misalkan ada 10 lomba blog, pasti sepuluh sepuluhnya saya babat habis. Mulai dari nyari konsep, foto, nyari data, sampe bacain postingan peserta lain.

Rela begadang demi totalitas perlombaan bukan lagi halangan. Keluar uang buat beli produk yang dilombain? Gak masalah cyin, JABANIN.

Mwahaha. 

Dulu aku se-kompetitif itu Sist sebelum dunia persilatan gunjang-ganjing #apasyeh.

Sekarang? Hmmm, info lomba aja gak pernah liat, dan paling kalo liat cuman bilang:

"OOOhhhh, ada lomba brand itu

"OOOOhhh, DL nya 56 detik lagi

"OOOOhhh, Aldebaran ngantuk"

zZZZZZ

....

Baca: Ternyata Ngeblog Membuat Saya Banyak Belajar  Berbagai Hal Ini

[Blogging] Ternyata Ngeblog Membuat Saya Banyak Belajar Tentang Semua Hal Ini

Imaga from Pexel

"Apapun yang menyemangatimu, lakukan. Apapun yang 
menguras energimu, hentikan"

Derek Sivers

Dua tahun ngeblog rada serius, dalam arti rajin apdet tulisan, bisa rutin blogwalking, ketemu dengan beberapa blogger di dunia nyata, ikut lomba, bisa ngerasain menang lomba, dapet rupiah dari blog, membuat saya banyak belajar.

Belajar apa aja?

Belajar banyak dong. Rugi bandar kalau tiap hari ngeblog gak membuat saya belajar dan berubah lebih baik. 

Sabar

Ngeblog itu harus ekstra sabarrrr. 

Sabar pas awal bikin blog. Tampilan blog masih sepi banget, komentar gak ada, trafik baru 35 klik, tulisan masih dikit beud. Kalau gak sabar, pasti udah gak mau ngeblog lagi deh. 

Apalagi pas awal awal tulisan gak karuan [eh itu mah ampe sekarang deng] wekekek, follower? jangan ditanya deh. Kagak ada.

Gomawoyo Abang



"Kita harus banyak berterima kasih dan meminta maaf kepada anak pertama, karena anak pertama lah guru pertama kita untuk menjadi orang tua"

Jleb. 

Hampir nangis lah pas baca kalimat ini di temlen efbe, yang ngeshare kalau gak salah teh fufu, seorang trainner tentang pernikahan dan parenting.


Gimana nggak, tiap hari ada aja omelan buat si abang Kifah dari emaknya. Kakinya yang gak bisa diem, gak bisa gak buat nabrak gelas, terus numpahin air di karpet. Walaupun gelasnya udah disimpen radius 1.223.564.KM dari dia, tetep aja air di gelas bisa tumpah masa. 

Apalagi kalau yang ditumpahin itu susu, pasti karpet jadi bau yoghurt, haseum jiga kelek sapi.

Kalau nggak numpahin air di karpet, pasti bikin becek kamar mandi, air mandinya  kemana mana soalnya pintu kamar mandi gak ditutup, soalnya si abang Kifah sieun cucunguk

Membeli Gambar Bertema Shabby Chic di Shutterstock

Header blog shabby chic 

Pernahkah melihat sebuah desain dengan warna-warna soft yang “terkesan lusuh” namun tetap manis dan menarik?

Bisa jadi yang kamu lihat adalah gambar atau desain bertema shabby chic.

Shabby chic kembali “in” dan merambah ke berbagai desain seperti pakaian, furniture, peralatan makan seperti piring dan gelas keramik, peralatan tidur, bahkan ke dalam desain atau tema pernikahan sejak beberapa tahun lalu. 

Tema shabby chic kembali menjadi tema favorit untuk dijadikan tema berbagai acara atau event dan tentunya tema ini instagramable banget ketika dicapture.

Saya sendiri beberapa kali mendesain blog ini dengan tema shabby chic, namun kemudian saya ganti kembali karena bosan dan belum mendapatkan gambar atau desain shabby chic yang sreg di hati.

Kenapa sih suka desain yang shabby chic?

Pertama, gambar dan desainnya lucu. Bunga-bunga yang berpadu dengan warna terang dan soft seperti pink, peach, mint, blue baby, membuat kesan yang lucu dan manis. Selain itu, paduan desain shabby chic juga menimbulkan kesan hangat dan romantis. Pantes aja ya banyak yang menikah dengan mengusung tema ini dalam acara resepsinya.

Mau Kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia-Bandung? Baca Dulu Informasi Seputar Kost-kostan UPI Di sini!

informasi kostan universitas pendidikan indonesia bandung

Ketika tahu diterima kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI di Bandung, selain senang luar biasa, saya juga galau tiada terkira. 

Galau kenapa? 

Galau mau gimana nanti hidup di sana. Gimana soal hidup, ngekost, biaya kostnya, biaya makan sehari hari, dll. Soalnya saya baru pertama kalinya harus tinggal terpisah, sendirian, jauh dari orang tua. 

Apalagi kota Bandung, salah satu kota besar di Indonesia, saya mikirnya biaya hidup di Bandung itu pasti mahal. Pikiran tentang mahalnya biaya hidup di Bandung membuat saya rajin tanya tanya ke alumni atau temennya alumni yang kuliah di Bandung, khususon yang kuliah di UPI. 

Nanya soal harga kamar kost, dibayarkan setiap tahun atau bulan, saya juga nanya, apakah UPI sendiri punya asrama sendiri untuk mahasiswa atau nggak. Jawabannya, ada yang memuaskan ada juga yang nggak, dan akhirnya saya pasrah aja sih buat kuliah di Bandung, lillahita’ala dengan modal informasi seadanya dari alumni. 


... 

Kampus UPI utama yaitu Kampus Bumi Siliwangi terletak di Bandung Utara. Tepatnya di jalan Dr. Setia Budi No 229. Jalur utama ketika kita hendak pergi berwisata ke daerah Lembang, Gunung Tangkuban Parahu, atau ke Ciater Subang. 

Suhu udaranya cukup tiris alias dingin. Buat yang hidupnya di daerah panas, seperti saya dulu. Tinggal di Bandung perlu penyesuaian banget. Awal awal, saya selalu kemana mana pake jaket. 

Malah masih suka kebiasaan ketika udah kembali ke Bogor, padahal Bogor panas banget. Malahan suhu udara di Bandung pernah sampai 18-16 derajat celcius. Berasa di dalem kulkas.


11 Alasan Logis Menjadi Agen Pulsa On Line Bisa Membuatmu Kebanjiran Rupiah

bisnis pulsa termurah
Image from pexels

Berapa kali kamu membeli pulsa dalam satu bulan? 

Apakah satu kali, dua kali, tiga kali, atau bahkan lebih dari 5 kali? Berapa megabite data yang kamu habiskan setiap harinya? 100 Mb, 200 Mb atau bahkan 500 Mb.

Jika jawabannya lebih dari 200 Mb per hari, maka bersiaplah mendapat gelar si penggila data atau rakus data. Karena menurut penelitian yang dirilis oleh Liputan6.com pada 4 Desember 2015, Vserv, platform smart data untuk mobile marketing and commerce, bekerja sama dengan Nielsen Mobile Insight melaporkan mengenai perilaku pengguna smartphone di Indonesia, dikatakan 20% pengguna rakus konsumsi data. 

Sekitar 20% pengguna smartphone di Indonesia disebutkan mengonsumsi data dengan kuota besar, sekitar 249 MB/hari, yang dikategorikan sebagai penggila/rakus data. 

Banyaknya konsumsi pulsa di Indonesia, membuat bisnis pulsa on line masih sangat berpeluang untuk digeluti. Apalagi Indonesia menjadi negara terbesar ke 6 pengguna Smartphone di dunia. 

Berikut adalah 11 alasan mengapa bisnis agen pulsa on line masih memiliki peluang yang terbuka lebar agar kamu bisa kebanjiran rupiah.